Anda di halaman 1dari 5

Telinga

180 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Telinga, Kuping

Bagian luar telinga manusia

Rincian

Sistem Sistem pendengaran

Pengidentifikasi

Bahasa Latin Auris


MeSH D004423

NeuroLex ID birnlex_1062

TA98 A01.1.00.005

A15.3.00.001

TA2 6861

FMA 52780

Daftar istilah anatomi

[sunting di Wikidata]

Telinga atau kuping merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal


suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.Telinga pada
hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan
beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada
bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya,
dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi
pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan
suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak
(nervus vestibulokoklearis). Manusia dengan kondisi telinga normal pada umumnya
mampu mendeteksi suara dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hertz. [1]

Telinga manusia[sunting | sunting sumber]

Anatomi telinga manusia


Bagian telinga[sunting | sunting sumber]
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar[sunting | sunting sumber]
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun telinga,
lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna,
Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran
timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam
liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. [2] Rancangan yang begitu kompleks
pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang
telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit
serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.
Telinga luar dan kebudayaan[sunting | sunting sumber]
Walaupun bagian daun telinga tidak begitu penting, bagian ini sering digunakan untuk
memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat Barat, telinga yang terlalu besar dan
terlihat tidak simetris akan memperburuk penampilan. Bedah pertama untuk mengatasi
hal ini dipublikasikan pada 1881.
Telinga tengah[sunting | sunting sumber]
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3
tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi
atau stapes).[2] Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah yang
berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga
tengah.[3]
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang
pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan tetap menyampaikan getaran
ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh
meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan
terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga
tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius
menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa,
hubungan saluran Eustachius dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat
mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat
terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya
perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun,
sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Hal tersebut akan
menyebabkan gendang telinga mendorong keluar sehingga pendengaran menjadi
terganggu dan menimbulkan rasa sakit. Perbedaan ini dapat di atasi dengan
mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.[4]
Menurut Gabriel Corfas, beberapa orang tidak begitu merasakan gangguan
pendengaran karena alasan yang berbeda. Sehingga dibutuhkan diagnosis patogenesis
yang tepat dan dianggap sangat penting. Mereka menemukan penyebab ini
menggunakan tikus yang mengalami gangguan dalam sel Schwann yang membuat
myelin (insulates akson saraf pada telinga) menyebabkan hilangnya pendengaran
tersembunyi. Ketika telinga terkena suara keras selama beberapa waktu, sinapsis
menghubungkan sel-sel dengan neuron di telinga bagian dalam yang hilang.
Kehilangan sinapsis telah terbukti sebagai mekanisme yang menyebabkan hilangnya
pendengaran. Penyebab kekurangan sel Schwann bisa terjadi pada individu yang telah
mengalami paparan suara sehingga terjadi gangguan neuropati pendengaran. Kedua
bentuk gangguan ini dapat terjadi pada individu yang sama sebagai efek aditif.
Telinga dalam[sunting | sunting sumber]
Telinga bagian dalam berada di dalam bagian petrosa tulang temporal yang tersusun
atas dua bagian yaitu tulang labyrinth yang menonjol (bony labirynth) dan membran
labyrinth.
Tulang labyrinth selanjutnya terbagi atas tiga bagian yaitu vestibula, koklea dan kanal
semisirkular.
Vestibula berdampingan dengan bagian telinga tengah melewati dua lubang yaitu
fenestra vestibuli yang ditempati oleh dasar stapes dan fenestra koklea yang terisi oleh
jaringan fibrosa. Di bagian belakang terdapat muara yang menuju kanal semisirkular
dan dibagian depan terdapat muara yang mengarah ke koklea.
Koklea merupakan bagian telinga yang penting bagi fungsi pendengaran. Koklea
adalah saluran berbentuk spiral yang membentuk dua pertiga putaran mengitari pusat
tulang yang disebut modiolus.
Berdasarkan panjangnya, saluran koklea terbagi atas tiga terowongan oleh dua
membran yaitu membran basilar dan membran vestibular, yang meregang dari
modiolus ke dinding luar.
Pada saluran bagian luar, terdapat skala vestibuli di bagian atas dan skala timpani di
bagian bawah. Saluran ini berisi perilimfe dan bergabung dengan puncak modiolus.
Bagian ujung skala timpani yang lebih rendah ditutupi fibrosa fenestra koklea.
Bagian tengah saluran koklea disebut duktus koklear dan berisi endolimfe. Bentuknya
sama dengan tulang labyrinth dan disebut membran labyrinth. Di dalam duktus
koklear terdapat ujung ujung saraf pendengaran yang disebut sel sel rambut.
Pada koklea, terdapat tiga kanal semisirkular yang terletak di atas dan di belakang
vestibula dalam tiga ruang yang berbeda, satu vertikal, satu horisontal dan yang lain
transversal. Semua ruang ini berisi perilimfe.
Dalam fungsi keseimbangannya, apabila posisi kepala berubah, gerakan
endolimfe akan merangsang sel sel khusus yang memiliki tonjolan seperti rambut
rambut yang terdapat di ujung setiap kanal
Di bagian dalam tulang labyrinth terdapat labyrinth membranosa yang berupa membran
berukuran kecil. Membran ini terdiri atas utrikel, sakul, duktus semikular dan duktus
koklea.
Utrikel dan sakulus adalah dua kantung kecil dalam vestibula yang satu sama lain
dihubungkan oleh saluran penyambung (connecting tube). Kantung kantung tersebut
berisi potongan kecil saraf sel rambut yang distimulasi oleh gaya gaya gravitas pada
kristal kristal kecil (otolith) yang menempel pada sel sel tersebut.
Bentuk duktus semisirkular sama dengan kanal semisirkular terletak di dalam duktus
tersebut, tetapi diameter duktus semisirkular hanya 1/4 kanal semisirkular. Duktus
semisirkular mengandung endolimfe.
Duktus koklear adalah saluran spiral yang terdapat di dalam kanal koklea yang
menonjol dan membentang di sepanjang dinding luar. Langit langit duktus koklear
dibentuk oleh membran vestibular dan bagian dasarnya oleh membran basiler dan
kedua dinding luarnya oleh tonjolan dinding koklea.

Anda mungkin juga menyukai