Penerapan kebijakan politik oleh pemerintah Orde Baru menjadikan
kepemimpinan presiden soeharto memiliki dominasi besarterhadap jalannya roda pemerintahan. Selain itu, negara memiliki peranan kuat dalam mengatur kebijakan sehingga pemerintahan pada masa Orde Baru bersifat sentralistik. Penyimpangan demokrasi pada sama Orde Baru juga didorong oleh rekrutme politik bersifat tertutup. Rekrutme politik merupakan proses pengisian jabatan politik di dalam penyelenggaraan pemerintah negara, baik untuk lembaga eksekutif (pemerintah pusat dan pemerintah daerah), legislatif (MPR, DPR,dan DPRD), maupun lembaga yudikatif (Mahkamah Agung). Beberapa aksi demonstrasi yang muncul pada masa Orde Baru antara lain peristiwa Malari (1974), peristiwa Tanjung Priok (1984), peristiwa Warsidi (1989), dan tragedi Trisakti (1998). Intervensi pemerintah terhadap kebebasan berpendapat turut mewarnai dinamika politik pada masa Orde Baru. Pada masa ini pemerintah membentuk lembaga depertemen penerangan yang berfungsi mengawasi pemberitaan. 2. DAMPAK KEBIJAKAN DI BIDANG EKONOMI
Seiringan membaiknya stabilitas nasional, pemerintahan Orde Baru
mencanangkan kebijakan dalam berbagai bidang., termasukekonomi yang terdampak terhadap kehidupan masyarakat. Pada masa awal pemerintahannya, pemerintah Orde Baru melakukan berbagai upaya seperti rehabilitas ekonomi dan pembangunan berkelanjut. Pada tahun 1969 hingga 1994 indonesia mengalami peningkatan produk demostik bruto (PBD) mencapai 6,8% setahun. Pencapaian pertumbuhan ekonomi pada masa itu diiringi oleh keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam mewujudkan swasemba beras pada pertengahan 1980-an. Hasil tersebut diraih melalui serangkaian kebijakan program pertania untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Lanjutan....
Pertumbuhan ekonomi pemerintah Orde Baru juga ditandai dengan pembangunan
infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, dan sarana transportasi. Pada 1974-1981 sebagian besar pendapatan negara diperoleh daripendpatan minyak. Kondisi tersebut tidak lepas dari peristiwa lonjakan harga minyak bumi karena kondisi politik global. Pada 1974 negara-negara arab melakukan embargo terhadap negara-negara barat yang mendukung israel. Selain itu pada akhir 1978 terjadi gejolak politik iran yang menyebabkan iran menghentikan pasokan minyak bumi. Praktis korupsi, kolusi, dan neptisme (KKN) tumbuh subur pada masa Orde Baru. Kontrol distribusi aliran dana untuk meratakan pembanguan sebagai luputdari pengawasan pemerintah. Berbagai kondisi tersebut memicu terjadinya krisis pada 1997. krisis tersebut seiring dengan krisis moterer yang melanda dunia pada pertengahan 1997 dan berkembang menjadi krisis multidismensional. 3. DAMPAK KEBIJAKAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
Salah satu akar permasalahan sosial pada masa OrdeBaru adalah
pembangunan yang tidak merata. pembangunan yang tidak merata pada masa Orde Baru enyebabkan adanya kemiskinan dan kesenjangan sosial. Kemiskinan justru muncul di daerah-daerah menjadi penyumbang devisi terbesar bagi negara. Masalah hak asasi manusia (HAM) juga menjadi sorotan penting pada masa Orde Baru. Beberapa bentuk pelanggaran HAM di indonesia antara lain kasus tahanan-tahanan politik dan pemaksaan pembangunan sebuah infrastruktur yang mengorbankakn kepentingan rakyat. Bahkan, beberapa media pers menilai integrasi timor timur pada 1974-1976 sarat dengan pelanggaran HAM. Selain masalah HAM, pemerintah Orde Baru menetapkan kebijakan khusus bagi etnik tinghoa di indonesia. Sejak 1967 warga tionghoa dianjurkan mengganti nama indonesi untuk memperkecil perbedaan antara WNI keturunan tionghoa dan WNI asli. Kebebasan berpendapat juga menjadi hal yang sulit ditemui pada masa Orde Baru halini tersebut dapat diihat dari adanya pengawasan dan krontol ketat pemerintah. Begitu pula dalam bidang seni dan budaya, pemerintahan juga mengadakan kontrolketat bagi perkembanagan dan pergerakan para pegiatnya. Pemerintah membentukpengamanan seni agar perkembangan seni budaya tetap pada jalur pemerintahan. Meskipun pemerintahan Orde Baru dinilai membawa beberapa dampak negatif di bidang sosial dan budaya, tetapi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan maupun meningkatkan kualitas pendidik di indonesia. Kelompok 9
01 Dhiya Nur Azizah
02 Naelun Mardiani Nazilah
03 Yuni Widianingsih Terimakasih.. Sekian presentasi dari kelompok 9