Anda di halaman 1dari 49

KONSEP KURIKULUM MERDEKA

DAN MERDEKA BELAJAR


Adapted by :
POKJAWAS MADRASAH
KANTOR KEMENAG KAB. LOMBOK TIMUR

Selong, 29 Desember 2022


Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi bagi satuan pendidikan untuk melakukan
pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji
ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan
Kurikulum Darurat Kurikulum Kurikulum kebijakan
(Kur-2013 yang Darurat, dan Darurat, kurikulum nasional
disederhanakan) berdasarkan
Kurikulum dan Kurikulum
evaluasi terhadap
Prototipe di SP Merdeka sebagai kurikulum pada
dan SMK PK opsi bagi satuan masa pemulihan
pendidikan pembelajaran

2
MERDEKA BELAJAR
CURAH PENDAPAT……….

Apa yang Bapak dan Ibu ketahui


tentang merdeka belajar ?
CURAH PENDAPAT

Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh


pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan
penilaian belajarnya.

Dari Sudut pandang Pengajar, merdeka belajar berarti


belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan,
memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap
proses dan hasil belajar
MERDEKA BELAJAR
Belajar Bukan untuk Ujian Tapi untuk mencapai tujuan belajar yang
bermakna
Belajar bukan dikendalikan pengajar
(Guru) Tapi disepakati bersama antara
Pengajar dan Pelajar (Guru+Siswa)
Belajar bukan dengan cara yang
seragam Tapi cara diferensiasi cara Belajar

Belajar bukan hanya menghafal Tapi menalar dan menyelesaikan


rumus masalah

Belajar bukan untuk dinilai pengajar Tapi belajar bersama untuk


membangun kesadaran
Belajar bukan dinilai oleh besarnya
Tapi oleh karya yang bermakna
angka
KONSEP GURU MERDEKA BELAJAR

Guru merdeka belajar adalah guru


yang senantiasa berefleksi untuk
menyesuaikan pemikiran dan
perbuatannya terhadap perubahan
dalam upaya mencapai tujuan
KOMITMEN PADA TUJUAN

1.Melakukan praktek yang


membuatnya sadar utuh terhadap
Pembelajaran yang esensial
2.Memahami dan memprioritaskan
murid sebagai subjek
3.Menetapkan tujuan dan target
yang menantang tapi realistis
CARA 5M PADA PEMBELAJARAN
MERDEKA BELAJAR

1.Memanusiakan hubungan
2.Memahami Konsep
3.Membangun Keberlanjutan
4.Memilih Tantangan
5.Memberdayakan konteks
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.

12
2 Lebih Merdeka

Peserta didik: Peserta didik menentukan


kegiatan pembelajaran sesuai dengan profil
pelajar.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan


perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan


mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

13
3 Lebih Relevan dan Interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan


kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

14
S L I D E 15

STRUKTUR KURIKULUM

Kurikulum Merdeka
Kurikulum 2013
 Pembelajaran instrakurikuler (70
 Struktur kurikulum – 80 %)
berpedoman pada  Pembelajaran berbasis proyek
KMA 184 Tahun untuk penguatan karakter profil
2019 pelajar pancasila (20-30%)
STRUKTUR KURIKULUM MI, MTs DAN MA

STRUKTUR KURIKULUM MI
1. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
1
2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI

2
STRUKTUR KURIKULUM MTS
1. Fase D untuk kelas VII, VIII dan IX

STRUKTUR KURIKULUM MA
3 1. Fase E untuk kelas X
2. Fase F untuk kelas XI dan XII
Capaian Pembelajaran
Kemenag
Keputusan Dirjen Pendis No. 3211 tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran PAI dan B.
Arab Kurikulum Merdeka Pada Madrasah

Kemendiknasristek
Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 Tentang
Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Dasar dan
Jenjang Menengah Pada Kurikulum Merdeka

Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 Tentang


Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar pancasila
pada Kurikulum Merdeka
STRUKTUR
KURIKULUM
TINGKAT MI
STRUKTUR KURIKULUM
TINGKAT MTS
Alokasi Intrakurikuler per tahun (pekan)
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam*:
a. Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. Fikih 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. SKI 72 (2) 72 (2) 64 (2)
STRUKTUR 2. Bahasa Arab 144 (4) 72 (2) 64 (2)
3. Pendidikan Pancasila 72 (2) 72 (2) 64 (2)
KURIKULUM 4. Bahasa Indonesia 108 (3) 108 (3) 108 (3)
5. Matematika 108 (3) 108 (3) 108 (3)
MERDEKA MA 6. Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah,
288 (8)
Geografi
8. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 64 (2)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 72 (2) 64 (2)

Mata 10. Sejarah


11. Informatika 72 (2)
72 (2) 64 (2)

Pelajaran 12. Seni dan Budaya***:


a. Seni Musik
72 (2) 72 (2) 64 (2)

Umum
b. Seni Rupa
c. Seni Teater
d. Seni Tari

13. Muatan Lokal 72 (2)**** 72 (2)**** 64 (2)****


20
Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
Kelompok Mata Pelajaran Agama:

STRUKTUR
1. Ilmu Tafsir
2. Ilmu Hadits
3. Usul Fiqih

KURIKULUM 4. Bahasa Arab


Kelompok Mata Pelajaran MIPA:

MERDEKA MA 1.
2.
Biologi
Kimia
3. Fisika
4. Informatika

Mata Pelajaran 5. Matematika tingkat lanjut


Kelompok Mata Pelajaran IPS:

Pilihan
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi 792 (22) 704 (22)
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
 Siswa memilih minimum 2 kelompok 3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
pilihan hingga syarat minimum jam
5. Bahasa Mandarin
pelajaran terpenuhi 6. Bahasa Jepang
 memilih 4 - 5 mata pelajaran 7. Bahasa Jerman
 Maksimal pilihan yang diambil dari 1 8. Bahasa Prancis
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya:
kelompok mata pelajaran pilihan
Prakarya dan kewirausahaan (budidaya, kerajinan,
adalah 3 mata pelajaran 1.
rekayasa, atau pengolahan)
Total per tahun*******: 1584 (44) 1800 (51) 1624 (51)
IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA MADRASAH

kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka di Madrasah

a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata a. Kurikulum merdeka diterapkan pada RA, MI, MTs, MA
pelajaran selain PAI dan Bahasa Arab dan MAK secara terbatas pada madrasah
berdasarkan ketetapan dari Kemendikbud percontohan/piloting mulai TP 2022/2023

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar b. Tahun pertama pelaksanaan terbatas diterapkan
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada peserta didik RA usia 4 sampai 5 tahun, kelas 1
berdasarkan KMA 183 Tahun 2019. dan 4 MI, kelas 7 MTs dan kelas 10 MA/MAK.

c. Struktur kurikulum RA berdasarkan KMA 792 c. Tahun kedua diterapkan pada peserta didik RA usia 5
Tahun 2018. sampai 6 tahun, kelas 1, 2, 4, dan 5 MI, kelas 7 dan 8
MTs, dan kelas 10 dan 11 MA/MAK.
d. Struktur kurikulum MI, MTs, MA dan MAK
dan pedoman implementasinya berdasarkan d. Tahun ketiga diterapkan pada peserta didik semua
KMA184 Tahun 2019. tingkatan
MEKANISME IKM

Alur Pelaksana Kurikulum Merdeka


• Madrasah secara mandiri melakukan persiapan
implementasi kurikulum merdeka.
• Madrasah menyusun dan mengembangkan kurikulum
operasional tingkat satuan pendidikan (KOSP)
• Madrasah yang sudah siap menerapkan Kurikulum
Merdeka mengajukan usulan kepada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
• Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
mengusulkan madrasah pelaksana Kurikulum
Merdeka kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi.
• Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
mengusulkan madrasah pelaksana Kurikulum
Merdeka kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
untuk mendapat penetapan.
• Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menetapkan
madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka.
• Madrasah yang telah ditetapkan sebagai pelaksana
Kurikulum Merdeka dapat memilih 2 (dua) pilihan dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
• DirJen Pendis melakukan penyesuaian EMIS dan
SIMPATIKA atau penyesuaian kebijakan GTK pada
madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana
Kurikulum Merdeka.
• Direktorat Jenderal berhak menunjuk madrasah untuk
menjadi piloting pelaksana kurikulum Merdeka.
P5 DAN PPRA PADA MADRASAH

pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku


yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang
Profil Pelajar universal dan menjunjung tinggi toleransi demi
Pancasila terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta
perdamaian dunia

profil pelajar Pancasila di madrasah yang mampu


mewujudkan wawasan, pemahaman, dan perilaku
Profil Pelajar taffaquh fiddin sebagaimana kekhasan kompetensi
Rahmatan lil keagamaan di madrasah, serta mampu berperan di tengah
alamin masyarakat sebagai sosok yang moderat, bermanfaat di
tengah kehidupan masyarakat yang beragam serta
berkontribusi aktif menjaga keutuhan dan kemulyaan
negara dan bangsa Indonesia.
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
Proyek Penguatan Profil Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pelajar Pancasila Rahmatan lil ‘Alamiin
• Kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang • Kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
karakter kompetensi dan karakter
• Pelaksanaan proyek dilakukan secara fleksibel, dari • beriringan dan dapat disatukan dengan Proyek
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila
• Proyek dapat dirancang secara terpisah atau terpadu • Pelaksanaan dilakukan secara fleksibel, dari segi
dengan pembelajaran intrakurikuler. muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan
• Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek • Proyek penguatan dirancang terpisah dari
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler
intrakurikuler • madrasah dapat melakukan secara terpadu dengan
• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja pembelajaran intrakurikuler
untuk merancang dan menyelenggarakan proyek • Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan proyek
PROYEK????????????????

• Proyek adalah tugas yang kompleks, berdasarkan tema yang menantang, yang
melibatkan siswa dalam mendesain, memecahkan masalah, mengambil keputusan,
atau kegiatan investigasi; memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dalam menghasilkan produk
• Stoller (2006), mendefinisikan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai pembelajaran
yang menggunakan Proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas-aktivitas siswa untuk menghasilkan produk dengan
menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk
yang dimaksud adalah hasil Proyek berupa barang atau jasa dalam bentuk desain,
skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Melalui
penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek, siswa akan berlatih merencanakan,
melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan menampilkan atau melaporkan hasil
kegiatan. (Thomas, Mergendoller, and Michaelson, 1999).
TEMA P5 DAN PPRA

• Tema Profil Pelajar


Pancasila Aku Sayang
Proyek penguatan profil
Bumi, Aku Cinta
pelajar Pancasila pada MI, Tema-tema utama proyek penguat-
Indonesia, Bermain dan
MTs,MA, MAK an profil pelajar Rahmatan lil
Bekerja sama,
mengambil alokasi waktu ‘Alamiin yang dapat dipilih dari
Imajinasiku/Imajinasi
20-30% dari total jam nilai-nilai moderasi beragama :
dan Kreativitasku
pelajaran selama 1 tahun 1. Berkeadaban (ta’addub),
• Proyek Penguatan Profil dengan tema: 2. Keteladanan (qudwah),
Pelajar Rahmatan lil 1. Hidup Berkelanjutan, 3. Kewarganegaraan dan
‘Alamiin di RA 2. Kearifan Lokal, kebangsaan (muwaṭanah),
difokuskan pada 3. Bhinneka Tunggal Ika, 4. Mengambil jalan tengah
penanaman moderasi 4. Bangunlah Jiwa & (tawassuṭ),
Beragama yang dapat Raganya 5. Berimbang (tawāzun),
diimplementasikan 5. Demokrasi Pancasila 6. Lurus dan tegas (I’tidāl),
melalui kegiatan yang 6. Berekayasa & Bertekno- 7. Kesetaraan (musāwah),
terprogram dalam logi untuk membangun 8. Musyawarah (syūra),
proses pembelajaran NKRI 9. Toleransi (tasāmuh),
maupun pembiasaan 7. Kewirausahaan 10.Dinamis & inovatif (tathawwur
dalam mendukungRA MI,MTs,MA wa ibtikâr)
8. Kebekerjaan
sikap-sikap moderat
P R O Y E K P E N G U ATA N P R O F I L PA N C A S I L A

 2 proyek dengan 2 tema berbeda di MI


 3 proyek dengan 3 tema berbeda di MTs dan MA kelas X,
 2 proyek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII MA
 3 proyek (2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan) di kelas X
MAK
 2 proyek (1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan) di kelas XI
MAK
 1 proyek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII
KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH

1. Dikembangkan dan dikelola oleh madrasah dengan mengacu pada struktur kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah/kearifan lokal.
3. Dalam mengembangkan dan mengelola melibatkan instansi terkait, komite Madrasah dan
masyarakat.
4. Komponen kurikulum terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan dan
kekhasan madrasah, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan Pembelajaran serta pelaksanaan
pembelajaran.
5. Pada dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran, madrasah dapat menggunakan, memodifikasi,
atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, modul ajar lain yang memiliki
kesesuaian dan ketepatan, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran.
6. Madrasah memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan Kurikulum
Operasional Madrasah.
7. Ketentuan lebih lanjut dalam panduan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN IKM PADA
MADRASAH

Sosialisasi Pendampingan
1. Dilaksanaan oleh Kementerian di tingkat pusat 1. memberi penguatan dan bantuan teknis pelaksanaan
dalam hal ini Direktorat Jenderal, Badan Litbang kurikulum
dan Balai Diklat, Kanwil Kementerian Agama 2. Pendampingan meliputi perencanaan dan
Provinsi dan Kantor Kementerian Agama pengembangan kurikulum operasional pada
Kabupaten/Kota. madrasah, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran serta penilaian atau asesmen
2. Dilaksanakan oleh KKM, KKRA, MGMP, dan
pembelajaran, serta hal-hal teknis lainnya yang
KKG sesuai dengan kondisi madrasah/ daerah dibutuhkan madrasah.
3. Memberi pemahaman kepada pemangku
3. Teknis pelaksanaan pendampingan dilakukan oleh
kepentingan di madrasah tentang aspek
Direktorat Jendral, Kanwil Kementerian Agama
konseptual dan teknis implementasi Provinsi, Perguruan Tinggi dan Kantor Kementerian
4. Mengondisikan seluruh pemangku kepentingan di Agama Kabupaten/Kota
madrasah mampu mengimplementasikan 4. Dilakukan sesuai dengan kondisi madrasah/ daerah
kurikulum
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah
bertujuan untuk menjamin bahwa implementasi kurikulum merdeka di
madrasah berjalan optimal sesuai dengan harapan.
Monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum merdeka pada
Madrasah merupakan serangkaian kegiatan terencana, sistematis dalam
mengumpulkan dan mengolah informasi data yang valid dan reliabel dari
semua tahapan pelaksanaan kurikulum merdeka pada madrasah.
Evaluasi bertujuan untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi,
kelayakan (feasibility) rancangan, implementasi kurikulum dan
pembelajaran pada Madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka. Hasil
evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki dan
menentukan tindak lanjut pengembangan kurikulum pada pelaksanaan
Kurikulum Merdeka selanjutnya
KEGIATAN IKM PADA MADRASAH

1. Struktur kurikulum;
2. Kurikulum Operasional
3. Bahan Ajar
Dokumen capaian pembelajaran;
1. Permendikbud..No. 033/H/KR/2022
SKEMA KEGIATAN : 2. KMA No. 347 Tahun 2022
4. Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen;
5. Penggunaan perangkat ajar (Modul Ajar)
• ASESMEN ????????????
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian
hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran
(assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir
proses pembelajaran (assessment of learning).

ASESMEN DIAGNOSTIK
Bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik (Awal Pembelajaran, awal lingkup materi)

ASSESMEN FORMATIF : Selama proses pembelajaran

ASESMEN SUMATIF : 1. Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)


2. Pada akhir fase
ASSESMEN DIAGNOSTIK
ASESMEN FORMATIF
ASESMEN SUMATIF
MODUL AJAR?????????
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran. Komponen
dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen
sebagai berikut:
Informasi Umum • Identitas penulis modul
• Kompetensi awal
• Profil Pelajar Pancasila
• Sarana dan prasarana
• Target peserta didik
• Model pembelajaran yang digunakan

Komponen Inti • Tujuan pembelajaran


• Asesmen
• Pemahaman bermakna
• Pertanyaan pemantik
• Kegiatan pembelajaran
• Refleksi peserta didik dan pendidik

Lampiran • Lembar kerja peserta didik


• Pengayaan dan remedial
• Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
• Glossarium
• Daftar pustaka
MENGOLAH HASIL ASESMEN
JADWAL PELAJARAN
Maju Bersama
Madrasah Hebat Karena Kolaborasi antara guru,
Kepala dan Pengawas
Guru Hebat karena Kepala Hebat
Guru dan Kepala Hebat Karena Memiliki
Pengawas yang Hebat
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai