GBT M awa r S a ro n
“Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini”
Filipi 4 : 7-8
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang
sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
pikirkanlah semuanya itu.
Shalom
Selamat datang dalam keluarga besar GBT Mawar Saron
Kami sangat senang dengan kehadiran Saudara dan
berdoa agar Saudara menerima berkat Tuhan yang
melimpah melalui Ibadah Raya ini.
Mari bergabung bersama dalam doa, pujian, dan
penyembahan serta biarlah Firman Tuhan yang
diberitakan menjawab dan memberkati kehidupan
Saudara.
Visi kami dalam melayani adalah
“MENJADI MEMPELAI KRISTUS”
2 Korintus 11 : 2 “Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Gembala Sidang:
Pdt. Elija Tikno Gunawan
Ev. Dr. Samuel Gunawan, MBA
Pdm. Ishak Julianto Gunawan, M.Th
BERITA S
UKACITA
MENGIKUTI JEJAK TUHAN
Oleh Ps Ishak Gunawan, M.Th
Saat kita memperingati hari “Jumat Agung” atau dalam bahasa Inggris,
yang disebut “Good Friday” atau hari “Jumat yang Baik”, mengapa disebut
hari baik? Karena Tuhan Yesus sudah mati untuk menebus dosa kita dan
memerdekakan kita. Ada sebuah film yang sering kita lihat, yaitu film “The
Passion Of The Christ” itu semua karena kita. Nah, saat ini apa yang harus
kita lakukan untuk meresponi kemerdekaan dan penebusan dosa yang
sudah Tuhan bayar lunas ini? Dalam 1 Petrus 2 :21-25 dikatakan, “Sebab
untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu
dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci
maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi
dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti
domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu.”
Jadi, kita harus mengikuti teladan yang telah diberikan Tuhan Yesus.
Tahukah saudara, bahwa gembala saat menggembalakan itu bukan berdiri
di belakang domba seperti yang dilakukan menggembalakan bebek.
Tetapi gembala itu berdiri di depan domba sambil membawa tongkat dan
dia berjalan dengan mengetukkan tongkatnya supaya domba mengikuti
jejaknya. Saat ini siapa diantara kita yang dalam mengikut Tuhan masih
tersesat dan menyimpang, tidak mau mendengar lagi suara gembala, dan
justru melupakan Tuhan. Hal ini membuat kita jatuh dalam berbagai
kesukaran, beban hidup yang berat, bahkan sakit yang sangat berat bagi
kita. Kehilangan orang yang kita kasihi, dan hal-hal yang berat dalam hidup
kita. Sebagai contoh, Naomi dalam Alkitab kehilangan semuanya, suami
dan anak-anaknya.
Saat ini marilah kita kembali menemukan Tuhan Yesus, Gembala yang baik,
yang memelihara jiwa kita, yang menyembuhkan kita dengan
bilur-bilur-Nya, amin? Jika kita mau menemukan Tuhan kembali, tentu kita
harus mengikuti jejak Tuhan. Ada empat jejak Tuhan yang harus kita ikuti
saat ini. Yang pertama, pada ayat 22 ditulis “Tuhan Yesus tidak berbuat
dosa”, manusia sedikit-sedikit berdosa, sedikit-sedikit berdosa, berdosa
kok sedikit-sedikit. Saudara, dalam bahasa Yunani dosa menggunakan kata
“harmatia” yang artinya meleset. Jadi, jika kita meleset dari jalan-Nya
Perpuluhan Persembahan
Michelle Christie Jose Andresen G
Irvanata Laurianto Inatirta Yuliani S
Lina Lasmono Mykel Putranto L
Ferdiarto L Ferdiarto L
Michael Dian W Ibu Maitha Annthon
Jeffry Reynaldi Jakop Susan Perpuluhan
Carolina H Emmy Widjaja
Wahyudi Sutrisno T Stefans Perpuluhan
Kwan David R Liu 21
Shavira Andreana P Ninik Susanti Ucapan Syukur
Willy Handi Yunita WP Perpuluhan
Edwin Shirley perpuluhan
LANJUTAN :
- Tuhan dan meleset dari perintah-Nya Tuhan, maka sama saja kita telah berbuat
dosa. Sebagai contoh, seharusnya gembala kesini, kita kesana. Keluar dari
jalan-Nya Tuhan. Tuhan minta kita berdoa tetapi kita lebih suka yang lain. Namun,
Tuhan Yesus selalu melakukan seperti yang Bapa di sorga, ketika Ia melakukan itu
maka dikatakan Tuhan Yesus tidak berdosa. Yang kedua pada ayat 22 juga ditulis
“tipu tidak ada dalam mulut-Nya”.
Selanjutnya pada ayat 23 tertulis “Ia tidak membalas”. Dan yang terakhir pada ayat
23 juga tertulis “Ia tidak mengancam”. Sedangkan untuk manusia ada empat hal
yang walaupun manusia tidak diajarkan akan secara otomatis keluar, yaitu berbuat
dosa, berbohong, membalas, dan mengancam. Saat ini apakah kita telah
menyimpang dan tersesat, sehingga kita tidak bisa menemukan lagi Gembala kita?
Jadi, saat ini mari kita kembali mengikuti jejak Tuhan Yesus.
Pelayanan Dukacita/Penghiburan
Bagi Jemaat yang membutuhkan atau mengetahui ada
saudara seiman yang meninggal dunia dan
membutuhkan pelayanan penghiburan dan pemakaman
dapat menghubungi 0878-5441-477 via WA/SMS,
dengan Format:
Nama yg meninggal / tempat persemayaman /
no.telepon yg bisa dihubungi / nama saudara
Bila masih belum dijenguk/didoakan oleh tim GBT
Mawar Saron, harap anda memastikan dengan cara
mengirim ulang WA/SMS.
25 Oktober
Evata
26 Oktober
Ibu Swie/Lily
28 Oktober
Valentina Inocencia
Ufuk Caroline Wibowo
29 Oktober
Erawati
30 Oktober
Silvia Tjendrawasih
31 Oktober
Elta Oktariana
Willy K
Kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan nama atau
gelar. Bagi jemaat yang namanya belum tercantum harap menghubungi
0878-5441-477 via WA/SMS, dengan Format:
Nama lengkap/Tanggal Ulang Tahun
Senin Selasa
24 Oktober 2022 25 Oktober 2022
BELAJAR TAMU
MENGALAH ATAU ANGGOTA
DARI ISHAK KELUARGA?
Rabu Kamis
26 Oktober 2022 27 Oktober 2022
NASIHAT KELUPUTAN
YANG MENUNTUT DI ZIF
PENGORBANAN
Jumat Sabtu
28 Oktober 2022 29 Oktober 2022
IMAN KESEMPATAN
DI TENGAH LEBIH
KESULITAN BERGANTUNG
Dalam relasi kekerabatan, terciptanya hubungan yang baik dan hidup yang
rukun menjadi dambaan banyak orang. Namun, dalam kondisi tertentu ketika
semua dalam keadaan baik, justru terkadang muncul perselisihan yang jika
tidak direspons dengan bijak akan memperburuk keadaan. Inilah yang
sempat terjadi antara para gembala Ishak dengan para gembala Gerar,
ketika sumur-sumur yang sempat ditutup kembali digali oleh Ishak, lalu
ternyata airnya masih berlimpah.
Apa yang akan terjadi sekiranya Ishak dan para gembalanya bersikukuh
mempertahankan sumur di Esek dan Sitna? Mungkin kelonggaran yang Allah
berikan tidak dapat mereka rasakan. Justru ketika mereka mengalah, Allah
menyatakan pertolongan dan memberi kelegaan atas mereka. Bagaimana
reaksi kita selama ini manakala terjadi pertengkaran atau ketika ada orang
mencoba merebut hasil jerih lelah kita? Bersediakah kita mengalah, bukan
untuk kalah, melainkan justru karena kita meyakini Allah ada di pihak orang
yang bersedia mengalah demi kebaikan. --GHJ/www.renunganharian.net
Dian merasa lega ketika mendapat tempat duduk di dalam kereta api
yang penuh sesak. Ia berharap dapat beristirahat sejenak setelah
seharian bekerja. "Kalau bisa terlelap beberapa menit lumayan juga, "
ucapnya dalam hati. Namun, ketika seorang wanita yang tengah
mengandung mendadak masuk ke gerbong dan berdiri tepat di
dekatnya, Dian bergegas berdiri lalu meminta agar wanita tersebut
duduk. Ia pun rela menyerahkan kenyamanan yang sejenak
dirasakannya, karena melihat ada orang lain yang lebih membutuhkan
tempat duduk.
Setiap kita pasti pernah ditolong Tuhan. Tetapi seperti Yohanes, ketika
dihadapkan pada pergumulan berat dimana kita seolah tidak melihat
Tangan-Nya bekerja, kita lalu kembali meragukan Tuhan. Kebenarannya
adalah: bukan Tuhan tidak bekerja, tetapi Dia bekerja bukan dengan cara kita.
Bagaimanapun situasi kehidupan kita sekarang, tetaplah percaya
kepada-Nya! Lebih lagi, biarkan Dia berkarya dalam kehidupan kita sesuai
hikmat-Nya! --LIN/www.renunganharian.net