Anda di halaman 1dari 3

PDA (Pile Driving Analyzer) adalah jenis pengujian tiang pancang yang digunakan pondasi

bangunan menggunakan alat khusus berupa monitor tablet yang terintegrasi dengan sensor strain
transducer dan accelerometer serta terhubung dengan palu atau hammer menggunakan kapasitas
tertentu.

Parameter yang diukur menggunakan pengujian PDA Test yaitu :


1. Daya dukung tiang pancang
2. Displacement tiang
3. Nilai keutuhan tiang
4. Besarnya efisiensi energi yang ditransfer dari hammer ke tiang

Namun, untuk pelaksanaannya harus menunggu 28 hari sejak tiang pondasi dipasang karena sudah
memiliki kekuatan untuk menahan tekanan dari pukulan hammer.

Peralatan yang Digunakan untuk PDA Test

 PDA-PAX
 Dua buah wireless accelerometer
 Dua buah wireless strain transducer
 Bor tangan (untuk melubangi tempat sensor)
 Alat Pelindung Diri
Pelaksanaan PDA test ini mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Stratin
Dynamic Testing of Deep Foundations) menggunakan prosedur yang disebut Case Method.

Prosedur Case Method ini menganalisa data kecepatan (velocity) dan gaya (force) yang diambil
dari pukulan hammer secara real time sehingga nantinya didapatkan nilai daya dukung pondasi
tiang tunggal.

Sebelum melakukan pengujian PDA Test ada beberapa data yang harus diberikan oleh kontraktor
kepada operator atau penguji PDA. Data tersebut yaitu :

 Nomor identifikasi tiang pancang


 Tanggal pemancangan
 Bentuk dan dimensi penampang tiang
 Panjang total tiang
 Panjang pondasi tiang yang tertanam
 Jika menggunakan tiang sambungan maka harus diberikan data konfigurasi sambungan
tiang
 Data hammer atau palu yang digunakan untuk PDA Test
Berikut ini beberapa metode pelaksanaan PDA test yang dilakukan sesuai prosedur
pengujian :
 Menggali tanah di sekitar tiang pancang
 Melakukan perapian tiang supaya tegak lurus, simetris dan rata
 Memasang sensor accelerometer dan sensor strain transducer dengan cara dibor terlebih
dahulu pada sisi-sisi tiang dan posisinya tegak lurus dengan jarak setiap sensor 1,5 x
diameter kepala tiang
 Siapkan palu (hammer) dan cushion
 Kalibrasi accelerometer dan strain transducer
 Masukan data tiang seperti tanggal pemancangan, luas penampang tiang, panjang tiang dan
juga data palu berupa berat palu yang dipakai ke dalam PDA-PAX.
 Pastikan semua alat dan sensor sudah terpasang dengan baik

Tahap Pengerjaan PDA Test

Gunakan crane untuk mengangkat palu setinggi 1,5 – 2m tegak lurus dengan tiang yang akan
diuji, kemudian jatuhkan.

Setelah palu atau beban dijatuhkan makan akan terlihat variabel tiang yang diuji seperti
displacement (DMX), daya dukung tiang (RMX), energy, dan juga nilai keutuhan tiang (BTA).
Ada yang harus diperhatikan dalam melakukan pengujian PDA Test ini yaitu pada saat
pemasangan strain transducer dan accelerometer posisinya harus benar-benar pas sehingga
nantinya kelenturan tiang dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan, jika pada saat pengujian
terjadi lenturan maka data yang didapat mengalami distorsi sehingga hasil yang didapat tidak
akurat.

Persyaratan Tiang yang Bisa Dilakukan PDA Test :

 Ada beberapa syarat suatu tiang bisa diuji menggunakan metode PDA Test ini yaitu :
 Umur tiang harus 5 hari setelah masa pemancangan
 Beton berumur 21 hari terhitung setelah pengecoran
 Bagian kepala tiang yang diuji harus dalam keadaan rata
 Jika kondisi tiang sudah tertanam, maka harus dilakukan penggalian

Prosedur dalam Pengambilan Data PDA Test

Pastikan semua peralatan sudah disiapkan, selanjutnya berikan instruksi pada operator crane untuk
melakukan tumbukkan atau impact pada tiang, mulai dari tinggi yang jatuhnya paling rendah
sekitar 50 cm, kemudian lanjukan ke tempat jatuh yang lebih tinggi hingga sampai batas maksimal
ketinggian yang telah ditentukan.

Sedangkan untuk pengujian yang menggunakan Hammer Diesel maka jumlah impact atau
tumbukan harus sesuai dengan daya dukung yang ditargetkan.

Namun, untuk drop hammer atau hammer manual maka harus dijatuhkan dari ketinggian secara
bertahap, mulai dari 50 cm lalu 100cm hingga sampai ketinggian jatuh maksimal dari hammer
tersebut.

Ketika pengujian sedang berlangsung lalu terjadi retak atau kerusakkan pada tiang maka
pengujian dan pengambilan data harus dihentikan karena dikhawatirkan data yang diambil
nantinya tidak akurat.

Anda mungkin juga menyukai