Disusun oleh:
2020
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 53010160061
etik ilmiah dan bebas dari plagiarism. Jika kemudian hari terbukti ditemukan
plagiarism, maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Skripsi
Yang Menyatakan,
ii
iii
iv
MOTTO
“Jika ilmu sejarah berbicara tentang peristiwa masa lampau, maka saya akan
berbicara tentang masa depan yang cerah”
PERSEMBAHAN
Almamater tercinta
v
ABSTRAK
vi
Kata Pengantar
vii
9. Teman-teman seperjuangan SPI angkatan 2016 yang tidak bisa saya
sebut satu persatu.
10. Segenap kakak tingkat dan adik tingkat yang menjadi drama bagi saya
selama kuliah.
11. Serta seluruh pihak yang telah membantu saya dalam menyusun
skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas apa yang menjadi kebaikan kalian semua
selama di dunia. Penulis harap kalian tidak pernah menyesal pernah bertemu
dengan saya. Dan penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Walaupun demikian penulis berharap semoga sekripsi ini bisa
bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Salatiga, 21 September 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing .............................................................................. iii
Pengesahan Kelulusan ................................................................................... iv
Motto dan Persembahan................................................................................ v
Abstrak ............................................................................................................ vi
Kata Pengantar............................................................................................... vii
Daftar Isi ......................................................................................................... ix
ix
BAB III: Hubungan Hantu Cekik dan Ritual Pesugihan........................... 43
A. Kesimpulan ......................................................................................... 74
B. Saran.................................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 82
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demak tidak bisa lepas dari peranan para Wali Songo dan Kesultanan
Demak sendiri bisa dikata sebagai ujung tombak dari penyebaran Islam di
tanah Jawa dengan tokoh utamanya Sunan Kalijaga dan Sultan Fatah yang
pesisir memandang adanya sebuah kekuatan gaib yang dapat menjaga dan
nafkah.3
1
Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Demak, Grebeg Besar Demak, (Demak: Pemerintah
Kabupaten Demak, 2006).
2
Sanusi Pane, Sejarah Nusantara: Kerajaan Islam di Nusantara Hingga Akhir Masa Kompeni,
Bandung: SEGA ARSY, 2017.
3
Ikha Safitri, Kepercayaan Gaib dan Kejawen Studi Kasus Pada Masyarakat Pesisir Kabupaten
Rembang, Sabda, Vol.08, 2013, 18.
1
Tindakan sihir yang dilakukan untuk menarik kekuatan gaib
seperti keris, rajah atau mantra yang ditulis dengan simbol arab dan aksara
manusia untuk hal-hal yang tidak baik, di antaranya adalah praktik sihir
hingga pesugihan.4
buat sebagai isu politik sampai pada makhluk mistik yang digunakan
Ninja yang pernah diliput oleh detikNews.com5 dan saat itu pula membuat
geger masyarakat Demak pada era tahun 1998, dimana peristiwa ini sangat
Jawa, maka dari itu yang dibunuh oleh Hantu Ninja adalah kaum-kaum
4
Ibid, 18.
5
https://news.detik.com/berita-kisah-hantu-ninja-di-Indonesia. Diakses 10 Oktober 2020
2
tradisional terbesar di Jawa. Kejadian ini sebenarnya juga serupa dengan
apa yang pernah terjadi di Jawa Timur pada tahun yang sama.
Demak digrebek oleh polisi. Jaringan ini dalam praktiknya mencari janin
juga menemukan alat-alat ritual yang digunakan seperti keris dan sajen.
anak remaja yang hamil di luar nikah, dengan iming-imingi uang senialai
satu miliar.
pocong dengan kain yang bertuliskan aksara jawa ditemukan salah seorang
santet. Pasalnya juga di dalam bungkusan boneka itu juga terdapat benda-
benda tajam berupa silet dan pecahan kaca. Berita ini diliput oleh
6
https://tribun.jateng.com/berita-segerombolan-pesugihan-ditangkap-di-Demak. Diakses 10
Oktober 2020.
7
https://tribun.jabar.com//berita-viral-boneka-pocong-di-Demak. Diakses 10 Oktober 2020.
3
ritual-ritual mistik yang masih eksis di kehidupan masyarakat di
yaitu ketika peristiwa Hantu Cekik, tepat pada tahun 2005 Demak pernah
dibuat geger dengan adanya isu Hantu Cekik atau orang sekitar
mereka harus berhati-hati, sehingga setiap malam hari mereka harus tidur
aman, dengan hal itu dipercaya Hantu Cekik tidak akan menyerangnya.
dibutuhkan oleh masyarakat. Maka tidak heran jika pada saat itu banyak
kyai yang dimintai mantra doa ataupun semacam rajah yang tujuannya
8
Wawancara dengan narasumber bernama Mustaqim, Demak, hari Sabtu, 6 April 2019 pukul
16.00 WIB.
9
Fenomena Hantu Cekik di Demak, Detik.com, Kamis (17/11/2005) diakses pada Kamis, 11 April
2019 pukul 20.00 WIB.
4
Oleh karenanya penulis berminat untuk melakukan sebuah
di mana orang akan tahu yang sebenarnya mengenai Hantu Cekik yang
Demak?
berlangsung?
1. Tujuan penelitian
adalah:
5
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan kemunculan Hantu
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoiritis
Kampung di Demak.
b. Manfaat praktis
6
D. Tinjaun Pustaka
adalah:
Dalam bukunya dijelaskan awal mula terjadinya peristiwa mistis itu terjadi
bermimpi ditemui seorang kakek tua yang mengatakan bahwa dhemit (jin)
mimpinya itu, akan tetapi pada sore hari ia berteriak di dekat sumur itu,
ada seorang anak yang bercerita bahwa di dekat sumur itu ada suatu
penampakan sebuah api dan seekor Harimau. Seketika kabar itu telah
menyebar luas di berbagai Koran, salah satunya Koran Darma Konda yang
memuat peristiwa itu dengan judul “Prigi Jang Gaib”. Temuan dalam
pada kajian makhluk gaibnya, lokasi, dan kurun waktunya. Dengan buku
10
Kuntowijoyo, Raja, Priyayi, dan Kawula. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2004.
7
ini, penulis termotivasi dengan model penulisan yang dilakukan oleh
Kuntowijoyo.
yang di atas, bahwa buku ini juga mengulas tentang bagaimana mistisme
semisal pada kasus Hantu Cekik menggunakan simbol rajah dan bambu
kuning sebagai alat penangkal hal gaib. Berharap penelitian ini bermanfaat
11
Kuntowijoyo, Petani, Priyayi, dan Mitos Politik. Yogyakarta: Penerbit Mata Bangsa, 2016.
12
Yana MH, Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut, 2004.
8
juga berpengaruh mengawal perjalanan sejarah Indonesia. Bermula pada
dalam wilayah local pulau Jawa. Faham mistik ini juga sempat menjadi
dari penelitian ini membahas tentang ideologi mistik orang jawa beserta
masyarakat di Demak.
(perobatan), sampai pada hal kebatinan. Temuan dari penelitian ini secara
garis besar membahas tentang mulai dari dasar-dasar ilmu kejawen sampai
13
Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen. Yogyakarta: Narasi, 2018.
9
sebenarnya juga manusia. Bisa berubah makhluk gaib bermula dari bertapa
Dengan itu, buku ini juga sangat dibutuhkan dalam model penulisan
menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh orang luar dengan tujuan
mantra doa yang sudah dihafalnya. Jurnal ini mempunyai kemiripan yaitu
14
Suwardi, “Dunia Hantu, Mistik, dan Wisata Spiritual di Pesisir Selatan”. Universitas Negeri
Yogyakarta, 2007.
10
lokasi, jenis hantu, serta adat kebudayaan masing-masing masyarakat yang
diteliti.
lisan.
sering melihat sesosok Hantu Merah di sekitar kampus, bahkan kerap kali
sumber lisan terhadap saksi mata baik yang pernah melihatnya secara
15
Iskandarsyah, M., “HANTU MERAH: Melihat Konstruksi Budaya dan Telaah Fungsi Dalam
Memaknai Cerita Legenda Alam Gaib Kampus UI”. Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, 2014.
11
metode sama jika penelitian di atas tentang ilmu antropologi sedangkan
E. Kerangka Konseptual
1. Definisi Hantu
atau energi yang terlepas dari jasad manusia dan masih bergentayangan
gaib.
16
Hans KC Mira, Hantu Pancoran, Jakarta Selatan: Penerbit Lintas, 2008, iii.
12
gaib dengan perawakan besar dan gelap ditambah kuku yang tujam
usaha ekonominya.17
17
R. Suris Purwantari, Menguak…, 24.
13
mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan
sebagainya.18
merupakan suatu cara yang dipakai oleh orang miskin untuk beradaptasi
18
http://www.rahmatullah.net/2013/08/kebudayaan-kemiskinan-dan-kemiskinan.html. Diakses
pada 05 September 2020.
19
Ancok Djamaluddin, Pemanfaatan Organisasi Lokal dalam Kemiskinan dan Kesenjangan di
Indonesia,Yogyakarta: Aditya Media, 1995, 165.
14
miskin dilihitnya sebagai takdir Tuhan bukan karena belum
menjustifikasi dirinya yang terlahir dari trah wadah orang kecil. Sedang
selama-lamanya”.20
agama sekedar agama status, Islam sekedar agama status bagi yang
melakukan ritual tersebut, sebab apa pun itu agamanya pasti melarang
20
Ibid.
15
mengalami proses dimana Islam hanya dijadikan sekedar agama status,
F. Metode Penelitian
hasil yang maksimal dari penelitian ini. Sehubungan dengan upaya ilmiah,
maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek
sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik,
16
kisah).Adapun keempat langkah tersebut yang digunakan oleh penulis untuk
sumber, informasi, serta jejak masa lampau.23 Pada tahap ini, dilakukan
pengumpulan data yang ada relevansinya dengan Peristiwa Hantu Cekik dan
kumpulkan ada dua jenis, yakni sumber tertulis dan tidak tertulis. Untuk
data tertulis penulis lakukan dengan studi pustaka, sedangkan untuk data
saksi sejarah yang masih hidup dan pernah mengalami kontak secara
langsung dengan Hantu Cekik pada saat itu. Walaupun demikian penulis
a. Studi Pustaka.
sumber yang sesuai atau relevan dengan Peristiwa Hantu Cekik dan
23
E. Kosim, Metode Sejarah Asas Dan Proses (Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjajaran,
1984), hlm. 36.
24
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Yogyakarta: Renika Cipta, 1993), hlm. 206.
17
Perlawanan Kyai Kampung di Demak tahun 2005. Sumber yang
Dokumen atau arsip yang dapat penulis jangkau antara lain tentang
2005 pukul 19:12 WIB. Selain dari berita koran online, penulis juga
bahwa Polres Guntur juga sempat menangkap basah Hantu Cekik yang
25
Ibid
18
pelaku sejarah.26 Wawancara dalam penelitian ini penulis gunakan
penulis akan mencari saksi sejarah yang masih hidup, baik yang pernah
Hantu Cekik di Demak yang sampai pada saat ini masih menjadi misteri
di masyarakat Demak.
maupun tidak dengan apa yang terjadi pada Peristiwa Hantu Cekik dan
26
A. Daliman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 55.
27
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm. 64.
19
a. Kritik ekstern, yaitu kritik terhadap fisik sumber yang berkaitan dengan
b. Kritik intern, yaitu kritik terhadap apa isi sumber yang merupakan proses
berdasarkan usia pada saat periode yang ada dalam penelitian, apakah sudah
sesuai dengan kriteria dan memenuhi syarat yang ada ataukah belum.
Karena kriteria dan syarat narasumber juga termasuk sehat akal dan
benar bersangkutan atas peristiwa Hantu Cekik, baik para Kyai Kampung,
3. Interpretasi (Penafsiran)
fakta-fakta sejarah itu sendiri. Fakta sejarah haruslah objektif, tetapi bukan
berarti penulis tidak memiliki peluang untuk menerangkan fakta itu atas
28
E. Kosim, Metode Sejarah, Asas dan Proses. (Bandung: Fakultas Sastra Unuversitas Padjajaran,
1984), hlm. 39-41.
20
kategorisasi atau konseptualisasi terhadap fakta-fakta sejarah berdasarkan
Terdapat dua cara dalam menafsirkan data, yaitu dengan analisis dan
mengenai ini yaitu sumber tentang Peristiwa Hantu Cekik dan Perlawanan
Kyai Kampung di Demak tahun 2005 baik dari secara tertulis maupun lisan.
yang satu dengan yang lain, apakah sesuai atau tidak, dalam hal ini penulis
mengkaitkan antara sumber tertulis yang ada dengan hasil dari wawancara.
istilah yang dipakai dalam proses pelaporan atau hasil penelitian sejarah.
29
M. Amin Abdullah, Metodologi Penelitian Agama, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan
Kalijaga, 2006), hlm. 53-54.
21
dikembangkan secara urut waktu atau periodisasi ataukah didasarkan kepada
Suatu hal yang penting dicatat, bahwa penulisan sejarah bisa dikembangkan
G. Sistematika Penulisan
yang meliputi latar belakang masalah; rumusan masalah, batasan dan ruang
30
M. Amin Abdullah, Metodologi Penelitian Agama, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan
Kalijaga, 2006), hlm. 54.
22
BAB II berisi Gambaran Umum Sosial Keagamaan di Demak.
23
BAB II
A. Kondisi Daerah
1. Letak Geografis
merupakan salah satu dari tiga puluh lima kabupaten yang ada di
daerah penyangga roda perekonomian Jawa dan berada tepat pada jalur
31
eprints.undip.ac.id tentang Gambaran Umum Profil Kabupaten Demak. Diakses pada 13
Desember 2019.
32
Sippa.ciptakarya.pu.go.id tentang Profil Kabupaten Demak. Diakses pada 13 Desember 2019.
24
2. Administrasi Daerah
Tabel 2.1
Desa Kelurahan
33
Ibid, 72-73
25
Jumlah 243 6 89.743 100
3. Demografi
1.140. 675 jiwa terdiri atas 565.102 jiwa laki-laki dan 575.573 jiwa
di Kabupaten Demak:
Tabel 3.1
Kabupaten Demak
34
Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak, (Demak: BPS Kab. Demak, 2018), hal. 56
26
7. Demak 49.158 52.470 101.628
Demak berasal dari bahasa Arab yaitu Dhima’ yang artinya rawa.
Hal ini yang konon sesuai dengan kondisi tanah Demak yaitu tanah rawa
alias tanah lumpur.35 Berdirinya Kabupaten Demak tidak bisa lepas dari
Demak beserta peranan Wali Songo. Untuk lebih jelasnya dapat disimak
35
Ibid, hal 86.
27
Gajah Mada, Hayam Wuruk, Wikramawardhana, dan Sri
Kertawijaya.36
Wangi adalah Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pening (yang kini
Misal, pada keturunan raja saling merasa bahwa merekalah yang lebih
dibanding yang lain. Para keturunan raja saling berhasrat kuat untuk
36
Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo, edisi revisi Cet. Ke VII (Tangerang Selatan: IIMaN, 2018),
Hal. 444
37
M. Nur Rokhman dkk, Pengembangan Maket Pusat Kerajaan Demak Sebagai Media
Pembelajaran Sejarah di SMA, dalam acara seminar yang diadakan oleh Universitas Negeri
Yoogyakarta tahun 2005 bertema “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia.”
38
Ibid.
39
Ibib, 444
28
Atas kejadiaan itulah, Raden Patah sebagai Adipati Islam di Demak
yang sudah lebih dahulu masuk Islam seperti Jepara, Tuban dan
paling berpengaruh pada saat itu, yaitu Raden Patah dan Wali Songo.
tumbuhnya kota Demak adalah atas prakarsa Sunan Ampel, salah satu
kekuatan baru di pulau Jawa, tidak ada satu pun kekuatan lain di Jawa
40
Ibid.
41
Ibid, Hal. 442
42
Ibid, Hal. 182
29
kekuasaannya dengan menundukkan beberapa kawasan pelabuhan
maupun daratan/pedalaman.43
43
Ibid.
30
dengan mengucapkan kalimat syahadatain.44 Meskipun
44
Umma Farida, Islamisasi di Demak Abad XV M: Kolaborasi Dinamis Ulama Umara Dalam
Dakwah Islam di Demak, (AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiar Islam 3,2. 2015), Hal 299-
318.
45
Nurul Afifah, Kepemimpinan Sultan Trenggana di Kerajaan Demak 1521-1546 Ditinjau
Dengan Konsep Kepemimpinan Jawa, (HASTA BRATA, Yogyakarta: SKI UIN Sunan Kalijaga,
2018).
31
dengan persenjataan lengkap dan juga modern.46 Tujuan
Kesultanan Demak.
lor.”
46
Ibid. Hal. 387
32
Jati. Dari sinilah kemudian Sultan Trenggana memperoleh
47
Ibid. Hal. 388
33
Sedangkan perluasan kekuasaan ke Jawa Timur, Sultan
48
Ibid, Hal. 388
34
pemimpin berikutnya. Penobatannya dilakukan oleh Sunan
Arab, Persia, Cina, dan India, lebih tepatnya semenjak Kala Pleistosen
bahwa dari berbagai jenis hasil budaya batu purba seperti Menhir, Dolmen,
yang sudah ada pada era Paleothikum yang berlanjut pada era
yang paling kuno yang telah dianut dan sering kali tampak di seluruh
disebutkan di atas sama halnya agama yang dianut oleh masyarakat pulau
jawa yang disebut dengan sebutan Kapitayan, yaitu agama kuno yang
49
Agus Sunyoto, Atlas…, 10
35
tumbuh dan berkembang di Nusantara semenjak berkembangnya
Megalithikum, yang berlanjut pada kala perunggu dan besi. Sampai pada
pengaruh kebudayaan Indus dan kebudayaan Cina datang pada awal abad
Islam.50
dianut oleh masyarakat Demak mulai dari tradisi yang masih berkaitan
50
Ibid., 12-13.
36
Qurban. Perayaan ini dimaksudkan sebagai tradisi penghormatan dan
Sunan Kalijaga.51
51
Umar Ma’ruf, “7 Tradisi dan Budaya Demak Yang Tidak Ada di Kota Lain”, dalam
http://egokil.blogspot.com, diakses 08 Maret 2020.
37
keris Kyai Crubuk dan baju Antakusuma. Dan pencucian ini dilakukan
di dalam sebuah ruangan tertutup dan tidak boleh seorang pun untuk
dapat melihatnya.
keberkahan.
seminggu setelah hari Raya Idul Fitri, 8 Syawal tahun Islam. Proses ini
tengah lautan bebas yang diikuti oleh masyarakat, nelayan dan juga
3. Tradisi Megengan
52
Ibid,.
38
Ramadhan, mengajak seluruh kaum muslim untuk bersiap-siap dalam
4. Tradisi Kliwonan
mendoakan dan ngalap barokah kepada para sesepuh dan tokoh ulama’
pada malam jum’at kliwon, dari mulai sore biasanya masyarakat sudah
5. Tradisi Maleman
tengah malam jam 23.00-01.00 WIB tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29
berjamaah.
menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini biasa dilakukan oleh seluruh
39
menjadi satu lalu selesai dikumpulkan tokoh ulama’ setempat kemudian
mendoakan yang diamini oleh jamaah yang hadir. Setelah membaca doa
bersama selesai, baru bekal makanan itu akan dibagikan kembali secara
Hijriah atau tepatnya pada malam Idul Fitri mengikuti keputusan dari
53
Hikmtatul Mustaghfiroh dan M. Mustaqim, “Analisis Spiritualitas Para Pencari Berkah”, Jurnal
Penelitian (vol. VIII, No.01, Februari/2014), 148.
40
ziarah makam-makam keramat, seperti makam sesepuh pendiri desa
kali disalahgunakan oleh orang yang masih menganut ajaran Jawa lama
agama lokal dan peran penting institusi dakwah abad ke 15 dan ke 16 yang
pernah ada di pusat Kesultanan Demak yang sering disebut era Walisongo.
masih kental dengan budaya lokalnya. Sebenarnya tidak hanya pada ritual
lokal yang khas, yang menggantikan istilah-istilah baku Islam yang berasal
dari bahasa induknya, bahasa Arab, seperti sebutan Gusti Kang Murbeng
bagi ‘alim ulama’, Guru sebutan untuk istilah ustadz, Santri sebutan untuk
41
Sembahyang digunakan sebagai istilah tepat bagi sholat, Puasa digunakan
untuk istilah shaum, Selam digunakan untuk istilah khitan, tajug atau
54
Agus Sunyoto, Atlas…, 185.
42
BAB III
itu dilakukan.55
berarti kaya.56 Jika Ditilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1988:
tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana ritual dan proses pesugihan
tersebut. Yang pada sebenarnya perjalanan mistik alias jalan pesugihan ini
akan membuahkan kekuasaan moral yang besar. Oleh karena itu, praktik
55
Bank Gaib, Kisah Tanah Jawa (Jakarta: Gagas Media, 2019), 8.
56
Hilda, dkk, Pesugihan Hantu Cekik di Desa Bango Demak, dalam Makalah UNISSULA,
Semarang, 2009, 1.
43
Namun, ada beberapa yang masih mengganjal terkait proses dan
lagi, proses ataupun ritual pesugihan dilihat dari awal hingga akhir
nantinya.
Tahap ini bisa diartikan sebagai tahap terjun lapangan. Pelaku akan
melakukan apa saja yang sudah diperintahkan oleh juru kunci. Dan
57
R. Suris Purwantari, Menguak Pesugihan Bulus Jimbung di Klaten (Yogyakarta: Kunci Ilmu,
2007), 77.
44
melindungi dirinya. Namun, risiko yang akan dialami oleh pelaku
apabila gagal itu pun akan kembali kepada dirinya. Contoh halnya yang
pernah terjadi pada era Orde Baru hingga tahun 2000an tentang teror
hantu-hantu buatan seperti Ninja dan juga Hantu Cekik. Mereka yang
proses mistik ini bukan keluarga tetapi pelakunya sendiri yang harus
boleh dilakukan dengan pasangan yang sah, suami atau istri, ataupun
dengan pacar, tetapi dengan sesama peziarah yang punya tujuan serupa.
45
tingkatannya masing-masing, semakin si pelaku meminta sesuatu yang
lebih, maka semakin tingga pula tingkat ritual pesugihannya. Berikut jenis-
kabar yang ada di sana, prosesi mistik ini dilakukan oleh orang yang
46
menghadirkan makhluk gaib yang siap membantu memenuhi keinginan
peziarah. Bentuknya dapat berupa ular naga, tuyul, jin, dan lain
seperti telur ayam, artinya tumbal yang diminta adalah anak atau istri
pelaku pesugihan.60
kontak mistik memohon berkah pada bulus. Ada keunikan dari tradisi
bintik-bintik.61
Bulus Jimbung berupa bintik-bintik putih atau belang putih yang akan
60
Ibid., 33-34.
61
Ibid., 34.
47
Karena konsekuensi yang ringan tidak heran jika pesugihan Bulus
masyarakat Klaten.62
62
Ibid., 34.
48
jasanya setelah diberi makan. Jasa itu berupa kelancaran rizki atau
yang menghilang selama lima hari dan diduga menjadi korban ritual
Demak.
63
http//permalink.com, “Pesugihan Kerincing Wesi Lereng Merapi”, diakses 01 Agustus 2020.
64
Nor Syam,Islam Pesisir, (Yogyakarta: LKiS, 2006), 15.
49
menambah kekayaan harta dan uang, sedangkan pengasihan untuk
Blorong66, dan cerita pesugihan Hantu Cekik yang akan penulis kaji.
keberadaanya hanya sekilas dan tidak secara khusus, karena hal itu terkait
dengan legenda rakyat Jawa yang biasanya tertuang dalam khasanah seni
Dan itu pun sudah ada sejak zaman kolonialisme di Indonesia, hingga
65
Niels Mulder, Mistisme Jawa: Ideologi di Indonesia, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, cet. Ke-V,
2013), 32.
66
Mashuri, Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa: Pola Kekerabatan Sastra dan Paradoks Teks-
Konteks, Arsip Jurnal Balai Bahasa Jawa Timur: Surabaya, 2.
50
Hantu Cekik sebagai bagian ritual pesugihan yang muncul tahun
ke-21. Teror itu pun sempat membuat geger sebagian kawasan Pantura
sistem usaha yang wujud tetapi juga dengan sistem yang tidak wujud,
2005 terhadap salah satu saksi mata, bahwa munculnya Hantu Cekik di
pertama kali terjadi pada waktu di mana ada seseorang yang tidak
punya uang sama sekali. Kemudian dia bertemu dengan dukun yang
67
Suparman, 02 Agustus 2020, wawancara tentang “Hantu Cekik Sebagai Bagian Pesugihan” di
kediaman Suparman Dukuh Karanggawang, Desa Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
68
Suwardi Endraswara, Mistik..., 279.
51
mengaku bisa memberinya pekerjaan. Dalam pekerjaannya, kemudia ia
diberikan sehelai kain putih yang harus diikatkan di kepala. Setelah itu
mencekik leher korbannya. Dan ajaibnya ketika kain putih itu dipakai,
orang itu bisa menghilang dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain
kisah di atas, ada juga yang bersepikulasi tentang kisah Hantu Cekik di
orang mempercayai bahwa Hantu Cekik hanya ada pada tahun 2005 dan
seterusnya kemudian tidak ada lagi teror yang serupa, sebab tidak ada
Malam hari sering disimbolkan dengan hal yang gaib-gaib, hal ini
malam, sama halnya anak bayi yang dilarang untuk keluar rumah jika
sudah waktu magrib. Nah, hal ini juga berlaku bagi Hantu Cekik yang
69
Hilda, dkk, Pesugihan...,2.
52
3. Makam Sebagai Tempat Kramat
mengetahui hal tersebut dengan adanya cahaya terbang yang setiap kali
mereka lihat pasti jatuhnya akan jatuh di salah satu makam tertentu.
tumbal. Tumbal yang dibutuhkan oleh Hantu Cekik itu adalah berupa
jatuh di salah satu rumah. Setelah itu biasanya salah satu anggota
70
Mustakim (32th), 02 Agustus 2020, wawancara tentang ”Hantu Cekik Sebagai Bagian
Pesugihan” di kediaman Mustakim Desa Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
53
Bila tidak dilihat oleh orang-orang di sekitarnya, orang itu akan tewas
dengan bekas belang yang ada di lehernya. Namun tidak semua korban
Contoh yang menjadi korban akhir tahun 2005 ada di dusun Gesik,
musim hujan. Tidak ada orang yang bisa menjelaskan dengan fakta
mana untuk dapat menghilang dari tempat satu ke tempat yang lainnya
Hantu Cekik membutuhkan cuaca yang terang, ibarat api yang padam
terkena air. Dalam situs BMKG tahun 2005 mencatat bahwa Indonesia
71
Hilda, dkk, Pesugihan...,3.
54
memasuki musim kemarau sekitar bulan Juli sampai bulan Desember,
Ritual Pesugihan
yang dianut oleh kaum miskin itu sendiri.73 Menurut Lewis, kemiskinan
tidak hanya dilihat sebagai persoalan ekonomi saja yaitu tidak dikuasainya
oleh orang miskin, tidak juga melihatnya secara makro yaitu dalam
pertentangan kelas.74
kemiskinan. Hal ini disebabkan ciri-ciri yang melekat pada mereka yaitu
72
Ancok, Pemanfaatan…, 165.
73
Tajuddin Noer Effendi, Tinjauan Kritis Konsep Kebudayaan Kemiskinan Dalam Dinamika
Ekonomi dan IPTEK dalam Pembangunan, (Yogyakarta:PT. Tiara Wacana), 1992, 30.
74
Parsudi Suparlan, “Kemiskinan di Perkotaan” bacaan unutuk Antropologi Perkotaan, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia), 1984, xviii.
55
dangkal. Akibatnya, hasil produktivitas dan pendapatannya adalah relatif
catatan buruk dalam data tersebut, yaitu sebesar 48,80 %, di atas rata-rata
ditunjukkan oleh orang miskin sebagai suatu cara yang paling tepat untuk
75
Indah Susilowati, Kajian Partisipasi Wanita dan Istri Nelayan Dalam Membangun Masyarakat
Pesisir (Studi Kasus Pada Perkampungan Nelayan di Demak, Jawa Tengah), Laporan Penelitian,
Kerjasama UNDIP dengan Mc Master University Canada, 2001.
76
Edy Yusuf Agunggunanto, Analisis Kemiskinan dan Pendapatan Keluarga Nelayan Kasus di
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia, Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UNDIP, Semarang, 2011, 51.
77
Nur Palikhah, Konsep Kemiskinan Kultural, Jurnal Ilmu Dakwah, IAIN Antasari, vol. XV, No.
30, Juli-Desember/2016, 17.
56
halus. Dalam kehidupan masyarakat Jawa meyakini bahwa dunia yang
kekayaan.78
uang sama sekali. Kemudian dia bertemu dengan dukun yang mengaku
diberikan sehelai kain putih yang harus diikatkan di kepala. Setelah itu
mencekik leher korbannya. Dan ajaibnya ketika kain putih itu dipakai,
orang itu bisa menghilang dari satu tempat ke tempat lainnya. Selesai
sebagai imbalannya.
bahwa mitos Hantu Cekik merupakan bentuk dari ritual pesugihan yang
memiliki nilai mistik. Nilai mistik ini terlihat dari praktik ritual
78
Ririn Suris Purwantari, Menguak…, 24.
57
Hantu Cekik ini tergolong cerita mistis yang kerap muncul di tengah
79
Ririn Suris Purwantari, Menguak…, 94.
58
BAB IV
KAMPUNG
dari yang melarat menjadi kaya raya. Orang itu kemudian diberi
yang terbuat dari kain berwarna putih. Setelahnya persyaratan yang harus
mendapatkan satu kotak peti yang didalamnya berisikan uang. Berita itu
Demak.
ilmu hitam. Dan benar saja sejak kemunculannya pada bulan Juli sampai
59
akhir tahun 2005, yakni menjelangnya musim hujan, Hantu Cekik di
Guntur. Korban yang berjatuhan ada yang meninggal ada juga yang
Sumber: metrojateng.com
yakni bahwa apa yang telah dilihat oleh orang-orang itu sungguh terjadi.
80
Mustakim (32th), 02 Agustus 2020, wawancara tentang ”Hantu Cekik Sebagai Bagian
Pesugihan” di kediaman Mustakim Desa Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
60
sungguh-sungguh menyatakan sesuatu kepada para pengarang yang
pulau Jawa tidak bisa lepas dari bayang-bayang ritual gaib yang terus-
menerus menelan korban jiwa. Tahun 1998, tepatnya pada kurun waktu
pada Februari 1998 dan memuncak hingga Agustus dan September 1998.
Pembunuh dalam peristiwa ini adalah warga-warga sipil dan oknum asing
talky dalam beroperasi. Ada dua versi mengenai ninja ini. Ada yang
81
Dr. Kuntowijoyo, Petani..., 133-134.
82
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembantaian_Banyuwangi_1998. Diakses pada 21, Agustus 2020.
61
hitam dan membawa senjata, sedangkan yang lain menceritakan bahwa
sosok ninja yang mereka lihat adalah seperti ninja di Jepang dan mampu
bergerak ringan melompat dari sisi ke sisi yang tidak akan bisa dilakukan
oleh manusia biasa. Mereka sangat terlatih dan sistematis. Saat itu, yang
terjadi adalah listrik tiba-tiba mati dan sesaat kemudian terdapat seseorang
yang sudah meninggal karena dibunuh. Keadaan mayat pada saat itu ada
tetapi dapat digaris bawahi perihal ilmu hitam yang kerap kali dipakai
83
Ibid
84
Detiknews.com
62
empat orang itu tidak ada satu pun dari mereka yang mengalami sakit
yakni:
Hantu Cekik yang awalnya ingin mencari korban di salah satu tempat
tidur malam berkelompok, dan itu pun dilakukan di salah satu pelataran
85
Ibid
63
dilakukan untuk menunjukkan pada warga lain bahwa mereka bukan
Pemerintahan
yang meninggal, Polres Demak telah menerjunkan lebih dari satu regu
akan selalu siap sedia jika ada hal-hal yang dinilai mencurigakan atau
aneh. Jika ada laporan warga, maka polisi pasti akan bertindak sesegera
mungkin.
Gubernur Jawa Tengah kala itu, Ali Mufiz. Dalam liputan berita
peristiwa ini sampai tuntas, dan ia pun menyerukan kepada para ulama’
86
Liputan6.com
64
ataupun kyai agar masyarakat dibimbing dalam menghadapi makhluk
antaranya:
a. Bambu Kuning
Maha Kuasa.
87
Suparman, 02 Agustus 2020, wawancara tentang “Hantu Cekik Sebagai Bagian Pesugihan” di
kediaman Suparman Dukuh Karanggawang, Desa Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
88
http://suar.grid.id/mitos-bambu-kuning-dari-pagar-gaib-hingga-mengusir-hantu., diakses pada
Sabtu, 22 Agustus 2020.
89
Suwardi Endraswara, Mistik..., 107.
65
Tongkat Bambu Kuning sebagai penangkal Hantu Cekik
b. Rajah
spiritual yang tinggi. Rajah yang ditulis oleh ahli ilmu spiritual
90
http://jagatpulsa.blogspot.com/2012/10/kumpulan-rajah.html. Diakses pada Sabtu, 22 Agustus
2020.
66
atau ada juga yang membungkusnya dengan kain berwarna
hitam.
Belum hilang dalam ingatan masyarakat atas isu dukun santet atau
ninja di Kabupaten Demak beberapa tahun silam. Saat itu, Rais Syuriyah
Rahmadi saat itu menjadi korbannya. Di tahun 2005 kembali muncul teror
itu ialah, apabila yang menjadi sasarannya adalah para tokoh agama. Hal
67
tengah masyarakat. Hasilnya, kalau isu itu benar, maka kemungkinan
Hantu Cekik itu tidak lain adalah praktik ilmu hitam yang dilakukan oleh
dari detik.com November 2005, ia menegaskan bahwa ilmu hitam itu milik
setan yang gunanya hanya untuk menakut-nakuti warga agar jauh dari
agama. Untuk itu ia berharap kepada seluruh warga Demak agar tidak
keilmuan.
berdampak positif bagi warga sekitar. Sebab mau tidak mau masyarakat
harus tunduk atas segala yang diperintahkan oleh para Kyai demi
91
Detik.com
68
kelebihan dalam bidang agama dan kemampuan magisnya mampu
Demak sangat deperlukan sekali pada saat itu. Dan entah kenapa
jauhkan dari hal-hal gaib. Hal ini lumprah dilakukan oleh masyarakat,
69
diajak untuk dekat dengan Sang Pencipta, melalui perantara dekat
dengan kyai.92
92
Suparman, 02 Agustus 2020, wawancara tentang “Hantu Cekik Sebagai Bagian Pesugihan” di
kediaman Suparman Dukuh Karanggawang, Desa Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
93
H.M.A. Tihami, Kyai dan Jawara Banten: Keislaman, Kepemimpinan, dan Magic, (Vol. 14,
No.1, April/ 2015), 3.
70
kebanyakan mereka memilih jalan yang praktis, berupa memohon
ratib, atau azimat dalam hal ini adalah rajah, sangat populer di tengah
masih hidup:
94
Ibid.
95
http://merahputih.com/post/read/makna-azimat-dan-hizib-bagi-tarekat-naqsabandiyah, diakses
pada 24 Agustus 2020.
71
Doa yang dikutip dari ayat al-qur’an Surat Asy Syarh dipercaya sebagai doa
Rajah Syekh Subakir (disebut pemiliknya rajah Syekh Subakir). Rajah ini
72
Rajah Rebo Wekasan. Rajah ini sangat familiar sekali bagi kalangan masyarakat
dipercaya sebagai jimat penangkal bala’. Cara memakainya yaitu, sesuai dengan
perintahkan yang ditulis menggunakan jawa pegon teks jawa pegon, yang artinya:
“Paidah meneh azimat iki lamun den kum ana ing banyu nalika dino rebu wekasan
lan diombe banyune, insyaallah didohake serangke saking lelara lan bala’, lan
prayugo banget lamun dipasang ana ing duwor lawang omah, paidah diselametake
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
74
B. Saran
dalam studi sejarah kebudayaan bagi kaum akademik. Selain itu, penulis
75
DAFTAR PUSTAKA
76
Mashuri, Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa: Pola Kekerabatan Sastra dan
Paradoks Teks-Konteks, Arsip Jurnal Balai Bahasa Jawa Timu: Surabaya.
MH, Yana, Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut,
2004.
M. Nur Rokhman dkk, Pengembangan Maket Pusat Kerajaan Demak Sebagai
Media Pembelajaran Sejarah di SMA, dalam acara seminar yang diadakan
oleh Universitas Negeri Yoogyakarta tahun 2005 bertema “Meneguhkan
Peran Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Memuliakan
Martabat Manusia.”
Mulder, Niels, Mistisme Jawa: Ideologi di Indonesia, Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta, cet. Ke-V, 2013.
Mustaghfiroh, Hikmtatul dan M. Mustaqim, “Analisis Spiritualitas Para Pencari
Berkah”, Jurnal Penelitian, vol. VIII, No.01, Februari/2014.
Nurul Afifah, Kepemimpinan Sultan Trenggana di Kerajaan Demak 1521-1546
Ditinjau Dengan Konsep Kepemimpinan Jawa, HASTA BRATA,
Yogyakarta: SKI UIN Sunan Kalijaga, 2018.
Palikhah, Nur Konsep Kemiskinan Kultural, Jurnal Ilmu Dakwah, IAIN Antasari,
vol. XV, No. 30, Juli-Desember/2016.
Purwantari, R. Suris, Menguak Pesugihan Bulus Jimbung di Klaten, Yogyakarta:
Kunci Ilmu, 2007.
Sayuti, Husin, Pengantar Metodologi Riset, Jakarta: Fajar Agung, 1989.
Sunyoto, Agus , Atlas Wali Songo, edisi revisi Cet. Ke VII, Tangerang Selatan:
IIMaN, 2018.
Suparlan, Parsudi, “Kemiskinan di Perkotaan” bacaan unutuk Antropologi
Perkotaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1984.
Susilowati, Indah, Kajian Partisipasi Wanita dan Istri Nelayan Dalam
Membangun Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Pada Perkampungan Nelayan
di Demak, Jawa Tengah), Laporan Penelitian, Kerjasama UNDIP dengan
Mc Master University Canada, 2001.
Suwardi, “Dunia Hantu, Mistik, dan Wisata Spiritual di Pesisir Selatan”.
Universitas Negeri Yogyakarta, 2007.
Syam , Nor,Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS, 2006.
Tihami, H.M.A., Kyai dan Jawara Banten: Keislaman, Kepemimpinan, dan
Magic, Vol. 14, No.1, April/ 2015.
77
Umma, Farida, Islamisasi di Demak Abad XV M: Kolaborasi Dinamis Ulama
Umara Dalam Dakwah Islam di Demak, AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi
Penyiar Islam 3,2. 2015.
Yusuf Agunggunanto, Edy Analisis Kemiskinan dan Pendapatan Keluarga
Nelayan Kasus di Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, Jawa Tengah,
Indonesia, Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP, Semarang, 2011.
Sumber Wawancara
Mustakim (32th), 02 Agustus 2020, wawancara tentang ”Hantu Cekik Sebagai
Bagian Pesugihan” di kediaman Mustakim Desa Sidokumpul, Kec. Guntur,
Kab. Demak.
Suparman, 02 Agustus 2020, wawancara tentang “Hantu Cekik Sebagai Bagian
Pesugihan” di kediaman Suparman Dukuh Karanggawang, Desa
Sidokumpul, Kec. Guntur, Kab. Demak.
Sumber Internet
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.kbbi.or.id. Diakses pada tanggal
21 Mei 2019.
https://eprints.undip.ac.id tentang/ Gambaran-Umum-Profil-Kabupaten-Demak.
Diakses pada 13 Desember 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembantaian_Banyuwangi_1998. Diakses pada 21,
Agustus 2020.
http://jagatpulsa.blogspot.com/2012/10/kumpulan-rajah.html. Diakses pada Sabtu,
22 Agustus 2020.
http://merahputih.com/post/read/makna-azimat-dan-hizib-bagi-tarekat-
naqsabandiyah, diakses pada 24 Agustus 2020.
https://news.detik.com/berita-kisah-hantu-ninja-di-Indonesia. Diakses 10 Oktober
2020
http//permalink.com, “Pesugihan Kerincing Wesi Lereng Merapi”, diakses 01
Agustus 2020.
http://www.rahmatullah.net/2013/08/kebudayaan-kemiskinan-dan-
kemiskinan.html. Diakses pada 05 September 2020.
78
https:/Sippa.ciptakarya.pu.go.id/ tentang Profil Kabupaten Demak. Diakses pada
13 Desember 2019.
http://suar.grid.id/mitos-bambu-kuning-dari-pagar-gaib-hingga-mengusir-hantu.,
diakses pada Sabtu, 22 Agustus 2020.
https://tribun.jabar.com//berita-viral-boneka-pocong-di-Demak. Diakses 10
Oktober 2020.
https://tribun.jateng.com/berita-segerombolan-pesugihan-ditangkap-di-Demak.
Diakses 10 Oktober 2020.
Umar Ma’ruf, “7 Tradisi dan Budaya Demak Yang Tidak Ada di Kota Lain”,
dalam http://egokil.blogspot.com, diakses 08 Maret 2020.
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
80
81
82
Laporan Wawancara dengan Bapak Kyai Suparman
Saya ingin tahu sejarahnya Hantu Cekik di Demak itu seperti apa,
pak?
Peneliti : Ilmu semacam apa pak kalau boleh tahu, apa semacam mencari
Narasumber : Tidak, sejatinya itu menguji ilmunya. Lulus dapat orang alias
pada zaman itu ya doa alam tara itu. Alam tara sampai selesai
83
Peneliti : Biasanya Hantu Cekik itu muncul pas apa kalau boleh tahu?
Narasumber : Zaman Hantu Cekik pada waktu itu ya selalu muncul. Lebih
jelasnya lagi Hantu cekik itu muncul dengan 3 tahap. 3 tahap itu
tahun B, alasannya apa yang tahu itu Hantu Cekik itu sendiri.
Selain itu Hantu Cekik bermunculan tidak lebih dari 2 kali, kalau
Narasumber : Itu bukan berubah, akan tetapi Hantu Cekik salin busana.
datangnya darimana?
Narasumber : Tidak pasti. Pada intinya pelaku dari Hantu Cekik itu ya
84
Peneliti : Terus pak, zaman Hantu Cekik kan sering rumah-rumah
jenisnya?
Narasumber : Oh ya banyak le, ada rajah Sekh Subakir yang dipasang di atas
Peneliti : Lalu gunanya pring kuning waktu itu gunanya sebagai apa pak?
Narasumber : Kalau pring kuning itu Cuma simbol kepercayaan orang Jawa
saya.
85
Laporan Wawancara Dengan Bapak Mustakim
Peneliti : Mohon maaf pak minta waktunya sebentar. Ini saya mau nanya-
Narasumber : Rasanya hamper sama dengan orang yang kalau sedang tidur ada
bernafas, mau teriak juga tidak bisa, soalnya sudah tidak bisa
berteriak.
Peneliti : Lalu bagaimana Bapak bisa selamat dari cekikan Hantu Cekik?
Narasumber : Beruntung ada yang melihat saya. Dengan seperti itu otomatis
Narasumber : Kalau saya waktu itu diserang di bagian tangan. Kedua tangan
kedorong.
86
Peneliti : Apakah serangan itu dilakukan ketika kita sadar atau sudah tidak
sadar?
Narasumber : Setengah sadar le, orang pada saat itu masih pada ngronda
tumbal tidak Cuma nyawa manusia loh le, tumbah darah juga
tapi kok tidak mati, hanya mencekik saja atau menerkam, bisa
jadi darah yang jadi tumbal. Soalnya ada peristiwa yang saya
orang harusnya sudah mati, tapi toh tidak, cuma luka dalam saja
dan tidak meneteskan darah setetes pun. Hal itu mestinya jadi
tumbal pesugihan.
apa?
87
Narasumber : Waktu itu, orang-orang kalau melihal bola lampu yang
Peneliti : Assalamualaikum!
Narasumber : Waalaikumsalam!
88
Foto Bersama Narasumber Bapak Kyai Suparman (Saksi sejarah sebagai Kyai
Kampung)
89
Berita Koran online detiknews tentang Hantu Cekik
90
Arsip Majalah Gatra Volume 12 edisi 10 Desember 2005 , Memburu Penilap Aset
91
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
a. Nama : Kevi Hujaj
b. TTL : Demak, 21 April 1998
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Status Pernikahan : BelumMenikah
f. Warga Negara : Indonesia
g. Alamat KTP : Desa Sidokumpul RT.04/RW.01,
Guntur, Demak.
h. No. HP : 085641154216
i. E-mail : kevi.hujaj1@gmail.com
j. FB : @Kevi Hujaj
2. Pendidikan Formal
Sekolah Alamat Jenjang Pendidikan
RA NURUL HUDA SIDOKUMPUL TK
MI NURUL HUDA SIDOKUMPUL SD
MTs SULFA GAJI SMP
SMK KYAI GADING CANDISARI SMK
3. Pengalaman Organisasi
JABATAN PERIODE
Ketua Regu Pramuka MI 2007
Wakil Ketua OSIS SMK 2013
Ketua OSIS SMK 2014
Ketua Adat Ambalan Pramuka SMK 2015
Ketua HMJ 2018-2019
Devisi Minat Bakat Rayon PMII 2019
Devisi Media Pers PB IKAHIMSI 2019-2020
92
93