WATERPASS II
I. NAMA PERCOBAAN : PENGUKURAN WATERPASS II (W2)
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Lebih mengenal alat waterpass yang digunakan dalam percobaan.
2. Untuk mendapatkan gambaran irisan penampang permukaan tanah di lapangan
percobaan searah dengan waterpassing (logan section).
3. Untuk menentukan beda tinggi dan ketinggian muka tanah (elevasi) titik-titik
dilapangan percobaan yang sesuai dengan titik referensi atau elevasi datar.
1. Waterpass ( B21 )
2. Statif
VI. TEORI
titik B. Kedudukan rambu pada titik belakang alat tersebut rambu belakang dan
kedudukan rambu di muka alat disebut rambu muka. Besarnya beda tinggi adalah selisih
bacaan sambu belakang dikurangi rambu muka (b – m).
Keterangan gambar :
∆h = tinggi alat – BT n
∆h = BT n - BT ( n + 1 )
Dengan mendapatkan bacaan pada baak ukur, maka kita dapat mengontrol bacaan tengah
dan memastikan bahwa nilai hasil bidikan sejalan dan akurat sesuai dengan teori. Kontrol
bacaan tengah dapat dicari dengan rumusan :
BA + BB
BT =
2
Pengukuran beda tinggi antara titik A dan titik B dimulai dari titik A ke B kemudian
dilanjutkan kembali dari B ke A dinamakan waterpassing pergi pulang. Pengukuran
waterpassing memanjang dilakukan untuk menentukan ketinggian suatu titik relatif
terhadap titik yang lain. Adapun penentuan beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu :
1. Cara Barometris
Besarnya tekanan udara disuatu titik / tempat tergantung dari tempat tersebut.
Dengan mengukur besarnya tekanan udara, maka didapatkan ketinggian tempat tersebut.
Beda tinggi antara dua titik dapat ditentukan dengan menghitung selisih ketinggian antara
titik-titik tersebut, atau sebanding dengan selisih / perbedaan tekanan udara antara kedua
tempat tersebut.
Besarnya tekanan udara disuatu tempat dipengharui oleh keadaan lapisan udara,
misalnya temperatur dan kelembaban udara, sehingga tekanan udara disuatu tempat bisa
berubah-ubah dan memberikan hasil yang berbeda. Dengan demikian pengukuran beda
tinggi dengan cara barometris ini kurang teliti (cermat).
Cara Barometris
2. Cara Trigonometris
Penentuan beda tinggi dengan cara trigonometris dengan alat theodolit yang
berdiri disuatu titik dan rambu / baak di titik lain. Penyelesaian dilakukan dengan rumus
trigonometris.
Cara Trigonometris
Rumus :
Keterangan :
Waterpassing adalah suatu pengukuran titik atau tinggi titik dimana selisih tinggi
antara titik-titik yang berdekatan ditentukan dengan sisi horizontal yang ditujukan
kerambu-rambu (baak ukur) yang vertikal. Dengan pertolongan suatu nivo, maka garis
bidik dibuat horizontal. Garis bidik yang horizontal tersebut diarahkan pada baak ukur
Pada jarak yang datar, bidang – bidang nivo dianggap sebagai bidang mendatar yang
saling sejajar satu sam lain.
Prinsip pengukuran beda tinggi dengan cara waterpassing adalah garis mendatar pada alat
yang diarahkan pada mistar yang berdiri tegak. Pengukuran dengan cara waterpassing
merupakan cara penentuan beda-beda tinggi yang paling teliti dengan cara barometris
Pada percobaan ini dilaksanakan atau digunakan adalah dengan waterpassing atau sifat
datar .
Pada pengukuran tinggi dengan cara menyipat datar, yang dicari selalu titik
potong garis bidik yang mendatar dengan mistar yang dipasang diatas titik, sedang
diketahui bahwa garis bidik adalah garis lurus yang menghubungkan titik potong dua
benang atau garis diafragma titik tengah lensa obyektif teropong, maka pada pengukuran
akan selalu dibaca pada mistar – mistar tempat titik potong dua garis diafragma itu pada
mistar.
Ba+ Bb
1. koreksi benang tengah ( BT ) = 2
Jarak Optis
2. Lalu kita mulai menempatkan titik-titik sasaran yang diberi tanda patok untuk
memudahkan penempatan baak ukur. Jarak antara titik ke satu titik sasaran
lainnya (titik tempat kedudukan alat) diberi jarak 20 cm.
6. Setelah itu maka kita mulai pengukuran pergi dengan mendirikan pesawat
Waterpass pada statif di titik A, lalu kita setel pesawat agar datar dengan
mengatur posisi kaki statif. Kemudian pasang unting-unting pada bagian bawah
pengunci pesawat yang di stel dengan mengeser-geser pesawat pada statif
sampai tepat pada titik A. Pesawat Waterpass harus memenuhi :
8. Pengukuran dilakukan dengan 4 slag (stage) dan titik 6 sasaran, dimana tiap titik
kedudukan alat kita diberi tanda dengan huruf A, B, C, D, dan E sedang tiap
tutuk sasaran (patok ditempatkan baak ukur) diberi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5
dan 6.
9. Setelah pesawat siap dioperasikan, dimana tempat dari alat pertama dinamakan
titik A selanjutnya teropong diarahkan ketitik 1 sekaligus dilakuakn pembacaan
BA, BT, BB dan ini dinyatakan pada pembacaan belakang pada pengukuran
pergi.
10. Teropong selanjutnya diputar searah jarum jam (180), dengan mengarahkan
bidikan ketitik 2 dan lakukan pembacaan BA, BT, BB dan ini dinyatakan
pembacaan kedepan pada pengukuran pergi.
11. Setelah kedua pembacaan tersebut dilakukan, pindahkan pesawat ketitik B yang
terletak ditengah-tengah, diantara titik 2 dan 3 dengan selalu menyetel atau
mengontrol kedataran pesawat dengan memperhatikan gelembung udara pada
nivo tepat berada ditengah-tengah lingkaran.
12. Lakuakan pembidikan ketitik 2 dan juga pembacaan BA, BT, BB dan ini
dinamakan pembacaan kebelakang .
13. Kemudian pesawat diputar searah jarum jam (180 ) dan diarahkan ketitik 3 dan
dilakukan pembacaan BA, BT, BB sebagai pembacaan kedepan.
15. Setelah pembacaan pada titik terakhir dilakukan maka, selesailah untuk
pengukuran pergi. Karena masih akan dilakukan pengukuran pulang, maka
posisi pesawat jangan dirubah dan dibiarkan pada posisi semula pada titik
terakhir tadi.
16. Karena pesawat masih dalam keadaan semula maka bacaan BA, BT, BB pada
titik terakhir untuk bacaan kebelakang sama dengan bacaan BA, BT, BB untuk
bacaan kedepan pada saat pengukuran pergi .
17. Kemudian pesawat diputar searah jarum jam ketitik 5 dan dilakukan pembacaan
BA, BT, BB ini dinyatakan sebagai pengukuran pulang yaitu kebalikan pada
saat pengukuran pergi.
18. Dengan melakukan pengukuran seperti diatas, hingga pesawat sampai kepada
titik semula (titik A) maka, dengan demikian selesai sudah untuk percobaan
pengukuran W2 baik secara pergi maupun secara pulang.
TABEL PERCOBAAN W2
Alat : Waterpass Lokasi : Jalan UNA
Tanggal : 7 Mei 2021 Group : 7
Pembacaan Benang
Beda
Titik Jarak
Tinggi Tinggi
Belakang Muka Dari Laut
Berdiri
Tinjau BA BT BB BA BT BB Belakang Muka + -
Alat
P1 0,13 0,1248 0,126
1
bt= ( Ba+ Bb )
2
Dari data hasil pengukuran pada tabel diatas, maka jarak dari :
Dari data hasil pengukuran pada tabel diatas, maka beda tinggi dari :
Tabel Pengisian hasil perhitungan jarak dan beda tinggi pada blanko ukur
Pembacaan Benang
Titik Jarak Beda Tinggi Tingg
Belakang Muka i Dari
Laut
Berdiri
Tinjau BA BT BB BA BT BB Belakang Muka + -
Alat
P1 0,13 0,1248 0,126
355,4
2,677 3,875 -96,75 0,0068 1,3428
2
Dari Hasil perhitungan beda tinggi pada tabel diatas diatas, antara titik P1→P5
Adalah :
Ternyata dari pengukuran waterpass terbuka tak terikat titik tetap ini perhitungan
kesalahan beda tinggi tidak bisa dikontrol, oleh karena perhitungan ketinggian setiap titik
ukur hanya berdasarkan beda tinggi yang langsung didapat dari hasil pengukuran (beda
tinggi tidak perlu dikoreksi).
Penjelasan lebih lanjut lihat pada perhitungan ketinggian titik ukur di bawah ini.
Ketinggian titik ukur terhadap ketinggian permukaan air laut persamaannya adalah :
Hn = Hn-1 + tn
Keterangan : Hn = Ketinggian titik ukur yang dicari
tn = Beda tinggi antar titik ukur
Hn-1 = Titik ukur yang telah ditentukan harga ketinggiannya dari
permukaan air laut
Cara pengisian jarak, beda tinggi dan ketinggian dari permukaan air laut pada blanko
ukur lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Pengisian hasil perhitungan jarak, beda tinggi dan ketinggian dari
permukaan air laut pada blanko ukur
Pembacaan Benang
Titik Jarak Beda Tinggi Tinggi
Belakang Muka Dari
Laut
Berdiri
Tinjau BA BT BB BA BT BB Belakang Muka + -
Alat
P1 0,13 0,1248 0,126 16,000
A 0,4 122 0,0068
0,124 0,121 0,114 16,006
P2 0,1212 0,118 0,118
5 1 9 8
1,120
B 0,65 0,62
8
P3 0,124 1,206 1,173 1,225 1,242 0,126 14,886
C -104,9 109,9 0,095
355,4 1,342
2,677 3,875 -96,75 0,0068
2 8
TABEL PERCOBAAN W2
Tabel Pengisian hasil perhitungan jarak, beda tinggi dan ketinggian dari
permukaan air laut pada blanko ukur
Pembacaan Benang
Titik Jarak Beda Tinggi Tinggi
Belakang Muka Dari
Laut
Berdiri
Tinjau BA BT BB BA BT BB Belakang Muka + -
Alat
P1 0,13 0,1248 0,126 16,000
A 0,4 122 0,0068
0,124 0,121 0,114 16,006
P2 0,1212 0,118 0,118
5 1 9 8
B 0,65 0,62 1,1208
355,4
2,677 3,875 -96,75 0,0068 1,3428
2
No NAMA NIM
Kisaran, Juni 2021
1 Afandi Syahprima Lubis 20011006 Dosen Pembimbing
2 Andhreas Nainggolan 20011009
3 Hendriko Siregar 20011003
4 Rivi Hamdani 20011005
5 Khoirani 20011010
6 Indri Mahayu Putri 20011011