Anda di halaman 1dari 14

Warta Gereja

GBT M awa r S a ro n
“Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini”

Filipi 4 : 7-8
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang
sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
pikirkanlah semuanya itu.
Shalom
Selamat datang dalam keluarga besar GBT Mawar Saron
Kami sangat senang dengan kehadiran Saudara dan
berdoa agar Saudara menerima berkat Tuhan yang
melimpah melalui Ibadah Raya ini.
Mari bergabung bersama dalam doa, pujian, dan
penyembahan serta biarlah Firman Tuhan yang
diberitakan menjawab dan memberkati kehidupan
Saudara.
Visi kami dalam melayani adalah
“MENJADI MEMPELAI KRISTUS”
2 Korintus 11 : 2 “Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”

Gembala Sidang:
Pdt. Elija Tikno Gunawan
Ev. Dr. Samuel Gunawan, MBA
Pdm. Ishak Julianto Gunawan, M.Th
BERITA S
UKACITA
MENGIKUTI JEJAK TUHAN
Oleh Ps Ishak Gunawan, M.Th
Saat kita memperingati hari “Jumat Agung” atau dalam bahasa Inggris,
yang disebut “Good Friday” atau hari “Jumat yang Baik”, mengapa disebut
hari baik? Karena Tuhan Yesus sudah mati untuk menebus dosa kita dan
memerdekakan kita. Ada sebuah film yang sering kita lihat, yaitu film “The
Passion Of The Christ” itu semua karena kita. Nah, saat ini apa yang harus
kita lakukan untuk meresponi kemerdekaan dan penebusan dosa yang
sudah Tuhan bayar lunas ini? Dalam 1 Petrus 2 :21-25 dikatakan, “Sebab
untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu
dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci
maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi
dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti
domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu.”
Jadi, kita harus mengikuti teladan yang telah diberikan Tuhan Yesus.
Tahukah saudara, bahwa gembala saat menggembalakan itu bukan berdiri
di belakang domba seperti yang dilakukan menggembalakan bebek.
Tetapi gembala itu berdiri di depan domba sambil membawa tongkat dan
dia berjalan dengan mengetukkan tongkatnya supaya domba mengikuti
jejaknya. Saat ini siapa diantara kita yang dalam mengikut Tuhan masih
tersesat dan menyimpang, tidak mau mendengar lagi suara gembala, dan
justru melupakan Tuhan. Hal ini membuat kita jatuh dalam berbagai
kesukaran, beban hidup yang berat, bahkan sakit yang sangat berat bagi
kita. Kehilangan orang yang kita kasihi, dan hal-hal yang berat dalam hidup
kita. Sebagai contoh, Naomi dalam Alkitab kehilangan semuanya, suami
dan anak-anaknya.
Saat ini marilah kita kembali menemukan Tuhan Yesus, Gembala yang baik,
yang memelihara jiwa kita, yang menyembuhkan kita dengan
bilur-bilur-Nya, amin? Jika kita mau menemukan Tuhan kembali, tentu kita
harus mengikuti jejak Tuhan. Ada empat jejak Tuhan yang harus kita ikuti
saat ini. Yang pertama, pada ayat 22 ditulis “Tuhan Yesus tidak berbuat
dosa”, manusia sedikit-sedikit berdosa, sedikit-sedikit berdosa, berdosa
kok sedikit-sedikit. Saudara, dalam bahasa Yunani dosa menggunakan kata
“harmatia” yang artinya meleset. Jadi, jika kita meleset dari jalan-Nya

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


BERITA JEMAAT
Transfer BCA 15 - 21 Oktober

Perpuluhan Persembahan
Michelle Christie Jose Andresen G
Irvanata Laurianto Inatirta Yuliani S
Lina Lasmono Mykel Putranto L
Ferdiarto L Ferdiarto L
Michael Dian W Ibu Maitha Annthon
Jeffry Reynaldi Jakop Susan Perpuluhan
Carolina H Emmy Widjaja
Wahyudi Sutrisno T Stefans Perpuluhan
Kwan David R Liu 21
Shavira Andreana P Ninik Susanti Ucapan Syukur
Willy Handi Yunita WP Perpuluhan
Edwin Shirley perpuluhan

LANJUTAN :
- Tuhan dan meleset dari perintah-Nya Tuhan, maka sama saja kita telah berbuat
dosa. Sebagai contoh, seharusnya gembala kesini, kita kesana. Keluar dari
jalan-Nya Tuhan. Tuhan minta kita berdoa tetapi kita lebih suka yang lain. Namun,
Tuhan Yesus selalu melakukan seperti yang Bapa di sorga, ketika Ia melakukan itu
maka dikatakan Tuhan Yesus tidak berdosa. Yang kedua pada ayat 22 juga ditulis
“tipu tidak ada dalam mulut-Nya”.
Selanjutnya pada ayat 23 tertulis “Ia tidak membalas”. Dan yang terakhir pada ayat
23 juga tertulis “Ia tidak mengancam”. Sedangkan untuk manusia ada empat hal
yang walaupun manusia tidak diajarkan akan secara otomatis keluar, yaitu berbuat
dosa, berbohong, membalas, dan mengancam. Saat ini apakah kita telah
menyimpang dan tersesat, sehingga kita tidak bisa menemukan lagi Gembala kita?
Jadi, saat ini mari kita kembali mengikuti jejak Tuhan Yesus.

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


INFORMASI
Pelayanan Konseling/Doa
Bagi jemaat yang membutuhkan
pelayanan konseling/doa dapat
menghubungi:
Pdt. Elija Tikno G: 0812-3259-285
Ev.Dr. Samuel G: 08133-0413-564
Pdm. Ishak Julianto G: 0878-5441-477
Pelayanan Doa
Jemaat yang membutuhkan
“PELAYANAN DOA” bagi keluarga yang
sakit dapat menghubungi 0878-5441-477
melalui WA/SMS dengan format:
Nama yg perlu didoakan / tempat
orang yg didoakan berada / no. telp yg
bisa dihubungi / nama saudara.

Pelayanan Dukacita/Penghiburan
Bagi Jemaat yang membutuhkan atau mengetahui ada
saudara seiman yang meninggal dunia dan
membutuhkan pelayanan penghiburan dan pemakaman
dapat menghubungi 0878-5441-477 via WA/SMS,
dengan Format:
Nama yg meninggal / tempat persemayaman /
no.telepon yg bisa dihubungi / nama saudara
Bila masih belum dijenguk/didoakan oleh tim GBT
Mawar Saron, harap anda memastikan dengan cara
mengirim ulang WA/SMS.

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


INFORMASI
Persembahan
Dapat disalurkan melalui rekening BCA
3880466266 atau scan QR Code pada
aplikasi BCA Mobile
a/n Elija Tikno Gunawan

Mengapa anda tidak mengambil keputusan kekal


itu sekarang juga?
“Tuhan Yesus, aku percaya Engkau mati
untuk dosaku dan aku minta
pengampunanMu. Aku menerima Engkau
sekarang sebagai Juru Selamatku secara
pribadi dan mengundangMu untuk
mengatur kehidupanku mulai hari ini sampai
selamanya. Dalam nama Tuhan Yesus,
6 Langkah Keselamatan Amin.
1. MENYADARI - Roma 3:23,
Lukas 18:13. IBADAH ONLINE
2. BERTOBAT - Lukas 13:3,
GBT Mawar Saron
Kis.3:19.
3. MENGAKUI - 1Yoh. 1:9, @gbtmawarsaron
Roma 10:9.
4. MENINGGALKAN - Yesaya @MawarSaron
55:7.
mawarsaron.com
5. PERCAYA - Yohanes 3:16,
Markus 16:16. Sekretariat Gereja
6. MENERIMA - Yohanes 1:11-12. Jl. Sutorejo Utara X / 33-35,
Surabaya
Telp. 031-593 9921

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


SELAMAT ULANG TAHUN

25 Oktober
Evata

26 Oktober
Ibu Swie/Lily

28 Oktober
Valentina Inocencia
Ufuk Caroline Wibowo

29 Oktober
Erawati

30 Oktober
Silvia Tjendrawasih

31 Oktober
Elta Oktariana
Willy K

Kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan nama atau
gelar. Bagi jemaat yang namanya belum tercantum harap menghubungi
0878-5441-477 via WA/SMS, dengan Format:
Nama lengkap/Tanggal Ulang Tahun

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN

Senin Selasa
24 Oktober 2022 25 Oktober 2022

BELAJAR TAMU
MENGALAH ATAU ANGGOTA
DARI ISHAK KELUARGA?

Rabu Kamis
26 Oktober 2022 27 Oktober 2022

NASIHAT KELUPUTAN
YANG MENUNTUT DI ZIF
PENGORBANAN

Jumat Sabtu
28 Oktober 2022 29 Oktober 2022

IMAN KESEMPATAN
DI TENGAH LEBIH
KESULITAN BERGANTUNG

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN SENIN
24 Oktober 2022
BELAJAR MENGALAH DARI ISHAK
Bacaan : KEJADIAN 26:12-22
Nas : Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi
tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot,
dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada
kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini (Kejadian 26:22)

Dalam relasi kekerabatan, terciptanya hubungan yang baik dan hidup yang
rukun menjadi dambaan banyak orang. Namun, dalam kondisi tertentu ketika
semua dalam keadaan baik, justru terkadang muncul perselisihan yang jika
tidak direspons dengan bijak akan memperburuk keadaan. Inilah yang
sempat terjadi antara para gembala Ishak dengan para gembala Gerar,
ketika sumur-sumur yang sempat ditutup kembali digali oleh Ishak, lalu
ternyata airnya masih berlimpah.

Menarik sekali mencermati respons Ishak ketika para gembala Gerar


mencoba menguasai sumur yang mengeluarkan air itu. Kelak daerah itu
diberi nama Esek karena terjadi pertengkaran di sana, tetapi Ishak memilih
untuk mengalah dan pergi ke tempat lain (ay. 20). Namun, sekali lagi terjadi
pertengkaran karena sumur yang Ishak gali. Kembali Ishak mengalah, lalu
pergi dan menggali sumur yang lain, di mana kali itu tidak terjadi
pertengkaran. Tempat itu lantas dinamai "Rehobot" karena Allah memberi
mereka kelonggaran di sana.

Apa yang akan terjadi sekiranya Ishak dan para gembalanya bersikukuh
mempertahankan sumur di Esek dan Sitna? Mungkin kelonggaran yang Allah
berikan tidak dapat mereka rasakan. Justru ketika mereka mengalah, Allah
menyatakan pertolongan dan memberi kelegaan atas mereka. Bagaimana
reaksi kita selama ini manakala terjadi pertengkaran atau ketika ada orang
mencoba merebut hasil jerih lelah kita? Bersediakah kita mengalah, bukan
untuk kalah, melainkan justru karena kita meyakini Allah ada di pihak orang
yang bersedia mengalah demi kebaikan. --GHJ/www.renunganharian.net

SEORANG YANG BERHIKMAT MENGERTI KAPAN WAKTUNYA MENGALAH,


DENGAN KEYAKINAN BAHWA ALLAH ADA DI PIHAKNYA.

<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN SELASA
25 Oktober 2022
TAMU ATAU ANGGOTA KELUARGA?
Bacaan : 1 KORINTUS 1:10-17
Nas : Tetapi aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi
nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan
ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat
bersatu dan sehati sepikir. (1 Korintus 1:10)

Bayangkan kita adalah seorang tamu! Ketika mengetahui si tuan rumah


bertengkar dengan anggota keluarga lainnya, kita tentu ingin segera pamit
pulang. Mungkin kita berpikir: "Ah, saya tidak boleh ikut campur!" Lain halnya
apabila kita termasuk bagian dari anggota keluarga itu. Bukannya angkat
kaki, kita justru berusaha mengetengahi.

Berusaha mengetengahi, seperti itulah kira-kira gambaran kehidupan


Paulus! Sebagai pengikut Kristus, Rasul Paulus memahami benar bahwa jati
dirinya kini adalah bagian dari keluarga Allah. Sebagai anggota keluarga,
Paulus tentu tidak diam saja ketika mendapati para jemaat Tuhan, yang
merupakan anggota keluarga Allah lainnya, sedang dalam persoalan. Karena
itulah, begitu orang-orang dari keluarga Kloe memberitahukan kepadanya
bahwa ada perselisihan di antara jemaat Korintus, Paulus segera bertindak.
Tanpa banyak pertimbangan, Paulus mencari tahu akar perselisihan tersebut,
yang ternyata adalah "pengotak-ngotakan" dalam kehidupan para jemaat
Tuhan (ay. 11-12). Menanggapi perselisihan tersebut, Paulus berupaya
menasihati mereka supaya seia sekata dan jangan terpecah belah (ay. 10).
Faktanya, siapa pun pemimpin atau pengajar rohani kita, Tuhan kita tetaplah
satu!

Setiap orang yang acuh ketika melihat kehidupan saudara seimannya


melenceng dari firman Tuhan mungkin menganggap diri mereka hanya
sebagai tamu dalam Kerajaan Surga. Tetapi bagi orang-orang yang
menyadari jati dirinya sebagai anggota keluarga Allah, mereka pasti
berusaha membawa damai. Hanya menjadi seorang tamu, atau anggota
keluarga, manakah kerinduan kita? --LIN/www.renunganharian.net

MENJADI PEMERSATU DAN PEMBAWA DAMAI MERUPAKAN PERAN UTAMA


KITA SEBAGAI BAGIAN DARI KELUARGA KERAJAAN ALLAH.

<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN RABU
26 Oktober 2022
NASIHAT YANG MENUNTUT PENGORBANAN
Bacaan : FILIPI 2:1-11
Nas : Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)

Dian merasa lega ketika mendapat tempat duduk di dalam kereta api
yang penuh sesak. Ia berharap dapat beristirahat sejenak setelah
seharian bekerja. "Kalau bisa terlelap beberapa menit lumayan juga, "
ucapnya dalam hati. Namun, ketika seorang wanita yang tengah
mengandung mendadak masuk ke gerbong dan berdiri tepat di
dekatnya, Dian bergegas berdiri lalu meminta agar wanita tersebut
duduk. Ia pun rela menyerahkan kenyamanan yang sejenak
dirasakannya, karena melihat ada orang lain yang lebih membutuhkan
tempat duduk.

Ketika nasihat agar umat Tuhan di Filipi memperhatikan kepentingan


orang lain, hal itu tak berarti mereka harus mengabaikan kepentingan
pribadi. Tidak begitu maksud nasihat tersebut. Namun, dalam
menjalani hidup dengan sesama, mereka diharapkan tidak hanya
berfokus pada kepentingan pribadi. Orang yang fokus hidupnya hanya
mengarah pada dirinya sendiri, sering kali abai terhadap kepentingan
orang lain, bahkan seandainya ada orang lain yang memerlukan
bantuan tepat berada di hadapannya. Mengerikan sekali jika hal
semacam ini sampai terjadi di mana-mana, bukan?

Harapan agar "tiap-tiap orang" memperhatikan kepentingan orang lain


ibarat suatu panggilan, yang perlu diwujudkan dalam kehidupan
keseharian jikalau kita ingin dunia ini melihat ada Kristus dalam diri
kita. Hal yang terwujud lewat kasih yang kita tunjukkan kepada orang
lain yang membutuhkan, bahkan ketika di sana tak ada seorang pun
yang mau melakukannya. Maukah kita menuruti nasihat firman yang
menuntut pengorbanan ini? --GHJ/www.renunganharian.net

DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN ORANG LAIN,


ADA KENYAMANAN PRIBADI YANG PERLU DIKORBANKAN.
<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN KAMIS
27 Oktober 2022
KELUPUTAN DI ZIF
Bacaan : 1 SAMUEL 23:14-28
Nas : Maka Daud tinggal di padang gurun, di tempat-tempat
perlindungan. Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif. Dan
selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan
dia ke dalam tangannya. (1 Samuel 23:14)

Daud benar-benar dalam bahaya. Raja Saul sungguh berikhtiar untuk


membunuhnya. Setelah berkali-kali berhasil meloloskan diri, kali ini Daud
sembunyi di wilayah pegunungan di padang gurun Zif. Saat ia diliputi
ketakutan, Tuhan memakai Yonatan yang adalah putra Saul sendiri untuk
meneguhkan hati Daud. Namun beberapa orang Zif malah menemui Saul
dan memintanya datang. Mereka berjanji akan menyerahkan Daud. Padahal
Zif adalah sebuah kota milik suku Yehuda (Yos. 15:24), suku Daud sendiri.
Logikanya, mereka seharusnya mendukung Daud, sebab Tuhan telah
mengurapinya menjadi raja.

Daud dan orang-orangnya nyaris tertangkap. Mereka terkepung di sisi


gunung (ay. 26). Secara pikiran manusia, ia dan pasukannya akan dihabisi
oleh Saul. Tak ada lagi jalan keluputan bagi mereka. Namun pada momen
kritis itu, seorang suruhan membawa pesan genting: Orang Filistin sedang
menyerbu Israel. Saul pun berhenti mengejar Daud. Ia harus membereskan
ancaman yang jauh lebih serius. Daud dan pasukannya selamat. Tempat itu
lalu dinamai "Gunung Batu Keluputan". Namun Daud tahu, Tuhan sendirilah
yang memberinya keluputan itu (ay. 14).

Pengalaman Daud di Zif merupakan gambaran kehidupan kita. Penuh


tantangan dan pergumulan. Ada ketakutan dan pengkhianatan. Semua serba
tak pasti. Tidak ada yang dapat menjamin keselamatan kita, selain Tuhan
sendiri. Dia yang memegang kendali atas segala sesuatu. Hanya Dialah yang
dapat meluputkan kita. Kepada-Nyalah kita harus selalu berpaut.
--HT/www.renunganharian.net

NAMA TUHAN ADALAH MENARA YANG KUAT,


KE SANALAH ORANG BENAR BERLARI DAN IA MENJADI SELAMAT.-AMSAL
18:10

<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN JUMAT
28 Oktober 2022
IMAN DI TENGAH KESULITAN
Bacaan : MATIUS 11:2-6
Nas : "Berbahagialah orang yang tidak menolak Aku." (Matius 11:6)

Kakak saya pernah berkata, "Memercayai Allah ketika segala sesuatu


baik-baik saja itu mudah; Memercayai Allah di tengah keterbatasan dan
kesulitan itu baru luar biasa!" Perkataan kakak tampaknya benar! Ketika
dihadapkan pada segudang masalah, mampukah kita memercayai Allah
sama seperti ketika semua baik-baik saja?

Ketika berada dalam penjara, Yohanes mengutus murid-muridnya kepada


Yesus untuk bertanya, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami
menantikan orang lain?" Saat itu, Yohanes tampak "meragukan" Yesus
sebagai Mesias. Padahal sewaktu Yohanes membaptis Yesus, Roh Allah
sendiri bersaksi kepadanya: "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah
Aku berkenan." (Mat. 3:17). Mungkin Yohanes berpikir, "Jika Yesus adalah
Mesias, mengapa Dia tidak melepaskanku dari penjara, padahal aku begitu
giat memberitakan Injil?" Menanggapi keraguan Yohanes, Yesus tidak
menjawab "Ya" atau "Tidak", melainkan menunjukkan bukti Keilahian-Nya.
Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang
tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin beroleh
pengharapan. Siapa bisa mengerjakannya kalau bukan Anak Allah?

Setiap kita pasti pernah ditolong Tuhan. Tetapi seperti Yohanes, ketika
dihadapkan pada pergumulan berat dimana kita seolah tidak melihat
Tangan-Nya bekerja, kita lalu kembali meragukan Tuhan. Kebenarannya
adalah: bukan Tuhan tidak bekerja, tetapi Dia bekerja bukan dengan cara kita.
Bagaimanapun situasi kehidupan kita sekarang, tetaplah percaya
kepada-Nya! Lebih lagi, biarkan Dia berkarya dalam kehidupan kita sesuai
hikmat-Nya! --LIN/www.renunganharian.net

SEKALIPUN TERKADANG MERUPAKAN TANTANGAN, MEMERCAYAI ALLAH


MERUPAKAN PILIHAN PALING TEPAT BAGI KEHIDUPAN KITA.

<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini


RENUNGAN SABTU
29 Oktober 2022
KESEMPATAN LEBIH BERGANTUNG
Bacaan : HABAKUK 1
Nas : Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan,
sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada
di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. (Habakuk 1:3)
Ketika kita melihat ketidakadilan terjadi, pertanyaan seperti ini timbul
dalam hati kita, "Mengapa?" Ketika kita melihat atau mengalami
kejahatan, betapa seringnya kita mempertanyakannya kepada Allah.

Salah satu nabi-Nya juga mengajukan pertanyaan yang sama seperti


kita. Ia bahkan bertanya tanpa berputar-putar, tanpa rasa malu. Nabi
Habakuk, gemas karena teriakannya tentang penindasan tidak
direspons Allah. Hatinya getir karena Allah memperlihatkan berbagai
penderitaan. "Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan,
aniaya, kekerasan, dan pertikaian?" Ia melihat betapa hukum sudah
kehilangan kekuatannya, tidak ada keadilan, orang fasik mengepung
orang benar. Sebuah situasi yang hampir sama seperti yang Allah
perlihatkan kepada kita di masa kini, bukan?

Apa yang diperlihatkan Allah sesungguhnya menjelaskan kepada kita


bahwa tidak satu pun orang di dunia ini kebal dari kemalangan. Allah
tidak pernah berjanji membentengi kita dari kemalangan. Namun,
Allah akan campur tangan dalam situasi negatif yang kita alami
menurut kekuasaan dan kemahakuasaan-Nya, bukan karena tuntutan
kita. Jadi, masa-masa sukar adalah kesempatan bagi kita untuk lebih
bergantung kepada Allah dan untuk menemukan bahwa ketika
keadaan terjadi seperti yang tidak kita harapkan, kita beroleh kasih
karunia-Nya untuk tetap bertahan. Allah mengizinkan semua
kemalangan itu agar menjadi pengalaman yang mendidik bagi iman
kita. --SYS/www.renunganharian.net

KEMALANGAN ORANG BENAR BANYAK,


TETAPI TUHAN MELEPASKAN DIA DARI SEMUANYA ITU.-MAZMUR
34:20

<-- Kembali ke Renungan

GBT Mawar Saron - Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Ini

Anda mungkin juga menyukai