Anda di halaman 1dari 8

SIMULASI SISTEM PEMANTAU KEAMANAN RUMAH

DENGAN SENSOR PIR DAN KAMERA BERBASIS


MIKROKONTROLER DAN INTERNET OF THINGS (IOT)

Disusun oleh :

Alfiah Solikhah 062030701626

Dedi Agusman 062030701627

Muhammad Pradana 062030701635

Valencia Maharani Sonia Putri 062030701640

Widodo 062030700261

Yeni Tamala 062030700263

Kelas : 5CB

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

2022
1. Buatlah rangkaian komponen project akhir menggunakan aplikasi wokwi sesuai
dengan proposal masing-masing kelompok. Jika terjadi perubahan ide/proposal
project harap laporkan ke dosen.
Link Simulasi : https://wokwi.com/projects/346007232856457811

Hasil Running Simulasi :


*) Ketika sensor PIR tidak mendeteksi objek

**) Ketika sensor PIR mendeteksi objek


2. Jika komponen yang akan digunakan tidak tersedia pada aplikasi wokwi maka
boleh diganti dengan menggunakan komponen yang sejenis, atau minimal memiliki
fungsi yang sama dengan komponen di dalam proposal.
Pada simulasi aplikasi wokwi tidak tersedia komponen NodeMCU yang dipakai
oleh Kelompok 2, yaitu ESP32-CAM. Pada simulasi kali ini, kami mengganti
ESP32-CAM menggunakan ESP32 yang memiliki fungsi yang kurang lebih sama
tetapi pada ESP32 belum dilengkapi oleh module kamera.

3. Analisislah masing – masing komponen yang digunakan, jelaskan fungsi masing-


masing komponen, dan berikan kesimpulan!
a. ESP32 berfungsi sebagai mikrokontroler pada rangkaian simulasi. ESP32
adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System merupakan
penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia
modul WiFi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem
aplikasi Internet of Things.
b. Sensor PIR (Passive Infra Red) berfungsi untuk untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR dapat mendeteksi
radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi
radiasi. Pada simulasi kali ini, sensor PIR digunakan sebagai input untuk
mendeteksi adanya gerakan atau tidak.
c. Resistor, resistor berfungsi untuk membatasi aliran arus. Resistor dapat
menahan arus dan memperkecil besar arus. Pada simulasi kali ini resistor
berfungsi untuk memperkecil besar arus pada output LED.
d. LED (Light Emitting Diode), berfungsi sebagai keluaran/output rangkaian
simulasi dengan mengeluarkan cahaya ketika arus listrik melewatinya. LED
memiliki sifat mengeluarkan cahaya tampak apabila diberi tegangan bias maju
dengan arah pancaran menyebar.
e. LCD (Liquid Crystal Display), berfungsi sebagai keluaran/output rangkaian
simulasi dengan keluaran berupa teks huruf, angka, ataupun simbol. LCD
adalah komponen sejenis layar panel datar yang menggunakan kristal cair
dalam pengoperasian utamanya.
f. Kabel Jumper, berfungsi untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat
juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika.

Analisa Source Code :


#include <LiquidCrystal_I2C.h> // Library LCD
// Deklarasi LCD
LiquidCrystal_I2C LCD = LiquidCrystal_I2C(0x27, 16, 2);

int ledPin = 15; // Deklarasi variabel input pin LED


int inputPin = 14; // Deklarasi variabel input pin
Sensor PIR
int pirState = LOW; // Pada saat memulai, Sensor PIR
dimulai dari LOW
int val = 0; // Deklarasi variabel untuk membaca
status pin

void setup() {
pinMode(ledPin, OUTPUT); // Deklarasi LED sebagai Output
pinMode(inputPin, INPUT); // Deklarasi Sensor PIR sebagai
Input

// Program Awal LCD


LCD.init();
LCD.backlight();
LCD.setCursor(1,0);
LCD.print(" KELOMPOK 2 ");
LCD.setCursor(1,1);
LCD.print(" KELAS 5CB ");
delay (500);

LCD.clear();
LCD.setCursor(1,0);
LCD.print("SISTEM PEMANTAU KEAMANAN");
LCD.setCursor(1,1);
LCD.print("KEAMANAN RUMAH");
delay (500);
LCD.clear();
LCD.setCursor(1,0);
LCD.print(" MULAI ");
delay(700);
LCD.clear();
}

void loop() {
val = digitalRead(inputPin); // Membaca nilai input
if (val == LOW) { // Jika Input LOW, maka :
digitalWrite(ledPin, LOW); // LED tidak menyala
if (pirState == LOW) {
// Jika, input LOW maka akan LCD akan mengeluarkan output
"TIDAK TERDETEKSI GERAKAN"
LCD.init();
LCD.backlight();
LCD.setCursor(0,0);
LCD.print("TIDAK TERDETEKSI");
LCD.setCursor(0,1);
LCD.print(" GERAKAN ");
// Output program akan terganti, jika input bernilai HIGH
pirState = HIGH;
}
} else {
digitalWrite(ledPin, HIGH); // Menuliskan nilai LED/output
bernilai HIGH
if (pirState == HIGH) { // Jika Input HIGH, maka :
// Jika, input HIGH maka akan LCD akan mengeluarkan output
"TERDETEKSI GERAKAN"
LCD.init();
LCD.init();
LCD.backlight();
LCD.setCursor(0,0);
LCD.print(" TERDETEKSI ");
LCD.setCursor(0,1);
LCD.print(" GERAKAN ");
// Output program akan terganti, jika input bernilai LOW
pirState = LOW;
}
}
}
Kesimpulan :

1. Pada simulasi perangkat IoT diperlukan mikrokontroller yang sudah tersedia


module Wifi di dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem
aplikasi Internet of Things seperti ESP32.
2. Pada rangkaian alat Sistem Pemantauan Keamanan Rumah, digunakan sensor
PIR sebagai input untuk mendeteksi pergerakan yang ada di dalam rumah. Serta
menggunakan LED dan LCD sebagai output untuk mengindikasikan jika
terdeteksi pergerakan objek.
3. Komponen resistor digunakan untuk menahan arus dan memperkecil besar arus
pada komponen output LED.
4. Kabel Jumper berfungsi untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat
juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika.
5. Pada rangkaian simulasi, menggunakan input sensor PIR dan output berupa
LED dan LCD. Jika sensor PIR tidak mendeteksi objek, maka LED akan mati
dan LCD mengeluarkan output ‘Tidak Terdeteksi Gerakan’. Sedangkan, jika
sensor PIR mendeteksi gerakan maka LED akan menyala dan LCD
mengeluarkan output berupa ‘Terdeteksi Gerakan’.

Anda mungkin juga menyukai