Salah satu pengujian pada pekerjaan pondasi tiang (pancang maupun bor) adalah dengan
melaksanakan PDA Test dan analisa CAPWAP.
Untuk saat ini akan dicoba diberikan informasi dasar tentang pengujian PDA (Case Method) dan
CAPWAP.
Jumlah pondasi tiang yang diuji PDA (Pile Driving Analyzer) - Case Method
dengan PDA Test pada umumnya
sebanyak 1% dari jumlah titik
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan
pondasi tiangdalam satu proyek
sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau
pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji.
Berat/massa hammer ideal untuk
pengujian PDA Test adalah1%-2%
dari kapasitas pondasi tiang yang PDA Test pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic
disyaratkan untuk dicapai Testing of Deep Foundations) :
"This test method is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity or displacement of a
Sertifikasi Tenaga Ahli pile under impact force. The data are used to estimate the bearing capacity and the integrity of the pile, as
well as hammer performance, pile stresses, and soil dynamic characteristics, such as soil damping
PDA Test hanya boleh dilakukan
coefficients and quake values. This test method is not intended to replace Test Method D 1143."
oleh tenaga ahli yang tersertifikasi :
Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data kecepatan
(velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik
Provisional
secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal.
Basic
Intermediate Dari PDA Test dengan menggunakan "Case Method" kita akan dapat mengetahui :
Advance
Master
Expert daya dukung pondasi tiang tunggal
integritas atau keutuhan tiang dan sambungan
efisiensi dari transfer energi pukulan hammer/alat pancang
Sertifikasi dilakukan oleh lembaga dsb
sertifikasi seperti HSDPT atau
PDCA, yang konfirmasi keaslian
dan masa berlaku sertifkasinya dapat
diperiksa di : CAPWAP ((Case Pile Wave Analysis Program)
Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa CAPWAP yang
Tenaga ahli bersertifikasi merupakan salah satu metoda signal matching analysis (SMA).
HSDPT (1 orang dari
Indonesia) Analisa ini menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil analisa yang
Tenaga ahli bersertifikasi lebih detail.
PDCA (19 orang dari
Indonesia) Dari analisa CAPWAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari pengujian PDA Test,
dengan tambahan informasi :
refusal
ultimate
Pengertian daya dukung yang bersifat refusal adalah daya dukung yang terdeteksi/terdata dan dianalisa merupakan daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang belum
sepenuhnya termobilisasi.
Kondisi belum sepenuhnya termobilisasi adalah kondisi di mana pondasi tiang belum mencapai kapasitas tertinggi atau ultimate-nya
Kondisi ini dapat disebabkan karena pada saat pengujian/re-strike dilakukan, energi yang ditransfer tidak cukup besar untuk memobilisasi seluruh kemampuan tahanan atau daya dukung pondasi
tiang yang diuji.
Pengertian daya dukung yang bersifat ultimate adalah daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang sudah termobilisasi sepenuhnya.
Dengan demikian angka daya dukung yang dihasilkan dari analisa PDA dan CAPWAP pada kondisi ini adalah benar-benar daya dukung ultimate atau batas yang dimiliki oleh pondasi tiang yang
diuji.
telah bergeraknya tiang pancang akibat beban tertentu (beban ultimate) yang berarti terlampauinya tahanan friksi dan ujung dari pondasi tiang
telah terlampauinya kemampuan material tiang pancang itu sendiri yang jika diteruskan dengan beban yang lebih berat akan mengakibatkan kegagalan pada bahan/material tiang pancang
Kedua kondisi tersebut (refusal atau ultimate) dapat diterima selama daya dukung yang diperoleh masih memenuhi syarat faktor keamanan yang dituntut dari desain yang ditetapkan.
Penentuan data tersebut pada umumnya diambil data dari transfer energi atau energi tersalurkan (EMX) yang paling besar/maksimum selama pelaksanaan re-strike dan terdata dalam
program yang digunakan.
Berikut ini contoh hasil pengujian PDA Test dan CAPWAP (klik untuk memperbesar gambar) :
Safety Factor
Safety Factor yang digunakan untuk pengujian PDA pada umumnya adalah 2,0