Anda di halaman 1dari 2

Menerapkan cuti pegawai

A. DEFINISI CUTI

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.

Cuti diberikan dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada PNS
setelah bekerja selama jangka waktu tertentu perlu diberikan cuti.

Cuti adalah hak PNS. Oleh sebab itu, pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda dalam jangka waktu
tertentu apabila kepentingan dinas mendesak.

B. PEJABAT YANG BERWENANG YANG MEMBERIKAN CUTI

Menurut PP nomor 11 tahun 2017, cuti diberikan oleh PPK (pejabatPembinakepegawaian)


yang dapat dijelaskan sebagai wewenangnya kepada pejabat di lingkungannya untuk
memberikan cuti kecuali ditentukan lain dalam peraturan pemerintah ini atau peraturan
perundang-undanganlainnya.

Adapun pejabat yang berwenang untuk memberikan cuti adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin lembaga tertinggi atau tinggi negara bagi pimpinan kesekretarian lembaga
tertinggi/tingginegara.

2. Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan lembaga pemerintah non departemen pimpinan


kesekretariatan lembaga tertinggi atau tinggi negara dan pejabat lain yang ditentukan
oleh Presiden bagi pegawai negeri sipil dalam lingkungan kekuasaannya.

3. Kepala perwakilan Republik Indonesia bagi pegawai negeri sipil yang ditugaskan pada
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri

4. Gubernur dan Bupati atau Walikota berwenang memberikan cuti kepada pegawai negeri
sipil dalam lingkungannya masing-masing, kecuali cuti di luar tanggungannya.
C. MACAM- MACAM

1. Cuti tahunan

A. PENGERTIAN CUTI TAHUNAN

Pengertian cuti tahunan merupakan cuti yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah
bekerja sekurang-kurangnya satu tahun secara terus-menerus dan berhak atas cuti tersebut
selama12 hari kerja. cuti tahunan dapat diambil secara terpisah-pisah dengan ketentuan setiap
bagian tidak boleh kurang dari 3 hari.

B. Syarat-syarat cuti tahunan

- Pegawai yang bersangkutan telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara terus-menerus.


- Pegawai yang bersangkutan telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang.

2. Cuti besar

3. Cuti sakit

4. Cuti bersalin

5. Cuti karena alasan penting

6. Cuti diluar tanggungan negara

Anda mungkin juga menyukai