Anda di halaman 1dari 6

kLAPORAN PRAKTIKUM EMBEDDED

SYSTEM
“FIRE DETECTION SYSTEM”

DISUSUN OLEH :
Fawwazke Al Rahma (40120425)
Ferdian Hidayat Santoso (40120434)
Jihan Basyasyah (40120558)
M.Karno (40120608)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. DESKRIPSI
Konsep dari pembuatan Fire Detection System yaitu sebuah alat yang efesien dan
terjangkau untuk mencegah terjadinya penyebaran api yang lebih besar. Dalam
perancangan alat pendeteksi dini api NodeMCU ESP 8266 dan penerapan Web
Thinger.Io sebagai media notifikasi berbasis internet of things.

B. TUJUAN
Untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran api menggunakan flame sensor.

C. PERALATAN

 NodeMCU ESP8266
NodeMCU ESP8266 berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat yang lain dengan
jaringan internet.
 Flame Sensor
Flame Sensor berfungsi sebagai input untuk mendeteksi suhu panas yang berasal
dari api atau sejenisnya.
 Buzzer
Buzzer berfungsi sebagai alarm ketika alat mendeteksi adanya titik api.
 LED
LED berfungsi sebagai penanda apakah alat terhubung ke-Internet atau tidak.
 Kabel Jumper
Kabel Jumper berfungsi untuk menghubungkan sirkuit dan juga sebagai tempat
arus listrik.
 Breadboard
Breadboard adalah karena sebagai tempat untukmenghubungkan rangkaian satu
dengan rangkaian lain, dimana breadboard ini juga merupakan tempat kabel
jumper diletakkan.
D. DIAGRAM WIRING

E. PROSEDUR 1 (REAL)
1. Buat koneksi ke NodeMcu ESP8266 ke board seperti pada diagram koneksi.
2. Buka Arduino IDE di komputer
3. Buat file baru; File → New
4. Ketikkan program yang dibuat dan Save pada lokasi yang diinginkan.
5. Download terlebih dahulu library NodeMcu ESP8266 pada bagian sketch pada
menu Arduino IDE
6. Kompilasi program dengan meng-klik opsi Verify pada menu.
7. Jika program berhasil dikompilasi, koneksikan NodeMcu ESP8266 ke computer
menggunakan kabel USB. Setelah terkoneksi, masuk ke Tools → Board → Pilih
opsi NodeMcu 1.0(ESP – 12E Module)
8. Setelah memilih board, masuk ke Tools → Port → Pilih NodeMcu 1.0(ESP – 12E
Module) COM port 3
9. Sekarang unggah program ke Arduino board dengan mengklik pilihan Upload.
10. Amati outputnya.

F. PROSEDUR 2 (THINKERCAD)

1. Buka Thinkercad di computer


2. Jika sudah masuk klik “Design”
3. Lalu klik “New”
4. Lalu klik “Circuit”
5. Jika sudah buat Koneksi seperti gambar diatas
6. Setelah itu masukan source code pada bagian “Code”
7. Jika sudah klik “Start simulasion”
8. Amati hasilnya

G. SOURCE CODE
 Arduino IDE

#include <ThingerESP8266.h>
#include <ESP8266Wifi.h>

//konfigurasi untuk thinger.io


#define USERNAME "ferdianhidayat22"
#define DEVICE_ID "NodeMCU_ESP8266"
#define DEVICE_CREDENTIAL "sSgrb0J?E$tuDhI7"

//variabel untuk thinger.io


ThingerESP8266 thing(USERNAME,DEVICE_ID,DEVICE_CREDENTIAL);

//konfigurasi wifi
const char* ssid ="IOTproject";
const char* password
="12345678";

//variabel untuk kondisi deteksi api


String kondisi = "";

#define FLAME_PIN 5 //pin D1


#define BUZZER_PIN 2 //pin D4
#define LED_PIN 4 //pin D2

//konfigurasi millis
unsigned long previousMillis = 0;
const long interval = 3000; //3 detik
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(FLAME_PIN, INPUT);
pinMode(BUZZER_PIN, OUTPUT);
pinMode(LED_PIN, OUTPUT);

//Koneksi wifi
WiFi.begin(ssid, password);
//cek koneksi wifi
while(WiFi.status() != WL_CONNECTED)
{
delay(500);
digitalWrite(LED_PIN, LOW);
}

//apabila terkoneksi
digitalWrite(LED_PIN, HIGH);
//hubungkan modeMCU ke Thinger.io
thing.add_wifi(ssid, password);

//variabel data yang akan di kirm ke thinger.io


thing["Dataku"] >> [](pson & out)
{
out ["kondisi "] = kondisi;
};
}

void loop() {
//pengujian millis
unsigned long currentMillis = millis(); //baca waktu millis saat ini
if(currentMillis - previousMillis >= interval)
{
//update previousMillis
previousMillis = currentMillis;

//baca sensor api


//ada api = 0, tidak ada api = 1
int api = digitalRead(FLAME_PIN);
if(api == 0)
{
//ada api, nyalakan buzzer
digitalWrite(BUZZER_PIN, HIGH);
kondisi = "Ada api diruangan
Logistik";
//kirim email
thing.call_endpoint("Deteksi_Api");
}
else
{
//tidak ada api, buzze mati
digitalWrite(BUZZER_PIN, LOW);
kondisi = "Aman";
}
thing.handle(); //memicu koneksi nodemcu ke thinger.io
}
}

 Thinkercad

#define Led_Pin 2
#define Pot_Pin A0
int A = 0;

void setup() {
pinMode(Led_Pin, OUTPUT);
pinMode(Pot_Pin, INPUT);
Serial.begin(9600);
}

void loop() {
Baca_Digital();
}

void Baca_Analog(){

A = analogRead(Pot_Pin);
Serial.println(A);

analogWrite(Led_Pin, A);
}

void Baca_Digital(){
A = analogRead(Pot_Pin);
Serial.println(A);
if (A < 10){
digitalWrite(Led_Pin, LOW);
}
else{
digitalWrite(Led_Pin, HIGH);
}
}

H. HASIL
Setelah dilakukan berbagai pengujian dan analisa terhadap Fire Detection System baik
perangkat keras maupun perangkat lunak, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan sistem alat alarm kebakaran berbasis IOT berhasil dilakukan sesuai
dengan harapan, kemudian dapat digunakan untuk mengantisipasi atau
meminimalis kebakaran rumah.
2. Sistem alat alarm kebakaran berbasis IOT mampu mendeteksi adanya api atau
asap dan memberi sinyal berupa alarm sehingga pemilik rumah mengetahui gejala
kebakaran dan mampu mengantisipasi dalam waktu cepat.
3. Sistem alat alarm kebakaran berbasis IOT sangat efektif dengan biaya terjangkau
sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai