PELAJAR Bergotong-
Mandiri Royong
PANCASILA
Bernalar Kreatif
Kritis
Lingkungan
Lingkungan
Daya Saing
Ekosistem Inovasi
Proses Diklat
Ketersesuaian
Kualitas Diklat
Kebutuhan
Pengakuan
Kompetensi
Kurikulum Diklat
Proses
Sarana/Prasarana
SCORE OF EACH COMPONENTS OF GLOBAL KNOWLEDGE INDEX (ASEAN-6)
73,8
72,8
100,0 80
85,4
78,2
75,2
60,2
74,2
55,6
80,0
54,9
54,4
53,9
53,9
53,6
53,4
66,3
65,8
64,4
51,3
60
63,1
50,6
62,9
50,3
50,2
61,7
61,8
49,5
49,3
49,3
48,7
59,3
59,3
47,7
59,3
59,1
58,5
58,2
46,1
46,1
44,9
44,7
44,7
61
53,9
60
60
52,3
50,8
49,6
60,0
40
40,0
20
20,0
0,0 0
Singapore Malaysia Thailand Phillippines Vietnam Indonesia Phillippines Singapore Malaysia Vietnam Thailand Indonesia
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
55,7
54,5
80,0 60,0
53,4
53,3
60,8
60,8
57,4
50,0
56,0
51,4
51,4
60,0
48,2
45,6
34,2
33,1
32,9
40,0
31,5
38,7
38,0
37,3
36,3
36,3
36,1
35,6
26,3
26,2
25,7
33,6
32,7
24,7
24,3
24,3
24,2
24,1
31,6
30,9
40,0
23,1
22,8
30,1
22,5
30,0
29,5
29,4
29,4
28,1
18,2
17,5
15,4
15,2
14,5
20,0
20,0
10,0
0,0 0,0
Singapore Malaysia Thailand Phillippines Indonesia Vietnam Singapore Malaysia Thailand Phillippines Vietnam Indonesia
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
SCORE OF EACH COMPONENTS OF GLOBAL KNOWLEDGE INDEX (ASEAN-6)
85,9
100,0 100,0
84,2
80,9
78,0
77,6
76,6
76,1
76,0
70,3
80,0 80,0
64,2
63,2
62,0
60,0
59,6
58,2
57,3
57,3
57,3
55,7
54,6
53,8
53,8
53,6
53,6
53,1
52,0
52,0
51,9
51,4
50,4
49,2
49,2
49,0
48,9
48,6
48,4
48,4
48,3
48,4
47,2
45,5
45,2
45,2
60,0 60,0
44,0
43,4
43,2
42,1
42,2
40,0 40,0
20,0 20,0
0,0 0,0
Singapore Malaysia Thailand Phillippines Indonesia Vietnam Singapore Malaysia Thailand Vietnam Phillippines Indonesia
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
81,3
80,7
80,4
67,7
67,4
66,7
66,4
80,0
64,6
62,9
61,8
60,9
60,5
60,0
59,8
59,3
58,8
58,7
57,1
56,3
56,1
55,3
60,0 2017, ranking Indonesia di kalangan ASEAN-6
berada paling bawah.
40,0
20,0
• Di ASEAN-6 kinerja Indonesia tertinggal pada
komponen pre-university education, vocational
0,0 education, R&D and innovation, dan economy.
Singapore Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Phillippines Indonesia berada pada posisi kedua terbawah pada
2017 2018 2019 2020
komponen higher education, ICT, dan enabling
environment.
TREND PRESTASI INDONESIA HASIL SURVEY PISA 2018
Target
428
Target Target
446 427
Disparitas Kemampuan antar Wilayah:
Skor PISA DKI dan DIY Sejajar dengan Malaysia dan Brunei
95% Confidence Interval Pada PISA 2018, dilakukan oversample provinsi DIY dan
Skor Membaca
DKI. Hasil menunjukkan skor membaca DKI dan DIY
Malaysia
sejajar dengan Malaysia dan Brunei. Namun hal ini
DIY
juga menunjukkan disparitas mutu yang lebar di
DKI
Brunei Darussalam
Indonesia
380 400 420 440
LULUSAN PENDIDIKAN DAN KELUHAN PENGGUNA TENAGA KERJA
Isu Pembangunan DIY dan
Pendidikan Trend GLOBAL:
• Global trend -SDGs Jumlah Out put/Lulusan pertahun
• Tuntutan Kompetensi
ISU PEMBANGUNAN abad 21 dan RI 4.0 Sumbangan APK-APM
DIY • Pergeseran Paradigma
1. Ketimpangan Pebelajaran ; ADMINISTRASI Angka harapan Lama Sekolah
Antar Wilayah ü Lifelong Learning
2. Kemiskinan dan ü Student Center Learning Rata-rata Lama Sekolah
Ketimpangan Perluasan (SCL);
Pendapatan Kesempatan • Pemanfaatan TIK Kontribusi IPM dr bidang Pendidikan
3. Disparitas Indeks
Pembangunan Perubahan Rata2 Nilai AN--PISA-GKI
Manusia
Peningkat PROSES
PENDIDIKAN PARADIKMA PSIKOLOGIS
4. Keterbatasan an Mutu Jumlah Siswa Lulus Bersertifikasi LSPP
DIKSI
Kemampuan Rata2 Nilai Ujian Daerah
Pembiayaan Relevansi 1) Kualitas Pendidikan Keunggulan Komparatif dan Kompetitif
Keuangan
(pengajaran dan Karakter Budaya –Pel. Pancasia
5. Konsistensi
Tata Kelola pembelajaran)
Pengembangan % Lulusan Melanjutkan
Kawasan Selatan Pendidikan 2) Pofesionalisme,
6. Transnasional
kualitas, pengelolaan EKONOMI % Lulusan berWirausaha
7. Pemanfaatan dan penempatan
pendidik dan tenaga % Lulusan Terserap Kerja.
Teknologi
Informasi kependidikan yang
Pemenuhan Standar SPM
8. SDM Berkualitas merata;
FASILITASI
dan Berdaya Saing 3) Penjaminan AKREDITASI SEKOLAH
pemerataan;
4) Link and Match Manajemen yg EFEKTIF &EFISIEN
DIKSI-SMK
ü Kebutuhan SDM di DUDIKA
ü Kerja sama Dudika;
ü Jejaring Dudika
ü dll
WIRAUSAHA
PROSES di
Sekolah Inkubasi Wirausaha SMK
Menteri Energi dan Sumber a. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK yang terkait dengan bidang energi dan sumber daya mineral;
Daya Mineral b. Menyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job title), dan lokasi industri energi yang terkait
dengan lulusan SMK;
c. Mendorong industri energi untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan
PKL dan magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; dan
d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Menteri Kesehatan a. Menyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job title), dan lokasi fasilitas kesehatan yang
terkait dengan lulusan SMK;
b. Mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memberikan akses yang lebih luas bagi
siswa SMK untuk melakukan PKL dan magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK;
c. Memberikan kesempatan yang luas kepada lulusan SMK bidang kesehatan untuk bekerja sebagai asisten
tenaga kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya; dan
d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Para Gubernur a. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan SMK
yang bermutu sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing;
b. Menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana SMK yang memadai dan
berkualitas;
c. Melakukan penataan kelembagaan SMK yang meliputi program kejuruaan yang dibuka dan lokasi
SMK; dan
d. Mengembangkan SMK unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
PERPRES RI NOMOR 68 Th 2022 tentang REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI
DAN PELATIHAN VOKASI
Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dilakukan melalui upaya
pembenahan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi secara menyeluruh,
berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.
1. kebutuhan SDM/ tenaga kerja kompeten;
2. penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi;
3. penyelarasan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi;
4. penjaminan mutu Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi;
Ruang lingkup 5. koordinasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi;
6. peran Pemerintah Daerah;
7. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
8. pendanaan.
Penyadaran
Proses
Pemberdayaan
PEMANTAPAN
Inkubasi
Pengembangan
PPKS Peran BKK
BKK
1. Melakukan koordinasi, kerja sama networking, dan
konsultasi dengan Dunia kerja dan instansi terkait
(memperoleh informasi lowongan, jenis, keterampilan,
kompetensi kerja);
2. Melakukan bimbingan karir peserta didik sesuai tuntutan
dunia kerja;
3. Penyelenggaraan dan penguatan Bursa Kerja Khusus;
4. Menyusun proyeksi kebutuhan tenaga kerja lulusan yang
meliputi; tingkat kompetensi, jenis, jumlah, lokasi, dan
waktu;
5. Melaksanakan pemasaran, penyaluran dan penempatan
tenaga kerja;
6. Menyelenggarakan layanan konsultasi bagi peserta didik
yang masih belajar dan/atau lulusan;
7. Memberikan advokasi sekolah sekitar/sekolah imbasan
dan mendorong SMK lain membentuk Pusat
Pengembangan Karir Siswa/Bursa Kerja Khusus.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Kurikulum lama Kurikulum baru
Semester 1 diawali langsung dengan materi hardskills, tanpa Semester 1, diawali Penguatan (Fondasi) Literasi, Numerasi, Kreatifitas, Softskills,
penguatan softkskills dan passion yang mencukupi sebagai fondasi. Leadership & Karakter. Semester-semester selanjutnya à Hardskills melalui Project-
based Learning (PBL)
Mapel-mapel teori terlalu berisi/bersifat akademik Mapel-mapel Teori kontennya diarahkan menjadi vokasional/ terapan
Belum ada mapel PBL Mapel (baru) – Project-based Learning, Ide Kreatif & Kewirausahaan
(3 Semester) - juga untuk penguatan ‘Teaching Factory’ di SMK
Belum mewajibkan magang/prakerin minimal 1 semester Magang/Praktek Kerja Industi (Prakerin) Minimal 1 semester / boleh lebih
(banyak industri mengeluhkan magang hanya 2-3 bulan saja)
Mapel Kejuruan belum menerapkan PBL, bila ada project à belum Mapel Kejuruan menggunakan PBL (project riil dari konsumen/industri, menghasilkan
rill yang seharusnya berasal dari industry atau konsumen. Serta, produk), kontennya lebih dibebaskan sesuai konteks
kontennya terlalu kaku dan tidak fleksibel Lulusan (selain menerima ijazah dan sertifikasi kompetensi) juga akan menerima Portofolio PBL
(beberapa project yang diakui oleh industri/konsumen)
Belum ada mapel pilihan Mapel Pilihan (baru) selama 3 Semester, sebanyak 2-3 Mapel Pilihan per semester
(misalnya: Digital Marketing, Multimedia, Hospitality, Public Speaking, Bahasa Asing,
dan sebagainya)
Belum ada mapel Informatika (logika & Teknologi Digital) Mapel (baru) yaitu ‘Informatika’ (berisi Logika & pemanfaatan Teknologi Digital)
Masih sporadis dan belum terkoordinasi Disusun bersama ratusan praktisi & pimpinan dari Industri, Asosiasi Profesi, Pemda, dan
mitra, serta para ahli Pendidikan (BSKAP), dan semaksimal mungkin mengacu pada
SKKNI
Konsep
Untuk dipelajari dan dikritisi bersama Roles
Coaching, Facilitating, Mentoring,
Materi- Materi- Materi selama ini
& Teaching
materi materi DIKURANGI
Dasar
Umum
Dasar
Teknis
dan/atau
DIPADATKAN TeFa + PBL
Bisa berbentuk, sbb:
Membangun Termasuk untuk persiapan TeFa & PBL INDUSTRI MANUFAKTUR
- Literasi (di semester berikutnya) KONTRAKTOR *
PBL
- Skills Digital
- Numerasi
- Kreatifitas - Skills Presentasi
KONSULTAN
HOTEL
PRAKERIN
- Skills Kewirausahaan
- Berpikir Kritis
- PASSION & VISI - Menyusun Profil Perusahaan RUMAH FASHION
KATERING
/ MAGANG
- Menyusun Penawaran & RAB
Life Skills
- Dan lain-lain PERCETAKAN
Skills - Industry Visit (bukan Magang/prakerin) SOFTWARE HOUSE
Praktis
Komuni Penduku AGRI-BISNIS
Roles
kasi BERBAGAI MACAM INDUSTRI
ng Teaching,
PRODUCTION HOUSE
Facilitating PBL, Dan lain-lain
Coaching, Mentoring Memungkinkan: Lintas Prodi/Program Keahlian Termasuk Mapel-mapel Normatif
Pembelajaran Berbasis Project Nyata
Teaching Factory + Project-based Learning
5
Operator
Pemesinan
1
INDUSTRI - MITRA
(Mata Kuliah
“CNC”, “Proses
Produksi”, “QC”, 6
3D Printing”)
Product/
9
Peningkatan
Process
5 Kegiatan Pembelajaran sehari-hari Omzet TeFa
Designers Mengelola TeFa & berproduksi
(Mata Kuliah
“CAM”, ”CAD”,
“Product Design”) Marketing
Finance & Sales
4 CEO
Warehouse/inventory
4 Product 7
Ideation
Pasar online
4 (banyak mata kuliah yang terlibat dalam
3
aktivitas CEO, Finance, Marketing, Sales,
Warehouse & Inventory, PPIC, dsb)
8 8
2 Mhs/siswa dibina/diajar
oleh Dosen/Guru dan
Praktisi Industri Konsumen
PENUTUP
1. Impelementasi Kurikulum merdeka Pendidikan Vokasi konsep utamanya
adalah Bagaimana Memodifikasi Pembelajaran agar lulusan memiliki
Kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja masa depan;