Anda di halaman 1dari 4

RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN BIMBINGAN

KONSELING DALAM MENYELSAIKAN PERMASALAHAN


PENDIDIKAN
Disusun oleh:
Krisna Rasyid Al Fttoh/ 2000031020
Lintang Ahmad Mustika Aji/ 2000031017
Widyan Zulda Mahira/ 2000031140
Pendidikan Agama Islam/ Fakultas Agama Islam

A. Pendahuluan

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar


dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Di Indonesia, banyak sekali
permasalahan pendidikan yang hanya dapat diselesaikan dengan kerjasama dari semua
pihak, yaitu orangtua, masyarakat, dan sekolah. Dari mulai aras input, orangtua sebagai
pendidik utama yang mempersiapkan anak-anak. Dalam menunaikan tugasnya, orangtua
dibantu oleh masyarakat. Masyarakat bisa berupa sekolah sebagai lembaga resmi
penyelenggara pendidikan dan pengajaran, karena dalam sekolah ada yang dinamakan
guru BK (Megawanti. P, 2015).
Komponen yang ada dalam sekolah meliputi guru dan siswa. Guru merupakan
komponen dalam sekolah yang dijadikan sebagai contoh dan mengajarkan serta
membimbing siswa dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, tidak
hanya guru mata pelajaran saja yang mendampingi siswa, akan tetapi dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah, siswa juga didampingi oleh guru BK. Sedangkan siswa yaitu
komponen dalam sekolah yang melaksanakan pendidikan dan mengembangkan potensi
dalam dirinya yang menimba ilmu kepada guru. Permasalahan-permasalahan siswa yang
sering muncul di sekolah seperti kurangnya fokus pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran di kelas, dapat terjadi jika suasana kelas yang kurang mendukung baik dari
segi kebersihan, kenyamanan kelas ada teman-temannya yang ribut di dalam kelas
bahkan letak atau susunan tata rias kelas, ini mungkin untuk berlaku di dalam kelas atau
bertemu secara langsung dengan siswa, selain itu juga kesehatan mental karena mungkin
seringkali siswa mendapat perlakuan kurang baik dari temannya sehingga mengganggu
Kesehatan mentalnya, seperti di bully, dan masih banyak lagi (Fatinah, Y, 2022).
Guru BK merupakan salah satu komponen penting dalam sekolah yang dimana
tugas pokok dari guru BK itu sendiri adalah mendampingi siswa dalam proses
pembelajaran, mengawasi pergaulan siswa, dan membina siswa untuk berakhlakul
karimah tentunya. Permasalahan yang dihadapi siswa tentunya sangat berkaitan dengan
adanya ruang lingkup dalam pendidikan. Dengan demikian, artikel ini bertujuan
membahas tentang kedudukan serta ruang lingkup bimbingan konseling dalam
pendidikan sehingga pembaca mampu mengetahui keberadaan bimbingan konseling
dalam tatanan pendidikan dalam rangka menunjang perwujudan dari pendidikan nasional
yang diamanatkan dalam undang-undang.

B. Pembahasan

a. Bimbingan Konseling
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guedance”
berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti menunjukkan. membimbing,
menuntun ataupun membantu. Akan tetapi banyak pendapat yang berbeda-beda
menurut para ahli mengenai pengertian bimbingan secara terminologi. Arthur J. Jones
sebagaimana dikutip oleh Hellen, “bimbingan sebagai pertolongan yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri dan
pemecahan-pemecahan problem”. (Hallen A, 2002: 4).
Bimbingan konseling muncul pertama kalinya di amerika oleh Frank Parson.
Tujuan awalnya yaitu untuk mengatasi berbagai hal yang harus didiskusikan dalam
ranah pendidikan disana. Kemudian di Indonesia mulailah muncul di tahun 1962, awal
mulanya hanya baru dibicarakan, kemudian di tahun 1975 resmi menjadi kurikulum
dalam pendidikan di Indonesia, kemudian di tahun 1984 bimbingan konseling
disempurnakan dalam kurikulum yang pada akhirnya di tahun 2001 semakin mantap
menjadi kurikulum hingga saat ini. Adanya bimbingan konseling ini mampu
membantu siswa dalam menyelsaikan permaslahan yang mampu mengganggu
produktifitas belajar siswa.
b. Kedudukan Bimbingan Konseling
c. Fungsi Bimbingan Konseling
d. Ruang Lingkup Bimbingan Konseling
e. Permasalahan Pendidikan yang Sering Terjadi pada Siswa di Sekolah
f. Korelasi Bimbingan konseling terhadap Permasalahan Siswa dalam Pendidikan
C. Penutup

Tuliskan satu paragraf yang menyimpulkan seluruh isi pembahasan disertai saran dan
harapan terkait gagasan yang diangkat. (TNR, 12pt)

Daftar pustaka
A Hallen, Bimbingan dan Konseling, Ciputat Press, Jakarta, 2002.
Megawanti Priarti. (2015). Meretas Permasalahan Pendidikan di Indonesia. Hal: 234
ISSN: 2088-351X P.

Yurista. F. (2022). Masalah yang Dihadapi Siswa, Guru, dan Sekolah dalam Proses
Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai