Tata Kerja PKBGT
Tata Kerja PKBGT
Pasal 1
Nama
Nama organisasi ini adalah Persekutuan Kaum Bapak GerejaToraja disingkat PKBGT
Pasal 2
Kedudukan dan Waktu
1. Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja berkedudukan dimana Gereja Toraja berada.
2. Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja didirikan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan
Pasal 3
Dasar dan Azas
1. Dasar dan landasan PKBGT adalah Alkitab dan Pengakuan Gereja Toraja
2. Dalam terang Pengakuan Gereja Toraja, maka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara PKBGT berazaskan Pancasila
Pasal 4
Tujuan
Memperlengkapi setiap anggota menjadi Imam yang berintegritas dalam keluarga, gereja,
dan masyarakat mewujudkan tripanggilan gereja
Pasal 5
Keanggotaan
Anggota PKBGT yaitu semua laki – laki anggota Gereja Toraja yang telah menikah
dan atau yang telah berusia 35 tahun ke atas.
Pasal 6
Kewajiban
Tiap anggota wajib mentaati Tata Kerja PKBGT dan mendukung setiap kegiatan demi
pencapaian tujuan PKBGT.
Pasal 7
Hak
Anggota PKBGT memiliki hak :
a. Mendapatkan pelayanan gerejawi.
b. Memilih dan dipilih sebagai pengurus
Pasal 8
Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan tujuan, kegiatan Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja,
adalah :
1. Melaksanakan Ibadah.
2. Melaksanakan Pembinaan dan Pengembangan Potensi.
3. Melaksanakan Pelayanan Sosial.
4. Membangun komunikasi dan bekerjasama dengan semua pihak.
5. Berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pasal 9
Struktur dan Pengurus
1. Struktur Pengurus PKBGT terdiri dari :
a. Pengurus PKBGT Jemaat
b. Pengurus PKBGT Klasis
c. Pengurus PKBGT Pusat
2. Pengurus PKBGT Jemaat :
a. Pengurus PKBGT Jemaat berkedudukan di jemaat dan melingkupi wilayah pelayan
jemaat.
b. Pengurus PKBGT Jemaat dipilih dalam rapat anggota PKBGT di jemaat, ditetapkan
dengan surat keputusan pimpinan majelis gereja, dan diutus oleh Majelis Gereja
setempat dalam ibadah hari minggu.
c. Jumlah dan susunan pengurus sekurang – kurangnya terdiri atas:ketua, sekretaris,
bendahara, danbidang-bidangsesuai kebutuhan.
d. Masa bakti pengurus dalam satu periode adalah 3 (tiga) tahun
e. Pengurus bertanggung jawab kepada majelis gereja dan kepada anggota PKBGT dalam
rapat anggota.
f. Pengurus menghadiri sidang dan rapat majelis gereja atas undangan pimpinan majelis
gereja.
3. Pengurus PKBGT klasis :
a. Pengurus PKBGT klasis berkedudukan di klasis dan melingkupi wilayah pelayanan
Klasis.
b. Pengurus PKBGT klasis dipilih dalam persidangan PKBGT klasis, ditetapkan dengan
surat keputusan Badan pekerja Klasis,dan diutus oleh Badan Pekerja Klasis setempat
dalam ibadah hari minggu.
c. Jumlah dan susunan pengurus PKBGT Klasis sekurang – kurangnya terdiri atas: Ketua,
Wakil ketua, sekretaris dan wakil sekretaris , bendahara, bidang-bidang sesuai
kebutuhan.
d. Ketua PKBGT jemaat berkedudukan sebagai Ex-officio pengurus PKBGT Klasis.
e. Masa bakti pengurus PKBGT Klasis dalam satu periode adalah (5) lima tahun.
f. Pengurus PKBGT Klasis bertanggungjawab kepada BPK dan persidangan PKBGT
klasis.
g. Pengurus menghadiri sidang klasis dan rapat BPK atas undangan Pengurus Badan
Pekerja Klasis.
4. Pengurus PKBGT Pusat
a. Pengurus PKBGT Pusat berkedudukan di lingkup Sinode dan melingkupi wilayah
pelayanan Gereja Toraja.
b. Pengurus PKBGT Pusat dipilih dalam persidangan PKBGT lingkup sinode, ditetapkan
dengan surat keputusan Badan Pekerja Sinode,dan diutus oleh Badan Pekerja Sinode
dalam ibadah hari minggu.
c. Jumlah dan susunan pengurus terdiri atas : ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil
sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang sesuai kebutuhan.
d. Pengurus Pusat menetapkan koordinator wilayah di masing-masing wilayah pelayanan
Gereja Toraja sebagai anggota ex-officio Pengurus PKBGT Pusat.
e. Masa bakti pengurus Pusat PKBGT adalah 5 (lima) tahun
f. Pengurus Pusat PKBGT bertanggung jawab kepada BPSGT dan persidangan PKBGT
Pusat.
g. Pengurus PKBGT Pusat menghadiri Sidang Sinode Am dan rapat BPSGT atas
undangan BPSGT.
5. Pergantian antar waktu dapat dilakukan bagi pengurus yang berhalangan tetap.
Pasal 10
Rapat dan Sidang
1. Rapat terdiri atas:
a. Rapat Anggota
Rapat anggota dilaksanakan di akhir masa kepengurusan untuk pertanggung-
jawaban dan pemilihan pengurus di jemaat yang dihadiri anggota PKBGT dibawah
tanggung jawab pengurus PKBGT Jemaat.
b. Rapat Pengurus
Rapat pengurus diadakan sekurang – kurangnya sekali dalam 3 ( tiga ) bulan.
c. Rapat Tahunan
Rapat tahunan dilaksanakan sekali dalam satu tahun untuk mengevaluasi
program dan menyusun program kerja serta Anggaran Pendapatan dan Belanja PKBGT
tahun berikutnya.
d. Rapat a diadakan sesuai dengan kebutuhan.
e. Rapat pengurus tingkat klasis:
1) Rapat pengurus dilaksanakan sekurang – kurangnya 2 ( dua ) kali dalam setahun
2) Rapat kerja dilaksanakan sekali dalam satu tahun untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja serta Anggaran Pendapatan dan Belanja PKBGT.
3) Rapat yang diadakan sesuai kebutuhan.
f. Rapat pengurus tingkat pusat:
1) Rapat pengurus dilaksanakan sekurang – kurangnya 2 ( dua ) kali dalam setahun
2) Rapat kerja dilaksanakan sekali dalam satu tahun untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja serta Anggaran Pendapatan dan Belanja.
3) Rapat khusus dilaksanakan sesuai kebutuhan.
2. Persidangan terdiri dari :
a. Persidangan PKBGT lingkup klasis dan tingkat pusat.
b. Persidangan PKBGT lingkup klasis dilaksanakan sekali dalam lima tahun.
c. Persidangan PKBGT pusat dilaksanakan sekali dalam lima tahun
3. Peserta rapat dan persidangan
a. Rapat anggota dihadiri oleh anggota PKBGT jemaat.
b. Persidangan PKBGTlingkup Klasis dihadiri pengurus maksimal 5 dari tiap jemaat
sebagai utusan.
c. Persidangan PKBGT tingkat pusat dihadiri oleh utuan klasis dengan ketentuan sebagai
berikut:
Klasis dengan jumlah jemaat kurang dari 7 diwakili 2 orang utusan
Klasis dengan jumlah jemaat 7-12 diwakili 3 orang utusan
Klasis dengan jumlah jemaat 13 – 17 diwakili 4 orang utusan
Klasis dengan jumlah jemaat lebih dari 17 diwakili 5 orang utusan
d. Persidangan Pusat PKBGT mengevaluasi pelaksanaan Program, menyusun GGBP dan
menetapkan Tata Kerja dan memilih pengurus.
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1. Keputusan sedapat mungkin diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil dengan
pemungutan suara.
3. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dinyatakan sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah suara yang hadir.
Pasal 12
Penasihat Persidangan
1. Rapat/Sidang pada semua lingkup PKBGT mengangkat Penasihat Rapat/Sidang.
2. Penasihat Persidangan terdiri pimpinan Majelis Gereja dan pengurus badan pada lingkup
masing-masing PKBGT.
Pasal 13
Harta dan milik
1. Harta dan milik PKBGT terdiri dari asset yang tidak bergerak dan aset bergerak serta
kekayaan intelektual.
2. Dana PKBGT bersumber dari:
Persembahan anggota
Usaha pengurus
Dana pembinaan dari badan pada masing-masing lingkup.
Persembahan simpatisan yang bersifat tidak mengikat.
Dana-dana yang disepakati dalam rapat dan atau persidangan pada lingkup masing-
masing.
Pasal 14
Alat Kelengkapan Organisasi
1. Logo PKB Gereja Toraja adalah, gambar atau lambang sebagai identitas yang
menggambarkan citra dan karakter organisasi PKBGT.
a. Bentuk logo PKBGT adalah sebagai berikut:
3. Mars
Mars PKBGT merupakan lagu berkombinasi nada tinggi (tenor) dan rendah (bas),
bertempo irama orang berbaris (tempo di marcia), semangat, optimis, dan bersifat seruan
untuk mewujudkan panggilan keimaman dalam keluarga, gereja dan masyarakat melalui
wadah PKBGT.
Di sini akan diisi dengan partitur lagu Mars PKBGT
4. Hymne
Hymne PKBGT merupakan lagu bernada sedang (bariton) bertempo lambat dan
penuh keagungan (lento maestoso), berwibawa dan mengandung makna pujian, panggilan,
dan tanggungjawab PKBGT.
Di sini akan diisi dengan partitur lagu HymnePKBGT
5. Stempel PKB Gereja Toraja adalah sebagai berikut:
Di sini akan diisi dengan stempel PKBGT
6. Baju Seragam.
Baju seragam PKB adalah pakaian organisasi yang terdiri dari dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk pertama berwarna putih kelabu dengan variasi warna ungu
b. Bentuk kedua berwarna dasar putih tulang dengan bahan dasar kain tenun toraja.
Pasal 15
Perubahan Tata Kerja
1. Perubahan Tata Kerja dapat dilakukan dalam persidangan PKBGT lingkup Sinode serta
disahkan dalam rapat kerja Sinode Gereja Toraja.
2. Tata kerja PKBGT dapat ditinjau dan direvisi dalam persidangan PKBGT bila diusulkan
lebih dari setengah jumlah Klasis
Pasal 16
Pembubaran
PKBGT hanya dapat dibubarkan oleh Sidang Sinode Am GerejaToraja.
Pasal 17
Peralihan
Dengan disahkannya Tata Kerja yang baru maka tata kerja yang lama dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Pasal 18
Penutup
1. Tata kerja PKBGT ini ditetapkan dalam persidangan II PKBGT tanggal 5 Juli 2017 di
Jemaat Buntu Pasele Rantepao – Klasis Rantepao.
2. Pembentukan Pengurus PKBGT untuk pertama kali di suatu lingkup persidangan
dilakukan oleh Badan Pekerja pada lingkup masing-masing.
3. Hal-hal lain yang bersifat teknis dapat diatur masing-masing lingkup persidangan
sepanjang tidak bertentangan dengan Pengakuan Gereja Toraja, Tata Gereja Toraja, dan
Tata Kerja PKBGT
4. Hal-hal yang belum diatur dapat disesuaikan di masing-masing tingkat kepengurusan
sepanjang tidak bertentangan dengan Tata Gereja Toraja dan Tata Keraja PKBGT.