Anda di halaman 1dari 16

Pengolahan Limbah

Industri Tekstil
Anggota : Haris Rohimat
Rendy Ruslan Affandi
Sugeng Riyadi
Suryo Rahmadan
Latar Belakang Masalah
• 1. Apa pengertian dari limbah tekstil ?
• 2. Darimana sumber limbah industry tekstil tersebut ?
• 3. Bagaimana jenis dan penggolongan limbah industry tekstil?
• 4. Bagaimana karakteritik limbah industry tekstil?
• 5. Bagaimana metode pengolahan limbah industry tekstil ?
• 6. Bagaimana pemanfaatan limbah industry tekstil?
• Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses
pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan,
pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses
penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan
limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari
proses penyempurnaan bahan sistesis.
Sumber Limbah Industri Tekstil
• Limbah tekstil merupakan limbah cair dominan yang dihasilkan industri tekstil
karena terjadi proses pemberian warna (dyeing) yang di samping memerlukan bahan
kimia juga memerlukan air sebagai media pelarut.
• Industri tekstil merupakan suatu industri yang bergerak dibidang garmen dengan
mengolah kapas atau serat sintetik menjadi kain melalui tahapan proses : Spinning
(Pemintalan) dan Weaving (Penenunan). Bahan pewarna tersebut telah terbukti
mampu mencemari lingkungan.Zat warna tekstil merupakan semua zat warna yang
mempunyai kemampuan untuk diserap oleh serat tekstil dan mudah dihilangkan
warna (kromofor) dan gugus yang dapat mengadakan ikatan dengan serat tekstil
(auksokrom).
• Zat warna tekstil merupakan gabungan dari senyawa organik tidak jenuh,
kromofor dan auksokrom sebagai pengaktif kerja kromofor dan pengikat
antara warna dengan serat. Limbah air yang bersumber dari pabrik yang
biasanya banyak menggunakan air dalam proses produksinya. Di samping itu
ada pula bahan baku yang mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air tersebut harus dibuang.
. Jenis dan Penggolongan Limbah Industri
Tekstil
• Pencemaran lingkungan akibat industry tekstil adalah berupa pencemaran
debu yang dihasilkan dari penggunaan mesin berkecepatan tinggi dan
limbah cair yang berasal dari tumpahan dan air cucian tempat pencelupan
larutan kanji dan proses pewarnaan.
• . Zat warna tekstil merupakan gabungan dari senyawa organic tidak jenuh,
kromofor, dan auksokrom sebagai pengaktif kerja kromofor dan pengikat
antara warna dengan serat. Kandungan limbah yang dihasilkan dari proses
pewarnaan tergantung pada pewarna yang digunakan. Limbah-limbah yang
dihasilkan suatu industry, akan dialirkan ke kolam-kolam penampungan dan
selanjutnya dibuang ke sungai. Limbah tekstil merupakan limbah yang
dihasilkan dalam proses pengkanjian, penghilangan kanji, penggelantangan,
pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan.
Jenis-jenis limbah :

• 1. Logam berat terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn.


• 2. Hidrokarbon terhalogenasi (dari proses dressing dan finishing)
• 3. Pigmen, zat warna dan pelarut organic
• 4. Tensioactive (surfactant)
Karakteristik Limbah Industri Tekstil
• 1. Karakteristik Fisika
• a. Total Solid (TS) Merupakan padatan didalam air yang terdiri dari bahan organik maupun anorganik yang
larut, mengendap,atau tersuspensi dalam air.
• b. Total Suspended Solid (TSS) Merupakan jumlah berat dalam mg/lkering lumpur yang ada didalam air
limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron.
• c. Warna. Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan menigkatnya kondisi
anaerob, warna limbah berubah dari yang abu–abu menjadi kehitaman.
• d. Kekeruhan Kekeuhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun anorganik.
• e. Temperatur Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju
reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari.
• f. Bau Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi
pada limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.
Karakteristik Limbah Industri Tekstil
• 2. Karateristik Kimia
• a. Biological Oxygen Demand (BOD) Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan
oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan–bahan buangan di
dalam air
• b. Chemical Oxygen Demand (COD) Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk
proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. COD dinyatakan
dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.(Alaerts dan Santika, 1984).
• c. Dissolved Oxygen (DO) adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi aerob
mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada temperature dan salinitas.
• d. Ammonia (NH3) Ammonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi dengan chlor (Soemirat,
1994). Ammonia terdapat dalam larutan dan dapat berupa senyawa ion ammonium atau
ammonia.tergantung pada pH larutan.
• e.Sulfida Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat
mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika konsentrasinya melebihi
200 mg/L. Gas H2S bersifat korosif terhadap pipa dan dapat merusak mesin.
• f. Fenol Fenol mudah masuk lewat kulit.Keracunan kronis menimbulkan gejala
gastero intestinal, sulit menelan, dan hipersalivasi, kerusakan ginjal dan hati, serta
dapat menimbulkan kematian).
• g. Derajat keasaman (pH) pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air.
Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan
mikroorganisme.Ph normal untuk kehidupan air adalah 6–8.
• h. Logam Berat Logam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik
sehingga diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam
berat.
3. Karakteristik Biologi
• Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air
yangdikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.Parameter yang biasa
digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air
limbah. Penentuan kualitas biologi ditentukan oleh kehadiran
mikroorganisme terlarut dalam air seperti kandungan bakteri, algae, cacing,
serta plankton
E. Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil

• Dalam mengolah air limbah tekstil, dilakukan 3 proses, yaitu:

1. Proses Pre-Treatment : Proses ini bertujuan mengkondisikan karakteristik


air limbah yang akan diolah, mulai dari : penyaringan partikel kasar,
penghilangan warna (decolouring), equalisasi (penyeimbangan debit),
penyaringan halus, dan penyesuaian suhu.
2. Proses Primer : Dalam proses ini dilakukan main treatment (pengolahan
utama), bisa secara biologis dan diikuti proses pengendapan (sedimentasi).
3. Proses Sekunder : Proses ini merupakan tahap lanjutan proses biologi dan
sedimentasi dalam rangka mempersiapkan air limbah olahan memasuki badan
air penerima, sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.
F. Pemanfaatan Limbah Industri Tekstil
1. Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Lumpur yang
dihasilkan pengolahan limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada
pabrik tekstil. Limbah lain yang mungkin perlu ditangani adalah sisa kain, sisa
minyak dan lateks. Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan
sebagai bahan tas kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai,
dapat juga digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.
2. Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan
saringan plat atau saringan sabuk (belt filter). Jika pewarna yang dipakai tidak
mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas tanah.
Kesimpulan
1. Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses
penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan
proses penyempurnaan.
2. Limbah industri tekstil dihasilkan pada proses atau pembuatan bahan jadi yang dalam
proses pembuatannya menggunakan pewarna yang dapat mencemari lingkungan dengan
tingkat kereaktifan yang berbeda-beda.
3. Karakteristik dari limbah industry tekstil dapat dilihat dari karakteristik kimia, fisik serta
biologisnya.
4. Umumnya jenis dan golongan limbah industri tekstil hanya bergantung pada jenis zat
warna yang digunakan. Zat warna yang sering digunkan dalam proses industry adalah zat
warna azo dan turunan dari benzene.

Anda mungkin juga menyukai