PROYEK AKHIR
DISUSUN OLEH :
ASIA AMIR
201671061
TEKNIK ELEKTRO
DEPARTEMEN ELEKTRO
JAKARTA, 2019
i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
NIM : 2016-71-061
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program
Diploma Tiga, Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik – PLN pada
tanggal ( 10 September 2019).
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
v
vi
EVALUASI USIA TRANSFORMATOR DAYA KAPASITAS 60
MVA DI GARDU INDUK CIKUPA
Asia Amir, 2016-71-061
Dibawah bimbingan Bapak Rio Afrianda, ST. MT
ABSTRAK
vi
EVALUATE THE AGR OF THE 60 MVA CAPACITY POWER
TRANSFORMER AT THE CIKUPA SUBSTATION
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ... ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan Penelitian ........................................................................... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................ 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ..................................................................... 2
1.2.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.3.2 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3
viii
2.2.4 Fungsi Minyak Transformator ............................................................. 9
2.2.5 Jenis-jenis Kegagalan Transformator Akibat Kontaminasi Minyak
Isolasi ................................................................................................. 9
2.2.6 Pengaruh Pembebanan Transformator ............................................. 10
2.2.7 Pengaruh Temperatur Pada Transformator ...................................... 11
2.2.8 Pengertian Transformator Daya ........................................................ 13
2.2.8.1 Komponen Tramsformator Daya ........................................... 14
2.2.8.2 Gangguan Transformator Daya ............................................. 14
2.2.8.3 Pemeliharaan Transformator Daya ....................................... 15
2.3 Kerangka Penelitian .................................................................................. 17
BAB V SIMPULAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Pengujian tegangan tembus minyak isolasi transformator ....... 27
Tabel 4.2 Data pengujian tangen delta ............................................................ 28
Tabel 4.3 Data pengujian tahanan isolasi minyak transformator ...................... 28
Tabel 4.4 Data beban puncak tertinggi siang dan malam hari.......................... 29
Tabel 4.5 Data karakteristik termal transformator daya jenis pendingin ........... 29
Tabel 4.7 hasil perhitungan IP ......................................................................... 30
Tabel 4.8 Langkah perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak siang ................................................................................................... 31
Tabel 4.9 Remaining Life Assesment (RLA) pada beban puncak siang ........... 32
Tabel 4.10 Langkah perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak malam ................................................................................................. 33
Tabel 4.11 Hasil perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak malam ................................................................................................. 33
Tabel 4.12 Pembebanan Optimum Transformator ........................................... 37
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR RUMUS
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Sistem tenaga listrik merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari
beberapa komponen seperti generator sinkron, transformator daya, jaringan
distribusi, jaringan transmisi, dan beban. Keandalan transformator daya
dipengaruhi oleh gangguan dan pemeliharaan transformator daya tersebut.
Gangguan yang serius pada transformator daya dapat menyebabkan kontinuitas
pelayanan terganggu dan berakibat kerugian secara ekonomi. Oleh sebab itu,
proyek akhir ini akan membahas mengenai keandalan transformator daya
kapasitas 60MVA Di Gardu Induk Cikupa.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Dalam penulisan proyek akhir ini penulis memberikan batasan-batasan
agar uraian dalam proyek akhir ini tidak meluas. Batasan-batasan masalah yang
digunakan antara lain :
1. Sistem tenaga listrik yang dibahas yaitu sisterm di PT. PLN (Persero)
UIT JBB ; UPT Duri Kosambi ULTG Cikupa
2. Usia transformator daya yang dibahas hanya pada kapasitas 60 MVA di
Gardu Induk Cikupa.
1.2.3 Rumusan Masalah
Secara garis besar dan berdasarkan latar berlakang masalah di atas ,maka
masalah yang akan dibahas di proyek akhir ini adalah:
1. Bagaimana cara mencari usia transformator daya kapasitas 60 MVA?
2. Bagaimana cara mengetahui nilai Remaining Life Assesment (RLA)
pada susut umur transformator kapasitas daya 60 MVA di Gardu Induk
Cikupa?
3. Apa yang menyebabkan transformator dapat mengalami penurunan
kapasitas?
2
1. Menganalisa usia transformator daya kapasitas 60 MVA pada Gardu
Induk Cikupa
2. Menganalisa nilai Remaining Life Assesment (RLA) transformator daya
kapasitas 60 MVA pada Gardu Induk Cikupa
3. Mengidentifikasi penyebab penurunan susut umur transformator daya
kapasitas 60 MVA
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil yang ingin dicapai dalam penulisan proyek akhir ini diharapkan dapat
menambah wawasan tentang susut umur transformator daya kapasitas 60 MVA
pada jaringan transmisi, sehingga manfaat yang diproleh adalah :
1. Mengetahui tentang susut umur transformator daya kapasitas 60 MVA
2. Memahami penyebab faktor kegagalan yang berbahaya terhadap
transformator daya
3. Menganalisa usia transformator daya kapasitas 60 MVA pada Gardu
Induk Cikupa
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Sejalan dengan beberapa penelitian diatas maka pada penelitian ini
akan dianalisa kembali susut umur transformator daya kapasitas 60 MVA serta
bagaimana pengaruhnya terhadap sistem penyaluran energi listrik.
1. Trafo penaik tegangan (Step Up) atau disebut trafo daya, untuk
menaikkan tegangan pembangkit menjadi tegangan transmisi.
2. Trafo penurun tegangan (Step Down), dapat disebut trafo distribusi,
untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi.
3. Trafo instrumen, untuk pengukuran yang terdiri dari trafo tegangan dan
trafo arus, dipakai menurunkan tegangan dan arus agar dapat masuk ke
meter-meter pengukuran.
5
Gambar 2.1 Transformator Daya 150/20 KV Gardu Induk Cikupa
Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi
transformator sehingga didalam inti besi akan mengalir fluks magnet dan fluks
magnet ini akan menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung belitan
sekunder akan terdapat beda potensial.
Dari prinsip kerja diatas suatu transformator dapat dilihat pada gambar
2.3 dibawah ini;
6
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Transformator
Bagian utama dari suatu transformator adalah inti, dua set atau lebih
kumparan, dan isolasi. Inti transformator terbuat dari lembaran-lembaran baja
silikon yang satu dengan lainnya diisolasi dengan pernis. Kumparan terbuat dari
bahan tembaga. Kumparan yang dihubungkan ke sumber energi disebut
kumparan primer, sedangkan kumparan yang dihubungkan ke beban disebut
kumparan sekunder. Bahan isolasi transformator tersusun dari kombinasi bahan
dielektrik cair dengan dielektrik padat.
Panas yang timbul pada belitan maupun inti transformator pada saat
transformator dibebani tidak boleh berlebihan karena dapat merusak dan
menurunkan tahanan isolasi belitan. Untuk mengatasi agar panas yang timbul
tidak berlebihan maka digunakan minyak pendingin transformator. Selain
pendingin, minyak pendingin transformator juga berfungsi sebagai isolator.
Selain itu pendinginan transformator juga terjadi secara alami, yaitu berupa
udara di sekitar transformator tersebut. Menurut jenis pendinginnya,
7
transformator dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Dry Type Transformer
dan Oil-Immersed Transformer.
B. Oil-Immersed Transformer
1) Natural cooling yaitu Pendinginan ini bekerja sendiri dan hanya dibantu
dengan pemasangan radiator untuk sirkulasi minyaknya.
2) Air blast cooling yaitu Pendinginan ini dibantu dengan pemasangan
radiator dan kipas angin (blower).
3) Forced Oil Circulation: Pendinginan ini terbagi tiga yaitu:
a) Natural cooling dengan sirkulasi minyak.
b) Airblast cooling dengan sirkulasi minyak.
c) Water cooling dengan sirkulasi minyak.
Sebagai lambang pengenal dalam jenis pendinginan pada transformator
dikenal empat jenis lambang pengenal, diantaranya adalah sebagai berikut :
8
4) Transformator OFWF (Oil Forced Water Forced) yaitu transformator dengan
minyak sebagai pendingin belitan yang bersirkulasi secara paksa atau
buatan dan air sebagai pendingin luar yang bersirkulasi secara paksa atau
buatan.
9
1. Overheating
Ketika transformator yang beroperasi kelebihan beban, maka akan
menghasilkan panas yang berlebih dan dapat memperburuk isolasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan hasil DGA menunjukkan
karbon monoksida dan karbon dioksida tinggi. Dalam kasus dengan suhu yang
lebih hasil penelitian menunjukkan gas metana dan etilena berada pada tingkat
yang lebih tinggi.
2. Korona
Korona adalah terlepasnya muatan listrik dari permukaan konduktor. Modus
terlepasnya muatan ini dalam skala besar dapat terlihat oleh mata telanjang,
sedangkan dalam skala kecil tidak dapat terlihat oleh mata. Korona terjadi
dikarenakan kadar hidrogen yang tinggi pada minyak isolasi. Gas hidrogen
adalah gas satu-satunya yang menghasilkan korona namun terkadang gas
hidrogen juga terbentuk akibat adanya reaksi kimia antara kandungan air yang
berada dalam minyak logam.
3. Arcing (busur api)
Arcing adalah gangguan yang paling berbahaya pada minyak isolasi dan
transformator yang diakibatkan oleh gas asetilena pada minyak isolasi. Gas-gas
yang timbul karena gangguan ini adalah : H2, C2H2, (C2H4, C2H6, CH4),
munculnya busur api dalam minyak isolasi ditandai dengan pembentukan
gasgas hidrogen dan asetilena sebagai gas-gas yang paling dominan.
10
trafo. Demikian juga minyak isolasi trafo mempunyai batas panas yang
diijinkan. Apabila panas-panas tersebut dilampaui maka isolasi akan rusak dan
secara keseluruhan transformator tersebut akan rusak. Panas tersebut harus
direduksi dengan memasang sistem pendingin.
11
2. Hukum Thermal
Hukum Thermal menentukan bahwa aliran fluks termal dari temperatur
yang lebih tinggi ke bagian temperatur yang lebih rendah, sampai tercapai
kesetimbangan termal. Transisi suhu panas diantara bagian-bagian yang lebih
tinggi dan lebih rendah dapat dicapai melalui konduksi, konveksi dan radiasi.
Masing-masing mekanisme perpindahan panas bergantung pada karakteristik
bahan tertentu (kapasitas termal, dan koefisien konduktivitas, konveksi, radiasi),
bahan anisotropi atau isotropi, parameter geomeetrik beberapa karakteristik
tergantung pada suhu.
(a). Dari bagian dalam komponen aktif (gulungan dan inti) ke permukaan
luarnya yang berhubungan dengan minyak, disini mekanisme perpindahan
panas terutama disebabkan konduktivitas.
(b). Dari permukaan luar bagian aktif keminyak, disini mekanisme perpindahan
panas ini terutama disebabkan oleh konveksi minyak.
(c). Dari minyak ke permukaan luar tangki dengan mengabaikan lebar tangki
(dimana perpindahan panas disebabkan konduktivitas) dapat disumsikan
bahwa konveksi minyak adalah mekanisme utama perpindahan panas.
(d). Dari bagian luar permukaan tangki ke media pendinginan luar (udara) disini,
panas yang hilang dengan konveksi udara dan radiasi.
12
hubungan yang berkaitan dengan menentukan umur transformator. Tabel 2.2
menunjukkan batasan suhu dan umur trafo pada suhu lingkungan 30 0C.
13
2.2.8.1 Komponen Transformator Daya
Beberapa komponen umum yang ada pada transformator daya antara lain
adalah:
1. Peralatan Utama Transformator Daya
(a) Inti trafo
(b) Kumparan
(c) Minyak/Isolasi
(d) Bushing
(e) Tangki dan Konservator
2. Peralatan Bantu Transformator Daya
(a) Pendingin
(b) Tap changer
(c) Indikator-indikator
(d) Alat pernafasan
14
pemanasan yang berlebih. Kondisi ini mungkin tidak akan menimbulkan
kerusakan, tetapi apabila berlangsung secara terus menerus akan
memperpendek umur isolasi.
(c) Surja Petir
Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu petir yang
menyambar jaringan transmisi dan kemudian akan merambat ke gardu
terdekat dimana transformator tenaga terpasang. Walaupun hanya
terjadi dalam kurun waktu sangat singkat hanya beberapa puluh
mikrodetik, akan tetapi karena tegangan puncak yang dimiliki cukup
tinggi dan energy yang dikandungnya besar, maka ini dapat
menyebabkan kerusakan pada transformator daya.
2. Gangguan Internal
Gangguan internal adalah gangguan yang bersumber dari daerah
pengaman/petak bay transformator, diantaranya:
(a) Gangguan hubung singkat antar belitan dan inti transformator daya.
(b) Gangguan hubung singkat belitan dengan Tangki Transformator daya.
(c) Gangguan pada isolasi (minyak) transformator daya.
15
3. Pemeliharaan korektif (Corrective maintenance)
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikkan pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi.
4. Pemeliharaan darurat (Breakdown maintenance)
Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya terurai.
16
2.4 Kerangka Penelitian
Untuk mempermudah pemahaman teori yang dipergunakan, maka
digunakan mind map seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4;
Mulai
Pengumpulan data
penelitian yaitu: data
pembebanan, faktor
beban, ratio rugi-rugi,
nilai eksponen minyak
dan belitan, suhu
lingkungan
Memprediksi Usia
efektif operasional
Transformator
Selesai
17
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
18
3.1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam pelaksanaan studi proyek akhir ini yaitu PT.
PLN (Persero) UIT JBB ; UPT Duri Kosambi ULTG Cikupa. Waktu pelaksanaan
pengambilan data dimulai dari bulan Februari 2019 sampai dengan selesai.
19
3.2 Perencanaan Penelitian
Adapun tahapan dalam penyelesaian penelitian ini memiliki beberapa
proses yang harus dilakukan. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1
Mulai
Studi Literatur
Perbaikan
Transformator
Tidak
Apakah pengujian tidak
transformator memenuhi
standar?
ya
1. Ratio beban
2. Ratio rugi
3. Data temperatur: temperatur
lingkungan, kenaikan temperatur rata-
rata belitan dan minyak
Perbaikan
Transformator
Tidak tidak
Apakah Transformator
memenuhi standar keandalan
Croanbach Alpha?
ya
Selesai
20
3.3 Teknis Analisis
Untuk melaksanakan penelitian ini, data-data yang telah dikumpulkan
kemudian disusun untuk dapat dipaparkan, baik data ataupun pembahasan
analisisnya.
3.3.1 Perhitungan Data
Metode perhitungan yang digunakan dalam penulisan proyek akhir ini
yaitu dengan evaluasi usia transformator daya kapasitas 60 MVA. Laju
Penuaan Thermal sering menjadi langkah awal untuk mencari usia efektif
transformator.
Oksidasi dan kontaminasi adalah hal yang dapat menurunkan kualitas
minyak yang berarti dapat menurunkan kemampuannya sebagai isolasi. Berikut
ini adalah pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas isolasi
transformator.
(a) Pengujian tegangan tembus
Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui kemampuan
minyak isolasi dalam menahan stress tegangan. Minyak yang jernih dan kering
akan menunjukkan nilai tegangan tembus yang tinggi. Standar tegangan
tembus mengacu pada IEC 60422 tahun 2013.
(b) Tangen delta minyak
Salah satu pengujian yang dilakukan terhadap minyak isolasi adalah
pengujian tangen delta. Besar kecilnya nilai tangen delta akan dipengaruhi
kontaminasi polar yang terlarut dalam minyak, produk penuaan dan koloid. Dari
hasil pengujian tangen delta dapat diketahui sejauh mana minyak isolasi
mengalami penuaan.
(c) Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran ini bertujuan mengetahui kondisi isolasi antara belitan dengan
ground atau antara dua belitan. Indeks yang biasa digunakan dalam
menunjukkan pembacaan tahanan isolasi transformator dikenal sebagai
dielectric absorption, yang diperoleh dari pembacaan berkelanjutan untuk
periode waktu yang lebih lama dengan sumber tegangan yang konstan.
Besarnya Indeks Polaritas (IP) dapat dirumuskan sebagai berikut:
PI = (3.2)
21
Keterangan :
PI = indeks polarisasi
10 menit = pembacaan resistansi 10 menit
1 menit = pembacaan resistansi 1 menit
Setelah mendapatkan nilai daya semu, maka ratio beban dapat diketahui
menggunakan rumus:
K (3.4)
Keterangan:
K = ratio beban
S = daya semu transformator (MVA);
= daya rating transformator (MVA);
P = daya aktif transformator (MW);
Q = daya reaktif transformator (Mvar).
(b) Perbandingan rugi
Perbandingan rugi (d) yang dimaksud adalah perbandingan rugi tembaga
pada daya pengenal dengan rugi beban nol. Rumus perbandingan rugi adalah
d (3.5)
22
(c) Suhu ambient (suhu lingkungan)
Temperatur ambient merupakan termperature yang ada disekitar atau di
sekeliling dari transformator. Pada transformator yang menggunakan
pengdingin udara luar maka temperatur udara untuk pendinginnya diambil dari
temperatur disekitarnya.
(d) Kenaikan temperature
Kenaikan temperature dapat disumsikan dengan diagram thermal
sederhana. Diagram thermal ditunjukkan pada gambar;
(3.6)
(3.7)
23
Kenaikan temperatur hot-spot untuk beban yang stabil dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
(3.8)
(3.9)
keterangan :
x = konstanta
K = ratio beban;
y = konstanta
24
Menentukan nilai relatif dari umur pemakaian sebuah transformator daya
dapat menggunakan hubungan Montsinger. Rumus nilai relative umur
pemkaian adalah:
V= (3.10)
Keterangan:
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis keandalan transformator daya
kapasitas 60 MVA gardu induk Cikupa menggunakan metode Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA).
4.1 Hasil
Pada proyek akhir, untuk melakukan analisa keandalan transformator daya
kapasitas 60 MVA gardu induk Cikupa memerlukan data masukan. Data yang
digunakan untuk menganalisis keandalan transformator adalah:
1. Data Transformator
Transformator 3 phasa:
a. Tipe : ORF 60 / 275
b. Pendingin : ONAN / ONAF
c. Rating Tegangan :
HV : 150000 Volt
LV : 20000 Volt
TV : 10210 Volt
d. Rating Arus :
HV : 230,9 Ampere
LV : 1732,1 Ampere
TV : (Tidak untuk dibebani)
e. Frekuensi (Hz) : 50 Hz
f. Vektor Grup : Ynyn0(d)
g. Standar : IEC 60076
h. Tahun Pembuatan : 2012
26
2. Data Elektris
Data elektris digunakan untuk mengetahui kondisi isolasi transformator.
Terdapat tiga data elektris yang digunakan untuk mengetahui kualitas minyak
transformato. Data elektris tersebut adalah data pengujian tegangan tembus, data
tangen delta, dan tahanan isolasi;
a. Tegangan tembus
Tabel data pengujian tegangan tembus minyak isolasi transformator
ditunjukkan pada Tabel 4.1;
27
Tabel 4.2 Data pengujian tangen delta minyak transformator
Tanggal
Primer Sekunder Tersier
Pengujian
No.
CHL+ CLT+ CHT+
CHL CHG CLT CLG CHT CTG
CHG CLG CTG
28
1 September 0.14 0.18 0.24 0.17 0.19 0.39 0.23 0.22 0.22
2014
01 Mei
2 0.14 0.17 0.25 0.18 0.18 0.18 0.24 0.25 0.23
2016
10 Januari
3 0.13 0.20 0.34 0.15 0.18 0.49 0.44 0.21 0.21
2018
3. Data Pembebanan
Data pembebanan diperoleh selama setahun dari Januari 2018 sampai
Desember 2018. Tiap bulan tersebut diambil satu data masing-masing beban
28
puncak tertinggi siang dan malam hari. Data beban puncak tertinggi siang dan
malam hari ditunjukkan pada Tabel 4.4;
Tabel 4.4 Data beban puncak tertinggi siang dan malam hari
Siang Malam
No. Bulan
P Q P Q
1 Januari ‟18 31,4 5,3 13,1 1,16
2 Februari „18 36,4 8,3 17,4 1,9
3 Maret „18 36,6 7,7 14,4 1
4 April „18 36,8 8 23 3,4
5 Mei „18 38,8 10,3 13,5 0,9
6 Juni „18 18,4 4,2 10,8 1,3
7 Juli „18 38,1 8,3 17,2 1,8
8 Agustus „18 36,2 7,1 14 0,9
9 September „18 40,6 14,7 15,1 2,8
10 Oktober „18 40,1 14,4 14,8 2,7
11 November „18 38 14 16,7 3,2
12 Desember „18 37,9 13,8 16,4 3,1
Tabel 4.5 Data karakteristik termal transformator daya jenis pendingin “ONAF”
Karakteristik Simbol Nilai Standar
Eksponen minyak (x) 0,9 IEC 76-2 (1993)
Eksponen belitan (y) 0,8 IEC 76-2 (1993)
Suhu titik panas ( ) 98 IEC 354 (1991)
Kenaikan temperature hot-spot 78 IEC 354 (1991)
Kenaikan suhu minyak atas 55 IEC 354 (1991)
29
Karakteristik Simbol Nilai Standar
Kenaikan suhu belitan rata-rata 65 IEC 354 (1991)
5. Data Temperatur
Data temperatur berdasarkan suhu rata-rata harian di Indonesia. Tingkat suhu
rata-rata harian di Indonesia adalah 33 .
30
5 Primary-Tertier 19.300,00 30.800,00 1,60
6 Sekundary-Tertier 13.700,00 24.860,00 1,81
Tabel 4.8 Langkah perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak siang
P Q S
K ( ) ( )
(MW) (Mvar) (MVA)
31,387 5,258 31,824 0,530 29,913 6,163
36,444 8,296 37,377 0,623 32,676 7,972
36,613 7,710 37,416 0,624 32,699 7,985
36,833 8,000 37,692 0,628 32,869 8,080
38,889 10,333 40,238 0,671 34,568 8,971
18,367 4,233 18,848 0,314 29,126 2,666
38,097 8,290 38,988 0,650 33,704 8,529
36,226 7,097 36,914 0,615 32,399 7,815
40,600 14,367 43,067 0,718 36,729 10,001
40,065 14,387 42,569 0,709 36,329 9,817
38,033 14,000 40,528 0,675 34,777 9,074
37,935 13,839 40,381 0,673 34,670 9,022
Rata-rata 0,619 33,372 8,008
31
transformator adalah 0,619. Tabel Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak siang ditunjukkan pada Tabel 4.9;
Tabel 4.9 Remaining Life Assesment (RLA) pada beban puncak siang
RLA RLA
( ) ( ) V
(Jam) (Tahun)
36,077 69,077 0,035 179208,79 20,45
40,648 73,648 0,060 179533,39 20
40,685 73,685 0,060 179535,38 20,49
40,949 73,949 0,062 179549,36 20,49
43,539 76,539 0,084 179665,89 20,51
31,792 64,792 0,022 178702,05 20,39
42,233 75,233 0,072 179611,49 20,50
40,213 73,213 0,057 179509,38 20,49
46,730 79,730 0,121 179768,91 20,52
46,146 79,146 0,113 179752,76 20,51
43,851 76,851 0,087 179677,72 20,51
43,692 76,692 0,085 179671,74 20,51
Rata-rata 0,072 179515,57 20,49
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui nilai Remaining Life Assesment (RLA)
tertinggi adalah 179768,91 jam atau 20,52 tahun dengan nilai temperatur hot-spot
79,730 dan nilai relatif umur pemakaian adalah 0,121. Nilai Remaining Life
Assesment (RLA) terendah adalah 178702,05 jam atau 20,49 tahun dengan nilai
temperatur hot-spot 64,792 dan nilai relatif umur pemakaian adalah 0,022. Nilai
rata-rata Remaining Life Assesment (RLA) pada beban puncak siang adalah
179515,57 jam atau 20,49 tahun dengan nilai relatif umur pemakaian adalah
0,072.
Perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban puncak malam
menggunakan program pengolah angka Microsoft Exel. Tabel hasil perhitungan
Remaining Life Assesment (RLA) pada beban puncak malam juga dibagi menjadi
dua tabel. Tabel langkah perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada
beban puncak malam ditunjukkan pada Tabel 4.10;
32
Tabel 4.10 Langkah perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak malam
P Q S
K ( ) ( )
(MW) (Mvar) (MVA)
13,097 1,161 13,148 0,219 32,132 1,498
17,393 1,991 17,506 0,292 29,608 2,369
14,400 1,000 14,435 0,241 31,222 1,740
23,000 3,383 23,248 0,387 28,368 3,729
13,500 0,964 13,534 0,226 31,843 1,569
10,800 1,333 10,882 0,181 34,127 1,107
17,161 1,839 17,260 0,288 29,711 2,316
13,968 0,968 14,001 0,233 31,512 1,657
15,133 2,800 15,390 0,257 30,639 1,928
14,806 2,710 15,052 0,251 30,836 1,860
16,700 3,167 16,998 0,283 29,825 2,260
16,355 3,065 16,639 0,277 29,989 2,184
Rata-rata 0,261 30,818 2,018
Tabel 4.11 Hasil perhitungan Remaining Life Assesment (RLA) pada beban
puncak malam
RLA RLA
( ) ( ) V
(Jam) (Tahun)
33,631 66,631 0,027 178950,43 20,43
31,977 64,977 0,022 178729,50 20,40
32,961 65,961 0,025 178866,05 20,42
32,097 65,097 0,022 178746,97 20,40
33,412 66,412 0,026 178923,64 20,43
35,234 68,234 0,032 179127,86 20,44
33
RLA RLA
( ) ( ) V
(Jam) (Tahun)
32,027 65,027 0,022 178736,75 20,40
33,169 66,169 0,025 178892,89 20,42
32,566 65,566 0,024 178813,12 20,41
32,696 65,696 0,024 178830,82 20,41
32,084 65,084 0,022 178745,17 20,40
32,173 65,173 0,023 178757,91 20,41
Rata-rata 0,024 178843,43 20,42
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui nilai rata-rata Remaining Life Assesment (RLA)
pada beban puncak malam adalah 178843,43 jam atau 20,42 tahun.
Bila transformator yang didesain dengan standar IEC 60354 dengan suhu
kemampuannya. Karena pada kondisi ini suhu lingkungan sekitar lebih tinggi dari
34
Sesuai dengan standar IEC 60354, agar didapatkan susut umur 100%, maka
( )
( )
( )( ) ( )
Jika, ,maka
( ) ( )
[ ( ) ] [( )( ) ]
( )
[ ( ) ] [ ( ) ]
[ ( ) ] ( )
( )
( )
( ) [ ( ) ] ( )
( ) [ ( ) ] ( )
35
( )
( )
Misalkan K0 = 5, maka
( ) [ ( ) ] ( )
( ) [ ( ) ] ( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
Dengan cara yang sama seperti diatas, kemudian dapat dicari kapasitas
36
Berikut tabel pembebanan optimum transformator yang dapat dicapai dari
Suhu Beban
No Lingkungan Maksimum
(ᵒC) ONAF (%)
1 21 99,13
2 22 98,26
3 23 97,39
4 24 96,51
5 25 95,62
6 26 94,73
7 27 93,83
8 28 92,93
9 29 92,01
10 30 91,09
11 31 90,17
12 32 89,23
13 33 88,29
14 34 87,34
15 35 86,38
( )
37
( )
( )
38
Dengan cara yang sama, untuk beban selama 12 bulan berturut-turut.
Nilai umur operasi efektif diatas sangat bergantung dari temperatur hotspot.
Sedangkan nilai kenaikan temperatur top-oil ( ) dan kenaikan temperatur
hotspot ( ) dibuat konstan. Sehingga nilai temperatur hotspot dalam hal ini
sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan (ambient temperature). Berikut tabel
pengaruh suhu lingkungan terhadap umur operasi efektif transformator pada
rentang suhu lingkungan 20 oC sampai 35 oC. Jadi dapat diketahui sisa umur
transformator daya kapasitas 60 MVA yaitu 20,48 tahun
39
beban, suhu lingkungan dan suhu belitan untuk menunjukkan adanya pengaruh
laju penuaan (V) disetiap parameternya. Dengan menggunakan cara yang sama
pada sub-bab sebelumnya, berikut adalah data yang diperoleh:
RLA
No S K d ∆θb ∆θtd ∆θc θc V
(Tahun)
1 24 0.40 1.63 28.353 3.924 32.277 63.277 0.018 20.54
2 30 0.50 2.04 29.289 5.608 34.897 65.897 0.025 20.54
3 36 0.60 2.45 31.875 7.507 39.383 70.383 0.041 20.54
4 42 0.70 2.86 35.881 9.607 45.489 76.489 0.083 20.54
5 48 0.80 3.27 41.145 11.896 53.041 84.041 0.199 20.54
6 54 0.90 3.68 47.548 14.363 61.910 92.910 0.555 20.54
7 60 1.00 4.08 55.000 17.000 72.000 103.000 1.782 20.54
8 66 1.10 4.49 63.434 19.801 83.234 114.234 6.524 20.54
9 72 1.20 4.90 72.796 22.758 95.555 126.555 27.079 20.54
10 78 1.30 5.31 83.045 25.868 108.913 139.913 126.721 20.54
11 84 1.40 5.72 94.147 29.124 123.271 154.271 665.605 20.54
12 90 1.50 6.13 106.073 32.523 138.597 169.597 3909.471 20.54
RLA
No S K d ∆θb ∆θtd ∆θc θc V
(Tahun)
1 24 0.40 1.63 28.353 -3.462 24.891 55.891 0.008 20.24
2 30 0.50 2.04 29.289 -3.959 25.331 56.331 0.008 20.26
3 36 0.60 2.45 31.875 -3.975 27.901 58.901 0.011 20.33
4 42 0.70 2.86 35.881 -3.391 32.490 63.490 0.019 20.42
5 48 0.80 3.27 41.145 -2.099 39.046 70.046 0.040 20.49
6 54 0.90 3.68 47.548 0.000 47.548 78.548 0.106 20.53
7 60 1.00 4.08 55.000 3.000 58.000 89.000 0.354 20.54
8 66 1.10 4.49 63.434 6.988 70.422 101.422 1.485 20.54
9 72 1.20 4.90 72.796 12.048 84.845 115.845 7.858 20.54
10 78 1.30 5.31 83.045 18.260 101.305 132.305 52.618 20.54
11 84 1.40 5.72 94.147 25.698 119.845 150.845 448.033 20.54
12 90 1.50 6.13 106.073 34.436 140.510 171.510 4876.444 20.54
40
RLA
No S K d ∆θb ∆θtd ∆θc θc V
(Tahun)
1 24 0.40 1.63 28.353 -3.462 24.891 44.891 0.002 19.46
2 30 0.50 2.04 29.289 -3.959 25.331 46.331 0.003 19.63
3 36 0.60 2.45 31.875 -3.975 27.901 49.901 0.004 19.94
4 42 0.70 2.86 35.881 -3.391 32.490 55.490 0.007 20.23
5 48 0.80 3.27 41.145 -2.099 39.046 63.046 0.018 20.41
6 54 0.90 3.68 47.548 0.000 47.548 72.548 0.053 20.50
7 60 1.00 4.08 55.000 3.000 58.000 84.000 0.198 20.54
8 66 1.10 4.49 63.434 6.988 70.422 97.422 0.935 20.54
9 72 1.20 4.90 72.796 12.048 84.845 112.845 5.556 20.54
10 78 1.30 5.31 83.045 18.260 101.305 130.305 41.763 20.54
11 84 1.40 5.72 94.147 25.698 119.845 149.845 399.152 20.54
12 90 1.50 6.13 106.073 34.436 140.510 171.510 4876.444 20.54
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada Proyek Akhir ini, maka
dapat disimpulkan bahwa minyak isolasi transformator berdasarkan perhitungan
data elektris yaitu pengujian tegangan tembus, tahanan isolasi, dan tangen
delta memenuhi standar yang telah ditentukan. Setelah dilakukan evaluasi
menggunakan metode Degradasi Isolasi dan Laju Penuaan Thermal diperoleh
bahwa transformator daya 60 MVA tidak beroperasi melebihi batas
pembebanan selama setahun, sehingga nilai temperatur hot-spot transformator
memenuhi standar IEC 60354 (1991) yaitu kurang dari 98 . Nilai rata-rata
Remaining Life Assesment (RLA) transformator adalah 20,49 tahun pada
perhitungan beban puncak siang dan 20,42 tahun pada beban puncak malam.
5.2 Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
[8] IEC, “Loading Guide For Oil Immersed Transformer,” IEC Publication,
1972.
[9] IEC, “Loading Guide For Oil Immersed Transformer,” IEC 60354-2, 1991.
[12] SKDIR 520, “Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan
Penyaluran Tenaga Listrik,” dalam Pemeliharaan Trafo Tenaga, Jakarta,
PT PLN Persero, 2014.
44
Maintenance Guidance,” IEC 60422, 2013.
45
Lampiran A
LAMPIRAN
A-1
Lampiran D
B-1
Lampiran D
C-1
Lampiran D
D-1
Lampiran D
E-1