AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMBERIAN KIE KB PASCA SALIN
DI RUANG CATLEYA RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG
DISUSUN OLEH :
RITA FEBRIANI, S.Tr.Keb
NIP. 199602082022032003
BIDAN AHLI PERTAMA
RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG
RANCANGAN AKTUALISASI
oleh :
rita febriani, S.tr.keb
nip. 199602082022032003
COACH, MENTOR,
PENGUJI,
hello@reallygreatsite.com
Rita Febriani, S.Tr.Keb
Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim
Lulus tahun 2018
PENGALAMAN
0823-5086-6404 PEKERJAAN
ritafebriani82@gmail.com
JABATAN Bidan Ahli Pertama
ritafbrni
MISI
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran
2. Pembangunan infrastruktur dan konektivitas kawasan serta industri terpadu
3. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan dasar dalam pemenuhan hak dasar masyarakat bidang
pendidikan dan kesehatan
4. Meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas
5. Mengakselerasi laju mesin-mesin pertumbuhan dalam proses produksi agribisnis, agroindustri, pariwisata,
perdagangan dan jasa serta kerjasama lokal, regional, maju dan berkelanjutan
6. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kreatif kerakyatan, perekonomian berbasis
perdesaan dan kelurahan, serta kelompok masyarakat minoritas, terpencil dan terpinggirkan, melalui
pembangunan desa dan kelurahan serta pembangunan kawasan perdesaan dan kelurahan
7. Meningkatkan infrastruktur daerah melalui prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan
sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan serta permukiman
8. Peningkatan penerimaan daerah dan pengembangan sumber pendapatan non migas.
9. Menguatkan kelembagaan dan sumber daya aparatur dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan
berkualitas
10. Pengembangan sistem informasi yang handal dan modern dalam upaya peningkatan dan pengembangan
layanan pemerintahan dan ekonomi daerah
11. Peningkatan kerukunan umat beragama sebagai modal dan perekat kesatuan yang bertumpu pada solidaritas
dan sinergitas untuk pembangunan menuju masyarakat Penajam Paser Utara yang maju, modern dan religius
PROFIL
INSTANSI
RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG
Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung adalah rumah sakit milik
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur yang berada
di lokasi strategis tepatnya di jalan Propinsi Km.09 Kelurahan Nipah-nipah,
yang merupakan jalan utama propinsi penghubung kota Balikpapan dengan
kabupaten Paser.
Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung telah ditetapkan sebagai
rumah sakit tipe C melalui Kepmenkes Nomor 074 / MenKes / SK / I / 2010
pada Tahun 2010. RS ini telah terdaftar semenjak 25/11/2011 dengan Nomor
Surat Izin 445/317/2013 dan Tanggal Surat Izin 31/12/2013 dari Bupati Penajam
Paser utara dengan Sifat Perpanjang, dan berlaku sampai 5. Setelah
menjalani Metode AKREDITASI RS Seluruh Indonesia dengan proses
Pentahapan I ( 5 Pelayanan) akhirnya ditetapkan status Bersyarat Akreditasi
Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung memberikan pelayanan
Gawat Darurat, Rawat Jalan, Kamar bersalin, Kamar Operasi Hemodialisa dan
Rawat Inap. Untuk Rawat Jalan beberapa pelayanan klinik Spesialis, yaitu
Klinik Penyakit Dalam, Klinik Bedah, Klinik Paru, Klinik Syaraf, Klinik Anak,
Klinik Kandungan, Klinik Gigi dan Bedah Mulut, dan klinik MCU.
SEJARAH SINGKAT
RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG
2004 - September
2007 - November
Surat Ijin Bupati Penajam Paser Utara Nomor
2008 - Juli
1.Tanggal 21 Juli 2008 telah diterbitkan Surat Keputusan
Daerah.
2010
1.Penetapan Rumah Sakit Tipe C yang tertuang dalam
2018 - April
Pada tanggal 25 April 2018 RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara
ORGANISASI
RSUD RATU AJI PUTRI BOTUNG
NILAI ORGANISASI
disiplin
integritas
profesional
koordinasi
inovatif
LATAR BELAKANG
Sesuai amanat yang tercantum dalam Undang-undang No.5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-
cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam undang-undang tersebut secara eksplisit menyebutkan bahwa
Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun
masa percobaan. Tujuan dari Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan
sebagaimana amanat undang-undang tersebut maka ensensi dari
pelaksanaan pelatihan dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil bertujuan
untuk penguatan nilai-nilai dan pembangunaan karakter PNS dimasa
yang akan datang.
Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
kebidanan pada Fasyankes di lingkungan Instansi Pemerintah, atau
Instansi Pemerintah yang tugas dan fungsinya terkait dengan
pelayanan kebidanan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Aparatur
Sipil Negara tentunya diperlukan bidan yang professional dan
berkualitas yang dapat menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Berakhlak sebagai nilai mutlak yang dimiliki yaitu panduan dalam
berpikir, bertutur, dan berprilaku sehingga terwujudnya pelayanan
prima di bidang kesehatan Ibu dan Anak.
Selama melakukan pelayanan di RSUD Ratu Aji Putri Botung ada
beberapa permasalahan yang ditemui didalam memberikan
pelayanan kebidanan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di Ruang
Catleya RSUD Ratu Aji Putri Botung, terdapat 4 masalah terkait
pelayanan kebidanan. Masalah yang pertama yaitu belum optimalnya
penerapan Bundles Healthcare Associated Infections ( Bundles HAI's )
di ruang Catleya, hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa masih
banyaknya petugas yang belum optimal menerapkan kebersihan
tangan dan tidak mengacu pada SOP dalam memberikan pelayanan
pemasangan infus dan pemasangan kateter.
Masalah kedua adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai
manajemen laktasi, masih banyak ibu pasca melahirkan yang belum
mengetahui pentingnya asi eksklusif, perawatan payudara, cara
menyusui yang benar, serta pola menyusui yang efektif.
Masalah ketiga yaitu belum optimalnya Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) mengenai KB Pasca Salin. Berdasarkan pengamatan
masih banyak ibu nifas yang belum mengetahui metode KB jangka
Panjang setelah melahirkan, jenis-jenis kontrasepsi, dan kapan harus
melakukan kunjungan untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi.
Masalah keempat yaitu belum optimalnya pemberian KIE perawatan
ibu post Sectio Caesarea, banyak ibu yang tidak mengetahui
perawatan setelah operasi SC terkait mobilisasi, personal hygiene, dan
perawatan luka setelah operasi.
Melihat dari permasalahan diatas tentu harus dicari penyelesaiannya.
Sejalan dengan adanya peningkatan pengetahuan, teknologi, serta
tuntutan masyarakat agar memperoleh pelayanan kesehatan yang
optimal dan berkualitas maka diperlukan ASN bidang kesehatan yang
memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan secara
jujur, berintegritas, bertanggungjawab, dan tidak menyimpang dari
Kode Etik ASN sesuai core values ASN Berakhlak sehingga
terwujudnya pelayanan prima di bidang kesehatan.
Identifikasi Isu
Isu diambil berdasarkan pengamatan penulis dan diskusi dengan
mentor di Ruang Catleya RSUD Ratu Aji Putri Botung. Dari hasil
1 2
lu m op tim a lnya Kurangnya pengetahuan ibu
B e
an b u nd d le HAIs di mengenai manajemen laktasi
penera p di Ruang Catleya
Ruang Catleya (SMART ASN)
AN AJ EM EN A SN)
(M
4
3 Belum optimalny
a pemberian
Belum optimalnya Komunikasi KIE Perawatan Ib
u Post Sectio
Informasi dan Edukasi (KIE) Caesarea di Ruan
g Catleya
mengenai KB Pasca Salin di (SMARTASN)
Ruang Catleya
(SMART ASN)
DETAIL
IDENTIFIKASI ISU
Belum Optimalnya
Pasca Salin
Apabila pelayanan KB tidak optimal akan
Ibu Post SC
Berdasarkan indentifikasi isu diatas, maka perlu adanya penetapan isu untuk
menentukan isu yang akan di angkat menjadi judul aktualisasi dengan mengunakan
2 4 5 4 13 II
Ruang Catleya
(SMART ASN)
4 4 5 5 13 II
Caesarea di Ruang Catleya
(SMART ASN)
1. Sangat Kecil
dianalisis dan ditindaklanjuti.
SERIOUSNES : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
2. Kecil
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. 3. Sedang
GROWTH : Seberapa besar kemungkinan memburuknya
4. Besar
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya. 5. Sangat Besar
PENETAPAN ISU
Berdasarkan hasil tabel analisis diatas, yang menjadi prioritas masalah adalah
belum optimalnya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai KB Pasca Salin
di ruang Catleya RSUD Ratu Aji Putri Botung, sehingga dari core issu tersebut
AKTUALISASI
Unit Kerja :
RSUD Ratu Aji Putri Botung Kab. Penajam Paser Utara
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya penerapan bunddle HAIs di Ruang
Catleya (Manajemen ASN)
2. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai manajemen laktasi
di Ruang Catleya (SMART ASN)
3. Belum optimalnya Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) mengenai KB Pasca Salin di Ruang Catleya
(SMART ASN)
4. Belum optimalnya pemberian KIE Perawatan Ibu Post
Sectio Caesarea di Ruang Catleya (SMART ASN)