Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA INDONESIA

“MEMBUAT CERITA RAKYAT DAN MENENTUKAN KARAKTERISTIKNYA”


Dibuat Oleh: Hikma Cahyani

KELAS X MIPA 3
TAHUN AJARAN 2022/2023
“CERITA RAKYAT DANAU TOBA”
Pada suatau hari, hiduplah seorang pemuda yang sering dipanggil Toba, dan Toba
merupakan seorang anak yang tidak memiliki orang tua.Hobinya adalah memancing
ikan ke tepi sungai, dan ikannya sering dijadikan lauk untuk diri sendiri, kemudian
sisanya dijual ke pasar.
Toba merupakan seseorang yang hidup sebatang kara dan sangat kesepian. Ia
hidup seorang diri tidak ditemani siapapun.Terkadang ia membutuhkan sosok
seorang teman hidup yang bisa menemaninya sepanjang hidup.
Rutinitas Toba, lama kelamaan sangat membosankan, namun ia tetap pergi ke tepi
sungai karena lapar dan butuh ikan. Hari terus berlalu sehingga Toba merasa bosan,
kenapa ia mendapatkan ikan kecil melulu.
Lalu, ia berdoa dan terus berusaha supaya mendapatkan ikan yang besar untuk ia
jual, atau di makan. Suatu hari doanya terpenuhi, terkejutlah ia karena mendapat
ikan yang sangat besar.
Pancing yang ia lemparkan ke sungai ternyata kali ini membuahkan hasil, doanya
terkabul dan membuat ia sangat senang. Hal ini karena ikan tersebut bukan hanya
besar dan terlihat sangat bergizi, namun memiliki bentuk yang sangat indah untuk
menjadi sebuah ikan hias.
Namun, ia menatap ikan tersebut dan merasa aneh, karena Toba merasa belum
pernah melihat ikan dengan bentuk seperti itu. Warna ikan yang ia tangkap
berwarna kuning keemasan dengan sisik mengkilap, sehingga akan membuat
siapapun merasa kagum.
Toba tetap merasa senang, sehingga ia akhirnya pulang dengan membawa
tangkapan ikan yang sesuai harapannya. Sesampai dirumah, ia langsung
memasukkannya ke dalam ember, namun ikan tersebut tiba-tiba hilang.
Tak disangka, ternyata ikan tersebut bukan hilang namun berubah menjadi wanita
yang sangat cantik. Toba yang melihatnya secara langsung sangat kaget dengan
kehadiran wanita itu, sehingga ia hanya bisa menganga dan melot karena parasnya
yang cantik.
Kemudian, ikan tersebut berbicara “Tuan, aku adalah sosok yang dikutuk oleh dewa
karena tidak menaati perintahnya. Kemudian, dewa mengutuk aku menjadi ikan,
namun kutukan itu bisa hilang jika aku tertangkap dan disentuh oleh manusia,
makanya ku panggil kau Tuan”.
Toba pun berkenalan dengan wanita itu, dan wanita itu ternyata bernama Putri.Toba
yang tidak kuasa menahan cantiknya Putri, akhirnya berniat untuk menikahinya
supaya ia memiliki teman hidup dan tidak kesepian lagi. Toba semakin hari, semakin
mencintai putri.
Pertemuan pertama itu membuatnya semakin yakin kalau ia harus menikah dengan
Putri, sehingga suatu hari Toba melamar Putri menjadi istrinya, dan Putri pun
bersedia.Namun Toba harus memenuhi syarat yang diajukan Putri sebelum
melakukan pernikahan.

Syarat yang diajukan Putri adalah Toba harus melupakan masa lalu calon istri, dan
menjadikannya sebagai rahasia.Toba tidak boleh mengungkit rahasia Putri, dan
Putri sangat melarang Toba untuk mengatakan bahwa istrinya berasal dari ikan.

Toba pun sepakat dengan syarat itu, karena baginya syarat tersebut sangat mudah
dibandingkan harus membeli mahar dengan mahal yang biasa manusia lain
lakukan.Hari pernikahan pun tiba, akhirnya Toba dan Putri menikah dan menjadi
pasangan suami istri.

Kehidupan Toba dan Putri sangat Bahagia layaknya pasangan suami istri. Namun,
mereka rasa kebahagiaan itu akan menjadi sempurna jika adanya seorang
bayi.Maka, mereka berdoa untuk segera dikarunia seorang anak, dan kemudian
Putri hamil.

Toba dan Putri sangatlah senang dengan berita kehamilan. Hal ini tentunya menjadi
berita yang menjadi membahagiakan untuk keluarga kecil mereka.Hidup mereka
yang sudah berkecukupan itu, ternyata menjadi lebih lengkap dengan kehamilan
Putri.

Kehamilan Putri pun berusia sembilan bulan dan waktunya ia melahirkan seorang
bayi. Bayi itu laki-laki, bayinya sangat tampan dan lucu, kemudian mereka beri nama
bayi itu Samosir. Kehadiran Samosir semakin membuat Putri dan Toba menjadi
lebih Bahagia setiap harinya.

Tak terasa, bayi tersebut kini menjadi seorang anak kecil yang polos namun tangguh
seperti bapaknya. Ia senang pergi memancing, dan pergi bersama bapaknya
mencari ikan di sungai, namun suatu ketika Samosir tidak ikut bapaknya ke sungai.

Samosir kemudian disuruh ibunya untuk pergi ke sungai mengantarkan makanan


untuk bapanya. Samosir menuruti suruhan ibunya, dan pergi ke sungai dengan
keadaan lapar dan lelah sambil melihat makanan yang ia antarkan sangatlah terlihat
lezat dan menggoda.

Samosir yang seharian main merasa sangat lapar, sehingga memakan bekal
bapaknya sehingga jatahnya berkurang. Bekalnya, kemudian sampai kepada
bapaknya namun hampir habis. Bapaknya yang sama lelah dan lapar sangat
kecewa dan marah kepada Samosir.
Hal ini membuatnya mengatakan larangan dari Putri karena terlampau kesal kepada
Samosir, kemudian ia berkata “Dasar anak ikan!” kata-katanya ini merupakan
hal fatal yang bisa membuatnya terjerumus kedalam sebuah malapetaka.

Alam murka, bergoyang karena janji yang sudah dilanggar. Perkataannya yang
dilarang oleh Putri menjadi sebuah kutukan dan membuat semesta marah, sehingga
membuat air sungai meluap ke seluruh daerahnya.

Toba merasa sangat terkejut dan menyesal karena perkataannya telah membuat
bumi menjadi hancur, janjinya tidak bisa dipegang. Air yang meluap itu menjadikan
sebuah daerah tersebut tertutupi dan tenggelam.

Hingga, menjadi sebuah danau yang luas. Hal ini membuat cerita rakyat Danau
Toba terkenal dengan kisah Samosir, si anak yang memakan bekal bapaknya.

 Karakteristik Hikayat
1. Kemustahilan
 Ikan tersebut berbicara, “Tuan, aku adalah sosok yang dikutuk oleh
dewa karena tidak menaati perintahnya. Kemudian, dewa
mengutuk aku menjadi ikan”.
 Alam murka, bergoyang. Air sungai meluap ke seluruh daerahnya
menjadikan daerah tersebut tertutupi dan tenggelam.

2. Kesaktian
 Ikan berubah menjadi wanita yang sangat cantik
“Ternyata ikan tersebut bukan hilang namun berubah menjadi
wanita yang sangat cantik”.

3. Anonim
 Tidak diketahui pengarangnya secara pasti.
4. Istana Sentris
 Cerita ini tidak berpusat pada lingkungan istana kerajaan.

 Nilai-nilai yang terkandung


1. Nilai Moral
Kita harus menepati janji
2. Nilai Agama
Semua kejadian pasti ada hikmahnya
3. Nilai Sosial
Kita harus bisa memaafkan orang ketika melakukan kesalahan
4. Nilai Budaya
Ketika suatu pasangan saling mencintai bisa membangun sebuah
keluarga, laki-laki bekerja untuk menghidupi keluarganya

Anda mungkin juga menyukai