Anda di halaman 1dari 16

Kisah Tentang Anak Kambing Yang Cerdik

Di dalam sebuah hutan terdapat rumah kecil yang dihuni oleh ibu
kambing dan anak kambingnya. Suatu hari ibu kambing harus pergi ke
luar rumah untuk mengunjungi nenek kambing yang tinggal agak jauh dari
rumah mereka.

Karena khawatir anaknya dimangsa oleh serigala ketika ditinggal


sendirian di rumah, ibu kambing mengajari anak kambing sebuah lagu
yang menjadi tanda agar anak kambing tidak membukakan pintu untuk
hewan yang lainnya. Nanti jika ibu kambing sudah pulang, ibu kambing
akan menyanyikan lagu tersebut sehingga si anak bisa tahu kalau ibunya
sudah pulang. Setelah mengajarkan lagu tersebut si ibu kambing pun
pergi ke rumah nenek kambing di tengah hutan.

Tiba-tiba, datang seekor serigala yang berniat untuk memakan anak


kambing yang sendirian di rumah. Ia pun mendengar ketika ibu kambing
mengajarkan lagu spesial untuk anak kambing. Untuk mengelabui si anak
kambing, serigala pun bernyanyi di depan pintu menyanyikan lagu yang
diajarkan oleh ibu kambing. Anak kambing yang mendengar lagu ini pun
bertanya-tanya, “Apakah ibu sudah pulang? Kan ia baru keluar belum
lama.” Karena curiga ia pun mengintip dari balik jendela dan mendapati
ternyata bukan ibunyalah yang ada di depan pintu melainkan serigala.

Melihat hal tersebut anak kambing kemudian berteriak sekuat tenaga


meminta bantuan tetangga hewan yang lain agar menolongnya. Serigala
yang takut dan panik lalu pergi meninggalkan rumah kambing dan tidak
jadi memangsa anak kambing.

Pesan moral dari contoh cerpen anak sekolah dasar di atas adalah bahwa
Anda sebagai orang tua bisa mengajarkan kepada anak untuk waspada
dan hati-hati dengan orang asing. Bahkan jika orang asing tersebut tahu
nama si anak, jika tidak sedang bersama dengan orang tua ada baiknya
untuk tidak dekat-dekat dan mau diajak pergi, atau membukakan pintu
rumah.
KISAH DUA SAHABAT

Dua orang sahabat melakukan perjalanan bersama-sama. Di tengah


perjalanan keduanya bertengkar karena masalah yang sepele. Tapi
karena kesal dan marah, salah seorang dari dua sahabat tersebut
menampar temannya. Teman yang ditampar kemudian menuliskan pesan di
atas pasir, “Hari ini sahabat baikku menamparku.” Kemudian melanjutkan
perjalanan bersama dengan sahabatnya.

Setibanya di sebuah sungai, sahabat yang ditampar tadi terjatuh dan


hampir tenggelam. Melihat sahabatnya tenggelam, sahabat yang
menampar langsung menolong temannya dengan sigap dan cepat.
Kemudian teman yang jatuh tersebut menulis pesan di atas batu, “Hari
ini sahabat baikku menyelamatkan hidupku.”

Sahabat yang menampar temannya tadi bertanya kepada


temannya,”Mengapa engkau menulis kesalahanku di atas pasir, sedangkan
menulis kebaikanku di atas batu?” Si sahabat satunya menjawab,”Agar
kesalahan yang kau lakukan bisa langsung hilang terhapus oleh angin,
sedangkan kebaikanmu bisa terpahat selamanya di atas batu dan akan
selalu diingat.” Keduanya pun berpelukan dan melanjutkan perjalanan
dengan persahabatan yang lebih erat.

Pesan moral yang bisa diambil dari contoh cerpen anak sekolah dasar di
atas adalah bahwa ketika seseorang melakukan kesalahan maka cepat-
cepatlah dimaafkan agar tidak diingat terus dan merusak hubungan
dengan teman, sedangkan kebaikannya diingat selalu agar sesama
sahabat punya kenangan yang indah satu sama lain. Pesan lainnya yang
bisa dipetik adalah meski sedang marahan namun jika teman sedang
membutuhkan bantuan maka bantulah sebisa mungkin agar tali
persahabatan tidak putus.
“Gajah yang Pelupa”

Gajah adalah hewan yang sangat pintar, mereka juga bukan


hewan pelupa. Ya, ingatan seekor gajah sangatlah luar biasa.
Mereka akan mengingat apa pun yang terjadi di dalam hidupnya,
baik kenangan indah atau pun menyedihkan.

Tapi, tidak dengan Peter. Peter adalah seekor gajah yang


memiliki ingatan terburuk dari semua gajah yang ada di dunia.
Dia tidak bisa mengingat apa pun! Peter tidak bisa mengingat di
mana dia meninggalkan barang-barangnya, atau apa yang dia
katakan kepada teman-temannya.
Dan, tahu tidak apa yang terburuk? Dia selalu lupa ketika
membuat janji dengan temannya! Siapa pun yang mengenal Peter,
pasti sudah tahu betul bahwa dia sering datang terlambat
bahkan tidak bisa menepati janji. Jika sudah begini, Peter hanya
bisa minta maaf dengan tatapannya yang menyedihkan.

Hampir semua gajah yang mengenalnya sangat terganggu dengan


kebiasaan buruk Peter. Tapi untungnya, mereka mau menerima
Peter apa adanya. Kecuali seseorang bernama Susi.
Susi sering memarahi Peter karena selalu lupa jika ada janji
dengannya. Tentu saja Peter tidak bermaksud mengingkari janji,
dia hanya mudah lupa akan banyak hal. Sehingga Susi sering kali
kesal dan merasa dirinya tidak istimewa bagi Peter.
Sampai akhirnya tiba hari ulang tahun Susi. Dia pun meminta Peter untuk
datang ke pesta ulang tahunnya.

“Besok malam aku merayakan pesta ulang tahun. Kalau kamu tidak tepat
waktu, aku tidak mau berteman denganmu lagi!,” kata Susi kepada Peter,
saat mereka sedang bermain di taman.

Peter yang malang tentu saja tidak ingin melupakan janjinya dengan Susi.
Jadi, sebelum dia pergi tidur, Peter mengikat pita merah besar di
kasurnya. Supaya saat Peter bangun keesokan harinya, dia bisa melihat
pita di kasur dan mengingat pesta ulang tahun Susi.

Ketika Peter bangun keesokan harinya, dia berhasil melihat pita merah
besar yang diikat di kasurnya, dia juga ingat bahwa ada janji dengan
seseorang. Tetapi, karena ingatannya sangatlah buruk, dia tidak ingat
janji dengan siapa dan acara apa! Peter pun panik.
Ia pun menghabiskan sisa harinya dengan berkeliling ke rumah teman-
temannya, dan bertanya apakah mereka memiliki janji dan acara
dengannya. Tetapi mereka semua menggelengkan kepala karena mereka
tidak memiliki janji dengan Peter.

Hari berlalu dengan cepat dan malam pun tiba, Peter mulai panik. Lalu dia
melihat Susi di taman. Peter pun memiliki ide untuk bertanya kepada
Susi, karena Susi adalah gajah terpintar yang pernah Peter temui.

Jadi, Peter langsung berlari menemu susi, dan sebelum dia sempat
menanyakan apa yang dia lupakan, Susi menoleh kepada Peter dengan
wajahnya yang berseri-seri.

“Kamu ingat!” kata Susi girang.

Peter terkejut dan bingung dengan reaksi Susi. Tetapi akhirnya, Susi
berhasil merayakan pesta ulang tahunnya dengan Peter. Meskipun
sebenarnya, Peter benar-benar tidak ingat dengan janjinya bersama
Susi.
Pesan Moral Dongeng “Gajah yang Pelupa”

Jadi, apa pesan moral yang bisa diambil dari kisah Peter si gajah yang
pelupa, Moms? Anda bisa menjelaskan kepada si kecil soal empati.
Bicarakan pada anak bahwa jika punya teman seperti Peter, kita harus
berempati kepada mereka dan jangan seperti Susi yang marah dengan
kelemahan Peter.

Jika anak memiliki teman yang pelupa, lebih baik selalu ingatkan mereka
supaya tidak lupa. Kemudian, jika kita pelupa, seharusnya mencatatnya di
buku agar tidak terus lupa seperti Peter. Sehingga tidak terus menerus
mengingkari janji.

Anda mungkin juga menyukai