Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 1 – 10

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit Kepala RS BAM

SPO 12 September 2022

Dr. Bandriyo Sudarsono, M.K.K.K

PENGERTIAN 1. Audiometri
Adalah alat yang digunakan untuk mengetahui level pendengaran
dan derajat ketajaman pendengaran seseorang. Semakin canggih
alat maka bisa menilai gangguan pendengaran lebih baik secara
derajat maupun kemungkinan penyebab dan teknik rehabilitasi yang
paling tepat untuk pemilihan Alat Bantu Dengar (ABD).
2. Bagian dari audiogram:
- Tombol pengatur intensitas bunyi
- Tombol pengatur frekuensi
- Headphone untuk memeriksa AC (hantaran udara)
- Bone Conductor untuk memeriksa BC (hantaran tulang)

3. Pemeriksaan audiometri nada murni terdiri dari:


- Nada murni (pure tone): merupakan bunyi yang hanya
mempunyai satu frekuensi: dinyatakan dalam jumlah getaran
perdetik.
- Bising: bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri dari
(narrow band) spectrum terbatas dan (white noise) spectrum
luas.
- Frekuensi ialah nada murni yang dihasilkan oleh getaran suatu
benda yang sifatnya harmonis sederhana. Jumlah getaran per
detik dinyatakandalam hertz. Frekuensi telinga manusia antara
20 – 18. 000 Hertz. Bunyi yang frekuensinya dibawa 20 hertz
disebut infrasonic diatas 18.000 hertz disebut ultrasonic.
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 2 – 10

- Intensitas bunyi: dinyatakan dalam dB HL (hearing level), dB SL


(sensation level) db SPL (sound pressure level dB HL dan dB
SL dasarnya adalah subyektif, dan inilah yang biasanya
digunakan pada audiometri.
- Ambang dengar ialah bunyi nada murni yang terlemah pada
frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga
seseorang. Terdapat ambang dengar menurut konduksi udara
(AC) dan menurut konduksi tulang (BC). Bila ambang dengar ini
dihubungkan dengan garis, baik AC maupun BC, maka akan
didapatkan audiogram. Dari audiogram dapat diketahui jenis
dan derajat ketulian.
- Nilai Nol Audiometrik (audiometric zero) dalam dB HL dan dB
SL, yaitu intensitas nada murni yang terkecil pada suatu
frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga orang
dewasa muda normal. Pada tiap frekuensi intensitas nol
audiometric tidak sama. Telinga manusia paling sensitive
terhadap bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang besar nilai nol
audimetrinya kira-kira 0, 0002 dyne/cm2. Pada audiogram
angka - angka intensitas dalam dB bukan menyatakan kenaikan
linier, tetapi merupakan kenaikan logaritma secara
perbandingan 20 dB bukan 2 kali lebih keras dari 10 dB tetapi
20/10 = 2, jadi 10 kuadrat = 100 kali lebih keras.
- Notasi pada Audiogram memakai grafik AC, berupa garis lurus
penuh (Intensitas 250 - 8000 Hz) dan garis BC (Intensitas 250 -
6000 Hz). Untuk teliga kiri dipakai warna biru, telinga kanan
warna merah)

4. Jenis dan Derajat ketulian serta Gap


 Jenis ketulian :
- Tuli konduktif: kelainan pada telinga luar (atresia liang telinga,
sumbatan serumen, otitis eksterna sirkuskripta, osteoma liang
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 3 – 10

telinga dan telinga tengah (tuba katar / sumbatan tuba


eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanosklerosis,
hemotimpanum dan dislokasi tulang pendengaran.
- Tuli sensoneural / perseptif: koklea (aplasia / congenital,
labirintitis bakteri / virus, intoksikasi streptomycin, kanamycin,
garamisin, neomisin, kina, asetosal, alcohol atau tuli mendadak
karena trauma kapitis, trauma akustik dan pajanan bising. Tuli
sensorineural retrokoklea: neuroma akustik, tumor sudut pons
serebelum, mieloma multiple, cedera otak, perdarahan otak dan
kelainan otak lainnya atau prebikusis yaitu penurunan
pendengaran karena usia lanjut.
- Tuli campuran
 Derajat ketulian serta gap
Menghitung ambang dengar AC dan BC menggunakan indeks
fletcher:

Ambang Dengar (AD) = AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz + AD


4000 Hz
4

Dalam menentukan derajat ketulian yang dihitung hanya


ambang dengar hantaran udara saja (AC) saja. Derajat ketulian
ISO:

0 - 25 dB: Normal

> 25 - 40 dB: Tuli ringan

> 40 - 55 dB: Tuli sedang

> 55 - 70 dB: Tuli sedang berat

> 70 - 90 dB: Tuli berat

> 90 dB: Tuli sangat berat


PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 4 – 10

5. Pendengaran Normal
AC dan BC sama atau kurang dari 25 dB
AC dan BC berimpit (tidak ada gap)
6. Tuli Sensorineural (perseptif)
AC dan BC lebih dari 25 dB
AC dan BC berimpit (tidak ada gap)
7. Tuli Konduktif
BC normal atau < 25 dB
AC > 25 dB
8. Tuli Campur
BC > 25 dB
AC > BC, terdapat gap ≥ 10 dB pada min. 2 frekuensi
9. Jenis Pemeriksaan AC dan atau BC yang dilakukan
berdasarkan permintaan dokter.

TUJUAN 1. Untuk menentukan jenis dan derajat ketulian berdasarkan ambang


dengar / GAP AC & BC
2. Pemilihan Alat Bantu dengar yang tepat berdasarkan GAP AC &
BC

KEBIJAKAN Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang Pedoman Pelayanan Medical


Check Up

PROSEDUR 1. Persiapan Alat


Pemanasan alat

2. Persiapan Pasien
a. Pengarahan tatacara pemeriksaan kepada pasien
b. Pemasangan insertphone AC dan insertphone BC (saat
pergantian jenis tes)
c. Pelaksanaan (pasien dalam box audiometri)
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 5 – 10

3. Pemeriksaan
A. Resonance
1. Nyalakan laptop / komputer
2. Double click icon apps Resonance, maka akan masuk
ke aplikasi Resonance
3. Jika diminta memasukkan username dan password, ketik
”admin” untuk username dan ”a” untuk password, jika
tidak diminta abaikan saja
4. Nyalakan mesin Clinical Audiometer Resonance R37A
yang tombol power nya ada di bagian belakang mesin
sebelah kiri bawah
5. Double click pada tab No Patients
6. Pada tampilan home, klik tab Sessions dibagian atas
menu quick launch
7. Klik tab New lalu isilah data pasien dengan lengkap
terutama kotak first name, surname, gender, birth date,
dan patient ID
8. Centang kotak Privacy Accpepted lalu klik Save di menu
bagian atas
9. Kembali ke mesin Clinical Audiometer Resonance R27A,
pastikan menu yang disorot (highlight) pada posisi Pure
Tone Audiometry
10. Tekan tombol Enter, maka layar secara default akan
menampilkan audiogram kanan dan kiri dengan posisi
cursor ada pada frekuensi 1000 Hz atau 1 KHz dan 40
dB didiagram yang berwarna merah
11. Mulailah melakukan tes audiometri hantaran udara (air
conduction) pada telinga pasien yang lebih baik terlebih
dahulu setelah pasien dipakaikan headset DD45
12. Kemudian pakaikan mikrofon talk-back pasien agar bisa
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 6 – 10

berkomunikasi dengan pasien, yang sebelumnya


operator juga telah memakai mikrofon / headset talk-over
13. Tekan tombol Talk Over untuk berkomunikasi dengan
pasien, dengan menekan tombol atas - bawah dapat
mengatur volume suara operator
14. Tekan tombol Controls untuk mengaktifkan / mengatur
volume mikrofon talk-back pasien
15. Tekan kembali tombol Talk Over atau tombol F1 untuk
kembali ke menu audiogram
16. Putar tombol besar bulat sebelah kiri untuk menaik-
turunkan intensitas bunyi dengan satuan decibel (dB)
17. Tekan tombol panah kiri kanan yang terletak di bagian
paling bawah pada area keypad untuk merubah frekuensi
yang akan di tes.
18. Tekan tombol Signal yang sebelah kiri untuk memberikan
stimulus bunyi ke pasien
19. Berikan instruksi kepada pasien untuk menekan tombol
Push Button Patient Response bila terdengar stimulus
bunyi dari operator, lakukan secara berulang sambil
menaikkan intensitas bunyi sampai pasien menangkap
signal dengan benar dan frekuensi dari 250 Hz sampai
8000 Hz.
20. Tekan tombol Store untuk menyimpan / menandai titik
ambang batas mendengar pasien
21. Tekan tombol Right (merah) dan Left (biru) di area
keypad sebelah kiri untuk pindah tes telinga
22. Tekan tombol Output di area keypad sebelah kiri untuk
merubah tes AC (Air Conduction) ke tes BC (Bone
Conduction)
23. Langkah tes BC selanjutnya sama persis dengan tes AC,
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 7 – 10

hanya jenis insertphone yang diganti


24. Setelah selesai, tekan tombol Test, maka akan kembali
ke layar menu, tetapi ada tanda kotak hijau sebagai
tanda bahwa sudah ada data audiogram pasien yang
baru dites
25. Kembali ke laptop / komputer, pastikan nama pasien
yang tadi diisi diklik lalu klik menu Acquire Data from
Device di menu bagian atas
26. Klik tombol panah di menu Select Device, klik Resonace
USB
27. Setelah loading, klik Download lalu klik OK, maka layar
akan kembali ke menu Sessions
28. Klik nama pasien lalu klik sesi tes pertama #1 di kolom
bawah daftar nama pasien lalu klik menu sessions report
di menu bagian atas
29. Setelah tampilan layar berubah, klik Audiometry Basic di
daftar template di sebelah kiri atas lalu centang Print
Patient di sebelah kanan atas dan klik OK di sebelah kiri
bawah
30. Tampilan akan langsung menjadi file PDF, klik Export
Document di tab menu atas, lalu simpan di folder
database pasien
31. Setelah tampil di PDF viewer (Adobe atau Nitro), klik
Print di tab menu bagian atas, lalu klik Print
32. Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan untuk keluar
dari box audiometri dan keluar ruangan pemeriksaan

B. Maestro
1. Nyalakan laptop / komputer
2. Double click icon apps Maestro, maka akan masuk ke
aplikasi Maestro.
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 8 – 10

3. Jika diminta memasukkan username dan password, ketik


”penunjang” untuk username dan untuk password ketik
”Willy12_”
4. Nyalakan mesin Inventis – Bell Plus AKL 20701611430
yang tombol power nya ada di bagian belakang mesin
sebelah kanan bawah.
5. Pada layar mesin klik Pure Tone Audiometry lalu pilih OK
6. Kembali ke laptop / komputer pada tampilan awal, klik
lambang pensil coklat, isilah data pasien dengan lengkap
terutama kotak first name, surname, gender, birth date,
dan patient ID, lalu klik Save di menu bagian bawah
7. Pilih tab menu Live View, maka layar secara default akan
menampilkan audiogram kanan dan kiri dengan posisi
cursor ada pada frekuensi 1000 Hz atau 1 KHz dan 40
dB di diagram yang berwarna merah
8. Mulailah melakukan tes audiometri hantaran udara (air
conduction) pada telinga pasien yang lebih baik terlebih
dahulu setelah pasien dipakaikan headset DD45
9. Kemudian pakaikan mikrofon Talk-back pasien agar bisa
berkomunikasi dengan pasien, yang sebelumnya
operator juga telah memakai mikrofon / headset Talk-
over
10. Tekan dan tahan tombol Talk over untuk berkomunikasi
dengan pasien, dengan memutar tombol besar bulat
untuk mengatur volume suara operator
11. Lepas tombol Talk-over untuk kembali ke menu
audiogram
12. Putar tombol besar bulat sebelah kiri untuk menaik-
turunkan intensitas bunyi dengan satuan decibel (dB)
13. Tekan tombol panah kiri kanan yang terletak di bagian
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 9 – 10

paling bawah pada area keypad untuk merubah frekuensi


yang akan di tes.
14. Tekan tombol Interrupter yang sebelah kiri untuk
memberikan stimulus bunyi ke pasien
15. Berikan instruksi kepada pasien untuk menekan tombol
pada alat Push Button Patient Response bila terdengar
stimulus bunyi dari operator, lakukan secara berulang
sambil menaikkan intensitas bunyi sampai pasien
menangkap stimulus dengan benar dan frekuensi dari
250 Hz sampai 8000 Hz.
16. Tekan tombol Store untuk menyimpan / menandai titik
ambang batas mendengar pasien
17. Tekan tombol Right (merah) dan Left (biru) di area
keypad sebelah kiri untuk pindah tes telinga
18. Tekan tombol Output di area keypad sebelah kiri untuk
merubah tes AC (Air Conduction) ke tes BC (Bone
Conduction)
19. Langkah tes BC selanjutnya sama persis dengan tes AC,
hanya jenis insertphone yang diganti
20. Setelah selesai, tekan tombol To PC untuk mengirim data
dari mesin ke laptop / komputer
21. Kembali ke laptop / komputer, akan tampil tab di tengah
bawah layar dengan tulisan PTA (Pure Tone
Audiometry), klik tab tersebut lalu akan muncul hasil data
pemeriksaan audiometri pasien
22. Klik gambar printer lalu pilih tab menu Export PDF untuk
menyimpan hasil pemeriksaan dalam bentuk PDF ke
folder laptop / komputer
23. Setelah tampil di PDF viewer (Adobe atau Nitro), klik
Print di tab menu bagian atas, lalu klik Print
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

No. Dokumen No. Revisi: Halaman


/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022 01 10 – 10

24. Klik Close, maka layar akan kembali ke menu awal


25. Klik gambar Dustbin untuk menghapus hasil pemeriksaan
sebelumnya, lalu klik OK, maka alat siap untuk
digunakan untuk pasien selanjutnya.
26. Pemeriksaan selesai, pasien dipersilahkan untuk keluar
dari box audiometri dan keluar ruangan pemeriksaan

UNIT TERKAIT Unit Medical Check Up

Anda mungkin juga menyukai