KLS : Al-Jabar
Bab 1
Lima bahan makanan digerus secara pisah, yaitu roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri,
lalu ditempatkan di cawan petri. Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukan ke dalam
pelat tetes dan masing masing di beri label. Penampilan awal didokumentasikan. Kemudian,
masing masing bahan makanan ditetes degan 5 lugol/kalium iodide. Perubahan warna yang
terjadi diamati, dicatat, dan didokumentasikan.
2. Uji Lemak
Semua bahan maknan yang ada di oleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah
disediakan. Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering. Diamati di
bawah cahaya.
4. Uji Protein
Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukan ke dalam tabung reaksi.
Masingmasing tabung reaki di beri label. Diteteskan dengan 3 tetes NaOH (natrium hidroksida),
kemudian 3 tetes CuSO4 (tembga sulfat). Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat
sebelum dan sesudah di tetesi.
Bab 2
Berpidato merupakan bentuk komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran
pembicara tentang suatu hal kepada banyak orang dan tidak mendapat reaksi langsung dari pendengar.
Orang yang melakukan pidato disebut dengan orator.
Salah satu jenis pidato adalah pidato persuasif. Apa arti kata persuasif? Kata persuasif dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ‘bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)’. Jadi,
pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, atau membujuk audies
atau pendengar untuk mengikuti keinginan orator. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ciri ciri teks pidato persuasif yang baik adalah sebagai berikut.
1. Berisi gagasan, pikiran, pandangan, arahan, dan pesan orator tentang suatu topik
(permasalahan).
2. Bersifat mendorong/mengajak.
3. Bertujuan memengaruhi, mengajak, atau membujuk audies.
4. Cara menyampaikan sesuai dengan kebutuhan para pendengar.
Bab 3
1. Tokoh
Tokoh juga disebut pameran caerita. Tokoh tidak harus manusia. Dalam cerita fabel, tokoh
berupa bintang.
2. Alur
Alur adalah peristiwa peristiwa yang terjalin dalam cerita. Ada cerita yang di sajikan dengan
alur maju, alur mundur (flash back), ataucampuran.
3. Latar
Latar adalah tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita. Latar di bedakan
menjadi dua: latar fisik dan latar sosial. Latar fisik adalah gambaran keadaan yang dapat diindra.
Latar sosial berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat.
4. Tema
Tema adalah ide pokok cerita. Tema juga diartikan makna yang terkandung di dalam cerita.
Tema ada yang di sajikan secara tersurat, ada yang tersirat.
5. Amanat
Amanat adalah pesan yang terkandung dalam cerita. Cara menyajian amanat juga ada dua;
tersurat dan tersirat. Tersurat jika amanat di tulis secara langsung, tersirat jika amanat tidak
ditulis oleh pengarang.
6. Sudut Pandang Penceritaan
Sudut pandang penceritaan adalah cara pengarang menepatkan diri di dalam cerita. Ada
pengarang yang berada di dalam cerita sebagai salah satu tokoh (utama dan bawaan).
Bab 4
Teks tanggapan kritis adalah teks yang berisi tanggapan terhadap suatu hal (peristiwa
fenomena, dll.) dari berbagai sudut pandang di sertai fakta dan alasan. Teks tanggapan kritis dapat
disampaikan secara lisan, misalnya melalui teks opini.
Dalam teks tanggapan kritis terdapt unsur: permasalahan yang dikritis, tanggapan berupa kritikan dan
tanggapan berupa pujian. Selain itu, setiap tanggapan baik kritikan atau pujian hendaknya disertai fakta
yang akurat agar dapat diterima orang lain untuk menguatkan tanggpan yang disampaikan, sekaligus
melemahkan pendapat yang disanggah.
Apa perbedaan kritikan? Kritikan merupakan tanggapan berupa ke tidak setujuan (penilaian negative)
terhadap suatu pendapat (tanggapan negatif). Pujian merupakan tanggapan berupa persetujuan
(penilaian positif) terhadap suatu pendapat.
Teks tanggapan kritis dibangun oleh tiga bagian struktur: evaluasi, deskripsi, dan penegasan ulang.
1. Evaluasi merupakan bagian pembukaan pada teks tanggapan kritis. Bagian evaluasi berisi
pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan penulis dalam teks mengenai
permasalahan yang akan dikritisi.
2. Deskripsi teks merupakan bagian inti dari teks tanggapan kritis. Bagian deskripsi teks memuat
informasi atau tafsiran tentang data data dan pendapat yang mendukung pernyataan atau
melemahkan pernyataan.
3. Penegasan ulang merupakan bagian penutup teks tanggapan kritis. Bagian penegasan ulang
berisi simpulan atas pokok pokok hasil kritisi tentang suatu masalah.