Anda di halaman 1dari 6

PENUGASAN SEJARAH

ALYSSA NATHANIA IRAWAN


XII MIPA 6
1. Penyimpangan pada masa Orde Baru
 Indroktrinasi Pancasila
Pada masa orde baru, pemerintahan ingin melaksanakan Pancasila secara murni
sebagai bentuk kritik terhadap penyimpangan di era orde lama. Tetapi
implementasinya mengecewakan, bahkan terbilang menyimpang dari Pancasila. Ada
beberapa cara yang digunakan oleh pemerintah dalam indoktrin Pancasila, antara lain:
a. Melalui ajaran di sekolah.
b. Presiden Soeharto membolehkan rakyat membentuk organisasi-organisasi dengan
syarat harus berasaskan Pancasila.
c. Saat itu, Presiden Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat
menjatuhkan pemerintahan.

 Demokrasi Sentralistik
Presiden Soeharto melakukan penyelewengan dengan menerapkan demokrasi
sentralistik. Demokrasi sentralistik ini merupakan demokrasi yang berpusat pada
pemerintahan pusat. Selain itu, Presiden Soeharto juga memegang kendali terhadap
Lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif. Kekuasaan hakim pun juga dicampuri
sehingga tidak dapat membuat keputusan sendiri.

 Hak Politik Dibatasi


Penyimpangan pada masa Orde Baru selanjutnya adalah membatasi hak politik rakyat
yang tercantum dalam UUD 1945. Pembatasan ini terlibat pada tiga partai politik
yang diizinkan pemerintah, yakni PPP,Golkar dan PDIP. Kondisi ini sangat
menyimpang dari UUD 1945 mengenai hak dan kewajiban warga negara. Pemilu
bahkan tidak dilakukan secara demokratis karena hanya menjadi alat untuk
mengkukuhkan kekuasaan Presiden saja.

 Pelanggaran HAM
Pelanggaran hak asasi manusia banyak terjadi pada masa Orde Baru dengan alas an
keamanan terhadap pihak yang menunjukan kritik. Kekerasan ini digunakan untuk
menciptakan suasana yang aman misalnya dengan adanya ‘Penembakan Misterius’.
Pelanggaran HAM uga dialam oleh warga non pribumi dan warga Tionghoa, seperti
melarang perayaan Hari Imlek.

 Krisis Moneter
Puncak penyimpangan terhadap Pancasila Orde Baru adalah terjadinya krisis moneer
1997 yang diduga disebabkan oleh gelembung uang panas. Uang panas adalah dana
yang dikelola secara untung-untungan dan mendapatkan hasil tinggi dalam waktu
singkat. Kondisi ini lantas membuat perekonomian Indonesia anjlok. Protes itu
berujung pada peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang membuat Presiden Soeharto
mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.
2. Kelebihan Orde Baru
Di zaman Orde Baru, situasi politiknya lebih stabil kalua dibandingkan dengan
pemerintahan sebelumnya, yaitu Orde Lama atau era pemerintahan Presiden Soekarno. Saat
Orde Lama, sudah terjadi pergantian cabinet sebanyak Sembilan kali. Kelebihan pada situasi
politik yang stabil yaitu pemerintahan dapat fokus mengurus pertumbuhan ekonomi, daripada
sibuk dengan pergantian cabinet ataupun kebijakan.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi terjadi di era Orde Baru. Dengan masa
jabatan yang Panjang, yaotu selama 32 tahun, Presiden Soeharto bisa membuat kebijakan
yang berkelanjutan, dengan target pertumbuhan ekonomi jangka Panjang, atau biasa disebut
dengan ‘Rencana Pembangunan Lima Tahun’ (Repelita).

Selanjutnya, Orde Baru juga memiliki hubungan politik luar negeri yang baik. Jika
dibandingkan di era sebelumnya, yaitu Orde Lama, Indonesia keluar dari Peserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) di tahun 1965.

3. Agenda Reformasi
Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak Gerakan mahasiswa dengan
Gerakan rakyat pendukung demokrasi pada akhir dasawarsa 1990-an di Indonesia. Gerakan
ini menjadi monumental karena dianggap berhasil memaksa Soeharto berhenti dari jabatan
Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998, setelah 32 tahun menduduki jabatan tersebut.
Gerakan ini mendapatkan momentum saat krisis moneter Asia melanda Indonesia
sejak tahun 1997. Namun para anlis asing menyoroti percepatan Gerakan yang mendukung
demokrasi setelah peristiwa 27 Juli 1996. Pada tahun 1998, Soeharto Kembali dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk menjabat sebagai Presiden
Indonesia untuk ke-7 kalinya, dengan B.J.Habibie sebagai wakil presiden. Namun sejumlah
pihak, termasuk mahasiswa, menuntut adanya reformasi dalam system pemerintahan
Indonesia.
Agenda reformasi yang menjadi tuntutan pada mahasiswa mencakup beberapa hal,
seperti mengadili Soeharto dan kroni-kroninya, melaksanakan amandemen Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menghapus dwifungsi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia, melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya, menegakkan supremasi
hukum, dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi,kolusi,dan nepotisme.

4. Latar belakang Reformasi


Latar belakang lahirnya reformasi disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya dipicu
oleh adanya dampak krisis moneter Asia 1997. Hal ini menyebabkan kondisi ekonomi di
Indonesia melemah sehingga menyebabkan banyak ketidakpuasan masyarakat. Namun,
sebenernya ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah juga disebabkan oleh faktor
lainnya, diantaranya terjadi penyelewengan Pnacasila dan kekuasaan serta adanya KKN
(korupsi, kolusi, nepotisme).
Pada masa Orde Baru pers juga sangat dibatasi dan dikontrol oleh pemerintah. Selain
itu, terdapat juga krisis sosial dimana masyarakat terbagi menjadi dua kelas yaitu kaum elit
dan rakyat biasa. Bahkan,terganggu hingga timbul serangkaian kerusuhan bernuansa SARA.
Seperti aksi membakar 9 gereja Kristen yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Oktober
1996 silam. Sangat disayangkan, akibat aksi ini sebanyak 5 orang tewas. Kejadian serupa pun
terjadi di bebrbagai wilayah lainnya seperti di Tasikmalaya dan Kalimantan Barat.
Pada saat itu, keadaan sosial budaya di Indonesia menjadi sangat kacau.
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga mendorong munulnya perilaku
negatif di masyarakat. Selain itu, masyarakat pun menjadi mudah di hasut untuk melakukan
tindak anarkis.
Hingga akhirnya terjadila demo aksi mahasiswa pada tanggal 12 Mei 1998 yang
disebut juga sebagai Tragedi Trisakti 1998. Aksi demo ini juga memanas karena menewaskan
4 mahasiswa. Karena memanas, akhirnya pada tanggal 21 Maret 1998 Presiden Soeharto
memutuskan untuk turun dari jabatannya dan menunjuk wakilnya yaitu B.J.Habibie sebagai
penggati. Sejak saat itu, pemerintahan mulai memasuki masa reformasi.

5. Struktur dan sistem Reformasi


 Abdurrahman Wahid
- Pembubaran Departemen Penerangan
- Penggatian nama Irian Jaya menjadi Papua
- Pengusulan pembatalan Tap MPRS No.XXV Tahun 1996
- Kebijakan ramah Tionghoa
- Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional (DEN)

 Megawati Soekarno Putri


- Program kerja pembentukan Lembaga pemberantasan korupsi KPK
- Privatisasi Badan Usaha milik Negara (BUMN)
- Kebijakan pemilu
- Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Bekerja sama dengan internasional Monetary Fund (IMF)
 Susilo Bambang Yudhoyono
- Mengadakan konvensi minyak tanah
- Program pariwisata “VISH Indonesia”
- Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
- Bahan Operasional Pendidikan (BOP)

 Jokowi
- Mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur
- Pembangunan (SOM)
- Undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja
- Reformasi birokrasi
- APBN yang fokus dan tepat sasaran

6. Kelebihan dan Kekurangan Reformasi


 Kelebihan
- Kebebasan berbicara dan berpendapat
- Pemberantasa korupsi
- Menjamin stabilitas politik
- Demokrasi lebih terbuka
- Jumlah partai politik tidak dibatasi

 Kekurangan
- Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi
- Masyarakat terlalu bebas
- Ditinggalkannya program-program pemerintah
- Banyak pemaksaan oleh pihak tertentu
- Rendahnya pengetahuan tentang politik

7. Peranan Indonesia di forum Internasional dari zaman orde baru- reformasi


 Mengirimkan duta besar ke beberapa negara
 Mendukung Gerakan zona bebas nuklis di Kawasan ASEAN
 Mendukung terselenggarakan AFTA
 Berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan mahasiswa dari dan keluar
Indonesia
 Pengusulan gagasan Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA Hub), Global
Intrastructure Connectivity Alliance (GICA) dan Global Expenditure SOPPRT Fund
(GESF) dalam G20
 Membangun ketangguhan infrastruktur Kesehatan nasional khususnya pendanaan
 Memperkuat peranan WHO untuk mengelola isu Kesehatan global
 Indonesia memegang peran coordinator kemitraan ASEAN-AS
 Menjadi co-host dalam Global Covid-19
 Tua rumah dalam pertemuan GPDRR ke-7 di Bali

Anda mungkin juga menyukai