Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRODUKSI FILM BERJUDUL

“LEASE AT LEAST”
SEBAGAI UNIT PRODUCTION MANAGER (UPM)

Oleh :
Alika Putri Salsabila
193123056
A. Pekerjaan

Dalam mata kuliah Dapur Produksi Semester 7 ini, mahasiswa Program Studi

Televisi dan Film ISBI Bandung mendapatkan tugas untuk membuat sebuah film

yang digarap oleh satu kelas. Dan saya, Alika Putri Salsabila tergabung di kelas B dan

kami membuat film based on a true story berjudul Lease at Least yang proses

produksinya dilaksanakan pada tanggal 7-9 November 2022.

Dalam penggarapan filmnya saya bertugas sebagai UPM (Unit Production

Manager). UPM dalam produksi ini lebih ditugaskan di bagian teknis dan bekerja

langsung dibawah Line Producer. Seperti mengatur alat-alat equipment syuting yg

disewa/dipinjam, transportasi agar sesuai dengan RAB yang telah dibuat sebelumnya.

Dalam Dapur Produksi kelas B untuk tim produksi terdapat Producer, Line

Producer, UPM, Production Assistant, Manager Location, Runner. Sehingga kita

membagi tugas dan saya memegang equipment dan juga transport di saat syuting.

Untuk equipment alat-alat syuting yg digunakan, disewa dari berbagai tempat

dan saya juga menghubungi secara langsung kepada orang terkait yang alatnya

disewakan untuk konfirmasi. Untuk kendaraan juga kita mendapatkan dengan sewa.

Pada hari minggu tanggal 06 November 2022, saya ditemani Runner

membawa mobil Pick up yang disewa untuk kebutuhan mobilitas divisi Art pada jam

13.00. Pada jam 16.00 membawa mobil APV yang disewa untuk kebutuhan mobilitas

Equipment produksi.

Alat syuting yang paling banyak disewa adalah dari BSM Rental yang berada

di daerah Tebet, Jakarta. Sehingga pada tanggal 6 November 2022 di hari minggu,

saya sebagai UPM, ditemani oleh Runner dan juga DOP pergi ke Jakarta untuk

menjemput alat sewa untuk syuting. Berangkat pada jam 20.30 dan tiba di Jakarta
pada tanggal 7 November jam 01.00. Setelah melakukan check & re-check, pada jam

03.00 kita berangkat kembali ke Bandung.

Pada jam 05.30, setelah sampai di Bandung, saya pergi dulu ke kosan teman

untuk persiapan hari pertama syuting dan langsung pergi ke ISBI untuk membawa

Ronin ke daerah Batu Nunggal ditemani oleh Runner (alat dari BSM langsung pergi

menuju lokasi set pertama di Taman Baksil).

Setelah membawa Ronin, saya dan Runner langsung pergi ke Taman Baksil

untuk menyerahkan alat di jam 07.00. setelah sampai di Taman Baksil. Saya lanjut

pergi ke daerah Sukajadi untuk membawa genset sewaan.

Pada hari kedua syuting di tanggal 08 November 2022, pada jam 07.00 saya

membawa Monitor Feelworld yang kami pinjam di FBM ISBI Bandung, dan

membawa kain hitam sewaan untuk kebutuhan syuting, dan juga Handy Talky.

Pada hari ketiga di tanggal 09 November 2022, tidak ada alat yang harus

disewa, namun beberapa barang harus dikembalikan. Pada siang hari, kami

mengembalikan Ronin yang sudah disewa. Setelah wrap, di jam 21.00 saya dan juga

Runner melakukan perjalanan kembali ke Jakarta untuk mengembalikan alat sewaan

ke BSM Rental. Kami sampai di Jakarta pada jam 23.30 dan kembali lagi ke Bandung

pada jam 01.00 tanggal 10 November 2022.

Masih di tanggal 10 November, saya mengembalikan Genset dan juga mobil

Pick up, mobil APV yang disewa. Untuk alat lain seperti HT telah dikembalikan

dibantu oleh crew lain.

Di Tanggal 11 November, saya mengembalikan Monitor Feelworld ke

kampus, dan kain yang dipinjam.

Pada produksi ini, saya membuat notes seperti list equipment, dan list

transportation agar memudahkan mencari keterangannya.


Lalu untuk melalui proses keluar masuk uang, saya juga membuat UPM Cash

Flow untuk membantu LP dalam pengerjaan laporan keuangan setelah produksi beserta

Receipt Report, dan juga List equipment contiditon untuk memeriksa kembali waktu
peminjaman dan pengembalian dan juga kondisi dari alat-alat yang telah

disewa/digunakan.

B. Kendala dan Solusi

Ada beberapa kendala yang saya temui selama proses produksi film Lease at

Least ini. Seperti, pengalaman saya pertama kali sebagai UPM membuat sedikit

kesulitan dalam hal alat, karena kurang mengerti equipment yang dibutuhkan untuk

proses syuting. Namun dengan bantuan dari DOP membuat saya bisa mengerti dan

mengkoordinir alat dengan cukup baik.


Dan juga ada kendala lain seperti beberapa barang/alat yang harus

dipesan/disewa di hari produksi karena terlewat atau bahkan mendadak dibutuhkan,

sehingga membuat saya harus pergi dan mencari dengan cepat.

C. Dokumentasi

1 2 3

Foto 1 ; koordinasi pengembalian alat


Foto 2 ; foto wrap (tapi tidak ada di foto karena harus mengembalikan alat ke Jakarta)
Foto 3 ; dokumentasi setelah sampai di set Taman Baksil

4 5

Foto 4 ; mencuri waktu tidur karena baru tiba di Bandung setelah ambil alat sewa dari
BSM dan langsung ke set
Foto 5 ; dokumentasi set Taman Baksil

6 7

Foto 6 ; menunggu hujan reda untuk set Taman Maluku


Foto 7 ; persiapan perpindahan lokasi menuju Taman Maluku
8 9 10 11 12 13 14

Foto 8 - 9 ; mengambil mobil Pick Up untuk mobilitas Art


Foto 10 ; mengambil mobil APV untuk mobilitas equipment syuting
Foto 11 – 14 ; mengambil equipment syuting di BSM Rental Jakarta

15 16 17 18 19 20 21

Foto 15 – 17 ; mengambil equipment syuting di BSM Rental Jakarta


Foto 18 ; mengambil Ronin
Foto 19 ; mengambil Genset
Foto 20 - 21; dokumentasi

22 23 24 25 26 27 28

Foto 22-24 ; mengambil Monitor Feelword dari ISBI Bandung


Foto 25 - 28 ; mengatur pembagian HT dan proses isi daya
Foto 28 ; persiapan mengembalikan alat sewaan ke BSM Rental di Jakarta

29 30 31 32

Foto 29 ; proses pengembalian alat sewa BSM


Foto 30 ; kembali ke Bandung
Foto 31 ; pengembalian mobil Pick Up ke tempat sewa
Foto 32 ; Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai