Anda di halaman 1dari 4

Anak Gembala dan Serigala

Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada


saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba
majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala
yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya
menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak,
“Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun
segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal
karena anak gembala hanya bercanda.

Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun


terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada
serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah
segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak
gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-
tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena
mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala
menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Gajah yang Pelupa
Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah
mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal. Dia pun
sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari
janjinya. Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf
dengan tatapan yang menyedihkan. Karena hal tersebut, Geri
dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.

Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa


dengan janjinya. Sampai akhirnya, Susi meminta Geri
merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka
Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri. Geri pun akhirnya
mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk
mengunjungi pesta Susi.

Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan


ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa
yang membuat janji dengannya. Geri pun berkeliling hutan
untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk
mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal.
Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri
mengingat janjinya dan merayakat ulang tahun bersama Geri.

Semut dan Belalang

Seekor semut yang giat bekerja tak lelah


mengumpulkan makanan di hutan dan
menyimpannya di sebuah lumbung. Semut
melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar
nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.

Kebingungan dengan kelakuan si semut,


belalang mengejek semut dan mengatakan semut
tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan
di hutan. Mendengar perkataan belalang, semut pun
tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan
dengan giat.
Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang
punya banyak persediaan makanan bisa tinggal
dengan nyaman di rumah. Sementara itu, belalang
yang bermalas-malasan kehabisan cadangan
makanan dan menangis di hutan yang dingin.

Anda mungkin juga menyukai