Anda di halaman 1dari 2

Puisi Berantai

Pujangga Cinta : Cinta, Aku percaya bahwasanya cinta itu menyakitkan.


Bak tusuk cimol yang menusuk hatiku.
Lihatlah tukang cimol, tusuk ini,

Tusuk ini hanya akan melukai…


Pedagang Cimol : Cimolku, kau begitu enak jika disantap
Selagi panas-panasnya
Rasanya seperti…
Dukun : Sesajen ini, aku akan melakukan persembahan
Untuk para…
Pemelihara Monyet : Monyet-monyetku, waktunya makan,
Aku melihat disekitarku “Kemana monyet-monyetku?”
Karena mereka tak kunjung nampak,
Aku pun berteriak…
Pujangga Cinta : AKU CINTA KAMU…sebenarnya aku tak bisa melupakanmu.
Aku masih ingat sewaktu kita pertama kali bertemu,
Aku selalu ingat momen itu,
Ketika itu, Aku tidak sengaja menemukan…
Pemelihara Monyet : Monyet-monyet ku pun datang,
Aku pun memberi makanan kepada mereka semua,
Disaat yang bersamaan aku baru menyadari,
Bahwa mereka bukanlah monyet peliharaanku,
Aku langsung panik dan aku pun berteriak…
Tukang cimol : PENCURI... “Monyet siapa itu???”
Aku melihat monyet berkeliaran dan mengambil cimol milik
Pelangganku. Aku langsung memaki-maki monyet sialan itu.
Tanpa ku sadari ternyata…
Dukun : Persembahan ini sangatlah tidak membuahkan hasil apa apa.
Aku pun melempar sesajen ini dan tidak sengaja mengenai…
Pujangga Cinta : Pangeranku...Aku mencintaimu,
Rasa ini tidak akan pernah tergantikan oleh yang lain.
Masih terbayang saat kau berbisik…
Pemelihara Monyet : MONYET-MONYETKU! Akhirnya aku menemukan monyetku
Yang sedang berkeliaran bebas di penjual cimol itu
“Monyet-monyetku, kenapa kau bisa disini?”
Aku terheran-heran mendapati monyetku sedang…
Dukun : Meminum ramuan ini, dapat menguntungkan dirimu.
Ramuan ini kuracik dengan berbagai mantra yang sangat manjur.
Dan kupastikan kau akan…
Tukang Cimol : Menyesal karena tidak membeli cimolku yang enak nan sedap ini.
Cimol-cimolku ini tidak perlu lagi diragukan untuk bagian rasanya

Anda mungkin juga menyukai