Anda di halaman 1dari 2

AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

3952/SPO/YANMED/RSRB/I/ 0 1/2
RS RAFFLESIA 2023
BENGKULU

Tanggal Terbit Ditetapkan di: Bengkulu


Direktur Rumah Sakit Rafflesia
STANDAR 05/01/2023
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Drg. Rahmi Budi Ayu Amalia, MARS


PENGERTIAN Audimetri adalah suatu alat penunjang yang berfungsi untuk
pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan suatu alat yang dapat
menghasilkan suara dengan berbagai frekuensi dan kekuatan.
TUJUAN Untuk mengetahui perubahan atau gangguan pada fungsi pendengaran
KEBIJAKAN Peraturan direktur nomor : 830/PER/DIR/I/2023 tentang pemberlakuan
standar operasional prosedur tetap tindakan di rumah sakit Rafflesia
PROSEDUR Tahap pemeriksaan Audiometri :
1. Periksa tanggal kalibrasi alat terakhir untuk memastikan apakah
alat sudah dikalibrasi, jangka waktu kalibrasi alat ukur berlaku
untuk periode 1 (satu) tahun.
2. Berikan intruksi yang jelas dan tepat kepada pasien
3. Pasien perlu mengetahui apa yang harus didengar dan respon apa
yang harus diberikan jika mendengar nada
4. Lakukan pengenalan nada pada pasien, kemudian pasien
diinstruksikan untuk menekan tombol bila mendengar nada
5. Pasang head-phone dengan posisi warna merah untuk telinga
kanan dan warna biru untuk telinga kiri
6. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan, dimulai pada frekuensi
1000 Hz dengan intensitas 40-50 dB, bila orang yang diperiksa
mendengar maka ia akan menekan tombol sinyal dan petunjuk
lampu akan menyala
7. Turunkan secara bertahap intensitas suara sebesar 10 dB sampai
tidak terdengar
8. Naikan lagi intensitas suara dengan setiap kenaikan sebesar 5 dB
sampai orang yang diperiksa mendengar lag
9. Berikan rangsangan sampai 3 (tiga) kali , bila respon hanya 1 kali
dari 3 kali test, maka naikan lagi 5 dB dan berikan rangsangan 3
kali. Bila telah di dapat respon yang tetap , maka perpaduan antara
penurunan dan penambahan merupakan batas ambang dengar.
10. Catat hasil dalam lembar data pemeriksaan dan pada audio-chart
AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/SPO/YANMED/RSRB/I/2023 1 2/2
RS RAFFLESIA
BENGKULU

11. Untuk pemeriksaan frekuensi berikutnya, mulailah pada tingkat


15 dB lebih rendah dari ambang dengar pada frekuensi 1000 Hz.
Misalnya bila pada frekuensi 1000Hz dimulai intensitas 50 dB,
maka pada frekuensi 2000 Hz dimulai dengan intensitas 30-35 Db
12. Lakukan pemeriksaan untuk frekuensi diatas 1000 Hz dengan cara
yang sama, dan terakhir pemeriksaan pada 500 Hz
UNIT TERKAIT Poli THT

Anda mungkin juga menyukai