Anda di halaman 1dari 14

ANALISA STATISTIK HASIL UJI KAPASITAS METODE

DINAMIS (PDA TEST) PADA PONDASI TIANG PANCANG


SISTEM PANCANG TEKAN
Didik Haryadi1,*), Widjojo Adi Prakoso1)
1)
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, 16424, Indonesia
*)
Correspondent Author: didik.haryadi@ui.ac.id

Abstract
The use of HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) in deep foundation can reduce the
level of noise and vibration as a result of pile driving. When a pile is hydraulically
driven into the ground to the required axial compression capacity as recorded by a
manometer installed on the HSPD equipment, a failure in this capacity is frequently
observed after a dynamic verification test (PDA test). The purpose of this study is to
determine the root cause of discrepancies in the axial compression capacity between
results monitored by the HSPD equipment and dynamic test verification. This
research examined SQ25 and SQ30 piles of 295 and 94 numbers respectively in the
period of January 2020 to July 2022. Dynamic verification test indicated that 11%
SQ25 and 7% SQ30 piles were problematic. Based on the linear regression analysis,
the embedment of pile (Lp), final settlement (DFN), and frictional resistance (Rs)
contribute an effect on the mentioned above discrepancy. For the problematic SQ25
and SQ30 piles, values of ̅̅̅ and ̅̅̅̅ ̅̅̅ are less than the ones for non-problematic
piles. In contrary, the value of ̅̅̅̅̅̅ for problematic piles is larger than the one for
non-problematic piles.

Keywords: HSPD, PDA Test, linear regression, compressive axial capacity

PENDAHULUAN sampai batas tekanan yang telah


Terdapat beberapa jenis teknik direncanakan (Joko Yulianto, 2017).
pemancangan yang umum dilakukan Dalam penentuan kapasitas
dalam pekerjaan pondasi dalam yang ultimate aksial tekan pada pelaksanaan
bermaterial tiang pancang, yang antara pemancangan sistem pukul ditentukan
lain yaitu teknik pemancangan seberapa besar nilai kalendering,
menggunakan diesel hammer atau drop rebound, berat hammer dan tinggi
hammer dengan cara dipukul atau jatuh hammer (André Querelli, Faiçal
menjatuhkan palu atau hammer dengan Massad, 2017). Untuk pelaksanaan
berat dan tinggi jatuh hammer yang pemancangan sistem getar (Vibration)
sudah ditentukan, teknik pemancangan kapasitas ultimate aksial tekan tidak
menggunakan vibratory hammer dapat dihitung secara akurat (Rausche,
dengan cara menekan dan memberi 2002). Dan kapasitas ultimate aksial
getaran pada tiang pancang dan jenis tekan untuk pemancangan sistem tekan
teknik pemancangan menggunakan alat diperoleh berdasarkan besarnya
HSPD yaitu menekan tiang pancang tekanan yang diberikan alat HSPD
pada tiang yang termonitor langsung (Pile Driving Analyzer Manual, PDA-
oleh manometer (Choirus Soleh W 2009) dan hal ini yang
Rozeli, 2020). melatarbelakangi penelitian dilakukan.
Akhir-akhir ini pemancangan Pelaksanaan pengujian dinamis
sistem tekan dengan penggunaan alat (PDA Test) didasarkan pada rambatan
HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) gelombang 1 dimensi. Dilakukan
sering digunakan. Metode ini dipilih dengan cara menjatuhkan hammer
karena dampak getaran yang secara berulang-ulang dengan interval
ditimbulkan dan suara bising dapat ketinggian yang berbeda. Berat
diminimalkan. Proses pelaksanaan hammer diambil berkisar 1 % s/d 2 %
pemancangannya yaitu memasukkan dari kapasitas ultimate aksial tekan
tiang pancang ke dalam tanah dengan yang telah direncanakan. Getaran yang
memberikan tekanan menggunakan ditimbulkan akibat tumbukan hammer
dongkrak hidrolis dan counterweight dengan permukaan kepala tiang akan
sebagai beban agar mesin HSPD tidak direkam oleh sensor – sensor yang
terangkat. (Rahmat dkk, 2020). melekat pada sisi tiang. Hasil rekaman
Besarnya tekanan maksimum yang tumbukan yang ditangkap oleh sensor
diberikan pada tiang pancang adalah dan ditampilkan pada layar komputer
kapasitas ultimate aksial tekan. Besar PDA antara lain adalah kapasitas
tekanan yang diberikan pada tiang ultimate aksial tekan dan final set. (Pile
pancang langsung termonitor oleh Driving Analyzer Manual, PDA-W
manometer yang terletak pada kabin 2009)
alat HSPD. Pada pemancangan sistem Dalam penelitian ini, untuk
ini walaupun kapasitas ultimate aksial mengetahui permasalahan kegagalan
tekan telah termonitor oleh manometer, kapasitas ultimate aksial tekan
namun kegagalan kapasitas ultimate berdasarkan uji dinamis (PDA Test)
aksial tekan masih dapat saja terjadi. terhadap kapasitas ultimate aksial
Informasi ini didasarkan pada hasil tekan hasil pemancangan dengan alat
verifikasi dengan melakukan pengujian HSPD, penulis melakukan analisis
dinamis (PDA Test). Kegagalan metode statistik regresi linear, yaitu
kapasitas ultimate yang dimaksud dengan mencari hubungan antara
adalah diperolehnya ketidaksesuaian penurunan akhir tiang pancang (DFN)
hasil setelah proses pengujian dinamis dan panjang tiang tertanam (Lp)
(PDA Test), yaitu lebih rendahnya terhadap tahanan total ultimate (Ru),
kapasitas ultimate aksial tekan hubungan antara panjang tiang
berdasarkan uji dinamis (PDA Test) tertanam (Lp) dengan penurunan akhir
dibandingkan dengan kapasitas tiang pancang (DFN), hubungan rasio
ultimate aksial tekan yang termonitor Ru terhadap P Jack (Ru/P Jack) dengan
oleh manometer. Kegagalan kapasitas penurunan akhir tiang pancang (DFN)
ultimate aksial tekan terjadi pada tiang dan panjang tiang tertanam (Lp),
pancang dengan nilai penurunan akhir hubungan nilai efisiensi hammer
atau final set lebih dari 2.5 mm/blow terhadap tahanan ultimate gesek (Rs)

16 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


dan tahanan ultimate ujung (Rb). Dan
dengan metode ini juga diperoleh Pile Dynamic Analyzer (PDA)
bagaimana pola penyebaran datanya, Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test
sehingga faktor penyebab kegagalan merupakan pelaksanaan uji secara
kapasitas yaitu ketidaksesuaian hasil dinamik untuk mengukur kapasitas
uji kapasitas ultimate aksial tekan ultimate aksial tekan tiang, penurunan
pondasi tiang pancang dengan akhir/final set, keutuhan tiang dan
kapasitas ultimate aksial tekan dengan energi yang berasal dari tumbukan
metode pemancangan sistem tekan hammer yang dilakukan pada pondasi
dapat diketahui. dalam, baik itu tiang pancang maupun
Penelitian hanya dibatasi tiang bor. Pada pelaksanaan pengujian
dengan penggunaan data hasil uji ini diperlukan sensor-sensor yang
dinamis pada kondisi keutuhan tiang dipasang pada sisi-sisi tiang dengan
yang masih cukup baik (BTA 60 %) jarak dari atas permukaan kepala tiang
agar diperoleh hasil analisa statistik adalah minimal 2 kali diameter tiang
yang lebih akurat. BTA adalah (2D). Hammer dijatuhkan pada
integrity factor yang menunjukan ketinggian tertentu ke kepala tiang
keutuhan tiang. Nilai BTA<60 secara jatuh bebas. Perekaman pukulan
menunjukan tiang harus di rejected dan dilakukan berulang dengan tinggi jatuh
tidak terpakai (Pile Driving Analyzer hammer yang berbeda. Penghentian
Manual, PDA-W 2009). Begitupun pukulan dilakukan pada saat efisiensi
karena sangat terbatasnya ketersediaan hammer, sudah mencapai diatas 50%
data tanah dan data pemancangan yang atau tegangan tekan terukur (CSX)
dimiliki maka penyelesaian dengan sudah akan mencapai batas tegangan
metode statistik ini dipergunakan. tekannya.

(1)

Dalam proses analisa dinamik ini yang metode “Case Method”. Dari
digunakan adalah prinsip “wave nilai rata-rata pada sinyal yang terukur
mechanics” atau persamaan force dan velocity pada data PDA dan
gelombang 1 Dimensi. Melalui fungsi yang terukur langsung dari alat PDA
strain transducer akan terukur nilai adalah sebagai berikut :
Force yang terjadi di dekat kepala - Final Displacement, mm (DFN)
tiang dan melalui fungsi accelerometer - Kapasitas tiang termobilisasi,
akan terukur nilai percepatan yang menggunakan simplified CASE
akan dihitung untuk mendapatkan method, ton (RMX)
variabel velocity (Pile Driving - Energi maksimum yang ditransfer
Analyzer Manual, PDA-W 2009). ke tiang selama tumbukan, tm
Perhitungan dinamik daya (EMX)
dukung aksial PDA test dikenal dengan

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 17
Gambar 1. Illustrasi Grafik Tahanan Kulit dan Ujung
(Sumber : Frank Rausche, Pile Dynamic 2013)

CAPWAP Analysis sinyal”. Pada proses ini dilakukan


CAPWAP® adalah proses dengan cara menghimpitkan grafik
menggabungkan pengukuran Case force dan velocity yang diperoleh pada
Method dengan analisis numerik tipe data uji PDA. Untuk proses
persamaan gelombang. Karena gerakan menghimpitkannya dengan
dan gaya puncak tiang telah diukur, memasukan parameter-parameter
maka tidak perlu memodelkan palu dan seperti besarnya nilai gesekan tanah,
sistem penggerak. Dengan tahanan ujung, faktor damping dan
menggunakan pengukuran sebagai parameter-parameter lainnya yang ada
fungsi input, model tanah dapat di dalam program CAPWAP. Hasil
disesuaikan sehingga respons yang analisa dapat diambil jika “Match
dihitung sesuai dengan respons yang Quality” (MQ) < 3 (CAPWAP
diukur, dan dengan demikian juga Background Report Version 2014).
proses ini disebut sebagai “pencocokan

Gambar 2. Penentuan model tiang pada CAPWAP (Pile Dynamics, Inc., 2014)

Pemancangan Sistem Tekan hidrolis, di mana sistem pemancangan


Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) ini dengan cara menekan tiang masuk
ini beroperasi menggunakan fluida ke dalam tanah dengan menggunakan

18 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


kekuatan sistem hidrolik dan mendapat termonitor oleh manometer yang
reaksi pembebanan dari counterweight. terdapat pada kabin alat HSPD
Besarnya kapasitas aksial tekan akan (Choirus Soleh Rozeli, 2020).

Gambar 3. Tiang Dalam Tanah (Bowles, 1996).

Keterangan : deviasi, modus, varian dan lain - lain


Aₚ = Luas penampang (m²) (Harlan, J., 2018).
Aₛ = Luas dinding tiang tiap i m
kedalaman (m²) METODE PENELITIAN
fₛᵢ = Lekatan tanah pada kedalaman i Sumber Data
(ton/m²) Data diperoleh melalui proses
i = 1,2,3… pengamatan dan pengumpulan data
li = Kedalaman ke i (m) secara langsung di lapangan dengan
Lp = Panjang tiang (m) melaksanakan pengujian dan analisa
PA = Gaya tekan alat (ton) dengan berbagai macam dimensi tiang
PPi = Gaya dukung ujung tiang pada berupa ukuran penampang dan panjang
kedalaman i (ton) tiang yang diperoleh dari berbagai
Psi = Gaya dukung selimut tiang pada lokasi proyek, wilayah sepanjang
kedalaman i (ton) kurun waktu tahun 2020 sampai
qci = Nilai konus ujung pada dengan 2022. Bentuk sampel dari data
kedalaman i (t/m²) ini adalah berupa Hasil Uji PDA dan
Wa = Berat tiang (ton) Analisa CAPWAP pada data-data tiang
pancang dengan metode tekan baik
Statistik Deskriptif pada tiang bermasalah (Problem Pile)
Statistik deskriptif adalah analisis maupun tidak bermasalah (No Problem
statistik yang dilakukan pada suatu Pile). Tiang bermasalah (Problem Pile)
kelompok data (Hogg, R.V., McKean, adalah jika rasio tahanan total ultimate
J.W., & Craig, A.T., 2019). Statistik hasil analisa CAPWAP terhadap
deskriptif yang umum digunakan besarnya tekanan pada alat HSPD yang
adalah nilai minimum, nilai diberikan pada tiang pancang kurang
maksimum, mean (rata-rata), standar dari 1 (Ru CAPWAP / P Jack < 1) dan

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 19
untuk tiang tidak bermasalah (No panjang tiang. Setelah data-data
Problem Pile) adalah lebih dari 1 (Ru tersebut terkumpul dilakukan
CAPWAP / P Jack > 1). Adapun pengelompokan terhadap data hasil uji
data-data yang telah dikumpulkan pada tiang yang bermasalah dan tidak
dengan dimensi penampang terdiri dari bermasalah dan dilanjutkan dengan
tiang beton Kotak (Square Pile) SQ25 analisis statistik
dan SQ30 dan untuk semua ukuran

Gambar 4. Pekerjaan Pemancangan alat HSPD Proyek PT. Formosa Mayong Jepara
(PT. Paton Buana Semesta Semarang, 2022)

Variabel b. Pengolahan Hasil Uji


Variabel penelitian yang digunakan Menganalisa tiang bermasalah maupun
dalam penelitian ini adalah tahanan tidak bermasalah dari data PDA Test
total maksimum (Ru), tahanan gesek yang diperoleh dilapangan yang lalu
maksimum (Rs) dan tahanan ujung dilanjutkan dengan software CAPWAP
maksimum (Rb) sebagai variabel Analisis untuk memperoleh besarnya
terikat yang diperoleh dari data analisa tahanan ultimate total (Ru), tahanan
CAPWAP serta penurunan akhir tiang ultimate gesek (Rs) dan tahanan
(DFN) dan panjang tiang tertanam ultimate di ujung tiang (Rb).
(LP) sebagai variabel bebas yang c. Analisis Regresi Linear
diperoleh dari data Test PDA. Melakukan analisis regresi linear
terhadap data hasil uji PDA Test dan
Tahap Penelitian hasil Analisa CAPWAP pada masing-
a. Pengumpulan dan klasifikasi data masing variabel bebas terhadap
Kegiatan pengumpulan data yang variabel terikat guna mengetahui
diperoleh melalui proses pengamatan hubungan antara tiap variabel pada
dan pengumpulan data secara langsung data No Problem Pile dan data
dengan cara pengujian PDA Test di Problem Pile dan kemudian dijelaskan
lapangan. melalui grafik plot linear.

20 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


Gambar 5. Diagram Alur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari total data yang diperoleh untuk


Hasil Analisis Data SQ25 sebanyak 295 data dengan
Definisi untuk tiang bermasalah kelompok data tiang bermasalah
(Problem Pile) dan tidak bermasalah (Problem Pile) SQ25 sebanyak 32 data
(No Problem Pile) adalah sebagai dan kelompok data tiang tidak
berikut, Problem Pile jika (Ru bermasalah (No Problem Pile) SQ25
CAPWAP/P Jack) < 1 dan No Problem sebanyak 263 data, serta untuk SQ30
Pile jika (Ru CAPWAP/P Jack) > 1. sebanyak 94 data dengan kelompok
Ru Capwap adalah tahanan ultimate data tiang bermasalah (Problem Pile)
aksial total hasil analisa CAPWAP SQ30 sebanyak 7 data dan kelompok
pada data hasil uji PDA dan P Jack data tiang tidak bermasalah (No
adalah besarnya tekanan yang Problem Pile) SQ30 sebanyak 87 data.
diberikan pada tiang pancang oleh alat Data-data tersebut dijelaskan secara
HSPD saat melakukan pemancangan. statistik deskriptif pada table-tabel
berikut.

Tabel 1. Data statistik deskriptif untuk 32 tiang bermasalah (Problem Pile) tiang
SQ25
Data PDA Analisa CAPWAP
P Jack Rs/Lp Rb/Ab
DFN Lp Ru Rs Rb
(T/m) (T/m²)
(mm/blow) (m) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Min 0.10 2.20 21.4 6.10 0.10 50.00 1.28 1.60
Max 22.00 35.30 104.40 75.80 79.30 118.00 11.16 1268.80
Mean 4.13 10.75 79.12 33.66 39.92 89.13 4.00 638.75
STDev 5.71 8.91 22.62 20.46 21.99 17.84 2.37 351.87

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 21
Tabel 2. Data statistik deskriptif untuk 263 tiang tidak bermasalah (No Problem
Pile) tiang SQ25
Data PDA Analisa CAPWAP
P Jack Rs/Lp Rb/Ab
DFN Lp Ru Rs Rb
(T/m) (T/m²)
(mm/blow) (m) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Min 1.00 1.30 65.90 1.20 64.20 93.48 0.92 713.33
Max 8.00 11.30 132.90 52.50 95.70 149.00 7.09 1063.33
Mean 3.61 3.73 96.97 18.13 78.83 115.28 4.35 875.87
STDev 2.07 3.23 21.65 16.68 13.17 17.68 1.83 146.40

Tabel 3. Data statistik deskriptif untuk 7 tiang bermasalah (Problem Pile) tiang
SQ30
Data PDA Analisa CAPWAP
P Jack Rs/Lp Rb/Ab
DFN Lp Ru Rs Rb
(T/m) (T/m²)
(mm/blow) (m) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Min 0.10 2.20 51.20 12.70 15.30 36.60 1 170.00
Max 7.99 46.70 215.90 168.10 125.90 155.00 14.94 1398.9
Mean 1.72 14.58 147.51 92.85 54.95 115.73 7.23 610.51
STDev 1.64 8.453 31.92 37.31 22.17 22.84 2.87 246.41

Tabel 4. Data statistik deskriptif untuk 87 tiang tidak bermasalah (No Problem Pile)
tiang SQ30
Data PDA Analisa CAPWAP
P Jack Rs/Lp Rb/Ab
DFN Lp Ru Rs Rb
(T/m) (T/m²)
(mm/blow) (m) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Min 0.01 1.90 13.7 3.30 9.70 12.00 0.62 155.20
Max 14.66 35.10 154.50 135.80 93.70 120.00 14.59 1499.20
Mean 2.01 11.16 104.21 58.92 45.28 84.95 5.84 724.51
STDev 2.09 5.82 23.48 28.96 19.84 19.32 2.59 317.47

Dari Tabel 1, 2, 3, dan 4 diperoleh SQ30. Adanya ketidaksesuaian nilai


informasi bahwa nilai final set yang rasio tahanan ujung dengan luas
ditunjukkan dengan DFN pada tiang penampang pada tiang bermasalah dan
bermasalah untuk SQ25 dan SQ30 tiang tidak bermasalah untuk tiang
mempunyai nilai DFN yang besarnya SQ25 dan SQ30 menunjukan bahwa
lebih dari 2.5 mm/blow. Syarat tahanan ujung (Rb) tidak
maksimum nilai DFN atau final set mempengaruhi ketidaksesuaian hasil
harus di bawah 2.5 mm/pukulan (Pile uji dinamis (PDA Test) dengan
Driving Analyzer Manual, PDA-W besarnya tekanan yang diberikan ke
2009). Pada tiang bermasalah panjang tiang pada alat HSPD dan sebaliknya
tiang tertanam (Lp) dan rasio tahanan nilai final set (DFN), panjang tiang
gesek dengan panjang tiang (Rs/Lp) tertanam (Lp) dan tahanan gesek (Rs)
lebih kecil dari tiang yang tidak sangat berpengaruh.
bermasalah baik untuk SQ25 maupun

22 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


Hasil Analisis Grafik Plot Distribusi Untuk tiang SQ25 dan SQ30, baik
Data tiang bermasalah (Problem Pile)
Dalam penampilan plot grafik tiang maupun tiang tidak bermasalah (No
SQ25 dan SQ30 baik tiang bermasalah Problem Pile) terlihat semakin besar
maupun tidak bermasalah, ditampilkan nilai final set-nya (DFN) akan semakin
dalam Gambar 6 sampai Gambar 19. kecil nilai rasio tahanan ultimate aksial
tekan terhadap gaya tekan alat HSPD
Hubungan antara panjang tiang (Ru/P Jack). Untuk lebih jelasnya
tertanam (Lp) dengan tahanan dapat dilihat pada gambar 9 dan
ultimate total (Ru) gambar 16 di bawah.
Untuk tiang SQ25 dan SQ30 baik tiang
bermasalah (Problem Pile) maupun
Hubungan antara panjang tiang
tiang tidak bermasalah (No Problem tertanam (Lp) dengan rasio (Ru/ P
Pile) terlihat semakin panjang tiang Jack)
tertanam (Lp) akan semakin besar nilai Untuk tiang SQ25 dan SQ30 baik tiang
tahanan ultimate aksial total (Ru). bermasalah (Problem Pile) maupun
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tiang tidak bermasalah (No Problem
gambar 6 dan gambar 13 di bawah. Pile) terlihat semakin panjang tiang
Hubungan antara final set (DFN) tertanam (Lp) akan semakin besar nilai
dengan tahanan ultimate aksial total rasio tahanan ultimate aksial tekan
(Ru) dengan gaya tekan alat HSPD (Ru/P
Untuk tiang SQ25 dan SQ30 baik tiang
Jack). Untuk lebih jelasnya dapat
bermasalah (Problem Pile) maupun
dilihat pada gambar 10 dan gambar 17
tiang tidak bermasalah (No Problem
di bawah.
Pile) terlihat semakin besar nilai final
set nya (DFN) akan semakin kecil nilai
Hubungan antara efisiensi hammer
tahanan ultimate aksial total (Ru). dengan tahanan total (Rs)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Untuk tiang SQ25 baik tiang
gambar 7 dan gambar 14 di bawah. bermasalah (Problem Pile) maupun
tiang tidak bermasalah (No Problem
Hubungan antara panjang tiang Pile) terlihat semakin besar nilai
tertanam (Lp) dengan final set (DFN) efisiensi hammer akan semakin kecil
Untuk tiang SQ25 dan SQ30 baik tiang
tahanan ultimate friksinya (Rs)
bermasalah (Problem Pile) maupun
begitupun tiang SQ30 untuk tiang yang
tiang tidak bermasalah (No Problem
tidak bermasalah. Pada tiang SQ30
Pile) terlihat semakin panjang tiang
untuk tiang yang bermasalah terlihat
tertanam (Lp) akan semakin kecil nilai
semakin besar nilai efisiensi hammer
final set-nya (DFN). Untuk lebih
akan semakin besar tahanan ultimate
jelasnya dapat dilihat pada gambar 8
friksinya (Rs), dan dengan pola
dan gambar 15 di bawah.
penyebaran yang tidak merata atau
lebih mengelompok. Untuk lebih
Hubungan antara final set (DFN)
dengan rasio (Ru/P Jack)

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 23
jelasnya dapat dilihat pada gambar 11 ujungnya dan untuk tiang tidak
dan gambar 18 di bawah. bermasalah (No Problem Pile) terlihat
semakin besar nilai efisiensi hammer
Hubungan antara efisiensi hammer akan semakin besar tahanan ultimate
dengan tahanan total (Rb) ujungnya (Rb) dan dengan pola
Untuk tiang SQ25 dan SQ30 pada pada penyebaran yang merata. Untuk lebih
tiang yang bermasalah (Problem Pile) jelasnya dapat dilihat pada gambar 12
semakin besar nilai efisiensi hammer dan gambar 19 di bawah.
akan semakin kecil tahanan ultimate

Grafik Plot Distribusi Data SQ25

Gambar 6. Hubungan antara panjang Gambar 7. Hubungan antara final set


tiang tertanam (Lp) dengan tahanan (DFN) dengan tahanan total (Ru)
total (Ru)

Gambar 8. Hubungan antara panjang Gambar 9. Hubungan antara final set


tiang tertanam (Lp) dengan final set (DFN) dengan rasio (Ru/P Jack)
(DFN)

24 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


Gambar 10. Hubungan antara Gambar 11. Hubungan antara
panjang tiang tertanam (Lp) dengan efisiensi hammer dengan tahanan
rasio (Ru/P Jack) total (Rs)

Gambar 12. Hubungan antara


efisiensi hammer dengan tahanan
total (Rb)

Grafik Plot Distribusi Data SQ30

Gambar 13. Hubungan antara Gambar 14. Hubungan antara final


panjang tiang tertanam (Lp) dengan set (DFN) dengan tahanan total (Ru)
tahanan total (Ru)

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 25
Gambar 15. Hubungan antara Gambar 16. Hubungan antara final
panjang tiang tertanam (Lp) dengan set (DFN) dengan rasio (Ru/P Jack)
final set (DFN)

Gambar 17. Hubungan antara Gambar 18. Hubungan antara


panjang tiang tertanam (Lp) dengan efisiensi hammer dengan tahanan
rasio (Ru/ P Jack) total (Rs)

Gambar 19. Hubungan antara


efisiensi hammer dengan tahanan
total (Rb)

26 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28


Pembahasan bahwa Rs merupakan salah satu faktor
Berdasarkan hasil pengamatan analisis yang mempengaruhi terjadinya
regresi linear pada grafik plot yang kegagalan hasil uji (Ru CAPWAP/P
sudah dibuat, diperoleh bahwa masing- Jack < 1)
masing variabel DFN dan LP memiliki Berdasarkan pengamatan di
pengaruh pada tahanan ultimate aksial lapangan untuk tiang pancang dengan
tekan baik pada data SQ25 maupun model pemancangan sistem tekan
pada data SQ30. dalam satu lokasi proyek, pada hasil uji
Diperoleh Nilai DFN rata-rata pada dinamis (PDA Test), kapasitas aksial
Problem Pile SQ25 adalah 4.13 tekan yang diperoleh lebih berpeluang
mm/blow dan SQ30 adalah 3.61 gagal terjadi untuk panjang tiang
mm/blow, melebihi dari final set yang pancang yang tertanam lebih pendek
disarankan (DFN < 2.5 mm/blow) dan dibanding dengan panjang tiang
DFN rata-rata pada No Problem Pile pancang tertanam lebih panjang dan
SQ25 adalah 2.01 mm/blow dan SQ30 juga terkonfirmasi dengan terjadinya
adalah 1.72 mm/blow (Memenuhi dari penurunan akhir (DFN) yang besar.
final set yang disarankan < 2.5 Hal tersebut didasarkan pada hubungan
mm/blow) grafik dalam gambar 6 dan gambar 13
Panjang tiang tertanam rata-rata (Hubungan Lp dan Ru) semakin
(Lp rata-rata) pada Problem Pile SQ25 pendek tiang tertanam akan semakin
adalah 10.75 m dan panjang tiang kecil hasil kapasitas ujinya, gambar 7
tertanam rata-rata pada No Problem dan gambar 14 (Hubungan DFN dan
Pile (Lp rata-rata) adalah 11.16 m, Ru) semakin besar nilai penurunan
dapat disimpulkan bahwa semakin akhirnya semakin kecil kapasitas aksial
panjang tiang tertanam semakin besar hasil uji, serta gambar 8 dan gambar 15
kapasitas aksial yang dicapai. (Lp NPP (Hubungan Lp dan DFN) semakin
> Lp PP). Panjang tiang tertanam rata- pendek tiang tertanam akan semakin
rata (Lp rata-rata) pada Problem Pile besar penurunan akhir yang terjadi.
SQ30 adalah 3.73 m dan panjang tiang
tertanam rata-rata pada No Problem SIMPULAN
Pile (Lp rata-rata) adalah 14.58 m, Pada tiang yang bermasalah baik SQ25
dapat disimpulkan bahwa semakin maupun SQ30 yaitu lebih rendahnya
panjang tiang tertanam semakin besar hasil uji PDA Test dibandingkan
kapasitas aksial yang dicapai. (Lp NPP dengan hasil tekan pada alat HSPD
> Lp PP) lebih disebabkan pada final set yang
Untuk tiang SQ25 dan SQ30 terjadi (DFN>2.50 mm/blow), tiang
pada grafik hubungan antara efisiensi tertanam yang lebih pendek dan juga
hammer dengan Rb dan Rs dapat dipengaruhi oleh nilai tahanan ultimate
diketahui bahwa pola penyebaran Rb friksi (Rs) yang dapat dilihat pada pola
pada Problem Pile lebih merata dan penyebaran di grafik tidak seragam
seragam dengan Rb pada No Problem atau lebih mengelompok.
Pile, dan dapat juga disimpulkan

Analisa Statistik Hasil Uji Kapasitas Metode Dinamis (PDA Test) Pada Pondasi
Tiang Pancang Sistem Pancang Tekan .. (Didik Haryadi, Widjojo Adi Prakoso) 27
UCAPAN TERIMA KASIH Proceedings of the International
Penulis ucapkan terima kasih kepada Conference On Vibratory Pile
para staf PT. Geotesting Utama Driving and Deep Soil
Engineering dalam pengumpulan data- Compaction, APA (pp. 21-32)
data uji dan analisanya. Hogg, R.V., McKean, J.W., & Craig,
A.T., 2019. Introduction to
DAFTAR PUSTAKA Mathematical Statistic, Boston:
André Querelli & Faiçal Massad., Pearson Education, Inc
2017, Simplified Hiley’s Harlan, J., 2018, Analisis Regresi
Formula Calibration For Linear, Depok: Gunadarma
Precast Concrete Piles In Joko Yulianto., 2017, Pemilihan Alat
Duque De Caxias, International Pancang Menggunakan Expert
Conference on Advances in Choice, Jurnal Riset Rekayasa
Structural and Geotechnical Sipil Universitas Sebelas Maret
Engineering, ICASGE’17, 27- 01 September 2017, Hal. 50-58,
30 March 2017, Hurghada, ISSN. 2579 -7999
Egypt Pile Dynamics, Inc., 2009, PDA-W
Bowles, J.E., 1996, Foundation Manual of Operation, Ohio:
Analysis and Design, 5th Pile Dynamics, Inc
Edition. Singapore: McGraw- Pile Dynamics, Inc., 2014, CAPWAP
Hill Companies, Inc Background Report, Ohio: Pile
Choirus Soleh Rozeli., 2020, Analysis Dynamics, Inc
Of The Carrying Capacity Of PT. Geotesting Utama Engineering.,
The Pile Foundation Compared 2022, Report PDA Test Tahun
To Jacking System & Pile 2020 s/d Tahun 2022
Driving Analyzer (PDA) Test PT. Paton Buana Semesta., 2022,
(Case Study of Building Dokumentasi Alat HSPD pada
Construction Projects in the Pelaksanaan Proyek PT.
District of DPRD Bangkalan), Formosa Mayong Jepara
IJTI (International Journal Of Rahmat, Utomo, G., & Al Qurina E.,
Transportation And 2020, Analisis Produktivitas
Infrastructure), Volume 03 Tiang Pancang dengan Jack-In
Number 02 Maret 2020, ISSN : Pile pada Konstruksi
2597-4769 (Online) ISSN : Workshop. Jurnal Transukma. 3
2597-4734 (Cetak) (1). pp. 17-24
F.Rausche., 2002, Modeling of
Vibratory Pile Driving,

28 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 28 No. 1 Juni 2023 15 - 28

Anda mungkin juga menyukai