Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RIZAL TRIWIBOWO

NIM : 200531100059
TUGAS : DOP

HARI PRA-PRODUKSI ASTRAMAYA


Halo namasaya Rizal di masa praproduksisayakurangmembantukarena Saya seorang
dop, nah diselatemen-temenmempersiapkanpraproduksi Saya bekerjauntukmengumpulkan
uang
sehinggasayadapatmenyelesaikanpelajaranataumatakuliahsinematografikarenasinematografiin
imembutuhkanbiaya yang menurutsayasendiricukupbesar.Sebelummasuk di produksipertama,
sayaberangkatdariJombangrumahsayaitutanggal 24 Mei 2022 sayaberangkat naik motor
jadulsaya Suzuki RC 100 membawaperalatan yang cukupbanyakseperti
tripod,boomeradabarang-barangkebutuhansaya juga untukdigunakan shooting pada tanggal
yang sudahditentukan. Sayamenumpang di kontrakannya Fathur pada tanggal 24 itu. Lalu, di
Sore harinyasayaberlatih  dengan   para pemain film di depangedungpertemuan Universitas
Trunojoyo Madura nah disitulahsayasebagai  bersamadenganCO Talent denganbendaharadan
kameramenkarena  yang lainnyaberhalanganuntukhadir pada hariitu. Saya
berusahauntukmendapatkankarakterdari para pemain film suapaya ketika hari dimana
wkatunya unt8uk syuting tidak perlu mengarahkan yang terlalu berat dikarenakan talent sudah
mendapatkan karakter yang sesuai dengan script dari sutradara. Sayapulangke kontrakan
Fathur dan beristirahatlalu di lanjut di tanggal 25 Mei 2022, teman – teman sudah banyak
yang hadir di Telang dan kita mengadakan pertemuan perdana setelah semua pembahasan
dilakukan secara online untuk membicarakan teknis di salah satu cafe yang ada di sekitaran
kampus, meskipun tidak smeua bisa hadir pada hari itu dan beberapa talent juga bersedia
hadir untuk melakukan reading naskah secara kotor karena tidak bisa hadir semuanya. Tapi
sejauh itu masih aman dan lancar kok. Kita geser di hari selanjutnya yaitu tanggal 26 Mei
2022 yang temen – temen dari kelompok 2 kelas B datang dari segala penjuru bisa hadir
semua di kafe Athena untuk membicarakan semua teknis dan reading naskah bersama talent.
Di awali dengan pengarahan dari Mas Diki selaku Manpro kepada teman – teman kru yang
hari itu merupakan meet up perdana seluruh anggota kelompok 2 kelas B yang rasanya sangat
bangga karena keniatannya untuk mempersiapkan produksi ini. Di ikuti oleh crew yang lain
untuk menjelaskan jobdesk mereka masing – masing supaya crew lain juga bisa tau apa sih
tugas dop, kameramen, makeup, audioman dan banyak lagi, karena disini kita semua berada
di tahap belajar. Setelah menjelaskan apa jobdes masing – masing crew beserta apa yang
kurang untuk persiapan produksi besok, kita memulai untuk reading naskah bareng talent
oyang dilihat semua crew. Intinya gladi resik sebelum memulai keberangkata besok. Nah
disni nih problem yang menurut saya lumayan mengagetkan dunia Astramaya... ternyata oh
ternyata pemeran utama kita tiba – tibak menghubungi Co talent bahwa dia tidak bisa ikut
syuting karena sakit. Duarrrrr... crew mendadak panik semua karena udah h-1 untuk
berangkat produksi. Dengan sigap, cepat dan beringan seluruh kru mencari rekomendasi
talent yang cocok untuk menjadi pemeran utama kita dan yang pinter akting tentunya, supaya
tidak terlalu susah untuk mendirect pemeran tersebut, untuk memasukan karakternya lah yang
sesuai pada script kita. Sambil kita melanjut untuk reading scrip akhirnya divisi lighthing
yaitu Jihan mendapat talent yang sesuai dengan apa yang Astramaya inginkan. Agak nekat
sih, karena si talent gak bisa hadir pada malam itu juga. Dengan kesepakatan bersama
akhirnya semua crew meng iyakan bahwa talent akan di direct selama perjalanan atau saat
dilokasi syuting nanti. Oke cukup, setelah berlatih dan di rasa cukup untuk kebutuhan syuting
menpro menutup pertemuan pada malam hari itu dengan memberikan wejangan dan berdoa
bersama agar semua kegiatan yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan
selalu dalam lindungan Allah SWT.

HARI KEBERANGKATAN

Titik kumpul yang ditentukan saat pertemuan kemarin malam yaitu di gerbang lama
Universitas Trunojouo Madura pada pukul setelah Sholat Jum’at. Astramaya berangkat
menggunakan 1 mobil dan 8 sepeda motor pada tanggal 27 Mei 2022. Mobil digunakan untuk
mengangkut talent dan 2 orang crew supaya semua talent tidak kecapean tentunya. Kami
berangkata secara beriringan, dan mobiol berada paling belakang supaya kita tetap berangkat
bersama sampainya pun bersama – sama. Menempuh perjalanan selama kuarang lebih 4 jam
akhirnya Astramaya bisa sampai di Sumenep dengan koondisi selamat tanpa kekurangan
suatau apapun. Nah ini nih, lokasi syuting kita yaitu di Pantai Slopeng Kabupaten Sumenep
Kepulauan Madura Jawa Timur yang semua pada tau tempatnya berada di paling ujung Pulau
Madura. Setelah menurunkan seluruh barang – barang yang digunakan untuk syuting, saya
selaku dop yang sepertinya di percaya Astramaya sebagai orang yang mengerti proses
berjalannya syuting dengan pengalaman saya di dunia persutingan hehe, berdiskusi dengan
Mas Diki bagaimana enaknaya? Langsung dimulai untuk pengambilan gambar atau
beristirahat terlebih dahulu? Lalu setelah berdiskusi juaga dengan beberapa crew, Astramaya
memutuskan untuk beristirahat pada malam itu karena perjalanan yang cukup jauh. Namun,
sebelum beristirahat semua crew mempersiapkan masing – masing jobdesk yang akan
digelutinya esok hari serta para talent yang berlatih lagi, reading anskah didampingi oleh co
talent saja. Saya mempersiapkan senjata untuk perang 3 hari kedepan bersama kamaeramen,
ada Fathur dan Ropiki yang mendampingi saya mengoperasikan kamera tentunya. Setelah
semua sudah beres kita istirahat. Oh..iya sampai lupa hehe. Awal samapi di pantai slopeng
kita mendapat santap malam yang sudah dipesan yaitu soto ayam. Nah yang aneh soto
ayamnya itu pakai lontong gais. Btw rasanya better kok tapi ada yang seru nih nainti di akhir
ya hahahaha. Oke balik lagi kita semua crew beristirahat. Namun ada yang jaga gantian
karena sudah disepakati untulk tetpa berjaga – jaga karena kita tidurnya di gubug tebuka yang
hanya di dindingi oleh terpal, sedangkan alat – alat kami berada diluar semua dan sudah
ditata, begitupun hari – hari selanjutnya begantian jaga.

HARI 1 PRODUKSI

Saya bangun jam 8an pagi karena kecapekan perjalanan dan persiapan tadi malam. Pas
saya bangun ada beberapa crew yang sudah selesai mandi, berangkat mandi, ada juga yang
masih ngebo dan sarapan pun udah datang. Saya sarapan terlebih dahulu bersama semua crew
setelah sarapan saya mau mandi dan sekalian membeli rokok lah di parkiran mobil, karena
parkiran dan pantai itu terpisah bukit pasir yang sangat tinggi. Saya mengajakan asisten
sutradara untuk bergantian mandi dan membeli rokok, karena sama – sama rokoknya habis.
Sebelum mandi saya langsung menuju ke mobil yang niatnya mau manasin mesin mobil. Eh
ternyata pas buka pintu mobil... mak slendeleppp langsung menusuk hidung bau bangkai tikus
yang lupa dikeluarkan oleh crew art... spontan saya misuh – misuh atas ketidaknyamanan di
pagi hari itu, tapi sambil bercanda kok gais tenang aja...saya membuka seluruh cendela
beserta pintu belakang juga dan menyuruoh yoga mengambil bangkai tikus itu dan
membuangnya. Lalu mandi dan setelah mandi saya beragkat dengan Yoga membeli rokok dan
kopi menggunakan mobil yang jaraknya sampai nemu toko itu lumayan jauh. Just information
kenapa saya beli kopi? Untuk diminum? Bukan... tapi bubuk kopi itu bisa menetralisir bau
yang menyengat loh.. gak percaya? Coba aja mobilmu kasih bangkai tikus terus kasih kopi.
Pasti baunyha ilang hahahah. Setelah balik dan sampai parkiran, jendela mobil saya buka
sedikit agar ada sirkulasi udara yang masuk. Saya dan yoga pun kembali ke gubuk dan
menceritakan ke semua crew telah terjadi kejadian tersebut dan sedikit menghakimi sutradara
kami yang membawa bangkai tikus tersebut serta crew Art yang lupa mengeluarkannya dan
menjadi gellak tawa seluruh Crew dan talent Astramaya di pagi hari pertama yang sangat
cerah. Saya dan tim kameramen mempersiapkan untuk melakukan syut scene tengah – tengah
karena scene pertama masih dilakukan sore hari. Setelah semuanya sudah siap mulalilah
pengambilan gambar hari pertama dimulai. Artistik menata keadaan atau latar dengan sebaik
mungkin sesuai scrip yang ada, setelah itu saya baru bloking posisi para talent untuk
medapatkan sudut pengambilan gambar yang sesuai dengan script yang dana dan sedikit saya
modifikasi pengambilanya supaya lebih menarik lagi. Syuting berjalan dengan lancar tanpa
ada kendala sampai dengan pukul 2 siang Waktu Indonesia Bagian Sumenep. Seluruh crew
dan talent beristirahat untuk melakukan sholat, rebahan dan bersiap untuk melakuakan santap
siang. Kita kana melanjutkqan syuting scene berikutnya di sore hari. Di sela – sela kegiatan
istirahat, saiya juga memberi masukan kepada seluruh crew yang bertugas dan juga talent
untuk terus mengasah kemampuannya selama menjalankan pekerjaannya dan juga saya
memberikan pujian kepada seluruh crew dan talent dengan harapan semoga terus mengasah
dan semangat untuk menyelesaikan project ini. Setelah waktu istirahat dan makan siang
selesai kami semua lanjut untuk melakukan pengambilan gambar scene selanjutnya yang
cocok dengan latar sore hari. Saya selaku dop paling banyak berkoordinasi dengan art serta
sutradara yang kadang juga terjadi selisih paham diantara kata tapi untungnya selalu menemui
jalan tengah tanpa harus cak cok cak cok hehe. Nah pengambilan gambar waktu sore hari nih
kalau gak salah scene tepi pantai itu re take sampe 20 kali karena kelupaan talent, gambar
bocor audio man hahah dan banyak suara mesin atv karena didaerah pariwisata ya dan kita
bukan md entertaiment yang bisa menutup total lokasi syuting jadi harus bener – bener
mengikuti lingkungan sekitar. Tetapi tenang sahabat, kita Astramaya berhasil melewati
setengah hari pertama dengan aman dan lancar tentunya. Kemudian saya mengcharge seluruh
batre kamera dan gimbal untuk prepare pengambilan gambar malam hari dan editor
membackup seluruh hasil yang sudah di bungkus ke dalam hardisk supaya aman dan tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan. Saya lanjut mandi dan rehat sejenak sambil menunggu
makan malam datang sembari diskusi dengan crew – crew lain apa kendala mereka selama
setengah hari itu, dan ternyata sudah mulai terbiasa dengan alat – alat yang sebelumnya belum
pernah mengoperasikannya. Makan malam pun tiba dan seperti biasa Astramaya makan
bersama – sama. Setelah makan artistik menyiapkan latar malam hari pinggir pantai yang
jaraknya lumayan jauh dari gubuk kami tidur dan saya bantu untuk menyambung kabel roll
yang digunakan untuk lighting. Ternyata oh ternyata kabel roll yang saya bawa dari rumah
sepanjang 30m tidak bisa berfungsi, setelah saya cek dan riset ternyata tidak diketahui bagian
mananya yang putus. And then artistik menyiapkan latyar tenda di dekat gubuk kami tinggal
untuk mensiasati kabel olor yang pendek. Tertata sudah latar tenda yang persis seperti
pengambilan siang hari toh juga kalau malam tidak terlihat backgroundnya yang penting
posisi tendanya sama gitu aja sih dan lighting memadai untuk proses pengambilan gambar
pada malam hari. Suasana pengambilan malam hari pertama cukup bersahabat dan tidak ada
gangguan dari makhluk sebelah namun beberapa teman bisa merasakan kehadiran mereka.
Tapi buat saya yang penting diawal udah permisi Insha Allah dikasih lancar semuanya, udah
jalanin aja sesuai job masing – masing gitu aja sih. Syuting ahri pertama tuntas dan lancar
tanpa ada kendala besar yang terjadi. Teman – teman berkemas mengamankan alat masing –
masing dan seperti biasa saya menghandle temen – temen kameramen untk selalu charge
batre kamera dan gimbal serta mengingatkan editor untuk backup file yang ada di memori
kamera ke dalam hardisk agar aman jaya. Lalu hari pertama produksi malam itu saya melekan
bareng beberapa crew sambil diskusi ngopi dan balik ke tenda sekitar jam 2 dini hari. Oh ya
kita gabisa jalan kemana – mana ya gais, karena tempatnya bener – bener desa gitu gak ada
pusat keramaian.

HARI 2 PRODUKSI

Disini saya rasa kurag disiplinnya para crew termasuk saya sendiri. Karena tidak
adanya konsistensi bahwa besok harus bangun jam berapa, syuting jam berapa. Jadi banyak
sekali kemoloran yang terjadi. Saya bangun jam 10 pagi pada hari kedua tanggal 29 Mei 2022
karena melekan dan tidak ada yang membangunkan. Akhirnya semua crew gopoh untuk
menyiapkan peralatan syuting ada yang mandi dan ada yang tidak, tapi saya tipe oirang yang
selalu mandi supaya segar menjalankan aktivitas syuting. Langsung setelah semua sudah siap
bu sutradara si Dwi mendirect seluruh crew dan talent untuk masuk di scene siang hari. Di
hari kedua semangat teman – teman Astramaya masih sama seperti hari pertama namun agak
banyak take yang haru ulang karena mungkin sudah mulai agak capek tapi everything its
normal for me. Udah selesai kami syut scene siang dilanjut istirahat, sholat sambil menunggu
makanan datang. Setelah terlaksana semua bu sutradara mengarahkan teman – teman semua
untuk lanjut di scene yang latar tempatnya di desa sebelah dan berangkatlah beberapa crew
seperti co talent, artistik, dop, audio man, kameramen, sutradara, asisten sutradara, dan
menpro untuk keberlangsungan scene ini. Di perjalanan pengambilan gambar perjalanan nah
disini yang buat saya merasa semangat. Karena di lihatin orang ada yang melambai tangan ke
kamera. Kek ngerasa itu jadi support system buat kami semua dan merasa percaya diri bahwa
kita akan berhasil di masa produksi ini. Begitu... setelah sampai di lokasi yang dituju kita
bergegas untuk mengambil gambar sesuai arahan sutradara dan gilak sih men.. orang madura,
sumenep itu ramah – ramah banget cuk asli. Hal kek gini nih yang akan membuat saya
kangen banget sama kegiatan seperti ini. Kita selesai sekitar jam set 6 an mau maghrib dan
balik ke arah pantai.. eh dijalan liat es degan dan kita mampir dong, tapi cuman beberapa
talent dan beberapa crew aja yang ada dibelakang saya hahaha. Palingan kita npongkrong
setengah jam an lah lalu kita balik ke parkiran dan jalan ke arah gubuk, membersihkan diri
mandi dan menunggu hingga waktunya makan malam. Setelah makan malam saya dan
segenap crew pengambilan gambar bersiap untuk kembali syuting scene malam hari. Semua
latar sudah ditata dengan baik oleh art crew, saatnya saya beraksi seperti hari sebelumnya
bersama tim kameramen. Oh ya saya pegang gimbal di gari pertama dan hari kedua ini, stelah
menjalani proses syuting yang di hari kedua ini agak ada sedikit gontok – gontokan atau
marahan akhirnya syuting bisa terselesaikan pada pukul seingat saya hampir jam 12 malam
untuk hari kedua dan berhasil mengambil gambar dengan baik Insha Allah. Kegiatan
berkemas seperti biasa yang seperti sudah saya jelaskan. Di hari kedua ini saya sudah agak
sedikit malas sama teman – teman yang tidak terkontrol dan saya rasa tidak mau belajar atau
mengasah kemampuan diri sendiri malah cuman nunggu perintah aja, padahal disitu salah
besar. Disini kita belajar bareng – bareng, sama – sama tidak pro dan banyak uneg – uneg
yang saya sampaikan ke menpro selaku sahabat saya dan saya percaya untuk mengetahui apa
yang menjadi problem saya terhadap teman. Diskusi antara dop dan menpro berlanjut samapi
pukul 3 dini hari dan akhirnya memutuskan kembali ke gubuk untuk beristirahat. Rofiki
kameramen bersedia untuk berjaga pada malam itu sampai pagi.

HARI KE 3 PRODUKSI
Pada tanggal 30 Mei 2022 akhirnya saya bisa bangun pukul 6 pagi dengan kondisi
yang fresh, saya juga heran padahal saya tidur kurang lebih jam 3 dini hari. Maybe tidur itu
lebih baik yang berkualitas dari pada tidur lama tapi tidak berkualitas gitu ya hahaha.
Akhirmya saya langsung mandi dan prepare untuk pengambilan gambar scene pagi yang
kurang – kurang bersama Fathur, karena Rofiki saya kasih waktu untuk tidur karena bersedia
berjaga sampai saya bangun pagi. Tetap kita menunggu sarapan datang dan setelah sarapan
kita baru memulai kegiatan seperti dua hari yang lalu. Karena sarapan adalah pondasi yang
utama hahaha. Arahan dari sutradara sudah mualai terdengar kami pun bersiap untuk
berperang mengikuti strategi dari bu sutradara, pagi ini cukup santai soalnya pengambilan
gambar scene pagi sudah hampir selesai semua dan berhasil kami tuntaskan di siang hari
sekitar pukul 11 an dan dilanjut scene siang menjelang sore di es degan yang sangat uwenak
ges.. sampai ketemu sore dan malam. Disinilah problem yang cukup besar tejadi dan
terungkapnya kecurangan catering.....ternyata scene malam sangatlah banyak yang kurang
dan ada salah satu talent yang membuat kita gemes dengan tingkahnya yang sangat – sangat
endel dan tidak profesional. Take yang harusnya aman lancar, btw ini udah jam 12 an malam
dan hari terakhir malah masih smepat guyonan dan harus take beberapa kali yang membuat
seluruh crew menahan gemes. Akhirnya terselesaikan pada pukul 1 dini hari dan Astramaya
berkemas peralatan dan barang pribadi crew untuk pindah lokasi menginap karena sewanya
sudah selesai, kami disuruh untuk menginap di tempat kang Cipto, selaku pengelola pantai
tersebut. Dan saya disitu tidak berkata sedikitpun karena sudah benar – benar malas dengan
semuanya..pagi harinya setelah tidur di dalam mobil saya kembali lagi seperti Rizal biasanya
yang selalu memecah suasana, semuanya prepare untuk pulang ke Bangkalan dan dirasa
semua nya cukup akhirnya kita berdoa bersama dan melakukan perjalanan pulang ke arah
Bangkalan bersama – sama.

Disini saya mau ceritain nih di akhir hahaha.. jadi tentang sarapan, makan siang dan makan
malam yang kalau di total hampir 70 persen 4 hari kita nginep itu lontong soto terus, emang
sih rasanya oke, ya kek soto gitu. Tapi Astramaya ngerasa BOSEN BANGET dengan menu
yang soto terus. Terus ada sambelan sama nasi campur pake telur di bumbu bali gitu.
Ayamnya kecil banget sumpah.. dan akhirnya... yang masalah catering kebongkar itu... ada
budenya Silvi selaku sie konsumsi diceritain sama budenya bahwa satu porsi makanan yang
kita santap tiap hari itu seharga 3 ribu rupiah dan kalian semua tau? Kita dibandrol berapa
duit untuk satu porsinya? 5 ribu? Ataukah 3 ribu juga? TIDAK!!! Kita dibanderol dengan
harga satu porsi 8 ribu rupiah. Bayangin keterlaluan banget kan? Tapi yaudahlah semoga
amal dan perbuatan rekan – rekan Astramaya Production bisa diangap berkah oleh Allah
SWT.

Sudah cukup segini cerita semasa produksi dari sudut pandang seorang Rizal heheh, seru
bukan?

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai