Anda di halaman 1dari 59

PEDOMAN PENYUSUNAN

KERTAS KERJA WAJIB (KKW)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI


PERAIRAN DARATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STUDI NAUTIKA DAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU
PENYEBERANGANPALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, Buku Pedoman


Penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW) dapat diselesaikan. Pedoman penyusunan
kertas kerja wajib disusun sebagai panduan bagi taruna Program Studi Diploma III
Manajemen Transportasi Perairan Daratan, Program Studi Diploma III Studi Nautika
dan Program Studi Diploma III Permesinan Kapal dalam menulis KKW yang
merupakan salah satu syarat untuk penyelesaian masa studi. Selain itu, pedoman ini
juga diharapkan dapat membantu para dosen pembimbing saat melakukan
pembimbingan sehingga laporan yang tersusun memiliki keseragaman format.
Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini mengacu pada pola
dasar penulisan karya ilmiah dan resolusi yang disampaikan IMO (Marine Safety
Committee), Code for the Investigation of Marine Casualties and Incindents. Resolusi ini
menguraikan sistematika penyusunan laporan terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan
atau kecelakaan selama berlayar, safety, minimalisasi kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan pencegahan polusi dari kapal,penerapan prosedur, pengoperasian alat
di atas kapal, evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur maupun komponen.
Terima kasih kepada seluruh tim penyusun Pedoman Penyusunan Kertas
Kerja Wajib (KKW) semoga memberi manfaat bagi seluruh Civitas akademika
Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang.

Palembang, Februari 2022

Direktur Politeknik Transportasi


Sungai Danau Dan Penyeberangan
Palembang

Dr. H. IRWAN. S.H.,M.Mar.E


NIP. 19670629 199808 1 001
DAFTAR ISI

BAB I. PEDOMAN PENULISAN


A. Pendahuluan 1
B. Ruang Lingkup 1
C. Bimbingan Penulisan 2
D. Mekanisme Pengajuan dan Pengujian KKW 2
E. Plagiat 3
F. Format KKW 4
1. Bagian Awal 4
2. Bagian Isi 11
I. PENDAHULUAN 11
II. KAJIAN PUSTAKA 12
III. METODE PENELITIAN 12
IV.ANALISIS DAN PEMBAHASAN 12
V. PENUTUP 13
3. Bagian Akhir 14
a. Daftar Pustaka 14
b. Lampiran 14

BAB II. TEKNIK PENULISAN


A. Pengetikan 15
B. Posisi Pengetikan 15
C. Penjilidan 16
D. Nomor Halaman 16
E. Penulisan Bab 17

BAB. III KETENTUAN LAIN


A. Penyajian Tabel 18
B. Penyajian Gambar/Ilustrasi 19
C. Tata Cara Pengutipan 20
D. Penulisan Daftar Pustaka 23
1. Rujukan dari Buku 24
2. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal 26
3. Rujukan dari Internet 26
4. Rujukan dari Karya Terjemahan 29
5. Rujukan dari Tugas Akhir yang Relevan 29
6. Rujukan dari Buletin 30
7. Rujukan dari Laporan 30
8. Rujukan dari Proseding/Risalah 30
9. Rujukan dari Makalah Seminar/Loka Karya 31
10. Rujukan dari Media Cetak (Majalah, Surat Kabar) 31
11. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah 31

LAMPIRAN
Lampiran 1 33
Lampiran 2 34
Lampiran 3 35
Lampiran 4 36
Lampiran 5 37
Lampiran 6 38
Lampiran 7 39
Lampiran 8 40
Lampiran 9 41
Lampiran 10 42
Lampiran 11 43
Lampiran 12 44
Lampiran 13
45
Lampiran 14 46
Lampiran 15 47
BAB I
PEDOMAN PENULISAN

A. PENDAHULUAN
Kertas Kerja Wajib (KKW) pada Politeknik Transportasi
Sungai, Danau, dan Penyeberangan Palembang adalah karya ilmiah
yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan
kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan
dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria- kriteria kualitas yang
telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. KKW dibuat
sebagai salah satu persyaratan baku untuk menyelesaikan program
Diploma III dan wajib diselesaikan pada periode yang ditetapkan.
KKW merupakan proses penyajian keadaan tertentu yang dialami
Taruna/i pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PRALA)
ketika berada di atas kapal.
Sistematika penulisan KKW mengacu pada pola dasar
penulisan karya ilmiah dan rekomendasi Marine Safety Committee
dalam Code for the Investigation of Marine Casualties and Incidents.
Resolusi ini menguraikan sistematika penyusunan laporan terjadinya
kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan di kapal selama dalam
pelayaran, berlabuh atau sandar di pelabuhan sehingga terwujud
safety, minimalisasi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
pencegahan polusi dari kapal, penerapan prosedur, pengoperasian
alat di atas kapal, evaluasi penerapan atau pengujian atas prosedur
maupun komponen.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup materi KKW adalah bidang pelayaran yang
dikembangkan berdasarkan program studi masing-masing Taruna/i
dan berhubungan dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan
dalam program diklat yang diikuti.
KKW ditulis berdasarkan suatu kejadian, yaitu kegagalan
fungsi, kerusakan atau kecelakaan yang terjadi selama Taruna/i
1
praktek kerja laut di kapal. KKW menggunakan metode action
research dengan aplikasi teknik Gugus Kendali Mutu (Total Quality
Control) tetapi hanya berfokus pada tahap plan (perencanaan)
sehingga akan terbentuk usulan rencana perbaikan terhadap hal-hal
yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan,
penerapan prosedur, pengoperasian alat di atas kapal, evaluasi
penerapan atau pengujian atas prosedur maupun komponen.

C. BIMBINGAN PENULISAN
Pembimbing penulisan ditunjuk untuk menjamin agar kriteria
dan kualitas KKW terpenuhi. Penulisan KKW diselesaikan selama
melaksanakan prala/prada.
Proses penyusunan karya ilmiah terapan (KKW), setiap
Taruna/i dibimbing oleh Pembimbing I dan Pembimbing II.
Kedudukan masing-masing pembimbing adalah sama tetapi
keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Tugas dan fungsi
pembimbing I dan II diatur sebagai berikut:
1. Pembimbing I
Membimbing penulis sehingga substansi bahasan KKW
berhubungan dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan
pada Program Diploma III.
2. Pembimbing II
Membimbing penulis pada sistematika penulisan KKW yang
memenuhi ketentuan pada Pedoman Penulisan KKW.

D. MEKANIKA PENGAJUAN DAN PENGUJIAN KKW


Mekanisme pengajuan KKW adalah sebagai berikut:
1. Taruna/i Mengajukan Proposal pada saat sebelum ujian akhir
semester mata kuliah metodologi penelitian setelah mendapat
persetujuan pembimbing I dan II
2. Taruna/i yang telah mengajukan proposal KKW kepada Ketua
Prodi akan memperoleh:
a. Surat penugasan seminar proposal KKW
2
b. Berita acara seminar KKW
c. Formulir seminar KKW di Lembar koreksi KKW
d. Jadwal seminar KKW
3. KKW yang telah diseminarkan dan dinyatakan layak akan
mendapat pengesahan dari ketua Prodi untuk dilanjutkan
penelitian pada saat praja/prada
4. Ujian KKW dilaksanakan di bawah koordinasi Prodi

E. PLAGIAT
Dalam penulisan KKW, penulis wajib menjaga keaslian KKW
dengan tidak melakukan plagiat yang meliputi:
1. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai;
2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau
kalimat data dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebut
sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber
secara memadai;
3. Menggunakan sumber gagasan, pandapat, pandangan atau teori
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
4. Menggunakan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari
sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan
atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
Terhadap KKW yang diduga plagiat maka akan dilakukan
persandingan kedua karya dimaksud sebagai sumber yang tidak
dinyatakan. Jika terbukti terjadi plagiat maka KKW dinyatakan batal
dan selanjutnya dilakukan perbaikan.

3
F. FORMAT KKW
Format penulisan KKW dibagi dalam tiga bagian: (a) awal; (b)
isi; dan (c) akhir.
1. Bagian Awal
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Halaman pengesahan
d. Halaman persetujuan seminar
e. Halaman surat peralihan hak cipta
f. Halaman pernyataan keaslian
g. Kata pengantar / ucapan terima kasih
h. Abstrak / Abstract (Bahasa Indonesia dan Inggris)
i. Daftar Isi
j. Daftar table (jika diperlukan)
k. Daftar gambar (jika diperlukan)
l. Daftar lampiran (jika diperlukan)
Setiap halaman pada bagian awal KKW memiliki fungsi dan
tujuan yang berbeda. Penjelasan isi dan teknik penulisan masing-
masing halaman pada bagian awal adalah sebagai berikut:
a. Halaman sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu
karya ilmiah, halaman Sampul harus dapat memberikan
informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu)
kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa
judul, jenis karya ilmiah (Kertas Kerja Wajib), identitas
penulis, institusi Politeknik Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan Palembang, dan tahun pengesahan. Ketentuan
mengenai penulisan Halaman Sampul adalah sebagai berikut:
(1) Judul KKW dicetak dengan huruf Kapital tegak Arial
bold (font 14) Logo Politeknik Transportasi Sungai,
Danau, dan Penyeberangan Palembang berdiameter 4 cm
berwarna.

4
(2) Tulisan: Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program
Studi Diploma III Manajemen Transportasi Perairan
Daratan atau Program Diploma III Studi Nautika atau
Program Diploma III Permesinan Kapal (font 12)
(3) Tulisan: nama lengkap dan NPT font 12 dan spasi 1.5)
(4) Tulisan: POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI,
DANAU, DAN PENYEBERANGAN PALEMBANG
(font 12)
(5) Tulisan: Tahun penyusunan (font 12)
(6) Warna Sampul :
(a) Prodi MTPD : Warna Kuning
(b) Prodi Studi Nautika : Warna Biru
(c) Prodi Permesinan Kapal : Warna Merah

Kalimat atau kata dicetak dengan huruf Kapital warna


hitam dan ditempatkan secara simetris di tengah ruang tulis.
b. Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada halaman
Judul sama dengan Halaman Sampul. Halaman ini telah
diperhitungkan sebagai halaman bernomor 1 namun tidak
dicantumkan. Contoh Halaman Judul dapat dilihat pada
Lampiran 2.
c. Halaman Persetujuan Seminar
Halaman ini bergaris bingkai rangkap ukuran dari tepi
kiri 4 cm, atas, kanan dan bawah 3 cm. Halaman ini secara
berturut memuat:
(1) Tulisan: Persetujuan Seminar Kertas Kerja Wajib; Judul
KKW (dengan huruf kapital, bold);
(2) Nama Taruna/i (dengan huruf kapital); Nomor Induk
Taruna;
(3) Tulisan: Dengan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk

5
diseminarkan.
(4) Persetujuan Pembimbing.
Halaman ini merupakan halaman bernomor ii tanpa
mencantumkan nomor halaman. Contoh Halaman Persetujuan
Seminar dapat dilihat pada lampiran 3
d. Halaman Pengesahan Seminar
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin
keabsahan karya ilmiah atau pernyataan tentang
penerimaannya oleh institusi penulis. Halaman ini bergaris
bingkai rangkap ukuran dari tepi kiri 4 cm, atas, kanan, dan
bawah 3 cm. Logo Politeknik Transportasi Sungai, Danau,
dan Penyeberangan Palembang dalam bentuk bayangan
(warna abu-abu), diameter 6 cm. Halaman ini secara berurut
memuat:
(1) Judul KKW (dalam huruf kapital, hold, diletakkan di
center text);
(2) Tulisan: Disusun dan diajukan oleh; Nama Taruna/i (huruf
kapital) Nomor Induk Taruna/i;
(3) Tulisan: Telah dipresentasikan di depan panitia seminar
KKW Politeknik Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan Palembang pada tanggal ………
(diletakkan di center text); Persetujuan Pembimbing,
mengetahui Pelaksana Program Studi dan Direktur
Politeknik Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan Palembang. Contoh Halaman Pengesahan
dapat dilihat pada lampiran 4.
e. Halaman Peralihan Hak Cipta
Halaman ini berisi pernyataan penulis sebagai pihak I
yang memberikan hak cipta karya tulis dalam bentuk laporan
tugas akhir kepada institusi Politeknik Transportasi Sungai,
Danau dan Penyeberangan Palembang sebagai pihak ke II
yang diberikan hak pemegang hak cipta karya tulis dalam
waktu yang tidak terbatas. Contoh halaman peralihan hak

6
cipta dapat dilihat pada lampiran 5.
f. Pernyataan Keaslian
Halaman ini berisi pernyataan penulis dari Taruna/i
bahwa narasi yang ada di dalam KKW, kecuali kutipan,
merupakan ide asli dan belum pernah digunakan sebelumnya
untuk memperoleh ijazah Diploma III. Contoh Pernyataan
Keaslian dapat dilihat pada lampiran 6.
g. Kata Pengantar
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas
karya ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan
terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan KKW. Sebaiknya, ucapan
terima kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan
bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam
memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan
dalam menyelesaikan KKW. Contoh Kata Pengantar dapat
dilihat pada lampiran 7.
h. Abstrak
Abstrak merupakan intisari hasil penulisan KKW, lebih
singkat dari pada ringkasan, komprehensif, dan jelas
menerangkan isi KKW, Abstrak disusun dengan urutan kata
ABSTRAK disusul nama penulis tanpa gelar (ditulis dengan
huruf kapital, tidak ditebalkan, tegak), judul KKW, kata
“dibimbing oleh’ yang diikuti nama-nama pembimbing.
Abstrak dalam paragrap kedua berisi memuat permasalahan,
tujuan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi tindakan
pencegahan. Pembaca umumnya memulai menelaah isi
sebuah KKW pada abstrak untuk kemudian memutuskan
apakah akan melanjutkan membaca isi KKW secara
keseluruhan atau tidak. Absrak disusun secara padat,
sistematik, akurat, dan lengkap. Tabel, grafik dan gambar,
serta pengacuan pada sumber tidak dicantumkan pada
7
abstrak. Abstrak diketik dalam font 12, spasi 1, kurang lebih
200 kata. Contoh Abstrak dapat dilihat pada lampiran 8.
Abstrak bagian ini juga memuat terjemahan abstrak
dalam bahasa Inggris. Terjemahan abstrak mengikuti kaidah
bahasa Inggris yang baik dan benar. Contoh Abstrak dapat
dilihat pada lampiran 9.
i. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor
halaman masing-masing bagian tersebut.
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital dan
ditebalkan, diletakkan tepat pada tepi atas, simetris dari batas
tepi kiri dan kanan. Tulisan “Halaman” diketik merapat ke
tepi kanan, tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI. Susunan
daftar isi dimulai dua spasi di bawah tulisan Halaman. Jarak
antar judul dan subjudul adalah dua spasi. Jika judul dan
subjudul lebih dari satu barus, baris kedua dan seterusnya
ditulis dengan jarak satu spasi dengan identasi lima ketukan
dari huruf awal baris pertama.
Judul dan subjudul ditulis dengan huruf yang sama
dengan naskah tanpa ditebalkan. Contoh Daftar Isi dapat
dilihat pada lampiran 10.
Agar daftar isi ringkas dan jelas, sub bab derajat ke dua
dan ke tiga boleh tidak ditulis. Bagian isi disusun secara
teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan KKW
menurut nomor halaman, berturut-turut dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut:

8
Tabel 1. Sistematika Kertas Kerja Wajib

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Review Penelitian Sebelumnya
B. Landasan Teori
C. Kerangka Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data/Subyek Penelitian
C. Metode/Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Penyajian Data
2. Analisis Data
C. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

9
j. Daftar Tabel
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor
tabel dan halamannya. Daftar tabel diketik dengan huruf
kapital, tegak, ditebalkan (tanpa diakhiri dengan titik) dan
ditempatkan tepat pada tepi atas di tengah ruang tulis,
simetris dari tepi kiri dan kanan.
Daftar tabel digunakan untuk memuat nama tabel yang
ada dalam KKW. Penulisan nama tabel menggunakan huruf
kapital di awal kata (tittle case). Contoh Daftar Tabel dapat
dilihat pada lampiran 11.
k. Daftar Gambar
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi
urutan judul gambar dan nomor halamannya. Daftar Gambar
ditulis dengan format yang sama dengan Daftar Tabel.
Contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada lampiran 12.
l. Daftar Lampiran
Daftar lampiran diletakkan sesudah daftar gambar, berisi
judul lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran
ditulis dengan format yang sama dengan Daftar tabel dan
daftar gambar. Contoh Daftar Lampiran dapat dilihat pada
lampiran 13.
m. Daftar Singkatan
Daftar arti lambang dan singkatan memuat lambang dan
singkatan yang ada dalam KKW. Bagian ini diperlukan kalau
KKW menggunakan banyak lambang dan singkatan.
Daftar ini dibuat dengan format yang sama dengan daftar
tabel, terdiri dari dua kolom, kolom pertama berisi singkatan dan
lambang dan kolom kedua berisi penjelasan. Contoh Daftar Arti
Lambang dan Singkatan dapat dilihat pada lampiran 14.

10
2. BAGIAN ISI
Isi KKW disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab
dari pendahuluan sampai kesimpulan diatur dalam pedoman
penulisan KKW. Pola dasar penulisan KKW disusun dengan tata
penulisan dan penomoran sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Penulisan latar belakang diawali dengan jastifikasi
umum atau uraian rasional tentang objek penelitian.
Selanjutnya menggambarkan menariknya masalah yang
diteliti, pentingnya penelitian, masalah yang diangkat
dalam penelitian merupakan sesuatu yang baru yang belum
pernah diteliti (jika sudah ada penelitian sebelumnya maka
perlu dikemukakan mengapa diteliti lagi) serta seberapa
jauh ketersediaan data. Bagian akhir latar latar belakang
menyajikan data awal tentang kegagalan fungsi, kerusakan
atau kecelakaan yang diteliti, penerapan prosedur,
pengoperasian alat di atas kapal, evaluasi penerapan atau
pengujian atas prosedur maupun komponen.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah menyatakan atau mempertanyakan
apa yang akan dibahas. Rumusan masalah dapat
dinyatakan dalam bentuk Kalimat pernyataan atau
pertanyaan. Rumusan masalah harus sejalan dengan latar
belakang.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dinyatakan dalam pernyataan singkat
yang memuat harapan yang ingin dicapai. Penelitian
bertujuan melakukan analisis terjadinya kegagalan fungsi,
kerusakan atau kecelakaan, penerapan prosedur,
pengoperasian alat di atas kapal, evaluasi penerapan atau
pengujian atas prosedur maupun komponen. Tujuan
11
penelitian harus relevan dengan masalah
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan hasil penelitian yang
dirasakan dan dapat dimanfaatkan baik oleh penulis, stake
holder maupun masyarakat umum sebagai bahan referensi.
E. Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan agar penelitian fokus pada
tujuan penelitian, sehingga pembahasan tidak meluas dan
melebar keluar dari konteks yang telah dirancang. Batasan
masalah biasanya berisikan pembatasan lokasi, waktu,
objek atau sampel, teknik pengumpulan data dan
pengolahan data.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka berisi uraian yang menunjukkan
landasan teori dan kosep – konsep yang relevan dengan
masalah yang dikaji dan uraian mengenai pendapat terdahulu
yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Penulis harus
melakukan penafsiran dan pemaknaan terhadap semua kutipan
yang digunakan.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisi rincian tentang langkah-langkah dan
metodelogi penyelesaian masalah, Intrumen yang digunakan,
metode pengambilan data atau analisa data.
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bagian ini digunakan untuk menyatakan hasil analisis
yang dilakukan dengan metode yang ditetapkan. Analisis dan
pembahasan dilakukan melalui review atas informasi faktual
yang relefan. Jika tidak terdapat fakta yang dapat
menghubungkan urutan suatu kejadian maka dibangun asumsi
yang logis sebagai pengganti tidak tersedianya fakta, data atau

12
informasi, tetapi asumsi yang digunakan harus dijelaskan
dengan baik. Jika analisis tidak mengarah pada terciptanya
kesimpulan yang permanen maka hipotesis dapat digunakan.
Khusus untuk Prodi MTPD pada Bab IV Subbab A
menguraikan tentang gambaran objek tugas akhir, yang
meliputi: gambaran umum wilayah tugas akhir, sarana dan
prasarana transportasi, instansi pembina transportasi,
produktifitas angkutan dan Jaringan Transportasi Sungai,
Danau dan Penyeberangan yang terdapat di wilayah kerja
pada objek penelitian.

V. PENUTUP
Bagian penutup terdiri dari 2 sub bagian yang disusun
terpisah, yaitu:
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan substansi dari analisis dan
pembahasan dan dapat berupa intisari dari suatu uraian
deskriptif yang disajikan secara singkat dan jelas. Penulis
menyimpulkan hasil pembahasan secara tegas dan lugas
sesuai dengan permasalahan yang dituangkan dalam
rumusan masalah.
B. Saran
Saran disajikan secara jelas berdasarkan temuan
yang relevan dengan rumusan masalah, dan selanjutnya
dianalisis untuk menyatakan tindakan yang
direkomendasikan.

13
3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari KKW memuat antara lain:
a. Daftar Pustaka
Daftar Referensi merupakan daftar bacaan yang menjadi
sumber, atau referensi atau acuan dan dasar penulisan KKW.
Daftar referensi ini dapat berisi buku, artikel jurnal, majalah,
atau surat kabar, wawancara, atau email. Penulisan KKW
wajib menggunakan sekurang–kurangnya 7 referensi baik
dalam bentuk hard copy atau pun soft copy.
Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka
hanya sumber yang dikutip dalam naskah, baik kutipan
langsung maupun kutipan tidak langsung. Semua bahan
pustaka yang dirujuk dalam KKW harus dicantumkan dalam
daftar pustaka. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada
lampiran 15.
b. Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil
olahan yang menunjang penulisan KKW, tetapi tidak
dicantumkan di dalam isi KKW, karena akan mengganggu
kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan
dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel,
daftar pertanyaan, gambar, gratik, desain, instrument penulisan
KKW, data mentah hasil penulisan KKW, surat izin penulisan
KKW, peraturan-peraturan, rumus-rumus yang digunakan,
table-tabel pendukung dan proses perhitungan statistik yang
befungsi melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian
utama KKW dan bersifat bebas. Artinya, tidak harus mengikuti
jenis dan ukuran font yang digunakan pada isi naskah.

14
BAB II
TEKNIK PENULISAN

Teknik penulisan KKW yang berhubungan dengan ejaan,


penggunaan huruf kapital, pemotong kata, penggunaan tanda baca, harus
mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Aturan umum
penulisan KKW Program Studi Diploma III Manajemen
Transportasi Perairan Daratan, Program Studi Diploma III Studi
Nautika dan Program Studi Diploma III Permesinan Kapal diatur
sebagai berikut:
A. PENGETIKAN
Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan KKW
yang rapi dan seragam. Naskah KKW diketik dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Kertas HVS putih polos
2. Ukuran kertas A4
3. Warnah kertas putih polos
4. Berat kertas 80 gram
5. Jenis huruf Times New Roman
6. Ukuran huruf font 12
7. Spasi baris ganda (double)
Apabila harus menggunakan kertas khusus, seperti kertas grafik,
kertas kalkir untuk gambar, dan sejenisnya maka penggunaannya
diperbolehkan.
B. POSISI PENGETIKAN
1. Tepi kiri pengetikan berjarak 4 cm. pinggir kanan berjarak 3 cm,
atas berjarak 3 cm dan bawah berjarak 3 cm.
2. Setiap pengetikan bagian diikuti judul bagian di bawahnya dan
selalu dimulai pada halaman baru.
3. Sub bagian pada bagian bawah halaman harus mempunyai
15
sekurang-kurangnya dua baris kalimat dibawahnya sebelum
pindah ke halaman berikutnya.
4. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman, jika
menggunakan tabel panjang, dapat dipenggal, tetapi harus diberi
nomor kolom.
C. PENJILIDAN
KKW Yang Telah Diseminarkan Dan Diperbaiki Sesuai Arahan
Penguji Dan Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat, Selanjutnya
Dijilid Laminating Dengan Kertas Kartun Berwarna Biru Untuk
Studi Nautika Dan Merah Untuk Studi Permesinan Kapal Dan
Kuning Untuk Studi Manajemen Transportasi Perairan Daratan.
D. NOMOR HALAMAN
Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor
halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
1. Angka Romawi Kecil
a. Digunakan untuk bagian awal KKW kecuali Halaman Sampul.
b. Letak: simetris di tengah (center) bawah kertas dan 3 cm dari
tepi bawah kertas
2. Angka Latin
a. Digunakan untuk bagian isi KKW.
b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm
dari tepi kanan kertas.
3. Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim
dalam matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan
matematika ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus
mempunyai nomor yang diletakkan di sebelahnya dan rata kanan
terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh:
C = 2CTq (2.1)
W = w1 – w2 (2.2)
Keterangan: 2 artinya persamaan atau ditulis pada bab 2,
sedangkan 1 artinya persamaan itu adalah persamaan matematika
16
pertama yang ditulis pada bab tersebut.
E. PENULISAN BAB
Ketentuan untuk setiap bab, sebagai berikut:
1. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
2. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf Kapital, simetris di
tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak
diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika
lebih dari satu baris.
3. Judul bab selalu diawali penulisan kata BAB lalu angka Romawi
yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis
dengan huruf Kapital arial 12 poin, dan cetak tebal (bold).
4. Hanya Bab, Judul Sub Bab dan judul Sub Bab Derajad Kedua dan
seterusnya, tidak dicetak tebal (bold).
Contoh penulisan bab dan sub bab:

BAB I
A. JUDUL SUB BAB
1. Subbab Derajat Kesatu
a. Subbab Kedua Butir yang Pertama
b. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua
1) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Pertama
2) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Kedua
a) Subbab Derajat Keempat Butir yang Pertama
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua
B. JUDUL SUB BAB
1. Subbab Derajat Kesatu
a. Subbab Kedua Butir yang Pertama
b. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua
1) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Pertama
2) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Kedua
a) Subbab Derajat Keempat Butir yang Pertama
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua

17
BAB III
KETENTUAN LAIN

A. PENYAJIAN TABEL
Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil
penelitian, yang merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang
lebih ringkas dan lebih teratur bila dibandingkan dengan penjelasan
dalam teks. Oleh karena itu, tabel harus dipersiapkan dengan baik
dan cermat.
Tabel harus diberi identitas berupa nomor dan nama tabel yang
ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis secara simetris, diikuti
nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada
huruf pertama setiap kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf
awal judul tabel dengan jarak atau spasi. Jarak antara teks sebelum
tabel dan teks sesudah tabel adalah 1 spasi. Nomor tabel ditulis
dengan huruf sebagai identitas tabel yang menunjukkan bagian di
mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bagian yang
besangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bagian nomor urut
tabel dimulai dari nomor 1. Jika tabel dikutip dari sumber lain maka
di bawah tabel secara simetris ditulis sumber dan tahun yang diketik
dengan ukuran huruf 10, seperti contoh di bawah ini.
Tabel 2.1 Perum Pelabuhan Indonesia dan Wilayah Cakupannya
Perum Cakupan Pelabuhan yang Diatur
Aceh, Sumatera Belawan, Pekan Baru, Dumai,
Pelindo I
Utara, Riau Tanjung Pinang, Loksemawe
Tanjung Priok, Panjang,
Sumatera Barat, Palembang, Teluk Bayur,
Jambi, Sumatera Pontianak, Cirebon, Jambi,
Pelindo II
Selatan, Bengkulu, Bengkulu, Banten, Sunda
Lampun, Jakarta Kelapa, Pangkal Balam,
Tanjung Pandan

18
Perum Cakupan Pelabuhan yang Diatur
Kal. Tengah, Kal.
Tanjung Perak, Tanjung
Sel, Nusa Tenggara
Pelindo III Emas, Banjarmasin,
Barat, Nusa
Benoa, Tanau/Kupang
Tenggara Timur
Sulawesi (Selatan, Makassar, Balikpapan,
Pelindo IV Tengah, Utara), Samarinda, Bitung, Ambon,
Maluku, Papua Biak, Sorong, Jayapura
Sumber: PT. Pelabuhan, 2021.
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Perum
Pelabuhan Indonesia dan wilayah cakupannya terletak pada BAB II
nomor urut tabel pertama. Tabel terdiri atas kolom dan lajur. Lebar
tabel tidak boleh melewati lebar daerah pengetikan. Untuk tabel
yang memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas. Tabel
yang dapat dimuat pada satu halaman diketik secara utuh pada satu
halaman.
Penjelasan tabel yang hanya mengulangi angka-angka dalam
tabel hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam
penulisan, dengan jalan menyebutkan nomor urut indentitasnya,
misalnya berdasarkan Tabel 2.1. Penyebutan berdasarkan “tabel di
atas”, seperti pada “tabel di bawah ini” atau seperti “tabel berikut”
harus dihindari. Penulisan seperti itu bisa membingungkan pembaca,
karena seringkali, setelah naskah diedit, posisi tabel pada halaman
yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.
B. PENYAJIAN GAMBAR/ILUSTRASI
Berbagai macam ilustrasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektifitas komunikasi, seperti foto, peta, gambar,
gatis, grafik, atau histogram dan bagan alur. Gambar dapat
menyajikan data dalam bentuk visual yang dapat dengan mudah
dipahami. Penyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk
menekankan hubungan tertentu yang signifikan dengan masalah
yang dibahas.

19
Gambar 3.1. Lashing Patah
Sumber: Maritime Accident Casebook (2013).

Nomor gambar disesuaikan dengan bab dilanjut angka latin dari


1...dst (contoh 3.1 Lashing Patah) bab 3 gambar no 1, gambar dan
nama gambar diletakkan simetris di tengah bawah gambar, sumber
gambar disebutkan setelah nama Gambar. Jarak Gambar dengan
nama Gambar yaitu 1.15 (pt/spasi), dan jarak nama Gambar dengan
alinea/paragaraf di bawahnya yaitu 1.5 (pt/spasi) dan font size nama
gambar 11 kemudian sumber font size 10.
C. TATA CARA PENGUTIPAN
Pengutipan dilakukan dengan menunjuk langsung kepada nama
pengarang yang dimaksud. Nama dicantumkan hanya nama
belakang seseorang diikuti dengan tanda koma dan huruf pertama
nama depan penulis, tanpa menyebutkan gelar dan jabatannya.
Dilanjutkan dengan tahun publikasi, dan halaman (untuk kutipan
langsung). Jika penulis tidak memiliki nama belakang maka yang
dicantumkan hanya nama.
Terminologi, kata atau kalimat berbahasa asing dalam penulisan
ilmiah yang tidak dapat dihindari harus ditulis sesuai aslinya dengan
cetak miring. Sistem pengutipan yang dipakai sangat beragam
seperti; sistem nomor, sistem catatan kaki, dan sistem berkurung.
Sistem pengutipan yang digunakan dalam penulisan KKW Program
20
Studi D-III Studi Nautika dan Program Studi D-III Permesinan
Kapal merupakan pengutipan berkurung (sistem parentetis) dengan
hanya menulis nama belakang seseorang tanpa menyebutkan gelar
dan jabatannya. Selanjutnya tahun publikasi, titik dua dan halaman
(diantara tanda kurung), ditulis sesudah teks yang dikutip.
Selanjutnya, tata cara pengutipan yang digunakan dalam
penulisan KKW adalah sebagai berikut:
1. Apabila karya ditulis oleh satu orang, maka nama belakang
pengarang yang dicantumkan.
Contoh: Ahmad Yam ditulis: Yam, A. (2011:27). Salahuddin
ditulis: Salahuddin (2012:20).
2. Apabila karya yang ditulis oleh dua orang, kedua nama belakang
pengarang dicantumkan. Tanda ampersan (&) digunakan untuk
menghubungkan kedua nama pengarang. Susunan penulis nama
pengarang sesuai sumber kutipan. Tanda ampersand digunakan
untuk menghindari terjadinya kejanggalan kalau rujukan yang
dikutip dalam teks adalah tulisan dari dua orang yang
kebangsaannya berbeda, misalnya: Indonesia dan Amerika dan
sebagainya. Contoh: Ahmad Gazali dan William Smith ditulis:
Gazali, A. & Smith, W. (2008:45)
3. Apabila karya ditulis oleh satu sampai tiga orang, maka nama
belakang seluruh pengarang harus ditulis seluruhnya. Jika
selanjutnya dirujuk kembali maka nama pengarang pertama saja
yang ditulis diikuti singkatan dk. (dan kawan-kawan).
4. Apabila beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun
diikuti oleh lambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya
ditentukan secara kronologis.
Contoh: Martin Stopford menulis dua judul buku tahun 2008,
buku pertama berjudul Port Maritime Economic dan buku kedua
berjudul Maritime Law. Jika misalnya buku pertama halaman 50
yang dirujuk, maka penulisannya adalah Stopford, M. (2008a:50),
21
tetapi jika buku kedua halaman 256 yang dirujuk maka
penulisannya adalah Stopford, M. (2008b:256).
5. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh
suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama dokumen, disusul tahun
penerbitan.
Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2008 tentang Pelayaran yang diterbitkan tahun 2008, cara
penulisannya adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
17 tentang Pelayaran (2008).
6. Mengutip tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka
yang menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar.
Sumber yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi,
tanpa nama penulis, maka nama lembaga atau organisasi
menggantikan nama penulis. Contoh: Kompas (2011),
Kementerian Perhubungan (2011).
7. Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain,
cara mengutipnya adalah nama penulis sumber asli, tahun
diantara tanda kurung, kalau tahun tidak tercantum ditulis “tanpa
tahun” diikuti kata “dalam” kemudian nama penulis yang
mengutip, diikuti tahun diantara tanda kurung.
Contoh: Studi yang relevan dengan kelelahan awak kapal dalam
penelitian Kusumayadi (tanpa tahun) dalam Yoshitake, (1997),
yang mengkaji tingkat kelelahan awak kapal sebagai salah satu
penyebab utama kecelakaan laut sehingga pengaturan waktu
istirahat terhadap perlu mendapat perhatian.
8. Kutipan langsung terdiri dari atas satu sampai tiga baris
disisipkan dalam alinea yang sama ditulis dengan memakai tanda
petik.
Contoh: McCallum, M. (1997:36) menyatakan bahwa “Validitas
simulator sebagai media belajar dan pengujian adalah solusi tepat
dalam upaya membangun kompetensi”.
22
9. Apabila penulis ingin menghilangkan beberapa bagian kalimat
pada awal kutipan, bagian itu diganti dengan tiga titik (…) Jika
bagian yang dihilangkan terletak pada bagian akhir kutipan,
bagian yang dihilangkan itu diganti dengan empat titik (….).
10. Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih
dilakukan dengan sistem “blok” dengan jarak satu (single) spasi
dan dimulai pada 2 tab, kutipan tidak diberi tanda petik.
Contoh kutipan langsung adalah sebagai berikut:
The concept of competency can be considered in the context of
what knowledge and skill and employee needs to have in order to
apply that knowledge and skill to the workplace situation. It takes
in all aspect of work performance and includes the ability to
perform individual tasks, responds to certain situation.
D. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka pada tulisan ilmiah disusun berdasarkan abjad (a,
b, c, dan seterusnya). Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah dibuat
daftar pustaka yang dipakai dalam menyusun KKW. Daftar rujukan
merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan
daftar pustaka, sedangkan semua sumber yang dikutip secara
langsung ataupun tidak harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut
meliputi: (1) nama penulis dengan urutan nama belakang, disusul
inisial nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik atau jabatan,
(2) tahun penerbitan diantara tanda kurung, (3) judul dicetak miring,
termasuk anak judul (subjudul), (4), kota tempat penerbitan, (5)
nama penerbit (halaman dan volume untuk jurnal). Unsur-unsur
tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber pustakanya. Baris
kedua dan seterusnya dan setiap data pustaka diketik 2 tab dari sisi
kiri, antara baris 1,5 spasi, antara setiap data pustaka 2 spasi.
Nama keluarga atau nama akhir ditulis lebih dahulu dan
23
dipisahkan dengan koma dari inisial nama awal/nama depan atau
nama kecil yang ditulis dibelakangnya. Susun balik nama ini
dilakukan tidak hanya pada pengarang pertama tetapi juga pada
pengarang kedua, pengarang ketiga, pengarang keempat dan
seterusnya. Dalam penulisan ilmiah, tata penulisan susun balik nama
pengarang ini disebut System Havard. Tata penulisan ini digunakan
dalam menulis KKW di Program Studi Diploma III
Manajemen Transportasi Perairan Daratan, Program Studi
Diploma III Studi Nautika dan Program Studi Diploma III
Permesinan Kapal. Berikut ini adalah tata penulisan daftar pustaka
dari berbagai sumber.
1. Rujukan dari buku
a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih
dari satu orang. Penulisan rujukan disusun sebagai berikut:
nama penulis ditulis paling depan (semua nama penulis harus
dicantumkan dalam penulisan daftar rujukan, dan tidak
menggunakan dkk.), tahun penerbit diantara tanda kurung.
Judul buku dicetak miring, dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata fungsional yang meliputi: kata
hubung, partikel, dan kata depan. Edisi atau jilid/cetakan
diantara tanda kurung (jika ada). Tempat penerbitan dan nama
penerbit dipisahkan dengan titik dua contoh:
Callum, M.C. & Smith, M.V. (1999). Developing Mariner
Assesment, A Practical Manual for Assessment
Developer. Seattle: US Coast Guard Resereach and
Development Canter.
Cote, S. (2005). The New Role for Simulation in MET Distance
Learning. Canada: Congsber Maritime Simulation, Ltd.
b. Beberapa buku dengan penulisan yang sama dan diterbitkan
dalam tahun yang sama.
Penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama

24
pula, data tahun diikuti oleh huruf a, b, c dan seterusnya yang
urutannya ditentukan secara kronologis. Misalnya: Martin
Stopford menulis dua judul buku tahun 2008, buku pertama
berjudul Port Maritime Economic dan buku kedua berjudul
Maritime Law. Jika misalnya buku pertama yang dirujuk,
maka penulisannya adalah Stopford (2008), contoh:
Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical
Technique of Instructor Using Simolator: Tokyo:
Tokyo University of Marine Science and Technology.

Kobayashi, H. (2008b). Mariner’s Function for Safe


Navigation Tokyo: Tokyo University of Marine
Science and Technology.
c. Buku yang berisi kesimpulan artikel (ada editornya). Penulisan
rujukan sama dengan penulisan rujukan dari buku ditambah
dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika
editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun
penerbitannya, contoh:
Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian
Kualitatif Dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang:
HISKI komisariat Malang dan YA3.
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). (1980). Bilingual
Education: Teaching English as A Second Language.
New York: Praeger.
d. Buku dari kesimpulan artikel atau bunga rampai (ada
editornya). Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti dengan
tahun penerbitan diantara tanda kurung. Judul artikel ditulis
cetak miring. Diikuti kata “Dalam” kemudian nama editor
ditulis dengan menyingkat nama depan dan nama tengah (kalau
ada), diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.)
bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya dicetak

25
miring, disusul tempat penerbitan dan nama penerbit. Kalau
editornya juga sebagai penulis salah satu artikel yang dikutip,
maka penulisan nama juga dua kali, contoh:
Cote, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A Practical
Manual for Assesment Developer: Dalam Callum,
M.C. & Smith M.V. (Eds.). Assesing Seafarers. Seattle:
US Coast Guard Resereach and Developing Center.
Levinson, M. & McGreevey, W.P. (2006). The Box: How the
Shipping Container Make the World Smaller. Dalam
M. Buvinic, M.A. Lyctte, & W.P. McGreevye (Eds.).
Maritime Economics. New York: Routledge.

2. Rujukan dari artikel dalam jurnal


Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbit
diantara tanda kurung dan judul artikel yang ditulis dengan cetak
miring, dan huruf besar pada setiap awal kata. Namun jurnal
dengan huruf awal dari setiap katanya diketik dengan huruf besar
kecuali kata hubung. Bagian akhir diketik berturut-turut tahun
keberapa atau volume (kalau ada), nomor berapa diantara tanda
kurung (kalau ada), dan nomor halaman diantara tanda kurung,
contoh:
Evans, J.H., (2011). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th.
Vol.12.3 (45).
Jhonshon C. J. & Wood F.D. (2010). Contemporay Logistics Sea
Transportation. 14’”. (34).
3. Rujukan dari Internet
a. Artikel dalam jurnal.
Nama penulis diketik seperti rujukan dari jurnal, diikuti
secara berturut-turut oleh tahun diantara tanda kurung, judul
artikel, nama jurnal dicetak dengan diberi keterangan diantara
tanda kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan
alamat sumber rujukan disertai keterangan kapan diakses,
26
contoh:
Griffith, A.I. (2008). Coordinating Ship and Port. Logistic
Policy Analysis (Online), Vol. 3, No. 1.
httpd://shipanport.ed.asu.edu/epaa/. Diakses pada
tanggal 12 November 2011.
b. Karya Individual
Nama penulis diketik seperti rujukan dari bahan cetak,
diikuti secara berturut-turut: tanggal, bulan, tahun diantara
tanda kurung, topic bahan diskusi/nama bahan diskusi dicetak
miring, dengan diberi keterangan diantara tanda kurung
(online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai
keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung, contoh:
Alvarez J.F., Longva T., & Engebrethsen E. (2011). A
Methodology to Assess Vessel Berthing and Speed
Optimization Policies. Journal Maritimes Economic &
Logistic(online).http://www.palgravjournals.com/mel/jou
rnal/v12/n4/full. Diakses pada tanggal 29 November
2011.
c. Bahan Diskusi
Nama Penulis diketik seperti rujukan dari bahan cetak,
diikuti secara berturut-turut: tanggal, bulan, tahun diantara
tanda kurung, topic bahan diskusi/nama bahan diskusi dicetak
miring, dengan diberi keterangan diantara tanda kurung
(online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai
keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung, contoh:
Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (02 Desember 2011).
Atmosphere Chemistry and Physics, Deriving the Effect
of Wind Speed on Clean Maritime Aerosol Optical
Properties Using the A-Train Satellites(online),
http//www.atmos-phys-iscuss.net/11/4599/2011/acpd-11-
4599-2011] discussion.html. Diakses pada tanggal 03
Desember 2011.

Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer: B


& W Discussion List (Online), http://www.heat.edu.

27
Diakses pada tanggal 22 November 2011.

d. Email Pribadi
Nama pengirim diketik paling depan, diikuti alamat email
pengirim diantara tanda kurung, tanggal, bulan dan tahun
diantara tanda kurung alamat email yang dikirimi, contoh:
Crellin, R. (r.crellin@nel.ac.uk). (29 November 2011).
Landscapes: Seaeapes Sailing Onwards. E-mail kepada
Iwan Setiawan (iwan setiawan@yahoo.co.id).

Hakim H. (haeriahakim@indo.net.id). (01 Oktober 2011).


Artikel Tentang Pengaruh Bentuk Propeller Terhadap
Kemampuan Thrust. E-mail kepada Syarifuddin
(syarifuddin@yahoo.co.id).

e. Rujukan dari artikel dalam jurnal didalam CD-ROM


Penulisan pada daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel
dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya
diantara tanda kurung, contoh:
Maritime Training organization (2007), Marine Radio and
Simulator. Academy of Maritime Training (CD-ROM
Coastguard).
Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and
How to Avoid. UK P&I Club (CD-ROM Quarterly-
Digital).
f. Rujukan dari dokumen pada situs universitas
Contoh:
Penulis. (Tahun). Judul dokumen online. Diakses dari nama
Institusi, Judul Web, URL.
Surachman, A. (2008). SOP Perpustakaan FEB UGM. Diakses
dari Universitas Gadjah Mada, Situs Web Perpustakaan
http://lib.feb.ugm.ac.id/files/sop/

g. Rujukan dari Web Profesional


Contoh:
28
Penulis. (Tahun). Judul dokumen online. Diakses tanggal …,
dari URL.
Kesatuan Pelaut Indonesia. (2008). Enhancing Vessel Safety to
Save Lives. Diakses 10 Agustus 2018, dari http://
http://www.kpiunion.org/media.php?module=semuaberia

h. Rujukan dari Database


Contoh:
Bloomberg. L.P. (2008). Return on Investment for Apple Inc
12/31/00 to 01/30/08. Diakses 21 Mei 2013, dari Bloomberg
Database.

i. Rujukan dari Situs Web tanpa informasi spesifik dokumen


Contoh: (http://www.nasa.go.id)

4. Rujukan dari Karya Terjemahan


Nama penulis asli diketik paling depan, diikuti tahun penerbitan
karya asli diantara tanda kurung. Jika tahun tidak tercantum diketik
“tanpa tahun”. Keterangan diterjemahkan oleh, tahun penerjemah
dalam kurung, judul terjemah, tempat penerbitan, nama penerbit,
contoh:
Berg, A. & Muscat, R. (2002). Thermodinamica. Diterjemahkan
oleh Sediaoetama, A.D. (2010). Teori Dasar Termodinamika
dan Aplikasirya, Jakarta: Bhatara Karya.
5. Rujukan dari Tugas Akhir yang Relevan
Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada
sampul diantara tanda kurung, judul atau disertai dicetak miring
diikuti dengan pernyataan Makalah, Skripsi, Tesis atau Disertasi,
kemudian pernyataan tidak diterbitkan diantara tanda kurung.
Nama kota tempat perguraun tinggi, dan nama perguruan tinggi dan
nama fakultas serta, contoh:
Bakar, A. (2006). Analisis Pengaruh Alat Kecepatan Bongkar Peti
Kemas Terhadap Biaya Operasional Kapal di Pelabuhan
Surabaya. (Disertai, yang tidak dipublikasikan). Surabaya:
29
Universitas Hasanuddin, Fakultas Teknik.
Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Disertai
yang tidak dipublikasikan). Malmo: World Maritime
University, Maritime Education and Training.
6. Rujukan dari bulletin
Nama penulis diikuti tahun penerbitan diantara tanda kurung, judul
artikel dicetak miring, kemudian nama Buletin dan nomor terbitan,
tahun keberapa, dan halaman artikel, contoh:
Ridwan, M.G. (2008). Pelayaran dalam Perspektif Ekonomi
Global. Buletin Pelaut, No.2. Tahun 3.

US Coastguard Federal Register Maritime (1990). Vapour


Control System. Final Rule, No. 55.120.
7. Rujukan dari laporan
Nama laporan diketik paling awal, diikuti tahun diantara tanda
kurung, judul artikel dicetak miring, kota penertiban, nama
lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan), contoh:
Annualy World Shipping Report (2010). More Evidence
Container Demand. UK: The Lloyd Center for
Communication Programs.

8. Rujukan dari prosiding/risalah


Penulisan identitas rujukan dimulai dengan nama penulis, diikuti
tahun diantara tanda kurung, judul artikel dicetak miring. Diikuti
kata “Dalam” kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada),
nama prosiding/risalah, nomor halaman artikel diantara tanda
kurung, kota tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga
penyelenggara, contoh:
Arm, Y.A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment
for Navigation Officer, Dalam Dewanto, T. IMLA (24).
Marcielle: International Maritime Lecture Association
(IMLA).

30
9. Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar dan
lokakarya. Nama penyusun diketik paling awal, diikuti tahun
penyajian diantara tanda kurung, judul makalah dicetak miring,
diikuti pernyataan.
Makalah disajikan dalam, lembaga penyelenggara, tempat dan
tanggal penyelenggara, contoh:
Sastrodiwongso, T. (2011). Investigasi Kecelakaan Laut.
Makalah disajikan dalam Basic Investigation Course,
KNKT, Surabaya, 23-24 November 2011.

10. Rujukan dari media cetak (majalah, surat kabar)


a. Artikel karangan dengan nama penulis. Nama penulis diikuti
tanggal, bulan dan tahun penerbitan diantara tanda kurung,
judul artikel diketik dengan huruf besar pada setiap awal kata
cetak miring. Nama surat kabar, diakhiri dengan halaman
artikel diantara tanda kurung, contoh:
Alamsyah, A. (28 November 2010). Reformasi Diklat
Pelayaran di Era Kecelakaan Laut. Kompas (4).
b. Artikel tanpa nama penulis
Nama surat kabar diketik paling awal, diikuti tanggal, bulan
dan tahun diantara tanda kurung, kemudian judul karangan
diketik miring dengan huruf besar-kecil dan diikuti dengan
nomor halaman diantara tanda kurung, contoh:
Kompas (03 Agustus 2010). Investigasi Teratai Prima
Nusantara. Fajar (4).
Kompas (01 November 2011). Penanganan Kasus KM. Kirana
Langgar UU Pelayaran. (16).

11. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah


Nama lembaga penanggung jawab diketik paling awal, diikuti
dengan tahun diantara tanda kurung, judul dokumen dicetak
miring, nomor dokumen, contoh:
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (2010).
31
Pembentukan Komite Nasional pengawas mutu
kepelautan Indonesia. Nomor KP 342 Tahun 2010.

Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul

32
------- JUDUL ---------

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian


Program Studi Diploma III …………………………….

NAMA ………
NPT. ……..

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ……………….


POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN PALEMBANG
TAHUN …….

33
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul

------- JUDUL ---------

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian


Program Studi Diploma III …………………………….

NAMA ………
NPT. ……..

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ……………….


POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN PALEMBANG
TAHUN …….

34
Lampiran 3. Contoh Persetujuan Seminar

PERSETUJUAN SEMINAR
KERTAS KERJA WAJIB

Judul : ……………………….
Nama Taruna/i : ……………………….
NPT : ……………………….
Program Studi : ……………………….

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan

Palembang, ……………………….
Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
NIP. NIP.

Mengetahui
Ketua Program Studi
Diploma III ………………………….

Nama
Pangkat/Gol/NIP.

35
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan

------- JUDUL ---------

Disusun dan Diajukan Oleh:

NAMA ……………
NPT. ……………

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KKW


Pada tanggal …………………

Menyetujui

Penguji I Penguji II Penguji III

Nama Nama Nama


Pangkat/Gol Pangkat/Gol Pangkat/Gol
NIP. NIP. NIP.

Mengetahui
Ketua Program Studi
Diploma III ………………………….

Nama
Pangkat/Gol/ NIP.

36
Lampiran 5. Contoh lembar peralihan hak

SURAT PENGALIHAN HAK CIPTA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ………………
NPT : ………………
Program Studi : ………………
Adalah pihak I selaku penulis asli karya ilmiah yang berjudul
“…………………………………………………………………
…………………..”, dengan ini menyerahkan karya ilmiah
kepada:
Nama : Politeknik Transportasi SDP Palembang
Alamat : Jl. Sabar Jaya no.116, Prajin, Banyuasin 1
Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan
Adalah pihak ke II selaku pemegang Hak cipta berupa laporan
Tugas Akhir Taruna/i Program Studi Diploma III
…………………….. selama batas waktu yang tidak ditentukan.
Demikianlah surat pengalihan hak ini kami buat, agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya

Palembang, ………………
Pemegang Hak Cipta Pencipta

Materai 10.000

( ) ( )

37
Lampiran 6. Contoh Pernyataan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………….
NPT : …………….
Program Studi : …………….

Menyatakan bahwa KKW yang saya tulis dengan judul:

------- JUDUL ---------

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KKW tersebut,
kecuali tema yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide
saya sendiri. Jika pernyataan diatas terbukti tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik
Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Palembang.

Palembang, ……………………

Materai 10.000

( )

38
Lampiran 7. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T Yang


Maha Kuasa, karena atas penelitian tentang Perawatan Minyak Lumas
Dalam Menunjang Kerja Mesin Induk Di Kapal KMP. Batu Mandi dapat
dilaksanakan.
Penelitian ini dilaksanakan karena ketertarikan peneliti pada
masalah yang sering terlupakan dan tidak dianggap menjadi masalah,
padahal justru faktor yang sering diabaikan inilah yang menjadi salah
faktor penghambat terwujudnya performa yang baik dari permesinan
kapal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kompratif yang ditekankan pada pengaruh minyak lumas terhadap kinerja
mesin induk. Penelitian telah melakukan pengumpulan data kemudian
melakukan interprestasi dan menyusun kesimpulan sehingga tersaji fakta
komprehensif sesuai tujuan penelitian.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan,
antara lain kepada:
1. Direktur Politeknik Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan Palembang
2. Pembimbing I…..
3. Pembimbing II…..
4. Direktur Perusahaan Pelayaran…..
5. Dst....
Demikian, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menjadi referensi dalam perawatan mesin kapal.

Palembang, Desember 2021


Penulis

39
Lampiran 8. Contoh Abstrak Bahasa Indonesia

Perawatan Minyak Lumas Dalam Menunjang Kerja Mesin


Induk di Kapal KMP. Batu Mandi

ABSTRAK

Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya


dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak
utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin
mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal
KMP. Batu Mandi No. 2: a) proses pelumasan mesin induk di KMP. Batu
Mandi, b) memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan
pelumasan mesin di KMP. Batu Mandi, dan c) upaya apa saja untuk
mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode
penelitian deskriptif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan
dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem
pelumasan mesin induk pada KMP. Batu Mandi No. 2. Berdasarkan hasil
penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk di
atas kapal KMP. Batu Mandi No.2 menggunakan sistem pelumasan carter
kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1.200 jam
kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5 kg/cm atau
yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan
pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter
penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin
tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada
kapal.

Kata Kunci: mesin induk, sistem pelumasan, carter kering, saringan


minyak.

40
Lampiran 9. Contoh Abstrak Bahasa Inggris

Lubricating Oil Treatment in Support of Main Engine


Performances on Ship KMP. Batu Mandi

ABSTRACT

The importance of the main engine in a ship needs to be made efforts in


handling the diesel engine lubrication system as the main driving device on
a ship. The purpose of this study is to know about the main engine
lubrication system on board KMP. Batu Mandi No.2 : a) the main engine
lubrication process in KMP. Batu Mandi, b) explained the obstacles that
occurred during the implementation of engine lubrication in KMP. Batu
Mandi, and c) any effort to achieve oil pressure is sufficient at the expected
pressure. Descriptive research method of analysis by explaining aspects
that are relevant to the observed phenomenon, observed the lubrication
and the effect of the main engine lubrication system on KMP. Batu Mandi.
No. 2. Based on the results of research and findings that lubrication
systems on the main engine on board KMP. Batu Mandi No.2 uses dry
sump tank lubrication, replacing lubricating oil is always carried out after
1200 working hours, the pressure from lubricating oil must reach a
pressure of 5kg / cm or determined. The efforts made in dealing with
damage to lubricating oil by checking and replacing filters / lubricating oil
replacement filters can minimize damage to the machine and provide
lubricating oil according to the type and working hours on the ship.

Keywords: main engine, lubrication system, dry sump tank, filter oil.

41
Lampiran 10. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Halaman


PERNYATAAN KEASLIAN KKW iv
ABSTRAK v
ABSRACT vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
DAFTAR ISTILAH x
BAB I PENDAHULUAN ….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ….
BAB III METODE PENELITIAN ….
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ….’
BAB V PENUTUP ….
Daftar Pustaka ….
Lampiran

42
Lampiran 11. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Suhu Ruang Muat …
Tabel 2. Suhu Muatan Sesuai Jenis Muatan …
Dst…….

43
Lampiran 12. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Ruang muat …
Gambar 2. Alat Pemuatan Liquid Cargo …
Dst…..

44
Lampiran 13. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Instrument Penelitian …
Lampiran 2 Pedoman Wawancara …

45
Lampiran 14. Contoh Daftar Arti Lambang dan Singkatan

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Arti
LPG : Liquid Petroleum Gas
LNG : Liquid Natural Gas

46
Lampiran 15. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A. (28 November 2010). Reformulasi Diklat Pelayaran di Era


Kecelakaan Laut. Kompas (4).

Alvarez J.F., Longva T., & Engebrethsen E. (2012). A Methodology to


Assess Vessel Berthing and Speed Optimization Policies. Journal
Martime Economic & Logistic (online). (http://www.pal-
zraycijournal.com/meUjournal/v12/n4/full/me120101 1a.html.
Diakses pada tanggal 29 November 2012).

Ami, Y.A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment for


Navigation
Officer, Dalam Dewanto, T. TML (24). Marceille: International
Maritime Lecturer Association (TMLA)

Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam


Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKT Komisariat Malang
dan YA3.

Annually World Shipping Report (2010). More Evidence in Container


Demand.
UK: The Llyod Center for Communication Programs.

Bakar, A. (2006). Analisis Pengaruh Kecepatan Alat Bongkar Muat Peti


Kemas Terhadap Biaya Operasional Kapal di Pelabuhan
Surabaya. (Disertai yang, tidak dipublikasikan). Surabaya:
UniversitasHasanuddin, Fakultas Teknik.

Berg, A. & Muscat, R. (2002). Thermodinamica. Diterjemahkan oleh


Sediaoctama, A.D. (2010). Teori Dasar Termodinamika dan
47
Aplikasinya. Jakarta: Bhratara Karya.

Callum, M.C. & Smith, M.V. (1999). Developing Mariner Assessment, A


Practical Manual for Assessment Developer, Seattle: US Coast Guard
Research and Development Center.

Cotc, S. (2005). The New Role for Simulation In MET Distance Learning.
Canada: Congsber Maritime Simulation, Ltd.

Crellin, R. (r.crellin.G.nel.ac.uk). (29 November 2012). Landscapes:


Seacapes Sailing Onwards. E-mail kepada Iwan Setiawan
(wansetiawan@yahoo.co.id).

Evans, J.H., (2012). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th. Vol.
12. 3(45).

Griffith, A.T. (2008) Coordinating-, Ship and Port. Logistic Policy


Analysis (Online), Vol. 3, No. 1
(http://shipandpoc.edu.asu.edu/epaa/ (Diakses pada tanggal 12
November 2012).

Hakim H.(haeriahakim@indo.net.id). (01 Oktober 2012). Artikel Tentang


Pengaruh Bentuk Propeller Terhadap Efisiensi FO. E-mail
kepada Ali Sulaiman (sulaimanat shipping levyahoo.co.id).

Johnson C.J. & Wood F.D. (2010). Contemporary Logisctic. Sea


Transportation 14’”. (34).

Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Disertai yang


tidak dipublikasikan). Malmo: World Maritime University.
Maritime Education and Training.

Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (2010). Pembentukan


Komite Nasional Pengawas Mutu Kepelautan Indonesia, Nomor
48
KP. 342 Tahun 2010.

Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (02 Desember 2012). Atmospheric


Chemistry and Physics, Deriving the Effect of Wind Speed on
Clean Maritime Aerosol Optical Properties Using the A-Train
Satellites (online). (http://www.atmos-chem-phys-
discuss.net/11/4599/20T) 2/acpd-1 145992012-discussion.html.
Diakses pada tanggal 03 Desember 2012)

Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical Technique of


Instructor Using Simulator. Tokyo: Tokyo University of Marine
Science and Technology.

Kobayashi, H. (2008b). Mariners Function for Safe Navigation. Tokyo:


Tokyo University of Maritmes Science and Technology.

Kompas (03Agustus 2012). Investigasi Teratai Prima Nusantara. Fajar


(4). Kompas (01 November 2012). Penanganan Kasus KM.
Kirana Langgar UU Pelayaran. (16).

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.) (1980). Bilingual Education:


Teaching English as A Second Language. New York: Praeger.

Levinson, M. & McGreevey, W.P (2006). The Box: How the Shipping
Container Make the World Smaller. Dalam M. Buvinic, M.A.
Lycette. & W.P. McGreevey (Eds.). Maritime Economics. New
York: Routledge.
Maritime Training Organization (2007), Marine Radio and Simulator.
Academy of Maritime Training (CD-ROM Coastguard).

Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and How to
Avoid.
UK P&I Club (CD-ROM Quarterly-Digital).
49
Ridwan, M.G. (2008). Pelayaran dalam Perspektif Ekonomi Global.
Buletin Pelaut, No. 2. Tahun 3.

Sastrodiwongso, T. (2012). Investigasi Kecelakaan Laut. Makalah


disajikan dalam Basic Investigation Course, KNKT, Surabaya, 23-
24.

Smith, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A. Practical Manual


Foil Assessment Developer. Dalam Callum, M.C. & Smith M.V.
(Eds.). Assessing Seafarers. Seattles: US Coast Guard Research
and Development Centre.

US Coastguard Federal Register Marine (1990). Vapour Control System


Final Rule, No. 55. 120.

Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer. B&W


Discussion List, (online), (http://www.heat.edu. Diakses pada
tanggal 22 November 2012).

50

Anda mungkin juga menyukai