Bertambah Teguh
dalam Iman dan Pelayanan bagi Semua
(Kol 2:7)
Hitunglah adalah tema program 2023. Tema ini disimpul dari penyataan Ayub pada
masa Perjanjian Lama ketika menghadapi masalah beruntun sebagai ujian iman yang Tuhan
ijinkan atas diri dan keluarganya. Namun dalam keadaan demikian, Ayub justru mengeluarkan
penyataan sebagai peghayatan demikian:
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan
mengadukan perkaraku. Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar
dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang
banyaknya; Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa
besar jumlahnya! Ayub 5:8-9
Memang kondisi kita yang secara global masih berupaya bangkit dari pandemi covid19.
Belum lagi kita stabil dengan kondisi itu, kita diperhadapkan lagi pada pergumulan global yang
disinyalir harus berhadapan dengan resesi dunia tahun 2023. Meski demikian, kondisi kita
tidak lebih buruk dari apa yang dihadapi Ayub karena kehilangan keluarganya dan kondisi
dirinya yang sangat jatuh. Namun dalam konteks demikian, Ayub justru menyatakan bahwa
keajaiban-keajaiban Allah sungguh tidak terbilang banyaknya.
Sikap iman Ayub ini mendorong kita untuk menyadari bahwa anugerah Tuhan melalui
Gereja Toraja dalam segala lingkup dan semua bentuk adalah keajaiban-keajaiban yang mesti
dilihat, disadari, disyukuri dan dikembangkan. Anugerah yang terbesar adalah keselamatan
dari Allah di dalam Yesus Kristus, yang oleh karya Roh Kudus telah menghimpun ratusan ribu
jiwa-jiwa yang telah diselamatkan dan telah menghimpun dirinya sebagai kawanan domba
Allah yang harus digembalakan. Jiwa-jiwa itu adalah potensi terbesar Gereja Toraja untuk
mengemban tugas panggilannya di dalam dunia..
Dalam diri ratusan ribu domba-domba itu tersimpan potensi besar untuk
mengembangkan persekutuan demi perwujudan panggilan gereja dan menjadikannya
kekuatan besar bagi kebersamaan sebagai umat Allah. Di sekitar ratusan ribu domba-domba
tersebut, terdapat sangat banyak potensi dan hal-hal positif untuk ditata dan dikembangkan
untuk kehidupan bersama.
Tema “Hitunglah” mengajak kita untuk menyadari besarnya anugerah Tuhan dalam
kehidupan Gereja Toraja, sehingga tidak ada alasan untuk mengeluh dan tidak bersyukur.
Dengan optimisme dan rasa syukur itulah Gereja Toraja mengayun langkah bersama untuk
menghitung berkat-berkat dan keajaiban yang telah Tuhan nyatakan, dengan sebuah
keyakinan iman bahwa Kristuslah yang memulihkan dan mengutuhkan, sebagaimana tema
bangunan spiritualitas Gereja Toraja yang dijabarkan dalam Membangun Jemaat tahun liturgi
2022-2023.
DAFTAR ISI
9 Kep. No. 9: PROGRAM KERJA BPS GEREJA TORAJA TAHUN PELAYANAN 2023 ......... 98
A. Pengantar ................................................................................................................................................. 99
B. Operasionalisasi dan Penalaran praktis PTP, Visi dan Misi Strategis 2021-2026 ..... 99
C. Spirit PASKAH sebagai pondasi strategis..................................................................................100
10 Kep. No. 10: USUL DAN REKOMENDASI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS ................. 259
11 Kep. No. 11: ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BPS GEREJA TORAJA
TAHUN 2023 ...................................................................................................................................... 265
A. Pengantar ...............................................................................................................................................266
B. ANGGARAN PENERIMAAN (MA 4) ..............................................................................................267
Tentang
Kep. No. 1:
PESERTA RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Menimbang : a. bahwa demi terselenggaranya Rapat Kerja II Gereja Toraja sesuai Tata gereja
Toraja, maka dipandang perlu menetapkan Peserta Rapat Kerja II Gereja
Toraja;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
MEMUTUSKAN
Kesatu : Peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja adalah mereka yang namanya terdaftar
pada lampiran keputusan ini.
Kedua : Berdasarkan butir pertama di atas maka Rapat Kerja II Gereja Toraja
dinyatakan sah mengambil Keputusan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
1
Lampiran Surat Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Nomor : 01.R1.2022.
Tanggal : 25 Oktober 2022
Tentang : Peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Helky Purnawan, S.Th.
Baebunta Selatan
2. Pendeta Yosef Sulle, S.Th.
3. Pendeta Kornelius Kondong, S.Th.
Basse Sangtempe
4. Pendeta Hein Demmananga, S.Th.
5. Pendeta Gideon Tulak, S.Th.
Bone-bone
6. Pendeta Selvi Pagewang, S.Th.
7. Pendeta Medi Mambaya, S.Th.
Kalaena
8. Penatua Joni Gaya’
9. Penatua Admen Niger
Kota Palopo
10. Pendeta Nopri Lomo
11. Pendeta Yenni Pakiding, S.Th.
Lamasi
12. Pendeta Elam Satnam Bangun, S.Th.
13. Pendeta Merry Rante, S.Th. Luwu
14. Pendeta Ribrata Sallata, S.Th.
Malangke’
15. Penatua Agustina Lolo Angin
16. Pendeta Marbel Lobo, S.Th. Malili
17. Penatua Drs. M. Agus Siswanto
Masamba
18. Pendeta Yusuf Ruminding, S.Th.
19. Pendeta Sion K. Pamangin
Palopo
20. Penatua Josep J. Jusuf
21. Pendeta Misel Sanda Luden, S.Th.
Rongkon Sabbang Baebunta
22. Pendeta Liana Madaun, S.Th.
23. Pendeta Noprianto Undung, S.Th.
Sangbua Lambe’
24. Penatua Elly Salu
25. Pendeta Darius Lapu’, S.Th.
Seko Embona Tana
26. Penatua Gusti Agustinus
27. Pendeta Hardias Jarid, S.Th.
Seko Lemo
28. Penatua Mika Y Duma
29. Pendeta Yoseph Septianus, S.Th.
Seko Padang
30. Penatua Bangun Lampi
31. Pendeta Intan Grace, S.Si., M.Th.
Seriti
32. Penatua Maruli
33. Pendeta Hiktor, S.Th.
Sukamaju
34. Penatua Welem Kristiawan
35. Pendeta Helvid Ronal, S.Th.
Walenrang
36. Penatua Yakob Nobeth Taruk Lobo
37. Pendeta Paskah Benyamin Lintin, S.Th.
Walenrang Timur
38. Penatua Heri
39. Pendeta Djoni So’ba, S.Th.
Wotu
40. Diaken Erik Pratama
2
B. BPSW 2 Rantepao
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Gabriel Warsi Allolinggi, S.Th. Awan
2. Pendeta Samuel D. Tikulembang
3. Penatua A. Pasulu Balusu
4. Pendeta Yadi Pasomba, S.Th. Baruppu'
5. Pendeta Meti Baan Tasik, S.Th.
Bokin Pitung Penanian
6. Pendeta Eva Putri, S.Th.
7. Pendeta Amos Kappu’, S.Th.
Buntao'
8. Penatua Anton Seppang
9. Pendeta Yan Tinus Lanik, S.Th.
Dende' Denpiku
10. Penatua Antony Tandibua’
11. Pendeta Noble Punu, S.Th.
Kapala Pitu
12. Penatua Johanis Bulu
13. Pendeta Li’me Lisu Lembang, S.Th.
Kesu' La'bo'
14. Penatua Wardoyo
15. Pendeta Mahmud Bakri Mappadang, M.Th.
Kesu' Malenong
16. Penatua Lewi Randan, SH.
17. Pendeta Korlian Paran, S.Th.
Kesu' Tallulolo
18. Penatua Budi Utomo
19. Pendeta Dalman Tanan, S.Th.
Kurra Denpiku
20. Penatua Yohanes Suko S.
21. Pendeta Yuspina Sarira, S.Th.
Madandan
22. Diaken Zet Pakiding
23. Pendeta Daniel Rambak, S.Th.
Nanggala Karre
24. Pendeta Monika Patandeanan, S.Th.
25. Pendeta Malni Fitri Matasak, S.Th.
Nonongan Salu
26. Penatua Ade Kres Godole
27. Pendeta Rychard R. Mapanding, M.Th.
Pangala’
28. Diaken Anton S.
29. Pendeta Simon Sattu, S.Th.
Pangala' Utara
30. Penatua David Sampe Rompon, SE., MM.
31. Pendeta Nikodemus Tandi Ma’dika, S.Th.
Parandangan
32. Pendeta Cristian Banna’, S.Th.
33. Pendeta Antonius Balik, S.Th.
Piongan Denpiku
34. Diaken Atus Somba, SE.
35. Rantebua
36. Pendeta Yonas Lande’, S.Th., MM.
Rantepao Barat
37. Pendeta Prederik P. Paluttu, M.Th.
38. Pendeta David Tiranda, S.Th.
Rantepao
39. Penatua P. Tangke Datu
40. Pendeta Grisilia Isabella Madao, S.Th.
Sa'dan Matallo
41. Pendeta Semual Tangke, S.Th.
42. Pendeta Narto Lome, S.Th.
Sa'dan Ulusalu
43. Pendeta Darmita David Yohanes, S.Th.
44. Pendeta Evelina, S.Th. Sa'dan
45. Pendeta Semuel Lobo’, S.Th.
Sasi utara
46. Penatua Dina Tangkeallo
47. Pendeta Oktovianus Katuto’ Sasi
48. Pendeta Paulus Pali’ Lapik, S.Th. Sesean
3
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
49. Pendeta Henri Budi Karya, S.Th.
50. Pendeta Yan Tandi Pasang, STh.
Tallunglipu
51. Penatua Drs.Semuel Saludung
52. Pendeta Luther Gaya’, S.Th.
Tikala
53. Penatua Sertika Karaeng
54. Pendeta Andarias Biston, S.Th.
Tondon
55. Penatua Aris Kumongle
C. BPSW 3 Makale
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Pither Salempa, S.Th.
ABBA
2. Penatua Marthina Allo Linggi
3. Pendeta Martin Mardianto Batara, S.Th.
Bittuang
4. Pendeta Sarti Pagayangan, S.Th.
5. Pendeta Yalti Payan Masuru, S.Th. Bittuang Se'seng
6. Pendeta Joni Pakau Lembang, S.T.
Buakayu
7. Penatuai Y. Seri Limban
8. Pendeta Petrus Jumadi, S.Th.
Gandangbatu
9. Penatua Jusvery
10. Pendeta Agustinus Sampe, S.Th.
Makale
11. Pendeta Doly Rante Pangloli, S.Th.
12. Pendeta Leonaru, S.Th.
Makale Selatan
13. Penatua Yulianus Dudung
14. Pendeta Frans Ganti Lintin, S.Th.
Makale Tengah
15. Penatua Thomas Medy Tangililing, S.T.
16. Pendeta Petranelius Rannu Paratte, S.Th.
Makale Utara
17. Pendeta Mika Lestari, S.Th.
18. Pendeta Putri Regina Pala’biran, S.Th. Malimbong
19. Pendeta Luther Arruan Banga, S.Th. Mappak
20. Penatua Ardi Rabang
Maranpa'
21. Pendeta Oktavian Rande Bua’, S.Th.
22. Pendeta Serli Pangloli, S.Th. Masanda
23. Pendeta Gerson Kendenan, S.Th.
Mengkendek
24. Penatua Luther L Mangalla
25. Pendeta Martinus Budi Patattong, S.Th.
Mengkendek Timur
26. Penatua Yulianus Tandi Ali, S.KOM
27. Pendeta Ayub Toding, S.Th.
Mengkendek Utara
28. Pendeta Firdaus Sattu
29. Pendeta Sarce Lobo’ Tapang, S.Th.
Rano
30. Penatua P. Taula’bi’
31. Pendeta Darius Saleppang, M.Th.
Rembon
32. Pendeta Merniati Palangiran
33. Pendeta Yulius Nelson, S.Th.
Rembon Sado'ko'
34. Diaken Iwan Sa’pang Allo
35. Pendeta Yohanis Linggi, M.Th.
Sangalla'
36. Diaken Daniel Kalatasik
37. Pendeta Sinthia Kurnia Putri Munda, S.Th.
Sangalla' Barat
38. Penatua David Dai Rura
4
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
39. Pendeta Merson Baso’ Sakke, S.Th.
Sangalla' Selatan
40. Penatua Joni Jungkir
41. Pendeta Delabruri Safar, S.Th.
Sillanan
42. Penatua Simon Duruk, S.PAK., M.Pd.K.
43. Pendeta Antonius Patandeanan, S.Th.
Simbuang
44. Penatua Yulius Samba’ Langi’
45. Diaken Filipus Tatto’ Mangalik Tapparan Rantetayo
46. Pendeta Pdt. Jhon Gator P., S.Th.
Ulusalu
47. Pendeta Musa Tonglo Tabang, S.Th.
48. Pendeta Yesaya Saranga’, S.Th.
Makale Kota
49. Penatuaq Agustinus Talling
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Imanuel Bone, M.MIS
Bone
2. Penatua Ir. Yip Regan, MP.
3. Pendeta Aris Lute, M.Th., MM.
Makassar
4. Penatua Erichson D. Tapparan
5. Pendeta Calfein Remsi, M.Th.
Makassar Tengah
6. Penatua Adrianus Sandy Kalalimbong
7. Pendeta Lukas Dayung, M.Th.
Makassar Timur
8. Penatua Yeheschiel B. Marewa, SH., MH.
9. Pendeta Joni Tumaang, S.Th.
Parepare
10. Diaken Arjuna Arruan
11. Pendeta Adrial Lintin, S.Th.
Pulau Jawa
12. Pendeta Inel Eka, M.Th.
E. BPSW 5 Kalimantan
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Henri, M.Th. Bontang Kutai Kaltim
2. Pendeta Alexzander Bilang, S.Th., M.Ag.
Kalimantan Timur dan Tengah
3. Penatua Petrus Uda Lisulembang
4. Pendeta Yober Sulu’ Padang, S.Th.
Kaltim Samarinda Kutai Mahakam
5. Penatua Noset Pardi
6. Pendeta John Kalua’, M.Th.
Kaltim Balikpapan
7. Penatua Mardann Somalinggi’, SH.
8. Pendeta Daniel Patandeanan, S.Th.
Kaltara
9. Penatua Marten Toding
10. Penatua Daniel Paseru Kaltara Berau
11. Pendeta Petrus Silas, S.Th.
Kutai Timur
12. Penatua Nataniel Duma
5
F. BPSW 6 Sultengtim
JABATAN
NO NAMA KLASIS
GEREJAWI
1. Pendeta Septin Tandioga, S.Th.
Sigi Lore
2. Penatua Sandy Aprianto, S.Pd.
3. Pendeta Joni Palinggi’, S.Th., M.Ag.
Sulawesi Barat
4. Penatua Risto S.
5. Pendeta Wilson Budiawan, M.Th.
Sulawesi Tengah Timur
6. Penatua Tabita R. Matana
7. Pendeta Alexander Ezin Parumbuan, S.Th.
Sulawesi Tengah
8. Penatua Yohanis Riga
JABATAN
NO NAMA UNIT KERJA
GEREJAWI
1. Pendeta Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Ketua Umum BPS Gereja Toraja
2. Pendeta Suleman Allo Linggi, M.Si. Ketua 1 BPS Gereja Toraja
3. Pendeta Musa Sikombong, M.Th. Ketua 2 BPS Gereja Toraja
4. Penatua Ir. Yance Nempo Tangkeallo Ketua 3 BPS Gereja Toraja
5. Penatua Dr. Ir. Theo Kristian Seleng, MM. Ketua 4 BPS Gereja Toraja
6. Pendeta Yusuf Paliling, M.Th. Ketua 5 BPS Gereja Toraja
Sekretaris Umum BPS Gereja
7. Pendeta Dr. Christian Tanduk, M.Th.
Toraja
Wakil Sekretaris Umum BPS
8. Diaken Yunus Buana Patiku, SE., S.Km.
Gereja Toraja
Bendahara Umum BPS Gereja
9. Penatua Evalina Popang, SE.
Toraja
10. Diaken Elianus Samben, S.P., MM. Ketua BVGT
11. Diaken Drs. Marthen Gaga' Sumule, M.Min. Wakil Ketua BVGT
12. Diaken Esrom Pakidi, S.Pd., MM. Sekretaris BVGT
Set Asmapane, S.E., M.Si., Ak.CA.,
13. Penatua Anggota BVGT
CTA., CPA.
14. Penatua Ir. Daniel Tandi Anggota BVGT
15. Pendeta Indu' Yohanes Panggalo, D.Th. Wakil Ketua MPGT
16. Pendeta Arsiati Kabangnga', M.Th. Sekretaris MPGT
17. Penatua Drs. Daud Gala, SH., MM. Anggota MPGT
18. Pendeta Simon Toyang Todingallo, M.Th. Anggota MPGT
19. Diaken Marthen Luther BPSW 1
20. Pendeta Marten Lamida, S.Th. BPSW 1
Pnt. Yosep Tangdiongan, S.Pd.,
21. Penatua BPSW 1
M.Pd.
22. Diaken dr. Hendrik Kala’ Timang BPSW 2
23. Pendeta Fery Hendra, S.Th. BPSW 2
24. Pendeta Simon Palamba, S.Th., M.Ag. BPSW 2
25. Penatua Ir. B. Densi Kasi BPSW 3
26. Pendeta Okiwenty Kombong, M.Th. BPSW 3
27. Pendeta Aser Naning, S.Th. BPSW 3
28. Penatua Dr. Yoel Pasae, S.T. M.T. BPSW 4
29. Pendeta Yosama Maraden Sagala, M.Th. BPSW 4
6
JABATAN
NO NAMA UNIT KERJA
GEREJAWI
30. Pendeta Lukas Beni Paembonan, S.Th. BPSW 5
31. Diaken Fransiska Pakiding BPSW 5
32. Penatua Oktoviktor Limbong BPSW 5
33. Pendeta Sila Pasalli', S.Th. BPSW 6
34. Penatua Yulius Saladan BPSW 6
Biro Data Centre dan Administasi
35. Rantivianto Kendenan, S.ST.
Digital
36. Pendeta Paulus M. Tangke, MTh., MH. Biro Hukum Gereja Toraja
37. Pendeta Thri Sandy, S.Th. Biro Inforkom Gereja Toraja
38. Penatua Joni Mantong, SH. M.Si.
Biro Kesejahteraan Gereja Toraja
39. Penatua Andarias Manda', SE
40. Pendeta Daud Palelingan, S.Th., MM. Komisi Liturgi dan Musik
41. Pendeta Stephanus Ammai Bungaran, M.Th.
42. Pendeta Dr. Alpius Pasulu', M.Th. Institut Teologi Gereja Toraja
43. Pendeta Senianti Padda', S.Th., M.Pd.K.
Komisi Ekonomi Pengembangan
44. Penatua Agustinus Talling
Aset
45. Pendeta Erny Tonapa, M.Si. Komisi HIV/AIDS dan Napza
Komisi Hubungan Gereja dan
46. Penatua Yohanis Lintin Paembongan
Negara
47. Pendeta Yonan Thadius, MA. Komisi Pastoral
Komisi Perlindungan Anak dan
48. Pendeta Yonathan Mangallo, S.Th.
Advokasi
49. Pendeta Armand Dannari, S.Th.
Komisi Pekabaran Injil
50. Pendeta Elisabeth Todingpadang, S.Th.
51. Pendeta Elvis Leme' Saladan, S.Th.
Komisi Pembinaan Warga Gereja
52. Pendeta Albatros Palilu, M.Theol.
53. Penatua Ruben Rerung Tumonglo
PAK Tagari
54. Diaken Cicilla Sri Arum W.
55. Diaken Agustinus
PT. SULO
56. Penatua Matius T. Ramba’
57. Rispa Makamban, SE.
Yayasan Insan Mandiri Terpadu
58. Penatua Diece Kondorura, S.Sos., MH.
59. Diaken dr. Adrian Benedict Wijaya RS Elim
60. Diaken Yafet Sampe YKGT Makassar
61. Sisislia M. Rengke’ YMPM Kondoran
62. Pendeta Syukur Matasak, M.Th.
63. Penatua Yulianus Sambo YPKT
64. Penatua Martinus Samben
65. Penatua Novianus Patanduk
YPKT Makassar
66. Penatua Yulianti Tandirura
67. Diaken Enos Karoma’
68. Penatua Pither Parinding YPTKM
69. Penatua Albert Seleng
70. Diaken Abigael Rassing Lili
Yayasan RBM Toraja
71. Elisabeth Sumbung, SE.
72. Pendeta Yesaya Sarangnga’, S.Th.
Yayasan Van de Loosdrecht
73. Diaken Asri Panggalo
74. Penatua Jery Parimba Yayasan Marampa’ Tallulolona
75. Diaken Drs. Habel Pongsibidang YKGT
7
JABATAN
NO NAMA UNIT KERJA
GEREJAWI
76. Diaken Kurniawan Rante Bombang
77. - Irma Manguma, S.KOM.
78. Pendeta Palajukan, S.Th.
YPKT Tana Luwu
79. Penatua Martinus Y.D.
80. Penatua Katarina Tombi, SE.
81. Pendeta Musa Salusu, M.Th.
BPR Pindan Sangullele
Glorian Parannuan Boong, SE.
82. -
AAAIK.
83. Penatua Aleksander Mangoting
PP. PKBGT
84. Penatua Frederik V. Palimbong, S.T.
85. Penatua Paulus Pongdatu PP. PPGT
86. Penatua Louise Ujiani Rongre, SE. PP. PWGT
87. Penatua Marthen Palomba PP. SMGT
88. Pendeta Dr. Joni Tapingku, M.Th. IAKN Toraja
89. - Yaya Rundupadang
PSP Tangmentoe
90. - Mulianti Nelce, ST.
Pengelolah Gedung Pelayanan
91. Penatua Eunike Golorya Pasa
Pemuda AAVDL
92. Pendeta Yoel Tangkedatu, S.Th. Tim Penyelaran dan Perubahan
93. Pendeta Esron Manginte’, S.Th. Tata Gereja
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
8
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 02.R2.2022
Tentang
Kep. No. 2:
JADWAL RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu menetapkan Jadwal
Acara yang akan menjadi pedoman sehingga Rapat Kerja dapat berlangsung
dengan baik, efektif dan efisien;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Memperhatikan : 1. Rancangan Jadwal Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja yang disusun dan
diajukan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
2. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Kesatu : Rapat Kerja II Gereja Toraja akan berlangsung tanggal 25-27 Oktober 2022
dengan Jadwal Acara sebagaimana terdapat pada lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober
2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
9
Lampiran Surat Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Nomor : 02.R1.2022.
Tanggal : 25 Oktober 2022
Tentang : Jadwal Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
10
Jam Kegiatan Keterangan
15.30-17.00 Pleno XI: Pengesahan Anggaran Tahun Pelayanan 2023 Pimpinan Rapat
17.00-18.30 Ibadah Penutupan KLM
18.30. Makan malam/Sayonara
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
11
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 03.R2.2022
Tentang
Kep. No. 3:
TATA TERTIB RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu menetapkan Tata
Tertib yang akan menjadi pedoman sehingga Rapat Kerja dapat berlangsung
dengan tertib;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 002.R1.2022 tentang Jadwal
Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Rancangan Tata Tertib Rapat Kerja II Gereja Toraja yang disusun dan diajukan
oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
3. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Kesatu : Tata Tertib Rapat Kerja II Gereja Toraja adalah sebagaimana terdapat pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober
2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
12
Lampiran Surat Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Nomor : 03.R1.2022.
Tanggal : 25 Oktober 2022
Tentang : Tata Tertib Rapat Kerja II Gereja Toraja.
TATA TERTIB
RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Raker adalah Rapat Kerja Gereja Toraja sebagaimana dimaksud dalam Tata Gereja Toraja Bab
V Pasal 45.
2. LPG adalah Lembaga Pelayanan Gerejawi yang dibentuk oleh BPS Gereja Toraja, baik yang
berbentuk Yayasan maupun yang berbentuk PT.
3. Unit Kerja adalah lembaga yang dibentuk oleh BPS Gereja Toraja, baik yang berbentuk Komisi,
Biro, Tim dan Panitia.
4. OIG adalah Pengurus Pusat Organisasi Intra Gerejawi.
Pasal 2
Peserta Raker
13
a. Komisaris dan Direksi PT SULO.
b. Komisaris dan Direksi PT BPR Pindan Sangullele.
6. Wakil-Wakil dari Unit Kerja Gereja Toraja berbentuk Komisi, yaitu:
a. Sekretaris dan Anggota KPI.
b. Sekretaris dan Anggota KPWG.
c. Sekretaris dan Anggota KLM.
d. Direktur dan Sekretaris ITGT.
e. Sekretaris dan Anggota KHGN.
f. Sekretaris dan Anggota KHAN.
g. Sekretaris dan Anggota KEPA.
h. Sekretaris dan Anggota KPA.
i. Sekretaris dan Anggota KKP.
7. Wakil-Wakil dari Unit Kerja BPS Gereja Toraja berbentuk Biro, yaitu:
a. Ketua dan Sekretaris BKGT.
b. Ketua dan Sekretaris Biro Hukum.
c. Sekretaris dan Anggota Biro Inforkom.
d. Sekretaris dan Anggota Biro Datacentre dan Administrasi Digital.
8. Wakil dari Unit Kerja BPS Gereja Toraja berbentuk Tim/Panitia, yaitu:
a. Tim Pengelola PSP Tangmentoe.
b. Tim CCGT.
c. Semua personil TP3GT.
d. Semua personil Panitia Anggaran.
e. Tim Pengelola Gedung Pemuda
f. Tim Penyusun SOP Mutasi
g. Tim Revisi Peraturan Kepegawaian
h. Tim Pindan Sangullele
9. Wakil-wakil dari Tim Penyelaras/Perubahan Tata Gereja Toraja.
10. Undangan BPS Gereja Toraja.
Pasal 3
Kewajiban Peserta
1. Wajib mentaati tata tertib dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh Raker.
2. Wajib hadir tepat waktu dan menandatangani daftar hadir peserta.
3. Wajib memakai atribut peserta.
4. Wajib mengaktifkan mode diam (silent) pada telepon sellulernya selama berada di ruang
sidang.
5. Wajib menaati protokol kesehatan.
Pasal 4
Hak Peserta
1. Setiap peserta utusan klasis dan wilayah, personil BAS, wakil-wakil OIG/LPG/Unit Kerja
memiliki hak bicara, hak memilih dan hak dipilih.
2. Peserta undangan hanya memiliki hak bicara dan hak dipilih.
Pasal 5
Pimpinan Raker
14
d. Mengambil kebijakan untuk menjamin kelancaran Rapat Kerja, sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan Tata Gereja Toraja dan Tata Tertib Sidang.
Pasal 6
Penasihat Raker
1. Penasihat Raker adalah orang-orang yang dianggap memiliki pengalaman dan kemampuan
untuk memberikan nasihat bagi pelaksanaan Raker dan diundang oleh BPS Gereja Toraja,
yaitu:
a. Mantan-Mantan Ketua Umum BPS Gereja Toraja.
b. Bupati Tana Toraja.
c. Bupati Toraja Utara.
d. MPGT.
e. Pimpinan Sidang SSA XXV.
2. Penasihat membantu Pimpinan Raker dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak dapat
diselesaikan dalam rapat pleno.
3. Penasihat memberikan nasihat atas izin Pimpinan Raker.
Pasal 7
Materi Raker
Pasal 8
Penggunaan Kartu Indikator
1. Setiap peserta mendapat 3 kartu indikator, yaitu kartu hijau, kartu merah dan kartu kuning.
2. Kartu hijau diangkat sebagai tanda setuju terhadap sebuah usulan yang sedang dibahas.
3. Kartu merah diangkat sebagai tanda tidak setuju terhadap sebuah usulan.
4. Kartu kuning diangkat sebagai tanda setuju pada substansi keputusan, namun hendak
mengajukan perbaikan redaksi.
5. Ketiga kartu diangkat sebagai tanda bahwa pembicara bertele-tele atau keluar dari konteks
pembicaraan dan pengingatan untuk segera berbicara langsung pada pokok persoalan.
6. Jika peserta mayoritas mengangkat kartu berwarna hijau, maka pimpinan rapat dapat
mengabaikan kartu merah dan hanya mengizinkan kartu kuning jika dianggap perlu.
Pasal 9
Tata Cara Berbicara
1. Setiap peserta dapat berbicara setelah dipersilahkan oleh Pimpinan Rapat Kerja.
2. Peserta yang sudah setuju terhadap sebuah usulan tidak perlu lagi berbicara, tetapi cukup
mengangkat kartu hijau.
3. Peserta yang tidak setuju terhadap sebuah usulan dapat mengangkat kartu merah dan segera
mengantri di mikrofon yang disiapkan.
15
4. Pimpinan Raker hanya akan mempersilahkan peserta yang sedang antri di mikrofon.
5. Setiap pembicara menyampaikan pendapat secara singkat dan jelas.
6. Waktu untuk berbicara maksimal 3 menit untuk satu pokok permasalahan.
7. Pimpinan Rapat Kerja berwenang menghentikan pembicara yang melebihi waktu berbicara.
Pasal 10
Rancangan Keputusan
Rancangan Keputusan dirancang dan disiapkan oleh TP3GT untuk dibahas dan disahkan oleh
Raker.
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
Pasal 12
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian atas persetujuan Raker.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober
2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
16
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 04.R2.2022
Tentang
Kep. No. 4: Laporan Badan Angkatan SSA XXV
LAPORAN BADAN PEKERJA SINODE GEREJA TORAJA
LAPORAN BADAN VERIFIKASI GEREJA TORAJA
LAPORAN MAJELIS PERTIMBANGAN GEREJA TORAJA
Dengan pertolongan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Rapat Kerja II Gereja Toraja,
Menimbang : a. bahwa Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Laporan Badan Verifikasi Gereja
Toraja dan Laporan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja telah
menyampaikan informasi dan laporan ke Rapat Kerja II;
b. bahwa Rapat Kerja II Gereja Toraja telah membahas, menanggapi dan
mengevaluasi laporan-laporan tersebut;
c. bahwa sehubungan dengan itu maka Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja.
2. Tata Gereja Toraja Bab V Pasal 45 tentang Rapat Kerja Gereja Toraja.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 002.R2.2022 tentang Jadwal
Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 003.R2.2022 tentang Tata
Tertib Rapat Kerja II Gereja Toraja.
3. Informasi dan laporan tertulis dari Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja,
Badan Verifikasi Gereja Toraja dan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG LAPORAN BADAN PEKERJA SINODE GEREJA TORAJA,
LAPORAN BADAN VERIFIKASI GEREJA TORAJA DAN LAPORAN MAJELIS
PERTIMBANGAN GEREJA TORAJA.
Kesatu : Menerima dengan baik Laporan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Laporan
Badan Verifikasi Gereja Toraja, dan Laporan Majelis Pertimbangan Gereja
Toraja, setelah mendapat perbaikan sebagaimana mestinya, dan dijadikan
dokumen resmi Rapat Kerja II Gereja Toraja untuk dibahas.
Kedua : Mengucapkan terima kasih kepada Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Badan
Verifikasi Gereja Toraja, dan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja atas
pelayanan maksimal yang telah dilaksanakan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 25 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
17
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 05.R2.2022
Tentang
Kep. No. 5:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MUTASI PENDETA
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran proses mutasi Pendeta Gereja Toraja, dibutuhkan
prosedur standar sebagai pedoman.
b. BPS Gereja Toraja telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
Mutasi Pendeta;
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja.
2. Tata Gereja Toraja Bab V Pasal 45 tentang Rapat Kerja Gereja Toraja.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 02.R2.2022 tentang Jadwal
Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 04.R2.2022 tentang Laporan
Badan-Badan Angkatan Sinode Am XXV.
3. Hasil rumusan Tim Penyusun SOP Mutasi
4. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 26 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
18
Lampiran Surat Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Nomor : 06.R2.2022.
Tanggal : 26 Oktober 2022.
Tentang : Standar Operasional Prosedur (SOP) Mutasi
Pasal 1
Pengertian
1. Standar Operasional Prosedur selanjutnya disebut SOP adalah peraturan khusus Gereja Toraja
yang berisi prosedur dan langkah pelaksanaan mutasi pendeta Gereja Toraja yang digunakan
untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan yang terkait mutasi
Pendeta Gereja Toraja, telah berjalan secara lancar, efektif, konsisten, standar, dan sistematis
demi memenuhi kebutuhan pelayanan Gereja Toraja.
2. Mutasi Pendeta selanjutnya disebut mutasi adalah perpindahan tugas pelayanan pendeta dari
satu atau beberapa jemaat / lemabaga ke jemaat atau jemaat-jemaat / Lembaga lain.
3. Konsultasi adalah komunikasi terbatas yang dilakukan antara BPS Gereja Toraja, BPSW,
dengan BPK (Ketua dan sekretaris), Majelis Gereja (Ketua dan sekretaris) dan pendeta calon
mutasi terkait profil jemaat, profil pendeta dan beberapa hal terkait, untuk memperlancar
proses penempatan.
4. Penempatan adalah suatu kewenangan yang diberikan kepada BPS Gereja Toraja oleh Sidang
Sinode Am XXV
5. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja selanjutnya disebut BPS Gereja Toraja adalah badan
pelaksana keputusan Sidang Sinode Am di lingkup sinode yang diberikan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan mutasi pendeta Gereja Toraja.
6. Badan Pekerja Sinode Wilayah selanjutnya disebut BPSW adalah badan pelaksana kebutusan
Sidang Sinode Wilayah di lingkup wilayah.
7. Badan Pekerja Klasis selanjutnya disebut BPK adalah badan pelaksana keputusan Sidang Klasis
di lingkup klasis.
8. Majelis Gereja selanjutnya disebut Majelis Gereja adalah badan tetap lingkup jemaat.
9. Panitia Personalia adalah Panitia yang dibentuk oleh BPS Gereja Toraja yang personalianya
adalah Ketua II, Sekretaris Umum BPS Gereja Toraja dan Ketua BPSW atau unsur BPSW
lainnya.
Pasal 2
Dasar
1. Tata Gereja Toraja Bab IV pasal 31
2. Keputusan SSA XXV Nomor : 13/KEP/SSA-XXV/GT/X /2021 pasal 2 butir 7dan 8
Pasal 3
Tujuan
1. Agar penempatan pendeta dapat memenuhi kebutuhan pelayanan dalam lingkup Gereja Toraja
berdasarkan pemetaan yang komprehensif.
19
2. Agar proses mutasi pendeta Gereja Toraja berjalan dengan baik, benar dan lancar.
3. Memperlancar komunikasi baik antar lembaga maupun lembaga dengan personal pendeta
calon mutasi.
BAB II
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG LEMBAGA
Pasal 4
Majelis Gereja
1. Menindaklanjuti dalam Sidang Majelis Gereja proses penempatan pendeta oleh BPS Gereja
Toraja.
2. Melakukan konsultasi dengan BPK tentang keputusan Sidang Majelis Gereja terkait proses
penempatan pendeta.
3. Mempersiapkan pastori dengan fasilitas standar sebagaimana diatur dalam Peraturan
Kepegawaian Gereja Toraja.
4. Mempersiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses mutasi.
5. Membayar jaminan hidup pendeta melalui Pindan Sangullele secara tertib dan lancar.
6. Biaya perjalanan pendeta dan keluaraga yang masuk tanggungan pendeta, ke jemaat dimana
yang bersangkutan ditempatkan, ditanggung bersama jemaat yang ditinggalkan dan jemaat
penerima pendeta.
7. Pelaksanaan penguraian dan peneguhan pendeta dilaksanakan secara ugahari.
Pasal 5
Badan Pekerja Klasis
1. Melakukan pemetaan kebutuhan pelayanan dalam lingkup wilayah sesuai pemetaan dari BPK
dan disampaikan kepada BPS Gereja Toraja.
2. Melakukan konsultasi mutasi dengan BPK
3. Melakukan pendampingan kepada BPK dalam proses penempatan pendeta.
4. Mendampingi BPK dan jemaat untuk kelancaran penyetoran jaminan hidup pendeta melalui
Pindan Sangullele
Pasal 7
Panitia Personalia
1. Melakukan akumulasi pemetaan kebutuhan pelayanan berdasarkan hasil konsultasi BPSW dan
BPK
2. Merancang penempatan pendeta ke Jemaat (jemaat-jemaat) dan Tugas khusus.
3. Menyampaikan hasil rancangan penempatan Pendeta kepada Rapat BPS Gereja Toraja.
20
4. BPSW menyampaikan keputusan rapat BPS Gereja Toraja kepada pendeta yang bersangkutan
melaui percakapan sebelum surat penempatan dikeluarkan BPS Gereja Toraja.
Pasal 8
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
1. Membahas dan mengesahkan hasil rancangan penempatan pendeta berdasarkan hasil rapat
Panitia Personalia.
2. Membicarakan dan memutuskan penempatan Pendeta yang tidak dibahas dalam rapat Panitia
Personalia karena kondisi khusus.
3. Menyampaikan keputusan penempatan Pendeta Jemaat dan Pendeta Tugas Khusus kepada
jemaat dan lembaga yang dilayani ditembuskan ke pendeta yang bersangkutan.
4. Melakukan penguraian / peneguhan pendeta atau mendelegasikan kepada BPSW dan BPK.
5. Membayar jaminan hidup pendeta setiap bulan melalui Pindan Sangullele berdasarkan
Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja.
BAB III
SISTEM DAN PROSES MUTASI PENDETA
Pasal 9
Sistem Mutasi Pendeta
1. Mutasi pendeta Gereja Toraja dilaksanakan dengan sistem penempatan Pendeta berdasarkan
Keputusan SSA XXV Nomor : 13/KEP/SSA-XXV/GT/X/2021 pasal 2 butir 7 dan 8.
2. SSA XXV sebagai sidang Majelis Gereja dalam lingkup yang lebih luas, memberi kewenangan
kepada BPS Gereja Toraja untuk menempatkan pendeta ke jemaat (jemaat-jemaat) dan atau
tugas khusus
3. Mutasi Pendeta dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu tahap 1 (Januari – Maret) dan tahap
2 (Agustus – Oktober).
Pasal 10
Proses Mutasi Pendeta
1. Enam bulan menjelang akhir masa tugas 5 (lima) tahun, BPS Gereja Toraja mengingatkan
jemaat dan pendeta melalui persuratan mengenai proses mutasi.
2. Pendeta yang telah dihuhungi BPS Gereja Toraja melalui persuratan selanjutnya dimasukkan
daftar calon mutasi pendeta.
3. BPS Gereja Toraja melakukan konsultasi formal melalui rapat Panitia Personalia.
4. BPSW melakukan konsultasi dengan BPK sebelum rapat Personalia terkait kebutuhan
pelayanan berdasarkan pemetaan.
5. Hasil konsultasi yang dilakukan BPSW dan BPK, dibahas dalam Rapat Personalia.
6. BPS Gereja Toraja memutuskan dan menyampaikan keputusan tentang penempatan pendeta
ke jemaat/lembaga.
7. Majelis Gereja membicarakan dan menetapkan tekhnis dan waktu pelaksanaan peneguhan dan
atau penguraian dalam konsultasi dengan BPK/BPSW dan menyampaikan secara tertulis
kepada BPS Gereja Toraja perihal waktu pelaksanaan peneguhan dan atau penguraian.
8. Jemaat wajib merespons surat penempatan pendeta paling lama dalam waktu 3 (tiga) minggu.
9. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) minggu surat penempatan tidak direspons oleh jemaat
tersebut perihal penentuan waktu peneguhan/penguraian, maka BPS Gereja Toraja
menentukan waktu pelaksanaan penguraian / peneguhan.
21
10. Masa tugas pendeta dalam suatu jemaat dapat diperpanjang maksimal 3 (tiga) tahun apabila
pendeta tersebut akan memasuki masa pensiun sehingga tidak memungkinkan lagi dimutasi
ke jemaat lain.
11. Masa tugas pendeta dalam suatu jemaat dapat diperpanjang oleh BPS Gereja Toraja maksimal
2 (dua) tahun apabila pendeta tersebut dengan alasan sakit dan atau studi atas persetujuan
BPS Gereja Toraja.
12. Bila dalam masa tugasnya di tengah-tengah jemaat belum mencapai masa 5 (lima) tahun tetapi
terjadi hal-hal yang khusus, maka pendeta tersebut dapat diuraikan dari jemaat berdasarkan
kesepakatan bersama antara BPS Gereja Toraja dengan Majelis Gereja setempat bersama BPK
dan BPSW.
Pasal 11
Pemetaan dan Pemerataan Pelayanan
Pasal 12
Penguraian dan Peneguhan Pendeta
1. Sebelum penguraian dilaksanakan, terlebih dahulu diumumkan kepada anggota jemaat dan
didoakan sekurang-kurangnya satu kali hari minggu.
2. Ibadah penguraian dan peneguhan pendeta dilayani oleh BPS Gereja Toraja dan dapat
didelegasikan kepada BPSW dan BPK.
3. Penguraian pendeta dilaksanakan apabila waktu peneguhannya di tempat pelayanan yang
baru telah ditetapkan
4. Seorang Pendeta yang belum dapat diuraikan setelah masa tugas 5 tahun dapat melanjutkan
pelayanan maksimal 6 (enam) bulan dan setelah itu diuraikan oleh BPS Gereja Toraja sambil
menunggu proses selanjutnya dan nafkahnya dibayar oleh BPS Gereja Toraja melalui Pindan
Sangullele sebesar 100 % dari pokok gaji paling lama 6 (enam) bulan.
5. Pendeta yang akan diuraikan wajib menyerahkan memori pelayanannya secara tertulis kepada
Majelis Gereja dan BPS Gereja Toraja sebelum penguraian dilaksanakan.
6. Penguraian pendeta dilaksanakan dengan menggunakan naskah liturgis penguraian pendeta.
7. Sebelum peneguhan dilaksanakan terlebih dahulu diumumkan kepada anggota jemaat dan
didoakan sekurang-kurangya dua hari minggu berturut-turut.
8. Jika ada keberatan yang sah maka rencana peneguhan ditunda atau dibatalkan oleh Majelis
Gereja setelah berkoordinasi dengan BPSW dan BPS.
9. Suatu keberatan dinyatakan sah jika diajukan secara tertulis, dengan mencantumkan nama dan
alamat yang jelas, serta dibubuhi tanda tangan atau cap ibu jari pihak yang menyampaikan
keberatan
10. Penundaan atau pembatalan peneguhan pendeta diwartakan kepada anggota jemaat yang
bersangkutan dan disampaikan secara tertulis kepada pendeta tersebut dan kepada pihak
yang mengajukan keberatan.
11. Pendeta yang dimutasi ke Lembaga Pelayanan Gerejawi (LPG) atau unit kerja diutus sebagai
pendeta tugas khusus dalam suatu ibadah jemaat dengan menggunakan Naskah Liturgis
22
12. Peneguhan pendeta dilaksanakan dengan penumpangan tangan oleh pendeta yang
meneguhkan.
13. Dalam hal-hal khusus, BPS Gereja Toraja dapat mengambil kebijakan-kebijakan tentang
mutasi dalam rangka kepentingan pelayanan Gereja Toraja, meskipun belum mencapai masa
tugas 5 (lima) tahun
BAB IV
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 13
Kondisi Khusus
1. Seorang pendeta yang menolak penempatan BPS Gereja Toraja sebanyak 2 (dua) kali berturut-
turut diberhentikan sementara selama 2 (dua) tahun di luar tanggungan gereja.
2. Jemaat yang menolak penempatan pendeta, BPS Gereja Toraja tidak akan menempatkan
pendeta selama 2 (dua) tahun di jemaat tersebut.
3. Proses penempatan pendeta yang diberhentikan sementara oleh BPS Gereja Toraja,
penempatannya dikonsultasikan dengan BPSW.
4. Jemaat yang menunggak pembayaran Pindan Sangullele minimal 3 bulan tidak ditempatkan
pendeta sampai ada komitmen melunasi tunggakannya.
Pasal 14
Peraturan Peralihan
1. SOP Mutasi Pendeta ini berlaku sepanjang tidak ada keputusan lain oleh SSA dan atau Rapat
Kerja Gereja Toraja
2. SOP ini hanya dapat diubah oleh Rapat Kerja Gereja Toraja atau SSA.
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
23
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 06.R2.2022
Tentang
Kep. No. 6:
PENETAPAN PINDAN SANGULLELE
Menimbang : a. bahwa menjadi tugas Rapat Kerja II Gereja Toraja untuk membahas dan
menetapkan kebijakan strategis hasil rumusan tim pindan sangullele;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja.
2. Tata Gereja Toraja Bab V Pasal 45 tentang Rapat Kerja Gereja Toraja.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 02.R2.2022 tentang Jadwal
Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 04.R2.2022 tentang Laporan
Badan-Badan Angkatan Sinode Am XXV.
3. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 26 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
24
Lampiran Surat Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Nomor : 05.R2.2022.
Tanggal : 26 Oktober 2022.
Tentang : Pindan Sangullele
A. DASAR
1. Keputusan Sidang Sinode Am XXV No. 14 Pasal 29 tentang “ Pindan Sangullele “, menugaskan
BPS Gereja Toraja:
a. Menuntaskan “ Database SIGET Jemaat “ sebagai dasar penentuan indeks alokasi / kuota
pindan.
b. Menyusun SOP, Kebijakan dan Sistim Pengelolaan yang Transparan dan Akuntable.
c. Mengupayakan sumber dana lain.
2. Surat Keputusan BPS Gereja Toraja No. 029.K44.2022 tanggal 21 Juli 2022, tentang: “Tim
Penyusun Peraturan Khusus Pengelolaan Pindan Sangullele “
B. SPIRIT PINDAN SANGULLELE
1. Pindan Sangullele sebagai wadah pelayanan diakonia tidak langsung antar jemaat, dimana
yang memiliki potensi dana yang cukup besar dapat menopang jemaat dengan potensi dana
yang terbatas.
2. Pindan Sangullele sebagai wadah Pekabaran Injil, dimana setiap jemaat berperan mengambil
bagian dalam mendukung pelayan-pelayan di daerah khusus pekabaran Injil.
3. Pindan Sangullele sebagai wadah Pembinaan Warga Gereja, dimana seluruh jemaat ikut
berpartisipasi dalam pelayanan Gereja Toraja secara menyeluruh.
C. PENGERTIAN
1. Pindan : wadah untuk mengumpulkan persembahan syukur warga jemaat yang dikhususkan
untuk Nafkah Hidup Pendeta.
2. Sangullele (keseluruhan) : mencakup seluruh warga Gereja Toraja pada semua lingkup
pelayanan.
3. Pindan Sangullele : Suatu cara pengelolaan persembahan dari semua jemaat yang dialokasikan
khusus untuk nafkah seluruh Pendeta Gereja Toraja pada semua lingkup pelayanan.
D. TUGAS TIM
1. Merancang Kuota yang berazaskan keadilan, kasih dan damai; saling memberi, berbagi dan
menanggung sesuai kemampuan dalam kasih.
2. Mengkaji regulasi terkait pengelolaan BKGT.
3. Mengkaji pemberian bantuan perumahan bagi pensiunan pendeta Gereja Toraja.
4. Mempersiapkan saran dan rekomendasi untuk pengelolaan keuangan BKGT yang optimal.
F. PRINSIP PENGELOLAAN
1. Setiap jemaat mendapat pelayanan dari pendeta dan setiap jemaat berperan dalam pemberian
untuk nafkah Pendeta.
25
2. Penempatan pendeta tidak lagi berdasarkan kemampuan jemaat tapi terutama pada
kebutuhan riil jemaat.
3. Besaran nafkah Pendeta tidak menjadi penghambat menempatkan pendeta.
4. Terbangun kebersamaan dalam pengaturan pelayanan.
G. PROYEKSI
1. Kebutuhan ideal Pendeta sesuai jumlah jemaat sebagai sasaran pelayanan serta Pendeta Tugas
Khusus.
2. Penerimaan proponen tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pendeta.
3. Kuota pindan sesuai target pemenuhan kebutuhan pendeta.
4. Kajian ketersediaan Dana Bantuan Perumahan.
5. Rekomendasi Optimalisasi dana untuk BKGT.
PENSIUN PENERIMAAN
NO.
TAHUN JUMLAH PROPONEN PENDETA JUMLAH
1 2022 2 70 0 974
2 2023 11 70 0 972
3 2024 12 70 70 1.031
4 2025 14 52 70 1.089
5 2026 12 35 70 1.145
6 2027 37 35 52 1.185
7 2028 30 35 35 1.183
26
J. KUOTA PINDAN TAHUN 2023
3 Wilayah III (27 Klasis) 14.295.825.000 23,03 14.595.825.000 22,78 15.283.123.579 82.274.882
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
27
KEPUTUSAN RAPAT KERJA II GEREJA TORAJA
Nomor: 07.R2.2022
Tentang
Kep. . 7:
No
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 26 Oktober 2022
Pimpinan Rapat Kerja II Gereja Toraja
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
28
29
PEMBUKAAN
29
30
Pasal 3
Waktu, Tempat Kedudukan dan Status Hukum
1. Gereja Toraja sebagai lembaga gerejawi terbentuk pada tanggal 25 Maret 1947 dalam
Sidang Majelis Am yang pertama di Rantepao untuk waktu yang tidak ditentukan.
2. Gereja Toraja berkedudukan di Indonesia dan dapat melayani di tempat-tempat lain.
3. Gereja Toraja dinyatakan sebagai Lembaga Keagamaan Yang Bersifat Gereja berdasarkan
Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 tanggal 11 Mei 1971 dan Penunjukan Gereja Toraja
sebagai Badan Hukum yang dapat mempunyai Hak Atas Tanah berdasarkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri no 61/DJA/1973.
Pasal 4
Pengakuan Iman
1. Gereja Toraja mengaku bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat dunia, Kepala
Gereja, sesuai kesaksian Alkitab sebagaimana dirumuskan dalam Pengakuan Iman Gereja
Toraja.
2. Pengakuan Iman Gereja Toraja meliputi: Pengakuan Gereja Toraja, Pengakuan Iman
Rasuli, Pengakuan Athanasius, dan Pengakuan Nicea Konstantinopel.
Pasal 5
Visi Gereja Toraja
Visi Gereja Toraja adalah terwujudnya Gereja Toraja yang memuliakan Tuhan, memberitakan
kebaikan-Nya, menjadi berkat bagi manusia dan dunia.
Pasal 6
Misi Gereja Toraja
Misi Gereja Toraja adalah bersekutu, bersaksi, dan melayani.
Pasal 7
Tujuan
Gereja Toraja bertujuan menghadirkan keadilan dan damai sejahtera dalam ketaatan dan
kesetiaan kepada Tuhan.
Pasal 8
Bentuk
1. Bentuk Gereja Toraja adalah Presbiterial Sinodal.
2. Berdasarkan bentuknya, Gereja Toraja menata pelayanannya dalam lingkup jemaat, klasis,
sinode wilayah dan sinode am.
Pasal 9
Logo
Logo Gereja Toraja adalah sebagai berikut:
BAB II
Keanggotaan
Pasal 10
Jenis Keanggotaan
Anggota Gereja Toraja terdiri dari:
30
31
a. Anggota Sidi.
b. Anggota Baptis.
c. Anggota Calon Baptis.
Pasal 11
Hak dan Kewajiban
1. Anggota Sidi
a. Berhak mendapat semua bentuk pelayanan gerejawi.
b. Berhak menjadi anggota pengurus lembaga pelayanan gerejawi.
c. Berhak memilih dan dipilih menjadi pejabat khusus gerejawi.
d. Mendengar, membaca, dan memberitakan firman Allah dengan kata dan perbuatan.
e. Mempersembahkan tanda syukur atas anugerah Allah.
f. Memahami, menghayati dan berpegang pada Pengakuan Gereja Toraja dan Tata
Gereja Toraja.
g. Berhak mengajukan keberatan tertulis kepada Majelis Gereja jika terdapat keputusan
gerejawi yang dianggap merugikan dirinya.
h. Berperan aktif dalam pembangunan jemaat, klasis, sinode wilayah dan sinode am baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
i. Wajib melaksanakan misi Gereja Toraja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama.
2. Anggota Baptis.
a. Berhak mendapat pelayanan gerejawi sesuai aturan dalam Gereja Toraja.
b. Wajib melaksanakan misi Gereja Toraja baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama.
c. Wajib aktif dalam pembangunan jemaat, klasis, sinode wilayah dan sinode am baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
d. Mendengar, membaca, dan memberitakan firman Allah dengan kata dan perbuatan.
e. Mempersembahkan tanda syukur atas anugerah Allah.
f. Berperan-serta dalam proses-proses komunikasi dalam jemaat, klasis, sinode wilayah
dan sinode am.
3. Anggota Calon Baptis
a. Berhak mendapat pelayanan gerejawi berupa sakramen baptisan kudus,
penggembalaan, dan katekisasi.
b. Calon baptis dewasa berhak dan wajib mengikuti pelajaran tentang prinsip-prinsip
iman Kristen.
c. Mendengar, membaca, dan memberitakan firman Allah dengan kata dan perbuatan.
d. Mempersembahkan tanda syukur atas anugerah Allah.
e. Berperan serta dalam proses-proses komunikasi di jemaat, klasis, sinode wilayah, dan
sinode am.
Pasal 12
Perpindahan Anggota Antarjemaat Gereja Toraja
1. Anggota yang akan pindah mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada
Majelis Gereja.
2. Majelis Gereja memberikan surat atestasi untuk diserahkan kepada Majelis Gereja yang
dituju.
Pasal 13
Perpindahan Anggota ke Gereja yang Seajaran
1. Anggota yang akan pindah meminta surat pindah secara lisan atau tertulis kepada Majelis
Gereja.
2. Majelis Gereja memberikan surat atestasi untuk diserahkan kepada Majelis Gereja yang
dituju setelah dilakukan percakapan.
31
32
Pasal 14
Penerimaan Anggota dari Gereja yang Seajaran
1. Majelis Gereja menerima anggota yang datang dari gereja yang seajaran dengan atau tanpa
surat atestasi.
2. Majelis Gereja mewartakan penerimaan anggota tersebut kepada anggota jemaat.
Pasal 15
Penerimaan Anggota dari Gereja yang tidak Seajaran
1. Majelis Gereja menerima anggota yang datang dari gereja yang tidak seajaran, dengan atau
tanpa atestasi melalui suatu ibadah jemaat dengan menggunakan Naskah Liturgis
Penerimaan Anggota dari Gereja yang tidak seajaran.
2. Sebelum penerimaan, majelis gereja melaksanakan katekisasi penerimaan lintas
denominasi.
3. Majelis Gereja mewartakan penerimaan anggota tersebut kepada anggota jemaat.
BAB III
Pelayanan Gerejawi
Pasal 16
Bentuk-bentuk Pelayanan Gerejawi
Bentuk-bentuk pelayanan Gereja Toraja meliputi ibadah jemaat, baptisan kudus, perjamuan
kudus, katekisasi, peneguhan sidi, pemberkatan/ peneguhan perkawinan, diakonia,
pembinaan warga gereja, pelayanan organisasi intra gerejawi, penggembalaan, disiplin
gerejawi, pekabaran Injil, pelayanan kategorial, pelayanan dalam bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi, sosial budaya, politik, hukum dan lingkungan hidup.
Pasal 17
Ibadah Jemaat
1. Ibadah jemaat adalah ibadah yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh anggota
jemaat dewasa dan anak-anak.
2. Ibadah jemaat meliputi: ibadah hari minggu, ibadah hari raya gerejawi, ibadah pelayanan
khusus, ibadah-ibadah Organisasi Intra Gerejawi dan ibadah-ibadah lain yang diatur dan
dilaksanakan di bawah tanggung jawab Majelis Gereja setempat.
3. Ibadah jemaat dilaksanakan sesuai Tata Ibadah yang ditetapkan oleh Sidang Sinode Am.
4. Nyanyian yang dipakai dalam ibadah jemaat yakni mazmur dan nyanyian-nyanyian rohani
yang tidak bertentangan dengan Pengakuan Gereja Toraja.
Pasal 18
Baptisan Kudus
1. Baptisan kudus terdiri atas baptisan dewasa dan baptisan terhadap anak.
2. Baptisan kudus dilaksanakan dalam ibadah jemaat di tempat ibadah hari minggu atau di
tempat yang ditentukan oleh Majelis Gereja dengan menggunakan Naskah Liturgis
Pelayanan Baptisan Kudus Gereja Toraja.
3. Baptisan kudus dilaksanakan sesudah didoakan dan diumumkan dalam kebaktian hari
Minggu sekurang-kurangnya dua hari minggu berturut-turut.
4. Setiap orang hanya sekali dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat.
28:19).
5. Jika terdapat hal-hal khusus, Majelis Gereja dapat memutuskan untuk melakukan
pelayanan baptisan kudus walaupun hanya satu kali hari Minggu diumumkan.
Pasal 19
Perjamuan Kudus
1. Perjamuan kudus dilakukan dalam ibadah jemaat di tempat kebaktian hari minggu atau di
tempat lain yang ditetapkan oleh Majelis Gereja dengan menggunakan Naskah Liturgis
Perjamuan Kudus Gereja Toraja.
32
33
2. Perjamuan kudus diikuti oleh semua warga jemaat yang tidak sedang menjalani disiplin
gerejawi.
3. Perjamuan kudus menggunakan roti dan anggur.
4. Perjamuan Kudus menggunakan meja sebagai simbol persekutuan.
Pasal 20
Katekisasi
1. Gereja Toraja mengenal empat jenis katekisasi yakni katekisasi baptis, sidi, perkawinan
dan penerimaan lintas denominasi.
2. Katekisasi diselenggarakan oleh Majelis Gereja dan dilaksanakan oleh pendeta atau orang
yang ditetapkan oleh Majelis Gereja.
3. Katekisasi baptis diikuti oleh orang tua yang akan menyerahkan anaknya untuk menerima
baptisan kudus anak-anak dan calon baptis yang akan menerima baptisan kudus dewasa.
4. Katekisasi sidi diikuti oleh anggota baptis yang akan menyatakan pengakuan imannya di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya.
5. Katekisasi perkawinan diikuti oleh anggota yang akan melangsungkan perkawinan
gerejawi.
6. Katekisasi penerimaan lintas denominasi diikuti oleh warga dari gereja yang tidak
seajaran dan hendak menjadi anggota Gereja Toraja.
Pasal 21
Peneguhan Sidi
1. Peneguhan sidi diselenggarakan dalam ibadah jemaat di tempat kebaktian hari minggu
atau di tempat lain yang ditetapkan oleh Majelis Gereja dengan menggunakan Naskah
Liturgis Peneguhan Sidi Gereja Toraja.
2. Peneguhan sidi dilaksanakan bagi anggota baptis yang telah berusia 15 tahun dan telah
mengikuti katekisasi sidi.
Pasal 22
Pemberkatan Perkawinan
1. Perkawinan gerejawi adalah perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan untuk menjadi pasangan suami istri seumur hidup dan diberkati dalam suatu
ibadah jemaat di tempat kebaktian hari minggu atau di tempat lain yang ditetapkan oleh
Majelis Gereja.
2. Umur laki-laki dan perempuan yang dapat diberkati adalah umur 19 tahun sesuai Undang-
undang Perkawinan.
3. Dapat tidaknya pemberkatan perkawinan dilakukan bagi calon yang pernah cerai,
diputuskan oleh Majelis Gereja setelah dilakukan penelitian secara seksama, mendalam
dan dalam waktu yang cukup lama.
4. Majelis Gereja mengumumkan dan mendoakan dalam kebaktian hari minggu sekurang-
kurangnya dua hari Minggu berturut-turut.
5. Setiap anggota jemaat yang telah menerima pemberkatan perkawinan wajib mencatatkan
perkawinannya pada pemerintah.
6. Majelis Gereja menerbitkan Surat Perkawinan.
Pasal 23
Diakonia
1. Diakonia dilaksanakan untuk memelihara, menolong dan menyejahterakan anggota
jemaat dan sesama manusia yang lemah dan berkekurangan serta berusaha membendung
dan mencegah sebab-sebab kesengsaraan dan kemelaratan manusia.
33
34
Pasal 24
Pembinaan Warga Gereja
1. Pembinaan warga gereja adalah pelayanan yang dilakukan untuk memerlengkapi orang-
orang kudus bagi pembangunan Tubuh Kristus.
2. Pembinaan warga gereja meliputi manusia seutuhnya.
3. Pembinaan warga gereja dilaksanakan baik secara umum maupun secara kategorial.
4. Pembinaan warga gereja diselenggarakan oleh Majelis Gereja dan dilaksanakan oleh
seluruh anggota jemaat, pengurus/pelayan organisasi intra gerejawi, dan lembaga-
lembaga pembinaan lainnya yang ditetapkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 25
Penggembalaan
1. Majelis Gereja, dengan kasih sayang menjalankan penggembalaan mengenai kepercayaan
dan kehidupan anggota jemaat berdasarkan perintah Tuhan Yesus Kristus yang adalah
Kepala Gereja dan Gembala Yang Baik.
2. Majelis Gereja dan anggota jemaat bertanggung jawab atas pelaksanaan penggembalaan
melalui perkunjungan secara terencana dan teratur.
3. Gereja Toraja melaksanakan dua jenis penggembalaan, yaitu penggembalaan umum dan
penggembalaan khusus.
4. Penggembalaan Khusus terhadap anggota jemaat, pejabat khusus gerejawi, dan jemaat
dilaksanakan berdasarkan Matius 18:15-17.
Pasal 26
Disiplin Gerejawi
1. Disiplin Gerejawi adalah kelanjutan dari penggembalaan khusus
2. Disiplin gerejawi dilaksanakan dengan maksud:
a. Kemuliaan Tuhan.
b. Pertobatan dan keselamatan orang-orang yang berdosa.
c. Peringatan dan pengajaran bagi seluruh anggota jemaat untuk memelihara
kekudusan jemaat Kristus.
d. Menyatakan bahwa pintu kerajaan surga tertutup bagi orang yang tetap hidup dalam
dosanya tetapi terbuka bagi orang yang bertobat.
3. Disiplin gerejawi dilaksanakan terhadap:
a. Anggota Jemaat.
b. Penatua.
c. Diaken.
d. Pendeta.
e. Jemaat.
Pasal 27
Pekabaran Injil
1. Gereja Toraja memberitakan injil kepada segala bangsa dan segala makhluk.
2. Pekabaran injil dilaksanakan melalui kata dan perbuatan oleh setiap anggota jemaat baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
3. Dalam pelaksanaan pekabaran injil, Majelis Gereja dapat bekerja sama dengan lembaga
pekabaran injil yang ditetapkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja dan lembaga-
lembaga pekabaran Injil yang disetujui oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
4. Majelis Gereja dalam koordinasi dengan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja mengutus
Pekabar Injil ke daerah-daerah pekabaran injil.
5. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja dapat mengangkat dan mengutus tenaga Pekabar Injil.
34
35
Pasal 28
Lembaga Pelayanan Gerejawi dan Pelayanan Kategorial
1. Gereja Toraja membentuk lembaga-lembaga pelayanan gerejawi dalam bentuk yayasan,
perseroan, tim kerja, atau yang sejenisnya, baik di lingkup jemaat, klasis, sinode wilayah
maupun sinode am.
2. Struktur kepengurusan dan personalia lembaga pelayanan gerejawi ditetapkan Majelis
Gereja pada lingkup Jemaat dan badan pekerja lingkup klasis, sinode wilayah dan sinode
am.
3. Yang dapat dipilih dan ditetapkan sebagai personalia lembaga pelayanan gerejawi ialah
anggota sidi yang memiliki pengetahuan, komitmen, kemampuan, integritas, dan dedikasi
untuk bidang pelayanan yang dipercayakan kepadanya serta dapat bekerja sama dengan
orang lain.
4. Personalia lembaga pelayanan gerejawi bertanggung jawab kepada badan pekerja yang
mengangkatnya.
5. Masa pelayanan personalia lembaga pelayanan gerejawi disesuaikan dengan masa tugas
badan pekerja yang mengangkatnya.
6. Masa bakti seseorang dalam lembaga pelayanan gerejawi maksimal dua periode berturut-
turut pada jabatan yang sama.
7. Pada akhir masa pelayanannya, pengurus lembaga pelayanan gerejawi
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada badan yang mengangkatnya.
8. Pelayanan kategorial antara lain: pelayanan yang dilakukan kepada organisasi intra
gerejawi, pelayanan kepada kelompok profesional/fungsional, pelayanan yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga gerejawi di bidang pendidikan, kesehatan, dan lembaga lainnya
yang ditetapkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
BAB IV
Jabatan Gerejawi
Pasal 29
Jabatan Gerejawi
1. Gereja Toraja mengakui jabatan am orang percaya.
2. Dalam rangka memperlengkapi orang-orang kudus bagi pembangunan tubuh Kristus,
Gereja Toraja menetapkan pejabat khusus gerejawi yaitu pendeta, penatua, dan diaken.
Pasal 30
Pendeta
1. Gereja Toraja mengenal tiga kategori pelayanan Pendeta yaitu:
a. Pendeta Jemaat.
b. Pendeta Tugas Khusus.
c. Pendeta Emeritus.
2. Syarat
a. Anggota sidi yang berumur maksimal 45 tahun pada saat mengajukan permohonan.
b. Memiliki pengetahuan teologi yang cukup dan telah menyelesaikan pendidikan
teologi minimal jenjang strata satu (S-1) pada pendidikan tinggi teologi yang
didirikan, diakui, atau didukung oleh Gereja Toraja.
c. Telah melalui proses seleksi atau menjalani tugas sebagai tenaga Pekabar Injil yang
diangkat oleh BPS Gereja Toraja sekurang-kurangnya dua tahun
d. Telah menyelesaikan pendidikan kependetaan.
e. Telah ditetapkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja sebagai Proponen.
f. Telah melaksanakan pelayanan dengan baik sebagai proponen dalam satu atau
beberapa jemaat sekurang-kurangnya 2 tahun.
g. Bersedia memegang teguh ajaran dan menunjukkan perihidup yang sesuai dengan
firman Allah, Pengakuan Gereja Toraja, dan Tata Gereja Toraja.
h. Istri atau suami adalah anggota Gereja Toraja.
35
36
Pasal 31
Pendeta Jemaat
1. Pendeta jemaat adalah pendeta yang melayani di satu atau beberapa jemaat berdasarkan
penempatan dari Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
2. Mekanisme Penempatan
a. Majelis Gereja menyampaikan permohonan secara tertulis kepada Badan Pekerja
Sinode Gereja Toraja dan ditembuskan kepada Badan Pekerja Klasis dan Badan
Pekerja Sinode Wilayah.
b. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja menempatkan seorang pendeta untuk melayani
satu atau beberapa jemaat setelah berkonsultasi dengan BPSW, BPK dan Majelis
Gereja.
c. Majelis Gereja mengusulkan waktu pelaksanaan peneguhan dalam koordinasi dengan
BPSW dan menyampaikan secara tertulis kepada BPS Gereja Toraja.
d. Nama pendeta yang ditempatkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
diumumkan dan didoakan dalam ibadah hari Minggu sekurang-kurangnya dua hari
Minggu berturut-turut.
e. Jika tidak ada keberatan yang dinyatakan sah oleh Majelis Gereja maka pendeta yang
bersangkutan diteguhkan dalam jemaat oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
3. Tugas
a. Memberitakan firman Tuhan.
b. Melayani sakramen.
c. Meneguhkan sidi.
d. Meneguhkan pejabat-pejabat khusus dan mengutus pengurus organisasi intra
gerejawi.
e. Melaksanakan peneguhan dan pemberkatan nikah anggota-anggota jemaat.
f. Memperhatikan dan menjaga ajaran yang berkembang dalam jemaat, agar sesuai
dengan firman Allah, Pengakuan Gereja Toraja, dan Tata Gereja Toraja.
g. Menaikkan doa syafaat.
h. Bersama-sama dengan penatua dan diaken melaksanakan katekisasi.
i. Bersama-sama dengan penatua dan diaken memelihara, melayani, memimpin,
menggembalakan, dan memberdayakan anggota jemaat berdasarkan firman Tuhan
serta menjalankan disiplin gerejawi.
j. Memberitakan injil ke dalam dan ke luar jemaat.
k. Melaksanakan penggembalaan khusus.
l. Melaksanakan perkunjungan kepada anggota jemaat.
4. Masa Tugas
36
37
37
38
38
39
Pasal 40
Sidang Klasis
1. Sidang klasis adalah sidang Majelis Gereja dalam lingkup suatu klasis.
2. Sidang klasis dilaksanakan paling kurang dua kali dalam 5 tahun yakni satu tahun sebelum
Sidang Sinode Am dan satu tahun sesudah Sidang Sinode Am.
39
40
3. Sidang klasis dihadiri oleh utusan dari jemaat-jemaat, Badan Pekerja Klasis, Badan
Verifikasi Klasis, wakil Pengurus Organisasi Intra Gerejawi lingkup klasis, dan peserta
lainnya yang diundang oleh Badan Pekerja Klasis.
4. Sidang Klasis dihadiri oleh pendeta jemaat yang tidak menjadi utusan, pendeta tugas
khusus, dan pendeta emeritus yang berdomisili dan menjadi anggota salah satu jemaat
dalam klasis tersebut atas undangan Badan Pekerja Klasis.
5. Utusan jemaat ke sidang klasis terdiri atas pendeta, penatua dan diaken dengan Jumlah
utusan diatur sebagai berikut:
a. Jemaat yang anggota sidinya kurang dari, atau sampai 100 orang, mengutus tiga orang
utusan yang terdiri dari pendeta, penatua dan diaken.
b. Setiap pertambahan 50 anggota sidi berdasarkan basis data, jumlah utusan
bertambah satu orang.
c. Setiap jemaat mengutus maksimal 12 orang utusan.
6. Setiap utusan wajib dinyatakan dalam surat kredensi.
7. Sidang klasis dipimpin oleh pimpinan sidang yang terdiri dari seorang ketua yang adalah
pendeta, dua orang wakil ketua, dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh utusan.
8. Untuk melaksanakan keputusan, sidang klasis pada akhir periode mengangkat Badan
Pekerja Klasis dan Badan Verifikasi Klasis.
9. Keputusan Sidang Klasis tidak boleh bertentangan dengan Pengakuan Gereja Toraja dan
Tata Gereja Toraja serta keputusan sidang yang lebih luas.
Pasal 41
Rapat Kerja Klasis
1. Rapat Kerja Klasis dilaksanakan sekali setahun.
2. Rapat Kerja Klasis dilaksanakan untuk:
a. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan badan pelaksana keputusan
Sidang Klasis.
b. Membahas dan menetapkan program dan anggaran pendapatan/belanja Badan
Pekerja Klasis untuk tahun berikutnya.
c. Hal lain yang berhubungan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan pertumbuhan
Gereja Toraja.
3. Peserta Rapat Kerja Klasis adalah anggota Badan Pekerja Klasis, Lembaga Pelayanan
Gerejawi Klasis, Badan Verifikasi Klasis dan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Majelis
Gereja dalam klasis tersebut, serta wakil-wakil pengurus Organisasi Intra Gerejawi klasis
masing-masing satu orang.
4. Rapat kerja Klasis dipimpin oleh Badan Pekerja Klasis.
Pasal 42
Sidang Sinode Wilayah
1. Sidang Sinode Wilayah adalah sidang Majelis Gereja dalam suatu lingkup sinode wilayah.
2. Sidang Sinode Wilayah dilaksanakan sekali dalam lima tahun yakni satu tahun sebelum
Sidang Sinode Am.
3. Sidang Sinode Wilayah dihadiri oleh
a. Utusan klasis
b. Badan Pekerja Sinode Wilayah
c. Badan Verifikasi Sinode Wilayah
d. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
e. Badan Verifikasi Gereja Toraja
f. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja
g. Wakil pengurus Pusat Organisasi Intra Gerejawi dalam lingkup wilayah tersebut atas
rekomendasi Pengurus Pusat OIG
h. Undangan lainnya yang diundang oleh Badan Pekerja Sinode Wilayah.
4. Utusan klasis ke Sidang Sinode Wilayah terdiri dari Pendeta, Penatua dan Diaken dengan
pengaturan jumlah sebagai berikut:
40
41
a. Klasis yang kurang atau sampai tujuh jemaat, mengutus tiga orang.
b. Penambahan utusan diberlakukan penghitungan berdasarkan jumlah anggota sidi
dalam database warga Gereja Toraja.
c. Setiap klasis mengutus maksimal 12 orang utusan.
5. Setiap utusan wajib membawa dinyatakan dalam surat kredensi dari badan yang
mengutusnya.
6. Keputusan Sidang Sinode Wilayah tidak boleh bertentangan dengan Pengakuan Gereja
Toraja, Tata Gereja Toraja dan Keputusan Sidang Sinode Am.
7. Sidang Sinode Wilayah dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang terdiri atas seorang ketua
yang adalah pendeta, dua orang wakil ketua, dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan
oleh utusan.
8. Untuk melaksanakan keputusan, Sidang Sinode Wilayah mengangkat Badan Pekerja
Sinode Wilayah dan Badan Verifikasi Sinode Wilayah.
Pasal 43
Rapat Kerja Wilayah
1. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan sekali setahun.
2. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan untuk:
a. Menjabarkan pelaksanaan keputusan Sidang Sinode Am dan Keputusan Rapat Kerja
Gereja Toraja.
b. Rapat Kerja setelah SSA menyusun dan mengesahkan GBPP Wilayah berpedoman
pada GBPP Gereja Toraja
c. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan badan pelaksana keputusan
Sidang Sinode Wilayah.
d. Membahas dan menetapkan program dan anggaran pendapatan/ belanja Badan
Pekerja Sinode Wilayah untuk tahun berikutnya.
e. Hal lain yang berhubungan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan pertumbuhan
Gereja Toraja dalam lingkup wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri tiga orang dari setiap Badan Pekerja Klasis, Badan Pekerja
Sinode Wilayah dan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Lembaga Pelayanan Gerejawi
Sinode Wilayah, anggota Majelis Pertimbangan Gereja Toraja dan Badan Verifikasi Sinode
Wilayah.
4. Rapat kerja Wilayah dipimpin oleh Badan Pekerja Sinode Wilayah.
Pasal 44
Sidang Sinode Am
1. Sidang Sinode Am adalah sidang Majelis Gereja dalam seluruh lingkup Gereja Toraja.
2. Sidang Sinode Am dilaksanakan sekali dalam lima tahun.
3. Sidang Sinode Am dihadiri oleh :
a. Utusan klasis
b. Utusan sinode wilayah.
c. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
d. Badan Verifikasi Gereja Toraja.
e. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja
f. Pengurus Pusat Organisasi Intra Gerejawi.
g. Peserta lainnya yang diundang oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
4. Utusan klasis dan sinode wilayah ke Sidang Sinode Am terdiri dari Pendeta, Penatua, dan
Diaken dengan pengaturan jumlah sebagai berikut:
a. Klasis yang kurang atau sampai tujuh jemaat mengutus tiga orang utusan.
b. Penambahan utusan diberlakukan penghitungan berdasarkan jumlah anggota sidi
dalam database warga Gereja Toraja.
c. Setiap klasis mengutus maksimal 12 orang.
d. Setiap sinode wilayah mengutus tujuh orang yang adalah pengurus Badan Pekerja
Sinode Wilayah.
41
42
5. Setiap utusan wajib dinyatakan dalam surat kredensi dari Badan yang mengutusnya.
6. Sidang Sinode Am dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang terdiri atas seorang ketua yang
adalah pendeta, dua orang wakil ketua, seorang sekretaris, yang dipilih dari dan oleh
utusan.
7. Untuk melaksanakan keputusan, Sidang Sinode Am mengangkat Badan Pekerja Sinode
Gereja Toraja, Badan Verifikasi Gereja Toraja, dan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja.
8. Sidang Sinode Am dapat dipercepat pelaksanaannya jika diusulkan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 Sidang Sinode Wilayah.
Pasal 45
Rapat Kerja Gereja Toraja
1. Rapat Kerja Gereja Toraja dilaksanakan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja sekali
setahun.
2. Rapat Kerja Gereja Toraja dilaksanakan untuk:
a. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan badan pelaksana keputusan
Sidang Sinode Am.
b. Membahas dan menetapkan program dan anggaran pendapatan/belanja Badan
Pekerja Sinode untuk tahun berikutnya.
c. Membahas dan mengesahkan peraturan-peraturan khusus Gereja Toraja.
d. Hal lain yang berhubungan dengan pelayanan, pemeliharaan, dan pertumbuhan
Gereja Toraja.
3. Rapat Kerja Gereja Toraja dihadiri tiga orang dari setiap Wilayah, dua orang dari Klasis,
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Ketua, Sekretaris, dan Bendahara lembaga Pelayanan
Gerejawi, Majelis Pertimbangan Gereja Toraja, Badan Verifikasi Gereja Toraja, Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara Pengurus Pusat Organisasi Intra Gerejawi.
4. Rapat Kerja Gereja Toraja dipimpin oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 46
Hal-Hal Umum Mengenai Persidangan
1. Persidangan Majelis Gereja dilaksanakan di masing-masing jemaat.
2. Sidang Klasis, Sidang Sinode Wilayah, dan Sidang Sinode Am dilaksanakan di salah satu
jemaat yang ditetapkan sebagai jemaat penghimpun.
3. Setiap keputusan dalam persidangan diambil dengan musyawarah mufakat.
4. Masing-masing persidangan menetapkan tata tertib persidangan.
5. Peserta sidang yang masalahnya dibicarakan dalam persidangan tidak diikutsertakan
dalam pengambilan keputusan mengenai masalah tersebut.
6. Dalam hal-hal yang dirasa perlu, persidangan dapat mengadakan rapat tertutup dan rapat
terbatas.
7. Hal-hal yang tidak dapat diputuskan dalam suatu persidangan ditetapkan sebagai usul ke
persidangan yang lebih luas.
8. Jika terdapat anggota Badan Pekerja Klasis, Badan Verifikasi Klasis, Badan Pekerja Sinode
Wilayah, Badan Verifikasi Sinode Wilayah, Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Badan
Verifikasi Gereja Toraja dan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja berhalangan tetap maka
proses penggantian dilakukan melalui Rapat Kerja.
9. Dalam hal pemilihan utusan ke persidangan yang lebih luas, perimbangan pejabat khusus,
gender dan pengkaderan perlu dipertimbangkan.
10. Setiap jemaat, klasis dan wilayah tunduk kepada keputusan persidangan dalam setiap
lingkup pelayanan, serta menghargai keputusan gerejawi dalam lingkup pelayanan yang
berbeda.
Pasal 47
Konvensi dan Konsultasi
42
43
1. Konvensi adalah salah satu bentuk pertemuan khusus pejabat gerejawi (Konvensi
Pendeta, Konvensi Penatua, dan Konvensi Diaken) Gereja Toraja untuk membicarakan
implementasi keputusan Sidang Sinode Am, ajaran dan hal-hal aktual dan krusial.
2. Kesepahaman dalam konvensi mengikat secara moral dan etik.
3. Konvensi dilaksanakan pada lingkup sinode wilayah dan sinode am.
4. Untuk lingkup klasis dan jemaat, pejabat khusus gerejawi dapat melakukan konsultasi
untuk menyamakan persepsi dan kelancaran pelayanan.
BAB VI
Berdirinya Jemaat, Klasis dan Wilayah
Pasal 48
Berdirinya Jemaat
1. Jemaat adalah gereja setempat yang melaksanakan pemberitaan firman Allah dan
sakramen serta menjalankan tugas panggilannya untuk menjadi berkat bagi dunia.
2. Jemaat dapat berdiri melalui:
a. Pendewasaan cabang kebaktian.
b. Pemekaran suatu jemaat.
3. Berdirinya jemaat ditetapkan dalam sidang klasis.
4. Syarat:
a. Terdapat sekurang-kurangnya 100 (seratus) anggota sidi dan telah mewujudkan
persekutuan, kesaksian, dan pelayanan berdasarkan kesadaran tentang panggilan
Tuhan Yesus Kristus.
b. Terdapat sekurang-kurangnya 12 anggota sidi yang memenuhi syarat menjadi
penatua dan diaken.
c. Memiliki tanah, gedung gereja dan rumah pendeta.
d. Mampu membiayai diri sendiri dan pelayanan am.
e. Mempunyai wilayah pelayanan yang jelas.
5. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja menerbitkan sertifikat pendirian jemaat.
Pasal 49
Tempat Kebaktian
1. Tempat kebaktian adalah tempat yang ditetapkan oleh Majelis Gereja untuk
melaksanakan ibadah secara rutin pada hari Minggu dan hari-hari raya gerejawi.
2. Jemaat dapat memiliki lebih dari satu tempat kebaktian.
3. Dalam rangka pemekaran jemaat, Majelis Gereja mengajukan usul kepada Badan Pekerja
Klasis untuk diproses sesuai ketentuan berdirinya jemaat.
Pasal 50
Cabang Kebaktian
1. Cabang kebaktian adalah persekutuan ibadah yang dilaksanakan oleh sekelompok
anggota jemaat di suatu wilayah tertentu yang belum memenuhi syarat sebagai jemaat.
2. Cabang kebaktian dipelihara oleh Majelis Gereja dari satu jemaat dalam klasis.
3. Syarat:
a. Terdapat sekurang-kurangnya 25 anggota sidi yang sepakat membentuk suatu
persekutuan ibadah dan mempunyai tempat kebaktian tetap.
b. Terdapat sekurang-kurangnya lima anggota sidi yang memenuhi syarat dan bersedia
dipilih menjadi penatua dan diaken.
4. Tata cara pemeliharaan dan hubungan keluar diserahkan kepada Majelis Gereja dari
jemaat pemelihara.
Pasal 51
Hubungan Antar jemaat
1. Setiap jemaat dalam lingkup Gereja Toraja terpanggil untuk memelihara hubungan kerja
sama dalam kesetaraan yang saling memperhatikan dan melayani.
43
44
2. Pelayanan Majelis Gereja ke wilayah pelayanan lain harus dalam koordinasi dengan
Majelis Gereja setempat, Klasis dan Wilayah.
Pasal 52
Berdirinya Klasis
1. Klasis adalah persekutuan jemaat-jemaat dalam suatu wilayah tertentu yang terikat oleh
pelayanan bersama.
2. Klasis terdiri dari sekurang-kurangnya tujuh jemaat.
3. Berdirinya satu Klasis ditetapkan dalam Sidang Sinode Wilayah.
Pasal 53
Berdirinya Wilayah
1. Sinode wilayah adalah persekutuan Klasis-Klasis dalam suatu wilayah tertentu yang
terikat oleh pelayanan bersama.
2. Berdirinya sinode wilayah ditetapkan dalam Sidang Sinode Am.
Pasal 54
Penataan Kelembagaan
1. Penataan Jemaat
a. Penataan jemaat dapat dilakukan terhadap jemaat yang tidak lagi memenuhi syarat
sebagai jemaat.
b. Penataan jemaat dapat dilakukan apabila jumlah anggotanya sudah terlalu banyak
atau terlalu luas lingkup pelayanannya.
2. Penataan Klasis
a. Penataan klasis dapat dilakukan terhadap klasis yang tidak lagi memenuhi syarat
sebagai klasis.
b. Penataan klasis dapat dilakukan apabila jumlah jemaatnya terlalu banyak atau terlalu
luas lingkup pelayanannya.
3. Penataan Sinode Wilayah
a. Penataan sinode wilayah dapat dilakukan terhadap sinode wilayah yang tidak lagi
memenuhi syarat sebagai satu sinode wilayah.
b. Penataan sinode wilayah dapat dilakukan apabila jumlah klasisnya terlalu banyak
atau terlalu luas lingkup pelayanannya.
BAB VII
Alat Kelengkapan Gerejawi
Pasal 55
Majelis Gereja
1. Majelis Gereja adalah badan tetap yang memelihara, melayani dan memimpin jemaat
berdasarkan firman Tuhan.
2. Majelis Gereja terdiri atas pendeta, penatua, dan diaken.
3. Majelis Gereja melaksanakan sidang untuk membicarakan koordinasi pelaksanaan tugas
pelayanannya.
4. Majelis Gereja dipimpin oleh Pimpinan Majelis Gereja yang terdiri dari sekurang-
kurangnya seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
5. Jemaat yang memungkinkan sesuai situasinya dapat membentuk Bidang-bidang/komisi-
komisi pelayanan.
6. Bagi Jemaat yang sudah mempunyai pendeta, ketua Pimpinan Majelis Gereja adalah
pendeta.
7. Majelis Gereja mewakili jemaat ke dalam dan keluar.
Pasal 56
Badan Pekerja Klasis
1. Badan Pekerja Klasis adalah badan pelaksana keputusan Sidang Klasis.
44
45
2. Anggota Badan Pekerja Klasis adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada saat dipilih.
3. Badan Pekerja Klasis terdiri atas sekurang-kurangnya seorang ketua, seorang wakil ketua,
seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
4. Badan Pekerja Klasis dipilih oleh persidangan klasis, dan diutus oleh pimpinan Sidang
Klasis dalam ibadah hari Minggu.
5. Badan Pekerja Klasis bertugas mengoordinasikan dan melaksanakan keputusan-
keputusan persidangan klasis dan keputusan-keputusan persidangan yang lebih luas serta
menginformasikannya secara berkala ke Badan Pekerja Sinode Wilayah.
6. Badan Pakerja Klasis bertanggungjawab kepada persidangan klasis.
7. Ketua Badan Pekerja Klasis adalah pendeta.
8. Masa tugas Badan Pekerja Klasis adalah lima tahun.
9. Masa bakti anggota Badan Pekerja Klasis adalah maksimal dua periode.
10. Badan Pekerja Klasis mewakili klasis ke dalam dan ke luar.
Pasal 57
Badan Verifikasi Klasis
1. Badan Verifikasi Klasis adalah badan pelaksana keputusan Sidang Klasis
2. Anggota Badan Verifikasi Klasis adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada saat
dipilih.
3. Anggota Badan Verifikasi Klasis terdiri atas sekurang-kurangnya tiga orang yang mengerti
pengelolaan keuangan Gereja Toraja dan berasal dari klasis tersebut.
4. Badan Verifikasi Klasis bertanggungjawab atas pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan
atas sumber dan penggunaan dana serta harta milik klasis.
5. Badan Verifikasi Klasis melaporkan hasil pembinaan, pengawasan dan pemeriksaannya
secara tertulis kepada sidang klasis untuk dibahas dan disahkan.
6. Masa tugas Badan Verifikasi Klasis adalah lima tahun.
7. Badan Verifikasi Klasis dipilih oleh Sidang Klasis dan diutus oleh pimpinan Sidang Klasis
dalam ibadah hari minggu.
Pasal 58
Badan Pekerja Sinode Wilayah
1. Badan Pekerja Sinode Wilayah adalah badan pelaksana keputusan Sidang Sinode Wilayah.
2. Anggota Badan Pekerja Sinode Wilayah adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada
saat dipilih.
3. Badan Pekerja Sinode Wilayah dipilih oleh Sidang Sinode Wilayah dan diutus oleh
Pimpinan Sidang Sinode Wilayah dalam ibadah hari Minggu.
4. Badan Pekerja Sinode Wilayah bertanggungjawab kepada Sidang Sinode Wilayah.
5. Pengurus Badan Pekerja Sinode Wilayah sekurang-kurangnya seorang ketua, seorang
wakil ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
6. Ketua Badan Pekerja Sinode Wilayah adalah pendeta.
7. Badan Pekerja Sinode Wilayah mengoordinasikan dan melaksanakan keputusan Sidang
Sinode Wilayah dan keputusan persidangan yang lebih luas dan menginformsikannya
secara berkala ke Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
8. Masa tugas Badan Pekerja Sinode Wilayah adalah lima tahun.
9. Masa Bakti anggota Badan Perkerja Sinode Wilayah maksimal dua periode.
10. Badan Pekerja Sinode Wilayah mewakili sinode wilayah ke dalam dan keluar.
Pasal 59
Badan Verifikasi Sinode Wilayah
1. Badan Verifikasi Sinode Wilayah adalah badan pelaksana keputusan Sidang Sinode
Wilayah.
2. Anggota Badan Verifikasi Sinode Wilayah adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada
saat dipilih.
3. Badan Verifikasi Sinode Wilayah terdiri atas sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri
dari ketua, sekretaris, dan anggota.
45
46
4. Badan Verifikasi Sinode Wilayah dipilih oleh Sidang Sinode Wilayah dan diutus oleh
pimpinan Sidang Sinode Wilayah dalam ibadah hari minggu.
5. Badan Verifikasi Sinode Wilayah bertanggungjawab melakukan pembinaan, pengawasan
dan pemeriksaan atas sumber dan penggunaan dana, serta harta milik Gereja Toraja pada
lingkup sinode wilayah.
6. Badan Verifikasi Sinode Wilayah melaporkan hasil pembinaan, pengawasan dan
pemeriksaannya secara tertulis kepada Sidang Sinode Wilayah untuk dibahas dan
disahkan.
7. Masa tugas Badan Verifikasi Sinode Wilayah lima tahun.
8. Masa bakti anggota Badan Verifikasi Sinode Wilayah maksimal dua periode.
Pasal 60
Badan Pekerja Sinode
1. Badan Pekerja Sinode adalah Pelaksana Keputusan Sidang Sinode Am.
2. Anggota Badan Pekerja Sionde adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada saat
dipilih.
3. Anggota Badan Pekerja Sinode dipilih oleh Sidang Sinode Am dan diutus oleh pimpinan
sidang dalam ibadah hari Minggu.
4. Badan Pekerja Sinode bertanggungjawab kepada Sidang Sinode Am.
5. Susunan, jumlah dan syarat anggota Badan Pekerja Sinode ditetapkan oleh Sidang Sinode
Am.
6. Ketua Badan Pekerja Sinode adalah Pendeta aktif Gereja Toraja.
7. Masa tugas Badan Pekerja Sinode adalah lima tahun.
8. Masa bakti Anggota Badan Pekerja Sinode maksimal dua periode.
9. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja membentuk Lembaga Pelayanan Gerejawi dan
mengangkat serta memberhentikan pengurusnya.
10. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja berkedudukan di Rantepao.
11. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja mewakili Gereja Toraja ke dalam dan ke luar.
Pasal 61
Badan Verifikasi Gereja Toraja
1. Badan Verifikasi Gereja Toraja adalah pelaksana keputusan sidang sinode am.
2. Personalia Badan Verifikasi Gereja Toraja adalah pemangku jabatan khusus gerejawi pada
saat dipilih.
3. Badan Verifikasi Gereja Toraja terdiri atas sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri
dari ketua, sekretaris, dan anggota.
4. Badan Verifikasi Gereja Toraja dipilih oleh Sidang Sinode Am dan diutus oleh pimpinan
sidang dalam ibadah hari Minggu.
5. Badan Verifikasi Gereja Toraja melakukan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan atas
sumber dan penggunaan dana, serta harta milik Gereja Toraja pada lingkup sinode am.
6. Badan Verifikasi Gereja Toraja melaporkan hasil pembinaan, pengawasan dan
pemeriksaannya secara tertulis ke dalam Rapat Kerja Gereja Toraja dan Sidang Sinode Am
untuk dibahas dan disahkan.
7. Masa tugas Badan Verifikasi Gereja Toraja adalah lima tahun.
8. Masa bakti personalia Badan Verifikai Gereja Toraja maksimal dua periode.
Pasal 62
Majelis Pertimbangan Gereja Toraja
1. Keanggotaan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja ditetapkan oleh Sidang Sinode Am.
2. Anggota Majelis Pertimbangan Gereja Toraja adalah pemangku jabatan khusus gerejawi
pada saat dipilih.
3. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja wajib memberikan pertimbangan baik secara tertulis
maupun secara lisan kepada badan-badan yang dibentuk oleh Sidang Sinode Am diminta
atau tidak diminta dalam hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan-
keputusan Sidang Sinode Am.
46
47
4. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja melaporkan pelaksanaan tugas dan hasil kerjanya
kepada Sidang Sinode Am disertai usul-usul dan saran-saran.
5. Masa tugas Majelis Pertimbangan Gereja Toraja adalah lima tahun.
6. Masa bakti anggota Majelis Pertimbangan Gereja Toraja maksimal dua periode.
Pasal 63
Hal-hal Umum Mengenai Majelis Gereja
1. Majelis Gereja adalah badan tetap sebagai pelaksana keputusan Sidang Majelis Gereja.
2. Sidang Majelis Gereja menetapkan Tata Kerja, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi masing-
masing anggotanya, Stándar Operasional Prosedur, Program Kerja tahunan, Anggaran
Pendapatan/Belanja tahunan, serta mengatur jadwal dan Jenis Rapat Majelis Gereja.
Pasal 64
Hal-hal Umum Mengenai Badan Pekerja
1. Setiap Badan Pekerja menetapkan Tata Kerja, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi masing-
masing anggotanya, dan Stándar Operasional Prosedur.
2. Setiap Badan pelaksana Keputusan membuat Program Kerja dan Anggaran
Pendapatan/Belanja tahunan, serta pengaturan jadwal dan Jenis Rapat Badan Pekerja.
BAB VIII
Organisasi Intra Gerejawi
Pasal 65
Pengertian
1. Organisiasi Intra Gerejawi adalah organisasi yang bersifat kategorial untuk
mengembangkan dan mendayagunakan anggota jemaat sebagai perwujudan tugas
imamat am orang percaya dalam rangka pembangunan tubuh Kristus.
2. Organisasi Intra Gerejawi disingkat OIG dibentuk pada lingkup jemaat, klasis, dan sinode
am.
Pasal 66
Bentuk
1. Organisasi Intra Gerejawi pada setiap badan pelaksana keputusan yaitu Sekolah Minggu
Gereja Toraja (SMGT), Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT), Persekutuan Wanita
Gereja Toraja (PWGT), dan Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT).
2. Sekolah Minggu Gereja Toraja adalah wadah pembinaan, pelayanan dan persekutuan
anak-anak dan remaja Gereja Toraja dalam jemaat.
3. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah wadah pembinaan, pelayanan, dan
Persekutuan pemuda Gereja Toraja dalam jemaat.
4. Persekutuan Wanita Gereja Toraja adalah wadah pembinaan, pelayanan, dan persekutuan
bagi wanita Gereja Toraja dalam jemaat.
5. Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja adalah wadah pembinaan, prlayanan, dan
persekutuan bagi kaum bapak/laki-laki Gereja Toraja dalam jemaat.
6. Bentuk dan mekanisme kerja organisasi intra Gerejawi diatur dalam Tata Kerja, Pedoman
Kerja, dan atau Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga masing-masing yang
berpedoman kepada Tata Gereja Toraja.
Pasal 67
Kedudukan
1. Organisasi Intra Gerejawi adalah bagian integral dari jemaat dan badan pada lingkup
masing-masing.
2. Pengurus Organisasi Intra Gerejawi lingkup jemaat berada di bawah tanggung jawab
Majelis Gereja.
47
48
3. Pengurus Organisasi Intra Gerejawi lingkup klasis dan sinode am berada di bawah
tanggung jawab badan pekerja yang menetapkannya.
4. Majelis Gereja atau badan pekerja sesuai lingkupnya dapat membubarkan pengurus
Organisasi Intra Gerejawi jika terbukti telah menyimpang dari Pengakuan Gereja Toraja
dan Tata Gereja Toraja.
Pasal 68
Persidangan
1. Dalam rangka memahami dan mewujudkan tanggung jawab bersama dalam pelayanan,
setiap organisasi intra gerejawi melaksanakan persidangan pada lingkupnya masing-
masing.
2. Keputusan sidang organisasi intra gerejawi tidak boleh bertentangan dengan keputusan
sidang Majelis Gereja dan atau persidangan yang lebih luas.
3. Setiap organisasi intra gerejawi membentuk pengurus pada lingkup jemaat, klasis, dan
sinode am.
4. Pengurus organisasi intra gerejawi dipilih oleh persidangan masing-masing dan
ditetapkan serta diutus oleh Majelis Gereja atau Badan Pekerja pada lingkupnya dalam
ibadah hari Minggu.
5. Program kerja dan anggaran pendapatan/belanja organisasi intra gerejawi masing-
masing merupakan bagian integral dari program dan anggaran pendapatan/belanja
Majelis Gereja atau Badan Pekerja sesuai lingkupnya.
BAB IX
HARTA MILIK GEREJA
Pasal 69
Bentuk
Harta milik Gereja Toraja berupa:
1. Uang dan surat-surat berharga.
2. Barang bergerak.
3. Barang tidak bergerak.
4. Hak atas kekayaan intelektual.
Pasal 70
Perolehan
Harta milik Gereja Toraja diperoleh melalui:
1. Persembahan warga gereja.
2. Hibah.
3. Sumbangan yang tidak mengikat.
4. Usaha-usaha yang diperoleh dari Lembaga Pelayanan Gerejawi atau badan yang dibentuk
oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 71
Kepemilikan
1. Gereja Toraja dalam wujud jemaat, klasis, sinode wilayah dan sinode am masing-masing
memiliki harta milik yang dicatat secara tertib dalam buku inventaris.
2. Harta milik berupa sertifikat sebagai bukti hak penguasaan atas tanah, rumah, dan gedung
adalah atas nama Gereja Toraja sebagai lembaga yang berbadan hukum sesuai Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: SK.G1/DJA/1973, dan disimpan oleh Badan
Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 72
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
48
49
BAB X
Perlawatan
Pasal 73
Bentuk dan Jenis Perlawatan
1. Bentuk Perlawatan terdiri atas :
a. Perlawatan Jemaat.
b. Perlawatan Klasis.
c. Perlawatan Sinode Wilayah.
2. Jenis Perlawatan terdiri atas :
a. Perlawatan Umum.
b. Perlawatan Khusus
3. Perlawatan dilaksanakan berdasarkan buku perlawatan Gereja Toraja.
BAB XI
Hubungan Ekumenis
Pasal 74
Hubungan Ekumenis dan Kemitraan
1. Dalam rangka mewujudkan persekutuan, Gereja Toraja berperan serta dalam gerakan
ekumenis di Indonesia, Asia dan Dunia.
2. Kerja sama dan hubungan ekumenis itu diwujudkan melalui keanggotaan dalam
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Christian Conference of Asia (CCA:Dewan
Gereja Asia), World Council of Churches (WCC: Dewan Gereja-Gereja se-Dunia), World
Communion of Reformed Churches (WCRC: Persektuan Gereja-gereja Reform se Dunia),
Evangelical Mission in Solidarity (EMS). Gereja Toraja menjalin kerja sama dengan
Gereformeerde Zendingsbond (GZB), Overseas Missionary Fellowship (OMF), Church
Mission Society (CMS), badan-badan misi, dan lembaga mitra lainnya.
3. Gereja Toraja mengembangkan dan memelihara hubungan kemitraan dengan lembaga-
lembaga lainnya.
BAB XII
PERATURAN PERUBAHAN, PENUTUP DAN PERALIHAN
Pasal 75
Peraturan Perubahan
1. Tata Gereja ini hanya dapat diubah oleh Sidang Sinode Am Gereja Toraja.
49
50
2. Tata Gereja Toraja ini mulai berlaku sejak disahkan oleh Sidang Sinode Am dan baru dapat
ditinjau kembali bila diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu jumlah
klasis dan dua pertiga sinode wilayah dalam Gereja Toraja.
Pasal 76
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Gereja ini diatur dalam Peraturan-peraturan
Khusus Gereja Toraja atau diserahkan kepada Sidang Majelis Gereja, Sidang Klasis, Sidang
Sinode Wilayah, Sidang Sinode Am, dan Rapat-Rapat Kerja sesuai dengan tugas dan
wewenangnya, sejauh tidak bertentangan dengan Tata Gereja Toraja.
2. Dalam hal-hal yang sifatnya khusus dan mendesak, Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
dapat mengeluarkan Surat Keputusan atau Surat Edaran untuk menjadi pedoman bagi
jemaat atau klasis atau sinode wilayah dan melaporkannya dalam Rapat Kerja Gereja
Toraja.
Pasal 77
Peraturan Peralihan
Dengan disahkannya Tata Gereja Toraja ini, maka Tata Gereja Toraja sebelumnya, dinyatakan
tidak berlaku lagi.
50
51
MEMORI PENJELASAN
Pasal 1:
1. Nama Gereja Toraja tidak boleh disingkat kalau berdiri sendiri, baik dalam penulisan
maupun dalam penyebutan.
2. Gereja Toraja dalam wujud jemaat sebagai berikut:
a. Papan Nama:
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
JEMAAT BUNTU PASELE
KLASIS RANTEPAO - WILAYAH II RANTEPAO
Alamat: Jl. Limbong, Telp. (0423) 21409 Rantepao –Toraja Utara
b. Kop Surat:
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
MAJELIS GEREJA JEMAAT BUNTU PASELE
KLASIS RANTEPAO – WILAYAH II RANTEPAO
Badan Hukum : Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973
Alamat: Jl. Limbong, Telp. (0423) 21409 Rantepao –Toraja Utara
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
SINODE WILAYAH II RANTEPAO
Jl. Dr. Sam Ratulangi, No. 35, Rantepao – Tana Toraja
b. Kop Surat:
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
BADAN PEKERJA SINODE WILAYAH II RANTEPAO
Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973
Jl. Dr. Sam Ratulangi, No. 35, Rantepao-Tana Toraja
51
52
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
KANTOR PUSAT BADAN PEKERJA SINODE:
TONGKONAN SANGNGULLELE
Jl. Dr. Ahmad Yani, No. 45, Rantepao – Tana Toraja
b. Kop Surat:
GEREJA TORAJA
(Anggota PGI)
BADAN PEKERJA SINODE
KANTOR: TONGKONAN SANGNGULLELE
Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971 dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973
Jl. Dr. Ahmat Yani, No. 45, Rantepao – Tana Toraja
Tlp: 0809 Email: bpsgetor@gmail.com
Pasal 2:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Cukup jelas
Ayat 3. Jemaat adalah wujud Gereja Toraja berupa gereja setempat yaitu persekutuan orang
percaya di suatu tempat tertentu yang melaksanakan pemberitaan firman Allah dan
sakramen serta menjalankan tugas panggilannya untuk menjadi berkat bagi dunia.
Pasal 3:
Cukup jelas
Pasal 4:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Gereja Toraja sebagai persekutuan am orang percaya menerima Pemahaman
Bersama Iman Kristen Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pengakuan Iman
Rasuli, Pengakuan Athanasius, dan Pengakuan Nicea Konstantinopel.
Pasal 5:
Secara Periodik, Gereja Toraja merumuskan Visi Strategis untuk mencapai visi.
Pasal 6:
Secara Periodik, Gereja Toraja merumuskan Misi Strategis untuk mencapai visi.
Pasal 7:
Cukup jelas
Pasal 8:
Ayat 1 Bentuk presbiterial sinodal adalah pengaturan tata hidup dan pelayanan gereja
yang dilaksanakan oleh para presbiteroi (pendeta, penatua, dan diaken) dalam
suatu jemaat dengan keterikatan dan ketaatan kepada kebersama-samaan dengan
para presbiteroi dalam lingkup yang lebih luas (klasis, sinode wilayah, dan sinode
am).
Ayat 2
a. Klasis adalah persekutuan jemaat-jemaat dalam suatu lingkup tertentu yang
terikat oleh pelayanan bersama.
b. Sinode Wilayah adalah persekutuan Klasis-Klasis dalam suatu lingkup tertentu
yang diikat oleh pelayanan bersama.
c. Sinode am adalah kesatuan Gereja Toraja yakni persekutuan seluruh jemaat
Gereja Toraja yang hadir dan melaksanakan misinya di dunia.
52
53
Pasal 9
Makna Logo Gereja Toraja:
a. Rumah Toraja melambangkan konteks budaya Toraja sebagai tempat Gereja
Toraja lahir dan tumbuh.
b. Salib melambangkan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang di
atasnya Gereja Toraja dibangun, berdiri, dan bertumbuh sesuai dengan 1
Korintus 3:11.
c. Alkitab, Firman Allah melambangkan dasar persekutuan, pelayanan, dan
kesaksian Gereja Toraja.
d. Tiga susun gelombang melambangkan tri panggilan Gereja Toraja yang
dilaksanakan dalam dunia yang penuh tantangan dan peluang.
e. Lingkaran dalam melambangkan konteks Indonesia tempat Gereja Toraja
melaksanakan pembinaan warga gereja. Lingkaran luar melambangkan konteks
dunia tempat Gereja Toraja menyatakan tugas panggilannya.
Pasal 10:
Ayat 1. Anggota sidi adalah anggota jemaat yang telah melakukan pengakuan iman sendiri
di hadapan Tuhan di tengah-tengah ibadah jemaat yaitu orang yang dibaptis dewasa
atau dibaptis kecil tetapi telah menerima peneguhan sidi.
Ayat 2. Anggota Baptis adalah anak anggota jemaat yang telah dibaptis tetapi belum disidi.
Ayat 3. Anggota Calon Baptis yaitu anak anggota jemaat yang belum dibaptis dan orang
dewasa yang mau mengikuti iman Kristen serta sudah mengaku di hadapan jemaat
atau Majelis Gereja, tetapi belum dibaptis.
Pasal 11:
Ayat 1.h. Berperan serta dalam proses-proses pengambilan keputusan serta penyusunan,
pelaksanaan, dan evaluasi program kerja dan anggaran jemaat, klasis, sinode
wilayah dan sinode am, melalui prosedur yang telah ditetapkan.
Ayat 2 cukup jelas
Ayat 3 cukup jelas
Pasal 12:
Ayat 1 Cukup jelas
Ayat 2 Surat atestasi adalah surat yang diberikan kepada anggota jemaat yang ingin pindah
ke jemaat lain. Format surat atestasi ditetapkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja.
Pasal 13:
Cukup jelas
Pasal 14:
Ayat 1.
a. Gereja yang seajaran adalah gereja yang ajaran-ajarannya tidak bertentangan
dengan Pengakuan Gereja Toraja.
b. Panduan tentang gereja yang seajaran disusun oleh Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja.
Ayat 2. Cukup jelas
Pasal 15:
Ayat 1 Cukup jelas
a. Parameter Gereja yang tidak seajaran antara lain perbedaan pemahaman
mengenai Alkitab, ajaran mengenai Allah Tritunggal, dan Sakramen.
Ayat 2 Katekisasi penerimaan lintas denominasi menggunakan materi yang disusun oleh
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
Ayat 3 Cukup jelas
Pasal 16:
Cukup jelas
53
54
Pasal 17:
Ayat 1. Setiap ibadah jemaat yang dilaksanakan oleh anggota jemaat dalam lingkup jemaat
harus di bawah tanggung jawab Majelis Gereja setempat.
Ayat 2. Ibadah pelayanan khusus adalah peneguhan dan pemberkatan nikah, peneguhan
penatua dan diaken, pengurapan dan peneguhan/ penguraian pendeta, emeritasi
pendeta, pendewasaan cabang kebaktian, dan pelayanan sakramen.
Ayat 3. Tata ibadah hari minggu dan hari raya gerejawi yang sudah ditetapkan oleh Sidang
Sinode Am dipergunakan secara bergantian dalam ibadah jemaat sesuai pengaturan
Majelis Gereja.
Pasal 18:
Ayat 1.
a. Baptisan kudus dewasa adalah baptisan kudus untuk orang yang:
1) Menyatakan pengakuan sendiri bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan
Juruselamat.
2) Berumur minimal 15 tahun atau yang sudah menikah.
3) Telah mengikuti pengajaran agama kristen yang dipersiapkan khusus untuk
calon baptis.
b. Penerima baptisan kudus dewasa diberikan dua dokumen yaitu surat baptis dan
surat sidi
c. Baptisan kudus anak adalah baptisan kudus untuk orang yang:
1) Berumur kurang dari 15 tahun.
2) Belum dapat mengaku sendiri bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan
Juruselamatnya.
3) Pengakuan dan janji diucapkan oleh orang tua atau walinya.
4) Orang tua asuh atau wali adalah anggota sidi dan tidak sedang menjalani
disiplin gerejawi.
d. Penerima baptisan anak diberikan surat baptis, dan jika didampingi oleh wali,
maka nama orang tua tidak dicantumkan dalam surat baptis.
Ayat 2. Cukup jelas
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Baptisan mengunakan air.
Ayat 5. Cukup jelas
Pasal 19:
Ayat 1. Sebelum pelayanan perjamuan kudus dilaksanakan, Majelis Gereja:
a. Mengadakan perkunjungan kepada anggota jemaat untuk menjelaskan maksud
dan pentingnya perjamuan kudus.
b. Mengadakan khotbah persiapan dan pembacaan sebagian Naskah Liturgis
Perjamuan Kudus dalam kebaktian hari minggu.
c. Anggota sidi yang tidak dapat mengikuti perjamuan kudus dalam ibadah jemaat
karena alasan kesehatan dapat meminta kepada Majelis Gereja untuk pelayanan
perjamuan kudus di tempat tinggalnya. Pelayanan ini merupakan pelayanan
yang tak terpisahkan dari pelayanan Perjamuan Kudus yang dilaksanakan dalam
ibadah jemaat.
Ayat 2. Pemahaman, prosedur dan tata cara kehadiran anak dalam Perjamuan Kudus diatur
dalam pedoman khusus yang dikeluarkan oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Ayat 3. Perjamuan kudus menggunakan alat minum cawan atau sloki.
Ayat 4. Cukup jelas
Pasal 20:
Ayat 1.
a. Katekisasi baptis diikuti orang tua calon baptis anak atau calon baptis dewasa
dan berlangsung sekurang-kurangnya dua kali pertemuan
54
55
Pasal 21:
Cukup jelas
Pasal 22:
Ayat 1.
a. Relasi laki-laki dan perempuan dapat disebut sebagai keluarga kristen apabila
telah menerima pemberkatan perkawinan.
b. Jika calon belum mengikuti katekisasi nikah dari jemaat asalnya karena jauh,
maka terlebih dahulu dilaksanakan katekisasi nikah oleh Majelis Gereja Jemaat
di mana ia akan menerima pemberkatan/peneguhan nikah.
c. Pemberkatan nikah bagi pasangan yang berbeda denominasi dapat dilakukan
setelah Majelis Gereja setempat meneliti dan mempertimbangkan secara cermat
serta telah melaksanakan katekisasi nikah dan menggunakan naskah liturgis
Gereja Toraja.
d. Jika calon mempelai belum menjadi anggota sidi, maka terlebih dahulu
dilakukan peneguhan sidi.
e. Gereja Toraja mengakui pemberkatan perkawinan yang dilaksanakan oleh
Gereja lain sejauh tidak bertentangan dengan TGT pasal 22:1.
Ayat 2 Undang-undang yang dimaksud adalah UU 16 tahun 2019. Perkawinan dapat
dilakukan oleh usia dibawah 19 tahun setelah mendapat dispensasi dari Pengadilan
Negeri atas permohonan orang tua salah satu atau kedua calon.
Ayat 3.
a. Gereja Toraja pada prinsipnya tidak menyetujui perceraian. Perceraian terjadi
karena pengaruh dosa dan kekerasan hati manusia. Karena itu Gereja Toraja
berjuang dengan penuh kasih, pengharapan dan pengampunan mendampingi
warganya yang gagal dalam pernikahan.
b. Parameter dan Prosedur penelitian yang dimaksudkan sebagai berikut:
1) Mengajukan surat permintaan untuk diberkati
2) Majelis Gereja mengadakan Sidang melakukan pemeriksaan dan penelitian
terhadap kedua calon.
3) Hal- hal yang diteliti adalah:
a) Sebab musebab perceraian.
b) Keberadaan suami/istri dan anak-anak.
c) Dampaknya bagi persekutuan jemaat,
d) Bukti surat pendukung yang berkaitan dengan hukum (Surat Cerai dari
Pengadilan).
e) Yang bersangkutan mengakui dosa dan kesalahan serta menyadari
buruknya akibat perceraian.
f) Yang bersangkutan membawa surat keterangan dari jemaat/gereja asal.
4) Setelah penelitian, Majelis Gereja melaksanakan sidang untuk menetapkan
dapat tidaknya pemberkatan dilaksanakan.
5) Apabila pemberkatan dapat dilaksanaan maka dilakukan katekisasi nikah.
55
56
56
57
57
58
58
59
Klasis, Badan Pekerja Sinode Wilayah dan Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja.
4) Nama calon pendeta yang telah dipanggil oleh Majelis Gereja diumumkan
dan didoakan dalam ibadah hari Minggu sekurang-kurangnya dua hari
Minggu berturut-turut.
5) Jika tidak ada keberatan yang dinyatakan sah oleh Majelis Gereja maka calon
pendeta yang bersangkutan diurapi dalam jemaat oleh Badan Pekerja
Sinode Gereja Toraja.
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Hubungan pendeta dengan jemaat bukanlah sebagai pengerja dan pemberi kerja
tetapi hubungan kemitraan dalam melaksanakan fungsi karya penyelamatan Allah.
Hubungan tersebut diwujudkan dalam hal saling memahami bahwa kebutuhan
jemaat yang dilayani juga menjadi kebutuhan Pendeta, sebaliknya kebutuhan
Pendeta menjadi kebutuhan jemaat.
Pasal 31:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2
a. Untuk jemaat yang sebelumnya sudah dilayani pendeta jemaat, Badan Pekerja
Sinode dapat menempatkan seorang pendeta tanpa menunggu permintaan
tertulis dari jemaat tersebut.
b. Badan Pekerja Sinode berkonsultasi dengan Badan Pekerja Klasis dan Badan
Pekerja Sinode Wilayah sebelum menempatkan pendeta atau calon pendeta ke
sebuah jemaat.
c. Jika yang dipanggil adalah calon pendeta, maka yang bersangkutan harus melalui
pemeriksaan perihidup oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja di tengah-
tengah jemaat.
Ayat 3.i. Yang dimaksud memberdayakan anggota jemaat adalah mendorong dan
mendampingi untuk mengembangkan taraf hidupnya.
Ayat 4.a.
a. Masa tugas pendeta dalam suatu jemaat dapat diperpanjang maksimal tiga tahun
apabila pendeta tersebut akan memasuki usia pensiun sehingga tidak dapat
dimutasikan lagi ke jemaat yang lain.
b. Masa tugas pendeta dalam jemaat dapat diperpanjang maksimal dua tahun
karena alasan-alasan khusus sesuai keputusan Majelis Gereja setelah
berkonsultasi dengan Badan Pekerja Klasis, Badan Pekerja Sinode Wilayah, dan
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
c. Enam bulan menjelang akhir masa tugas lima tahun, Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja menghubungi jemaat dan pendeta untuk mengingatkan proses mutasi.
d. Bila dalam masa tugasnya di tengah-tengah jemaat terjadi hal-hal khusus,
penguraian sebelum masa tugas berakhir diatur Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja bersama Majelis Gereja setempat, Badan Pekerja Klasis, dan Badan
Pekerja Sinode Wilayah dan jaminan hidupnya ditanggung Badan Pekerja Sinode
Gereja Toraja maksimal enam bulan sebesar 50% dari nafkah pokok.
e. Jika terjadi pemekaran jemaat atau pendewasaan cabang kebaktian, maka masa
tugas pendeta terhitung sejak pengurapan/peneguhannya sebelum pemekaran/
pendewasaan.
Ayat 4.b.
a. Jika terjadi pemekaran atau penataan klasis, maka masa tugas pendeta dalam
klasis tersebut terhitung sejak pengurapan/ peneguhannya sebelum pemekaran
atau penataan klasis tersebut.
b. Yang dimaksud maksimal dua periode ialah baik berturut-turut maupun tidak
berturut-turut.
59
60
Pasal 32:
Cukup jelas
Pasal 33:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2.
a. Seorang pendeta dapat mengajukan permohonan emeritus walaupun belum
sampai usia 60 tahun, jika tidak dapat lagi menjalankan tugas kependetaan
karena hal-hal yang dianggap sah oleh Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
b. Seorang Pendeta yang menjadi Pendeta tugas khusus karena terpilih sebagai
pengurus pada suatu badan, pemberian status emeritusnya dilaksanakan setelah
masa tugasnya berakhir.
Ayat 3. Ibadah emeritasi dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah seorang pendeta
mencapai usia pensiun atau masa tugasnya sebagai pendeta tugas khusus berakhir.
Ayat 4. Tunjangan hidup sebagai pendeta emeritus, dibayarkan saat mencapai usia pensiun
sekalipun sedang menjalankan tugas sebagai pengurus pada suatu badan.
Pasal 34:
Ayat 1
a. Toga dengan bef putih di leher (dua helai kain putih persegi panjang terurai ke
bawah sampai dada) sebagai pakaian liturgis jabatan pendeta menyimbolkan
pengakuan terhadap otoritas pendeta pada kebenaran sebagai orang yang layak
mengajar (berkhotbah) atau membuat keputusan-keputusan.
b. Warna Toga ada dua macam yaitu hitam dan kuning gading.
Ayat 2. Kemeja pendeta berkerah liturgis (tanda putih berbentuk persegi panjang yang
melintang di leher) adalah penyederhanaan dari toga dan bef yang harus digunakan
pendeta dalam memimpin ibadah-ibadah selain pelayanan khusus yang
mengharuskan menggunakan toga. Bentuk kemeja: kancing dalam, leher tertutup,
lengan panjang/pendek. Warna Kemeja berkerah liturgis yaitu hitam, kuning, ungu,
dan merah (polos).
Pasal 35:
Ayat 1. Pendeta Gereja Toraja yang beralih menjadi tenaga penuh waktu pada
lembaga/instansi di luar Gereja Toraja tanpa persetujuan Gereja Toraja dinyatakan
melanggar perjanjiannya dengan Gereja Toraja dan kepadanya diberikan pelayanan
penggembalaan khusus.
Ayat 2.
a. Badan Pekerja Sinode menerbitkan Surat Keputusan penanggalan jabatan
kepada yang bersangkutan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggalan jabatan pendeta disusun
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 36:
Ayat 1. Seorang yang terpilih dalam proses pemilihan Penatua mulai melakukan tugas
Penatua setelah yang bersangkutan menerima peneguhan.
Ayat 2.h Pertemuan khusus secara periodik difasilitasi oleh Pimpinan Majelis Gereja
Ayat 3.
a. Pengaturan Periodesasi, usia, hubungan /relasi keluarga Penatua diserahkan
kepada Sidang Majelis Gereja sesuai kondisi dan potensi jemaat.
b. Cukup jelas
c. Cukup jelas
Pasal 37:
Ayat 1. Seorang yang terpilih dalam proses pemilihan Diaken mulai melakukan tugas
Diaken setelah yang bersangkutan menerima peneguhan.
60
61
Ayat 2h. Pertemuan khusus secara periodik difasilitasi oleh Pimpinan Majelis Gereja.
Ayat 3.
a. Pengaturan Periodesasi, usia, hubungan /relasi keluarga Diaken diserahkan
kepada Sidang Majelis Gereja sesuai kondisi dan potensi jemaat.
b. Cukup jelas
c. Cukup jelas
Pasal 38:
Cukup jelas
Pasal 39:
Ayat 1.
a. Sidang Majelis Gereja di jemaat yang tidak dilayani oleh pendeta jemaat karena
proses mutasi atau sebab-sebab yang lain, harus dihadiri oleh seorang pendeta
dalam koordinasi dengan Badan Pekerja Klasis.
b. Majelis Gereja mengundang proponen untuk menghadiri Sidang Majelis Gereja.
Ayat 2. Cukup jelas
Ayat 3. Pada sidang pertama sebelum terpilihnya Pimpinan Majelis Gereja, pimpinan sidang
sementara adalah Pimpinan Sidang Majelis Gereja sebelumnya. Jika Pimpinan
Majelis Gereja sudah terpilih, selanjutnya Sidang Majelis Gereja dipimpin oleh
Pimpinan Majelis Gereja.
Ayat 4. Cukup jelas
Ayat 5. Cukup jelas
Ayat 6.
a. Nama dan jumlah bidang/komisi pelayanan ditentukan dalam Sidang Majelis
Gereja.
b. Salah satu bidang/komisi pelayanan bertugas untuk melaksanakan tugas
pelayanan verifikasi keuangan dan harta milik jemaat.
Ayat 7. Cukup jelas
Ayat 8. Sidang Majelis Gereja yang diperluas tidak membahas dan mengambil keputusan
atas hal-hal yang muncul sebagai masukan melainkan hanya menetapkan masukan-
masuk sebagai materi Sidang Majelis Gereja.
Ayat 9. Cukup jelas
Ayat 10. Cukup jelas
Ayat 11. Cukup jelas
Pasal 40:
Ayat 1. Sidang Klasis dilaksanakan di salah satu jemaat sebagai jemaat penghimpun.
Ayat 2.
a. Sidang klasis yang dilaksanakan satu tahun sesudah Sidang Sinode Am
membicarakan:
1) Penjabaran keputusan Sidang Sinode Am dan Sidang Sinode Wilayah.
2) Usul-usul dari jemaat dan hal-hal yang berhubungan dengan pemeliharaan,
pelayanan, kehidupan dan perkembangan Gereja Toraja dalam lingkup klasis
yang bersangkutan dengan mengacu kepada Pokok-pokok Tugas Panggilan
dan Garis-Garis Besar Pengembangan Pengembangan Gereja Toraja.
3) Laporan pertanggungjawaban Badan Pekerja Klasis dan Badan Verifikasi
Klasis yang berakhir periodenya.
b. Sidang klasis yang dilaksanakan satu tahun sebelum Sidang Sinode Am
membicarakan:
1) Pemahaman Tema Sidang Sinode Am yang akan datang
2) Usul-usul dan utusan ke Sidang Sinode Wilayah dan Sidang-Sinode Am.
3) Laporan pertanggungjawaban badan-badan pelaksana keputusan sidang
klasis yang berakhir periodenya.
61
62
Ayat 3
a. Untuk menghadiri Sidang Klasis, Majelis Gereja mengundang wakil Organisasi
Intra Gerejawi Jemaat sebagai undangan. Wakil Organisasi Intra Gerejawi jemaat
yang diundang oleh Pimpinan Majelis Gereja tersebut dicantumkan dalam Surat
Kredensi.
b. Pimpinan Lembaga Pelayanan Gerejawi yang dibentuk Badan Pekerja Klasis
hadir sebagai peserta Sidang Klasis.
Ayat 4. Cukup jelas
Ayat 5. b. Basis data yang dimaksud adalah SIGET
Ayat 6. Cukup jelas
Ayat 7. Cukup jelas
Ayat 8. Pengangkatan Badan Pekerja Klasis dan Badan Verifikasi Klasis dilakukan dalam
salah satu sidang klasis.
Pasal 41:
Ayat 1.
a. Badan Pekerja Klasis dapat mengundang Pendeta Tugas Khusus, Pendeta
emeritus dalam lingkup pelayanan Klasis tersebut sebagai Penasehat Rapat
kerja.
b. Rapat Kerja Klasis dipimpin oleh seorang ketua yang adalah pendeta, seorang
wakil ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dari peserta rapat kerja yang
adalah utusan dari jemaat.
c. Dalam hal-hal yang sifatnya mendesak rapat kerja Klasis dapat melakukan
peninjauan ulang terhadap sebuah keputusan.
Ayat 2.
a. Materi Rapat Kerja Klasis dipersiapkan oleh Tim Perencana Pengembangan
Program (TP3) yang dibentuk oleh Badan Pekerja Klasis.
b. Ketua TP3 adalah Sekretaris BPK
c. TP3 melaksanakan tugas perencanaan dengan berpedoman pada Keputusan
Sidang Klasis, GBPP Klasis yang merupakan pengembangan PTP dan GBPP
Wilayah.
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Cukup jelas
Pasal 42
Ayat 1. Agenda Sidang Sinode Wilayah adalah:
a. Laporan pertanggungjawaban Badan Pekerja Sinode Wilayah dan Badan
Verifikasi Sinode Wilayah.
b. Evaluasi pelaksanaan keputusan Sidang Sinode Am dan keputusan Rapat Kerja
Gereja Toraja.
c. Menetapkan usul-usul dan utusan ke Sidang Sinode Am.
d. Pemahaman Tema dan Sub Tema Sidang Sinode Am berikutnya.
e. Penjabaran keputusan Rapat Kerja Gereja Toraja.
f. Pemilihan Badan pelaksana keputusan Sinode Wilayah
g. Pembahasan Usul-usul dari klasis yang berhubungan dengan pemeliharaan,
pelayanan, kehidupan dan perkembangan Gereja Toraja dalam lingkup sinode
wilayah.
Ayat 2. Sidang Sinode Wilayah dilaksanakan pada salah satu jemaat sebagai jemaat
penghimpun.
Ayat 3.
a. Badan Pekerja Klasis mengundang wakil OIG Klasis untuk menghadiri Sidang
Sinode Wilayah yang dicantumkan dalam Surat Kredensi klasis
b. Lembaga Pelayanan Gerejawi yang dibentuk Badan Pekerja Sinode Wilayah
hadir sebagai peserta Sidang Sinode Wilayah.
Ayat 4b. Basis data yang dimaksud adalah SIGET
62
63
Pasal 43
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2.
a. Materi Rapat Kerja Wilayah dipersiapkan oleh Tim Perencana Pengembangan
Program (TP3) yang dibentuk oleh Badan Pekerja Sinode Wilayah.
b. Ketua TP3 adalah Sekretaris BPSW
c. TP3 melaksanakan tugas perencanaan dengan berpedoman pada Keputusan
Sidang Sinode Wilayah, GBPP Wilayah yang merupakan pengembangan PTP dan
GBPP Gereja Toraja.
d. Dalam hal-hal yang sifatnya mendesak Rapat Kerja Wilayah dapat melakukan
peninjauan ulang terhadap sebuah keputusan.
Ayat 3. Badan Pekerja Sinode Wilayah dapat mengundang Pendeta Tugas Khusus, Pendeta
emiritus dalam lingkup pelayanan sinode wilayah tersebut sebagai penasehat Rapat
Kerja.
Ayat 4. Cukup jelas
Pasal 44
Ayat 1. Sidang Sinode Am membicarakan dan menetapkan:
a. Pengakuan Gereja Toraja.
b. Tata Gereja Toraja.
c. Pokok-pokok Tugas Panggilan Gereja Toraja dan Garis-Garis Besar Program
Pengembangan Gereja Toraja.
d. Laporan pertanggungjawaban Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Badan
Verifikasi Gereja Toraja, dan Majelis Pertimbangan Gereja Toraja.
e. Usul-usul dari Sidang Klasis dan Sidang Sinode Wilayah.
Ayat 2. Sidang Sinode Am dilaksanakan di salah satu jemaat sebagai jemaat penghimpun.
Ayat 3.
a. Utusan Ke SSA adalah Utusan yang menghadiri Sidang Klasis sebelum SSA dan
Sidang Sinode Wilayah.
b. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja mengundang pimpinan Lembaga Pelayanan
Gerejawi sebagai peserta Sidang Sinode Am
Pasal 45
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2.
a. Materi Rapat Kerja Gereja Toraja dipersiapkan oleh Tim Perencana
Pengembangan Program (TP3) yang dibentuk oleh Badan Pekerja Sinode.
b. Ketua TP3 adalah Sekretaris Umum BPS Gereja Toraja
c. TP3 melaksanakan tugas perencanaan dengan berpedoman pada Keputusan
Sidang Sinode Am, GBPP Gereja Toraja yang merupakan pengembangan PTP
Gereja Toraja.
Ayat 3. Utusan Wilayah dan Klasis ke Rapat Kerja dapat mempertimbangkan perimbangan
jabatan gerejawi dan keterwakilan badan angkatan persidangan.
Ayat 4. Cukup jelas
Pasal 46:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Majelis Gereja dapat membentuk Panitia Persidangan.
Ayat 8. Seorang dinyatakan berhalangan tetap apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri yang dinyatakan secara tertulis.
c. Dikenakan disiplin gerejawi.
d. Berpindah domisili secara tetap dalam waktu lebih dari satu tahun.
e. Mutasi keluar dari daerah pelayanan.
63
64
64
65
65
66
Ayat 2. Jika dalam masa tugasnya terdapat anggota Badan Verifikasi Klasis tidak terpilih lagi
sebagai pemangku jabatan khusus gerejawi, maka yang bersangkutan tetap
melanjutkan tanggung jawabnya sampai selesai masa tugasnya.
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Cukup jelas
Ayat 5. Pengesahan laporan pertanggungjawaban keuangan membebaskan badan/pengurus
yang menyusunnya dari tanggung jawab mengenai pengelolaan dana dan harta milik
klasis selama periode yang dilaporkan.
Ayat 6. Cukup jelas
Ayat 7. Cukup jelas
Pasal 58
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Jika dalam masa tugasnya terdapat anggota Badan Pekerja Sinode Wilayah tidak
terpilih lalgi sebagai pemangku jabatan khusus gerejawi, maka yang bersangkutan
tetap melanjutkan tanggungjawabnya sebagai anggota Badan Pekerja Sinode
Wilayah sampai selesai masa tugasnya.
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Cukup jelas
Ayat 5.
a. Struktur kepengurusan sinode wilayah tidak mutlak mengikuti struktur
kepengurusan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
b. Pengurus sinode wilayah adalah anggota salah satu jemaat dalam lingkup sinode
wilayah serta berdomisili dalam wilayah pelayanan sinode wilayah yang
bersangkutan.
c. Badan Pekerja Sinode Wilayah dapat membentuk unit-unit kerja dan
mengangkat/ memberhentikan personalianya sesuai kebutuhan.
Ayat 6. Cukup jelas
Ayat 7. Badan Pekerja Sinode Wilayah dapat Membentuk unit-unit kerja dan
mengangkat/memberhentikan personalianya sesuai kebutuhan.
Ayat. 8 Maksimal dua periode pada jabatan yang sama, baik berturut-turut maupun tidak
berturut-turut.
Ayat 9. Cukup jelas
Pasal 59
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Jika dalam masa tugasnya terdapat anggota Badan Verifikasi Sinode Wilayah tidak
terpilih lagi sebagai pemangku jabatan khusus gerejawi, maka yang bersangkutan
tetap melanjutkan tanggungjawabnya sebagai anggota Badan Verifikasi Sinode
Wilayah sampai selesai masa tugasnya.
Ayat 3. Cukup jelas
Ayat 4. Cukup jelas
Ayat 5. Cukup jelas
Ayat 6. Pengesahan laporan pertanggungjawaban keuangan membebaskan
badan/pengurus yang membuat laporan dari tanggung jawab mengenai
pengelolaan dana dan harta milik selama periode yang dilaporkan.
Ayat 7. Cukup jelas
Ayat 8. Maksimal dua periode pada jabatan yang sama, baik berturut-turut maupun tidak
berturut-turut.
Pasal 60:
Ayat 1. Cukup jelas
Ayat 2. Jika dalam masa tugasnya terdapat anggota Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
tidak terpilih lagi sebagai pemangku jabatan khusus gerejawi, maka yang
66
67
67
68
68
69
69
70
Pasal 1
Penambahan Utusan Ke Sidang Klasis
(TGT Pasal 40:5b)
Pasal 2
Penambahan Utusan ke Sidang Sinode Wilayah
(TGT Pasal 42:4b)
1. Sebelumnya : Setiap pertambahan dua jemaat, jumlah utusan bertambah satu orang.
2. Menjadi : Setiap pertambahan 200 anggota sidi berdasarkan basis data, jumlah
utusan bertambah satu orang
Pasal 3
Penambahan Utusan Ke Sidang Sinode Am
(TGT Pasal 44:4b)
1. Sebelumnya : Setiap pertambahan lima jemaat, jumlah utusan bertambah satu orang.2.
2. Menjadi : Setiap pertambahan 500 anggota sidi berdasarkan basis data, jumlah
utusan bertambah satu orang
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
70
71
Tentang
Kep. No. 8:
REVISI PERATURAN KEPEGAWAIAN GEREJA TORAJA
Menimbang : a. bahwa untuk menata kehidupan para pegawai secara administratif dalam
lingkup pelayanan Gereja Toraja, dibutuhkan Peraturan Kepegawaian
Gereja Toraja;
b. bahwa Tim Revisi Peraturan Kepegawaian telah menyampaikan rumusan
utuh Peraturan Kepegawaian;
c. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja.
2. Tata Gereja Toraja Bab V Pasal 45 tentang Rapat Kerja Gereja Toraja.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 02.R2.2022 tentang
Jadwal Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Rumusan Revisi Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja.
3. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 27 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
71
72
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
72
73
14. Ketentuan yang berlaku adalah hal-hal yang ditetapkan untuk kelancaran maksud sebuah
ketetapan, baik yang diatur di dalam peraturan ini maupun dalam peraturan turunan dari
peraturan ini atau peraturan Gereja Toraja lainnya.
15. Sistem Karier adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk pengangkatan pertama
didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan sedang dalam pengembangannya lebih
lanjut, masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian, dan syarat-syarat objektif lainnya
juga turut menentukan.
16. Sistem Prestasi Kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk mengangkat
seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang telah dicapai
oleh orang tersebut.
17. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-
butir kegiatan yang diberikan/ditetapkan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah
dicapai oleh seorang dosen/guru/dokter dan jabatan profesi lainnya dan yang
dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan
fungsional/kepangkatan
18. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat karier seorang pegawai dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
19. Jabatan Struktural adalah kedudukan dalam suatu organisasi yang memiliki tanggunjawab
kepemimpinan sesuai posisi strukturalnya misalnya ketua, sekretaris, bendahara, kepala,
rektor, direktur.
20. Jabatan fungsional adalah jabatan yang diperoleh berdasarkan keahlian tertentu sebagai
profesi misalnya pendeta, guru, dosen, dokter, apoteker, dan profesi lainnya.
BAB II
KEWENANGAN DAN STATUS
Pasal 2
Kewenangan
1. Pengangkatan, pemindahan, perubahan status, dan pemberhentian pegawai yang
melayani dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja adalah kewenangan Badan Pekerja
Sinode Gereja Toraja.
2. Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja dapat melimpahkan sebagian kewenangan dimaksud
dalam ayat 1 kepada Badan atau Lembaga berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Kepegawaian ini.
Pasal 3
Status Pegawai
Status pegawai Gereja Toraja terdiri atas
1. Pegawai Tetap
2. Pegawai Tidak Tetap.
3. Pegawai Perjanjian Khusus
BAB III
PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI
Pasal 4
Prosedur Penerimaan Calon Pegawai
73
74
Pasal 5
Syarat Penerimaan Calon Pegawai
Pasal 6
Pengangkatan Calon Pegawai Tetap
1. Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi diangkat sebagai calon pegawai tetap setelah
membuat dan menandatangani Surat Pernyataan berkaitan dengan komitmen untuk
menjadi calon pegawai tetap.
2. Pengangkatan calon pegawai tetap sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan
dengan surat keputusan badan yang mempekerjakannya setelah mendapat surat
persetujuan dari BPS Gereja Toraja.
3. Pengangkatan calon pegawai tetap sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dilakukan
dalam tahun anggaran berjalan dan penetapannya tidak boleh berlaku surut.
4. Golongan/ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sesuai dengan pendidikan yang
dipersyaratkan saat seleksi.
5. Status sebagai Calon Pegawai Tetap dijalani selama paling kurang satu tahun dan paling
tinggi empat tahun.
6. Jika dalam batas waktu seperti yang diatur pada ayat (5), badan/ lembaga menilai bahwa
Calon Pegawai Tetap sudah memenuhi persyaratan, maka badan/ lembaga
mengusulkannya kepada BPS Gereja Toraja untuk ditetapkan menjadi pegawai tetap. Jika
tidak memenuhi syarat, maka di adakan pemutusan hubungan kerja tanpa syarat.
7. Selama masa status Calon Pegawai tetap, menerima biaya hidup sebesar 80 % dari gaji
pokok yang akan diterima setelah menjadi Pegawai Tetap.
8. Masa tugas sebagai Calon Pegawai Tetap, diperhitungkan sebagai masa kerja.
Pasal 7
Pengangkatan Pegawai Tetap
1. Pengangkatan calon pegawai tetap menjadi pegawai tetap, ditetapkan dengan surat
keputusan BPS Gereja Toraja atau lembaga yang dimandatkan setelah mendapat surat
persetujuan dari BPS Gereja Toraja untuk setiap calon pegawai tetap dalam lembaga
tersebut.
2. Pegawai Pegawai tetap yang telah diangkat, diberikan gaji 100 % sesuai dengan pangkat
dan golongan/ruang dan tunjangan-tunjangan lain sesuai aturan penggajian yang di
tetapkan oleh BPS Gereja Toraja.
74
75
3. Pembayaran gaji sebagaimana yang di maksud pada ayat (1), dilaksanakan sejak tanggal
penetapan Surat Keputusan pengangkatan calon pegawai tetap menjadi pegawai tetap
dalam tahun anggaran berjalan dan tidak berlaku surut.
4. Pegawai tetap melakukan tugas sampai usia maksimal sesuai profesinya berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan tidak lagi diberi beban tugas penuh waktu di badan/lembaga
setelah purnatugas.
Pasal 8
Pengangkatan Pegawai Perjanjian Khusus
1. Calon Pegawai yang berasal dari luar lingkungan gereja Toraja dapat diterima oleh karena
kebutuhan yang sangat mendesak, untuk suatu pekerjaan pelayanan yang menuntut
kecakapan khusus, dan belum dapat dipenuhi dari kalangan warga Gereja Toraja
2. Calon pegawai yang dimaksud dalam ayat 1 dan dikategorikan sebagai Pegawai Perjanjian
Khusus.
3. Penerimaan Pegawai Perjanjian Khusus dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
mengenai setiap calon pegawai secara personal dari BPS Gereja Toraja.
4. Pengangkatan Pegawai Perjanjian Khusus ditetapkan dengan Surat keputusan badan dan
atau lembaga yang mempekerjakannya.
5. Hak dan kewajiban Pegawai Perjanjian Khusus diatur secara tersendiri dengan
lembaga/badan yang mempekerjakan melalui suatu surat perjanjian.
6. Upah Pegawai Perjanjian Khusus, dibayarkan berdasarkan keputusan badan/lembaga
yang mempekerjakannya yang besarnya minimal sama dengan Upah Minimum Regional.
7. Pegawai Perjanjian Khusus melaksanakan tugas berdasarkan perjanjian kerja sampai usia
maksimal sesuai profesinya berdasarkan ketentuan yang berlaku dan tidak lagi diberi
beban tugas penuh waktu di badan/lembaga setelah purnatugas.
Pasal 9
Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap
1. Penerimaan pegawai tidak tetap didasarkan pada analisis kebutuhan pegawai dalam
semua lingkup pelayanan Gereja Toraja
2. Analisis tersebut diajukan dan mendapat persetujuan dari BPS Gereja Toraja sebagai
lembaga pembina kepegawaian.
3. Pelamar Pegawai Tidak Tetap, wajib menyerahkan kelengkapan administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dilakukan pada tahun berkenaan, apabila pekerjaan
tersebut belum dapat diisi oleh Pegawai Tetap.
5. Pengangkatan Pegawai tidak tetap ditetapkan dengan surat keputusan badan dan atau
lembaga yang mempekerjakannya.
6. Pembayaran upah Pegawai Tidak Tetap, dibayarkan berdasarkan keputusan badan/
lembaga yang mempekerjakannya.
7. Pegawai tidak tetap dapat diangkat menjadi calon Pegawai Tetap melalui mekanisme
penerimaan pegawai tetap dengan memenuhi syarat sebagaimana dalam peraturan ini.
Pasal 10
Pengangkatan pada Jabatan Struktural Badan/Lembaga
1. Pegawai tetap yang dipilih dan diangkat oleh persidangan Sinode Am menjadi anggota BPS
Gereja Toraja yang purnawaktu, dibebaskan dari pekerjaan terakhir yang dijabatnya
75
76
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 11
Kewajiban Pegawai
1. Setia dan taat kepada Tata Gereja Gereja Toraja serta peraturan-peraturan yang berlaku
dalam Gereja Toraja.
2. Menjaga rahasia jabatan dan Kode Etik profesi
3. Menjaga nama baik Gereja Toraja pada umumnya dan badan/lembaga yang
mempekerjakannya.
4. Menjalankan tugas dengan bertanggung jawab berdasarkan kasih dan nilai-nilai Kristiani.
5. Pegawai Tetap melaksanakan tugas pelayanan/pekerjaan penuh waktu minimal yang
ditetapkan oleh masing-masing lembaga atau sesuai peraturan perundangan.
6. Berpartisipasi dalam pengelolaan Biro Kesejahteraan Gereja Toraja
Pasal 12
Hak Pegawai Tetap
1. Menerima gaji dan tunjangan-tunjangan lain sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Mendapatkan kenaikan pangkat/gaji
3. Mendapatkan hak cuti.
4. Menerima Jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menerima santunan purna tugas berdasarkan ketentuan yang berlaku.
76
77
Pasal 13
Hak Pegawai Tidak Tetap dan Pegawai Perjanjian Khusus
1. Menerima upah dan tunjangan-tunjangan lain sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
2. Memperoleh kenaikan honorarium
3. Memperoleh hak cuti
4. Menerima jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menerima santunan purna tugas berdasarkan ketentuan yang diatur khusus.
6. Menerima penghargaan sesuai dengan prestasi kerja
7. Memperoleh pembinaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pelayanan.
8. Memegang jabatan fungsional sesuai keahliannya
9. Mengajukan keberatan secara tertulis jika terdapat keputusan yang dianggap salah
terhadap dirinya kepada badan/lembaga sesuai dengan jenjangnya.
BAB VI
KEPANGKATAN DAN MASA KERJA PEGAWAI TETAP
Pasal 14
Penetapan Pangkat Awal dan Akhir
1. Pangkat Awal dan Pangkat Akhir pegawai tetap, berdasarkan ijazah saat penerimaan
adalah sebagai berikut:
2. Ijazah, sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) adalah ijazah yang diperoleh dari
sekolah atau perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi Departemen
Pendidikan Nasional atau badan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri dapat dihargai
apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan ijazah dari sekolah atau perguruan
tinggi negeri yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional/badan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
77
78
Pasal 14
Jenjang Kepangkatan
Nama dan susunan pangkat pegawai tetap adalah sebagai berikut:
Pasal 15
Jenis Kenaikan Pangkat
Jenis-jenis kenaikan pangkat pegawai tetap adalah sebagai berikut:
1. Kenaikan pangkat reguler
2. Kenaikan pangkat system angka kredit
3. Kenaikan pangkat penyesuaian Ijazah
4. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar
5. Kenaikan pangkat pilihan
6. Kenaikan pangkat istimewa
7. Kenaikan pangkat pengabdian
Pasal 16
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat reguler dapat diberikan kepada pegawai tetap apabila yang bersangkutan:
1. Belum mencapai pangkat maksimal sesuai Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah yang
dimilikinya.
2. Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan mendapat rekomendasi “baik”
oleh atasan langsung melalui Daftar Penilaian Kinerja Pegawai (DPKP).
3. Kenaikan pangkat regular dapat ditunda maksimal 2 (dua) tahun, apabila pegawai
tersebut mendapat rekomendasi (DPKP) “kurang” oleh atasan langsung.
Pasal 17
Kenaikan Pangkat Angka Kredit
Kenaikan pangkat angka kredit berdasarkan penilaian kerja oleh tim penilai angka kredit yang
dibentuk oleh BPS Gereja Toraja atas usulan badan/lembaga yang mempekerjakannya dengan
berpedoman pada peraturan yang berlaku bagi guru dan dosen ASN.
78
79
Pasal 18
Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah
Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pegawai Tetap golongan I, yang dalam masa jabatannya memperoleh ijazah SLTA yang
sesuai dengan pekerjaannya dan nilai rata-rata 7,0 (untuk skala penilaian 0-10) atau yang
setara, diberikan pangkat Pengatur Muda, golongan/ruang: IIa, dengan ketentuan sudah 2
tahun dalam pangkat terakhir
2. Pegawai tetap golongan II, yang dalam masa jabatannya memperoleh ijazah Sarjana (S1)
yang sesuai dengan pekerjaannya dan nilai IPK minimal 3,0 (untuk skala penilaian 0-4),
diberikan pangkat Penata Muda, golongan/ruang: IIIa dengan ketentuan sudah 2 tahun
dalam pangkat terakhir
3. Pegawai tetap golongan III yang dalam masa jabatannya memperoleh ijazah pendidikan
yang lebih tinggi yang sesuai dengan pekerjaannya dan nilai IPK minimal = 3,0 (untuk
skala penilaian 0-4), diberikan kenaikan golongan sesuai ijazah yang diperolehnya dengan
ketentuan sudah 2 tahun dalam pangkat terakhir.
Pasal 19
Kenaikan Pangkat dalam Tugas Belajar
Kenaikan pangkat tetap diberikan secara regular kepada pegawai tetap yang mendapat tugas
belajar dengan syarat IP/IPK minimal 3,5 apabila sudah menyelesaikan satu periode penilaian.
Jika belum, tetapi masa kerja telah memenuhi syarat kenaikan pangkat regular, tetap dinaikkan
pangkatnya dengan dasar penilaian atasan sebelum menjalankan tugas belajar.
Pasal 20
Kenaikan Pangkat Pilihan
1. Kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai tetap
yang memangku jabatan struktural penuh waktu karena dipilih oleh Sidang Sinode Am.
2. Pegawai yang mendapat kenaikan pangkat pilihan yang dimaksud pada ayat (1),
dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi jika telah dua tahun dalam pangkat terakhir.
3. Kenaikan pangkat pilihan diberikan sebanyak-banyaknya dua kali.
Pasal 21
Kenaikan Pangkat Istimewa
1. Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada Pegawai tetap setingkat lebih tinggi karena
prestasi yang luar biasa menjadi teladan bagi pegawai lainnya, dengan ketentuan
sekurang- kurangnya dua tahun dalam pangkat yang dimilikinya
2. Kenaikan pangkat istimewa diberikan maksimum dua kali.
3. Kriteria prestasi luar biasa ditentukan oleh BPS Gereja Toraja atas usulan badan/lembaga.
Pasal 22
Kenaikan Pangkat Pengabdian
1. Kenaikan pangkat pengabdian diberikan setingkat lebih tinggi dari pangkat terakhir
kepada Pegawai tetap yang:
a. Tidak memungkinkan lagi untuk naik pangkat
b. Masa kerja sekurang-kurangnya 30 tahun, dan masih memiliki masa kerja maksimal
empat tahun sebelum purna bakti.
c. Sekurang-kurangnya 4 tahun dalam pangkat terakhir
2. Kenaikan pangkat pengabdian diberikan kepada pegawai yang karena dasar
pendidikannya tidak memungkinkan lagi untuk naik pangkat.
79
80
Pasal 23
Perhitungan Masa Kerja
1. Masa kerja Pegawai tetap terhitung mulai tanggal pengangkatan sebagai Calon Pegawai
tetap.
2. Apabila Pegawai tetap yang terangkat tersebut telah mempunyai masa kerja sebelumnya,
masa kerja tersebut diperhitungkan sebagai berikut:
a. Diperhitungkan 100% jika masa kerja itu diperoleh sebagai pegawai tetap purna-
waktu pada badan/lembaga dalam lingkungan Gereja Toraja.
b. Diperhitungkan 75% jika masa kerja itu diperoleh dalam status pegawai tidak tetap
purna waktu pada badan/lembaga dalam lingkungan Gereja Toraja.
c. Diperhitungkan 50% jika masa kerja itu diperoleh sebagai pegawai tetap pada badan
gerejawi lainnya dan lembaga-lembaga pemerintah.
d. Perhitungan masa kerja pegawai yang dibutuhkan secara khusus karena keahliannya,
diatur tersendiri oleh badan/lembaga dengan yang bersangkutan atas persetujuan BPS
Gereja Toraja.
e. Masa kerja yang diperhitungkan ialah masa kerja yang diperoleh dalam status penuh
waktu sebagai pegawai dan atau pengurus penuh waktu di badan/lembaga, dan
diperhitungkan berdasarkan jangka waktu antara Surat Keputusan pengangkatan dan
Surat Keputusan pemberhentian.
f. Hasil perhitungan masa kerja, dibulatkan dalam tahun dan bulan, apabila telah
mencapai setengah atau lebih.
3. Masa kerja yang dimiliki, dipergunakan untuk perhitungan gaji pokok, dan perhitungan
besaran pesangon.
4. Masa tugas belajar, tetap diperhitungkan sebagai masa kerja.
5. Masa selama cuti di luar tanggungan Gereja Toraja, tidak diperhitungkan sebagai masa
kerja.
BAB VII
PENGGAJIAN PEGAWAI TETAP
Pasal 24
Jenis Penggajian Pegawai Tetap
Setiap pegawai tetap, mendapat gaji yang terdiri atas gaji pokok dan tunjangan.
Pasal 25
Gaji Pokok
1. Pemberian gaji pokok didasarkan pada pangkat/golongan dan masa kerja sesuai tabel
penggajian yang ditetapkan oleh BPS Gereja Toraja.
2. Kenaikan gaji pokok dilakukan secara berkala paling cepat setiap dua tahun berdasarkan
masa kerja dalam SK. Kenaikan gaji pokok berkala diberikan atas rekomendasi atasan.
3. Selain kenaikan berkala, kenaikan gaji pokok dipengaruhi oleh kenaikan pangkat/jabatan
seorang pegawai tetap.
4. Gaji pegawai dibayar oleh lembaga/ badan tempat pegawai tersebut bekerja.
Pasal 26
Tunjangan Keluarga
80
81
1. Pegawai Tetap yang telah mempunyai isteri/suami yang sah secara hukum dan telah
memperoleh pemberkatan perkawinan, memperoleh tunjangan isteri/suami sebesar 10
% dari gaji pokok.
2. Tunjangan keluarga yang diberikan kepada Pegawai Tetap terdiri atas
a. Tunjangan istri/suami sebesar 10 % dari gaji pokok
b. Tunjangan setiap anak sebesar 2,5%, dari gaji pokok
3. Jika suami dan istri bekerja sebagai Pegawai Tetap dalam lingkup Gereja Toraja, maka
hanya suami atau istri yang menerima tunjangan suami/istri.
4. Tunjangan anak diberikan untuk anak kandung atau adopsi sah yang belum mencapai 21
tahun maksimal untuk tiga orang anak.
5. Tunjangan anak dapat diberikan hingga 25 tahun berdasarkan surat keterangan masih
sekolah dari institusi pendidikan serta surat keterangan belum berpenghasilan tetap dan
belum kawin dari majelis gereja.
6. Tunjangan anak diberikan untuk anak usia di atas 25 tahun jika mengalami kelainan fisik
dan mental yang tidak memungkinkannya bekerja.
Pasal 27
Tunjangan Pangan
1. Pegawai bersama isteri/suami dan anak yang sah (maksimal 3 orang), berhak
memperoleh tunjangan pangan yang nilainya setara dengan 10 kg beras untuk setiap
orang.
2. Besarnya nilai perkilogram ditetapkan oleh badan/lembaga berpedoman pada harga
pasar yang ditetapkan pemerintah.
Pasal 28
Tunjangan Struktural
1. Tunjangan struktural diberikan kepada pegawai tetap yang memegang jabatan struktural
berkaitan dengan peran dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan,
perancangan, pelaksanaan dan evaluasi program sesuai dengan kewenangan dalam
jabatan yang dimilikinya.
2. Skema tunjangan struktural di semua badan/lingkup ditetapkan oleh Badan Pekerja
Sinode
3. Setiap pegawai tetap hanya berhak atas satu tunjangan struktural.
Pasal 29
Tunjangan Fungsional
1. Tunjangan fungsional diberikan kepada pegawai tetap yang mempunyai tugas pekerjaan
tertentu sesuai profesinya dan karena itu membutuhkan kemampuan khusus
(spesialisasi) antara lain: pendeta, dokter, perawat kesehatan, bidan, guru, dosen,
laboran, pustakawan, hukum, dan keahlian profesi lainnya.
2. Besar dan jumlah tunjangan fungsional ditetapkan sesuai kemampuan anggaran
badan/lembaga, dan disetujui oleh Badan Pekerja Sinode.
Pasal 30
Tunjangan Prestasi dan Pengembangan Diri
Tunjangan Prestasi dan Pengembangan diri diberikan sebagai penghargaan atas prestasi kerja,
diberikan kepada pegawai yang dinilai oleh atasan sekurang-kurangnya telah memenuhi
standar kerja sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang dimilikinya. Besar dan
jumlahnya ditetapkan oleh badan/lembaga.
81
82
Pasal 31
Tunjangan Lembur/Kelebihan Jam Kerja
1. Tunjangan lembur atau kelebihan jam kerja diberikan kepada pegawai yang
melaksanakan tugas di luar jam tugas karena tuntutan pekerjaan dan berdasarkan surat
pelaksanaan tugas tambahan dari pimpinan badan/lembaga.
2. Besar dan jumlah tunjangan lembur/kelebihan jam kerja ditetapkan oleh badan/lembaga
sesuai kemampuan anggaran.
Pasal 32
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan hari raya diberikan kepada setiap pegawai pada bulan Desember, yang jumlahnya
sama dengan gaji pokok di tambah semua tunjangan yang diterima setiap bulan.
BAB VIII
PENGGAJIAN PEGAWAI PERJANJIAN KHUSUS
Pasal 33
Jenis Penggajian Pegawai Perjanjian Khusus
Pasal 34
Gaji
1. Pemberian gaji sekurang-kurangnya sama dengan Upah Minimum Regional dan
ditetapkan oleh badan atau lembaga yang mempekerjakannya.
2. Kenaikan gaji didasarkan pada lamanya bekerja yang diatur oleh badan/ lembaga yang
mempekerjakannya.
.
Pasal 35
Tunjangan Keluarga
1. Tunjangan yang diberikan kepada pegawai tidak tetap adalah tunjangan istri/suami
sebesar 5 % dari gaji dan tunjangan anak sebesar 2,5 % dari gaji.
2. Tunjangan anak diberikan untuk anak kandung atau adopsi sah yang belum mencapai 21
tahun maksimal untuk tiga orang anak.
3. Tunjangan anak dapat diberikan hingga 25 tahun berdasarkan surat keterangan masih
sekolah dari institusi pendidikan serta surat keterangan belum berpenghasilan tetap dan
belum kawin dari majelis gereja.
4. Tunjangan anak diberikan untuk anak usia di atas 25 tahun jika mengalami kelainan fisik
dan mental yang tidak memungkinkannya bekerja.
BAB IX
PENGGAJIAN PEGAWAI TIDAK TETAP
Pasal 33
Jenis Penggajian Pegawai Tidak Tetap
Pasal 34
Honorarium
1. Besaran honorarium ditentukan oleh badan atau lembaga yang mempekerjakannya.
82
83
2. Honorarium ditetapkan dan diberikan sebagai upah harian, mingguan, bulanan dan
tahunan dan hanya diberlakukan untuk waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang
jika masih dibutuhkan.
BAB X
JAMINAN SOSIAL
Pasal 36
Jaminan Kesehatan
Pasal 39
Santunan Purna Tugas
1. Santunan Purna Tugas diberikan kepada Pegawai Tetap, Pegawai Tidak Tetap dan
Pegawai Perjanjian Khusus yang telah menjalankan tugas dalam waktu tertentu.
2. Santunan Purna Tugas untuk pegawai tetap diatur dalam berdasarkan peraturan
Santunan Hari Tua Gereja Toraja.
3. Santunan Purna Tugas untuk pegawai tidak tetap diberikan minimal 1 bulan gaji pertahun.
4. Santunan Purna Tugas untuk pegawai Perjanjian Khusus diberikan minimal 1 bulan gaji
pertahun dan diikutsertakan dalam program santunan hari tua atau sejenisnya yang
dikelola oleh lembaga mitra pengelola.
BAB XI
PEMBINAAN
Pasal 40
Tujuan Pembinaan
Pembinaan pegawai dilaksanakan dengan tujuan: pembinaan spiritualitas, memperbaiki dan
atau meningkatkan kinerja pelayanan melalui peningkatan kemampuan, keahlian, serta
keterampilan pegawai.
83
84
Pasal 41
Sistem Pembinaan
Pembinaan pegawai dilaksanakan dengan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
Pasal 42
Jenis Pembinaan
1. Pembinaan selama berstatus calon pegawai tetap atau pegawai tetap dilaksanakan
melalui pendasaran spiritual, pelatihan-pelatihan, tugas belajar, izin belajar dan cuti
belajar di luar tanggungan lembaga.
2. Pembinaan spiritual dilaksanakan terhadap calon pegawai tetap atau pegawai tetap
secara berkala untuk meningkatkan karakter kristiani dari pelayanan yang dilakukan.
3. Pelatihan adalah penugasan calan pegawai tetap atau pegawai tetap untuk mengikuti
pendidikan non formal atau pelatihan kerja dalam waktu tertentu baik di dalam maupun
di luar negeri atas tanggungan badan/lembaga.
4. Tugas belajar diberikan kepada pegawai tetap yang akan mengikuti pendidikan formal
secara penuh-waktu sesuai dengan tuntutan pekerjaan dengan biaya badan/ lembaga, dan
wajib mengabdi dalam badan/lembaga sekurang-kurangnya lima kali masa studi.
5. Izin belajar diberikan kepada calon pegawai tetap atau pegawai tetap yang mengikuti
pendidikan formal yang relevan dengan bidang tugasnya, sambil tetap bekerja sebagai
pegawai dengan atau tanpa bantuan biaya pendidikan dari badan/lembaga.
6. Cuti belajar di luar tanggungan lembaga diberikan kepada pegawai tetap yang mengikuti
pendidikan secara penuh-waktu dengan biaya sendiri. Pegawai tersebut diberhentikan
sementara dari jabatannya/pekerjaannya dan hak-haknya sebagai pegawai tidak
dipenuhi.
BAB XII
CUTI DAN IZIN
Pasal 43
Ruang lingkup dan Jenis
Pegawai tetap diberikan izin dan cuti sebagai berikut:
1. Izin
2. Cuti Sakit
3. Cuti Bersalin
4. Cuti Tahunan
5. Cuti Besar
6. Cuti di luar tanggungan badan/lembaga
7. Cuti belajar di luar tanggungan badan/lembaga
Pegawai tidak tetap
1. Izin
2. Cuti Sakit
3. Cuti Bersalin
4. Cuti Tahunan
Pasal 44
Izin
1. Izin dapat diberikan kepada pegawai, atas permintaan secara tertulis, maksimal 6 (enam)
hari kerja dalam satu tahun.
2. Izin yang lebih dari 6 (enam) hari diperhitungkan pada cuti tahunan, yaitu setiap hari izin
sama dengan satu hari cuti.
84
85
3. Pegawai yang tidak masuk bekerja tanpa izin (mangkir), satu hari mangkir,
diperhitungkan sama dengan 2 (dua) hari cuti.
Pasal 45
Cuti Karena Sakit
4. Cuti karena sakit dapat diberikan kepada pegawai yang sakit.
5. Pegawai yang sakit selama 1-2 (satu sampai dua) hari berhak atas cuti dengan
memberitahukan kepada atasan langsung di mana ia bekerja.
6. Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak
atas cuti dengan mengajukan permohonan kepada pimpinan badan/lembaga, dengan
melampirkan surat keterangan dokter.
7. Pegawai yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti dengan mengajukan
permohonan kepada BPS Gereja Toraja dengan sepengetahuan pimpinan langsung badan/
lembaga yang bersangkutan.
8. Cuti dapat diberikan paling tinggi untuk jangka waktu selama-lamanya 3 (tiga) bulan
dalam tiap tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan keterangan dokter yang
menyebutkan jenis penyakit yang diderita dan karena itu tidak dapat melaksanakan tugas
secara reguler.
9. Pegawai yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit paling lama 14 (empat
belas) hari kerja. Cuti tersebut diberikan atas permohonan pegawai yang bersangkutan
kepada badan/lembaga dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan.
Pasal 46
Cuti Bersalin
Pegawai tetap dan pegawai tidak tetap wanita berhak atas cuti bersalin selama tiga bulan.
Pasal 47
Cuti Tahunan
1. Cuti tahunan diberikan kepada pegawai tetap yang telah bekerja sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun.
2. Lamanya cuti tahunan 12 (dua belas) hari kerja dan jika diperlukan dapat dipecah.
3. Cuti tahunan diberikan atas permintaan pegawai yang bersangkutan.
4. Bila hak cuti tahunan tidak dipergunakan oleh pegawai yang bersangkutan dalam satu
tahun, cuti tersebut tidak dapat diakumulasi ke tahun berikutnya.
5. Pemberian cuti tahunan harus mempertimbangkan kepentingan kedinasan, yaitu cuti
tidak boleh menghambat pelaksanaan tugas. Oleh karena itu cuti tahunan dapat ditunda
jika kepentingan badan/lembaga tidak mengizinkan.
6. Cuti tahunan yang ditunda pemberiannya oleh pimpinan badan/lembaga, dapat
dipergunakan sepenuhnya pada tahun berikutnya.
7. Selama menjalani cuti tahunan semua penghasilan pegawai yang bersangkutan tetap
dibayar penuh.
Pasal 48
Cuti Besar
8. Cuti besar diberikan pada setiap 5 (lima) tahun kepada pegawai yang telah mempunyai
masa kerja 6 (enam) tahun terus menerus.
9. Lama cuti besar 45 (empat puluh lima) hari kalender sekaligus.
10. Pegawai yang memperoleh cuti besar, tidak berhak atas cuti tahunan pada tahun di mana
ia menjalankan cuti besar.
11. Apabila pekerjaan tidak mengizinkan, cuti besar dapat ditunda paling lama 2 (dua) tahun.
12. Selama menjalani cuti besar, gaji tetap dibayarkan, tetapi tunjangan jabatan struktural
tidak dibayarkan.
85
86
Pasal 49
Cuti di Luar Tanggungan
1. Cuti di luar tanggungan badan/lembaga hanya dapat diberikan oleh BPS Gereja Toraja
berdasarkan permohonan pegawai tetap yang bersangkutan.
2. Selama cuti di luar tanggungan badan/lembaga, yang bersangkutan tidak berhak atas hak-
haknya sebagai pegawai, mulai bulan berikut sejak ia menjalani cuti.
3. Semua fasilitas badan/lembaga yang dimanfaatkan harus dikembalikan.
4. Waktu yang digunakan untuk cuti di luar tanggungan Gereja Toraja tidak diperhitungkan
sebagai masa kerja.
5. Lama cuti di luar tanggungan minimal 3 tahun dan maksimal lima tahun.
6. Setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan, yang bersangkutan melaporkan diri ke
BPS Gereja Toraja dan diterima kembali sebagai pegawai tetap apabila ada lowongan.
Tetapi jika tidak ada lowongan yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat.
7. Jika yang bersangkutan selesai menjalani cuti di luar tanggungan lembaga, tetapi tidak
melapor diri ke BPS Gereja Toraja dalam batas waktu satu bulan, yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai Gereja Toraja.
Pasal 50
Kewenangan Pemberian Cuti
1. Yang berwewenang memberikan izin dan cuti adalah pimpinan badan/lembaga.
2. Yang berwewenang memberikan cuti besar adalah BPS Gereja Toraja atas rekomendasi
pimpinan badan atau lembaga.
BAB XIII
PERJALANAN DINAS
Pasal 51
Jenis-Jenis Perjalanan Dinas
1. Perjalanan dinas dibedakan atas perjalanan dinas jabatan, perjalanan dinas pindah, dan
perjalanan dinas tugas belajar.
2. Perjalanan dinas jabatan adalah perjalanan yang dilakukan pegawai yang bepergian untuk
melaksanakan tugas dari badan/lembaga.
3. Perjalanan dinas pindah adalah perjalanan dinas yang dilakukan karena mutasi.
4. Perjalanan dinas tugas belajar adalah perjalanan dinas yang dilakukan pegawai
berdasarkan Surat Keputusan tentang tugas belajar dari BPS Gereja Toraja.
Pasal 52
Biaya Perjalanan Dinas
1. Biaya perjalanan dinas jabatan, dalam negeri maupun luar negeri, dibebankan kepada
badan/lembaga yang mengutusnya.
2. Biaya perjalanan dinas jabatan mencakup biaya transportasi sesuai dengan pangkat-
golongan/ruang dan jenis angkutan yang digunakan, uang makan per hari sesuai biaya
hidup setempat, uang saku per hari sesuai dengan jabatan, biaya-biaya lain yang
dibutuhkan tetapi tidak ditanggung oleh penyelenggara.
3. Biaya perjalanan dinas pindah dibebankan kepada badan/lembaga asal.
4. Biaya perjalanan dinas pindah mencakup biaya angkutan pegawai bersama keluarganya
(istri/suami dan anak) sesuai alat angkutan yang digunakan dan biaya angkutan barang
yang terdiri atas biaya pengepakan dan biaya pengiriman barang melalui darat atau laut.
5. Biaya perjalanan dinas tugas belajar (hanya tugas belajar dalam negeri) dibebankan
kepada badan/lembaga yang mengutusnya.
86
87
6. Biaya perjalanan dinas tugas belajar mencakup biaya studi, biaya transportasi, uang
makan, uang saku, dan uang penginapan.
7. Besaran biaya perjalanan dinas yang dimaksud pada ayat 2 sampai 6 dalam pasal ini,
diatur tersendiri oleh badan/lembaga.
Pasal 53
Dasar Perjalanan Dinas
1. Setiap perjalanan dinas dilaksanakan berdasarkan surat tugas dari badan/lembaga yang
mengutusnya.
2. Pelaksanaan perjalanan dinas didukung dengan bukti pelaksanaan tugas.
BAB XIV
SANKSI
Pasal 54
Alasan Pemberian Sanksi
1. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip iman Kristen, moral, dan
etik.
2. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan Tata Gereja Toraja dan Peraturan-
peraturan yang ditetapkan dalam lingkungan Gereja Toraja.
3. Membuka aktifitas usaha yang sejenis dengan jabatan dan profesinya yang berpotensi
merugikan badan/atau lembaga di mana dia bekerja.
Pasal 55
Jenis Sanksi
Sanksi mencakup pendampingan pastoral dan tindakan adminstratif, jika pegawai tidak
menaati peraturan dan tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya.
Pasal 56
Tujuan Pemberian Sanksi
1. Sanksi diberikan untuk mendidik dan memperbaiki pegawai dalam menjalankan
kewajibannya.
2. Sebelum menetapkan jenis sanksi, pejabat yang berwewenang memberi sanksi, wajib
memeriksa dengan saksama terlebih dahulu pegawai yang dimaksud.
3. Setiap pemberian sanksi ditandai dengan surat keputusan atau berita acara pemberian
sanksi.
Pasal 57
Tingkatan Sanksi
1. Tingkatan sanksi terdiri atas sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat.
2. Sanksi ringan terdiri atas teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas secara
tertulis.
3. Sanksi sedang terdiri atas penundaan kenaikan gaji berkala, penurunan gaji sebesar satu
kali kenaikan gaji berkala, atau penundaan kenaikan pangkat.
4. Sanksi berat terdiri atas penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian
sementara, dan pemberhentian tidak dengan hormat, dan diberlakukan setelah proses
berjejang dari atasan langsung, pengurus badan/lembaga dan persetujuan BPS Gereja
Toraja.
5. Masa pemberhentian sementara dibulatkan menjadi satu tahun dalam perhitungan masa
kerja.
87
88
Pasal 58
Kewenangan Pemberian Sanksi
Pejabat yang berwewenang memberikan sanksi adalah ketua/kepala badan/lembaga sesuai
lingkup kerja masing-masing.
BAB XV
PENEMPATAN, MUTASI DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 59
Penempatan
1. Setiap pegawai tetap dapat ditempatkan di mana saja oleh BPS Gereja Toraja dalam
konsultasi dengan badan/lembaga sesuai tuntutan tugas pelayanan, latar belakang
pendidikan dan kemampuan.
2. Suami atau isteri dapat mengusulkan penempatan kerja di wilayah suami/istri bekerja
yang diputuskan oleh BPS Gereja Toraja bersama badan/ lembaga yang
mempekerjakannya.
Pasal 60
Jenis Mutasi Pegawai
Mutasi pegawai dibedakan atas mutasi vertikal dan mutasi horisontal
Pasal 61
Mutasi Vertikal
1. Mutasi vertikal adalah perpindahan pegawai dari pangkat/jabatan/ golongan/ruang ke
pangkat/jabatan/golongan/ruang yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan mutasi vertikal telah diuraikan dalam pasal-pasal pada
Bab VI tentang kepangkatan dan pasal 44 ayat 4.
Pasal 62
Mutasi Horisontal
1. Mutasi horisontal adalah perpindahan pegawai antara bagian atau antara badan/lembaga.
2. Mutasi horisontal dilaksanakan untuk pengembangan karier pegawai dan kebutuhan
pelayanan.
3. Mutasi pegawai antara bagian merupakan wewenang badan/lembaga tempat pegawai
bekerja.
4. Mutasi pegawai antara badan atau antara lembaga, merupakan wewenang BPS Gereja
Toraja.
5. Syarat dan prosedur mutasi ditetapkan badan atau lembaga.
Pasal 63
Jenis-Jenis Pemberhentian
Pemberhentian dibedakan atas: pemberhentian dengan hormat, pemberhentian sementara
dan pemberhentian tidak dengan hormat.
Pasal 64
Pemberhentian dengan Hormat
Pemberhentian dengan hormat seorang pegawai dilaksanakan oleh badan/lembaga, karena:
88
89
1. Permintaan sendiri
2. Mencapai batas usia kerja maksimal sebagai pegawai organik aktif, untuk:
a. Pegawai administrasi dan paramedis adalah 58 tahun
b. Guru dan dokter adalah 60 tahun
c. Dosen dengan status Asisten ahli madya sampai dengan Lektor Madya adalah 60 tahun
d. Dosen dengan status Lektor sampai dengan Lektor Kepala adalah 65 tahun
e. Guru Besar adalah 70 tahun
3. Cacat jasmani atau rohani sehingga tidak dapat lagi melaksanakan kewajiban sebagai
pegawai.
4. Meninggal dunia.
5. Penyederhanaan organisasi
6. Hilang dalam tugas tanpa alamat maksimum 5 (lima) tahun.
Pasal 65
Pemberhentian Sementara
Pemberhentian sementara dikenakan pada pegawai yang:
1. Karena kondisi spesifik yang dialami tempat kerja sehingga belum/tidak ada
pekerjaan/tugas yang dapat dilaksanakan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
kemampuan yang dimiliki.
2. Melakukan kelalaian atau pelanggaran terhadap Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja
dan Tata Gereja Gereja Toraja, tetapi masih memungkinkan dibina untuk kembali
menjalankan tugas pelayanan pegawai sebagaimana mestinya
3. Pegawai yang dimaksud dalam ayat 1 dan 2 tidak diberikan hak-haknya sebagai pegawai
tetap.
Pasal 66
Pemberhentian Tidak dengan Hormat
1. Pemberhentian tidak dengan hormat seorang pegawai dilaksanakan oleh BPS Gereja
Toraja atas usulan badan/lembaga karena:
a. Melakukan tindakan atau kegiatan yang bertentangan dengan Tata Gereja Gereja
Toraja.
b. Tidak melaksanakan kewajibannya yang mengakibatkan tugas pokoknya terbengkalai,
setelah melalui sanksi ringan dan sanksi sedang.
c. Pindah bekerja pada instansi lain tanpa persetujuan tertulis dari BPS Gereja Toraja.
d. Melakukan tindak pidana yang dijatuhi hukuman selama minimal 1 tahun yang telah
berkekuatan hukum tetap.
e. Meninggalkan tugas pokok selama 2 (dua) bulan tanpa izin.
2. Pemberhentian tidak dengan hormat dilaksanakan setelah BPS Gereja Toraja
mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh usulan badan/ lembaga.
89
90
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Penyelenggara dan pengelolaan
1. Penyelenggara SHT adalah Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja dan dikelola melalui Biro
Kesejahteraan Gereja Toraja.
2. Dana SHT dikelola secara otonom oleh BKGT.
3. Anggaran pendapatan dan pengeluaran BKGT terintegrasi di dalam anggaran pendapatan
dan pengeluaran Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
4. Setiap tahun pengelola membuat program kerja dan anggaran pendapatan dan
pengeluaran.
5. Pengelola bertanggung jawab kepada Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
6. Secara berkala dan setiap tahun Badan Verifikasi Gereja Toraja memeriksa pengelolaan
dana Biro Kesejahteraan Gereja Toraja.
7. Pengelola dapat mengembangkan dana BKGT dalam usaha-usaha yang produktif yang
tidak bertentangan dengan Tata Gereja Gereja Toraja
Pasal 2
Sumber Dana dan Pembiayaan
1. Dana Biro Kesejahteraan Gereja Toraja diperoleh dari:
a. Iuran Dana Kesejahteraan dari Badan/lembaga
b. Pangiu’ dari Peserta SHT
c. Aksi Pangiu’ dari Jemaat
d. Bantuan sukarela dari jemaat-jemaat Gereja Toraja
e. Donatur-donatur, perorangan maupun lembaga
f. Alokasi dana yang ditetapkan dalam APB Badan Pekerja Sinode setiap tahun.
g. Hasil usaha pengembangan dana.
2. Pembayaran SHT dan pengeluaran-pengeluaran lain berdasarkan peraturan ini, dibiayai
dari Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Biro Kesejahteraan Gereja Toraja.
BAB II
KEPESERTAAN
Pasal 3
Sistem Kepesertaan
1. Sistem kepesertaan Santunan Hari Tua (SHT) adalah kepesertaan pasif yaitu kepesertaan
dengan sendirinya dan berlaku secara otomatis untuk anggota Gereja Toraja yang bekerja
sebagai Pendeta dan pegawai tetap Gereja Toraja.
2. Pegawai yang dapat menjadi peserta SHT maksimum 36 tahun saat didaftarkan sebagai
peserta SHT.
Pasal 4
Tata Cara Menjadi Peserta
Untuk menjadi peserta, Pendeta dan Pegawai:
90
91
1. Mengisi dan menyerahkan formulir yang disediakan oleh Biro Kesejahteraan Gereja
Toraja dengan melampirkan fotokopi berkas yang disahkan oleh badan/lembaga di mana
yang bersangkutan bekerja, sebagai berikut:
a. Surat Keputusan pertama Pengangkatan sebagai Pendeta atau pegawai tetap dalam
Gereja Toraja.
b. Surat Nikah bagi yang sudah menikah.
c. Akte Kelahiran anak
d. Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk anak angkat
e. Daftar susunan keluarga
f. Keterangan lain yang diperlukan sesuai peraturan ini
2. Menandatangani kesediaan menaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini.
Pasal 5
Kewajiban dan Hak Peserta
1. Setiap peserta wajib menaati ketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan ini.
2. Peserta yang menaati ketentuan-ketentuan dari peraturan ini, berhak memperoleh:
a. Santunan Hari Tua setiap bulan
b. Bantuan-bantuan lain yang ditetapkan oleh pengelola
c. Tunjangan/santunan bagi istri/suami dan anak
Pasal 6
Iuran Dana Kesejahteraan (IDK)
1. Badan/lembaga dimana pendeta/pegawai bekerja dan menerima nafkah/gaji, wajib
membayar Iuran Dana Kesejahteraan (IDK) bulanan sebesar 10 % (sepuluh perseratus)
dari nafkah/gaji pokok pendeta/pegawai yang bersangkutan, dan disetor kepada Biro
Kesejahteraan Gereja Toraja (BKGT) setiap bulan
2. Setiap peserta membayar 2,5% dari gaji pokok sebagai pangiu’ yang dipotong langsung
dalam sistem pembayaran gaji.
3. Kewajiban membayar Iuran Dana Kesejahteraan (IDK) berakhir mulai bulan berikutnya
apabila peserta :
a. Berhenti dari jabatannya sebagai pegawai atau emeritus bagi pendeta.
b. Meninggal dunia.
4. Setiap peserta wajib mengupayakan agar badan/lembaga dimana ia bekerja, melunasi
Iuran Dana Kesejahteraan (IDK) setiap bulan.
5. Bila peserta menunggak Iuran Dana Kesejahteraan (IDK) selama 3 bulan berturut-turut,
maka pengelola memperingati secara tertulis baik peserta maupun badan/lembaga yang
bersangkutan.
6. Bila peserta menunggak Iuran Dana Kesejahteraan (IDK) terus-menerus selama 6 (enam)
bulan, maka pengelola memperingatinya lagi, dan jika menungak selama 1 (satu) terus -
menerus, pengelola memperingati lagi bahwa tunggakan tersebut memengaruhi
penerimaan santunan hari tua.
7. Peserta yang menunggak IDK dapat menebus IDK yang tertunggak yang jumlah dan
besarnya adalah jumlah bulan yang tertunggak dikali jumlah IDK pada saat menebus.
8. Penetapan jumlah tebusan tunggakan IDK dihitung berdasarkan surat keputusan yang
terakhir.
Pasal 7
Pendaftaran Penerima Santunan
1. Pendaftaran istri/suami/anak sebagai yang berhak menerima santunan, harus dilakukan
oleh Pendeta/ pegawai peserta penerima SHT, dengan mengisi format yang ditetapkan
oleh BKGT.
91
92
2. Jikalau hubungan perkawinan dengan istri/suami yang telah terdaftar terputus, maka
terhitung mulai dari tanggal perceraian berlaku sah, istri/suami peserta dihapus dari
daftar yang berhak menerima santunan janda/duda.
3. Anak yang boleh didaftarkan sebagai anak yang berhak menerima santunan atau bagian
dari santunan janda/duda ialah:
a. Anak-anak peserta dari perkawinannya dengan istri/suami yang sah.
b. Anak yang dianggap dilahirkan dari perkawinan sah ialah, anak-anak yang dilahirkan
selama perkawinan berlangsung, dan anak yang dilahirkan 300 hari sesudah
perkawinan itu terputus.
c. Anak angkat yang sah berdasarkan keputusan pengadilan.
4. Bila sewaktu-waktu ada perubahan dalam susunan keluarga, harus segera disampaikan
oleh peserta kepada pengelola.
Pasal 8
Berhenti Menjadi Peserta
Keanggotaan peserta berhenti karena :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan sengaja dan pindah ke instansi lain.
3. Diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pendeta atau pegawai tetap Gereja Toraja
4. Tidak menaati ketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan ini
BAB II
PENERIMAAN SANTUNAN
Pasal 9
Pokok Santunan Hari Tua
1. Pokok nafkah/gaji yang dipakai untuk menentukan besarnya pokok SHT untuk pertama
kalinya ialah Pokok nafkah/gaji terakhir yang telah diterima oleh pegawai yang
bersangkutan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku bagi pegawai Gereja Toraja.
2. Pokok SHT peserta dapat diadakan penyesuaian kemudian hari berdasarkan keputusan
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Pasal 10
Masa Kerja
Masa kerja yang dihitung untuk menentukan besarnya santunan selanjutnya disebut masa
kerja santunan :
1. Besarnya masa kerja santunan adalah jumlah tahun masa kerja lunas sebagai peserta SHT,
sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun tetapi tidak melebihi masa kerja efektif.
2. Masa kerja lunas dihitung sejak pegawai menjadi peserta SHT dengan pembayaran IDK
dari lembaga/badan sampai saat yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat.
3. Masa kerja lunas yang dapat ditebus pegawai adalah tunggakan pembayaran iuran,
sampai saat yang bersangkutan diberhentikan sebagai pegawai.
4. Dalam perhitungan masa kerja, pecahan bulan dibulatkan ke atas menjadi sebulan penuh
dan bila jumlah bulan kurang dari enam bulan, dihapus, dan enam bulan atau lebih,
dibulatkan menjadi satu tahun.
Pasal 11
Besarnya Santunan Hari Tua (SHT)
1. Besarnya pokok SHT peserta sebulan adalah 2 % (dua perseratus) dari pokok nafkah/gaji
yang menjadi dasar perhitungan SHT dikali tahun masa kerja lunas, sebanyak-banyaknya
92
93
70 % ( tujuh puluh per seratus ) dari pokok gaji yang menjadi dasar perhitungan SHT.
(2% x GP x MKL )
2. Besarnya pokok SHT bagi peserta yang diberhentikan karena meninggal dunia atau
keuzuran jasmani/rohani sebab sesuatu penyakit sehingga tidak memungkinkan lagi
menjalankan tugas yang dibuktikan rekomendasi medis atau kecelakaan dalam
melaksanakan tugas kewajibannya adalah 70% (tujuh puluh per seratus) dari gaji yang
menjadi dasar perhitungan SHT dengan ketentuan mempunyai masa kerja sekurang-
kurangnnya 15 ( lima belas ) tahun.
3. Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir 2 yang memiliki masa kerja kurang dari 15
tahun, besarnya pokok SHT adalah 50% (lima puluh per seratus) dari gaji yang menjadi
dasar perhitungan SHT.
4. Peserta yang berhenti sebagai pegawai atas permintaan sendiri karena alasan-alasan yang
dianggap sah, pemberian SHT ditunda hingga yang bersangkutan mencapai masa purna
tugas dengan catatan masih memiliki sisa masa tugas maksimal 5 tahun sebelum masa
purna tugas normal, dan diberikan santunan hari tua dengan perhitungan normal.
5. Besarnya pokok SHT bagi peserta yang diberhentikan dengan hormat karena sebab-sebab
lain, adalah menurut perhitungan normal, dengan ketentuan harus mempunyai masa
kerja sekurang–kurangnya 15 ( lima belas ) tahun.
6. Peserta yang diberhentikan tidak dengan hormat dan yang mengundurkan diri dengan
sengaja tidak berhak mendapatkan SHT.
7. Peserta yang memasuki masa purna tugas namun memiliki masa kerja lunas kurang dari
15 ( lima belas ) tahun, maka SHT diberikan sekaligus yang besar dan jumlahnya adalah
70% kali pokok nafkah/gaji terakhir dikali tahun masa kerja lunas.
Pasal 12
Tabel Dasar SHT
Besarnya SHT dihitung berdasarkan Tabel Gaji Pokok yang menjadi dasar penggajian
pengawai Gereja Toraja, berdasarkan keputusan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja yang
berlaku.
Pasal 13
Tunjangan – Tunjangan
Selain SHT, peserta diberikan :
1. Tunjangan isteri/suami sebanyak 10% (sepuluh per seratus) dari SHT pokok peserta.
2. Tunjangan anak yang masih menjadi tanggungan peserta, sebanyak 2 % (dua per
seratus) dari SHT pokok peserta untuk setiap anak.
3. Tunjangan pangan, baik jenis maupun jumlahnya ditetapkan oleh pengelola.
4. Tunjangan lainnya, baik jenis maupun jumlahnya ditetapkan oleh pengelola.
Pasal 14
Permintaan SHT
1. Untuk memperoleh pembayaran SHT, peserta yang bersangkutan mengajukan surat
permintaan kepada pengelola Biro Kesejahteraan Gereja Toraja disertai:
a. Salinan (Fotokopi) Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Tetap Gereja
Toraja.
b. Salinan Surat Keputusan Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai Gereja
Toraja.
c. Daftar susunan keluarga.
d. Surat keterangan pemberhentian pembayaran gaji dari Badan Gerejawi dimana
peserta yang bersangkutan bekerja dan terakhir memperoleh gaji.
2. Semua salinan keterangan tersebut, harus disahkan oleh badan/lembaga dimana pegawai
yang bersangkutan terakhir bekerja.
93
94
3. Atas dasar data yang disampaikan dan setelah diteliti oleh pengelola, maka Badan Pekerja
Sinode Gereja Toraja mengeluarkan surat keputusan tentang pemberian SHT serta
besarnya pokok SHT dan tunjangan-tunjangan lainnya.
Pasal 15
Hak Atas SHT Peserta
1. Pegawai/pendeta yang memasuki masa purna tugas berhak menerima santunan dengan
ketentuan mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 15 tahun serta menaati aturan ini.
2. Pegawai yang berhenti atas permintaan sendiri sebelum masa purna bakti, santunan
dibayarkan setelah yang bersangkutan memasuki masa purna bakti menurut peraturan
yang berlaku.
3. Pegawai yang diberhentikan atau dibebaskan dari tugasnya pada badan/lembaga, karena
penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan badan-badan dan karena rasionalisasi
kepegawaian atau karena sebab-sebab lain dan tidak ditugaskan kembali, diberikan SHT
sekaligus sebesar 70% dari pokok nafkah/gaji kali tahun masa kerja.
4. SHT tidak diberikan apabila peserta yang bersangkutan diberhentikan karena sesuatu
pelanggaran jabatan yang mengakibatkan diberhentikan tidak dengan hormat, dan atau
dengan sengaja mengundurkan diri karena pindah ke instansi lain.
BAB III
SANTUNAN JANDA-DUDA
Pasal 16
Mulai dan Berakhirnya SHT Peserta
1. SHT diberikan mulai bulan berikutnya sejak peserta yang bersangkutan memasuki masa
emiritus atau diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai Gereja Toraja.
2. Hak SHT berakhir pada penghabisan bulan penerima SHT bersangkutan meninggal dunia.
3. Pembayaran SHT dan surat keputusan tentang pemberian SHT dibatalkan apabila peserta
diangkat kembali menjadi pegawai dengan hak untuk menerima SHT berdasarkan
pengangkatan tersebut.
4. Jika peserta yang dimaksud pada ayat 3 pasal ini diberhentikan dengan hormat lagi, maka
surat keputusan pemberian SHT diterbitkan kembali dan SHT dibayarkan dengan
perhitungan besarnya SHT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 17
Santunan Janda / Duda/Anak
1. Apabila seorang peserta meninggal dunia, maka istri/suaminya yang telah terdaftar dan
taat pada peraturan Kesejahteraan ini berhak menerima santunan janda/duda.
2. Apabila peserta/penerima SHT yang beristeri/bersuami meninggal dunia, sedangkan
tidak ada istri/suami yang terdaftar sebagai yang berhak menerima santunan janda/duda,
santunan janda/duda diberikan kepada suami/istri yang sah sesuai Tata Gereja Gereja
Toraja pada waktu peserta meninggal dunia.
3. Apabila peserta yang tidak mempunyai istri/suami yang berhak menerima santunan
janda/duda, meninggal dunia, maka santunan diberikan kepada anak yang terdaftar
dalam susunan keluarga.
4. Kepada anak yang ibu dan ayahnya menjadi peserta dan keduanya telah meninggal dunia
diberikan santunan anak berdasarkan daftar di mana anak-anak menjadi tertanggung.
5. Anak yang berhak menerima santunan menurut ketentuan ayat (3) dan (4) pasal ini ialah
anak yang pada waktu peserta/penerima SHT meninggal dunia:
a. Belum berumur 25 tahun, belum menikah serta belum mempunyai pekerjaan dan
penghasilan tetap sendiri.
94
95
b. Sudah berumur 25 tahun tetapi masih bersekolah yang dikuatkan dengan surat
keterangan dari sekolah, belum menikah dan belum mempunyai penghasilan tetap
sendiri.
6. Apabila peserta yang tidak mempunyai istri/suami/anak meninggal dalam menjalankan
tugas jabatannya maka santunan janda/duda diberikan sekaligus kepada orang tuanya
yang masih hidup, yang besarnya adalah SHT sebulan dikali jumlah tahun masa kerja.
Pasal 18
Besarnya Santunan Janda/Duda/Anak
1. Besarnya santunan janda/duda adalah 50 % (lima puluh perseratus) dari dasar SHT
peserta yang bersangkutan.
2. Besarnya tunjangan bagi anak yang ibu/ayahnya menerima santunan janda/duda, adalah
10 % dari pokok santunan Janda/duda untuk satu orang anak.
3. Besarnya santunan sebulan bagi anak yatim/piatu adalah 30 % (tiga puluh per seratus)
dari pokok santunan janda/duda untuk setiap anak.
Pasal 19
Permintaan Santunan Janda/Duda
1. Untuk memperoleh santunan janda/duda menurut peraturan ini, janda/duda yang
bersangkutan mengajukan surat permintaan pembayaran kepada pengelola dengan
disertai:
a. Surat keterangan kematian atau fotokopinya yang disahkan oleh yang berwenang.
b. Fotokopi surat nikah yang telah disahkan.
c. Daftar susunan keluarga yang telah disahkan.
d. Fotokopi Surat Keputusan tentang besarnya SHT dari pegawai yang meninggal.
2. Atas dasar data yang disampaikan dan setelah diteliti oleh pengelola, maka Badan Pekerja
Sinode menerbitkan surat keputusan tentang pemberian santunan janda/duda serta
menetapkan besarnya pokok santunan janda/duda termaksud.
Pasal 20
Mulai dan Berakhirnya Santunan Janda/Duda
Santunan janda/duda mulai berlaku pada bulan berikutnya setelah penerima SHT meninggal
dunia.
1. Bagi anak yang dilahirkan dalam batas waktu 300 (tiga ratus) hari setelah peserta
meninggal dunia, tunjangan anak diberikan mulai bulan berikutnya setelah tanggal
kelahiran anak itu.
2. Pemberian santunan janda/duda berakhir apabila:
a. Janda/duda bersangkutan meninggal dunia.
b. Tidak ada lagi anak yang memenuhi syarat-syarat untuk menerima santunan itu.
Pasal 21
Pembatalan Santunan Janda/Duda
1. Santunan janda/duda dibatalkan terhitung mulai bulan berikutnya, jika janda/duda yang
bersangkutan kawin lagi.
2. Santunan anak yatim/ piatu tetap diberikan kepada anak janda/ duda yang orang tuanya
dibatalkan santunannya seperti pada ayat 1 di atas, sebesar 30% dari pokok santunan
janda/ duda untuk setiap anak yang memenuhi persyaratan.
95
96
Pasal 22
Permintaan Santunan Anak Yatim Piatu
1. Pemberian santunan kepada anak menurut peraturan ini dilakukan atas permintaan dari
atau atas nama anak yang berhak menerimanya.
2. Permintaan termaksud ayat 1 pasal ini disertai:
a. Surat keterangan kematian Janda/duda yang disahkan oleh yang berwenang.
b. Fotokopi akta kelahiran anak dan daftar susunan keluarga yang bersangkutan yang
disahkan oleh yang berwenang.
c. Surat keterangan dari Badan Gerejawi yang menerangkan bahwa anak itu belum
pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan atau pekerjaan tetap.
d. Fotokopi surat keputusan penerima santunan janda/duda dari janda/duda yang
meninggal dunia.
3. Permintaan ditujukan kepada pengelola untuk diteliti kebenarannya kemudian Badan
Pekerja Sinode Gereja Toraja menerbitkan surat keputusan pemberian santunan anak
yatim/ piatu.
Pasal 23
Penetapan Kembali SHT dan Santunan
1. Apabila penetapan pemberian SHT atau santunan janda/duda atau santunan anak
yatim/piatu ternyata kemudian terdapat kekeliruan maka penetapan tersebut diubah
sebagaimana mestinya dengan surat keputusan baru.
2. Apabila dengan perubahan itu terdapat kelebihan atau kekurangan pembayaran maka
kelebihan atau kekurangan itu akan diperhitungkan kembali.
Pasal 24
Hapusnya SHT dan Santunan
1. Hak untuk menerima SHT dan santunan hapus jika:
a. Anggota Gereja Toraja yang menjadi penerima SHT atau santunan pindah
agama/gereja yang berbeda ajaran tanpa persetujuan Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja.
b. Penerima SHT atau santunan menurut surat keputusan Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan atau terlibat suatu ajaran yang
bertentangan dengan Pengakuan Iman Gereja Toraja dan Tata Gereja Gereja Toraja.
c. Ternyata bahwa keterangan-keterangan yang diajukan sebagai bahan untuk penetapan
pemberian SHT atau santunan tidak benar, dan peserta dan janda/duda atau anak
dari peserta yang bersangkutan sebenarnya tidak berhak diberi santunan.
2. Dalam hal-hal tersebut pada ayat (1) huruf (a) dan (b) pasal ini, maka surat keputusan
pemberian santunan dibatalkan.
3. Dalam hal-hal yang tersebut pada ayat (1) huruf (c) pasal ini, surat keputusan pemberian
SHT atau santunan dicabut dan SHT atau santunan yang telah dibayarkan harus
dikembalikan kepada Biro Kesejahteraan Gereja Toraja.
Pasal 25
Pemindahan Hak Santunan
1. Hak atas SHT atau santunan menurut peraturan ini, tidak dapat dialihkan dalam bentuk
apapun kepihak lain.
2. Semua perjanjian yang bertentangan dengan yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
dianggap tidak mempunyai kekuatan hukum.
BAB IV
PENUTUP
96
97
Pasal 26
Aturan Peralihan
1. Apabila sewaktu-waktu ternyata bahwa dana yang tersedia tidak cukup untuk
menunaikan kewajiban membayar SHT, pengelola bersama dengan Badan Pekerja Sinode
Gereja Toraja menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai jalan keluar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, diatur oleh badan/lembaga pelayanan
gerejawi.
3. Dengan ditetapkannya Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja ini, maka Surat Keputusan
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja No. 1911/BPS-GT/2001 tentang Perubahan Atas
Keputusan No. 022/BADAN PEKERJA SINODE-GT/91, dinyatakan tidak berlaku.
4. Semua ketentuan yang mengatur kepegawaian yang ada pada badan/lembaga yang
bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku sejak Peraturan
Kepegawaian Gereja Toraja ini ditetapkan.
Pasal 27
Perubahan
Perubahan terhadap peraturan ini hanya dapat dilaksanakan melalui keputusan Rapat Kerja
Gereja Toraja.
Pasal 28
Ketentuan Penutup
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
97
98
Tentang
Kep. No. 9:
PROGRAM KERJA BPS GEREJA TORAJA TAHUN PELAYANAN 2023
Menimbang : a. bahwa menjadi tugas Rapat Kerja II Gereja Toraja untuk membahas dan
menetapkan Program Kerja BPS Gereja Toraja Tahun Pelayanan 2023;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja.
2. Tata Gereja Toraja Bab V Pasal 45 tentang Rapat Kerja Gereja Toraja.
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 02.R2.2022 tentang
Jadwal Acara Rapat Kerja II Gereja Toraja.
2. Keputusan Rapat Kerja II Gereja Toraja Nomor 04.R2.2022 tentang
Laporan Badan-Badan Angkatan Sinode Am XXV.
3. Pendapat dan saran dari peserta Rapat Kerja II Gereja Toraja.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 27 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
98
99
A. Pengantar
Tim Perencana Pengembangan Program Gereja Toraja merupakan amanat SSA XXV yang
melihat perlunya perencanaan program secara sistematik dan progresif dalam satu bingkai
strategis. Dengan prinsip ini, program pelayanan yang tidak terkurung rutinitas, namun
digerakkan oleh visi misi Gereja Toraja.
Secara prinsip, fungsi TP3 melekat pada badan pelaksana keputusan persidangan, pada
tingkat jemaat, klasis, wilayah dan sinode. Dengan demikian, hal terpenting bukan soal
struktural bahwa ada Tim yang dibentuk khusus sebagai TP3, melainkan perlunya dokumen
perencanaan menyeluruh yang sistematis dan progresif.
Risalah ini adalah elaborasi tahun kedua dari keseluruhan program pengembangan
Gereja Toraja 2021-2026 yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja I (Keputusan: 05.R1.2022).
Namun sebelum uraian detail program, pembahasan ini diawali dengan narasi yang
menyederhanakan sekaligus memperlihatkan keterkaitan antara Pokok Tugas Panggilan
(PTP) Visi, Misi dan Tema pelayanan Gereja Toraja dalam periode 2021-2026.
B. Operasionalisasi dan Penalaran praktis PTP, Visi dan Misi Strategis 2021-2026
Uraian ini tidak lagi membicarakan visi dan misi Gereja Toraja sebagaimana
dicantumkan dalam Tata Gereja Toraja (selanjutnya TGT) pasal 5 yang memuat visi Gereja
Toraja yaitu “terwujudnya Gereja Toraja yang memuliakan Tuhan, memberitakan kebaikan-
Nya, menjadi berkat bagi manusia dan dunia”. Demikian pula dengan misi bersaksi bersekutu
dan melayani dalam TGT pasal 5. Rujukan utama uraian ini adalah Garis-garis Besar Program
Pengembangan Gereja Toraja 2021-2026 yang tentu diinspirasi TGT.
Dalam rumusan GBPP Gereja Toraja 2021-2026 telah dirumuskan Tujuh Pokok Tugas
Panggilan Gereja Toraja yang kami rangkum secara sederhana sebagai berikut :
1. Pengembangan spiritualitas kehidupan beriman dengan karakter misioner.
2. Pengembangan kapasitas dan keteladanan pelayan Gereja Toraja.
3. Penyelenggaraan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkarakter kristiani.
4. Optimalisasi tata nilai kultural dan kekuatan sosial untuk pelayanan.
5. Pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
6. Partisipasi kenabian dalam bidang politik dan hukum.
7. Optimalisasi peran Gereja Toraja untuk merawat bumi.
Ketujuh butir PTP di atas telah menggiring pada visi dan misi strategis Gereja Toraja
dalam periode 2021-2026, yang secara tematik terangkum dalam tema : “Bertambah Teguh
dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua”.
Visi 2021-2026 adalah “Gereja Toraja Satu dalam Pelayanan Bersama”. Kata “satu”
merangkum kerinduan untuk menyatukan seluruh potensi (teologi daya dana/aset) untuk
membangun spirit pelayanan bagi kemuliaan Tuhan. Di dalam spirit ini ada harapan bahwa
seluruh komponen pelayanan Gereja Toraja bergerak maju untuk melayani secara sinergis
tanpa pengkotak-kotakan, baik karena bidang pelayanan maupun lembaga pelayanan. Melalui
sinergi itu Gereja Toraja dapat mewujudkan pelayanan bagi semua, baik kepada warga jemaat,
sesama manusia bahwa bagi seluruh ciptaan.
Visi ini kemudian diturunkan dalam empat konsep misi yang menjadi landasan dan
karakter program-program pelayanan yaitu:
99
100
1. Menguatkan spiritualitas iman secara pribadi, baik melalui sentuhan pelayanan pribadi
maupun melalui pelayanan dalam persekutuan dan layanan dalam berbagai bidang.
Landasannya adalah Pengakuan Gereja Toraja dan Tata Gereja Toraja yang diarahkan
pada panggilan Pekabaran Injil secara holistik.
2. Mengoptimalkan sekaligus mendorong peningkatan potensi sumber daya manusia, baik
pelayan-pelayan khusus gerejawi maupun warga jemaat dalam berbagai kategori profesi
dan usia. Optimalisasi potensi ini diharapkan menjadi kekuatan kelembagaan Gereja
Toraja sebagai satu kesatuan.
3. Meningkatkan partisipasi Gereja Toraja dalam berbagai bidang sebagai bentuk
Pekabaran Injil, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi, sosial
budaya, politik dan hukum serta keutuhan ciptaan. Bidang-bidang pelayanan tersebut
diharapkan berjalan seiring dalam suatu sinergi (berkerja sama, menyatukan energi)
sebagai kekuatan persekutuan yang digerakkan oleh iman untuk pelayanan bagi semua.
4. Mengembangkan kesaling-terhubungan semua pelayan dan pelayanan Gereja Toraja
dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, teknologi
ditempatkan sebagai sarana pengembangan maupun alat publikasi untuk menyebar
luaskan informasi karya pelayanan Gereja Toraja.
C. Spirit PASKAH sebagai pondasi strategis
Dalam rangka menerjemahkan PTP, Visi dan Misi ke dalam Program Kerja Gereja Toraja
beberapa kebijakan perlu digarisbawahi dan jika dipandang perlu, ditetapkan sebagai
keputusan dalam Rapat Kerja. Kebijakan ini merupakan pandu dan arahan bersama
penyusunan rencana strategis pada satu lingkup tertentu, baik di LPG maupun lingkup wilayah,
Klasis dan Jemaat. Sebagian besar kebijakan-kebijakan tersebut dapat dilacak di dalam
Himpunan Keputusan SSA 25.
Yang dibahas dalam bagian ini adalah penekanan prinsipil bahwa seluruh Gereja Toraja
secara sadar menempatkan semua kebijakan pelayanan sebagai karya Pemberitaan Injil Yesus
Kristus. Seluruh Pokok Tugas Panggilan Gereja adalah kegiatan Pekabaran Injil, meski ada
kegiatan dan daerah tertentu yang mendapat perlakuan khusus, sehingga disebut Daerah
Khusus PI. Dengan demikian, program apapun yang dilaksanakan, mesti didasarkan pada iman
kepada Yesus Kristus. Prinsip inilah yang disebut sebagai SPIRIT PASKAH.
Selain Spirit Paskah dalam pengertian yang sebenarnya, TP3 juga menjadikan kata
PASKAH sebagai akronim yang dikreasi sehingga setiap hurufnya menggambarkan karakter
dari perencanaan program pelayanan yaitu Produktif, Apresiatif, Sinergis, Kreatif, Akuntabel,
dan Holistik.
1. Produktif
Mengembangkan Program Pelayanan yang bersifat produktif dengan outcome yang
bisa diukur. Dengan prinsip ini, program-program yang bersifat selebrasi dan
organisatoris dapat dirumuskan ulang menjadi program yang produktif.
2. Apresiatif
Mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki dalam bidang-bidang pelayanan, baik
pelayan maupun kondisi-kondisi real.
3. Sinergis
Sinergi antar Bidang Pelayanan (LPG - Unit Kerja) dan antar Lingkup (Pewilayahan
program) untuk mengurangi pemusatan kegiatan.
4. Kreatif
Program pelayanan dapat saja melanjutkan hal-hal yang rutin tetapi dikembangkan
secara kreatif dan sinambung sesuai perkembangan dan pergeseran konteks
pelayanan.
5. Akuntabel
Program-program kerja dapat diukur pencapaiannya dalam batasan-batasan tertentu
dan menampakkan signifikansi program kerja untuk pencapaian visi Gereja Toraja.
100
101
6. Holistik
Program-program pelayanan Gereja Toraja tidak terkurung secara sektoral dalam
bidang secara kaku, namun dapat menjangkau dimensi-dimensi yang lebih luas.
D. Tema 2023 : Hitunglah
Program Prioritas telah dijabarkan dalam Program 5 tahunan pada keputusan Rapat Kerja
I. Program tersebut selanjutnya dipetakan dalam program tahunan dengan indikator-indikator
capaian setiap tahun, yang diharapkan akan akan mencapai dream 5 tahunan. Sebagai pandu
dan spirit yang menjiwai setiap tahun pelayanan, maka Gereja Toraja mencanangkan perlunya
tema-tema tahunan. Untuk tahun 2022, tema yang dicanangkan adalah Lihatlah sekelilingmu.
Tema ini merupakan spirit yang dijiwai juga oleh Apresiatif Inquiry dengan penekanan pada
identifikasi potensi secara sistematis dalam menjalankan aktifitas sebuah komunitas. Dengan
tema Lihatlah sekelilingmu pada tahun 2022 kita telah diajak membuka mata bahwa Tuhan
telah mengaruniakan dunia ini sebagai tuaian dan kita adalah penuai. Kita diajak untuk melihat
bahwa potensi pengembangan selalu tersedia yang bisa saja tertimbun oleh aktifitas
organisasi, stuktural dan administratif. Dengan tema lihatlah sekelilingmu, kita diajak punya
menyadari bahwa banyak pula hal-hal yang potensial mengancam keberlangsungan hidup
umat Tuhan di Gereja Toraja.
Untuk tahun 2023, BPS Gereja Toraja mencanangkan tema pelayanan 2023 yaitu
Hitunglah. Tema ini disimpul dari penyataan Ayub pada masa Perjanjian Lama ketika
menghadapi masalah beruntun sebagai ujian iman yang Tuhan ijinkan atas diri dan
keluarganya. Namun jdalam keadaan demikian, Ayub justru mengeluarkan penyataan
demikian:
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan
mengadukan perkaraku. Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar
dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang
banyaknya; Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa
besar jumlahnya! Ayub 5:8-9
Memang kondisi kita yang secara global masih berupaya bangkit dari pandemi covid19.
Belum lagi kita stabil dengan kondisi itu, kita diperhadapkan lagi pada pergumulan global yang
disinyalir harus berhadapan dengan resesi dunia tahun 2023. Meski demikian, kondisi kita
tidak lebih buruk dari apa yang dihadapi Ayub karena kehilangan keluarganya dan kondisi
dirinya yang sangat jatuh. Namun dalam konteks demikian, Ayub justru menyatakan bahwa
keajaiban-keajaiban Allah sungguh tidak terbilang banyaknya.
Sikap iman Ayub ini mendorong kita untuk menyadari bahwa anugerah Tuhan melalui
Gereja Toraja dalam segala lingkup dan semua bentuk adalah keajaiban-keajaiban yang mesti
dilihat, disadari, disyukuri dan dikembangkan. Anugerah yang terbesar adalah keselamatan
dari Allah di dalam Yesus Kristus, yang oleh karya Roh Kudus telah menghimpun ratusan ribu
jiwa-jiwa yang telah diselamatkan dan telah menghimpun dirinya sebagai kawanan domba
Allah yang harus digembalakan. Jiwa-jiwa itu adalah potensi terbesar Gereja Toraja untuk
mengemban tugas panggilannya di dalam dunia..
Dalam diri ratusan ribu domba-domba itu tersimpan potensi besar untuk
mengembangkan persekutuan demi perwujudan panggilan gereja dan menjadikannya
kekuatan besar bagi kebersamaan sebagai umat Allah. Di sekitar ratusan ribu domba-domba
tersebut, terdapat sangat banyak potensi dan hal-hal positif untuk ditata dan dikembangkan
untuk kehidupan bersama.
Tema “Hitunglah” mengajak kita untuk menyadari bessarnya anugerah Tuhan dalam
kehidupan Gereja Toraja, sehingga tidak ada alasan untuk mengeluh dan tidak bersyukur.
Dengan optimisme dan rasa syukur itulah Gereja Toraja mengayun langkah bersama untuk
menghitung berkat-berkat dan keajaiban yang telah Tuhan nyatakan
101
102
102
103
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/
Dana am Sinergi
mitra
Penempatan Terisinya sejumlah lokasi baik
yang sudah berjalan sebelumnya Jan - Des 3.000.000 KPI
pun yang baru
3.
1.2.3.Pendampingan/ Perkunjungan Termotivasinya senantiasa semua
Mentoring dan Pelaporan tenaga yang ada di lapangan Jan - Des 24.000.000 10.000.000 14.000.000 KPI
Monitoring Evaluasi dalam mengemban tugas
1.2.4.Pengembangan Refleksi dan Pengembangan Terus terbangunnya kinerja 10.000.000 10.000.000
Kapasitas diri Tenaga PI pelayanan tenaga KPI, Tim EE, OIG,
Pelatihan Lanjutan Bertambahnya Keterampilan, KPWG, Mitra
Metode lewat program pun lewat Jan - Des 50.000.000 5.000.000 10.000.000
kerjasama mitra
Pembinaan Khusus Majelis Terbinanya dan terlengkapinya
daerah Kategori terpencil/PI kapasitas majleis gereja dalam 5.000.000 10.000.000
mengemban tugas termasuk
dalam rangka berPI
Program
1.3. 8 prioritas 3 : Pengembangan Bentuk, Pendekatan Dan Metode
4.
1.3.1.Pengembangan Pi Pendidikan (Guru PI) Tersedianya guru-guru (PI) pada KPI, YPKT,
Holistik sejumlah sekolah yang masih Jan - Des YPKTM,MITRA
sangat terbatas ketersediaan
tenaga pendidik di daerah
terpencil/PI termasuk pada
sekolah-sekolah milik YPKT
Kesehatan (Bidan) Tersedianya tenaga kesehatan
(bidan PI) di daerah yang belum Jan - Des KPI,BPS, YKGT,
terjangkau maksimal pelayanan Mitra
kesehatan ( Lewandi, Seko, dll)
Permberdayaan Ekonomi Tersedianya sarana PI yang dapat KPI, YMTL, MItra
memberi dampak pada Jan - Des 100.000.000 10.000.000 90.000.000
peningkatan ekonomi warga
jemaat/masyarakat di daerah
kategori terpencil/PI
(peternakan, perikanan dll)
Kesadaran Ekologis ( Teredukasinya warga jemaat dan
Lingkungan Hidup) masyarakat untuk terus Jan - Des 30.000.000 KPI, YMTL, Mitra
memanfaatkan lingkungan hidup
103
104
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/
Dana am Sinergi
mitra
secara bertanggung jawab
termasuk dalam pemeliharaan/
penyelamatan lingkungan
Kunjungan Pelayanan Terlibatnya para profesional (
Terpadu dokter, penyuluh dll) dalam Jan - Des 10.000.000 KPI, YKGT, Mitra
pelayanan terpadu di daerah PI
Bible Camp Terbnetuknya spiritualitas dan
mentalitas genegarsi muda pun Jan - Des 50.000.000 20.000.000 30.000.000 KPI, PP OIG, BPK,
warga jemaat dalam menghadapi KPWG, Jemaat,
tantangan zaman Mitra
5.
1.3.2.Gerakan PI Warga Pelatihan PI warga Jemaat Tumbuhannya kesadaran warga KPI, PMJ,
Jemaat untuk berPI serta tersedianya Jan-Des 30.000.000 10.000.000 20.000.000 BPK,OIG, Tim EE
warga awam yang sedia dan Mitra
melibatkan diri dalam pelayanan
PI
PI VIRTUAL/DIGITAL Tersedianya media khusus KPI, BPS,
tentang kegiatan PI Jan Des 20.000.000 5.000.000 15.000.000 TSC,INFORKOM<
MItra
PI di Sekolah, Kampus dan OIG Terbangunnnya Spiritualitas KPI, EE, YPKT,
Generasi Muda dan terlibat aktif Jan - Des 25.000.000 10.000.000 15.000.000 UKIT, IAKN,
dalam berPI MITRA
Dll
PP OIG
Program prioritas 4 : Pengorganisasian, Penatalayanan, Pengembangan Jejaring
1.4.
6.
1.4.1.Penggalangan Dana Sahabat PI Terus tersedianya pribadi-pribadi Perorangan pun
pun jemaat yang mensupport Jan - Des kolektif
secara rutin dana untuk kegiatan
Komisi PI
Pundi Khusus Bulan/Pekan PI Terkumpulnya dana hasil pundi Mart Jemaat- jemaat
khusus dari jemaat-jemaat
Mitra Tersedianya Mitra yang bersedia
mendukung kegiatan PI baik Jan - Des Mitra
dalam bentuk dana, material pun
program
104
105
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/
Dana am Sinergi
mitra
PP.OIG Tersedianya dari PI dari OIG KPI, PP OIG
sebagai wujud Gerakan PI Jan Des
bersama dan berkelanjutan
1.4.2.Peningkatan Jaminan Hidup (insentif Tersedianya dana
Fasilatas dan daya bulanan) jaminan(insentif bulanan) tenaga Jan - Des KPI, BPS, Mitra
dukung PI (non pendeta/proponen) dan
upaya peningkatannya
Pembangunan Rumah Ibadah Terbangunnya rumah ibadah
yang memadai untuk sejumlah jan - Des KPI, Jemaat,
Pos PI ( Biambang dll) Mitra
Dukungan Pelayanan ke Terus tersedianya dukungan Jan - Des 50.000.000 25.000.000 25.000.000 BPS, BPSW V,
Malaysia untuk pelayanan di malaysia baik BPK Kaltim
dana pun yang lainnnya Bontang, Tim PI
Malaysia, Mitra
Penyediaan Sarana Kian dinamisnya kegiatan Jan BPS, KPI, Jemaat,
Pendukung pelayaan di lokasi pelayanan di daerah PI Des 100.000.000 20.000.000 80.000.000 Mitra
PI ( Guitar, Buku-buku, alat
olah raga, HT, Motor, Laptop,
Printer dll)
Penyediaan Sarana Tersedianya dana perumahan,
Pendukung Kegiatan tenaga fasilitas penunjang kelancaran Jan
Penuh Waktu Komisi PI (biaya kerja Komisi PI Des Dana Rutin BPS, Mitra
perumahan, kendaraan dinas :
roda 2 pun roda 4 type 4x4,
perangkat kerja lainnya)
Bantuan dana Pendidikan Tersedia dan terbayarkannya
dana bantuan pendidikan untuk 4 Jan
orang anak dari daerah des 12.000,000 - 12.000.000 KPI, YIMT
terpencil/PI rekomnedasi komisi
PI di UKIT dan IAKNT
1.4.3.Kriteria dan Penetapan Kriteria Terbentuknya Tim yang akan Jan
Pemetaan daerah PI merumuskan kriteria daerah Des BPS
khusus PI
105
106
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/
Dana am Sinergi
mitra
Katagori dan Pemetaan Terfokusnya jangkauan dan Jan
kebutuhan pelayanan daerah Des BPS,TIM,KPI
kategori PI
Pembukaan Pos Pelayanan Bertambahnya Pos POs Jan
Pelayanan di daerah yang telah Des KPI, Jemaat,
dikategorikan khusus PI Mitra
1.4.4.Kemitraan Jemaat Mitra Terus tersedianya jemaat Jan
ataupun kelompok jemaat yang Des
secara terprogram mendukung
kegiatan di daerah PI
7. Lintas Sinodal, Denominasi Terjalinnya program PI bersama Jan 10.000.000 5.000.000 5.000.000 KPI,BPS,
dengan Gereja-gereja Des Denominasi
Gereja
Instansi Terkait Terciptanya kerjasama dengan Jan
pihak pemerintah terkait Des KPI,BPS,
program yang sejalan dengan Pemerintah
kegiatan di daerah PI
BIMBEL masuk PTN Tersosialiasinya dengan baik Jan 150.000.000 25.000.000 125.000.000
peluang masuk PTN bagi anak- Des KPI, ARETE,
anak daerah terpencil dan GMKI, YIMT,
siapnya mereka berkompetisi PGIW, Jemaat,
secara sehat Mitra dan
Perorangan
7.1.DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI Tersedianya sarana dokumnetasi KPI, MITRA, TSC,
dan terpublikasinya dengan Jan INFORKOM
baikmdan maksimal kegiatan PI Des
106
107
107
108
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
Program prioritas 3 : Pelaksanaan Pembinaan
11.
Kursus Teologi untuk Melaksanakan Kursus Teologi Penatua dan Diaken dapat April- 35.000.000 KPWG, Fak.
Penatua dan Diaken Penatua dan Diaken memahami dasar-dasar teologi Okt. Teologi UKI
dengan baik 2023 Toraja
Pembinaan GCA Melaksanakan GCA di Jemaat termotivasi melaksanakan Disesuai 15.000.000 BPWG dan
beberapa tempat bekerja GCA di jemaat kan Majelis Jemaat
sama dengan pemerhati GCA prog.Jem
aat
Adat dan Budaya OIG Pembinaan Adat dan Budaya Memahami nilai-nilai adat dan Juni dan
untuk OIG budaya Toraja Nop 15.000.000
(PKBGT,PWGT,PPGT)
Penerimaan Warga dari Menyusun materi katekisasi Tersedianya materi katekisasi 10.000.000 KPWG, KLM
Gereja yang Seajaran untuk warga dari gereja yang untuk warga dari gereja yang April- dan ITGT
tidak seajaran tidak seajaran Mei
Keikutsertaan Anak Penjemaatan tata cara dan Melaksanakan TOT keikut 35.000.000 KPWG dan
dalam Perjamuan Kudus prosedur keikutsertaan anak sertaan anak dalam PK Juni KLM
dalam Perjamuan Kudus. 2023
Hasil Studi dan Penjemaatan Hasil-hasil Studi Pembinaan materi hasil studi Disesuai Materi oleh
Penelitian BPS GT: kan 10.000.000 ITGT
a Pengudusan Hari Minggu
b Eklesiologi Gereja Toraja
c Calvinisme
d Konsultasi PI IV
e Jabatan Gerejawi
f Perkawinan Kristen
g Semiotika Tedong
h Kekristenan dan Ketorajaan
i Merayakan Kehidupan
bersama Leluhur (Ma’nene’)
j Inisiasi Sekolah Minggu
12.
Pembinaan Holistik Melaksanakan Pembinaan Pembinaan Holistik di daerah PI 35.000.000 KPWG, KPI,
Holistik Juli-Nop. KLM, dll
Program prioritas 4 : Penerbitan Bahan
108
109
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
13.
Membangun Jemaat Menyusun buku Membangun Menerbitkan buku Membangun Februari BPWG,
Membangun Jemaat Jemaat yang berpedoman pada Jemaat 47.000.000 Seketariat
leksionari dan kalender Gereja
Toraja.
Renungan Harian Menyusun buku Renungan Menerbitkan buku REHAT Nop.202 47.100.000
Toraya (REHAT) Harian Toraya (REHAT). 2, maret (3x
– Juni penyusunan
2023 bahan)
Inventaris KPWG
LCD 2 buah
14. 10.000.000
15.
Laptop (2buah) 12.000.000
16.
Total 426.000.000
17.
109
110
110
111
SUMBER ANGGARAN
ANGGARA KET
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU Dana am Mandiri/m
N SINERGI
itra
Bengkel Musik Pembuatan, pengadaan alat musik Menyediakan Perangkat musik Maret 2023 20.000.000
etnik dan percontohan bagi jemaat
Workshop dan Pelatihan Melatih para musisi etnik Juli 2023 20.000.000
penggunaan alat musik etnik dalam perpaduan dengan
musik modern dan digital
Program prioritas 4 : INFORMASI DAN PUBLIKASI
Konser Paskah dan Natal Pengembangan talenta dan April 2023 25.000.000 KLM dan
Kreativitas (Musik,tari,Paduan dan Des 2023 TIM
suara) khususnya pemuda.
Program prioritas 4 : PENGUMPULAN DAN PENJILIDAN LAGU-LAGU PADUAN SUARA
Pengumpulan dan pengadaan Tersedianya kumpulan Jan -des 2023 10.000.000 KLM dan
partitur lagu-lagu Paduan suara partitur lagu-lagu Paduan suara Tim
Program prioritas 5 : PENGADAAN PERALATAN/FASILITAS KANTOR
Pengadaan 1 unit sound sistem Tersedianya fasilitas sound Jan-des 2023 50.000.000 20.000.000
sistem mengoptimalkan
pelaksanaan kegiatan indoor
dan out door
Pengadaan 1 unit Laptop Tersedianya fasilitas untuk Jan 2023 PM
mengoptimalkan pelaksanaan
program
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
Sumber Anggaran
Waktu Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Anggaran Mandiri
(bulan) Dana am Sinergi
/mitra
Kristologi Karambau Penelitian dan seminar hasil Adanya referensi teologi yang
berperspektif Ketorajaan.
Penelitian ini merupakan 2-10 30.000.000 5.000.000 25.000. UKI
pengembangan dari penelitian 000 Toraja/
sebelumnya, yaitu “Semiotika IAKN
Tedong”
Program prioritas 2 : Digitalisasi Dokumen, Arsip-arsip/ Hasil Persidangan dan Publikasi
Pengumpulan dan digitalisasi Tersedianya sejarah jemaat-
sejarah jemaat jemaat versi digital yang bisa 2-10 PM PM
Penyusunan Sejarah Jemaat- diakses (dicetak terbatas dalam
jemaat bentuk buku)
Digitalisasi dokumen a. Pembentukan Tim Terbentuknya tim pengarsipan PDSGI
b. Pengumpulan Arsip digital, tersedianya arsip dalam 3 3.000.000 3.000.000 PM STFT
c. Pelatihan format digital Jakarta
117
118
Penyusunan program untuk Raker Gereja Melaksanakan penyusunan program Tersedianya program YPTKM Oktober Pengurus
Toraja YPTKM sebagai LPG Gereja Toraja sebagai LPG Gereja Toraja
Program Prioritas: Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kegiatan Universitas
Penyelenggaraan program-program Melaksanakan program-program Terselenggaranya program- Januari-Desember UKI Toraja
Universitas Kristen Indonesia Toraja Universitas Kristen Indonesia Toraja program Universitas
(Program Kerja setiap bidang terlampir (Tujuan Program Kerja setiap bidang (Indikator Kinerja setiap (Jadwal setiap bidang
pada Program Universitas) terlampir pada Program Universitas) bidang terlampir pada terlampir)
Program Universitas)
Program Prioritas: Pelaksanaan program sebagai anggota BKPTKI, APTISI, dan keanggotaan lainnya
Pelaksanaan program sebagai anggota Menjabarkan dan melaksanakan Program yang telah ditetapkan Januari-Desember Pengurus dan UKI
BKPTKI, APTISI, dan keanggotaan lainnya program yang telah ditetapkan Bersama Bersama sebagai anggota Toraja
sebagai anggota assosiasi dan organisasi assosiasi dan organisasi
diimplemtansikan di YPTKM
Program Prioritas: Pengamanan Surat Berharga
Pengamanan Bukti Fisik Aset (Surat Mengamankan seluruh Surat-Surat Seluruh Surat-Surat berharga Januari-Desember Pengurus dan UKI
berharga) berharga YPTKM. YPTKM aman secara fisik dan Toraja
value
Program Prioritas: Penertiban pencatatan dan pemanfaatan barang inventaris YPTKM
Penyusunan SOP pencatatan dan pemanfaatan Menyusun SOP pencatatan dan Tersedianya SOP pencatatan Maret Pengurus dan UKI
barang inventaris YPTKM fasilitas YPTKM pemanfaatan barang inventaris YPTKM dan pemanfaatan barang Toraja
fasilitas YPTKM. inventaris YPTKM fasilitas
YPTKM.
PROGRAM INDUK I : PELAKSANAAN PROGRAM RUTIN DAN KESEKRETARIATAN YPTKM
No Program Kerja Tujuan Indikator Capaian Waktu Pelaksana
Program Prioritas: Pelaksanaan Rapat-Rapat
118
119
Penyusunan program untuk Raker Gereja Melaksanakan penyusunan program Tersedianya program YPTKM Oktober Pengurus
Toraja YPTKM sebagai LPG Gereja Toraja sebagai LPG Gereja Toraja
Program Prioritas: Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kegiatan Universitas
Penyelenggaraan program-program Melaksanakan program-program Terselenggaranya program- Januari-Desember UKI Toraja
Universitas Kristen Indonesia Toraja Universitas Kristen Indonesia Toraja program Universitas
(Program Kerja setiap bidang (Tujuan Program Kerja setiap (Indikator Kinerja setiap (Jadwal setiap bidang
terlampir pada Program Universitas) bidang terlampir pada Program bidang terlampir pada terlampir)
Universitas) Program Universitas)
Program Prioritas: Pelaksanaan program sebagai anggota BKPTKI, APTISI, dan keanggotaan lainnya
Pelaksanaan program sebagai anggota Menjabarkan dan melaksanakan Program yang telah ditetapkan Januari-Desember Pengurus dan UKI
BKPTKI, APTISI, dan keanggotaan lainnya program yang telah ditetapkan Bersama sebagai anggota Toraja
Bersama sebagai anggota assosiasi assosiasi dan organisasi
dan organisasi diimplemtansikan di YPTKM
Program Prioritas: Pengamanan Surat Berharga
Pengamanan Bukti Fisik Aset (Surat Mengamankan seluruh Surat-Surat Seluruh Surat-Surat berharga Januari-Desember Pengurus dan UKI
berharga) berharga YPTKM. YPTKM aman secara fisik dan Toraja
value
Program Prioritas: Penertiban pencatatan dan pemanfaatan barang inventaris YPTKM
Menyusun SOP pencatatan dan Tersedianya SOP pencatatan Maret Pengurus dan UKI
pemanfaatan barang inventaris dan pemanfaatan barang Toraja
YPTKM fasilitas YPTKM. inventaris YPTKM fasilitas
YPTKM.
119
120
PROGRAM INDUK II : PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA YPTKM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN PEMERINTAH, KEPUTUSAN SIDANG
SINODE AM DAN KEPUTUSAN BPS GEREJA TORAJA
No Program Kerja Tujuan Indikator Capaian Waktu Pelaksana
2.1 Program Prioritas : Peningkatan kualitas Tata Kelola YPTKM berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
1. Revisi AD/ART YPTKM Melaksanakan Revisi AD/ART Diterbitkannya AD/ART Mei Pembina, Pengurus,
YPTKM dan menyesuaikan dengan YPTKM hasil Revisi Pengawas
UU, Peraturan Yayasan dan
Keputusan SSA GT
2. Penyusunan Peraturan Yayasan Melaksanakan penyusunan Diterbitkannya Peraturan Juni Pembina, Pengurus,
tentang Organisasi dan Tata Kelola Peraturan Yayasan tentang Yayasan tentang Organisasi Pengawas dan UKI
Universitas Organisasi dan Tata Kelola dan Tata Kelola Universitas Toraja
Universitas
3. Revisi Statuta UKI Toraja Melaksanakan Revisi Statuta UKI Juni Pengurus dan UKI
Toraja berdasarkan peraturan Toraja
pemerintah yang terbaru. Diterbitkannya Statuta UKI
Toraja hasil revisi.
4. Revisi Peraturan Kepegawaian Melaksanakan Revisi Peraturan Diterbitkannya Peraturan Juli Pengurus dan UKI
Kepegawaian sesuai aturan Kepegawaian hasil revisi Toraja
kemendikbud dan Peraturan
kepegawaian Gereja Toraja
5. Penyusunan Peraturan pengelolaan Melaksanakan Penyusunan Diterbitkannya Peraturan Mei Pembina, Pengurus,
keuangan dan asset Peraturan pengelolaan keuangan dan pengelolaan keuangan dan Pengawas
asset. asset.
6. Pelaksanaan Monitoring dan Melaksanakan monev dan audit Terlaksananya monev oleh Januari-Desember Pengurus, Pengawas,
Evaluasi/Verifikasi (monev) setiap sebagai berikut: Bendahara setiap akhir bulan, UKI Toraja
tahun dan Audit Eksternal Keuangan 1. Bendahara melakukan monev Monev oleh Pengawas setiap 3
setiap akhir periode. anggaran setiap akhir bulan bulan dan Audit eksternal
2. Pengawas melakukan (setiap tahun mulai 2023)
monitoring dan evaluasi setiap 3
bulan
Audit External dilakukan setiap
akhir tahun mulai dari tahun 2023
120
121
2.2 Program prioritas : Peningkatan kualitas Tata Kelola YPTKM berdasarkan Keputusan SSA dan Keputusan BPS Gereja Toraja
1. Penyusunan Master Plan Menyusun Master Plan Diterbitkannya Master Plan Agustus Pengurus dan UKI
pengembangan YPTKM dan UKI Toraja Pengembangan YPTKM dan UKI Pengembangan YPTKM dan Toraja
Toraja UKI Toraja
2. Dukungan kelembagaan dan Melaksanakan Kerjasama dalam Terlaksananya Kerjasama Januari-Desember Pengurus dan BPS
kerjasama program YPTKM dengan pelaksanaan dan pembiayaan dalam pelaksanaan dan Gereja Toraja
Gereja Toraja (BPS, BPSW, Klasis) program (pindan dan program pembiayaan program (pindan
rutin). dan program rutin).
3. Penyusunan SOP pengelolaan Melaksanakan Penyusunan SOP Diterbitkannya SOP Maret Pengurus dan
Rusunawa dan BLK pengelolaan Rusunawa dan BLK pengelolaan Rusunawa dan UKI Toraja
BLK
4. Penyusunan Tata Kelola (Tata Kerja) Melaksanakan Penyusunan Tata Diterbitkannya Tata Kelola Maret Pembina, Pengurus dan
YPTKM. Kelola (Tata Kerja) YPTKM, (Tata Kerja) YPTKM, Pengawas
hubungan antara Pembina, hubungan antara Pembina,
121
122
PROGRAM INDUK III : PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YPTKM YANG BERDAYA SAING, INOVATIF, KREATIF DAN PRODUKTIF
NO Program Kerja Tujuan Indikator Kinerja Waktu Pelaksana
3.1 Program Prioritas: Peningkatan kualitas SDM YPTKM dan UKI Toraja
1. Peningkatkan kualitas SDM/personalia Melaksanakan Pelatihan-pelatihan Terlaksananya Pelatihan- April Pengurus dengan UKI
pengelola keuangan melalui pelatihan- yang relevan dengan sistem pelatihan yang relevan dengan Toraja
pelatihan informasi yang akan sistem informasi yang akan
diimplementasikan. diimplementasikan.
2. Fasilitasi studi lanjut dosen Memfasilitasi program UKI Toraja Terfasilitasinya Dosen UKI Januari-Desember Pengurus dan UKI
tentang studi lanjut dosen melalui Toraja untuk studi lanjut Toraja
penyediaan pembiayaan (melalui dengan penyediaan
beasiswa DIKTI, sponsor lain atau pembiayaan (melalui beasiswa
biaya YPTKM) sesuai aturan/standar DIKTI, sponsor lain atau biaya
dan memberi persetujuan YPTKM) sesuai
aturan/standar dan memberi
persetujuan
3. Percepatan Pengurusan Pangkat Melaksanakan Percepatan Terlaksananya Pengurusan Januari-Desember Pengurus dan UKI
Akademik, Lektor, Lektor Kepala dan Pengurusan Pangkat Akademik: Pangkat Akademik dosen Toraja
Guru Besar sesuai aturan DIKTI. a. Yayasan memproses Kenaikan dengan lancar, dengan target
pangkat akademik sesuai dengan Guru Besar 2 orang dan Lektor
aturan DIKTI Kepala paling sedikit 7 orang
b. Yayasan memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang dapat mendukung
terlaksananya percepatan Lektor
Kepala dan GB
122
123
Fasilitasi SDM YPTKM untuk kegiatan- Memfasilitasi SDM YPTKM untuk Jenjang karier SDM YPTKM Januari-Desember Pengurus dan UKI
kegiatan yang menuju peningkatan kesehjateraan melalui jenjang karier. menjamin kesejahteraan Toraja
kesejahteraan melalui jenjang karier
123
124
1. Percepatan penyelesaian Melaksanakan program percepatan Terlaksananya Januari-Desember Pengurus dan BPS GT
pembangunan Auditorium pembanganunan Auditorium sebagai Pembanganunan Auditorium
berikut: dengan target 70 % pada tahun
1. BPS dan YPTKM membentuk Panitia 2022.
pembangunan untuk cari dana dan
mengawasi pembangunan,
termasuk menyesuaikan kondisi
ruangan dengan keadaan pasca
pandemi.
2. Target waktu penyelesaian
ditetapkan.
3. Penawaran Pekerjaan dilakukan
secara bertahap, sesuai
ketersediaan dana.
4. Pelaksanaan Pekerjaan di pihak
ketigakan, atau swakelola terbatas.
2. Pembebasan tanah di belakang kantor Melanjutkan Program tahun 2021, Diperolehnya kejelasan Januari-Desember Pengurus
pusat tentang Pembebasan Tanah di informasi untuk Pembebasan
belakang Kantor Pusat Tanah di belakang Kantor
Pusat
3. Pengadaan kendaraan operasional Mengadakan kendaraan baru YPTKM Tersedianya kendaraan baru Februari Pembina dan Pengurus
baru untuk pembina untuk operasional Pembina YPTKM. YPTKM untuk operasional
Dengan catatan Biaya Operasioanl dan Pembina YPTKM.
124
125
PROGRAM INDUK V : PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARAN UKI TORAJA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENCAPAIAN IKU UNIVERSITAS UNTUK
PENCAPAIAN VISI DAN MISI UKI TORAJA
No Program Kerja Tujuan Indikator Kinerja Waktu Pelaksana
5.1 Program Prioritas: Fasilitasi Program Peningkatan Kualitas Lulusan
1. Tersedianya Pusat Bisnis di Januari-Desember Pengurus dan UKI
Pembukaan Unit Bisnis YPTKM YPTKM membuka Pusat Bisnis di
Kampus, dikelola oleh Toraja
yang dikelola oleh Universitas Kampus, dikelola oleh Universitas
Universitas
2. Pelatihan kewirausahaan, dan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya fasilitas Januari-Desember Pengurus dan UKI
pembinaan kewirausahaan (start kebutuhan program Kewirausahaan kebutuhan program Toraja
up) Univ Kewirausahaan Universitas
3. Fasilitasi untuk studi lanjut lulusan YPTKM menyediakan dana studi lanjut Minimal 2 orang alumni Januari-Desember Pengurus dan UKI
(alumni) bagi alumni berprestasi untuk berprestasi UKI Toraja studi Toraja
kebutuhan tenaga dosen/pegawai lanjut untuk kebutuhan tenaga
dosen/pegawai
5.2 Program Prioritas: Fasilitasi Program Peningkatan Pengalaman belajar mahasiswa di luar kampus
1. Dukungan program mahasiswa YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
belajar di prodi luar kampus pada kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
kampus lain. program Universitas
2. Dukungan Program magang pada YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
industri kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
program Universitas
3. Dukungan pada program YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
peningkatan prestasi mahasiswa kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
dalam berbagai kompetisi program Universitas
125
126
1. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk dosen bekerja di luar kampus kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
dalam bidang tri darma perguruan program Universitas
tinggi
2. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk dosen bekerja dalam bidang kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
tri darma perguruan tinggi di program Universitas
kampus lain.
3. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk dosen menjadi praktisi sesuai kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
bidang keahliannya di luar kampus program Universitas
4. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk dosen bekerja di berbagai kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
bentuk dan level industri program Universitas
1. Dukungan program dan kebijakan Pemberian dukungan kongkrit kepada Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk mengundang praktisi Universitas untuk mengundang praktisi kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
industry (yang mempunyai industry (yang mempunyai sertifikasi program Universitas
sertifikasi profesi) mengajar dalam profesi) mengajar dalam kampus
kampus
5.5 Program Prioritas: Fasilitasi program hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat dan mendapat rekognisi internasional
1. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk dosen melakukan publikasi kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
ilmiah pada jurnal internasional program Universitas
bereputasi
126
127
5.6 Program Prioritas: Fasilitasi program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia
1. Dukungan terhadap Klasterisasi YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
dan Akreditasi kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
program Universitas
2. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk program studi bekerja sama kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
dengan mitra kelas dunia program Universitas
5.7 Program Prioritas: Fasilitasi program kelas yang kolaboratif dan partisipatif
127
128
1. Perimbangan rasio dosen dengan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
mahasiswa pada prodi kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
program Universitas
2. Analisis kebutuhan sebagai YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
Pengangkatan dosen dan pegawai kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
program Universitas
3. Dukungan program dan kebijakan YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk program studi mengajukan kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
akreditasi internasional program Universitas
4. Pengaktifan International Office YPTKM mendukung dan memfasilitasi Tersedianya dukungan Januari-Desember Pengurus dan UKI
kebutuhan program Universitas kongkrit terhadap kebutuhan Toraja
program Universitas
PROGRAM INDUK VI : PENGEMBANGAN USAHA BARU YPTKM YANG PRODUKTIF DAN BERKESINAMBUNGAN
No Program Kerja Tujuan Indikator Kinerja Waktu Pelaksana
6.1 Program Prioritas: Pembukaan usaha baru di bidang Pendidikan formal/non formal
1
Pendirian balai-balai Latihan YPTKM Bersama BPS dan LPG mendirikan Berdirinya Balai Latihan Januari-Desember Pengurus
Balai Latihan berbasis Keahlian dan
berbasis keahlian dan profesi. berbasis Keahlian dan Profesi
Profesi
2 Pembentukan dan Pendirian YPTKM Bersama BPS dan LPG mendirikan Berdirinya Lembaga Januari-Desember Pengurus
Lembaga sertifikasi profesi Lembaga Sertifikasi Profesi Sertifikasi Profesi
128
129
129
130
1. Pengelolaan lahan di Buntu Kuni Menjajaki kemungkinan bisnis properti Rencana bisnis properti di Januari-Desember Pengurus dan UKI
untuk bisnis properti dan dimuat ke dalam Master Plan Buntu Kuni dalam Master Plan Toraja
pengembangan YPTKM/UKI Toraja pengembangan YPTKM/UKI
Toraja
2. Penjajakan investasi pada Usaha Melaksanakan kerjasama Investasi Terlaksananya kerjasama Januari-Desember Pengurus dan UKI
perhotelan (Kerjasama Wilayah dengan Wilayah III untuk usaha di Bidang Investasi dengan Wilayah III Toraja
III) Perhotelan melalui penyelesaian untuk usaha di Bidang
Pembangunan Hotel Wilayah III. Perhotelan.
1. Pendirian usaha pengolahan YPTKM memfasilitasi penelitian di UKI Berdirinya unit usaha industri Januari-Desember Pengurus dan UKI
industri pendukung pariwisata Toraja yang dapat dihilirisasi dalam pengolahan atau jasa Toraja
bentuk industry pengolahan atau jasa
2. Pengadaan dan Pengelolaan YPTK mendirikan Koperasi Dosen dan Beroperasinya Koperasi Dosen Januari-Desember Pengurus dan UKI
Koperasi Dosen dan Karyawan Karyawan/Pusat Bisnis untuk mengelola dan Karyawan/Pusat Bisnis Toraja
YPTKM / Pusat Bisnis usaha yang memungkinkan. YPTKM
PROGRAM INDUK VII : PENGEMBANGAN SINERGITAS DAN KERJASAMA KELEMBAGAAN INTERNAL DAN EKSTERNAL GEREJA TORAJA
No Program kerja Tujuan Indikator Kinerja Waktu Pelaksana
7.1 Program Prioritas: Pengembangan sinergitas dan Kerjasama kelembagaan dengan LPG, Wilayah, Klasis dan Jemaat lingkup Gereja Toraja
1. Penyelenggaraan even dalam Menyelenggarakan Open House, Terselenggaranya Open House, Sesuai kalender Pengurus dan UKI
Bulan Pendidikan Gereja Seminar-seminar dan Lomba dalam Seminar-seminar dan Lomba dalam Gereja Toraja Toraja
Toraja rangak Bulan Pendidikan Gereja Toraja rangak Bulan Pendidikan Gereja Toraja
130
131
7.2 Program Prioritas: Pengembangan sinergitas dan Kerjasama kelembagaan dengan pemerintah daerah (Kabupaten dan Provinsi)
1. MoU dan MoA antara YPTKM/UKI mengadakan MoU dengan Diperolehnya MoU dan MoA antara Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
YPTKM/UKI dengan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja YPTKM/UKI dengan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Tana dan Toraja Utara untuk berbagai Kabupaten Tana Toraja dan Toraja
Toraja dan Toraja Utara kegiatan Utara untuk berbagai kegiatan
2. MoU dan MoA antara YPTKM/UKI mengadakan MoU dengan Diperolehnya MoU dan MoA antara Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
YPTKM/UKI dengan Pemerintah Kabupaten Provinsi YPTKM/UKI dengan Pemerintah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk berbagai Provinsi Sulawesi Selatan untuk
Sulawesi Selatan kegiatan berbagai kegiatan
131
132
7.3 Program Prioritas: Pengembangan sinergitas dan Kerjasama kelembagaan dengan Industri
1. MoU dan MoA antara YPTKM/UKI mengadakan MoU dengan Diperolehnya MoU dan MoA antara Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
YPTKM/UKI dengan Industri berbagai industry/instansi yang YPTKM/UKI dengan berbagai
relevan untuk implementasi Merdeka industry/instansi yang relevan untuk
Belajar Kampus Merdeka implementasi MBKM
2. Fasilitasi kegiatan magang YPTKM memfasilitasi kegiatan magang Terlaksananya kegiatan magang Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
mahasiswa, magang dosen di mahasiswa, magang dosen di industri mahasiswa dan magang dosen di
industri industri
3. Fasilitasi program dan YPTKM memfasilitasi program dan Terlaksananya kegiatan program dan Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
kegiatan Industri di Kampus kegiatan Industri di Kampus kegiatan Industri di Kampus
7.4 Program Prioritas: Pengembangan sinergitas dan Kerjasama kelembagaan dengan Institusi di luar negeri
1. MoU dan MoA antara YPTKM Bersama BPS Gereja Toraja Diperolehnya MoU dan MoA antara Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
YPTKM/UKI dengan Mitra menjajaki kerjasama melalui DGD, YPTKM/UKI dengan Perguruan Tinggi
Internasional Gereja Toraja Gereja Asia, dan EMS untuk dibawah DGD, Gereja Asia, dan EMS.
mendukung pencapaian IKU UKIT
2. Fasilitasi kegiatan MBKM YPTKM Bersama UKIT Implementasi mbkm melalui tindak Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
mahasiswa dan dosen di menindaklanjuti kerjasama yang lanjut kerjasama Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi luar negeri dibangun melalui DGI, Gereja Asia, dan dibawah DGD, Gereja Asia, dan EMS di
EMS untuk mendukung implementasi luar UKI Toraja
mbkm
3, Fasilitasi program dan YPTKM Bersama UKIT Implementasi mbkm melalui tindak Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
kegiatan Lembaga mitra menindaklanjuti kerjasama yang lanjut kerjasama dan kehadiran
dibangun melalui DGI, Gereja Asia, dan Perguruan Tinggi luar negeri dibawah
132
133
7.5 Program Prioritas: Pengembangan sinergitas dan Kerjasama kelembagaan dengan perguruan Tinggi negeri dan dengan Yayasan penyelenggara
Perguruan Tinggi Kristen
1. Kerjasama UKI Paulus, dan 1. Pengurus YPTKM Bersama 1. Terjalinnya kerjasama Januari-Desember Pengurus/UKI Toraja
Univ Kristen lainnya dalam Pimpinan UKI Toraja menjajaki dan kelembagaan dengan Yayasan
pelaksanaan program melaksanakan Kerjasama dengan PIKI Paulus / UKI Paulus dalam
Akademik dan Program UKI Paulus untuk penyelenggaraan penyelenggaraan/pembukaan
MBKM atau pembukaan program studi Prodi dan impelemnentasi MBKM
sesuai peraturan pengelolaan 2. Terjalinnya kerjasama
perguruan tinggi. Program Studi kelembagaan dengan PTN/PTS
yang dimaksudkan diantaranya lainnya
adalah prodi Ilmu Hukum dan Prodi
lainnya
2. Menjajaki dan melaksanakan
Kerjasama dengan PTN/PTS untuk
implementasi MBKM
133
134
Pertemuan berkala guru- Penyegaran pelayanan guru Kualitas pelayan guru Rp 12.900.000
guru dan staf pimpinan dan staf dan mendiskusikan semakin meningkat April,
secara berjenjang topik-topik yang urgen untuk Agst, Nov.
peningkatan kualias
pelayanan
Pendampingan Kunjungan bergilir dan Pendidik dan Tenaga PM
penghayatan panggilan berkelanjutan Kependidikan menghayati
pelayanan yang keterpangilan melayani.
berkarakter kristiani
Pengembangan Organisasi / Kelembagaan
Penyusunan Renstra Menyusun renstra jangka Tersedianya Renstra November Rp 23.500.000
pendek, menengah dan jangka 2022
Panjang GT bidang 3
Program Tahunan dan Menyusun program tahunan Tersedianya program November Rp 6.885.000
RAPB tahunan 2022
Pengembangan Unit Menjejaki kemungkinan -Ada sekolah YPKT dibuka di
Pelaksana Pendidikan di pembukaan sekolah baru di daerah-daerah yang strategis PM
Wilayah Kalimantan dan Wilayah Kalimantan, Toraja -Daerah PI terjangkau oleh
Daerah lainnya khususnya dan Daerah lainnya khususnya Pendidikan Juni-Juli Mandiri
di daerah Pekabaran injil di daerah-daerah PI.
(PI) (Pembukaan TK,SD dan SMP,
SMA/SMK baru)
Koorninasi antar YPKT Melaksanakan kunjungan dan Ada hasil pertemuan untuk
(Makasar, Palopo), koordinasi ditindak lanjuti. Februari, Rp 26.400.000 Pengurus
Juni Mandiri YPKT, YPKT
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
Diklat Guru Mata Pelajaran Melaksanakan dan atau Ada peningkatan kualitas guru 1 – 12 1.000.000
mengikuti diklat guru Mata alumni diklat
Pelajaran
Bimbingan kreativitas dan Melasanakan bimbingan Terdapat peningkatan hasil belajar 1 – 12 2.000.000 Sekolah
inovasi guru dengan bekerja pembelajaran yang kreatif siswa di sekolah Lentera
sama guru lentera harapan dan inovatif Harapan
(SLH) Palopo
Mutasi/ rotasi Guru/ Melaksanakan mutasi & Terdapati mutasi/rotasi/pegawai 1 – 12 2.000.000
pegawai/ dan Kepsek Rotasi guru/pegawai dalam lingkup YPKT Palopo
dilingkup YPKT Palopo
Jumlah 5.000.00
0
Program prioritas 3 :Pengembangan sarana pendidikan dan penunjang kependidikan
Pengadaan satu unit Laptop Menganggarkan pengadaan 1 Tersedianya 1 unit Laptop 6 7.000.000
untuk mendukung program unit Laptop inventaris YPKT Palopo
YPKT
145
146
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
Pengadaan satu unit LCD Menganggarkan pengadaan 1 Tersedianya 1 unit LCD Proyektor 3 6.500.000
Proyektor untuk mendukung unit LCD Proyektor inventaris YPKT Palopo
program YPKT
Penyelesaian proses hukum Melaksanakan langkah Ada keputusan dan kepastian 1–6 2.000.000
tanah SD, SMP, SMK Kr. hukum perihal tanah SD, hukum atas tanah SD, SMP, SMK Kr.
Padang sappa dan SMP, SMK SMP, SMK Kr. Padang sappa Padang sappa dan SMP, SMK Kr.
Kr. Seriti dan SMP, SMK Kr. Seriti Seriti
Pemeliharaan Kantor YPKT Melaksanakan pemeliharaan Adanya perubahan Kantor YPKT 1 – 12 2.000.000
Palopo & pembenahan Kantor YPKT Palopo
Palopo
Jumlah 17.500.0
00
Program prioritas 4 :Pengembangan jejaring pengelolaan pendidikan dalam konteks kontemporer
Mendorong jemaat dalam Melaksanakan sosialisasi Ada PAUD/ TK di beberapa Jemaat/ 1 – 12 1.500.000
pembukaan PAUD & TK baru kepada jemaat-jemaat untuk Klasis
membuka PAUD & TK
Sosialisasi AD/ART & Melaksanakan sosialisasi Sekolah – sekolah binaan YPKT 1 – 12 PM
Perubahan nama YPKT AD/ART & Perubahan nama Palopo memahami AD/ART &
Palopo YPKT Palopo ke sekolah – perubahan nama YPKT Palopo
sekolah binaan sebagai hasil keputusan SSA GT XXV
Partisipasi jemaat se- Wilayah Kerja sama dengan Adanya partisipasi dari jemaat- 1 – 12 1.000.000 Pengurus
Tana Luwu terhadap YPKT Pengurus Wilayah agar jemaat ke Pengurus YPKT Palopo BPSW I Tana
Palopo lewat pundi khusus permohonan pundi Luwu
atau langsung dianggarkan khusus /APBJ ke jemaat-
dalam APBJ jemaat disetujui lewat
raker wilayah I Tana Luwu
Membangun kemitraan Menjalin kerja sama dengan Adanya kerja sama dengan beberapa 1 – 12 5.000.000 YPKT, YPPH,
dengan YPKT, YPPH, BMPS, beberapa Yayasan dan yayasan dan lembaga pendidikan BMPS, MPK
MPK dan yayasan trampil Lembaga Pendidikan Kristen kristen dan yayasan
APBJ trampil
Jumlah 7.500.00
0
146
147
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
Program prioritas 5 :Informasi dan Publikasi pelayanan pendidikan
Layanan kenaikan Pangkat Melaksanakan Layanan Semua proses kenaikan pangkat dan 1 – 12 1.000.000
dan berkala guru / pegawai kenaikan Pangkat dan berkala berjalan baik
berkala guru / pegawai
sesuai aturan yang berlaku
Monitoring & Evaluasi Melaksanakan Kunjungan Adanya sekolah yang dikunjungi 1 – 12 8.000.000
Sekolah-Sekolah Kerja ke Sekolah-sekolah
Binaan
Jumlah 9.000.00
0
Program prioritas 6 : Kesekretariatan & Kebendaharaan
147
148
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
Pengelolaan Gedung Menagani pengelolaan Ad bukti pendapatan 1-12
Pelayanan gedung pelayanan
148
149
149
150
150
151
151
152
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
2. Pengembangan Sarana a. Renovasi ruang gedung Peningkatan Ruang Triwulan III 300.000.000 - Mandiri YKGT Pihak
Prasarana ICU & NICU. Gedung Baru ke-3
b. Pengelolaan Parkir di Balai Pengelolaan Parkir yang - YKGT-
Sentra Elim teratur Januari- - Mandiri Pihak-3
c. Pengadaan bank Darah Meningkatkan Layanan Desember 376.885.000 YKGT-Pihak
baru - Mitra/KS ke-3
d. Pengadaan Autoclave Peningkatan layanan baru O
Kapasitas 90.000.000 - Pihak ke-3
e. Oxigen central Agar mendekati standar 600.000.000 Mandiri
yang ditetapkan Januari- -
f. Bel Pasien Peremajaan alat Desember 150.000.000 - Mandiri
g. Dental X-Ray Meningkatkan kepuasan 200.000.000 - Mandiri
pasien - Mandiri
h. Alat X-Ray Konvesional Menjadi pusat Dental Xray 1.300.000.000 - Mandiri
Toraja Utara Mandiri
152
153
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/
Sinergi
mitra
e. POD (Pos Obat Desa) Bantuan dan pemantauan 30.000.000 - Mandiri Komisi HIV
berbagaijenis penyakit di Pemerintah
daerah terpencil. 60.000.000 - Mandiri setempat
f. Baksos Donor Darah Bantuan Donor Darah
RS Elim –
g. Kerjasama dengan RBM Pelayanan untuk Januari- - - Mandiri PMI-
tentang anak disabilitas fisioterapi kepada anak Desember Masyarakat
yang disabilitas YKGT-Elim-
RBM
2. Penanganan khusus untuk a. Bantuan gratis untuk Membantu warga gereja 50.000.000 - Mandiri YKGT-RS
pengembangan layanan anggota Diakonia yang toraja yang kurang Elim
kesehatan di Makassar. tidak memilik kartu BPJS. mampu sesuai kualifikasi. YKGT-RS
b. Keringanan Biaya untuk Bantuan kepada Pelayan - - Mandiri Elim
Pejabat Gereja Pendeta. Gereja utk selalu semangat YKGT-
c. Bantuan Manajemen bekerja. Pengurus
Administrasi Pengurusan Agar ijin operasional di 10.000.000 - Mandiri Cabang
Ijin RSIA Elim Makassar RSIA Elim Makassar dapat YKGT
diperpanjang. Makassar
3. Informasi dan Publikasi a. Promosi Layanan Layanan – layanan yang Januari- 25.000.000 - Mandiri RS Elim
Layanan Kesehatan Kesehatan di Media Sosial dapat diketahui pengguna Desember Rantepao
b. Sosialisasi Pelayanan RS medsos.
ELim ke Klasis – Klasis di Diketahui oleh warga - RS Elim –
Daerah Toraja Gereja Toraja dan semakin Jemaat /
mencintai YKGT RS Elim Klasis
153
154
154
155
155
156
4.Program perioritas 2
5.OPTIMALISASI
2 SITUS SEJARAH PI SEBAGAI SARANA PEMBINAAN
6. Lanjutan Sosialisasi ke Jemaat- Tingkat kesadaran warga gereja. 2023 5.000.000,-
jemaat Gereja Toraja (Surat, Pengurus
Media infocom, perkunjungan)
156
157
157
158
158
159
B. TEMUKAN
Screening/penemuan dini Melakukan tes Penularan HIV Februari- Rp.5.000.000 Rp.5000.000 RSE &
B.1 HIV/tes urin dan dampak Desember BNN
buruk
penyalahgunaan
159
160
D.2 Tes Viral Load per 6 bulan Melakukan tes bagi ODHIV optimis, Juni & Rp.6000.000 Rp.2.000.000 Rp.4000.000
bagi ODHIV baru dan ODHIV untuk patuh ARV dan Desember
selanjutnya per tahun mengetahui jumlah bisa mencapai
virus dalam darah TDTM
Mengikuti konsultasi Memperkuat Meningkatnya Juni & Rp.10.000.000 Rp.5000.000 Rp.5.000.000 RSE
D.3 Regional & Nasional jaringan lintas iman kerja sama dalam Desember
& sektoral penanganan
ODHIV & korban
penyalahgunaan
NAPZA
E. KESEKRETARIATAN
E1. Laptop + Printer Pengadaan laptop + Tersedianya Februari Rp.10.000.000 Rp.10.000.000 Rp.1000.000
printer fasilitas
160
161
161
162
162
163
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket.
Dana am Mandiri/mitra Sinergi
Menjejaki Donatur Penggalangan Donatur Biaya operasional yang Tahun 2023 2.000.000 Mitra
bulanan baik kuantitas berkesinambungan
maupun kualitas
Perjalanan Dinas Menghadiri undangan/Rapat Memaksimalkan kehadiran Tahun 2023 5.000.000 Mitra
dalam mengikuti
rapat/undangan
Optimalisasi Tempat Penginapan Memaksimalkan kamar Tahun 5.000.000 Mitra
pengembangan fungsi yang kosong 2023
PAK Tagari
Program prioritas 4 : BIDANG KERUMAH TANGGAAN DAN KEWIRAUSAHAAN
Mempererat hubungan Berjejaring dengan alumni PAK Sumber donatur dan Tahun 2023 2.000.000 Mitra
dengan alumni PAK lowongan kerja jelas
4.2. Ternak Lele/ayam Ternak Lele/ayam, berkebun Setiap Anak mampu Tahun 2023 2.000.000 Mitra
berwirausaha
Program prioritas 5 : PENGEMBANGAN SDM
Peningkatan Kompetensi
5 workshop Kompeten dalam mengasuh Tahun 2023 1.000.000 LPG
pembimbingan dan. anak
pengasuhan anak 1
.
Program prioritas 6 : BIDANG KESEHATAN
6.1. Peningkatan/pemeliharaa Perawatan Anak Terpeliharanya kesehatan Tahun 5.000.000 Mitra
n Kesehatan anak dan anak dan pegawai 2023
pegawai
Program prioritas 7 : KEGIATAN RUTIN DAN ADMINISTRASI
7.1. BIaya Hidup Biaya Operasional Tersedianya kebutuhan Tahun 60.000.000
hidup anak untuk 20 orang 2023 Mitra
7.2. Listrik/wifi Pembayaran rekening Wifi dan Agar anak dapat belajar Tahun 9.600.000 Mitra
Listrik dengan baik dan dapat 2023
memaksimalkan akses
informasi dan pengetahuan
dengan baik
Administrasi Kantor
7 Pembelian ATK Terkelolanya administrasi Tahun 1.000.000 Mitra
. PAK secara profesional 2023
Gaji,Honorarium, 7 Pengajian Kesejahteraan pegawai, Tahun 178.500.000 46.000.0 132.500.000
Pensinunan, Biaya . pengasuh terjamin 2023 00
163
164
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket.
Dana am Mandiri/mitra Sinergi
oeprasional pengurus,
4 dan
THR .
Olah raga dan seni 7 Pembelian Raket, satelkok, Agar kesehatan dan Tahun 2023 2.000.000 Mitra
. bad, dan pingpong serta Tali kebugaran anak, pegawai,
5 gitar dan pengasuh terjaga
. dengan baik
Rapat 7 Kegiatan Rapat Rutin Pengurus Agar Evalusi program dapat 2023 8.000.000 Mitra
. dan Rapat kerja Tahunan berjalan dengan maksimal
Kesehatan anak dan 7 Terpeliharanya kesehatan 2023 2.000.000 Mitra
pegawai . Transport Kerumah sakit anak dengan baik
Elpiji (gas) . Pembelian Gas Tersedianya bahan bakar 2023 10.000.000 Mitra
setiap hari
Pemeliharaan dan 7 Pemeliharaan Inventaris terpelihara 2023 15.000.000 Mitra
pengadaan Inventaris
. dengan baik
Pajak Jasa Bank . Pembayaran Pajak Jasa Bank Taat Pajak 2023 500.000 Mitra
Biaya Tak Terduga1 Belanja dan lain-lain Antisipasi kegiatan yang 2023 2.000.000 Mitra
1 tidak terprogram
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
advokasi kepada pemerintah
daerahnya.
r. Lobi dan advokasi ke instansi terkait
1.2. Peningkatan a.
2 Demplot (Memanfaatkan lahan 1. Pada akhir tahun 2023, Jan-Des 130.550.00 130.550.000 BfdW, DLH,
Ekonomi pekarangan untuk sayuran organik, setidaknya rata-rata 10 orang 2023 0 Dinas
Lomba tanaman pekarangan, di 9 sub-sentra yang ada, dan Kesehatan,
Demplot SRI, Demplot di Kondoran) rata-rata 20 orang di 2 sub- Pemerin-tah
b. Pelatihan di bidang peternakan dan sentra baru (130 orang, 50% Desa, JK-LPK
pencegahan wabah Flu Babi Afrika perempuan) memiliki satu
c. Lobi ke Departemen Pertanian untuk mata pencaharian alternatif
membangun desa organik dan baru (sumber pendapatan:
mendapatkan akses peralatan toko , lebah, kolam ikan,
pertanian peternak hewan baru, toko
d. Pelatihan pertanian organik dan roti, menjahit, menenun,
agroekologi pedagang, dll.) yang
e. Pelatihan bagi perempuan didasarkan pada ide dan
pengusaha mikrp keterampilan yang
f. Pelatihan menjahit di 2 sub-sentra dikembangkan dari kegiatan
(Tandung La’bo dan Pa'tengko) proyek.
g. Pelatihan menenun (ketrampilan
menghasilkan motif yang beragam) 2022: rata-rata 5 orang/ di 9
h. Mengidentifikasi dan sub-sentra yang sudah
mengembangkan teknologi baru ada, rata-rata 0 orang di 2
yang sederhana, murah dan mampu sub-sentra baru
diterapkan oleh masyarakat di desa 2023: rata-rata 10 orang/ di 9
i. Peternakan lebah dan budidaya ikan sub-sentra yang sudah
air tawar. ada, rata-rata 20 orang di
j. Saling mengunjungi antara pengurus 2 sub-sentra baru
sub-sentra yang berbeda yang
diintervensi 2. Hingga akhir tahun 2023,
k. Menjaga sub sentra sebagai tempat setidaknya 20 orang (360
belajar bagi masyarakat desa sekitar orang, 50% perempuan) dari
l. Pertemuan dengan semua sub- masing-masing sub-sentra
sentra mandiri menerapkan praktik
169
170
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
m. Mempublikasikan program pertanian dan peternakan
Motivator di calon sub-sentra baru baru yang lebih efisien dan
n. Rapat Pengurus Sub-sentra ramah lingkungan. misalnya
o. Memfasilitasi pertukaran antara sub- tidak memasak pakan ternak,
sentra mandiri tidak membakar jerami padi,
p. Melibatkan Pengurus Sub-sentra SRI, kebun sayur, penggunaan
dalam Pekerjaan Lobi dan Advokasi. tungku hemat kayu bakar &
q. Lobi dan advokasi ke instansi terkait pestisida organik,
penggunaan pupuk hijau, dll.
2022: 10 orang
2023: 20 orang
1.3. Budaya damai a.
3 Pelatihan manajemen konflik 1. Pada akhir tahun 2023, jumlah Jan-Des 84.750.000 84.750.000 BfdW, DLH,
(toleransi, b. Sosialisasi UU Informasi dan perempuan yang memegang 2023 Dinas
keadilan dan Transaksi Elektronik (ITE) posisi pengambil keputusan Kesehatan,
hubungan sosial) c. Melobi pemerintah desa untuk (seperti kepala desa, posisi Pemerin-tah
membagi biaya fasilitas rekreasi dan pemerintah desa, pengurus Desa, JK-LPK
olahraga organisasi keagamaan, dll.)
d. Penyebaran kesetaraan gender Meningkat rata-rata 15% di 9
e. Peringatan hari besar keagamaan sub-sentra yang ada. dan 20%
(Natal ekumenis, halal bihalal, dan di 2 sub-sentra baru yang
Darma Santi) mulai diintervensi pada tahun
f. Sosialisasi Pencegahan Kekerasan 2022.
Dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan 2020: rata-rata …… orang / di 9
UU Perlindungan Anak sub-sentra yang ada, rata-rata….
g. Pelatihan kepemimpinan perempuan orang di 2 sub-sentra baru
h. Pelatihan kepemimpinan untuk 2023: rata-rata …… orang / di 9
organisasi masyarakat sub sentra yang sudah ada, rata-
i. Pelatihan Konseling Korban KDRT rata…. orang di 2 sub sentra baru
j. Lobi dan advokasi ke instansi terkait 2. Hingga akhir tahun 2023, tim
fasilitator yang telah dibentuk
dan dilatih dari sub-sentra
mandiri secara rutin
mendukung 9 sub-sentra baru,
170
171
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
khususnya dalam upaya
advokasi.
2020: belum ada tim fasilitasi
dari anggota pengurus
sub-sentra mandiri
2023: ada tim fasilitator yang
terdiri dari minimal 7
orang (3 perempuan, 4
laki-laki) dari pengurus
sub-sentra mandiri
mendukung 9 sub-sentra
baru
1.4. Peningkatan Capacity Building for Motivator and Sub Jan-Des 107.340.00 107.340.000 BfdW, DLH,
Kapasitas staf Center board 2023 0 Dinas
1. Website course Kesehatan,
2. Refeleksi Motivator Pemerin-tah
3. Motivator training Desa, JK-LPK
4. Monthly meeting in Kondoran
(motivator and staf)
5. Organisation review for improved
project implementation
6. Managerial meeting between BPS
and PP-PWGT Meeting
management with BPS and
PP_PWGT for discussing project
results and joint advocacy
PME and Startegic Planning
1. Monitoring rutine
2. Internal evaluation
3. Strategic Planning in 2023
4. Travel costs for BfdW meetings and
network
171
172
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
1.5. Personnel 2. Staf Program Jan-Des 1.074.133.3 1.074.133.333 BfdW dan
3. Staf Management 2023 33 YMPM
3.1. Administrasi 1. Electricity/telepon/ internet Kegiatan administrative berjalan Jan-Des 142.880.00 142.880.000 BfdW dan
2. Office Material, Translation, bank dengan baik 2023 0 YMPM
tax and administration
3. Gazoline
4. Maintenance (vehicle, Kondoran
TC, and Computer)
5. Audit eksternal (per 6 bulan)
6. Program prioritas 2 : Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana
6.1. Adaptasi 5 Pertanian Organik 1. Pada Desember 2025, peserta Jan – 651.930.00 651.930.000 BfdW, PP-
Perubahan Iklim 1. Dibangun Rumah Kompos (3 desa Sekolah Lapangan Iklim (padi) Des 0 PWGT,
baru) menerapkan sistem pertanian 2023 UNHAS, SLE,
tahan iklim dan menerapkan DLH, Dinas
2. Diversifikasi Pangan Lokal (demlot ide-ide inovatif yang Kesehatan,
plot) dikembangkan bersama oleh Pemerin-tah
3. Pertanian sayuran organik petani dan peneliti di Desa, JK-LPK
4. Analisis Laboratorium (MPM dan setidaknya 40% dari total luas
Unhas). lahan pertanian mereka.
5. Konsultasi eksternal Silke
Diversifikasi sumber pendapatan Dasar November 2021:
1. Distribusi ternak (ternak satu desa yang didirikan
bergulir di desa baru) (Buntudatu): …. ha dari ….. ha
2. Pelatihan peternakan lebah (….%) (Ao’gading akan
3. Kolam ikan dihitung pada Januari 2022)
Sekolah Lapangan Iklim (CFS) 2 desa baru: akan dihitung di
1. CFS untuk kopi (desa baru semester 1
2. CFS untuk cabai
3. CFS untuk padi. Target 2025:
4. Kerjasama dengan UNHAS 2 desa yang didirikan: …. ha
5. Penelitian varietas pohon dari ….. ha (….%)
(UNHAS-MPM-Pemerintah) 2 desa baru: akan dihitung di
Pelatihan-pelatihan semester 1
172
173
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
1. Pelatihan pembuatan pupuk dan 2. Pada Desember 2025,
pestisida organik. kelompok binaan menerima
2. Pelatihan Kesehatan Tanah. Di 4 dana 40% lebih banyak setiap
desa tahun dari instansi pemerintah
3. Pelatihan pengendalian hama daerah di Tana Torraja dan
dan penyakit Toraja Utara untuk upaya
4. Budidaya BSF, ikan, dan sayuran adaptasi mereka (semua desa)
dalam ember, sayuran (demplot). Data dasar 2022:
5. Pelatihan peternakan akan dihitung pada semester 1 -
6. Pelatihan pembuatan hidroponik anggaran yang dialokasikan pada
ramah lingkungan tahun 2021
7. Pelatihan pengolahan produk
organik (cabai dan kopi) 3. Pada Desember 2025, 60
8. Pelatihan Kewirausahaan dan rumah tangga paling rentan (10
Pemasaran KK di 3 desa mapan dan 50 di 3
Diseminasi Praktik Terbaik dan desa baru) memiliki setidaknya
Publikasi satu sumber mata pencaharian
1. Berbagi pengalaman dengan alternatif, yang dikelola oleh
Jamtani setidaknya 30 perempuan
2. Magang Mitra BfdW Mitra (50% dari KK).
3. Jaringan dengan universitas,
instansi terkait dan berbagai Baseline: akan dihitung pada
lembaga swadaya masyarakat semester 1
4. Lokakarya ilmiah nasional
5. Lobi dan Advokasi ke instansi
terkait (Perindag, Pertanian,
Peternakan, Ketahanan Pangan,
DLH, BPBD, dll)
6. Audit gender
7. Lokakarya desa Pra Musrembang
untuk mengakses dana
desa/program desa
8. Kampanye (Kampanye Hidup
Sehat dengan produk organik,
173
174
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
Kampanye penggunaan Azolla
dan Tithonia sebagai pupuk
hijau)
9. Lokakarya bersama JKLPK Sulsel
dan LSM tingkat provinsi (tiga
hari)
10. Konsultasi Eksternal Kesehatan
Tanah dan Lebah Madu (FAKT)
10.1. Mitigasi Perubahan 6Desa Iklim (6 desa) 1. Di penghujung tahun 2025, Jan – 611.830.00 611.830.000 BfdW, PP-
Iklim 1. Menghitung Emisi Gas Rumah Kaca pengakuan dan dukungan Des 0 PWGT,
dengan CCROM atau ITB atau UI formal terhadap PROKLIM+ 2023 UNHAS, SLE,
2. Kampanye untuk tidak membakar oleh Pemerintah Indonesia DLH, Dinas
jerami dan hutan dan pembelajaran dari desa- Kesehatan,
3. 1.2.1.3 Pelatihan pengurangan desa yang dibagikan dalam Pemerin-tah
plastik acara-acara internasional dan Desa, JK-LPK
4. 1.2.1.4 FGD tentang gaya hidup diadopsi oleh pemerintah
ramah iklim daerah
5. Pendaftaran desa iklim ke Sistem
Registrasi Nasional Baseline Juni 2022:
- Penyusunan PROKLIM di desa Tidak ada pengakuan formal
baru dan kelanjutan PROKLIM atas PROKLIM+ dan
untuk desa lama pembelajaran dari desa-desa
- Mengisi Formulir Pendaftaran yang tidak dibagikan dalam
Nasional acara internasional
- Verifikasi faktual
6. Diskusi gender dan perubahan
iklim
7. Pelatihan Peternakan dengan
sistem emisi rendah
8. Penanaman Vetiver
9. Pembangunan biopori dan rorak
Penanaman Pohon
1. Penanaman pohon dan buah-buahan
174
175
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
2. Promosi Farmer Managed Natural
Regeneration (FMNR)
175
176
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
10.2. Pengurangan 1. Penilaian Risiko 1. Pada akhir proyek, tim Jan – 60.200.000 60.200.000 BfdW, PP-
Resiko Bencana • FGD tentang PACDR kesiapsiagaan bencana di 6 Des PWGT,
• Pelatihan enumerator desa (3 desa baru dan 3 desa 2023 UNHAS, SLE,
• Mengumpulkan data mapan;, terdiri dari setidaknya DLH, Dinas
• Analisis data 40% perempuan dan termasuk Kesehatan,
2. Tim Siaga Bencana perwakilan dari semua Pemerin-tah
• Pembentukan Tim Siaga kelompok agama dan etnis) Desa, JK-LPK
Bencana (desa baru) menjalankan tugas dan
• Pelatihan Pengurangan Risiko fungsinya (termasuk simulasi
Bencana di semua desa tahunan). dan membuktikan
• Pembentukan sistem diri jika terjadi bencana)
peringatan dini bencana (memberikan perhatian khusus
• Pembentukan Desa Tahan pada kebutuhan perempuan,
Bencana disabilitas dan kelompok
3. Upaya pencegahan longsor rentan).
• Membuat drainase baru dan
membersihkan drainase lama. Data dasar November 2021:
Belum ada tim PRB di tiga desa
• Membuat saluran
baru dan 3 tim di desa yang
penyimpangan.
sudah dibentuk
• Membuat “talut” di titik rawan.
4. Lobi dan Advokasi
• Lobi dan Advokasi Dinas Sosial,
BPBD, Pemda dan lembaga
agama.
• Lokakarya Aliansi Lingkungan
di Toraja
10.3. Peningkatan 1. Kursus bahasa Inggris. Staf mempunyai kompetensi yang Jan – 39.500.000 39.500.000 BfdW, PP-
Kapasitas staf 2. Pelatihan pemurnian benih dan menunjang program Des PWGT, JK-
publikasi ilmiah. 2023 LPK
3. Kursus Situs Web.
4. Pelatihan Perencanaan Strategis
Organisasi.
5. Pelatihan Lobi dan Advokasi.
176
177
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
6. Magang di Laboratorium
Mikrobiologi Tanah.
10.4. Personnel 1. Staf Program Semua staf mendapatkan biaya Jan – 972.319.19 972.319.190 BfdW, DKH,
2. Staf Management hidup sesuai dengan kontrak Des 0 PP-PWGT
2023
10.5. Administrasi 1. Biaya operasional kantor Jan – 166.340.00 166.340.000 BfdW, DKH,
2. Biaya transport Des 0 PP-PWGT
3. Terjemahan 2023
4. Perawatan komputer
5. Pajak dan administrasi
6. Biaya perjalanan dinas
7. Audit External (per 6 month)
11.Program prioritas 3 : Pembangunan Masyarakat berkelanjutan dengan fokus pada Perdamaian melalui Kemitraan dengan EMS (Proposal sudah dikirim dan
menunggu respon EMS)
11.1. 1. Gerakan Penanaman Pohon dan 1. Pada akhir tahun 2024, Jan – 18.500.000 18.500.000 EMS, PP-
pengadaan/distribusi n pohon kelompok sasaran menerima Des PWGT, DLH,
(buah dan kayu). peningkatan dukungan 2023 Dinas
2. Pendidikan tentang isu-isu keuangan dan non-keuangan Kesehatan,
lingkungan dan perubahan iklim. dari instansi pemerintah Pemerin-tah
3. Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana daerah (tingkat kabupaten) Desa, JK-LPK
dan Pertolongan Pertama. yang membantu mereka
4. Membentuk Tim Siaga Bencana. menanggapi tantangan yang
5. Simulasi tanggap darurat teridentifikasi terkait dengan
6. Penyuluhan tentang bahaya masalah lingkungan dan
Narkoba dan HIV/AIDs. kesehatan.
7. Pelatihan penggunaan pangan lokal
yang sehat. 2. Kelompok sasaran terwakili
8. Pelatihan pengurangan dan daur minimal 3 orantg dalam rapat
ulang sampah/sampah plastik. musrembang dan berhasil
9. Pelatihan UU Desa di 6 Sub Sentra. memasukkan usulan dalam
10. Demplot pengelolaan dan bidang lingkungan dan
pemanfaatan air limbah cuci dan kesehatan dan ikut memantau
mandi penggunaan dana
pembangunan desa
177
178
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
11. Lobi dan advokasi kepada 3. Sampai akhir tahun 2024, tim
pemangku kepentingan PRB di tiga desa baru yang
mana anggotanya 40%
perempuan dan terdiri dari
semua etnis, telah ditetapkan
dan melaksanakan tugasnya.
3.2. Peningkatan 1. Demplot (SRI, Kebun Tanaman, 1. Produktivitas kopi organic di Jan – 9.000.000 9.000.000 EMS, PP-
Ekonomi Peternakan). dua sub sentra di Mamasa, dan Des PWGT, DLH,
2. Mendirikan usaha kecil Sub Sentra kakao di Luwu dari petani 2023 Dinas
3. Pelatihan Budidaya Kopi dan Kakao. kelompok sasaran meningkat Kesehatan,
4. Pelatihan Pertanian Organik 2. Sampai tahun 2024, jumlah Pemerin-tah
5. Pelatihan kesehatan tanah babi dan ayam yang dipelihara Desa, JK-LPK
6. Pelatihan pemeliharaan babi dan kelompok sasaran meningkat
ayam. 3. Sampai akhir tahun 2024,
7. Pelatihan pembuatan suplemen Omset rata-rata usaha yang
ternak dimiliki oleh wanita dalam
8. Pelatihan pengembangan usaha dan kelompok sasaran meningkat
keterampilan menjahit dan sebesar 20% dan 30%
menenun. keluarga di semua desa
9. Lobi dan advokasi ke instansi sasaran menanam sayur
terkait. organik di pekarangan
3.3. Budaya damai 1. Pelatihan resolusi konflik. 1. Jumlah orang yang dapat Jan – 19.500.000 19.500.000 EMS, PP-
(toleransi, 2. Penjelasan undang-undang KDRT memberikan konseling untuk Des PWGT, DLH,
keadilan dan dan Perlindungan Anak (UU korban dan pelaku kekerasan 2023 Dinas
hubungan sosial) PKRT/PA) dan pelatihan konseling dalam rumah tangga Kesehatan,
korban. meningkat di 3 sub-sentra Pemerin-tah
3. Pelatihan Penyuluhan bagi korban baru, dan dipelihara di 3 sub- Desa, JK-LPK
dan pelaku KDRT sentra lama
4. Pelatihan Kepemimpinan bagi 2. Jumlah perempuan yang
perempuan. memegang posisi pengambilan
5. Membangun kegiatan perdamaian keputusan (seperti guru,
yang diprakarsai oleh komunitas jabatan pemerintah desa,
kelompok sasaran. administrasi lembaga
6. Olahraga dan rekreasi. keagamaan, dan lain-lain)
178
179
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
7. Natal Ekumenis, Halal Bihalal, meningkat di 3 sub-sentra
Dharma Santi. baru dan dipelihara di 3 sub-
8. Pelatihan penggunaan media sosial. sentra yang ada
9. Rapat Pengurus Sub-Sentra 3. Pada tahun 2022, setidaknya
satu inisiatif budaya damai
yang baru dan sesuai dengan
budaya lokal diidentifikasi
oleh masyarakat di setiap sub-
sentra dan yang akan
diadakan secara reguler.
(2018: 0 inisiatif; 2020:
setidaknya satu inisiatif/ sub-
sentra)
3.4. Peningkatan 1. Pelatihan Motivator Jan – 5.000.000 5.000.000 EMS dan PP-
Kapsitas 2. Pelatihan Pengurus Sub Sentra Des PWGT
2023
3.5. Personnel 1. Staf Program Jan – 83.000.000 83.000.000 EMS dan PP-
2. Staf Management Des PWGT
2023
3.6. Administration, 1. Telephone, electricity, water Jan – 32.500.000 14.500.000 EMS dan PP-
Monitoring and 2. Stationary Des PWGT
evaluation 3. Transportation / petrol 2023
4. Audit
5. Translation
6. Transportation motivator & sub-
center
7. Running costs sub-center
8. Managerial meeting
9. Community based monitoring and
boards‘ meetings
10. Monitoring and evaluation internal
Kondoran
12.Program prioritas 4 : Kemandirian Motivator Pembangunan Masyarakat
179
180
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Mandiri/mitr
Dana am Sinergi
a
12.1. Pencarian Dana 1. Pertanian Modal untuk peternakan, Jan – 55.500.000 55.500.000
2. Peternakan pertanian, dan pelatihan Des
3. Produksi suplemen ternak tersedia saat dibutuhkan 2023
4. Pelatihan-pelatihan untuk berbagai
pihak
12.2. Partisipasi 1. Own means proyek Pembangunan 3 proyek yang dikerjasamakan Jan – 82.000.000 82.000.000
pendaan Proyek Masyarakat berkelanjutan (bfdW) dengan mitra bisa berjalan Des
2. Own means proyek Adaptasi dan 2023
Mitigasi Perubahan Iklim dan
Pengurangan Resiko Bencana
3. Own means Proyek Pembangunan
Masyarakat berkelanjutan (EMS)
12.3. Perawatan Pusat 4. Perawatan Pusat Pelatihan Kondoran layak menjadi Jan – 36.000.000 36.000.000
Pelatihan 5. Pembelian inventaris tempat pelatihan dalam Des
Motivator bidang perdamaian, pertanian 2023
organik, dan adaptas dan
mitigasi perubahan iklim
12.4. Berjejaring 1. Biaya tamu MPM terlibat dalam jejaring Jan – 6.000.000 6.000.000
2. Iuran ke JK-LPK nasional dan internasional Des
3. Iuran ke ACT Alliance 2023
12.5. Administrasi 1. Administrasi Rapat pengurus setidaknya Jan – 8.000.000 46.666.000
2. Rapat pengurus Des
3. Dana sosial 2023
4. Partisipasi ke PP-PWGT dan BPS
5. Partisipasi gaji Direktur
6. Pajak dan administrasi bank
180
181
4 Pendamping Pastoral
Tim Pelatihan Tim Pendamping Adanya TP2 di aras Klasis dan Juli 10.000.000 10.000.000 Klasis dan
Klasis dan Wilayah Pastoral Klasis dan Wilayah Wilayah Wilayah
Prioritas 3: Publikasi Pelayanan Konseling Pastoral Gereja Toraja
1
Pemanfaatan Aplikasi Gereja Penerbitan artikel KKPGT Publis Artikel setiap minggu Feb-Des 2.000.000 2.000.000 Infor
. Toraja kom
181
182
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Keterangan
Dana Am Mandiri/ Sinergi
Mitra
2
Pengembangan layanan Gita Penyediaan Layanan konseling Menolong Klien yang tidak bisa Jan-Des 2.000.000 2.000.000 Konselor Gita
Sahabat online melakukan Konseling secara 0 Sahabat
onsite
Perkunjungan Ke Klasis-Klasis Anjangsana ke klasis-klasis KKPGT semakin dikenal di Feb-Des 5.000.000 5.000.000 Klasis-Klasis
(menyesuaikan dengan lingkup Klasis dan Jemaat
program klasis setempat)
182
183
183
184
Penyediaan dan distribusi Pendistribusian materi Terdistribusinya January 2.000.000 1.000.000 Oig
materi Perlindungan Anak tentang Perlindungan Anak materi tersebut ke oig
Program prioritas 3 : INFORMASI DAN PUBLIKASI PELAYANAN ANAK
Pemanfaatan Media Sosial Pembuatan iklan, Adanya iklan yang OKTOBER 2.500.000 1.000.000 1.500.000 INFOKOM
disiarkan di TS Chanel.
Pembuatan kartu nama, Memudahkan informasi 1.000.000
informasi dan pelayanan anak pelayanan anak sampai
kepada masyarakat
184
185
185
186
23. PP PKBGT
BIDANG SPIRITUALITAS DAN PEKABARAN INJIL
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Kas PP PKBGT Mandiri/mitra
Program prioritas 1 : Pengembangan teologi kontekstual secara berkesinambungan.
Menyiapkan bahan Menerbitkan Bahan Tersedianya bahan Jan.- 30.000.000,- 20.000.000,- 10.000.000,- PP PKBGT
khotbah untuk Hari Khotbah untuk Hari Khotbah. Des (tim) B.1
Raya Gerejawi raya Gerejawi. 2023
(panduan) 1X
Renungan Mingguan Menerbitkan Renungan 1. Tersedianya Bahan Des 10.000.000,- 1.000.000,- 9.000.000,- PP PKBGT
PKBGT mingguan untuk Renungan Mingguan 2022
Konteks PKBGT PKBGT sesuai konteks B.1
PKBGT.
2. Pelayanan dan
pemberitaan FT secara
Kontekstual (PKBGT)
Membuat Bulletin Menerbitkan bulletin Menjadi media informasi 30.000.000,- 5.000.000,- 25.000.000,- Sekum.
secara berkala kegiatan PKBGT di
semua lingkup.
Pembinaan Liturgi Melaksanakan Pengembangan Liturgi Jan- 40.000.000,- 5.000.000,- 35.000.000,- SL
Pembinaan Liturgi dalam Des PP.PKBGT
Kreatif, ekspresif, kegiatan/Pelayanan KLM GT
Imperatif PKBGT
Program prioritas 2 : Pengakaran spiritualitas kristiani pada kebenaran Injil dan pokok-pokok ajaran Gereja Toraja.
Penjemaatan Melaksanakan PKBGT Memahami PGT Jan-Des 5.000.000,- 1.000.000.,- 4.000.000,- PP PKBGT
Pengakuan Gereja Pembinaan PGT KPWG GT
Toraja
186
187
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Kas PP PKBGT Mandiri/mitra
Optimalisasi Mengoptimalkan Penggunaan Teknologi 1.000.000,- 1.000.000,- 0 PKBGT
penggunaan media penggunaan media secara optimal.
komunikasi virtual komunikasi virtual
Untuk menyebarkan
informasi dan materi
pembinaan.
Program prioritas 3 : Peningkatan komitmen panggilan PKBGT dalam Gerakan Pekabaran Injil dalam segala bidang dan lingkup
15. Perkunjungan Melaksanakan Melaksanakan 50.000.000,- 10.000.000,- 40.000.000,- PP PKBGT
perkunjungan ke pembinaan Holistik ke KORWIL
Klasis dengan Klasis atau jemaat yang PK PKBGT
pertimbangan skala membutuhkan.
prioritas.
Mengoptimalkan peran Mengumpulkan Dana -PKBGT di semua 200.000.000 1.000.000,- 199.000.000 Seluruh
PKBGT dalam misi untuk mendukung lingkup menjadikan PI Lingkup
penginjilan di daerah- terselenggaranya sebagai Program utama PKBGT
daerah PI pendidikan di daerah (gerakan PI)
PI. mengumpulkan Dana PI
minimal Rp. 200.000 per
jemaat per tahun.
-Wujud PI PKBGT.
187
188
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Setoran Mandiri/ Sinergi
Klasis mitra
tugas, tanggungjawab dan Tugas dan Tanggung
pengelolaan adminstrasi Jawab Pengurus Klasis
organisasi dan Jemaat.
3 Kuota Klasis Per Tahun. 1. PP PKBGT membuat daftar 1. Pengurus Klasis 1 - 12 0 0 0
Kuota Klasis per Tahun. melunasi tunggakan
2. PP PKBGT menyampaikan kouta.
Informasi Mengenai 2. Pengurus Klasis
Penerimaan Kuota Pertahun setia Menyetor Kuota
kepada Pengurus Klasis kepada PP PKBGT
secara berkala melalui media
PKBGT.
188
189
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Setoran Mandiri/ Sinergi
Klasis mitra
1 Pelatihan peningkatan Melaksanakan pelatihan Terlaksananya 1 - 12 20.000.000,- 2.000.000 18.000.000 PP
keterampilan anggota PKBGT bekerjasama dengan jajaring pelatihan sesuai PKBGT
dgn bekerjasama dgn YMTL sesuai kebutuhan pelatihan. kebutuhan. dan YMTL
dan Jejaring lainnya sesuai
kebutuhan
2 Kepedulian Bagi Warga Jemaat Melaksanakan bantuan Warga Jemaat yang 1 - 12 50.000.000,- 5.000.000 45.000.000
kurang mampu. konkrit bagi warga jemaat kurang mampu
yang kurang mampu. menerima bantuan.
Penguatan peran PKBGT dalam rangka pengkaderan generasi muda (SMGT dan PPGT).
1 Peran PKBGT dalam Rangka Melaksanakan PKB Cup pada Terbinanya Generasi 10 PP
pembinaan dan pelatihan HUT PKBGT sebagai wadah muda sesuai bakat dan PKBGT
sesuai bakat dan minat kepada pembinaan Generasi Muda. minat mereka melalui dan PP
generasi muda. pertandingan dan PPGT dan
perlombaan. PPSMGT
189
190
16. Kerjasama dengan OIG lainnya Memfasilitasi dan 1.Tersedianya 5.000.000,- 5.000.000,- PP PKBGT
dan LSM dalam dan Luar memediasi informasi informasi tentang dan
Negeri untuk pengembangan mengenai akses Pendidikan informs Pendidikan PP OIG
pendidikan dan Kesehatan. (beasiswa) dan Kesehatan. (beasiswa) dan dan
17. maslaah Kesehatan Lembaga
Lain.
190
191
191
192
Ket
Sumber Anggaran
Sinergi
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Setoran Mandiri/mitra
Klasis
Mendorong atau memfasilitasi pelaksanaan Kombongan Tallu Batu Lalikan berkoordinasi dengan majelis gereja, badan pekerja klasis (BPK), pemangku adat dan
pemerintah untuk membangun kesepahaman bersama tentang pelaksanaan Adat.
Pelaksanaan Kombongan Mendorong pelaksanaan Terlaksananya Kombongan 1 - 12 2.000.000,- 2.000.000,- Sinergi
Tallu Batu Lalikan Kombongan Tallu Batu Lalikan Kalua Tallu Batu Lakikan di dengan PK,
berkoordinasi dengan untuk membangun beberapa wilayah Adat PJ
majelis gereja, badan pekerja kesepahaman bersama
klasis (BPK), pemangku adat tentang pelaksanaan Adat.
dan pemerintah.
BIDANG EKONOMI
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Kas Mandiri/mitra
1 Mengoptimalkan peran PKBGT dalam pengembangan kewirausaan (entrepreneur) atau sistem ekonomi berbasis komunitas (community-based economics) melalui
pemberian dukungan kepada kelompok profesi (tukang, IT, servis, kelompok tani, pemanfaatan pekarangan) guna optimalisasi sumber daya lokal yang dikelola secara
kolektif.
1.1 Kewirausahaan berbasis Melaksanakan/Memfasilitasi Terlaksananya pelatihan 1 - 12 65.000.000 15.000.000 50.000.000 Kor Wil,
komunitas Pelatihan kewirausahaan kewirausahaan berbasis PK dan PJ
kelompok profesi (tukang, IT, komunitas kelompok
service, kelompok tani, profesi (tukang, IT, service,
pemanfaatan pekarang) untuk kelompok tani,
optimalisasi SDM lokal yang pemanfaatan pekarang)
dikelola secara kolektif. untuk optimalisasi SDM
lokal yang dikelola secara
kolektif.
2 Pengembangan ekonomi dan kemandirian pangan melalui kegiatan peternakan dan pertanian organik berbasis keluarga/jemaat
2.1 Kemandirian di bidang 2.1.1 Pelatihan peternakan dan 1. Terlaksananya pelatihan 1 - 12 20.000.000 2.000.000 18.000.000 Kor Wil, PK
ekonomi dan pangan melalui pertanian organik berbasis sejumlah keluarga untuk dan PJ
peternakan dan pertanian keluarga kemandirian pangan lewat
organik berbasis keluarga peternakan dan pertanian
organik
2. Terbentuknya kelompok
Tani Perhutanan Sosial di
192
193
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Kas Mandiri/mitra
2.1.2 Membentuk Kelompok Kabupaten Tana Toraja dan
Tani Perhutanan Sosial Toraja Utara
3 Pengembangan perekonomian digital (e-commerce), baik dalam bidang produksi, pengelolaan, dan perdagangan online, serta start-up digital dengan model atau sistem
ekonomi berbasis komunitas (community-based economics) sebagai penggerak dan pada setiap perubahan untuk memberi “efek multiplier”terhadapkesejahteraan warga
gerejadan masyarakat.
3.1 Pelatihan perekonomian Melaksanakan pelatihan Terlaksananya pelatihan 1 . 12 30.000.000 4.000.000 26.000.000 Kor Wil, PK
digital, start up digital dengan perekonomian digital, start up perekonomian digital, start dan PJ
ekonomi berbasis komunitas. digital dengan ekonomi berbasis up igital dengan ekonomi
komunitas. berbasis komunitas.
PARTISIPASI POLITIK KEBANGSAAN DAN HUKUM
Ket
Sumber Anggaran
Sinergi
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Setoran Mandiri/mitra
Klasis
1 Meningkatkan peran PKBGT untuk terus proaktif dalam pelayanan bersama Gereja Toraja melalui pengembangan jejaring (networking), konektivitas (connectivity) dan
kemitraan (partnership) antar anggota, kelompok profesi, kemasyarakatan, pemerintah untuk mendorong sikap saling memberdayakan (siangkaran) pada semua
lingkup.
1.1 Membangun jejaring, 1.1.1 Inventarisasi dan klasifikasi Tersedianya data 1 - 12 3.000.000 2.000.000 1.000.000 PP PKBGT,
konektifitas, dan kemitraan potensi anggota PKBGT potensi anggota PKBGT KorwilPK
antar anggota, kelompok 1.1.2 Memfasilitasi pembentukan Terbentuknya forum dan PJ
profesi, kemasyaratakan, forum kelompok minat dan kelompok minat dan
pemerintah untuk profesi profesi
mendorong sikap saling
memberdayakan
(siangkaran) pada semua
lingkup.
2 Penguatan kapasitas personal anggota PKBGT untuk memberikan edukasi politik dan hukum kepada warga jemaat dan masyarakat demi membangun peradaban politik
dan hukum yang bermartabat dan berkarakter kristiani.
2.1 Edukasi politik dan hukum TOT PP PKBGT untuk edukasi Tersedinya trainer 1 - 12 10.000.000 2.000.000 8.000.000 PP PKBGT
yang berkarakter kristiani. politik dan hukum secara krisiani edukasi politik dan dengan
Narasumber
193
194
Ket
Sumber Anggaran
Sinergi
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Setoran Mandiri/mitra
Klasis
hukum yang berkarakter
krisiani
3 Penguatan kapasitas sumber daya politisi, penegak hukum dan praktisi hukum anggota PKBGT bagi kehadiran sebagai duta Gereja Toraja dalam keberpihakan bagi yang
lemah dan masyarakat marginal.
3.1 Pendampingan politisi, Dialog dengan politisi, penegak Meningkatnya kapasitas 1 - 12 20.000.000 3.000.000 17.000.000
penegak hokum dan praktisi hukum dan praktisi hukum anggota PKBGT yang
hukum untuk keberpihakan bagi yang melayani di bidang
lemah dan masyarakat marginal politik, penegak hukum
dan praktisi hukum.
BIDANG Lingkungan Hidup dan Keutuhan Ciptaan
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Setoran Klasis Mandiri/mitra
1 Optimalisasi peran PKBGT dalam mengelola dan menjaga kelestarian lingkungan hidup demi terwujudnya keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan (Program ini bisa
dilakukan dalam bentuk membangun pemahaman berkelanjutan secara teologis tentang manusia sebagai makhluk biologis dan ekologis, reboisasi, dll)
1.1 Optimalisasi peran PKBGT 1. Diskusi tematik tentang Terlaksananya diskusi 1 – 12 15.000.000 2.000.000 13.000.000 PP PKBGT
dalam mengelola dan lingkungan hidup dan keutuhan tematis tentang
menjaga kelestarian ciptaan. lingkungan hidup dan
lingkungan hidup. keutuhan ciptaan.
2. Penanaman pohon dalam Penananamn 10.000 6 5.000.000 5.000.000 Semua
rangka hari lingkungan hidup Pohon di lokasi lingkup
2 Pemberdayaan kearifan lokal dan masyarakat adat dalam menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup (Program ini bisa dilakukan dalam bentuk penelitian-
penelitian terhadap adat dan budaya yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan; dilakukan dalam bentuk membangun kerjasama
dengan lembaga-lembaga penelitian; dan lain-lain).
2.1 Diskusi, seminar dan Melaksanakan diskusi, seminar Selesainya dilaksanakan 1 - 12 30.000.000 5.000.000 25.000.000 PP PKBGT
penelitian tentang kearifan dan penelitian tentang kearifan diskusi, seminar dan dengan PK
lokal dalam memeliharan lokal dalam memeliharan penelitian tentang dan PJ
lingkungan hidup sebagai lingkungan hidup sebagai bagian kearifan lokal dalam
bagian dari pelestarian dari pelestarian lingkungan memeliharan lingkungan
lingkungan hidup berbasis hidup berbasis kearifan lokal. hidup sebagai bagian dari
kearifan lokal. pelestarian lingkungan
194
195
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Setoran Klasis Mandiri/mitra
hidup berbasis kearifan
lokal.
3 Pengembangan kerjasama dan sinergitas PKBGT dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup (Program ini bisa dilakukan dalam bentuk
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pengelolaan dan pemeliharaan serta sebagai sarana kampanye keutuhan ciptaan, dll)
3.1 Membangun sinergi dalam Membangun kerjasama dalam Terbangunnya kerjasama 1 - 12 PP PKBGT
rangka pelestarian pelestarian lingkungan hidup. dalam rangka pelestarian dan
lingkungan hidup. lingkungan hidup. Pemerintah
3.2 Sukseskan Toraja bebas BAB PKBGT bekerja sama dengan Semua Warga yang BAB PP PKBGT,
sembarangan. pemerintah mensosialisasikan sembarangan membuat PK PKBGT
kepada semua warga yang BAB WC. dan
sembarangan agar membuat Pemerintah
WC.
195
196
24. PP PWGT
I. PROGRAM BIDANG I: PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS, PEKABARAN INJIL DAN SOSIAL BUDAYA
196
197
KEGIATAN
SUMBER ANGGARAN
N SINERGI
PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN
NO MITRA/
PP PWGT
KLASIS
Pembentukan Tim Untuk memfasilitasi kelancaran Januari – - - - PP PWGT
Penyusun Gema & penerbitan Gema & Bahan Desember
Bahan Khotbah PWGT Khotbah PWGT
Pengeditan Liturgi Tersedianya Tata ibadah Maret dan 36.000.000 1.000.000 35.000.000 PP
HDS dan HPPGA persekuatuan Oikumene Nopember PWGT/Biro
Pemberdaya
an
Perempuan
Paskah OIG (Wilayah Membangun sinergitas 38.000.000 38.000.000 PP PWGT
V0 BPS/Bidang
V
3 Peningkatan pemahaman Gerakan Cinta Alkitab Memotivasi Jemaat & Klasis Januari - PP PWGT
warga PWGT tentang (GCA) untuk pelaksanaan GCA Desember PWGT Klasis
Pekabaran Injil (PI), dan PWGT
keterlibatan dalam Jemaat
kegiatan PI di jemaat- BPK/BPS
jemaat maupun secara Perkunjungan ke Menguatnya semangat dan Januari - 25.000.000 15.000.000 10.000.000 PP.PWGT/Pe
bersama pada lingkup daerah Pekabaran gerakan pekabaran Injil di Desember ng PWGT
klasis dan sinode Injil kalangan warga PWGT pada disemua
semua lingkup pelayanan, lingkup dan
sebagai bentuk kesaksian bagi Komisi PI
dunia sekitar tentang kasih Allah Gereja
yang menyelamatkan semua Toraja
ciptaanNya.
197
198
KEGIATAN
SUMBER ANGGARAN
SINERGI
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN
MITRA/
PP PWGT
KLASIS
I Penajaman nilai luhur Mengadakan Seminar Anggota PWGT memahami arti Juni atau Juli 25.000.000 25.000.000 - PP.PWGT
budaya Toraja oleh
tentang Baju adat dan dan pemaknaan busana toraja bersinergi
kekuatan injil, dikemas
aksesorisnya dalam Pemerintah
dalam teologi kontekstual
acara rambu tuka’ dan
yang diwujudnyatakan
rambu solo’
warga jemaat dalam
Lomba Anggota PWGT mampu Januari – 1.000.000 1.000.000 - PP.PWGT
kesehariannya. Pelestarian budaya menanamkan kepada anak- Desember
Toraja tentang anaknya nilai-nilai kearipan
Ulelean pare dan lokal yang terkandung dalam
karrume ulelean pare dan karume
PROGRAM BIDANG II: PARTISIPASI GEREJA DALAM MASYARAKAT
PROGRAM PRIORITAS I: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
I Pengakaran nilai-nilai Menerbitkan bahan - Terbentuknya Januari 6.000.000 6.000.000 - PP PWGT
kristiani khususnya pembinaan keluarga komunikasi yg positif PWGT Klasis
mengenai pentingnya berupa pedoman dan dalam keluarga PWGT Jemaat
memajukan pendidikan berbentuk buku saku: PKBGT
dan merawat kesehatan - Komunikasi dalam - Menanamkan karakter PPGT
dalam kehidupan keluarga, keluarga seksual pada anak sejak SMGT
serta dalam pengelolaan - Pendidikan Seksual dini
pendidikan/pelatihan,
seperti Kursus Bintranita,
Yayasan Rehabilitasi
Bersumber Masyarakat
(RBM).
2Pendidikan keluarga. Pembinaan Terpadu Januari - Juni 25.000.000 5.000.000 20.000.000 PP PWGT
secara kategorial PWGT
- " Penggunaan - Keluarga menyadari Klasis
Medsos yang Bijak" pentingnya batasan PWGT
penggunaan medsos Jemaat
198
199
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
- Pembinaan Pasutri - Pasutri memahami
(Resiliensi Keluarga pentingnya memiliki/
Kristen) menumbuhkan
ketahanan keluarga
Lokakarya / Memperlengkapi Januari - PP PWGT
Kunjungan ke anak-anak sekolah Desember SMA/SMP
sekolah-sekolah dengan modul 335
3Penyelenggaraan Kursus - Mengupayakan - Mendorong para alumni Januari - 10.000.000 10.000.000 PP PWGT
Bintranita bantuan modal untuk mengembangkan Desember PWGT
pertama bagi para usahanya dan Alumni Klasis
alumni untuk bisa memberi PWGT
memulai usaha kontribusi Jemaat
- Pemberdayaan - Peserta kursus dapat
alumni kursus mengaplikasikan
bintranita ketrampilan menjahit
- Kursus menjahit dan dan salon setelah tamat
salon yang - Semakin luasnya
memperlengkapi pelayanan kursus
peserta kursus Bintranita kepada
dengan ketrampilan masyarakat di berbagai
- Memperkuat kursus tempat
Bintranita yang - Lancarnya pelaksanaan
sudah ada dan kursus
mendorong - Terwujudnya gedung
pembukaan kegiatan/pelayanan
Bitranita di Bintranita yang bersih
jemaat/klasis sesuai dan nyaman serta
kebutuhan terpeliharanya
- Penambahan inventaris dengan baik
Inventaris
- Pemeliharaan
Gedung dan
inventaris
199
200
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
4Pengembangan berbagai Pengembangan Pengembangan Januari - 15.000.000 15.000.000 PP PWGT
ketrampilan perempuan. keterampilan Keterampilan hidup Desember PWGT Klasis
perempuan melalui: perempuan yang PWGT Jemaat
- Pembinaan mempunyai dampak bagi
membuat kue penegembangan diri dan
- Mendekatkan pasar ekonpmi keluarga yang
ke rumah, dengan berkelanjutan
penanaman buah
dan sayur sayuran
- Pembagian bibit
tanaman
5Pengembangan nilai dan Penyuluhan - Memahahami dan Januari - 7.500.000 7.500.000 PP PWGT
pola hidup sehat. Kesehatan dengan mencegah lebih awal Desember PWGT Klasis
Buku saku: kanker payudara dan PWGT Jemaat
- Deteksi dini kanker kanker serviks
payudara dan - Memahami dan
kanker serviks mencegah lebih awal
- Deteksi dini gangguan kesehatan
gangguan kesehatan mental
mental - Memahami kesehatan
- Kesehatan fisik dan fisik dan mental yang
mental lansia akan memudahkan
dalam mendampingi
para lansia
6Pelayanan bagi warga - Menguatkan Januari - 314.000.00 100.000.000 214.000.000 PP PWGT
jemaat berkebutuhan program Sahabat Desember 0 PWGT Klasis
khusus, khususnya anak- Difabel PWGT Jemaat
anak, melalui program - Pembinaan Yayasan RBM
Rehabilitasi Bersumber kader: SLB
masyarakat (RBM). * Memahami mental Rumah Sakit
anak Elim Rantepao
* Memahami cara Dinas Sosial
mendampingi
200
201
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
anak tuna rungu - Agar kesehatan anak
dan tuna wicara anak RBM tetap
- Perhatian terhadap terpelihara
Kesehatan anak - - Semakin banyak anak
anak RBM anak yang dijangkau
- Menjajaki oleh pelayanan RBM di
kemungkinan beberapa tempat
memeperluas
pelayanan RBM di
jemaat/klasis
- Menguatkan Mitra
RBM
7Perhatian lebih kepada Kerja sama dengan Supaya warga PWGT Februari 5.000.000 4.000.000 1.000.000 PP PWGT
ODIV dan korban narkoba. Komisi HIV AIDS dan semakin ikut berperan Komisi HIV AIDS
Pencegahan Narkoba aktif untuk memberi GT
Gereja Toraja perhatian terhadap
pencegahan penularan
HIV AIDS dan
penggunaan narkoba
201
202
SUMBER ANGGARAN
KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
2Partisipasi PWGT dalam Pelatihan Meningkatkan Januari - - - - PP PWGT
pengembangan ekonomi pengelolaan ekonomi Desember PWGT Klasis
masyarakat lokal keluarga yang PWGT Jemaat
bertanggung jawab
3Dukungan dan kerjasama Usaha sosialisasi Semakin banyak warga Januari - - - - PP PWGT
dengan pengelola koperasi koperasi Simpan PWGT yang Desember PWGT Klasis
simpan pinjam yang Pinjam "Shalom" yang memanfaatkan koperasi PWGT Jemaat
mendukung usaha diprakarsai oleh untuk menopang dan
ekonomi keluarga, PWGT kepada anggota Membantu
dilaksanakan dalam PWGT dan lebih pengembangan ekonomi
semangat saling menopang umum kepada keluarga
masyarakat
4Usaha Bintranita - Mengupayakan Alumni bintranita dapat Januari - 125.000.000 75.000.000 50.000.000 PP PWGT
berorientasi sosial bisnis. bantuan modal mengembangkan Desember PWGT Klasis
pertama bagi para hasil kursus yang dapat PWGT Jemaat
alumni untuk menunjang ekonomi
memulai usahanya. keluarga.
- Memproduksi Pelanggan yang
jahitan, melayani membutuhkan bisa
jasa menjahit dan terlayani dengan baik dan
salon tepat waktu yang dapat
- Menerima jasa membuat berputarnya
loundry modal usaha yang
- Penyewaan alat diinvestasi dalam usaha
dapur dan taplak Bintranita
meja, bungkus kursi Memudahkan
- Membuat sudut dalam pemasaran karena
/galery untuk diatur dengan baik dan
memasarkan menarik.
hasil produk Memperkuat
kursus persaudaraan, komitmen,
-Menyelenggaran tukar pengalaman dan
kan reuni alumni jejaring kerja sama
Bintranita
202
203
SUMBER ANGGARAN
KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
- Memberi bantuan Meningkatnya
kepada kursus jumlah warga PWGT yang
Bintranita di dilengkapi dengan
wilayah/klasis dan ketrampilan untuk
Jemaat meningkatkan ekonomi
di wilayah, klasis, jemaat
203
204
SUMBER ANGGARAN
N KEGIATAN
PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
NO PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
2
Peningkatan pelayanan Mengadakan Januari - 5.000.000 5.000.000 PP PWGT
Yayasan Motivator pelatihan pelatihan: Desember Yayasan MPM
Pembangunan Masyarakat * Pengelolaan
(Yayasan MPM). Lingkungan Hidup
yang bertanggung
jawab
* Evaluasi Yayasan
RBM & Motivator
3
Tanggap Darurat/Pelayanan Saling berbagi dengan Ikut merasakan kondisi Januari - 25.000.000 15.000.000 10.000.000 PP PWGT
Kasih sesama yang dialami oleh sesama Desember
lewat pemberian kasih
204
205
SUMBER ANGGARAN
N KEGIATAN
PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
NO PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
(khususnya dalam
pelaksanaan Rambu
Solo')
Mendirikan Bank Warga PWGT Januari - 10.000.000 7.000.000 3.000.000 PP PWGT
Sampah di lingkup menerapkan keugaharian Desember PWGT Klasis
PWGT dalam pengelolaan PWGT Jemaat
sampah plastik (non-
organik) memiliki aset
usaha
Mewujudkan Seluruh warga PWGT Januari – 500.000 500.000 - PP PWGT
kebiasaan mengelola tahu dan bisa Desember PWGT Klasis
sampah organik mengajarkan bagaimana PWGT Jemaat
sebagai gaya hidup membuat eco-enzym,
ugahari mulai dari PP PWGT
Pembiasaan Anak-anak terbiasa Januari – 5.000.000 5.000.000 - PP PWGT
menggunakan tamler membawa bekal makan- Desember PWGT Klasis
dan kotak makan di minum ke sekolah PWGT Jemaat
sekolah-sekolah (mengurangi atau
dengan perpanjangan menghilangkan
tangan para guru kebiasaan jajan)
Mempersiapkan Warga jemaat (OIG) Januari – 500.000 500.000 - PP PWGT
penerbitkan buku semakin memahami dan Desember OIG
pannduan diskusi menghayati perwujudan
menyangkut gaya hidup ugahari
pengembangan gaya
hidup ugahari
PROGRAM PRIORITAS 2: PENDAMPINGAN & ADVOKASI BAGI PERLINDUNGAN ANAK & PEREMPUAN
205
206
SUMBER ANGGARAN
KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
I Peningkatan peran Mengadakan Warga jemaat, khususnya Januari - 3.000.000 2.000.000 1.000.000 PP PWGT
PWGT untuk proaktif sosialisasi UU PKDRT, PWGT sadar uentuk Desember PWGT Klasis
mencegah terjadinya PA, PKS melawan kekerasan PWGT Jemaat
tindak kekerasan, dengan budaya damai
terutama terhadap Melakukan Warga jemaat, Januari - 11.000.000 11.000.000 - PP PWGT
anak dan perempuan, pemuridan dalam dipromotori PWGT dalam Desember PWGT Klasis
dalam keluarga rangka membangun keluarga memahami PWGT Jemaat
(KDRT) dan komunikasi relasi dasar keimanan dan
masyarakat bermakna rohani bagaimana mewujudkan
dalam keluarga budaya damai dengan
dasar Firman dan Doa
Mengadakan Warga jemaat terlatih Januari - 20.000.000 15.000.000 5.000.000 PP PWGT
pelatihan menjadi mendampingi korban Desember KPA GT
pendamping kekerasan
perempuan dan anak
korban kekerasan
Penjajakan pengadaan Penyintas kekerasan Januari – 500.000 500.000 - PP PWGT
rumah aman bagi mendapat perlindungan Desember PWGT Klasis
korban kekerasan selama proses pemulihan PWGT Jemaat
2Pelayanan Konseling Melanjutkan program Terbentuknya tim Januari – 5.000.000 5.000.000 - PP PWGT
Pastoral kepada anak RYH yang diikuti PP konselor awam di lingkup Desember
dan perempuan PWGT dan PP PWGT
korban kekerasan kemungkinan
pelatihan selanjutnya
Rekruitmen tenaga Adanya komisi konseling Januari – 2.000.000 2.000.000 - PP PWGT
konseling pastoral di pastoral yang menjadi Desember PWGT Klasis
setiap Klasis dan wadah pwgt terlatih yang PWGT Jemaat
Jemaat sebagai nantinya siap melayani
langkah awal kebutuhan pemulihan di
pembentukan komisi masing-masing jemaat
konseling dan
pastoral di setiap
jemaat
206
207
SUMBER ANGGARAN
KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN Rp. MITRA/
PP PWGT Rp SINERGI
KLASIS Rp.
Mengadakan Adanya tenaga konselor 20.000.000 15.000.000 5.000.000 PP PWGT
pelatihan-pelatihan awam terlatih dari PWGT KPA GT
konseling bagi pwgt di setiap jemaat
yang jemaat tempat
beribadahnya sudah
ada komisi konseling
pastoralnya
3Penjajakan Menjajaki Adanya asrama pelajar Januari – 500.000 500.000 - PP PWGT
kemungkinan kemungkinan yang dikelola secara Desember
pengadaan asrama pengadaan asrama kristiani dan
bagi pelajar yang pelajar di Rantepao bertanggungjawab
datang dari desa ke
kota.
IV. PROGRAM SUMBER DAYA MANUSIA, PENGUATAN KELEMBAGAAN, UMUM & KEUANGAN
PROGRAM PRIORITAS I: SUMBER DAYA MANUSIA & PENGUATAN KELEMBAGAAN
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU PP PWGT MITRA/
Rp. SINERGI
Rp. KLASIS Rp.
I Pengorganisasian Menghadiri Adanya pendampingan Sesuai undangan 60.750.000 48.750.000 12.000.000 PP PWGT
warga PWGT untuk Persidangan PWGT dari PP PWGT kepada PWGT Klasis
pembangunan Klasis PWGT Klasis yang
persekutuan demi melaksanakan
mewujudkan visi Gereja persidangan
Toraja 2021-2026, Pendataan anggota Tersedia data yang akurat Januari - Juni - - - PP PWGT
yakni “Gereja Toraja PWGT mengenai jumlah anggota PWGT Klasis
Satu dalam Pelayanan PWGT PWGT Jemaat
Bersama” pada lingkup SIGET
jemaat, klasis, yang Rapat Rutin Pelaksanaan Program Januari, Maret, 17.400.000 17.400.000 - PP PWGT
terikat secara sinodal. (Pengurus Inti) terencana dan terevaluasi Mei, Juli,
dengan baik September,
November
207
208
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU PP PWGT MITRA/
Rp. SINERGI
Rp. KLASIS Rp.
Rapat Koordinasi Juni dan 13.000.000 13.000.000 - PP PWGT
November
Rapat Kerja PWGT Penyusunan Program Oktober 155.000.000 47.000.000 Kontribusi PP PWGT
2024 108.000.000 PWGT Klasis
Mengikuti Terbangunnya sinergitas Sesuai undangan 5.000.000 5.000.000 - PP PWGT
pertemuan yang
lebih luas
Pertemuan berkala Terbangunnya sinergitas 2x/tahun 36.000.000 Kontribusi PP PWGT
pelayanan PWGT klasis di PWGT Klasis
setiap wilayah
Peningkatan relasi Membangun sinergitas Sesuai undangan 15.000.000 15.000.000 - PP PWGT
dengan organisasi Instansi Terkait
lain
Perkunjungan Memenuhi & memahami Januari - 40.000.000 40.000.000 - PP PWGT
terjadwal ke klasis- kondisi dan kebutuhan Desember Klasis yang
klasis (Nanggala klasis-klasis terjadwal
Karre, Morowali,
Malili & Mappak)
Perkunjungan Meningkatnya Sesuai Program 30.000.000 10.000.000 20.000.000 PP PWGT
terpadu bersama pengetahuan dan Bidang V BPS GT BPSGT (Bidang V)
OIG ketrampilan warga PWGT
dalam memimpin dan
mengelolah kelembagaan
PWGT yang berporos
pada kasih Kristus
2 Pengembangan Menghadiri Adanya sinergitas PWGT, Sesuai undangan 10.000.000 10.000.000 - PP PWGT
sinergitas PWGT, kegiatan-kegiatan PKBGT, PPGT, dan SMGT PP PKBGT
PKBGT dengan PPGT PPGT, PKBGT, SMGT dalam pengembangan PP PPGT
dan SMGT dalam rangka SDM Gereja Toraja PP SMGT
penyiapan SDM Gereja
Toraja pada masa kini
dan masa depan
208
209
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU PP PWGT MITRA/
Rp. SINERGI
Rp. KLASIS Rp.
3 Pemanfaatan Teknologi - Website PWGT Tersedianya media Januari – 20.000.000 20.000.000 - PP PWGT
Informasi untuk - Email, WA komunikasi dan Desember PWGT Klasis
menyebarkan informasi - Persuratan, dan informasi PWGT PWGT Jemaat
yang mendukung - Korespondensi
pelayanan PWGT
4 Pembinaan/pengemba Latihan Meningkatnya kualitas, Sesuai undangan 66.000.000 30.000.000 Kontribusi PP PWGT
ngan kapasitas SDM Kepemimpinan kapasitas dan komitmen 36.000.000 PWGT Klasis
warga PWGT melalui Wanita kepemimpinan Pengurus PWGT Jemaat
pelatihan demi PWGT pada semua
penguatan lingkup pelayanan, yang
kelembagaan digerakkan oleh
spiritualitas kristiani dan
wawasan kebangsaan
Menyusun panduan Adanya panduan Januari 10.000.000 10.000.000 - PP PWGT
Latihan Wanita pelaksanaan Latihan
Perempuan Gereja Kepemimpinan Wanita
Toraja, serta Gereja Toraja.
pelatihan-pelatihan
dan lokakarya-
lokakarya
menyangkut hal-hal
khusus tersebut
sesuai kebutuhan
jemaat dan klasis
Pelatihan IT PWGT mampu Januari 63.200.000 63.200.000 - PP PWGT
menggunakan perangkat
IT dan media sosial
secara bertanggung
jawab
Pelatihan Administrasi PWGT Januari – 127.000.000 41.500.000 Kontribusi PP PWGT
Kesekretariatan & tertata dengan baik. Desember 85.500.000 PWGT Klasis
Kebendahraan
(KSB)
209
210
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU PP PWGT MITRA/
Rp. SINERGI
Rp. KLASIS Rp.
Pelatihan TOT Tersedianya tenaga/SDM Januari – 10.000.000 10.000.000 Kontribusi PP PWGT
yang kompeten di Desember PWGT Klasis
bidangnya
Sosialisasi: Keputusan Persidangan Januari – 33.000.000 18.000.000 15.000.000 PP PWGT
- GBPP 2022- XIV PWGT tersosialisasi Desember PWGT Klasis
2027 dengan baik PWGT Jemaat
- Tata Kerja
Penerbitan Tata Warga PWGT di semua Januari – 23.000.000 15.000.000 8.000.000 PP PWGT
Kerja, Panduan: lingkup dapat Desember
Administrasi Umum mempedomani panduan
& Keuangan, LKW yang dimaksud
Penambahan Memenuhi Januari – PP PWGT
Inventaris & kebutuhan/fasilitas Desember
Pemeliharaan organisasi
Kantor
ATK & Januari – PP PWGT
Penggandaan/Pence Desember
t-akan materi
Partisipasi Ke BPS Januari – 45.000.000 45.000.000 - PP PWGT
Desember
Subsisdi untuk Sebagai wujud perhatian Januari – PP PWGT
SMGT & PPGT lebih terhadap generasi Desember
muda
PROGRAM PRIORITAS 2: SUMBER DANA
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp. SINERGI
KLASIS Rp.
I Pengumpulan dana Mengumpulkan: Semua anggota PWGT Januari - 340.000.000 340.000.000 PP PWGT
PWGT jemaat untuk - Dana Pelayanan sehati untuk menunjang Desember PWGT Klasis
menunjang program Wanita pelaksanaan PWGT Jemaat
jemaat, klasis dan - Persembahan program/kegiatan PWGT
sinodal (PP PWGT). Syukur Bulanan dan pembiayaannya pada
semua lingkup pelayanan
210
211
SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN KEGIATAN
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU MITRA/
Rp. PP PWGT Rp. SINERGI
KLASIS Rp.
- Persembahan
Minggu I setiap
bulan
- Persembahan
kebaktian
Paskah, HUT
PWGT & Natal
- Persembahan
kebaktian
oikumene (HDS,
HPPGA)
- Dana Pekabaran
Injil
- Dana Koordinator
Wilayah
Penerbitan Laporan Informasi keuangan Juni & Desember PP PWGT
Keuangan 2x/tahun dapat di terima dan PWGT Klasis
diketahui oleh jemaat dan PWGT Jemaat
klasis
2Penggalangan dana Mendukung Setiap anggota PWGT Januari - 215.000.000 15.000.000 200.000.000 PP PWGT
pada semua lingkup pembangunan Pusat dapat berpartisipasi Desember PWGT Klasis
pelayanan PWGT untuk Pelayanan Gereja dalam bentuk dukungan PWGT Jemaat
menopang Toraja (ex-asrama dana Rp.5.000,-
program/kegiatan Elim) /anggota/bulan selama 2
pelayanan PWGT jemaat (dua) tahun
dan klasis maupun Mendukung Gereja Toraja sebagai Januari - 145.000.0000 120.000.000 25.000.000 PP PWGT
kegiatan bersama pada penyelenggaraan tuan dan puan rumah. Desember PWGT Klasis
lingkup sinodal (PP Pertemuan Raya PWGT Jemaat
PWGT) Perempuan PGI dan
Sidang Raya PGI
tahun 2024
211
212
25. PP PPGT
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
BIDANG PENGAKARAN AJARAN
Talk Show Seputar PGT Memperlengkapi pemuda Generasi Milineal
GerejaToraja tentang konsep PPGT telah mampu Januari- 30.000.000 15.000.000 15.000.000
ajaran Pengakuan Gereja menjelaskan secara Juni
Toraja. menjawab salah satu individu tentang
indikator kurikulum Pengakuan Gereja
pembinaan PPGT Toraja
Study Eklesiologis Kader dan Adanya landasan teologi PPGT dengan sadar dan
Murid eklesiologis tentang sistem semakin mendalami Mei 10.000.000 5.000.000 5.000.000
pembinaan dalam PPGT keterlibatannya dalam
PPGT
Pembinaan GCA Menumbuh kembangkan Adanya kelompok KTB Febru 15.000.000
kecintaan anggota PPGT disetiap Klasis wilayah ari - 50.000.000 15.000.000 KPWG
terhadap Alkitab sebagai 1, 2, 3, dan 6 Juli Donatur
sumberFirman Tuhan 20.000.000
BIDANG KARAKTER DAN SPIRITUALITAS
Penerbitan dan - Melaksanakan Jan -Mar 1.500.000 - 1.500.000 -
PendistribusianBina Muda pencetakan dan Bahan khotbah 2024
edisi ke-16 Tahun 2024 distribusi BM. Edisi berbasis leksionari
2024 sebanyak 100 Eks. diterima dan di
- Masing-masing Klasis manfaatkan oleh
akanmendapat BM semua warga PPGT
2024 1 Eks. Dengan
menganti Biaya
Penulisan BM sebesar
Rp.150.000 / Klasis
- File Pdf BM Edisi
Tahun 2024 akan
diunggah di Link
https://linktr.ee/ppgt
ksu_org
212
213
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
Workshop dan Penulisan Workshop (Pelatihan dan Tersedianya penulis Okt - 15,000,000 BPS PP PPGT
PP PPGT,
BinaMuda Edisi ke 16 Tahun Penulisan) BinaMuda yang Nov 10.000.000 5.000.000
BPWG-
2024 berkapasitas 2023
PI GT dan
sesuai standar di
Ketua5 BPS GT
tingkatpusat
Kerjasama Pelayanan Lintas - Menyusun materi; Terselenggaranya J 5,000,000 BPS PP PPGT PP PPGT,
Kampus/Sekolah mempersiapkan pemateri Pendidikan Moral an 2.500.000 2.500.000 PP
dan melaksanakan “SALIB” Kristiani yang – SMGT, YPKT, &
(sekolah Alkitab Pada Masa berkesinambungan Des UKITORAJA
Liburan) bersama dengan antarsekolah dengan 2023
PP.SMGT Gereja.
- Membangun komunikasi
danmengadakan
pertemuan dengan
lembaga-lembaga
pelayanan bagi
Mahasiswa/Siswa
Bengkel Teologi Kegiatan dilaksanakan Terlaksananya kegiatan Jan – 5,000,000 Subsidi BPS PP PPGT PP PPGT, PP
secaraonline/onsite: PPGT Berliturgi, Des 2.500.000 2.500.000 SMGT,
- Sharing Pengurus pelatihanberkhotba, PA 2023 BPWG-PIGT,
BidangK&S tematis, dan KLM-GT, &
- PPGT Berliturgi pendampingan pastoral Ketua 5 BPS GT
- Pelatihan Berkhotbah bagi pengurus.
- PA tematis setiap bulan
- Pendampingan
Pastoraluntuk
pengurus
- Menyusun Panduan
Penyambutan
Anggota Baru(Remaja
ke PPGT) bersama
dengan PP.SMGT dan
KLM GT
213
214
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
-Menyusun Panduan
Spritual Check Up
BIDANG PENGEMBANGAN SDM, PROFESI DAN KEMINATAN
PENGEMBANGAN POTENSI Peningkatan dan 1. PELATIHAN Mei 25,000,000 20.000.000 5.000.000
PEMUDA BERBASIS pengembangan Potensi dan KEWIRAUSAHAAN
KEMANDIRIAN DAN Daya anggota PPGT melalui BERDASARKAN
EKONOMI KREATIF penguatan semangat KEBUTUHAN PPGT
(LANJUTAN PROGRAM kewirausahaan dan 2. KERJASAMA/
2022) pendampingan terencana PENDAMPINGAN
menuju pola pengembangan KEWIRAUSAHAAN
ekonomi kreatif 3. MENDAMPINGI
BADAN USAHA
PENGUATAN KAPASITAS Peningkatan kemampuan Pembinaan-Pembinaan Jan – 25,000,000 5.000.000 20.000.000
PEMUDA DAN KELEMBAGAAN anggota PPGT melalui Tematis akan Des
DAN PENGEMBANGAN MINAT pengembangan minat bakat dilakukan dalam
BAKAT ( SOFT SKILL) secara kreatif, inovatif yang bentuk kegiatan :
Lanjutan Program 2022 dilakukan secara terencana 1. Pelatihan Seni
dan terukur. 2. Pelatihan Bahasa
Inggris
PENINGKATAN PERAN DAN Meningkatkan peran serta Pelatihan Multimedia & Des. 7,000,000 5.000.000 2.000.000
FUNGSI SUMBER DAYA pemuda pemanfaatan Jurnalistik 2022
MANUSIA DALAM JARINGAN Teknologi dan Informasi
KOMUNIKASI BERBASIS untuk kebutuhan informasi
DARING pemuda, pelayanan dan
( MEDIA ONLINE) masyarakat melalui wadah
media pers/ media online
serta mendukung kualitas
pelayanan pemuda dalam
Pekabaran Injil.
PEWADAHAN POTENSI DAN Membangun kebersamaan Pentas Kreasi Seni Juni 12,000,000 12.000.000 -
BAKAT/ MINAT DALAM melalui potensi bakat dan Remaja dan Pemuda 2023
BIDANG SENI minat pemuda dan remaja (KONSER VIRTUAL)
untuk dapat memaksimalkan
214
215
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
pembinaan yang terarah dan
lebih meningkatkan
paritispasi dalam
kebersamaan wadah remaja
dan pemuda
BIDANG ORGANISASI
Pembinaan Organisasi 1. Pengembangan dan Penerbitan dan Jan – 7.000.000 Subsidi BPS Kas PP. PPGT Sinergi dengan
pembaharuan silabus implementasi silabus Des 5.000.000 2.000.000 Pengurus
pembinaan di bidang 2023 Klasis dan
organisasi. BPS/BVGT
2. Pembinaan ditujukan
kepada pengurus dan
anggota PPGT.
Penjemaatan hasil keputusan 1. Sinkronisasi hasil-hasil Jumlah dokumen yang Jan – 2.000.000 - Kas PP PPGT
keputusan. dirampungkan dan Des Rp. 2.000.000
2. Penyederhanaan PO dan disosialisasikan 2023
penerbitan petunjuk
teknis /mekanisme kerja.
3. Mengupdate data
keputusan di linktree dan
website PPGT.
4. Sosialisasi langsung
dan/atau pendampingan
kegiatan.
Gerakan PPGT berliterasi 1. Membangun gerakan 1. Karya yang Des 4.000.000 - Kas PP. PPGT
PPGT yang mencintai diterbitkan 2023 Rp. 4.000.000
budaya literasi. Partisipasi program
2. Menerbitan karya PPGT
dalam bentuk buku,
majalah digital dan artikel
online.
3. Melaksanakan pelatihan
menulis.
215
216
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
Dies Natalis PPGT 1. Memperingati dan Pelaksanaan program Des 5.000.000 - Kas PP.
mensyukuri 61 tahun 2023 PPGT/tim
PPGT. 5.000.000
PUSTAKA PPGT 1. Membentuk tim PUSTAKA 1. Jumlah dan bobot Jan – 7.000.000 Subsidi BPS Kas PP ITGT Bidang
2. Melaksanakan pelatihan kajian Des 2.000.000 PPGT/tim Penelitian
dan pembekalan bagi tim. Hasil penataan data dan 2023 5.000.000
3. Melakukan kajian dan informasi
pengembangan serta
penataan data/informasi
PPGT.
Database dan Informasi 1. Memaksimalkan fungsi 1. Jumlah yang Jan – 5.000.000 - Kas PP PPGT Tim PUSTAKA
PPGT Sisfo PPGT terdata Des 5.000.000 PPGT
2. Melaksanakan sensus Pesebaran informasi 2023
PPGT secara berkala
3. Menyediakan website
PPGT sebagai media
inforkom PPGT.
4. Perekrutan kontributor
5. Memaksimalkan akun
media sosial PPGT
Diskusi Tematis 1. Melakukan diskusi secara 1. Kuantitas dan Jan – 3.000.000 - Kas PP.PPGT Organisasi lain
berkala. bobot diskusi Des 3.000.000,- dan Tim
2. Keikutsertaan 2023 PUSTAKA
dalam diskusi PPGT
BIDANG SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP
Mengikuti Kegiatan Mengikuti kegiatan yang 1. Membangun Jan – 5,000,000 - PP PPGT Pemerintah
Oikumene dan Kebangsaan dilaksanakan oleh pemerintah sinergitas antar Des 5,000,000 atau Instansi
atau instansi terkait umat beragama 2023
sebagai
implementasi
membawa damai
sejahtera bagi semua
ciptaan.
216
217
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
2. Sebagai peran PPGT
dalam mengisi
kemerdekaan
Gerakan Cinta Lingkungan 1. Melaksanakan Kegiatan Meningkatkan Jan – 5,000,000 Subsidi BPS PP PPGT Masyarakat
Bersih Lingkungan Pada kepedulian PPGT dan Des 2.500.000 2.500.000 Umum
hari Besar lingkungaan Masyarakat terhadap 2023
2. Mendistribusikan pesan lingkungan
dan seruan tentang
lingkungan hidup melalui
slogan, baligho dan surat
edaran (kampanye
lingkungan hidup)
Pembinaan Politik dan 1. Mengadakan seminar Membangun paradigma Jan – 10,000,000 Subsidi BPS PP PPGT
Wawasan Kebangsaaan politik dan wawasan tentang politik sehat Des 5.000.000 5.000.000
kebangsaan dan peran aktif pemuda 2023
2. PPGT terlibat dalam dalam mengisi
kegiatan pilkada/Pilkalem kemerdekaan
3. Kegiatan lintas agama.
Pembenahan Tim Siaga 1. Penyusunan SOP TIM 1. Meningkatkan Jan – 30,000,000 Subsidi BPS PP PPGT Pemda, CWS, &
Bencana PPGT Tanggap Bencana PPGT kemampuan tim Des 15.000.000 15.000.000 Basarnas
2. Berkoordinasi dengan tanggap darurat 2023
Dinas terkait (Pemda, CWS bencana
dll) untuk memfasilitasi 2. Melengkapi
pelatihan peralatan tim
3. Menyediakan peralatan tanggap darurat
standar Tanggap Bencana bencana
PPGT Peduli 1. Membuka media Center Membangun Jan – 10,000,000 Subsidi BPS PP PPGT PP PPGT, Tim
PPGT Peduli kepedulian PPGT dalam Des 5.000.000 5.000.000 Siaga Bencana
2. Menugaskan Tim Sigana menyikapi situasi 2023 PPGT, & Crisis
untuk menjalankan misi kemanusiaan. Center Gereja
kemanusiaan. Toraja
BIDANG UMUM
217
218
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
Kurikulum PPGT Evaluasi dan Implementasi Implementasi dan Jan –
kurikulum evaluasi terhadap Des 5,000,000 - Kas PP PPGT Unit Kerja
Kurikulum PPGT 5,000,000 Kurikulum
sebagaiamanat dari
Kongres XIV PPGT
1. Menghasilkan
bukucatatan
1. Launching buku sejarah perjalanan BPS Gereja
Buku Sejarah PPGT sejarahPPGT PPGT agar PPGT Jan – 10,000,000 Subsidi BPS Kas PP PPGT Toraja &
1. Penerbitan buku sejarah tidak kehilangan Des 5,000,000 5,000,000 Fungsionaris
PPGT jejak sejarah. PPGT
2. Menambah
wawasan dan
sense of belonging
terhadap PPGT
Kongres XV PPGT Wadah pengambilan 25 – 29 50.000.000 30.000.000 20.000.000 Tuan Rumah
Melaksanakan konperensi
keputusan tertinggi Sept Kongres
studidan kongres XV PPGT
organisasi 2023
Memasukkan usulan dari
Pengurus Klasis selambat-
Keterlibatan seluruh
lambatnya 6 bulan sebelum
anggota PPGT untuk
pekaksanaan kegiatan.
mendukung Kongres
Dengan demikian usulan dari
melalui persembahan
tingkat jemaat harus
secara personal
dimasukkan sebelum itu
untuk dikelola oleh Pengurus
Klasis.
Melaksanakan kunjungan Meningkatkan kualitas Dikondi 5.000.000 - Kas PP PPGT Ketua V
Kunjungan Terpadu terpadu ke Klasis bersama pelayanan klasis yang sikan 5,000,000
ketuaV BPS Gereja Toraja dikunjungi
dan Pengurus Pusat OIG
Paskah/Natal OIG Ibadah dilaksanakan secara Merayakan hari raya April 3.000.000 - Kas PP PPGT Ketua V
online gerejawi atau Des 3,000,000
218
219
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana Am Mandiri/mitra
PPGT terlibat secara langsung Keterlibatan secara
dalam kegiatan sidang raya oikumene sebagai Dikondi
Sidang Raya PGI / PRPG PGImaupun PRPG bagiandari panggilan sikan - - - -
PPGT PPGT terlibat
aktif sebagai bagian
dari Gereja Toraja
Keterlibatan PPGT di
semua lingkup untuk
menjadi Pandu
Mendukung pembangunan Keterlibatan PPGT
Aksi 5.000 PPGT Gedung Pelayanan Gereja secara OIG untuk - - - - Ketua IV
Torajal ewat aksi 5.000 pembangunanGedung
/anggota PPGT setiap bulan Pelayanan GerejaToraja
Gedung AAVdL Pengelolahan Gedung AAVdL Gedung AAVdL sebagai Jan – - - - Pengelola
untuk kegiatan pelayanan & pusat pembinaan PPGT Des Gedung
komersial
219
220
26. PP SMGT
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Dana am Mandiri/ Sinergi
mitra
1 Penerapan Kurikulum Pembinaan
Sosialisasi/ pemanfaatan modul Penerbitan Modul Cetak Modul Mei 20.000.000 Kas PP,
Pembenihan dan Pesemaian Kontribusi
(Pempes)
2 Pengembangan Kurikulum Pengajaran SMGT
2.1. Revisi Pedoman Tahun II Editing Pedoman tahun II Materi siap cetak Agustus 10.000.000 Kas PP
2.2. Penerbitan Pedoman Tahun Mencetak Pedoman yang Pedoman siap dikirim ke Okt 300.000.000 Kas PP
II sudah di edit Jemaat-jemaat
2.3. Penerbitan Alat Peraga Menyiapkan alat peraga 40 % cerita dalam pedoman Okt 30.000.000 Kas PP
Tahun II ada alat peraga
2.4. Sosialisasi penggunaan Sosialisasi ke jemaat dan Semua GSM dapat Jan-Des 5.000.000 Kas PP
pedoman dan alat peraga Klasis menggunakan Pedoman
2.5. Revisi Kurikulum SMGT Merevisi kurikulum SMGT Laporan pada persidangan XI Agustus 20.000.000 Kas PP
3 Sekolah Alkitab Liburan (SALIB) berbasis PGT
3.1. Penyusunan materi SALIB Membentuk Tim Materi SALIB tersedia Maret 10.000.000 Kas PP
3.2 Penerbitan materi SALIB Materi siap cetak Panduan dicetak Mei 10.000.000 Kas PP
3.3. Pelaksanaan SALIB di Melaksanakan kegiatan Pelaksanaan SALIB di jemaat Juni - Juli 15.000.000 Kas PP,
klasis/sekolah SALIB di Klasis/sekolah dan klasis Mitra,
Kontribusi
3.4.Fasilitator Salib di Klasis dan Pelatihan fasilitator Ada fasilitator di klasis dan Mei 5.000.000 Kas PP
Wilayah wilayah
4 Pemantapan Ibadah Lintas Generasi
4.1. Penyusunan Brosur Membentuk Tim penyusun Tersedia brosur sesuai Jan, Feb, 20.000.000 Kas PP
PAGT/HUT, Paskah, HDS, HDA kebutuhan Okt
dan Natal
220
221
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana am Mandiri/ Sinergi
mitra
4.2. Pelatihan brosur Pelatihan di Klasis/ GSM dapat menggunakan Feb, Maret, 75.000.000 Kas PP,
Wilayah Brosur Nop Kontribusi
4.3 penyusunan bentuk-bentuk Kerja sama dengan KLM Ibadah Lintas Generasi Januari 5.000.000 Kas PP
Ibadah Lintas Generasi diminati semua Warga Jemaat
5 Pembudayaan kebiasaan bercerita dalam keluarga
5.1. Sosialisasi KBC 1 dan 2 Penjemaatan KBC Semakin banyak GSM/ orang Jan - Des 5.000.000 Kas PP PJ,PK
tua menggunakan KBC sebagai
alat peraga dalam bercerita
5.2. Pelatihan Keluarga Ceria Melatih para orangtua Orangtua memiliki Jan - Des 5.000.000 Kas PP, PJ, PPA
menceritakan Alkitab keterampilan bercerita Kontribusi
kepada anak bersama anak
5.4. Festival/Lomba cerita Melaksanakan Lomba Semakin banyak orang tua yg Juni-Juli 15.000.000 Kas PP PK
Alkitab Cerita Alkitab pada bisa menceritakan Isi Alkitab
Pesparawi V 2023
6 Gerakan Cinta Alkitab berbasis keluarga
6.1. GCA era digital GCA era digital GCA semakin digemari diera Jan - Des 5.000.000 Kas PP
digital
6.2. EE Pembinaan/ pelatihan Semakin banyak Jemaat/ Jan - Des 5.000.000 Kas PP,
Klasis melakukannya Kontribusi
6.3. Cerita Mingguan Anak Menyusun cerita Mingguan Cerita dapat digunakan diluar Jan - Des 17.500.000 Kas PP
berdasar Membangun Ibadah Hari Minggu
Jemaat
6.4. Penjemaatan Injil Lukas yang Menggunakan Injil Lukas Sebagian besar anak Membaca Feb, Juni, PM PJ
sudah diterjemahkan ke dalam hasil terjemahan bahasa Injil Lukas bahasa Toraja. Des
bhs Toraja Toraja dalam kegiatan
SMGT
7 Titus
7.1. Penerbitan Materi Titus Menerbitkan materi Materi tersedia untuk Februari 15.000.000 Kas PP
kegiatan di Jemaat atau Klasis
7.2. Pelaksanaan Titus 1 Titus di Jemaat atau Klasis SMGT dan GSM mengenal Jan - Des 5.000.000 Kontribusi PJ, PK
Eklesiologi GT
221
222
222
223
Sumber Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Anggaran Sigernitas
2. TOT Pembinaan Tersedianya Nop 2022 Klasis 30.000.000 Klasis Makale
Dasar di tenaga Fasilitator Makale Utara dan Utara/PP.SMGT
Jemaat/Klasis/ bagi Pembinaan Dasar di Rayon Sangalla’,
Pelayan Khusus Jemaat /Klasis/PP Jan-Des (Sesuai
(PelSus) Permintaan
Jem/Klasis) Jemaat/
Januari- Wil I. Klasis/ PP.SMGT
Februari -Wil II
&III.
Februari (PelSus-
PP)
Maret- Wil IV.
Maret- Wil V.
Maret -Wil VI.
b. Pembinaan Lanjutan 1. Pembuatan (modul 1. Tersedinya secara Januari 2023 10.000000 PP.SMGT
yang belum ada) dan lengkap Modul
Penyempurnaan Pembinaan Lanjutan
modul materi dan siap pakai
Pembinaan lanjutan
2. Pelaksanaan 1. Tersedianya GSM yang Jan-Des (Sesuai 10.000.000 Jemaat/ Klasis
Pembinaan Lanjutan mandiri dan kreatif Permintaan)
di Jemaat/Klasis/ mengajar di Jemaat. PP.SMGT
Wil/Pos PI/Pelayan 2. GSM yang telah Februari 2023
Khusus-PP mengikuti Pelatihan (PelSus dan Tim
Dasar, dalam satu Pembina-
tahun tuntas mengikuti PP.SMGT)
semua materi lanjutan.
223
224
Sumber Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Anggaran Sigernitas
2. Tersedianya Pelayan
Khusus yang dapat
dikaryakan di jemaat.
c. Pembinaan Tematik 1. Penyusunan materi 1. Tersedinya secara Februari-April 2023 10.000.000 PP.SMGT
dan Pembuatan lengkap Modul
Modul Pembinaan Pembinaan Pengurus
Pengurus SMGT SMGT dan siap pakai
berdasarkan
kurikulum
pembinaan yang
sudah ada.
2. TOT Pembinaan : 1. Tersedianya GSM yang Februari 2023-Wi 25.000.000 PP.SMGT dan atau BID III
GSM Kreatif di Era dapat mengajar secara I MITRA SIL
Digital kreatif dengan Februari 2023-Wil
memanfaatkan media II
digital.
2. Tersedianya tenaga
fasilitator/pelatih di
lingkup wil/PP untuk
membina GSM kreatif
mengajar di era digital
3. Pengembangan 1. Tersedianya GSM yang Januari 2023 10.000.000 PP.SMGT dan atau Bid III
Pembinaan No dapat mendamping Mei 2023 Mitra SIL dan NA
Apologize sampai anak Remaja menjalani
pada tahap TOT masa remajanya
dengan baik dan benar.
2. Terlaksananya
kegiatan
pendampingan remaja
yang kreatif dan sesuai
kebutuhan di jemaat
dan klasis.
3. Tersedianya fasilitator
yang tersertifikasi
224
225
Sumber Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
Anggaran Sigernitas
dalam memfasilitasi
pembinaan NA.
d. Pengembangan Kapasitas Mengikuti Pembinaan/ 1. Meningkatnya Jan-Des 2023 15.000.000 PP.SMGT dan atau BID I, BID III
Tenaga Pembina GSM- Pelatihan kompetensi dan Mitra
SMGT kemandirian tenaga
pembina untuk
mengelola bentuk-
bentuk pembinaan
yang sesuai dengan
kebutuhan SMGT.
2. Dihasilkannya bentuk-
bentuk pembinaan
GSM yang prinsip dan
kreatif sesuai
kebutuhan SMGT.
BIDANG PEMBERDAYAAN POTENSI
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana Mandiri/ Sinergi
am mitra
10 Peningkatan perhatian kelas remaja
10.1. Lokakarya Kelas - Penyusunan Materi Materi pertemuan remaja Maret 10.000.000 Kas PP
Remaja dengan melibatkan Remaja tersedia
11 Pengembangan kepemimpinan ASM dan GSM
Pesparawi Pesparawi di Klasis Makale Diikuti oleh semua Rayon Sesuai 25.000.000 BPS GT Kas PP,
Kota Jadwal
Persidangan XI Mempersiapkan Melaksanakan Persidangan XI September 25.000.000 BPS GT Kas PP dan
pelaksanaan Persidangan Kontribusi
XI
12 Peningkatan komunikasi dan konsolidasi antar pengurus
12.1. Perkunjungan ke Klasis Membuat jadwal 40 % Klasis dikunjungi Januari - 50.000.000 Kas PP
perkunjungan Desember
225
226
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana Mandiri/ Sinergi
am mitra
12.2. Perkunjungan terpadu Perkunjungan terpadu Kerja sama dengan semua OIG Sesuai 15.000.000 Kas PP,
Ketua V Jadwal
13 Pengembangan SMBBT
13.1. Pemantapan Klasis Kerja sama dengan Klasis Klasis Piongan menjadi April 5.000.000 Kas PP, SIL
Piongan Denpiku sebagai Piongan percontohan
percontohan
13.2. Penerbitan lagu SMGT Mengumpul, menerbitkan, Lagu- lagu setiap brosur dll Nopember 25.000.000 Kas PP, SIL
dan penjemaatan menjemaatkan terkumpul
13.3. Penerjemahan Menerjemahkan Perjanjian Terbitnya Alkitab Anak Toraja Jan - Des 50.000.000 Kas PP, SIL
Perjanjian Baru Baru Perjanjian Baru
13.4. Penerjemahan bahan Penerjemahan Lagu-lagu pendukung SMBBT tersedia Agustus 25.000.000 Kas PP, SIL
pendukung SMBBT dan pendukung lainnya
14 Pengembangan kerjasama, kemitraan, oikumene dan pluralitas
14.1. Kerjasama lintas Melakukan kerja sama Gereja Toraja satu dalam Sesuai 15.000.000 Kas PP,
lembaga internal GT pelayanan Jadwal
14.2. Kerjasama dengan DVN Persuratan ke DVN Adanya bantuan DVN untuk Jan - Des PM
Belanda pelayanan SMGT
14.3. Kerjasama dengan Membuat Proposal Pemerintah mendukung Agustus PM
pemerintah kegiatan SMGT
15 Pengembangan pelayanan sosial, budaya dan lingkungan hidup
15.1. Pelayanan sosial Kerja sama CC GT Semua GSM berpartisipasi Januari – 20.000.000 Kas PP Kerja
dalam pelayanan sosial Desember sama
CCGT
15.2. Pembinaan/kampanye Melakukan kampanye dan WJ mengenal pola asuh anak Januari – 10.000.000 Kas PP
parenting pembinaan yang sebenarnya Desember
15.3. kampanye bersahabat Kerja sama dengan PP bersahabat dengan anak Sikon 10.000.000 Kas PP
anak berkebutuhan khusus PWGT berkebutuhan khusus
15.4. Pembinaan/kampanye Kampanye dalam kegiatan Masyarakat sadar lingkungan Januari – 10.000.000 Kas PP
kesadaran lingkungan SMGT Desember
226
227
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana Mandiri/ Sinergi
am mitra
16 Pengembangan organisasi dan perangkat-perangkatnya
16.1. Penerbitan dan Sosialisasi Tata Kerja di Semua GSM dan Pengurus Januari – 15.000.000 Kas PP
sosialisasi Tata Kerja Klasis-klasis memahami Tata Kerja Desember
16.2. Penyempurnaan Melengkapi sejarah SMGT Sejarah berdirinya SMGT Agustus 10.000.000 Kas PP
sejarah SMGT semakin lengkap
16.3. sosialisasi mars dan Mengadakan Lomba pada Semua mengenal dan Juni 15.000.000 Kas PP
hymne SMGT Pesparawi menyanyikan Mars dan Hymne
17 Raker I Merencanakan tempat Calon 1 adalah klasis Kalaena Oktober 25.000.000 BPS GT Kas PP
Raker I tahun 2023 dan calon 2 Wilayah Makassar
18 Raker BPS GT Menghadiri Raker GT Oktober 7.500.000 Kas PP
Pengembangan sistem informasi dan komunikasi
19 Pengembangan website, - Menginformasikan - Semua informasi/ kegiatan Januari – 15.000.000 Kas PP
medsos, database kegiatan SMGT lewat menjemaat Desember
medsos - kegiatan SMGT dishare lewat
- Kerja sama dengan SIGET medsos
20 Pengelolaan sistem keuangan dan kekayaan organisasi
20.1. Distribusi laporan Mengirim laporan Semua Klasis dan jemaat Feb, Juni 5.000.000 Kas PP
keuangan ke klasis dan keuangan ke Jemaat- menerima Laporan keuangan
jemaat jemaat
20.2. Digitalisasi informasi Digitalisasi laporan laporan keuangan dapat di Jan - April 15.000.000 Kas PP
dan laporan keuangan keuangan lewat SIK Update lewat SIK oleh Klasis
dan Jemaat
20.3. Penambahan dan Adanya studio mini SMGT Penyebaran Informasi ke Januari - 50.000.000 Kas PP
pemeliharaan inventaris Jemaat – jemaat lewat Studio Maret
20.4.Pemeliharaan Mobil Pemeliharaan mobil dan kendaraan operasional baik Januari - 25.000.000 Kas PP
dan Motor Inventaris Motor Desember
21 Penggalangan dana
Kios sekolah minggu Penggalangan dana lewat Pengembangan usaha Kios Januari - PM Kas PP
Kios SMGT SMGT mendukung sumber dana Desember
22 investasi Dana / saldo SMGT SMGT memiliki Investasi April- Mei 200.000.000 Kas PP
diinvestasikan
227
228
Sumber Anggaran
Ket
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Dana Mandiri/ Sinergi
am mitra
23 Orientasi Study Pelayanan PPSMGT melaksanakan Mengenal pelayanan Sinode lain Jan - Juni 100.000.000 Dona- Kas PP
orientasi study pelayanan tur
24 Dukungan untuk Sidang melakukan aksi 5.000/ Partisipasi Sidang Raya PGI Januari -
Raya PGI Jemaat/ bulan Mulai jan 2023 Desember
25 Dukungan untuk Guru di Bantuan untuk Guru Guru honorer dan siswa tidak Jan - Juni 25.000.000 Kas PP
daerah terpencil dan Honorer dan siswa yang mampu mendapat bantuan
bantuan untuk siswa tidak tidak mampu dan tidak
mampu terdaftar sebagai penerima
KIS dan PKH
26 Kerja sama dengan KPAI dan melakukan pendampingan Meminimalisir ODHIV, NAPZA Januari - 15.000.000 Kas PP
ODHIV, NAPZA ke sekolah-sekolah dan yang mengalami kekerasan Desember
228
229
229
230
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
melakukan pendampingan
kepada pengguna gedung
Full Tyme Mengupayakan ada tenaga Tersedia 1 orang tenaga Jan - Des 18.000.000 18.000.000
full time di Gedung AAVDL full time
Pelatihan dan Melaksanakan pelatihan dan Terlaksana pelatihan yang Mei 5.000.000 5.000.000 Biro Aset GT,
pengelolaan jasa pengelolaan jasa tidak hanya melibatkan BVGT, BPS GT,
pengelola tapi juga warga Pihak Ketiga
gereja Toraja yang
memiliki minat
enterpreuner
Program prioritas 3 : Pemasaran, Promosi, dan Jasa
Pemasaran Gedung Memaksimalkan pemasaran Tersedia video media Jan-Des 3.500.000 3.500.000 Kerjasama
gedung dengan pemasaran dengan TS
memanfaatkan media online Pembuatan Facebook & Chanel
Instagram & Tiktok
Pamflet/Brosur Menyediakan Tersedia pamflet/Brosur Jan-Des 3.000.000 3.000.000 Kerjasama
Pamflet/Brosur tentang yang dicetak untuk dengan pihak
layanan Gedung AAVDL konsumen ketiga
Program prioritas 4 : Membangun Kerjasama/Mitra
Membangun mitra Membangun kemungkinan Kegiatan-kegiatan Jan-Des 1.000.000 1.000.000 Pemerintah
dengan pemerintah kontrak dengan pemerintah pemerintah menggunakan
untuk kegiatan yang dapat gedung pemuda sebagai
dikerjasamai tempat pelaksanaan
kegiatan seperti seminar,
dll.
Membangun mitra Membangun kerjasama Tersedianya mitra yang Jan-Des 1.000.000 1.000.000 LPG & Pihak
dengan pihak ketiga dengan pihak yang ingin mampu menyiapkan yang ingin
bermitra berbagai hal seperti catrin, bermitra
dekorasi, dll untuk
mendukung penggunaan
gedung
Program prioritas 5 : Sarana dan Prasarana
230
231
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
Kursi Gedung Melakukan penambahan Penambahan kursi plastik Jan-Mei 40.000.000 40.000.000
kursi plastik sebanyak 500 bh
LCD Proyektor Menambah LCD Proyektor Penambahan 1 LCD Jan 5.500.000 5.500.000
Proyektor
231
232
28. PT Sulo
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Sumber Anggaran Keterangan
1. Peningkatan Membeli barang-barang Barang yang dibutuhkan Januari s/d Kas PT Sulo
Penjualan Toko sesuai kebutuhan kensumen selalu tersedia Desember 2023
konsumen
Menata dan Merapikan Tampilan jualan menarik Januari s/d Kas PT Sulo
display dan rapi Desember 2023
Peningkatan SDM Semua Karyawan Januari s/d Kas PT Sulo
Karyawan Toko berkontribusi Desember 2023
meningkatkan Penjualan
Pemasaran barang lewat Penjualan meningkat Januari s/d Kas PT Sulo
media sosial Desember 2023
Basar ke Jemaat dan Produk Sulo semakain Januari s/d Kas PT Sulo
pertemuan-pertemuan dikenal oleh warga jemaat Desember 2023
gerejawi dan masyarakat
Penawaran produk dan Penjualan meningkat Januari s/d Kas PT Sulo
kerja sama kepada Desember 2023
Lembaga Pelayananan
Gerejawi, Sekolah-sekolah
YPKT
Bekerja sama dengan Mengatasi Resiko penjualan Januari s/d Kas PT Sulo
Kredit Plus Kredit Desember 2023
Keeja sama dengan Tersedianya layanan Januri 2023 Kas PT Sulo
distributor Yamaha kebutuhan music gerejawi
Elektrinik
Buku Murah (diskon 25% Buku stok lama bisa terjual Januari s/d Kas PT Sulo
s/d 75% untuk buku stoc Desember 2023
lama)
2. Peningkatan omset Pembelian bahan baku Kontinuitas bahan baku Januari s/d Kas PT Sulo
Percetakan untuk kebutuhan cetakan terjamin Desember 2023
232
233
Memaksimalkan Produksi Cetakan selesai tepat waktu Januari s/d Kas PT Sulo
Cetakan Buku dengan kwalitas yang baik Desember 2023
233
234
234
235
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
Mengirim Laporan- Pembuatan, penyusunan Laporan LBB Terkirim 1 - 12 3.000.000 0 3.000.000 PT.BPR Toraja dan
laporan yang dan Pembuatan LBB dan Tepat Waktu Instansi terkait
dipersyaratkan oleh Laporan Koreksi LBB PT. BPR
OJK, LPS dan Dirjen Pembuatan, penyusunan Laporan SLIK Terkirim 1 - 12 3.000.000 0 3.000.000 Pindansangullele
Pajak serta BPS dan Laporan SLIK Debitur Tepat Waktu dan Instansi
Gereja Toraja Pembuatan, penyusunan Laporan Manajemen 1-7 1.000.000 0 1.000.000 terkait
dan Pembuatan Laporan Resiko Terkirim Tepat
Profil Manajemen Resiko Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Action Plan 1-7 1.000.000 0 1.000.000
dan Pembuatan Laporan PenerapanManajemen
Action Plan Penerapan Resiko Terkirim Tepat
Manajemen Resiko Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Audit Internal 1,4,7,10 1.000.000 0 1.000.000
dan Pembuatan Laporan Terkirim Tepat Waktu
Audit Internal
Pembuatan, penyusunan Laporan Kepatuhan 10 1.000.000 0 1.000.000
dan Pembuatan Laporan Terkirim Tepat Waktu
Kepatuhan
Pembuatan, penyusunan Laporan RBB Terkirim 12 5.000.000 0 5.000.000
dan Pembuatan RBB Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Koreksi RBB 9 2.500.000 0 2.500.000
dan Pembuatan Koreksi Terkirim Tepat Waktu
RBB
Pembuatan, penyusunan Laporan RKA Terkirim 10 1.500.000 0 1.500.000
dan Pembuatan RKA Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan OBOX 1 - 12 1.500.000 0 1.500.000
dan Pembuatan Laporan Terkirim Tepat Waktu
OBOX
Pembuatan, penyusunan Laporan Publikasi 1,4,7,10 2.000.000 0 2.000.000
dan Pembuatan Publikasi Terkirim Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Premi LPS 1 - 12 3.000.000 0 3.000.000
dan Laporan Premi LPS Terkirim Tepat Waktu
235
236
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
Pembuatan, penyusunan Laporan Tata Kelola 12 2.500.000 0 2.500.000
dan Laporan Tata Kelola BPR Terkirim Tepat
BPR Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Tahunan KAP 1-4 30.000.000 0 30.000.000
dan Pembuatan Laporan untuk OJK dan LPS
Tahunan Penggunaan Jasa Terkirim Tepat Waktu
Akuntan Publik dan KAP
untuk OJK dan LPS
Pembuatan, penyusunan Laporan Tahunan 1-4 2.400.000 0 2.400.000
dan Pembuatan Laporan Koreksi dan Publikasi
Koreksi dan Publikasi KAP KAP untuk OJK dan LPS
Terkirim Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Tahunan APU 1-4 1.000.000 0 1.000.000
dan Pembuatan Laporan PPT (Anti Pencucian
APU PPT (Anti Pencucian uang & Pencegahan
uang & Pencegahan Pendanaan
Pendanaan Terorisme) Terorisme)Terkirim
Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Penerbitan 1-12 1.200.000 0 1.200.000
dan Pembuatan Laporan Produk Baru Terkirim
Penerbitan Produk Baru Tepat Waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Pajak, 1,4,7,10 5.000.000 0 5.000.000
dan Pembuatan Laporan SIPEDULI,SIPENDAR,
Pajak, SIPESAT terkirim tepat
SIPEDULI,SIPENDAR, waktu
SIPESAT
Pembuatan, penyusunan Pembuatan Laporan 1 & 12 2.500.000 0 2.500.000
dan Pembuatan Laporan TKS (Tingkat Kesehatan
TKS (Tingkat Kesehatan Bank) terkirim tepat
Bank) waktu
Pembuatan, penyusunan Laporan Penambahan 1-12 2.500.000 0 2.500.000
dan Pembuatan Laporan Modal terkirim tepat
Penambahan Modal waktu
236
237
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
Kewajiban Segera Iuran OJK Iuran Ke OJK Terbayar 1,4,7,10 10.000.000 0 10.000.000
tepat waktu
Iuran Perbarindo Iuran Ke Perbarindo 1,4,7,10 6.000.000 0 6.000.000
Terbayar tepat waktu
Iuran LPS Iuran Ke LPS Terbayar 1&7 33.000.000 0 33.000.000
tepat waktu dan sesuai
dengan DPK
Premi Asuransi Debitur Premi Asuransi Debitur 1 - 12 360.000.000 0 360.000.000
terbayar tepat waktu
sesuai jumlah debitur,
plafon kredit, tenor dan
umur debitur
Pajak Bunga Tabungan Pajak Bunga Tabungan 1 - 12 15.000.000 0 15.000.000
dan Deposito, Badan, dan Deposito, Badan,
Pengurus dan Pegawai Pengurus dan Pegawai
terbayar tepat waktu
sesuai dengan
pendapatan bunga
Nasabah
Sewa Kantor Sesuai PKS 1-12 17.500.000 0 17.500.000
Kesejahteraan Gaji dan Tunjangan Dewan Sesuai Kep. RUPS 1-13 117.000.000 0 117.000.000 PT.BPR Toraja
Pegawai Komisaris (2 orang)
Gaji dan Tunjangan Dewan Sesuai Kep. RUPS 1-13 390.000.000 0 390.000.000 PT.BPR Toraja
Direksi (2 orang)
Gaji dan Tunjangan Sesuai Kep. RUPS 1-13 260.000.000 0 260.000.000 PT.BPR Toraja
Pejabat Eksekutif (2
orang)
Gaji Pegawai dan THR Sesuai aturan 1-13 455.000.000 0 455.000.000 PT.BPR Toraja
Pegawai Perusahaan
Iuran BPJS Sesuai aturan 1-12 50.000.000 0 50.000.000 PT.BPR Toraya
Ketenagakerjaan & BPJS Perusahaan
Kesehatan
237
238
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
ATK Kantor Pembelian Kertas, dll Tersedianya ATK 1-12 14.150.00 0 3.600.000 PT.BPR Toraja
Kantor 0
Pembelian Tinta Printer Tersedianya ATK 1-12 0 750.000
Kantor
Pencetakan Warkat Tersedianya ATK 1-12 0 2.500.000
Kantor
Pencetakan Bilyet Tersedianya ATK 1-12 0 500.000
Deposito Kantor
Pencetakan Buku Tersedianya ATK 1-12 0 2.500.000
Tabungan Kantor
Pencetakan Flyer/pamflet Tersedianya ATK 1-12 0 2.500.000
promosi produk Kantor
Fotocopy Tersedianya ATK 1-12 0 600.000
Kantor
Biaya Jasa Pengiriman Terlaksananya 1-12 0 1.200.000
Pengiriman dokumen
tepat waktu
Rapat RUPS, Dewan Rapat Umum Pemegang Terlaksana RUPS 1,4,7,9, 30.000.000 0 30.000.000 Pemegang Saham,
Komisaris dan Saham 12 BPS-GT dan
Direksi serta Komite Pengurus PT.BPR
Kredit Toraja
Rapat Dewan Komisaris Terlaksana Rapat 1,4,7,12 4.000.000 0 4.000.000 Komisaris PT.BPR
Dewan Komisaris dan Toraja
Direksi
Rapat Direksi Terlaksana Rapat 1 - 12 18.000.000 0 18.000.000 Direksi PT.BPR
Direksi Toraja
Rapat Dewan Direksi Terlaksananya Rapat 1,4,7,12 16.000.000 0 16.000.000 Komisaris dan
dengan Komisaris Direksi dengan Direksi PT.BPR
Komisaris Toraja
Rapat Komite Kredit Terlaksananya Rapat 1-12 12.000.000 0 12.000.000 Direksi dan
Komite Kredit Komite Kredit
238
239
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
Rapat Lainnya ( RAKOR, Terlaksananya Rapat 1,7,10,1 50.000.000 0 50.000.000 BPS Gereja Toraja
OJK,Perbarindo, LPS dll) Lainnya 1 dan instansi
terkait
Program Prioritas 3 : Layanan Prima bagi Nasabah
Pembukaan Kantor Melaksanakan Survey Terbukanya Kantor 1 500.000 0 500.000 PT.BPR Toraja
KAS Pembukaan Kantor Kas KAS di Tana Toraja dan
Kelengkapan Kantor Kas Luwu 4 5.000.000 0 5.000.000 PT.BPR Toraja
Penambahan Jenis Malaksanakan Survey Tersedianya layanan 2 1.000.000 0 1.000.000 PT.BPR Toraja
Produk Tabungan Market produk yang menjawab
dan Kredit Perumusan regulasi kebutuhan pasar 2 1.000.000 0 1.000.000 PT.BPR Toraja
produk
Pelaporan ke OJK tentang 3 500.000 0 500.000 PT.BPR Toraja
produk/layanan baru
Promosi Tersampaikannya 1-12 35.000.000 0 35.000.000
keberadaan BPR
Toraya dan produk
yang ditawarkan
Program Prioritas 4 : Peningkatan Kapasitas SDM (5% dari Biaya Tenaga Kerja)
Pelatihan Komisaris, Pelatihan Manajemen SDM Tersedianya SDM yang 1-12 61.100.000 0 61.100.000 PT.BPR Toraja,
Direksi dan Pegawai Pelatihan Manajemen Profesional dan mampu 1-12 0 Perbarindo, OJK
Resiko melaksanakan tugas dan instansi
Pelatihan Perkreditan dan tanggungjawab. 1-12 0 terkait lainnya
Pelatihan Audit Internal 1-12 0
Pelatihan Financial 1-12 0
Planning
Pelatihan Pembukuan dan 1-12 0
Pembuatan Laporan
Pelatihan IT 1-12 0
Ikut serta pada pelatihan- 1-12 0
pelatihan yang
diselenggarakan oleh OJK,
BI, Perbarindo, dan
239
240
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sumber Anggaran Ket
Sinergi
Dana am Mandiri/mitra
lembaga keuangan
lainnya.
Sertifikasi, Fit n Pengurusan Dokumen 1-12 1.000.000 0 1.000.000 Pemegang Saham,
Proper Komisaris Persyaratan Komisaris Badan Sertifikasi
Pelatihan &Ujian 1-12 20.000.000 0 20.000.000 Komisaris dan
Sertifikasi serta Fit n Direksi serta OJK
Proper Komisaris oleh
Badan Sertifikasi dan OJK
Sertifikasi, Fit n Pengurusan Dokumen 1-12 1.000.000 0 1.000.000
Proper Direksi Persyaratan Direksi
Pelatihan,Ujian Sertifikasi 30.000.000 0 30.000.000
serta Fit n Proper Direksi
oleh OJK
Program Prioritas 5 : Penambahan Jumlah SDM
Rekruitmen Rekruitmen pegawai 6 65.000.000 0 65.000.000 PT.BPR Toraja
Pegawai Kantor KAS
Rekruitmen Tenaga Rekruitmen tenaga 1 32.500.000 0 32.500.000 PT.BPR Toraja
Alih Daya Security
Rekruitmen tenaga 1 19.500.000 0 19.500.000 PT.BPR Toraja
Cleaning Service dan OB
Rekruitmen tenaga Sopir 1 19.500.000 0 19.500.000 PT.BPR Toraja
Program Prioritas 6 : Penggunaan, Pemanfaatan dan Pengembangan Teknologi Informasi
Pengembangan dan Pemeliharaan CBS 1-12 13.200.000 0 13.200.000 PT.BPR Toraja
Pemeliharaan CBS Pembuatan Modul 1-12 50.000.000 0 50.000.000 PT.BPR Toraja
Nasabah Prioritas (Host to
Host)
Pembuatan Website Pembuatan Website 1 2.500.000 0 2.500.000 PT.BPR Toraja
Pemeliharaan Pembayaran Domain CBS 1 500.000 0 500.000 PT.BPR Toraja
jaringan kantor dan Domain Website
Sewa jaringan dedicated IP 7-12 10.800.000 0 10.800.000 PT.BPR Toraja
Sewa jaringan Indiehome 1-12 7.800.000 0 7.800.000 PT.BPR Toraja
240
241
241
242
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN WAKTU ANGGARAN SUMBER ANGGARAN KET.
BPS.GT / Mitra / SINERGI
BKGT donatur
2. Pembuatan proposal - - -
kegiatan
4 Penyelesaian 1. Penagihan Tunggakan Peserta yang tertunggak Januari - - - - BKGT
Tunggakan Iuran dapat melunasi tunggakannya Desember
Dana Kesejahteraan
(IDK) Gereja Toraja
2. Informasi Tunggakan Mengetahui pelunasan dan Januari - - - - BKGT
tunggakan Desember
5 Natal Penaiunan 1. Ibadah Natal Ibadah Natal tahun 2022 Januari 125,000,000 50,000,000 BKGT
2023 65,000,000
2. Pemberian Uang Natal Pensiunan dapat menerima Desember 600,000,000 315,000,000
uang natal 285,000,000
6 BOP pegawai di BKGT 1. pemberian BOP untuk 2 Persediaan penanggulangan Januari - 16,200,000 16,200,000 - BKGT
/ dan lain-lain orang di BKGT resiko pekerjaan di keuangan Desember
2. Penyediaan biaya dan Tersedianya biaya dan lain- Januari - 33,800,000 33,800,000 - BKGT
lain-lain lain ( adminsitrasi bank dan Desember
lain-lain)
- - -
Jumlah 1 s.d. 6 10,200,000,000 9,109,500,000
350,000,000
242
243
243
244
Ket
N Sumber Anggaran
Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
NO Dana am Mandiri/mitra
Panakkukang vs keluarga - Menggugat keluarga Soamlinggi selain gereja sesuai
Somalinggi yang berada dalam tanah gereja ukuran tanah dalam
sesuai ukuran tanah bersertifikat sertifikat tanah
yang dihibahkan dr. Rudy ke gereja.
- melakukan balik nama dari dr.
Rudy ke Gereja Toraja.
Tanah di Sungai Sa’dang - mencari Sertifikat Tanah yang - sertifikat tanah di Pm Pm
(rumah suster bawakaraeng) belum ditemukan. Sungai Sa’dang dapat
- memperpanjang Hak Pakai yang ditemukan kembali.
sudah habis masa berlakunya. - Hak Pakai dapat
(karena sudah habis masa Hak diperpanjang dan
Pakai, maka kembali menjadi tanah ditingkatkan menjadi
negara). Hak Milik
Mendampingi yayasan/ LPG Menerima permohonan Jemaat/LPG terbantu Pm Pm
dalam urusan hukum yayasan/LPG dalam urusan hukum dalam urusan hukum
Membangun komunikasi - melakukan komunikasi untuk Wilayah/klasis dapat pm Pm
dengan wilayah/klasis masalah hukum di wilayah/klasis melakukan bantuan
kepada jemaat/lpg
yang bermasalah
hukum di
wilayah/klasis
bersangkutan
Program prioritas 3 : Mendampingi Warga Jemaat untuk masalah-masalah hukum (semacam LBH). Kerjasama Bidang/Ketua III.
Pendampingan Warga Menerima dan memberikan Dapat membantu Sepanja Pm MGT
Jemaat nasihat/pendampingan masalah hukum warga ng Infokom
jemaat tahun
Peningkatan Kesadaran Menulis dan memberikan Warga jemaat sadar 2023 Pm Pm
Hukum Warga Jemaat himbauan perlunya kesadaran hukum
hukum umat
Pendampingan Tim Menghadiri rapat Tim dan Tim mendapatkan Pm Pm Tim
Penyelaras/Perubahan Tata memberikan saran pendampingan guna Penyelaras
Gereja Toraja pembentukan TGT ideal
Program prioritas 4: Pembinaan/Peningkatan Kapasitas Pendeta/MGT/OIG/LPG di Bidang Hukum
244
245
Ket
N Sumber Anggaran
Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
NO Dana am Mandiri/mitra
Perumusan Teologi Hukum Mengkaji secara teologis persoalan Tersedianya bahan Sepanja pm Pm BHGT
Gereja dan Perumusan hukum gereja. teologi hukum gereja. ng
bahan Mengidentifikasi persoalan hukum Tersedianya bahan tahun
Penyuluhan/Sosialisasi yang berkaitan dengan gereja. penyuluhan hukum. 2023
Hukum
Penjemaatan UU Menyampaikan kepada jemaat Jemaat memahami dan pm Pm MGT
Perlindungan Anak dan UU melalui pertemuan atau media tak melanggar Undang- Infokom
Perkawinan 16/2019 undang
Memasukkan Teologi Hukum Menyampaikan ke PWG atau ITGT Materi hukum menjadi Pm Pm PWG
Gereja dalam Kurikulum agar materi pembinaan juga bahan pembinaan ITGT
Pembinaan Majelis Gereja. menyangkut hukum. Majelis Gereja. MGT
Infokom
Perkunjungan ke - Mengunjungi Jemaat-jemaat memiliki Pm Pm BPS
jemaat/klasis/wilayah dan jemaat/klasis/wilayah dan bukti-bukti LPG
Yayasan/LPG Yayasan/LPG. kepemilikan lahan.
- mengidentifikasi/memeriksa Misalnya, jika ada
dokumen yang berkaitan dengan jemaat/lpg yang
hukum dan memberikan mendapat tanah hibah
rekomendasi/saran. tetapi belum ada secara
tertulis, maka akan
diberikan formulir
hibah untuk ditanda-
tangani.
Semiloka “Gereja dan - melaksanakan seminar dan Terlaksananya Tgl 21- Pm Pm BPK
Hukum” lokakarya selama 2 hari. semiloka dan 22 Pemda
- menerbitkan buku “Gereja dan tersedianya buku Maret UKIT
Hukum” hasil semiloka gereja dan hukum yang 2023
akan menjadi pegangan
jemaat/LPG melakukan
sertifikasi/tindakan
hukum.
245
246
Ket
N Sumber Anggaran
Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
NO Dana am Mandiri/mitra
Menghimbau Pendeta Menyampaikan ke pendeta- Pendeta memahami Sepanja Pm Pm Infokom
menjadi penggerak utama pendeta secara langsung maupun dan berupaya ng
legalitas gereja/aset sebagai melalui media WAG dan Infokom. melegalisasi aset gereja tahun
bagian dari pelayanan sebagai pelayanan 2023
pendeta.
Lokakarya Klasis Terlaksananya lokakarya di klasis- Majelis gereja, oig, dan Pm Pm Jemaat
klasis untuk mengidentifikasi, lpg di klasis-klasis BPK
mengklasifikasi, dan solusi masalah dapat memetakan LPG
hukum gereja. masalah hukum gereja
Webinar Legalitas Aset Mengundang semua jemaat, BPK, Jemaat/LPG dapat Pm Pm BPS
Gereja Toraja BPSW, dan Yayasan/LPG/PT pembekalan untuk Infokom
Menyampaikan hal-hal yang perlu mandiri melakukan TS Channel
jemaat/lpg lakukan untuk legalisasi legalisasi aset yang
aset yang dimiliki dimiliki sesuai
peraturan Gereja Toraja
Program prioritas 8 : Penasihat hukum, Penugasan lain dari BPS atau Rapat Kerja
Menjalankan Fungsi Memberikan saran kepada BPS/LPG mendapatkan Sepanja Pm Pm BPS
Penasihat Hukum BPS Gereja BPS/LPG. nasihat hukum. ng Yayasan
Toraja dan LPG - memberikan saran agar - Relokasi Wisma Rama tahun Wisma
pembentukan Pengurus Yayasan dapat dilakukan. 2023 Rama
Wisma Rama Makassar RKGT
berkomitmen mengikuti keputusan
SSA tentang Relokasi Wisma Rama.
Penugasan dari BPS Gereja Melakukan Penugasan BPS Terlaksananya Pm Pm
Toraja penugasan BPS
Penugasan dari Rapat Kerja Melakukan penugasan Rapat Kerja Terlaksananya Pm Pm
Gereja Toraja Gereja Toraja. penugasan Rapat Kerja
Mengikuti Rapat Kerja Gereja Gereja Toraja.
Toraja Hadir dalam RKGT.
Penertiban Alat Bukti Aset - menghimbau jemaat/lpg yang - Gereja Toraja dapat Pm Pm MGT
sesuai Pasal 71 Tata Gereja atas nama pribadi agar dialihkan ke mengatasi kelemahan LPG
Toraja tentang Kepemilikan. atas nama Gereja Toraja utama selama ini dalam
246
247
Ket
N Sumber Anggaran
Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
NO Dana am Mandiri/mitra
- menyimpan semua sertifikat aset menertibkan alat bukti
di BPS, bukan disimpan pribadi. aset gereja.
Jemaat/lpg memiliki
alat bukti aset, paling
tidak ada alat bukti jual
beli atau surat hibah.
Keskretariatan - lanjutan pengadaan ruang Biro Adanya ruang dan Pm Pm BPS
Hukum fasilitas yang layak BHGT
- lanjutan fasilitas yang diperlukan untuk operasional
- Melaksanakan rapat untuk kesekretariatan
melaksanakan kegiatan biro Terlaksananya rapat
hukum yang diperlukan
247
248
248
249
249
250
250
251
251
252
252
253
253
254
Keterangan
Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
No. Program Kerja Sumber Anggaran Sinergi
Pengadaan mobiler
Mitra & PSP
1.3.6 Pengadaan café dan Januari
30,000,000 Tangmentoe
perlengkapannya 30,000,000
Pembuatan tangga
Pembuatan tangga samping Mitra & PSP
1.3.7 samping menuju Januari
menuju café 30,000,000 Tangmentoe
café 30,000,000
Program Prioritas 1.4 : Mitra & PSP
Pembanguan Dapur Kotor - Tangmentoe
Pembuatan dan tersedianya tempat
Pembuatan dan pengadaan Mitra & PSP
pengadaan dapur untuk memasak dan Januari
dapur Kotor 32,000,000 Tangmentoe
1.4.1 Kotor ukuran 8 x 6 mencuci peralatan. 32,000,000
Mitra & PSP
Program Prioritas 1.5 : Pembanguan dan Perbaikan jalan - Tangmentoe
Pembangunan Jalan Lingkar Sebelah Timur PSP Kelancaran lalu lintas Mitra & PSP
April
1.5.1 PSP Tangmentoe 100 m PSP Tangmentoe 100,000,000 100,000,000 Tangmentoe
Program Prioritas 1.6 : Pembuatan Mitra & PSP
Drainase - Tangmentoe
Pembangunan Tersedianya tempat
Pembangunan Drainase PSP Mitra & PSP
Drainase PSP pengaliran air kotor April
Tangmentoe 42,500,000 Tangmentoe
1.6.1 Tangmentoe 50 m dan pembuangan air 42,500,000
Program Prioritas 1.7 : Penataan Mitra & PSP
Taman - Tangmentoe
Pembuatan Taman PSP Pembuatan Taman Menambah Estetika Mitra & PSP
Jan-Des
1.7.1 Tangmentoe PSP Tangmentoe PSP Tangmentoe 20,000,000 20,000,000 Tangmentoe
Program Prioritas 1.8 : Pengadaan Mitra & PSP
Kebun Bunga & Sayur - Tangmentoe
Pembangunan Mitra & PSP
Pembangunan rumah bunga April
1.8.1 rumah bunga 25,000,000 25,000,000 Tangmentoe
Menambah Estetika
Pengadaan bibit bunga dan Pengadaan bibit Mitra & PSP
PSP Tangmentoe dan April 5,000,000
1.8.2 sayur bunga dan sayur 5,000,000 Tangmentoe
pendapatan
Pengolahan dan Pemupukan Pengolahan dan Mitra & PSP
april
1.8.3 Lahan Pemupukan Lahan 15,000,000 15,000,000 Tangmentoe
Mitra & PSP
Program Prioritas 1.9 : Pengadaan PJU PSP Tangmentoe - Tangmentoe
254
255
Keterangan
Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
No. Program Kerja Sumber Anggaran Sinergi
Pengadaan dan
Pengadaan dan Pemasangan Pemasangan Menerangi Jalan dan Mitra & PSP
Desember
Lampu Jalan Lampu Jalan 11 Lingkungan PSP 11,300,000 Tangmentoe
1.9.1 titik Tangmentoe 11,300,000
Program Prioritas 1.10 : Mitra & PSP
Pembangunan Gasebo - Tangmentoe
Pembangunan dan Menambah Estetika
Pembangunan dan Perbaikan Mitra & PSP
Perbaikan Gasebo PSP Tangmentoe dan Maret
Gasebo 30,000,000 Tangmentoe
1.10.1 1 unit pendapatan 30,000,000
Mitra & PSP
Program Prioritas 2.1 : Pelatihan Pengelola PSP Tangmentoe Tangmentoe
Pelatihan dan Menambah wawasan
Pelatihan dan manajemen Mitra & PSP
2.1.1 manajemen managerial Pengelola Juli 5,000,000
Penginapan Tangmentoe
Penginapan PSP Tangmentoe 5,000,000
Pelatihan
Penyajian dan
Mitra & PSP
2.1.2 Pelatihan Penyajian dan Pengolahan Menambah wawasan Juli 5,000,000
Tangmentoe
Pengolahan Makanan & Makanan & managerial Pengelola
Catering Catering PSP Tangmentoe 5,000,000
Pelatihan penataan Menambah wawasan
Mitra & PSP
2.1.3 Pelatihan penataan dan dan dekorasi ruang Pengelola PSP Juli 5,000,000
Tangmentoe
dekorasi ruang pertemuan pertemuan Tangmentoe 5,000,000
Menambah wawasan
Mitra & PSP
2.1.4 Pelatihan bercocok Pengelola PSP April 5,000,000
Tangmentoe
Pelatihan bercocok tanam tanam Tangmentoe 5,000,000
Program Prioritas 2.2 : Pengadaan Tenaga Resepsionis -
Pengadaan Tenaga Tersedianya Pegawai
Pengadaan Tenaga Mitra & PSP
2.2.1 Resepsionis 2 PSP Tangmentoe April
Resepsionis 2 Orang 12,800,000 Tangmentoe
Orang bagian Resepsionis 12,800,000
Program Prioritas 3.1: Pembangunan Maintrace -
Pembuatan Papan
Pembuatan Papan Nama di Nama di Jalan Penunjuk arah lokasi Mitra & PSP
3.1.1 April
Jalan Poros Rantepao - Poros Rantepao - PSP Tangmentoe 35,000,000 Tangmentoe
Makale Makale 35,000,000
255
256
Keterangan
Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran
No. Program Kerja Sumber Anggaran Sinergi
Program Prioritas 3.2: Pemasaran
PSP Tangmentoe -
Pembuatan
Menambah informasi
Pembuatan Pamflet, Baliho, Pamflet, Baliho,
dan pemanfaat/ Mitra & PSP
3.2.1 dan pemasaran melalui dan pemasaran Januari 5,000,000
tamu PSP Tangmentoe
media sosial melalui media
Tangmentoe
sosial 5,000,000
Program Prioritas 3.3: Pembuatan spot Foto
Pembuatan spot Menambah tamu PSP Mitra & PSP
Jan-Des
3.3.1 Pembuatan spot Foto Foto Tangmentoe 15,000,000 15,000,000 Tangmentoe
Program Prioritas 4.1: Mitra Pemerintah dan Pihak ke
tiga -
Menjadi mitra Mitra & PSP
4.1.1 Jan-Des
Menjadi mitra pemerintah pemerintah Menambah 100,000,000 100,000,000 Tangmentoe
Menjadi mitra pendapatan PSP Mitra & PSP
4.12 Jan-Des
Menjadi mitra pihak ke tiga pihak ke tiga Tangmentoe 100,000,000 100,000,000 Tangmentoe
Program Prioritas 5.1: Pengadaan Sarana & Prasarana -
Pengadaan Kursi,
Mitra & PSP
5.1.1 Pengadaan Mobiler Gedung Meja dan Mobiler Jan-Des
100,000,000 Tangmentoe
Lainnya 100,000,000
Pengadaan
Pengadaan sarana Mitra & PSP
5.1.2 kendaraan mobil Jan-Des
Transportasi Menambah 150,000,000 Tangmentoe
Pick up 150,000,000
pendapatan PSP
Pengadaan
Pengadaan peralatan dapur Tangmentoe Mitra & PSP
5.1.3 peralatan dapur Jan-Des
dan mobiler 50,000,000 Tangmentoe
dan mobiler 50,000,000
Pengadaan
Pengadaan sarana dan Mitra & PSP
5.1.4 peralatan outbond November
peralatan outbond 50,000,000 Tangmentoe
dan mobiler 50,000,000
TOTAL ANGGARAN
1,505,600,000 1,505,600,000
256
257
257
258
Ket
Sumber Anggaran
No Program Kerja Kegiatan Indikator Capaian Waktu Anggaran Sinergi
Dana am Mitra
Pundi Khusus Tersedianya dana lewat pundi CCGT,
khusus pada bulan diakonia JEMAAT
Malam Doa dan Pujian Terlaksana penggalangan dana CCGT, OIG,
melalui kegiatan khusus, seperti JEMAAT,
malam pujian dan doa MITRA
Sarana Penunjang Tersedianya kendaraan 1.000.000.000 BPS, Mitra,
operational CCGT berupa 1 unit Donatur
kendaraan roda 4 type 4x4 dan
peralatan kedaruratan
(tenda,genset,HT, Internet Mobile
dll)
Atribut CCGT Tersedianya tanda pengenal 20.000.000
CCGT yang memudahkanb dalam CCGT,
mobilisasi kedaruratan Mitra,
Donatur
3.Program
8 prioritas 3 : DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI
Dokumntasi dan Publikasi Tersedianya sarana dokumntasi CCGT,
dan terpublikasinya kegiatan INFORMK
CCGT dalam rangka memotivasi OM, TSC,
keterlibatan berbagai pihak MITRA
258
259
Tentang
Kep. No. 7:
Kep. No. 10:
USUL DAN REKOMENDASI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS
Menimbang : a. bahwa isu-isu yang muncul dari pembahasan atas laporan Badan-badan
Angkatan Sinode Am serta percakapan dalam Rapat Kerja II perlu
ditetapkan sebagai kebijakan strategis setelah melalui pembahasan
mendalam dan komprehensif;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 27 Oktober
2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
259
260
Pasal 1
Percepatan Penyusunan Peraturan Peran Politik
Merekomendasikan BPS GT untuk mempercepat proses penyusunan peraturan tentang politik
praktis dan menyampaikan hasilnya dalam Rapat BPS Gereja Toraja diperluas untuk disahkan
atas nama Rapat Kerja 2 Gereja Toraja
Pasal 2
Pendeta dari Sinode lain yang mengajukan pindah ke Gereja Toraja
Sehubungan dengan kerinduan Pdt Matius Toding, M.Th dan Pdt Ni Nyoman Ayu Wandira,
S.Th., untuk menjadi Pendeta Gereja Toraja, menugaskan BPS Gereja Toraja untuk membentuk
Tim dan mempelajari permohonan kedua saudara yang bersangkutan dan dilaporkan sebagai
rekomendasi kepada Rapat Kerja III Gereja Toraja.
Pasal 3
Pedoman Penggajian
1. Merekomendasikan kepada BPS Gereja Toraja untuk membuat tabel penggajian
pegawai/pendeta Gereja Toraja dan selanjutnya dinamakan Tabel Pembayaran Jaminan
Hidup Pegawai/Pendeta Gereja Toraja (TPJHP)
2. Menugaskan semua badan dan lembaga, untuk memedomani TPJHP dalam penggajian
pegawai tetap yang melayani dalam semua lingkup.
Pasal 4
Penambahan IDK
1. Menambahkan Iuran Dana Kesejahteraan untuk peserta SHT Gereja Toraja sebesar 2,5%
dari gaji pokok yang dipotong dari gaji pegawai/pendeta.
2. Pemotongan dikategorikan sebagai persembahan pangiu’ peserta SHT Gereja Toraja.
Pasal 5
YPKT Palopo
Menegaskan bahwa nama Yayasan Perguruan Kristen Toraja (YPKT) yang ada di Tanah Luwu
adalah YPKT Palopo.
Pasal 6
Pendataan Aset secara Keseluruhan
Dalam rangka perwujudan tahun 2023 sebagai tahun data, Rapat Kerja mewajibkan semua
LPG, Unit Kerja, Jemaat, Klasis dan Wilayah untuk mengupdate data aset yang ada dalam
pengelolaan masing-masing.
Pasal 7
Penyelesaian Tunggakan Pindan Sangullele
1. Tunggakan Pindan Sangulele tetap harus dibayarkan sesuai keputusan SSA XXV
2. Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk melakukan langkah-langkah yang dipandang perlu
untuk penyelesaian tunggakan Pindan Sangullele
260
261
Pasal 8
Peninjauan Bantuan Perumahan Pendeta
Merevisi besaran dana bantuan perumahan dari 12 kali gaji pokok menjadi 9 kali gaji pokok.
Pasal 9
Tunjangan Pendeta di daerah khusus PI
Merekomendasikan BPS Gereja Toraja untuk memperhatikan tunjangan lokal Pendeta di
daerah khusus PI agar diberikan sesuai peraturan yang berlaku.
Pasal 10
Kerjasama YPKT dan YPPH
Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk melakukan review terhadap kerjasama YPKT dengan
YPPH
Pasal 11
Penempatan Dana di BPR Toraya
1. Merekomendasikan kepada Jemaat, Klasis, Wilayah dan LPG ntuk menempatkan dana di
BPR Toraya
2. Mendorong para pendeta dan pegawai Gereja Toraja serta warga Gereja Toraja untuk
mendaftar dan menggunakan produk-produk BPR Toraya.
Pasal 12
Rumusan Konvensi Pendeta
1. Menerima Rumusan Konvensi Pendeta Gereja Toraja untuk menjadi material penyusunan
Kode Etik Pendeta Gereja Toraja.
2. Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk membentuk Tim Penyusun Kode Etik Pendeta.
Pasal 13
Kemeja Pendeta
Menerima usulan Pendeta Gereja Toraja melalui Konvensi Pendeta Gereja Toraja untuk
menerima kemeja pendeta bermotif Toraja dengan warna dasar tetap mengikuti warna tahun
gerejawi yang ada.
Pasal 14
Pendampingan Khusus Untuk Pendeta yang akan kawin
Mewajibkan Pendeta yang akan menerima pemberkatan perkawinan untuk terlebih dahulu
mendapatkan konseling melalui Komisi Konseling Pastoral Gereja Toraja.
Pasal 15
Komunitas Kristen Paisu Batu di Kepulauan Banggai
1. Menyambut baik permohonan dari Komunitas Kristen di Paisubatu untuk menjadi anggota
Gereja Toraja.
2. Komunitas tersebut dapat dilayani oleh Jemaat Tongkonan Madatu Luwuk sebagai aktifitas
Pekabaran Injil dan belum dapat disebut warga GT.
3. Menugaskan BPSW VI untuk melakukan percakapan dengan sinode GKLB dan GPIBK dan
memberi laporan kepada BPS Gereja Toraja.
261
262
Pasal 16
Pundi II dari Jemaat-jemaat se-Wilayah IV
Merekomendasikan kepada jemaat-jemaat di Wilayah 4 Makasar Pare-Pare Bone Jawa untuk
menyesuaikan pola pembayaran pundi II dengan pola bersama yaitu diserahkan sepenuhnya
ke BPS Gereja Toraja untuk segera dialokasikan kembali, agar proses pembukuan dan sistem
aplikasi keuangan bisa dioptimalkan.
Pasal 17
Masa Penyiapan Proponen
Proses menjadi proponen adalah maksimal 4 tahun. Proponen yang belum dapat berproses
pengurapan selama masa itu karena alasan apapun digugurkan sebagai proponen, namun
dapat mengikuti kembali proses seleksi.
Pasal 18
Otorisasi Penanganan Pindan
1. Rapat Kerja memberikan kewenangan kepada BPSW untuk mengatur pembagian kuota
Pindan Sangullele dalam lingkup Wilayah.
2. Rapat Kerja memberikan kewenangan kepada BPK untuk mengatur pembagian kuota
Pindan Sangullele dalam lingkup klasis.
Pasal 19
Suami istri seiman dalam syarat Penatua dan Diaken
Menjelaskan TGT Pasal XX bahwa yang dimaksud suami atau istri seiman sebagai syarat
menjadi penatua dan diaken adalah sama-sama pengikut Kristus.
Pasal 20
Pemetaan Ulang Persebaran Pelayan
1 Menugaskan BPSW untuk melakukan pemetaan ulang persebaran pelayanan Pendeta yang
disesuaikan dengan Keputusan Raker II Gereja Toraja mengenai SOP Mutasi, untuk
selanjutnya dilakukan perubahan SK.
2 BPS menerbitkan pembaruan SK pelayanan Pendeta sebagai hasil pemetaan tersebut.
Pasal 21
Pedoman Perlawatan
1. Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk segera menyusun Pedoman Perlawatan dengan
berkoodinasi dengan Wilayah dan klasis, mengesahkan hasilnya dalam Rapat Koordinasi
Badan Angkatan Sinode.
2. Pedoman perlawatan tersebut disusun secara komprehensif yang mencakup klasis dan
wilayah.
Pasal 22
Penerbitan SK Pegawai di Jemaat/Klasis
1. Surat Keputusan pengangkatan pegawai petap, kenaikan berkala dan kenaikan pangkat
di jemaat/klasis/wilayah diterbitkan oleh Majelis Gereja/BPK/BPSW atas persetujuan
tertulis dari BPS Gereja Toraja dengan memperhatikan peraturan kepegawaian Gereja
Toraja.
2. Awal pengangkatan pegawai di jemaat/klasis/wilayah, diawali dengan status sebagai
Pegawai Perjanjian Khusus sesuai dengan Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja
3. Salinan Surat keputusan ditembuskan ke Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
4. SK keikutsertaan pegawai tetap dalam BKGT diterbitkan oleh BPS Gereja Toraja setelah
memenuhi semua persyaratan.
262
263
Pasal 23
Perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja
Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk mempersiapkan Perayaan 110 Tahun Injil Masuk
Toraja tahun 2023 dan membuat panduan pelaksanaan perayaan di jemaat-jemaat atau
klasis.
Pasal 24
Kewajiban Bermitra dengan PT Sulo
Menegaskan ulang Keputusan Rapat Kerja I tentang kewajiban setiap LPG, OIG,
BPSW/BPK/Majelis Gereja untuk mendukung pengembangan pelayanan PT SULO dengan
menjadikan PT SULO sebagai mitra utama dalam pengadaan barang dan pencetakan dokumen
gereja.
Pasal 25
Tunggakan Iuran BKGT
1. Setiap peserta wajib melunasi tunggakan iuran BKGT agar dapat diperhitungkan dalam
penentuan gaji pokok pensiun.
2. Menugaskan BPS Gereja Toraja untuk menyusun mekanisme pelunasan tunggakan iuran
BKGT bagi pendeta yang menunggak sebelum pemberlakuan Pindan Sangullele.
Pasal 26
Pegawai yang bukan warga Gereja Toraja
1. Pegawai yang bukan anggota Gereja Toraja tidak dapat mendaftar sebagai anggota BKGT.
2. Pegawai yang bukan anggota Gereja Toraja diberikan pilihan untuk mendaftar di
program pensiun pemerintah (BPJS Ketenagakerjaan) atau program pensiun swasta
sesuai pengaturan lembaga yang mempekerjakan
3. Pegawai yang bukan anggota Gereja Toraja tidak boleh menduduki jabatan struktural
strategis di lembaga.
Pasal 27
Keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan
Pendeta dan Pegawai Gereja Toraja diikutsertakan dalam program Jaminan Kematian BPJS
Ketenagakerjaan.
Pasal 28
Beasiswa IMT
Menegaskan kembali bahwa pemberian beasiswa IMT dapat diberikan kepada pendeta atau
non pendeta dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Beasiswa penuh S3 pendeta yang studi lanjut di PT terakreditasi A atas rekomendasi BPS
Gereja Toraja.
2. Beasiswa penuh S2 pendeta yang studi lanjut di PT terakreditasi A atas rekomendasi BPS
Gereja Toraja.
3. Biaya penulisan tesis bagi mahasiswa S2 dan S3 pendeta yang jumlahnya disesuaikan
dengan kondisi keuangan Yayasan IMT.
Pasal 29
Pemberdayaan Lulusan Teologi
Mendorong jemaat-jemaat untuk memberdayakan lulusan teologi dalam pelayanan jemaat.
Pasal 30
Pengadaan Tanah IKN
1. Mengapresiasi Panitia 50 tahun Gereja Toraja di Kalimantan yang telah menginisiasi
pengadaan tanah di IKN, dan PP PKBGT yang mencanangkan pengadaan tanah Gereja
Toraja di IKN.
263
264
2. Merekomendasikan BPS Gereja Toraja untuk membentuk tim pengadaan tanah di IKN
dalam koordinasi dengan PP PKBGT dan BPSW V Kalimantan.
Pasal 31
Optimalisasi Gedung Wisma Tikala
BPS Gereja Toraja mengambil alih pengelolaan gedung Wisma Tikala untuk sebagai upaya
optimalisasi aset.
Pasal 32
Sertifikasi Aset atas Nama Gereja Toraja
Menugaskan kepada semua Yayasan untuk melakukan sertifikasi aset atas nama Gereja Toraja.
Pasal 33
Optimalisasi Panti Asuhan
Merekomendasikan BPS Gereja Toraja untuk melakukan optimalisasi Layanan Panti Asuhan
termasuk kemungkinan penggantian nama.
Pasal 34
Badan Usaha Milik Gereja
Menegaskan ulang keputusan Rapat Kerja I tentang mengkaji pengembangan LPG untuk
mengembangkan pelayanan sebagai badan usaha.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 27 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
264
265
Tentang
Kep. No. 11:
ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BPS GEREJA TORAJA
TAHUN 2023
Menimbang : a. bahwa salah satu tugas Rapat Kerja II Gereja Toraja adalah menetapkan
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran BPS Gereja Toraja Tahun 2023;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, Rapat Kerja II Gereja Toraja perlu
mengeluarkan Surat Keputusan.
MEMUTUSKAN
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Tangmentoe
Pada tanggal : 27 Oktober 2022
Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
265
266
2. Dalam penyusunan APP 2023 ini, Panitia Anggaran berpedoman pada sejumlah dokumen,
antara lain:
1) Tata Gereja Toraja.
2) Pedoman Umum Pengelolaan Keuangan dan Verifikasi Gereja Toraja.
3) Garis-Garis Besar Program Pengembangan Gereja Toraja 2021-2026.
4) Program Kerja BPS Gereja Toraja tahun 2023.
5) Realisasi penerimaan dan pengeluaran BPS Gereja Toraja tahun 2021 dan 2022.
3. Sebagaimana prinsip dasar dalam dokumen Program Pengembangan Gereja Toraja 2021-
2026, maka APP 2023 juga menekankan prinsip PASKAH. Pertama bahwa seluruh
kebijakan penyusunan dan pelaksanaan APP 2023 adalah bagian dari komitmen untuk
memberitakan Injil Yesus Kristus. Kedua bahwa PASKAH dijadikan akronim yang setiap
hurufnya mewakili karakter penyusunan dan pelaksanaan APP 2023, untuk menegaskan
bahwa APP juga berpedoman pada prinsip Produktif, Apresiatif, Sinergis, Kreatif,
Akuntabel, dan Holistik.
4. APP 2023 diklasifikasi menjadi dua bagian besar yaitu penerimaan dengan nomor mata
anggaran 4 dan pengeluaran dengan nomor mata anggaran 5. Berdasarkan sifat dan
fungsinya, anggaran penerimaan dibedakan atas:
1) Penerimaan rutin (4.1).
2) Penerimaan program (4.2).
3) Penerimaan lain-lain (4.3).
5. Penerimaan rutin adalah pesembahan yang diterima dan dikelola langsung oleh
Bendahara Umum untuk membiayai program dan pengeluaran rutin. Penerimaan
Program adalah penerimaan yang dianggarkan oleh LPG dan Unit Kerja yang diupayakan
secara mandiri untuk pembiayaan program. Penerimaan lain-lain adalah penerimaan
persembahan yang tidak termasuk penerimaan rutin maupun penerimaan program.
266
267
8. Waspada Resesi Global. Dalam proyeksi global, dunia sedang berhadapan dengan
kemungkinan (yang hampir pasti) bahwa dunia akan berhadapan dengan resesi. Gereja
Toraja membaca hal itu dan tetap memiliki pengharapan. Namun pengharapan itu juga
mesti realistis terhadap peringatan-peringatan yang ada. Merespons kondisi demikian,
Panitia anggaran membuat perhitungan rancangan penerimaan yang hanya mengambil
kurang dari setengah dari perhitungan normal untuk penambahan rancangan penerimaan
berdasarkan analisis 2 tahun terakhir. Pada saat yang sama, Panitia anggaran menggaris
bawahi pentingnya efisiensi, khususnya pembiayaan yang sifatnya akan menjadi
konsumsi personal (untuk tidak mengatakan : jasa) dalam pelaksanaan program.
4 3 Penerimaan Lainnya
4 3 1 Penerimaan dana perumahan Pendeta 1.020.000.000
4 3 2 Titipan Sementara 0
4 3 3 Titipan Langsung 0
4 3 4 Penerimaan lain-lain 100.000.000
1.120.000.000
JUMLAH ANGGARAN PENERIMAAN 317.998.521.170
267
268
a. Pundi II. Mata Anggaran Pundi II adalah sumber utama untuk membiayai
pengeluaran rutin BPS Gereja Toraja. Untuk anggaran 2023. Sebagaimana sudah
ditegaskan oleh SSA XXV di Kanuruan, bahwa 30 % Pundi II akan dialokasikan
kembali ke Wilayah dan Klasis. Dengan demikian, hanya ada 70 % Pundi II yang
dialokasikan untuk pembiayaan rutin BPS Gereja Toraja. Sejak dihapuskannya Dana
Satu Paket, maka 70 % Pundi II tersebut masih harus dibagi lagi untuk membiayai
Pengeluaran Program.
b. Persembahan lainnya adalah persembahan dari perorangan atau lembaga.
c. Partisipasi OIG. Semua OIG ditetapkan sebagai sumber penerimaan rutin, dengan
pemahaman bahwa semua LPG, Unit Kerja dan OIG adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari BPS Gereja Toraja. Jumlahnya ditetapkan sesuai dengan tingkat
kemandirian PP OIG saat ini.
d. Partisipasi Unit Kerja. Terdapat 6 Unit Kerja yang dianggarkan untuk memberikan
partisipasi bagi penerimaan rutin, yaitu: Puspel Tangmentoe, ITGT, Asrama Putri
Makale, Gedung Pelayanan di Luwu, Gedung Pelayanan di Makale dan Gedung
Pemuda AAVDL. Ke-6 unit kerja tersebut berkontribusi untuk penerimaan rutin
untuk selalu menegaskan bahwa aset-aset tersebut adalah milik Gereja Toraja. Jumlah
kontribusi diberikan sesuai dengan kondisi terkini dari masing-masing aset.
e. LPG Yayasan. Partisipasi LPG yayasan menggunakan terminologi sewa gedung,
sesuai arahan dari Badan Verifikasi Gereja Toraja guna menghindari pengeluaran
Yayasan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang. Semua LPG berbentuk Yayasan
akan berkontribusi dalam penerimaan rutin yang disesuaikan dengan potensi
masing-masing yayasan. Ke-13 yayasan tersebut adalah:
1) YPTKM 8) YKGT-Makassar
2) YPKT 9) YMT
3) YPKT Makassar 10) YPGT
4) YPKT Palopo 11) YPAK Tagari
5) YIMT 12) YMPM
6) YVDL 13) YRBM
7) YKGT
f. LPG PT. Ada 2 LPG yang berbentuk PT yang berkontribusi ke penerimaan rutin
melalui deviden, yaitu PT SULO dan PT BPR Pindan Sangullele.
g. Penerimaan Rutin Lainnya. Yang termasuk dalam penerimaan rutin lainnya adalah
jasa bank dari semua rekening yang dimiliki oleh BPS Gereja Toraja.
2. Penerimaan Program (Mata Anggaran 4.2)
Penerimaan program adalah sejumlah dana yang diterima dalam proses pelaksanaan
program pelayanan. Sumbernya antara lain kontribusi peserta, pembayaran penerima
layanan (kesehatan, pendidikan dll), dan penerimaan dari hasil penerbitan/cetakan dan
dari usaha dana masing-masing LPG/Unit Kerja/OIG.
Sejak Dana Satu Paket dihapuskan, yang sebelumnya merupakan sumber utama
pembiayaan program, maka praktis bahwa sekarang ini usaha masing-masing
268
269
bidang/komisi akan menjadi sumber utama bagi penerimaan. Dana Am dari Pundi II
jumlahnya terlalu kecil untuk berkontribusi dalam pembiayaan program.
Tabel 2
Anggaran Pengeluaran
5 1 PENGELUARAN RUTIN
5 1 1 Personalia 7.059.874.245
5 1 2 Alokasi Pundi II ke Wilayah dan Klasis 2.875.000.000
5 1 3 Belanja Kantor 770.000.000
5 1 4 Belanja 1.275.000.000
Rapat/Sidang/Perjalanan/Perkunjungan
5 1 5 Kewajiban Oikumene 272.750.000
5 1 6 Pengeluaran BVGT 530.570.000
5 1 7 Pengeluaran MPGT 300.000.000
5 1 8 Pengeluaran Rutin Lainnya 15.000.000
13.053.194.245
5 2 PENGELUARAN PROGRAM
5 2 1 Pengeluaran Bidang I 1.523.600.000
5 2 2 Pengeluaran Bidang II 2.665.387.000
5 2 3 Pengeluaran Bidang III 90.389.580.535
5 2 4 Pengeluaran Bidang IV 72.216.276.000
5 2 5 Pengeluaran Bidang V 14.559.240.523
5 2 6 Pengeluaran Bidang Umum 120.260.437.112
5 2 7 Biaya Penerbitan 1.750.000.000
5 2 8 Pengeluaran Sarana Dan Prasarana 961.000.000
304.060.884.170
5 3 PENGELUARAN LAIN-LAIN
5 3 1 Belanja Lain-lain 100.000.000
5 3 2 Titipan Langsung
5 3 2 Pengeluaran Dana Perumahan Pendeta 770.000.000
870.000.000
JUMLAH ANGGARAN PENGELUARAN 317.924.078.415
1. Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin terdiri atas 8 mata anggaran, yaitu:
1) Personalia,
2) Alokasi Pundi II
3) Pembayaran Hutang Alokasi Pundi II
4) Belanja Kantor
5) Belanja Rapat/Sidang/Perjalanan/Perkunjungan
269
270
Tabel 3
Distribusi Dana Am Menurut Bidang
NO BIDANG NILAI
1 Bidang I 425.000.000
2 Bidang II 300.000.000
3 Bidang III 50.000.000
4 Bidang IV 120.000.000
5 Bidang V 298.000.000
6 Bidang Umum 260.000.000
JUMLAH 1.453.000.000
270
271
Selanjutnya, Distribusi tersaebut di atas dijabarkan ke setiap Unit Kerja seperti dalam
tabel berikut:
Tabel 4
Distribusi Dana Am Menurut Unit Kerja
9. Demikianlah Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja
tahun 2023. Untuk merealisir APP ini dibutuhkan kerja keras dan kesolidasi semua pihak
yang terlibat terutama Pengurus BPSGT Gereja Toraja. Atas kerjasama yang baik dari
semua pihak kita dapat mengerjakan pekerjaan yang besar karena “Jika Allah berada pada
pihak kita tidak ada hal yang dapat kita kuatirkan”.
10. Panitia Anggaran masih akan melanjutkan tugasnya untuk menyusun standar biaya umum
untuk menjadi pegangan bagi semua LPG/Unit Kerja dalam penyusunan APP.
11. Distribusi penggunaan sumber biaya dana am diatur oleh masing-masing unit kerja, dan
memaksimalkan keterlibatan warga jemaat/kemitraan dalam mendukung pembiayaan
kegiatan.
Panitia Anggaran
271
272
272
186