Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERTEMUAN - 2

M Ramdhany Firmansyah
20191220058
Tek Lingkungan B - Pengolahan Buangan Industri

Industri Gula Rafinasi

Limbah cair yang dihasilkan oleh industri gula memiliki karakteristik yang kompleks dan
bergantung pada kapasitas produksi. Pengolahan limbah cair dilakukan secara fisika dan biologi
untuk mengurangi konsentrasi bahan pencemar yang menjadi permasalahan lingkungan

Limbah cair industri gula rafinasi dengan kandungan nilai;


Chemical Oxygen Demand (COD) sekitar 8500 ppm,
volatile solit (VS) berkisar 97% - 99%
pH sekitar 6 – 7.,
(Sjafruddin, R., 2017).

Parameter ini memberikan gambaran bahwa limbah cair tersebut mengandung bahan organik
yang sangat tinggi yang akan memberikan efek buruk bagi lingkungan jika langsung dibuang.
Oleh karena itu, limbah cair industri gula perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke
lingkungan atau badan air/perairan

Salah satu cara pengolahan yang dapat dilakukan untuk limbah cair industri gula adalah dengan
pengolahan secara biologi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme yang bekerja secara
anaerob. Penelitian dengan proses anaerob secara batch telah dilakukan dengan melakukan
variasi komposisi limbah cair industri gula dengan kotoran sapi dengan hasil terbaik pada
komposisi 70% : 30% dengan waktu tinggal 6 minggu dengan kemampuan degradasi kandungan
senyawa organik sekitar 43%, (Sjafruddin, R., 2017).

Reff : http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/snp2m/article/viewFile/827/715

Industri Penyamakan Kulit

Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengubah kulit mentah menjadi kulit jadi, industri
ini sebagai salah satu industri yang proses limbahnya masih sering dipermasalahkan dan
mempunyai konsekuen untuk dapat mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya.

Seperti contoh Limbah Industri Penyamakan Kulit di Sungkareng, Kabupaten Garut, mencemari
lingkungan di sekitar aliran Sungai Cigulampeng dan Sungai Ciwalen yang dapat menyebabkan
rasa gatal pada kulit manusia, bau yang kurang sedap dan menyengat hidung.
Limbah cair ini sangat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan dampak yang
paling cepat berpengaruh adalah bau busuk dan terkadang secara visual terlihat berbuih.

Reff : I'm reading Makalah Limbah Industri Penyamakan Kulit on Scribd. Check it out:
https://www.scribd.com/book/394980550

Industri Tekstil

Limbah cair industri tekstil dihasilkan dari hampir sebagian proses produksi, yaitu proses
pengkanjian, penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, merserisasi, pencelupan dan
penyempurnaan.

Limbah tekstil merupakan limbah cair dominan yang dihasilkan industri tekstil karena terjadi
proses pemberian warna (dyeing) yang di samping memerlukan bahan kimia juga memerlukan
air sebagai media pelarut. Industri tekstil merupakan suatu industri yang bergerak dibidang
garmen dengan mengolah kapas atau serat sintetis menjadi kain melalui tahapan proses :
Spinning (Pemintalan) dan Weaving (Penenunan).Limbah industri tekstil tergolong limbah cair
dari proses pewarnaan yang merupakan senyawa kimia sintetis, mempunyai kekuatan pencemar
yang kuat. Bahan pewarna tersebut telah terbukti mampu mencemari lingkungan. Zat warna
tekstil merupakan semua zat warna yang mempunyai kemampuan untuk diserap oleh serat tekstil
dan mudah dihilangkan warna (kromofor) dan gugus yang dapat mengadakan ikatan dengan
serat tekstil (auksokrom).

Reff : http://www.saka.co.id/news-detail/limbah-cair-industri-tekstil

Industri Pupuk

Jenis limbah cair yang dihasilkan dari proses industri pupuk adalah;
● Limbah cair yang mengandung ammonia dan urea berasal dari pabrik amonia dan pabrik
urea.
● Limbah cair mengandung minyak berasal dari kompressor dan pompa
● Limbah cair mengandung asam/basa berasal dari unit Demineralisasi
● Limbah cair mengandung lumpur berasal dari pengolahan air
● Limbah sanitasi mengandung suspended Solid, BOD dan Koliform.

Anda mungkin juga menyukai