Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK PEMBERIAN HAK OPSI SAHAM KARYAWAN SEBAGAI

BENTUK INSENTIF TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN


PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

By:
Aditya Priansyah

Supervisor :
Dr. Rosidi, SE., MM., Ak.

ABSTRACT

The purpose of this research is to assess the effect of employee stock option
program implemented in corporation on financial performance. Financial
ratio of return on asset (ROA) and return on equity (ROE) are chosen as
proxies to measure financial performance. This research also uses financial
leverage and company size as the controlling variable. The samples of this
research are companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) that
had announced and implemented employee stock option program from
2000 to 2013. Using purposive sampling method as the sampling method,
the researcher has obtained 32 companies that meet the criteria and has
used them as samples in this research. This research uses multiple
regression analysis as the analysis method. The result of this research
shows that employee stock option does not have any effect on ROA and
ROE. From the results of this research, there is no evidence that the
implementation of employee stock option program can give positive
impact on financial performance.

Keyword: Employee Stock Option, Employee Stock Ownership Program,


Agency Theory, Incentive, Financial Performance, Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE)

Salah satu proses yang ada di sistem pengendalian manajemen untuk


memotivasi anggota perusahaan adalah proses manajemen kompensasi di mana
perusahaan membentuk sebuah sistem yang memberikan penghargaan atas kinerja
anggota yang diharapkan sistem ini dapat memotivasi anggota perusahaan untuk
meningkatkan kinerja mereka karena tergerak untuk mendapatkan penghargaan
yang lebih banyak. Salah satu bentuk kompensasi tersebut adalah berupa
kesempatan mendapatkan kepemilikan perusahaan dengan harga di bawah pasar
yang dikenal dengan program kepemilikan saham karyawan (employee stock
ownership program atau lebih umum disingkat sebagai ESOP). Harapan dari proses

1
pemberian insentif ESOP ini adalah meningkatnya kinerja anggota karyawan yang
pada akhirnya dapat mempercepat pencapaian tujuan perusahaan, yang umumnya
adalah peningkatan kinerja keuangan perusahaan yang ditandai dengan peningkatan
profitabilitas, seperti yang ditunjukkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sartikasari (2009), Trébucq (2004), dan Jones dan Kato (1995).
Namun terdapat banyak penelitian yang serupa dengan penelitian
Sartikasari (2009) namun menunjukkan hasil yang berbeda. Diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Anwar dan Baridwan (2006) yang mengambil
sampel berjumlah 26 emiten yang telah mengadopsi program opsi saham karyawan
pada tahun 1999-2004. Sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan dan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Anwar dan Baridwan (2006) menunjukkan bahwa
pengadopsian program opsi saham karyawan tidak memberikan peningkatan
terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian Anwar dan Baridwan (2006) juga
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdinata (2007).
Penelitian Herdinata (2007) mengambil sampel akhir berjumlah 27 emiten yang
telah mengumumkan pengadopsian program opsi saham karyawan. Hasil penelitian
Herdinata (2007) menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sebelum dan sesudah
pelaksanaan ESOP tidak berbeda secara signifikan.

Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya ketidakselarasan


antara harapan dengan penelitian sebelumnya membuat topik tentang pengaruh
ESOP terhadap kinerja keuangan tidak memiliki kesimpulan yang jelas sehingga
harus diteliti lebih lanjut. Tidak selarasnya harapan dengan hasil penelitian ini
membuat topik tentang pengaruh ESOP terhadap kinerja keuangan perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut agar dapat dicapai kesimpulan yang selaras dengan fakta
ilmiah yang ada.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian
insentif berbentuk kepemilikan saham kepada karyawan terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini dilihat dalam area profitabilitas
perusahaan.

2
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan teori yang paling relevan dalam ilmu akuntansi
untuk menjelaskan bagaimana kegiatan kontrak dan insentif dapat memotivasi
individu untuk mencapai tujuan (Anthony dan Govindarajan, 2007 : 530). Teori
keagenan menjelaskan sebuah hubungan di mana terdapat satu kelompok atau
individu yang disebut sebagai principal merekrut satu kelompok atau individu lain
yang disebut sebagai agent untuk melakukan suatu pekerjaan, sehingga terjadi
pendelegasian wewenang yang diberikan oleh pihak principal ke pihak agent. Salah
satu poin penting dari teori keagenan yang menjadi tantangan adalah bahwa kedua
pihak yang ada (principal dan agent) memiliki tujuan yang berbeda dan memiliki
keinginan yang berbeda.

Teori keagenan mengasumsikan bahwa jika kontrak insentif seperti bonus,


komisi, ataupun opsi saham diberikan berdasarkan ukuran kinerja dari agent, maka
pihak agent akan semakin tertarik untuk meningkatkan kinerja untuk mendapatkan
insentif lebih banyak. Jika kontrak insentif yang ada dapat memotivasi agent untuk
meningkatkan kinerja, maka pekerjaan agent akan menjadi semakin sejalan dengan
pihak principal inginkan sehingga terjadinya pencapaian tujuan atau dalam teori
keagenan dikenal dengan goal congruent (Anthony dan Govindarajan, 2007: 530-
533). Berdasarkan teori keagenan, bentuk insentif ESOP diasumsikan akan mampu
menghasilkan keselarasan tujuan yang pada akhirnya akan menghasilkan
peningkatan kinerja keuangan. Kinerja keuangan tersebut dapat diukur dari
beberapa area, namun dalam penelitian ini kinerja keuangan dilihat dari area
profitabilitas dan dengan melihat rasio-rasio yang dapat menjelaskan profitabilitas
perusahaan.

Return on Asset (ROA)


Return on asset (ROA) adalah rasio keuangan yang menggambarkan tingkat
pengembalian yang diterima pemegang saham dan kreditur terhadap investasi yang
telah mereka keluarkan di suatu perusahaan (Schall dan Haley, 1988 : 411). ROA
dapat digunakan untuk melihat profitabilitas dari suatu perusahaan.

3
Return on equity (ROE)
Return on equity (ROE) adalah rasio yang menghitung rasio antara laba bersih
yang tersedia bagi pemegang saham dengan total ekuitas pemegang saham ( Schall
dan Haley, 1988 : 411). ROE juga dapat digunakan untuk melihat profitabilitas dari
suatu perusahaan.

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Berdasarkan variabel yang peneliti pilih dan melihat dari penelitian terdahulu,
maka peneliti dalam penelitian ini memilih variabel opsi saham karyawan sebagai
variabel independen dan variabel kinerja keuangan dengan proksi rasio ROA dan
ROE sebagai variabel dependen. Rerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai
berikut :

Gambar 1 Rerangka Penelitian

Return on Asset

(ROA)
Program Opsi
Saham
Karyawan
Return on

Equity (ROE)

Berdasarkan penjelasan mengenai teori keagenan yang dapat menjelaskan


pengaruh dari pemberian opsi saham karyawan terhadap proksi-proksi dari kinerja
keuangan (ROA dan ROE), dan dengan berdasarkan dari fakta ilmiah yang ada
dalam penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil pengaruh positif antara
ESOP terhadap kinerja keuangan, maka penelitian ini mengambil hipotesis sebagai
berikut :

4
H1 : Pengadopsian program insentif opsi saham karyawan memberikan

dampak positif terhadap ROA (Return on Aset)

H2 : Pengadopsian program insentif opsi saham karyawan memberikan

dampak positif terhadap ROE (Return on Equity)

Rasio keuangan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE)


merupakan rasio yang dapat menjelaskan profitabilitas perusahaan dan
merepresentasikan kinerja keuangan perusahaan. Teori keagenan juga menjelaskan
bahwa program kontrak insentif seperti program opsi saham karyawan akan
menghasilkan keselarasan tujuan (goal congruent) antara agent (karyawan
perusahaan) dengan principal (pemegang saham perusahaan) yang akan membuat
agent akan semakin efektif dan efisien dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu
peningkatan kinerja keuangan.

Populasi dan Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang sudah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah mengadopsi program opsi saham
karyawan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan publik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menerapkan program opsi saham
karyawan antara tahun 2000-2013. Peneliti mengambil sampel penelitian dengan
mengamati data pada periode satu tahun sebelum pengadopsian ESOP (t-1) dan dua
tahun setelah ESOP diberlakukan (t+2). Periode yang diambil dalam penelitian
sebagai sampel adalah antara tahun 2000 – 2013. Dikarenakan setiap perusahaan
yang dijadikan sampel diamati dari satu tahun sebelum pengadopsian ESOP (t-1)
hingga dua tahun setelah ESOP diberlakukan (t+2), maka setiap perusahaan yang
dijadikan sampel akan menghasilkan 4 observasi.

Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
laporan keuangan perusahaan yang telah mengadopsi ESOP. Dikarenakan sumber
data yang dipilih merupakan data sekunder, maka teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan mengambil data laporan keuangan tahunan perusahaan

5
yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian di kantor pojok Bursa Efek
Indonesia yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Teknik pengumpulan data lainnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan mengambil data laporan keuangan emiten yang tersedia di idx.co.id dan di
laporan indonesia capital market directory (ICMD).

Definisi Operasional
Berikut adalah definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini:

Tabel 1 Definisi Operasional

Jenis Nama
Definisi Operasional Metode Pengukuran
Variabel Variabel
ESOP persentase jumlah
(employee kepemilikan saham 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
=
Independen stock karyawan yang ada 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
dalam keseluruhan
ownership
jumlah saham yang
program) beredar
ROA rasio keuangan yang
(return on menggambarkan tingkat
asset) pengembalian yang 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
=
Dependen diterima pemegang 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
saham dan kreditur
terhadap investasi yang
telah mereka keluarkan
di suatu perusahaan
ROE rasio yang menghitung
(return on rasio antara laba bersih 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Dependen equity) yang tersedia bagi =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
pemegang saham
dengan total ekuitas
pemegang saham
Leverage peningkatan risiko dan
keuangan tingkat pengembalian
Kontrol
melalui penggunaan 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
=
pembiayaan liabilitas 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
seperti utang
Ukuran Ukuran dari sebuah
Perusahaan perusahaan yang dapat
Kontrol mempengaruhi sebuah = logaritma natural total
perusahaan
mendapatkan penjualan
kesempatan

6
Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah metode analisis kuantitatif. Pengujian statistik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah : (1) Pengujian statistik deskriptif untuk mengetahui
karakteristik dari data yang digunakan, (2) Pengujian asumsi klasik yang meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, Uji autokorelasi, dan Uji heteroskedastisitas,
(3) Pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis statistik regresi linear
berganda dengan metode ordinary least squares (OLS).

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Proses Pengumpulan Sampel

Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 46 emiten. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode tahun 2000-2013 dan telah memenuhi kriteria sebagai

sampel untuk penelitian ini. Terdapat 32 perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Dari setiap perusahaan yang dijadikan sampel, didapat 4 observasi

tahun sehingga menjadikan observasi penelitian ini berjumlah 128 observasi (32

perusahaan dikali 4 observasi). Berikut adalah tabel proses pemilihan sampel:

Tabel 2 Proses Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah Perusahaan


Perusahaan yang telah mengadopsi
46
program opsi saham karyawan
Perusahaan yang tidak memenuhi
(13)
kriteria penelitian
Perusahaan yang mengadopsi program
opsi saham karyawan di luar periode (1)
tahun 2000-2013
Sampel akhir 32

7
Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian lulus dengan melakukan transformasi


data untuk mengatasi masalah autokorelasi dalam data penelitian. Agar model
regresi dalam penelitian ini tetap memenuhi asumsi-asumsi klasik, maka penulis
mengambil tindakan remedial berupa mentransformasi data variabel dependen dan
variabel independen yang ada dan mengubahnya ke dalam bentuk diferensial
dengan mengurangkan sebuah proporsi dari nilai sebuah variabel pada waktu
lampau dengan nilainya pada periode sekarang (Gujarati dan Porter, 2009 : 45).
Dengan melakukan transformasi ini maka penulis mengganti metode estimasi yang
semula adalah ordinary least square (OLS) menjadi metode estimasi generalized
least square (GLS). Metode GLS adalah metode OLS yang diaplikasikan pada
model yang telah ditransformasi dan memenuhi asumsi-asumsi klasik. Konsekuensi
dari proses transformasi ini adalah hilangnya satu observasi dalam data. Ini terjadi
karena observasi pertama tidak memiliki nilai sebelumnya sehingga jumlah
observasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 127 observasi.

Hasil Analisis Data

Berikut adalah tabel yang menjelaskan hasil uji-t :

Tabel 3 Uji-T

Hipotesis Nilai-t Status


H1 Variabel bebas opsi saham T hitung = ,955
karyawan berpengaruh Sig t = ,341 Tidak Signifikan
terhadap variabel terikat ROA
H2 Variabel bebas opsi saham
T hitung = ,587
karyawan berpengaruh Tidak Signifikan
Sig t = ,558
terhadap variabel terikat ROE
Sumber : Lampiran
Keterangan : tingkat signifikansi pada level 5% dan nilai Ttabel = 1.97943

8
Berdasarkan hasil uji-T di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa untuk
variabel ROA, ESOP memiliki nilai T hitung sebesar ,955 yang menunjukkan nilai
yang lebih kecil dari T tabel yang sebesar 1.97943. berdasarkan hasil uji-T ini maka
peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis 1 ditolak karena hasil penelitian tidak
membuktikan terdapat pengaruh positif antara ESOP terhadap ROA.

Sedangkan untuk variabel ROE, ESOP memiliki nilai T hitung sebesar ,587
yang menunjukkan nilai yang lebih kecil dari T tabel yang sebesar 1.97943.
berdasarkan hasil uji-T ini maka peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis 2 ditolak
karena hasil penelitian tidak membuktikan terdapat pengaruh positif antara ESOP
terhadap ROE.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, penelitian ini tidak dapat


membuktikan bahwa pemberian opsi saham karyawan dapat memberikan dampak
yang positif terhadap ROA dan ROE. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang
berbeda dengan asumsi teori keagenan dan asumsi mendasar tentang pengaruh
antara insentif dengan kinerja. Teori keagenan mungkin mampu menjelaskan
pengaruh antara insentif dengan kinerja secara umum namun tidak mampu
menjelaskan beberapa keadaan insentif khusus di mana pemberian insentif tidak
menghasilkan peningkatan kinerja, seperti pemberian opsi saham karyawan dan
pengaruhnya terhadap kinerja keuangan yang ada dalam hasil penelitian ini, namun
salah satu penelitian di bidang akuntansi manajemen menjelaskan bahwa jika suatu
tugas memiliki sifat tugas yang kompleks maka kemungkinan pemberian insentif
memberikan dampak positif terhadap kinerja akan semakin kecil (Bonner S. E., et
al, 2000). Penelitian lainnya di bidang perilaku yang dilakukan di MIT
(massachusetts Institute of Technology), University of Chicago, dan di daerah
pedesaan atau kota kecil di India juga menunjukkan bahwa jika tugas yang
diberikan membutuhkan keahlian berpikir yang tinggi, maka menurut observasi
dari penelitian tersebut pemberian insentif dengan model tradisional akan lebih
memungkinkan untuk tidak memberikan pengaruh atau bahkan dapat memberikan
pengaruh negatif. (Ariely, et al, 2005).

9
Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa jumlah opsi saham untuk
karyawan yang umumnya memiliki persentase yang jauh lebih kecil dari saham
yang dimiliki oleh publik tidak cukup untuk memberikan pengaruh terhadap proksi
kinerja keuangan seperti ROA dan ROE. Pelaksanaan opsi saham karyawan pada
dasarnya akan mengakibatkan penambahan saham beredar yang berakibat terhadap
penambahan nilai ekuitas perusahaan. Jika penambahan nilai ekuitas ini tidak
diikuti dengan peningkatan laba bersih, maka rasio ROE akan stagnan atau malah
cenderung menurun setelah dilakukannya program opsi saham karyawan.
Penjelasan lain yang bisa menjelaskan tidak berpengaruhnya ESOP terhadap
kinerja keuangan adalah motif atau niat dari para karyawan yang mengikuti
program insentif opsi saham yang memang dari awal para karyawan tidak berniat
untuk memiliki saham dalam jangka panjang dan hanya berniat untuk mengambil
keuntungan (stock gains) dari selisih harga eksekusi opsi saham dengan harga
penjualan saham. Motif mengambil keuntungan jangka pendek dan bukan jangka
panjang inilah yang menjadi salah satu penjelasan mengapa pemberian ESOP tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pemberian opsi saham
karyawan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Proksi dari kinerja keuangan
adalah variabel return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Penelitian ini
juga menggunakan leverage keuangan dan ukuran perusahaan sebagai variabel
kontrol. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian opsi saham karyawan
tidak berpengaruh terhadap rasio keuangan return on asset (ROA). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa opsi saham
karyawan dapat mempengaruhi kinerja keuangan (ROA dan ROE). Hal ini dapat
terjadi dikarenakan porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh karyawan relatif
kecil sehingga tidak cukup untuk memberikan rasa memiliki (sense of belonging)
di kalangan karyawan yang mendapatkan insentif opsi saham.

10
Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian dikarenakan tidak


mencakup beberapa variabel yang sebenarnya tercakup dalam keluasan penelitian.
Keterbatasan penelitian ini terjadi karena kesulitan metodologi dan kesulitan
prosedur untuk meneliti variabel-variabel tersebut dan memang terdapat hal-hal
yang peneliti tidak dapat mengontrolnya. Penelitian ini memiliki keterbatasan
sebagai berikut :

1. Penelitian ini tidak mencakup variabel jenis posisi jabatan karyawan yang
menerima program opsi saham karyawan yang secara teori memiliki perbedaan
dampak dari satu posisi jabatan dengan posisi yang lainnya. Jenis karyawan
yang menerima program opsi saham karyawan juga merupakan hal yang
berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya.
2. Penelitian ini tidak mencakup variabel motif karyawan pada saat menerima dan
melakukan program opsi saham karyawan yang secara teori juga
mempengaruhi efektivitas dari pelaksanaan program opsi saham karyawan.
Motif karyawan pada saat menerima dan melakukan program opsi saham
karyawan juga hal yang berada di luar jangkauan peneliti untuk
mengontrolnya.
3. Penelitian ini mengasumsikan bahwa setiap perusahaan yang menjadi sampel
penelitian memiliki koefisien regresi yang sama. Dengan kata lain, penelitian
ini mengasumsikan bahwa tidak ada perbedaan di antara perusahaan yang
dijadikan sampel, satu perusahaan sama baiknya dengan perusahaan yang lain
dan tidak ada perbedaan karakteristik antara perusahaan.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang ada serta dengan melihat keterbatasan yang
ada dalam penelitian ini, penulis ingin memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak
yang memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel jenis jabatan


karyawan yang menerima program opsi saham karyawan ke dalam cakupan
penelitian.

11
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel motif karyawan
yang menerima program opsi saham karyawan ke dalam cakupan penelitian.
3. penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut
dengan model penelitian yang lebih kompleks seperti menggunakan struktur
model data panel yang menggunakan model fixed effects least square dummy
variable agar dapat mempertimbangkan perbedaan keadaan antar perusahaan
(Gujarati dan Porter 2009 : 242).

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System.
New York : McGraw-Hill.

Anwar, Azwar, dan Zaki Baridwan. 2006. “Effect of Employee Stock Option
Plans (ESOPS) to Performance and Firm Value.” Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang. Padang.

Ariely, Dan, Uri Gneezy, George Loewenstein, dan Nina Mazar. 2005. Large
Stakes and Big Mistakes. Boston: Federal Reserve Bank of Boston.

Bonner , Sarah E., Ried Hastie, Geoffrey B. Sprinkle, dan S Mark Young. 2000.
“A review of the effects of financial incentives on performance in
laboratory tasks: Implications for.” Journal of Management Accounting
Research 12: 19-64.

Doriza, Shinta. 2010. Definisi Konseptual Variabel & Definisi Operasional


Variabel. 2 April. Diakses Agustus 5, 2016.
https://sdoriza.wordpress.com/2010/04/02/definisi-konseptual-variabel-
definisi-operasional-variabel/.

Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis Ekonometrika Data Panel : Bagi Penelitian


Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Gujarati, Damodar N., dan Dawn C. Porter. 2009. Dasar-Dasar Ekonometrika. 5.


Dialihbahasakan oleh Raden Carlos Mangungsong. Vol. I dan II. II vol.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

12
Herdinata, Christian. 2007. “Analisis Penerapan ESOP (Employee Stock
Ownership Program) Terhadap Reaksi Pasar dan Hubungannya dengan
Kiinerja Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta.” Prosiding
Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI. Surabaya: Prodi MMT-ITS.

Isbanah, Yuyun. 2015. “Pengaruh ESOP, Leverage, dan Ukuran Perusahaan


Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal
Riset Ekonomi & Manajemen 28-41.

Izati , Chaerunisa, dan Farah Margaretha. 2014. “Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Basic Industry and
Chemichals di Indonesia.” e-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti 21-43.

Jones, Derek C., dan Takao Kato. 1995. “The Productivity Effects of Employee
Stock-Ownership Plans dan Bonuses : Evidence from Japanese Panel
Data.” The american Economic Review 391-414.

Lee, Cheng F., dan Joseph E. Finnerty. 1990. Corporate Finance : Theory,
Method, and Applications. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Mulyadi, dan Johnny Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan & Pengendalian


Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Pink, Daniel H. 2009. Drive : The Suprising truth About What Motivates Us. New
York: Riverheads Books.

Ross, Stephen A., W. Randolph Westerfield, dan Jeffrey Jaffe. 2002. Corporate
Finance. Singapore: McGraw-Hill.

Sartikasari, Devy. 2009. Pengaruh Program Pemberian Opsi Saham Kepada


Karyawan atau Employee Stock Options (ESOs) Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Malang: Universitas Brawijaya.

Schall, Lawrence D., dan Charles W. Haley. 1988. Introduction to Financial


Management. Singapore: McGraw-Hill Book Co.

13
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business : A Skill-Building Approach.
New York: John Wiley & Sons, Inc.

Subramanyam, K. R., dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan.


Jakarta: Salemba Empat.

Suharjo, Bambang. 2013. Statistika Terapan : Disertai Contoh Aplikasi dengan


SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryana, Cahya. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian. 25 Maret.


https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-
penelitian/.

Tim Studi Penerapan ESOP Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal
Indonesia. 2002. Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock
Ownership Plan) Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal
Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal .

Trébucq, Stéphane. 2004. “The Effects of ESOPs on Performance and Risk :


Evidence from France.” Corporate Ownership and Control 81-93.

Zikmund, William G., Barry J. Babin, Jon C. Carr, dan Mitch Griffin. 2013.
Business Research Method. Canada: South-Western Cengage Learning .

14

Anda mungkin juga menyukai