Anda di halaman 1dari 55

FORMAT PENILAIAN PRAKTEK ASUHAN PERSALINAN NORMAL

AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA INDONESIA

NAMA PESERTA :
NIM :
HARI/TANGGAL UJIAN :

N ASPEK YANG DINILAI KOMPETEN


ASPEK/BOBOT KET
O KISI-KISI PENGETAHUAN SKOR (0-100)
PENGETAHUAN
1 Pengertian Persalinan
(20%)
NBL=70 Faktor-faktor yang
2
1 mempengaruhi persalinan  
3 Tahap-tahap dalam persalinan
 
Asuhan yang diberikan dalam
4
proses persalinan  
2 KETERAMPILAN
KOMPETEN
(60%) ASPEK YANG DINILAI KET
NBL=100 YA TIDAK
I Persiapan Alat      
a Bak Instrumen Partus set      
1) 2 buah klem kocher      
2) 1 buah gunting tali pusat      
3) 1 buah gunting episiotomi      
4) 1 buah setengah kocher      
5) 1 buah kateter nelaton      
6) Benang tali pusat      
 
b Bak instrumen Heacting set      
1) 1 buah Nald powder      
2 buah nald heacting (nald
2)
kulit, nald otot)      
3) 1 buah gunting benang/lurus      
4) 1 buah pinset anatomi      
5) 1 buah pinset cirurgi      
6) 2 buah klem arteri      
7) Catgut cromik ukuran 0,3      
8) 2 buah nierbecken      
   
c 3 pasang handscoon      
2 buah waskom besar (larutan
d
DTT)      
2 buah waskom kecil tertutup
e
(kapas DTT, kasa steril)      
Obat Uterotonika (Oksitocyn &
f
Metil Ergometrine)      
g Lidokain 1%      
h 2 buah Disposable 3 cc      
i Kain Mitela      
j Alas Bokong      
k 2 buah handuk      
1 buah schort, tutup kepala,
l kaca mata, masker & sepatu
boot      
m Pakaian Ibu      
n Pakaian Bayi      
o Selimut Bayi      
4 buah Tempat sampah (basah,
p kering, pakaian kotor dan
tajam)      
  q Stetoskop monoral      
Alat Vital Sign (tensi meter,
r
termometer)      
s Tempat Plasenta      
 
t Peralatan Resusitasi      
1) Alat penghisap lendir      
2) 3 buah kain/handuk bersih      
3) Lampu sorot 60 watt      
Meja datar, rata, bersih, kering
4)
& hangat      
 
II Cara Kerja      
Mengamati tanda dan gejala
1
persalinan kala II      
Ibu merasa ada dorongan kuat
a
& meneran      
Ibu merasakan tekanan pada
b
anus      
c Perineum tampak menonjol      
  d Vulva & spingter ani membuka      
 
Memastikan perlengkapan alat,
bahan & obat-obatan esensial
2 siap digunakan. Patahkan
ampul Oksitosin dan tempatkan
spuit dalam bak instrument      
3 Pakai alat pelindung diri      
Melepaskan semua perhiasan
yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih
4 yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan
handuk pribadi yang bersih dan
kering      
5 Pakai sarung tangan (one hand)      
Masukkan oksitosin ke dalam
6
spuit (teknik one hand)      
Melakukan vulva hygiene
7
menggunakan kapas DTT      
Melakukan pemeriksaan dalam,
8 bila selaput ketuban belum
pecah, lakukan amniotomi      
Dekontaminasi sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5 %
9 (lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik) dan cuci
tangan kembali      
10 Periksa DJJ      
11 Beritahu hasil pemeriksaan      
Meminta keluarga membantu
12 posisi meneran serta dukungan
emosional      
Membimbing ibu meneran pada
13 saat ada dorongan kuat untuk
meneran      
Bantu ibu memilih posisi yang
14
nyaman      
Bila kepala bayi telah membuka
15 vulva 5-6 cm,Letakkan handuk
bersih di perut ibu      
Letakkan kain mitela/segitiga
16
dibawah bokong ibu      
Buka tutup partus set dan
17
dekatkan peralatan      
Pakai handscoon pada kedua
18
tangan      
  Setelah kepala tampak 5-6cm
didepan vulva, lindungi
perineum dengan satu tangan
19 yang dilapisi dengan kain
segitiga dan tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk
menghindari posisi defleksi      
20 Periksa lilitan tali pusat      
Tunggu kepala bayi melakukan
21
putaran paksi luar      
Letakkan tangan secara
biparietal dan dengan lembut
gerakkan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan
22
muncul dibawah arcus pubis
dan gerakkan ke arah atas dan
distal untuk melahirkan bahu
belakang      
Letakkan tangan dibawah
23 untuk menyangga kepala dan
bahu      
Lakukan penelusuran dengan
tangan atas (lengan, siku,
punggung, bokong, tungkai dan
kaki) dan pegang kedua mata
24 kaki dengan memasukkan
telunjuk diantara kaki dan
pegang masing-masing mata
kaki dan ibu jari dan jari-jari
yang lain      
Lakukan penilaian pada bayi
(bila terdapat tanda
25 asfiksia,letakkan bayi dimeja
resusitasi dan lakukan
resusitasi)      
Keringkan bayi (muka, kepala
dan bagian tubuh kecuali
26
tangan) ganti handuk dengan
yang kering      
  27 Periksa uterus untuk      
memastikan tidak janin
berikutnya
Beritahu ibu bahwa akan
28 dilakukan penyuntikkan
oksitosin      
Suntikkan oksitosin 10 IU di
29 sepertiga paha bagian samping
secara IM      
Jepit tali pusat dengan Klem
kocher 3cm dari pusat,
30 mendorong tali pusat ke arah
ibu dan jepit kembali tali pusat
pada 2cm dari klem pertama      
Lakukan pengguntingan tali
pusat diantara 2 klem (lindungi
perut bayi)
31
Ikat tali pusat dengan benang
tali pusat, lepaskan klem dan
masukkan dalam larutan klorin      
Letakkan bayi tengkurap
didada ibu (kontak kulit)
32 Selimuti ibu dan bayi, pasang
topi pada kepala bayi dan
lakukan IMD      
Pindahkan klem tali pusat 5-
33
10cm dari vulva      
Posisikan satu tangan diatas
kain pada perut ibu di tepi atas
34
simpisis dan tangan yang lain
menegangkan tali pusat      
    Tegangkan tali pusat ke arah
bawah, tangan yang lain
35
mendorong uterus ke arah
belakang atas (dorso kranial)      
Lakukan penegangan dan
36 dorongan dorso kranial hingga
plasenta terlepas      
Pegang dan putar plasenta
hingga selaput ketuban terpilin,
37
lahirkan plasenta dan
tempatkan diwadah plasenta      
38 Lakukan masase uterus dengan      
gerakkan melingkar selama 15
detik
39 Periksa kelengkapan plasenta      
Periksa laserasi jalan lahir (bila
40 terdapat laserasi lakukan
penjahitan)      
Periksa kontraksi uterus dan
41
perdarahan      
Celupkan kedua tangan yang
masih menggunakan sarung
tangan ke larutan klorin 0,5%
42 kemudian bilas kedua tangan
yang masih bersarung tangan
dan keringkan dengan handuk
pribadi      
Lakukan pemantuan kandung
43
kemih      
Ajarkan ibu/keluarga cara
44
masase uterus      
Evaluasi jumlah kehilangan
45
darah      
Periksa nadi, kandung kemih,
kontraksi, TTV dan perdarahan
setiap 15 menit selama 1 jam
46
pertama dan setiap 30 menit
selama jam kedua pasca
persalinan      
Periksa pernafasan dan suhu
47
bayi      
Letakkan semua peralatan
dalam larutan klorin, rendam
48
selama 10 menit kemudian cuci
dan bilas      
Buang bahan yang
49 terkontaminasi ke dalam
tempat sampah      
Bersihkan ibu dengan air DTT,
50
pakaikan pakaian yang bersih      
Pastikan ibu nyaman, anjurkan
51 keluarga untuk memberi ibu
makan dan minum      
Dekontaminasi tempat bersalin
52
dengan larutan klorin 0,5 %      
Celupkan sarung tangan ke
53
dalam larutan klorin 0,5%      
Cuci tangan dengan sabun dan
54
air mengalir      
Pakai handscoon pada kedua
55
tangan      
Lakukan pemeriksaan fisik
56 pada bayi, berikan tetes mata
dan injeksi Vit. K      
Satu jam kemudian berikan
57
injeksi Hepatitis B pada bayi      
Celupkan tangan dalam larutan
58 klorin dan buka handscoon
dalam keadaan terbalik      
Cuci tangan dengan sabun dan
59
air mengalir      
60 Lengkapi Partograf      
             
KOMPETEN
ASPEK YANG DINILAI KET
YA TIDAK
3 SIKAP (20%)
1 Berkomunikasi terapeutik      
2 Melakukan Informed Concent      
Bekerja dengan hati-hati dan
3
cermat      
4 Bekerja sistematis      
KETERANGAN :

PENGETAHUAN : (0-100)
KETERAMPILAN : SKOR x 100%
60
SIKAP : SKOR x 25

NILAI AKHIR : Nilai 1+Nilai 2+Nilai 3


Mata Kuliah : Asuhan Persalinan Normal
Unit kompetensi : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir

No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 -


100)
( 20%)
1. Pengertian
NBL:70 Pemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang
harus dikerjakan dalam rangkaian
pengumpulan data dasar (pengkajian data)
pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam
menentukan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir.

2. Tujuan Pemeriksaan fisik bayi baru lahir


a. Untuk mengetahui keadaan umum bayi
b. Untuk mendetesi adanya kelainan pada bayi baru
lahir
II Keterampila Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan
n
Ya Tid
( 60%) ak

NBL: 100

a. Persipan Alat
1. Tempat tidur pemeriksaan
2. Sarung tangan
3. Timbangan bayi
4. Pengukur panjang bayi
5. Lampu sorot
6. Pita pengukur
7. Pengukur lila
8. Termometer
9. Stetoskop
10. Jam
11. Senter
12. Sabun, air dan handuk tangan
b. Persiapan penolong
a. Penolong mengetahui prosedur kerja yang
akan di lakukan
b. Mempersiapkan peralatan
c. Mencuci tangan

1. Cara kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan disusun sesuai urutan
penggunaan alat dari awal pemeriksaan,
Tempatkan alat steril dalam bak steril
dan alat tidak steril di baki yang telah
diberi alas.
2. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan
pemeiksaan fisik pada bayinya (inform
consent)
3. Pastikan ruang tempat pemeriksaan
hangat
4. Cuci tangan dengan sabun dan basuh
dengan air mengalir kemudian keringkan
dengan handuk kering dan bersih.
5. Kenakan sarung tangan pada kedua
tangan.
6. Tempatkan bayi di tempat tidur
pemeriksaan dalam posisi terlentang
7. Lepaskan pakaian bayi dan nilai
keadaan umum bayi :
-      Ukuran keseluruhan (perbandingan
bagian tubuh bayi proporsional atau
tidak)

-      Kepala, badan dan ekstrimitas


(periksa apakah ada kelainan)

-      Tonus otot,tingkat aktivitas (gerakan


bayi aktif/tidak)

-      Warna kulit dan bibir


(kemerahan/kebiruan)

-      Tangis bayi (melengking, merintihm


normal).

8. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :


-    Periksa laju nafas dengan melihat
tarikan nafas pada dada

-    Periksa laju jantung dengan


menggunakan stetoskop dan petunjuk
wakltu

-    Periksa suhu dangan menggunakan


thermometer aksila

9. Badan
-          Ukur panjang badan bayi

-          Timbang berat badan bayi

10. Periksa bagian kepala bayi :


-     Ubun-ubun datar

-     Sutura, molase

-     Penonjolan atau daerah cekung

-     Ukur lingkar kepala

11. Periksa telinga (lihat hubungan antara


letak telinga, mata dan kepala, serta
adakah kelainan)periksa lobang telinga
ada atau tidak,ada cairan atau tidak
12. Periksa mata akan tanda infeksi,periksa
bola mata ada atau tidak,secret
13. Periksa hidung dan mulut,periksa lobang
hidung ada sekat atau tidak, langit-
langit, bibir, refleks hisap dan refleks
Rooting
14. Periksa leher bayi untuk pembengkakan
dan pembesaran kelenjar
15. Periksa dada (perhatikan bentuk dada
dan puting),simetris atau tidak,tarikan
dada saat bernafas berbunyi atau
tidak,bunyi jantung normal atau tidak
16. Periksa bahu, lengan dan tangan dan
perhatikan gerakan dan kelengkapan jari
tangan, serta periksa refles Graps
17. Periksa system saraf (refleks moro),
dengan cara bertepuk tangan
18. Periksa bagian perut dan periksa
bagaimana bentuknya, adakah
penonolan sekitar tali pusat pada saat
bayi menangis, adakah perdarahan dari
tiga pembuluh darah serta lembek (pada
saat tidak menangis)
19. Periksa alat kelamin
  Laki-laki

-          testis berada di skrotum

-          penis berlubang

-          letak lobang penis normal atau


tidak

  Perempuan

-          vagina berlubang

-          uretra berlubang

-          labio minora dan mayora

20. Periksa tungkai dan kaki, periksa


gerakan dan kelengkapannya.
21. Periksa punggung dan anus akan
adanya pembengkakan atau
cekungan,spina bifida dan adanya anus
22. Periksa kulit, perhatikan akan adanya
pembengkakan, verniks atau bercak
hitam serta tanda lahir
23. Rapikan bayi dengan lembut dan hati-
hati
24. Cuci tangan kembali setelah melakukan
pemeriksaan dan keringkan
25. Berikan kembali bayi pada ibunya dan
beritahukan hasil pemeriksaan
26. Catat hasil pemeriksaan dalam buku
asuhan
27. Bereskan alat-alat dan susun kembali
secara teratur dalam keadaan bersih
dan lengkap

ASPEK SIKAP
Sikap
(20%)
ASPEK YANG DINILAI KETERANGAN
NBL : ASPEK SIKAP
68

5 4 3 2 1

 Sopan dan ramah


 Menunjukkan niat
membantu
 Menghargai jawaban
pasien
 Tanggap terhadap pasien
 Menjaga privasi pasisen

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Neonatus Bayi dan Balita
Unit kompetensi : Resusitasi BBL
No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 - 100)

( 20%) 1. Pengertian resusitasi pada bayi


Resusitasi ( respirasi artifisialis) adalah
NBL:70 usaha dalam memberikan
ventilasi yang adekuat,
pemberian oksigen dan curah
jantung yang cukup untuk
menyalurkan oksigen kepada
otak, jantung dan alat-alat vital
lainnya.

2. Tujuan resusitasi pada bayi


a. Memberikan ventilasi yang adekuat
b. Membatasi kerusakan serebi
c. Pemberian oksigen dan curah jantung
yang cukup untuk menyalurkan oksigen
kepada otak, jantung dan alat – alat
vital lainnya
d. Untuk memulai atau mempertahankan
kehidupan ekstra uteri
3. Beberapa hal yang perlu ditanyakan /
diamati untuk melaksanakan resusitasi
a. Bersih dari mekoniun?
b. Bayi bernafas/menangis?
c. Tonus otot bayi?
d. Warna kulit kemerahan?
e. Bayi cukup bulan?
II Keterampilan Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

( 60%) Ya Tidak

NBL: 100

1. Persiapan alat
a. Alat pemanas/ meja
b. Penghisap lendir/mukus
c. Balon dan sungkup
d. Oksigen dilengkapi alat pengukur
aliran O2
e. Stetoskop
f. Arloji/jam
g. Kain bedong 3 lembar
h. Sarung tangan
i. Gunting
j. Plester
k. Kasa steril
l. nierbeken

2. Persiapan passien
Memberitahu kepada keluarga dan
menjelaskan tujuan melakukan
resusitasi

3. Persiapan penolong
Penolong mengetahui prosedur
kerja yang akan dilakukan

4. Cara kerja
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Nilai:
- Bersih dari mekonium?
- Bayi bernafas/menangis?
- Tonus otot bayi?
- Warna kulit kemerahan?
- Bayi cukup bulan
d. Jika salah satu jawabannya “Tidak”
lakukan :
- Beri kehangatan
- Posisikan sedikit ekstensi
- bersihkan jalan nafas
- Keringkan, rangsang dengan
taktil pada telapak kaki atau
menggosok punggung bayi,
posisikan lagi kemudian ganti
handuk dengan kain bedong
- Atur kembali posisi bayi.
e. Evaluasi pernapasan, frekuensi
jantung, warna kulit. ( tindakan 1- 5
dilakukan selama 30 detik)
f. Jika apnu dan Fj < 100 berikan VTP:
1. posisi bayi sedikit ekstensi.
2. posisi penolong berada pada
bagian kepala atau sisikanan
dan mata tertuju pada dada
bayi
3. pasang sungkup yang mnutupi
hidung dan mulut bayi(dengan
ukuran yang sesuai.
4. balon dhubungkan ke O2.
5. pastikan sungkup terpasang
baik dan remas balon dengan
kecepatan 20-30 kali dalam
30detik.
6. setelah 30 detik,nilai.
G. Nilai fj pernafasan,warna kulit.

H. jika fj<60kali/mnt,beri vtp dan


lakukan kompresi dada.(tindakan 8
dilakukan 30datik)

1. remas balon 1-2 kali dan


pastikan dada mengembang.
(penolong berada pada bagian
kepala bayi).
2. penolong kompresi dada
berada disebelah kaki atau
kanan bayi.
3. kedua tangan melingkari dada
bayi sampai keempat jari
bertemu dpunggung bayi.
4. kedua ibu jari ibu berada
dibawah
5. Sedikit garis hayal antara
kedua mamae bayi.
6. lakukan instruksi untuk
meremas balon 1kalii dan
kompresi dada 3x.secara
bergantian sampai 30 detik
I. jika fj>6o dan<100 Lakukan VTp
ulang selama 30 detik.
J. Jika tidak berhasil maka beri
efineprin (tindakan DR.)

ASPEK SIKAP
Sikap
(20%)
ASPEK YANG DINILAI ASPEK SIKAP KETERANGAN
NBL :
68

5 4 3 2 1

 Sopan dan ramah


 Menunjukkan niat
membantu
 Menghargai jawaban
pasien
 Tanggap terhadap pasien
 Menjaga privasi pasisen

KRITERIA PENILAIAN:

PENILAIAN

E Gagal 0 – 40

D Perbaikan 41 – 56 Langkah sudah di lakukan tapi belum baik atau


tindakan tidak sesuai dengan urutan dan sebagian
langkah tidak dilakukan

C Cukup 57 – 67 Langkah sudah dilakukan tetapi kurang tepat dan


waktu kurang efisien

B Baik 68 – 78 langkah dilakukan dengan baik dan benar dengan


waktu yang efisien

A Sangat Baik 79 – 100 Langkah dilakukan dengan benar, tepat, tanpa ragu-
ragu, sistematis dan dengan waktu yang efisien

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Neonatus Bayi dan Balita
Unit kompetensi : Imunisasi BCG

No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 - 100)


( 20%) 1. Tujuan imunisasi BCG(bacilli Calmette
Guerin)
NBL:70 Merupakan upaya pencegahan untuk jenis
infeksi TBC( Tuberkolosis)

2. Jadwal imunisasi
Dibawah 2 bulan

3. Dosis vaksin BCG


0,05 ml

4. Tempat penyuntikan
Lengan kanan bagian atas

5. Efek samping
Umumnya tidak ada efek samping seperti
demam, namum muncul bisul kecil dan
bernanah di daerah bekas suntikan setelah
4-6 minggu dan tidak menimbulkan nyeri.

6. Kontra Indikasi
Tidak dapat diberikan pada anak yang
berpenyakit TB

II Keterampilan Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

( 60%) Ya Tidak

NBL: 100

1. Persiapan alat
a. Bak instrumen
b. Spuit 1 cc
c. Spuit 5 cc
d. Kapas air hangat
e. Nierbeken
f. Termos berisi vaccin
g. KMS/alat tulis
h. Pelarut vaccin
i. Gergaji ampul

2. Persiapan passien
a. Memberitahu dan menjelaskan pada
keluarga
b. Mengatur posisi pasien
3. Persiapan penolong
Penolong mengetahui prosedur
kerja yang akan dilakukan

4. Cara kerja
a. Membawa alat-alat kedekat bayi
b. Mencuci tangan
c. Melarutkan vaccin dengan pelarut 5 ml
d. Mengambil vaccin 0,05 ml
e. Memegang lengan kanan bayi
f. Desinfektan dengan kapas air hangat
tempat penyuntikan
g. Tusukkan jarum dengan sudut 15
derajat
h. Semprotkan vaccin sampai habis
i. Jarum dicabut dengan cepat.
j. Bekas suntikan didiamkan dan jangan di
usap-usap
k. Merapikan bayi
l. Membereskan alat
m. Mencuci tangan
n. Melengkapi dokumentasi

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Neonatus Bayi dan Balita
Unit kompetensi : Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan


I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 - 100)

( 20%) 1. Tujuan imunisasi DPT


Untuk mencegah atau menghindari beberapa
NBL:70
penyakit berbahaya seperti difteri,pertusis dan
tetanus.

2. Jadwal imunisasi
2-11 bln

3. 3.dosis vaksin
0,5 ml

4. Tempat penyuntikan
Secara IM area paha bagian luar

5. Efek samping
Muncul demam yang dapat diatasi dengan obat
penurun panas.

6. Kontra Indikasi
Tidak dapat diberikan pada bayi yang kejang yang
disebab oleh suatu penyakit seperti : epilepsy.

II Keterampilan Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

( 60%) Ya Tidak

NBL: 100

1. Persiapan alat
a. Bak instrumen
b. Spuid DCG/1cc
c. Kapas air hangat
d. Nierbeken
e. Termosberisi vaccin
f. KMS/alat tulis
2. Persiapan passien
a. Memberikan dan menjelaskan pada
keluarga
b. Mengatur posisi pasien

3. Cara kerja
a. membawa alat alat dekat bayi
b. mencuci tangan
c. membebaskan daerah yang akan disuntik
d. mengambil vaccin 0.5 ml
e. memegang kaki bayi pada sepertiga
pangkal paha bagian luar dan dengan
lengan kiri pengang daerah penyuntikan
dari atas
f. desinfektan degan kapas air hangat
tempat penyuntikan.
g. tusukan jarum dengan sudut 90 derajat.
h. aspirasi lalu semprotkan vaccin sampai
habis.
i. jarum di cabut dengan cepat bekas
suntikan segera di tekan dengan kapas.
j. merapikan bayi
k. membereskan alat
l. mencuci tangan
m. melakukan dokumentasi

FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL


AKADEMI KEBIDNAAN NUSANTARA INDONESIA

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Unit kompetensi : Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

Standar Aspek pengetahuan Nilai Ket

NBL 60 1. Pengertian
Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil dari
Bobot
kepala sampai kaki dimana meliputi pemeriksaan
20%
umum dan pemeriksaan kebidanan yang dalam
pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau
berurutan

2. Tujuan
a. Untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi,
tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan
bentuk badan
b. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin
saat ini
c. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi
pada pemeriksaan selanjutnya

Standar Keterampilan Ya Tidak Ket

NBL 100 B. kriteria hasil

Bobot Dengan tersedianya:


60%
1. Tempat tidur lengkap
2. Sampiran
3. Alat pencuci tangan
4. Pengukur tinggi badan
5. Pengukur berat badan
6. Tensimeter
7. Stetoskop
8. Termometer dalam tempatnya
9. Bak instrument
a. Toung spatel
b. Senter
c. Stetoskop monoral
d. Pengukur waktu/jam
e. Kapas cebok dalam tempatnya
f. Hanscon 2 pasang dalam tempatnya
g. Jangka penggul
h. Pita CM
i. Nierbecken 2 buah
j. Refleks hammer
k. Alat tulis
l. Format pengkajian
m. Selimut
n. Alat – alat pemeriksaan HB
a. Hb Sahli
b. Alas lengan
c. Cairan HCL
d. Airan Aqquabidest
e. Blood Lancet
f. Kapas Alkohol
g. Tissu
o. Alat – alat pemeriksaan urine
a. 4 buah tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pembersih tabung
d. 2 buah pipet tetes
e. 2 buah spuit
f. Tempat urin
g. Cairan asam Aetat
h. Cairan Benedict
p. Pita Lila
q. Underpeds

2. Anamnesa
Persiapa
n Pasien 1. Memperkenalkan diri kepada pasien
2. Memanggil nama pasien dengan tepat
dan sopan
3. Memberitahu pasien langkah
pemeriksaan yang akan dilakukan
4. Menanyakan :
a. Identitas pasien
b. Jumlah anggota keluarga
c. Keadaan kesehatan keluarga
d. Penyakit keturunan dari pihak
suami/isteri
e. PMS yang sedang diderita
f. Penyakt yang pernah diderita

g. Riwayat haid :
- Menarche
- Siklus haid
- Lama haid
- Banyak darah haid
- HPHT
- TP
h. Riwayat
Kehamilan/persalinan/nifas yang lalu

i. Riwayat kehamilan dan keluhan


sekarang
j. Menulis semua hasil anamnesa
dengan jelas
k. Menutup pertanyaan dengan
ramah
3. A. Mengukur tinggi badan
Pelaksan
aan 1. Menyiapkan alat dekat pasien
2. Mencuci tangan
Perasat 3. Mempersilahkan pasien untuk berdiri
tegak merapat pada pengukur,
pandangan lurus kedepan
4. Merapatkan alat pengukur pada
kepala, kemudian membaca skalanya
5. Mengulangi lagi pengukuran bila
hasilnya meragukan
6. Memberitahu pasien bahwa
pengukuran sudah selesai
7. Menulis hasil pengukuran

B. Mengukur Berat badan

1. Menyiapkan timbangan BB dan status


ibu hamil
2. Menentukan tempat yang tepat untuk
meletakkan timbangan
3. Mengatur jarum timbangan pada
angka nol
4. Memberitahu ibu untuk ditimbang
5. Mempersilahkan ibu untuk membuka
alas kaki, baju tebal dan barang
bawaan
6. Menuntun ibu naik ke timbangan
7. Mengulangi lagi penimbangan bila
hasil meragukan
C. Mengukur LILA

1. Menyiapkan alat dekat pasien


2. Menginformasikan tindakan yang
akan dilakukan
3. Mempersilahkan pasien untuk berdiri
tegak ( menanyakan tangan mana yang
dominan), kemudian tangan ditekuk
4. Melakukan pengukujran LILA dengan
mengukur dari pangkal lengan hingga
siku (1/2 lengan atas)
5. Menentukan titik tengah antara
pangkal lengan dengan siku, lalu
diukur melingkar
6. Membaca hasil dan mencatat hasil
7. Menginformasikan hasil pengukuran
pada pasien

D. Mengukur TTV

1. Memberitahu pasien
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat kedekat pasien
4. Mengatur posisi pasien
5. Memeriksa termometer apakah air
raksa telah turun sampai reservoirnya
(jika belum turunkan)
6. Mengeringkan axilla pasien dengan
tissue
7. Mengepit ujung termometer ditengah
– tengah axilla tangan kanan/kiri
pasien, lalu letakkan lengan diatas
bahu
8. Sekalian meletakkan atau
membalutkan manset tensimeter pada
lengan sebelah kiri diatas arteri
brachialis tidak meutupi lipatan siku
9. Meraba arteri brachialis
10. Meletakkan stetoskop tepat diatas
arteri brachealis
11. Mengunci penutup air raksa dan
memompa balon karet untuk
menaikkan air raksa sambil
mendengarkan denyutan
12. Membuka pengunci bola karet sambil
mendengar systole dan diastole
13. Melepaskan manset, digulung dengan
rapi disimpanpada tempatnya
14. Mengukur pernafasan selama 1 menit
penuh.
15. Menghitung denyut nadi selama 1
menit penuh.
16. Mengambil termometer
17. Membaca hasil dan mencatat
18. Merapikan alat
E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Melakukan pemeriksaan umum


dengan memperhatikan :
- Keadaan umum
- Bentuk tubuh
- Cara berjalan
2. Melakukan pemeriksaan kepala, kulit
kepala, distribusi rambut, lecet dan
nyeri tekan
3. Mengamati muka apakah ada oedema
dan atau pucat, cloasma gravidarum
4. Memeriksa kelopak mata ( palpebra),
konjungtiva dan sclera
5. Memeriksa telinga (simetris, secret)
6. Memeriksa hidung ( pernafasan, secret
dan benjolan)
7. Memeriksa mulut ( bibir pucat, pecah-
pecah)
8. Memeriksa gigi (caries, plak), gusi
( pucat), lidah (stomatitis)
9. Pemeriksaaan pada leher
(pembengkakan kelenjar tyroid, getah
bening dan limfe ), vena jugularis
10. Memeriksa telapak tangan (spider
nevi, eritema Palmaris)dan ujung kuku
untuk melihat pucat atau tidak
11. Pemeriksaan pada payudara
(bentuknya, pembesarannya putting,
benjolan, pengeluaran)
12. Pemeriksaan perut (pembesaran dan
nyeri tekan pada hepar,lien)
F. Melaksanakan palpasi abdomen

(khusus )

1. Menjelaskan prosedur kepada ibu


2. Menjaga privasi ibu
3. Mengatur posisi ibu di tempat tidur
4. Membuka pakaian ibu hanya di daerah
abdomen
5. Memeriksa abdomen ( pembesaran,
bentuk, ukuran, luka bekas operasi,
garis, striae gravidarum,
hiperpigmentasi dan pergerakan janin)
6. Leopold I
- Menganjurkan ibu menekuk
kaki
- Pemeriksa berdiri di sebelah
kanan ibu dan menghadap ke
wajah ibu
- Membawa uterus ke tengah,
raba sampai ke fundus
membentangkan/meletakan
pita CM dari titik 0 dari fundus
sampai pinggir atas simpisis
( sepanjang garis tengah
abdomen)
- Mencatat hasil pengukuran
dalam centimeter
- Membandingkan hasil
pengukuran fundus uteri
dengan umur kehamilan untuk
mengetahui ada/tidaknya
ketidaksesuaian
- Meraba bagian janin yang
berada pada fundus uteri
dengan menggunakan tangan
kanan dan tangan kiri secara
bergantian ( bokong atau
kepala)

7. Leopold II
- Menempatkan telapak tangan
di kedua sisi uterus,
pertengahan antara simfisis
dan fundus
- Memfiksasi satu sisi uterus
menggunakan satu tangan dan
menilai bagian sisi lain dengan
menggunakan tangan dan
menilai bagian sisi lain dengan
menggunakan tangan yang
bebas
- Mempalpasi keseluruhan area
garis tengah abdomen menuju
lateralis, dan dari simfisis
pubis ke fundus dengan cara
melingkar ( permukaan lebar
dan datar mengindikasikan
punggung sedang bila terasa
pergerakan mengindikasi
bagian kecil janin)
- Melakukakn secara bergantian
pada sisi yang lain dengan cara
yang sama

8. Leopold III
- Memindahkan tangan kiri ke
fundus uterus dan tanagn
kanan ke bagian bawah uterus
- Tangan kiri menahan fundus
uterus dan tangan kanan
meraba dan menggoyangkan
bagian janin yang berada di
bagian bawah uteri
- ( apabila teraba keras dan bila
di goyangkan ada lentingan
pertama kepala dan apabila
lunak dan tidak ada lentingan
saat di goyangkan pertanda
bokong)
- ( apabila bagian terbawah
bisa di goyangkan pertanda
belum masuk PAP, tapi apabila
tidak bisa digoyangkan
pertanda sudah masuk PAP)

9. Leopold IV
- ( dilakukan apabila bagian
terbawah sudah masuk PAP)
- Pemeriksa berbalik menghadap
bagian kaki ibu
- Meminta ibu untuk meluruskan
kaki/ tidak menekuk
- Meletakkan tangan pada kedua
sisi uterus, dengan posisi
telapak tangan sedikit dibawah
garis umbilical dan jemari
mengarah simfisis pubis,
kedua ibu jari hempir
bersentuhan
- Mempertemukan kedua ujung
jari tangan kanan-kiri (bias
bertemu konvergen berarti
bagian terendah sudah masuk
sebagian kecil ke PAP, apabila
kedua ujung jari tangan sejajar
berarti sebagian bagian
terbawah janin sudah masuk,
sedangkan apabila kedua ujung
jari tangan tidak bisa
dipertemukan disebut divergen
berarti sudah masuk sebagian
besar ke PAP)
G. Melaksanakan pemeriksaan Auskultasi

1. Memberitahu pasien tujuan


pemeriksaan
2. Menentukan area punctum maksimum
DJJ
3. Meletakkan stetoskop monoral tegak
lurus pada area punctum maksimum
DJJ
4. Mendengarkan DJJ dengan
menempelkan telinga pada ujung
stetoskop monoral
5. Sementara mendengar, tangan kanan
pemeriksa meraba denyut nadi ibu
pada arteri radialis kanan untuk
memastikan denyutan yang didengar
6. Memghitung DJJ selama 1 menit
penuh
7. Mencatat hasil pemeriksaan

H. Pemeriksaan genitalia (*)


1) Menjelaskan kepada ibu tujuan
pemeriksaan
2) Menjaga privasi ibu
3) Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, lalu keringkan dengan handuk
bersih
4) Posisikan kaki ibu menekuk dan
membuka kakinya dengan lembut dan
sopan
5) Pakai sarung tangan DTT dengan
tehnik yang benar
6) Memeriksa kelamin luar: (odema,
cairan yang keluar, varises, kemerahan
, luka)
7) Bersihkan daerah genitalia luar
dengan kapas DTT
8) Buka sarung tangan rendam di larutan
klorin
9) Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu keringkan
I. Pemeriksaan tungkai
odema, varices.
J. Melakukan periksa ketok ( perkusi )
1. Pasien dipersilahkan duduk dengan
kaki tergantung
2. Membebaskan lutut dari pakaian yang
menutupinya
3. Mengetuk palu reflek tepat pada
tendon patella secara perlahan dan
pasti
4. Mengamati reaksi reflek
5. Mencatat hasil pemeriksaan

K. Mengukur panggul luar


1. Distansia spinarum
Meletakkan jangka panggul pada SIAS
kiri dan kanan kemudian membaca
hasil

2. Distansia kristarum
Meletakkan jangka panggul pada krista
iliaka kiri dan kanan kemudian
membaca hasil
3. Konjugata eksterna
Meletakkan jangka panggul pada simpisis
pubus ke lumbal V

4. Lingkar panggul
Meletakkan pita CM diatas simpisis pubis
lalu lingkarkan pada pada krista iliaka
kiri lalu ke lumbal V kemudian ke
krista iliaka kanan dan kembali
kesimpisis pubis

L. Pemeriksaan labor

1. Pemeriksaan HB sahli

 Isilah tabung sahli dengan HCl 1 %


sampai angka 2
 Tusuk ujung jari dengan jarum steril,
bersihkan darah yang pertama keluar
dengan kapas kering
 Gunakan pipet untuk menghisap darah
sampai mencapai warna biru pada
tabung / 20mm
 Masukkan darah kedalam tabung sahli
kemudian isap larutan keluar dan
masukkan pipet sampai darah keluar
dari pipet
 Aduk HCl dengn darah sampai benar
– benar tercampur
 Masukkan aquades tetes demi tetes
kedalam tabung sahli, diaduk kembali
setelah ditetesi sampai warnanya sama
dengan warna standar
 Lihat di ujung paling atas dan baca
angka diujung tersebut, itulah kadar
Hb nya
2. Pemeriksaan protein urine
 Isilah tabung reaksi dengan urine 2-3
cc
 Panaskan urine diatas lampu bunsen
berjarak 2-3 cm dari ujung lampu
sampai mendidih
 Jika urine keruh tambahkan Asam
asetat 6%
 Jika tetap keruh, berarti ada protein
dalam urine
3. Pemeriksaan Reduksi
 Isikan tabung reaksi denga benedict
2,5 cc
 Panaskan benedict diatas lampu
bunsen berjarak 2-3 cm dari ujung
lampu sampai mendidih
 Lihat hasil dan perubahan warnanya

ASPEK SIKAP

STANDA ASPEK SIKAP


R YANG DINILAI ASPEK SIKAP KET
     4 3  2  1  0   
 Sopan dan
ramah
 Menunjukakka
n niat
membantu
 Menghargai
jawaban ibu
 Tanggap
terhadap ibu
NBL =  Menjaga
10% privasi ibu            

PENILAIAN ASKEB

STANDAR KOMPONEN KEGIATAN YA TIDAK KET

NBL 10 % 1. Tercatat data subjektif dan objektif dengan


lengkap
2. Tercacat diagnosis dan masalah
asuhansetara dengan umur kehamilan dan
kondisi ibu saat diberi asuhan
3. Tercatat antisipasi masalah potensial dan
tindakan segera
4. Tercatat rencana dan tindakan asuhan
sesuai dengan perubahan yang tampak
pada ibu dan sesuai dengan kebutuhan
5. Tercatat hasil evaluasi tindakan sesuai
dengan perubahan yang tampak pada ibu
A (79-100) sangat baik : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu, sistematis
dan dengan waktu yang efisien

B (68-78) baik : langkah klinik dilakukan dengan baik dan benar dengan waktu yang efisien

C (57-67) cukup : langkah klinik sudah dilakukan dengan baik dan benar dengan waktu yang
efisien

D (41-56) perlu perbaikan : langkah klinik sudah dilakukan tapi belum baik atau tindakan sesuai
urutannya dan sebagian langkah tidak dilakukan.

E (0-40) gagal

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Unit kompetensi : Tehnik Menyusui yang Benar
No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 - 100)

( 20%) 1. Pengertian cara menyusui yang benar


2. Tujuan melaksanakan cara menyususi
NBL:70 yang benar
3. Manfaat menyusui yang benar
4. Akibat cara menyusui yang tidak benar
II Keterampilan Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

( 60%) Ya Tidak

NBL: 100

1. Persiapan alat
a. Kursi yang ada sandarannya
b. Bantal
c. Tumpuan kaki
d. Kapas DTT
2. Persiapan pasien
a. Pasien duduk atau berbaring
b. Bila duduk pakai kursi yang
rendah sehingga kaki tidak
menggantung
c. Punggung bersandar pada
sandaran kursi
3. Persiapan petugas
a. Menjaga privasi pasien
b. Pencahayaan ruangan
c. Ruangan bersih dan nyaman
4. Cara kerja:
a. Sapa ibu dan memperkenalkan
diri
b. Menjelaskan tujuan dan
prosedur kerja
c. Penolong dan ibu mencuci
tangan dengan sabun dan air
bersih dibawah air mengalir
d. Sebelum menyusui ASI
dikeluarkan sedikit kemudian
dioleskan pada puting dan
sekitar kalang payudara
e. Meletakkan bantal pada
pangkuan ibu
f. Bayi diletakkan menghadap
perut ibu/payudara
g. Ibu duduk atau berbaring
dengan santai, bila duduk lebih
baik menggunakan kursi yang
rendah ( agar kaki tidak
menggantung ) dan punggung
ibu bersandar pada sandaran
kursi
h. Bayi dipegang pada belakang
bahunya dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada
lengkungan siku ibu ( kepala
tidak boleh menengadah dan
bokong bayi ditahan dengan
telapak tangan )
i. Satu tangan bayi diletakkan
dibelakang badan ibu dan yang
satu didepan
j. Perut bayi menempel pada
badan ibu, kepala bayi
menghadap payudara
k. Telinga dan lengan bayi terletak
pada satu garis lurus
l. Ibu menatap bayi dengan kasih
sayang
m. Payudara dipegang dengan ibu
jari di atas dan jari lainnya
menopang dibawah, jangan
menekan puting susu atau klang
payudaranya saja
n. Bayi diberi ransangan agar
membuka mulut ( rooting
refleks ) dengan cara:
o. Menyentuh pipi dengan puting
susu atau
p. Menyentuh sisi mulut bayi
q. Setelah bayi membuka mulut
dengan cepat kepala bayi
didekatkan kepayudara ibu dan
putting serta kalang payudara
dimasukkan kemulut bayi
r. Usahakan sebagian besar kalang
payudara masuk kemulut bayi,
sehingga puting susu berada
dibawah langit – langit dan lidah
bayi akan menekan ASI keluar
dari tempat penampungan ASI
yang terletak dikalang payudara
s. Setelah bayi menghisap
payudara tidak perlu dipegang
atau disangga lagi
t. Untuk menjaga keseimbangan
besarnya kedua payudara ,
setiap kali menyusui harus
gunakan kedua payudara dan
diusahakan sampai payudara
terasa kosong, agar produksi ASI
tetap baik.
u. Melepaskan putting payudara
dengan cara menekan dagu
bayi/ memijat hidungnya/
memasukkan kelingking ibu
kedalam sudut mulut bayi
ASPEK SIKAP

Sikap
(20%)
ASPEK YANG DINILAI ASPEK SIKAP KETERANGAN
NBL :
68

5 4 3 2 1

 Sopan dan ramah


 Menunjukkan niat
membantu
 Menghargai jawaban
pasien
 Tanggap terhadap pasien
 Menjaga privasi pasisen

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : ASuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Unit kompetensi : Melakukan Breas Care
No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

I Pengetahuan Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 -


100)
( 20%)
1. Pengertian breast care: suatu tindakan perawatan
NBL:70 payudara yang di laksanakan,baik oleh pasien
maupun di bantu oleh orang lain yang dilaksanakan
mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
2. Tujuan melakukan breast care:
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Memperlancar atau memperbanyak produksi asi
c. Mencegah bendungan payudara

II Keterampilan Aspek yang dinilai Kompeten Keterangan

( 60%) Ya Tidak

NBL: 100

1. Persiapan alat
a. Baki dan alas baki
b. Kom berisi kapas steril
c. Baskom berisi air dingin
d. Baskom berisi air hangat
e. Bengkok
f. Baby oil/ minyak kelapa
g. Waslap 2 buah
h. Wastafel
i. Handuk mandi 2 buah
j. Handuk kecil 1 buah
2. Persiapan pasien
a. Memberitahu pasien / keluarga tentang
prosedur yang akan dilakukan
b. Pastikan ibu dalam keadaan rileks
3. Persiapan petugas
a. Menjaga privasi pasien
b. Pencahayaan ruangan
c. Ruangan bersih dan nyaman
d. Memasang tabir
4. Cara kerja:
a. Sapa ibu dan memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja
c. Menutup pintu dan jendela
d. Alat ditempat yang mudah dijangkau
e. Penolong dan ibu mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih dibawah air mengalir
f. Lepaskan pakaian luar dan dalam pasien
g. Posisikan ibu dalam keadaan duduk dan rileks
h. Meletakkan handuk besar pada bahu pasien
i. Meletakkan handuk kecil di bawah payudara
ibu
j. Posisi penolong berada pada bagian belakang
pasien
k. Kompres kedua puting susu dengan kapas
yang telah dibasahi minyak selama 5 menit
agar kotoran yang ada pada puting dan
sekitarnya mudah terangkat
l. Jika puting susu normal, lakukan perawatan
berikut: oleskan minyak pada ibu jari dan
telunjuk, lalu letakkan pada kedua puting
susu,di urut memutar searah jarum jam dan
kemudian berbalik arah, Berlawanan jarum
jam. lakukan 3 kali putaran untuk kedua
puting
m. Jika puting susu datar atau masuk kedalam
lakukan:Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri
dan kanan puting susu, kemudian tekan dan
hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu
secara perlahan ( searah jam 6 dan 12)
n. Licinkaan kedua telapak tangan dengan
minyak, Kedua telapak tangan diletakkan
diantara payudara.Lakukan pengurutan, ke
atas, kesamping, ke bawah, selanjutnya ,
telapak tangan mengurut kedepan lalu kedua
tangan dilepas dari payudara (gerakan
dilakukan sebanyak 20-30x )
o. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri,
kemudian tangan kanan saling di
rapatkan,kemudian sisi kelingking tangan
mengurut payudara kiri dari pangkal
kea rah putting. Lakukan tahapan yang sama pada
payudara kanan. Lakukan 2 kali gerakan pada
setiap payudara

p. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri,


kemudian jari dan tangan dikepalkan,
kemudian dengan buku-buku jari tangan
kanan mengurut dari pangkal ke arah
putting.lakukan tahapan yang sama pada
payudara kanan. Lakukan 30 kali gerakan pada
setiap payudara
q. Lakukan tahap pengompresan, kedua
payudara dengan waslap hangat selama 2
menit, lalu ganti dengan waslap dingin selam
1 menit, kompres bergantian selama 3 x
berturut- turut dan akhiri dengan kompres air
hangat.
r. keringkan payudara dengan handuk yang
bersih dan kering
s. Pakai BH khusus untuk menyusui
t. Rapikan pasien dan bereskan alat- alat
u. Penolong mencuci tangan dengan air
mengalir dan sabun, keringkan

ASPEK SIKAP

Sikap
(20%)
ASPEK YANG DINILAI ASPEK SIKAP KETERANGAN
NBL :
68

5 4 3 2 1

 Sopan dan ramah


 Menunjukkan niat
membantu
 Menghargai jawaban
pasien
 Tanggap terhadap pasien
 Menjaga privasi pasisen

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Unit kompetensi : Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
No Aspek/bobot Aspek yang dinilai Kompeten ket

I. Pengetahuan Kisi – kisi pengetahuan Skor (0-100)

(20%) 1. Definisi pemeriksaan fisik ibu


nifas
NBL : 60
2. Manfaat pemeriksaan fisik pada
ibu nifas
II. Keterampila Aspek yang dinilai Kompeten
n
Ya Tidak
(60%)

NBL: 100

Alat untuk pemeriksaan Tanda –


Tanda vital

1. Baki dengan alas


2. Alat untuk TTV (Tensimeter,
Stetoskop, Thermometer axila)
3. Botol berisi air bersih dan air
klorin
4. Nierbekken 1 buah
5. 1 buah com berisi tissue
6. Jam tangan
7. Buku Catatan

Alat untuk Pemeriksaan Fisik dan


Vulva hygiene

Troli atas berisi

 Handuk PI
 Stetoskop
 1 Buah Com berisi kapas DTT
 1 Buah Com berisi kassa
Betadine.
 1 Buah Baki instrument berisi
sepasang handscoon
 1 Buah Waskom berisi larutan
klorin 0,5 %
 1 Buah nierbekken
 Reflek patella
 Senter Penlight
 Troli bawah berisi Perlak
beralas Perlengkapan ibu
seperti kain, pembalut , dan
pakain dalam yang bersih
 Lampu sorot
1. Persiapan ibu
a.
2. Cara Kerja
1. Cuci tangan
2. Melakukan Pemeriksaan:
 Tekanan Darah
         Nadi
         Suhu

 Pernafasan
3. Pasien di minta untuk
mengganti pakaian dan
meminta pasien untuk melepas
pakaian dalamnya.Pasien di
minta untuk naik ke tempat
tidur untuk di lakukan
pemeriksaan

Pemeriksaan Kepala

1. Untuk mengidentifikasi
keadaan rambut seperti bersih
atau tidak, berketombe atau
tidak, rontok atau tidak

Pemeriksaan Telinga

1. Untuk mengidentifikasi
keadaan telinga seperti bersih
atau tidak, ada secret atau
tidak , ada kelainan atau tidak

Pemeriksaan Muka

1. Untuk mengidentifikasi
adanya tanda anemis,
preeklamsia –eklamsia pada
post partum karena bisa
terjadi pada 1 – 2 hari post
partum
         Cara Kerja
a )Inspeksi Muka : Warna kulit
muka dan pembengkakan
daerah wajah dan kelopak
mata
b ) Konjungtiva : pucat atau
tidak

c ) Sklera : ikterik atau


tidak

Pemeriksaan Hidung

1. Untuk mengidentifikasi
keadaan hidung seperti ada
atau tidak polip , ada atau
tidak sekret

Pemeriksaan Mulut

1. Untuk mengidentifikasi
keadaan mulut seperti
kebersihan, kelembaban
bibir, ada atau tidak karies
pada gigi

Pemeriksaan Leher

         Cara Kerja


a ) Inspeksi Leher : apakah terlihat
ada benjolan atau tidak dan
kesimetrisan leher dan
pergerakannya
b ) Palpasi : pemeriksaan
palpasi pada kelenjar tyroid dan
getah bening dilakukan dengan
cara meletakkan ujung jari kedua
tangan di kelenjar dengan posisi
pemeriksaan ikut gerakan
menelan
Pemeriksaan Dada

Untuk mengidentifikasi adanya

 Ada atau tidak bunyi weezing,


rochi, rales pada paru – paru

Pemeriksaan Payudara

Untuk menmgidentifikasi akan


pemeriksaan tindak lanjut dari
pemeriksan prenatal dan segera
setelah melahirkan apakah ada
komplikasi pada post partum
misalnya adanya bendungan
payudara, mastitis pada payudara ,
dan abses pada payudara

         Cara Kerja


a ) Inspeksi Payudara : warna
kemerahan atau tidak , ada atau
tidak vaskularisasi,ada atau tidak
oedema, ada atau tidak putting susu
lecet, apakah putting susu menonjol
atau tidak,adakah pengeluaran cairan
seperti kolostrum, ASI,Pus atau darah

b ) Palpasi Payudara: Ibu tidur


telentang dengan lengan
tangan kiri dan lengan tangan kanan
ke atas secara sistematis lakukan
perabaan payudara sebelah kira
sampai axila , lalu ulangi
pemeriksaan yang sama pada
payudara kanan perhatikan apakah
ada benjolan, pembesaran kelenjar
getah bening , abses pada payudara
kemudian kaji nyeri tekanan

Pemeriksaan Abdomen
         Cara Kerja
a ) Inspeksi : Lihat apakah ada luka
operasi , jika ada maka kaji apakah
ada tanda – tanda perdarahan , atau
apakah ada tanda – tanda infeksi
b ) Palpasi : Pada TFU periksa
apakah sesuai dengan involusio uteri
dan apakah kontraksi uterus baik
atau tidak

Pemeriksaan Ekstremitas
         Cara Kerja
a ) Inspeksi : Warna kemerahan
atau tidak
b ) Palpasi : Pada pemeriksaan
kaki apakah ada varises , oedema,
reflek patella , nyeri tekan dan panas
pada betis ,jika ada maka
menandakan tanda homan positif

Pemeriksaan Genetalia Eksterna

         Cara Kerja


a ) Pasang perlak beralas
b ) Cuci tangan
c) Membantu ibu dalam posisi dorsal
recumbent
e) Buka tutup com kapas DTT ,
dekatkan nieerbekken
dan Pakai sarung tangan steril
f) Lakukan vulva hygiene dengan
kapas DTT
g) Periksa anogenital apakah ada
varises, hematoma, oedema , tanda
– tanda infeksi , periksa luka
jahitan apakah ada pus ,apakah ada
jahitan yang terbuka , periksa
lokhea , warna , dan
konsistensinya
Pemeriksaan Kandung Kemih

Pada kandung kemih di periksa


apakah kandung kemih ibu penuh
atau tidak , jika penuh minta ibu
untuk berkemih dan jika ibu tidak bisa
maka lakukan kateterisasi

Pemeriksaan Anus

Pada Anus di periksa apakah ada


hemoroid atau tidak

Angkat perlak dan pengalas kemudian


Lepas dan rendam handscoon pada
baskom larutan chlorin 0,5 %

Membantu ibu untuk merapihkan


pakaian

Mencuci kedua tangan dengan sabun


dengan air mengalir

Sub total

Nilai rata-rata

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : KB & Kespro
Unit kompetensi : Pemasangan AKDR

No Aspek/Bobot Aspek yang di nilai Kompeten Keterangan


Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 – 100)

1. Pengetahuan 1. Pengertian
(20%) Suatu alat atau benda yang dimasukkan
kedalam rahim yang sangat efektif,
NBL : 70 reversible dan berjangka panjang,
dapat dipakai oleh semua perempuan
usia reproduktif.
2. Tujuan
a. Mencegah terjadinya konsepsi
b. Menjarangkan kehamilan
II Keterampilan Kompeten
(60%) Aspek yang di nilai Keterangan
Ya Tidak
NBL : 70

1. Persiapan alat
b. Bivalue speculum ( spekulum
cocor bebek)
c. Tampotang
d. Tenakulum
e. Gunting panjang
f. Kom + kapas sublimat
g. Kom + larutan antiseptik
( betadine)
h. Kom+ kassa steril
i. Sarung tangan dan skort
j. Duk steril
k. Meja gynekologi
l. Lampu sorot/lampu senter
m. Tempat sampah basah
n. Kursi duduk
o. Tempat klorin 0,5 %
p. IUD copper T 380 A
q. handuk

2. Persiapan lingkungan
a. Pasang sampiran bila perlu
b. Atur pencahayaan
c. Atur suhu dan suasana ruangan
yang nyaman dan
menyenangkan.
3. Persiapan pasien
a. Atur posisi ps sesuai dengan
kebutuhan.
b. Buka pakaian sesuai dengan
kebutuhan.
4. Persiapan penolong
a. Cuci tangan dengan siku dengan
sabun pada air mengalir.
b. Penolong berdiri disebelah kanan
ps.
MEKANISME KERJA

1`

1. Informend consent
2. Menganjurkan ibu mengosongkan
kandung kemih
3. Menyusun alat secara ergonomis
4. Mengatur posisi ibu dengan posisi
litotomi
5. Memasang alas bokong
6. Memasang handuk di bagian paha
ibu
7. Memasang lampu sorot
8. Mencuci tangan
9. Memasang skort
10. Memasang handscoon
11. Inspeksi vagina ada varises,
oedema
12. Vulva hygiene
13. Melakukan pemeriksaan dalam
meraba posisi uterus
14. Memasukkan spekulum/ cocor
bebek melihat porsio ada polip dan
erosi
15. Masukkan lengan IUD Cu T 380 A
didalam kemasan steril tanpa
menggunakan handscoon
16. Memasang handscoon
17. Memasang spekulum
18. Usap serviks dengan larutan
antiseptik 2-3 kali usapan
19. Jepit serviks dengan tenakulum
dengan posisi jam 11 atau jam 1
20. Masukkan sonde uterus dan ukur
kedalaman kavum uteri serta
tentukan posisi uterus dengan
tehnik tidak menyentuh atau “ ni
touch techniqau”
21. Keluarkan sondeuterus dan ukur
kedalaman kavum uteri pada
tabung inserter yang masih berada
di dalam kemasan sterilnya dengan
menggeser leher biru pada tabung
inserter.
22. Masukkan tabung inserter kedalam
uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai
terasa ada tahanan.
23. Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu
tangan.Lepaskan lengan IUD Cu T
380 A dengan menggunakan teknik
withdrawal
24. Keluarkan pendorong kemudian
tabung inserter didorong kembali
ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa ada
tahanan
25. Keluarkan sebagian dari tabung
inserter dan gunting benang AKDR
kurang lebih 3-4 cm
26. Keluarkan seluruh tabung inserter
dan buang ke tempat sampah
terkontaminasi
27. Keluarkan tenakulum dengan hati-
hati, dan memeriksa serviks, bila
ada perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum, tekan dengan
kasa selama 30- 60 detik
28. Mengeluarkan spekulum dengan
hati-hati
29. Rendam alat-alat dalam larutan
klorin 0,5 %, celupkan kedua
tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan
klorin dan lepaskan dalam keadaan
terbalik lalu rendam dalam larutan
klorin 0,5 %.
30. Cuci tangan dan keringkan
31. Ajarkan ibu untuk memeriksakan
benang

16 Cuci Tangan

17 Dokumentasi
ASPEK SIKAP

Sikap
(20%)
ASPEK YANG DINILAI ASPEK SIKAP KETERANGAN
NBL :
68

5 4 3 2 1

 Sopan dan ramah


 Menunjukkan niat
membantu
 Menghargai jawaban
pasien
 Tanggap terhadap pasien
 Menjaga privasi pasisen

KRITERIA PENILAIAN:

PENILAIAN

E Gagal 0 – 40

D Perbaikan 41 – 56 Langkah sudah di lakukan tapi belum baik atau


tindakan tidak sesuai dengan urutan dan sebagian
langkah tidak dilakukan

C Cukup 57 – 67 Langkah sudah dilakukan tetapi kurang tepat dan


waktu kurang efisien

B Baik 68 – 78 langkah dilakukan dengan baik dan benar dengan


waktu yang efisien

A Sangat Baik 79 – 100 Langkah dilakukan dengan benar, tepat, tanpa ragu-
ragu, sistematis dan dengan waktu yang efisien

Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : KB & Kespro
Unit kompetensi : Pemasangan AKBK
Aspek yang di nilai Kompeten Keterangan
No Aspek/Bobot
Kisi-kisi pengetahuan kritis Skor (0 – 100)
1. Persiapan alat a. Meja periksa untuk berbaring
klien
b. Alat penyangga lengan bila ada
c. Batang implant dalam kantong
d. Doek berlubang
e. Mangkok steril untuk tempat
implant
f. Mangkok untuk antiseptic 2
buah
g. 1 pasang sarung tangan steril
h. Sabun untuk mencuci tangan
i. Larutan antiseptic untuk
desinfeksi kulit dalam kom steril
j. Zat anastesi local (tanpa
epinefrin)
k. Spuit 3 cc/ml
l. Trokar ukuran 10
m. Skalpel 11 dan 15
n. Bisturi
o. Perban, band aid atau plaster
p. Kasa steril
q. Pinset 2 buah
r. Klem lengkung
s. Bak instrumen tertutup
t. Bengkok 2 buah
u. Gunting perban
v. Sabun
2. Persiapan Memberi salam dan memperkenalkan
pasien diri kepada pasien

3. Memanggil ibu dengan tepat dan sopan

4. Memberitahu langkah pemasangan


AKBK yang akan dilakukan tanyakan
apakah ibu ada alergi anastesi atau obat-
obatan lain

5. Persiapan Persilahkan klien mencuci seluruh


pemasangan lengan dengan sabun dan air yang
mengalir serta membilasnya

6. Tutup tempat tidur klien ( dan


penyangga lengan atau meja samping,
bila ada ) dengan kain bersih
7. Persilahkan klien berbaring dengan
lengan lebih jarang digunakan di
letakkan pada lengan penyangga atau
meja samping. Tentukan daerah yang
akan di lakukan pemasangan yi 8cm di
atas lipatan siku.

8. Siapkan tempat dan alat dan buka


bungkus steril ( spuit,bisturi ) tanpa
menyentuh alat-alat di dalamnya dan
masukkan alat-alat tersebut dalam bak
instrumen.

9. Buka dengan hat-hati kemasan steril


implant dengan menarik kedua lapisan
pembungkusnya dan jatuhkan seluruh
kapsul dalam mangkok steril atau tetap
dalam kemasan yang telah terbuka.

10. Patahkan ampul anastesi,masukkan


spuit ke dalambaki steril,buka penutup
kom dll.

11. Tindakan Cuci tangan dengan sabun dan air


sebelum mengalir,keringkan dengan kain bersih
pemasangan dan tentukan tempat insisi.

12. Atur alat dan bahan-bahan secara


ergonomis sehingga mudah di
capai.hitung kapsul untuk memastikan
jumlahnya.

13. Pakai sarung tangan steril pada tangan


kanan (one hand).

14. Masukkan anastesi ke dalam spuit


dengan sisem one hand.

15. Pasang sarung tangan kiri yang steril

16. Persiapkan tempat insisi dengan larutan


antiseptic.gunakan klem steril atau DTT
untuk memegang kasa yang telah di beri
antiseptic.

Pembuatan pola.

17. Mulai mengusap dari tempat yang akan


di lakukan insisi kearah luar dengan
gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan
biarkan kering sebelum memulai
tindakan. Hapus atiseptic yang
berlebihan bila tanda yang sudah di buat
tidak terlihat.

18. Pasang doek berlubang pada lengan

19. Lakukan anastesi dengan cara


memasukkan jarum 3 cctepat di bawah
kulit pada tempat insisi sekitar 0,3 ml
dan pada daerah yang akan di pasang
implan ( terdekat dengan siku )
kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke
dalam pembuluh darah.

20. Tanpa memindahkan jarum, masukkan


ke bawah kulit (sub dermis) sekita 4 cm.
Kemudian tarik jarum perlahan
sehingga membentuk jalur sambil
menyuntikkan obat anastesi sebanyak 1
ml di antara tempat untuk memasang
kapsul 1 dan 2, selanjutnya seperti
kipasa/searah yang akan kita pasang
implant.

21. Pemasangan Pegang scalpel dengan sudut 45˚,buat


kapsul insisidangkal 2 mm hanya untuk
sekedar menembus subdermal.

Trokar harus di pegang dengan ujung


yang tajam menghadap ke atas
(perhatikan 2 tand di trokar ) kemudian
dorong dan masukkan ujung tokar
melalui luka insisi dengan sudut
kecil.mulai dari kiri atau kanan pada
pola seperti kipas,gerakan trokar
kedepan dan berhenti saat ujung tajam
seluruhnya berada dibawah kulit ( 2-3
dari akhir ujung tajam ) jika terdapat
tahanan coba dari sudut yang lain.

Untuk meletakkan kapsul tepat di


bawah kulit,angkat trokar ke
22.
atas/ungkit,sehingga kulit terangkat.
Masukkan

Saat trokar masuk sampai tanda (1),


cabut pendorong dari trokar.
23.
Kemudian masukkan kapsul pertama
dalam trokar,gunakan pingset atau klem
untuk mengambil kapsul dan masukkan
ke dalam trokar.

Dorong kapsul sampai seluruhnya


masuk ke dalam dan masukkan kembali
24.
pendorong.

Gunakan pendorong untuk mendorong


kapsul kearah ujung trokar sampai ada
25.
terasa tahanan, tapi jangan mendorong
dengan paksa.

26. Pegang pendorong dengan erat di


tempatnya dengan satu tangan
menstabilkan. Tarik tabung trokar
dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk ke arah luka insisi sampai
tanda (2) muncu di tepi luka insisi dan
pangkalnya menyentuh pegangan
pendorong.

Saat pangkal trokar menyentuh


pegangan pendorong ,tanda (2) harus
27.
terlihat di tepi luka insisi dan kapsul
saat itu keluar dari trokar tepat berada di
bawah kulit. Raba ujung kapsul dengan
jari untuk memastikan kapsul sudah
keluar seluruhnya dari trokar.

Tanpa mengeluarkanseluruh trokar,


putar ujung dari trokar ke arah lateral
28.
kanan dan kembalikan lagi ke posisi
semula untuk memastikan kapsul
pertama bebas. Geser trokar 15˚
mengikuti pola seperti kipas yang
terdapat pada lengan. (untuk imlan 6
batang ).

Untuk melakukan itu mula-mula fiksasi


kapsul pertama dengan jari telunjuk dan
29.
masukan kembali trokar perlahan
sepanjang sisi jari telunjuk tersebut
sampai tanda (1). Bila tanda (1) sudah
tercapai, masukkan kapsul berikutnya
ke dalam trokar dan melakukan seperti
sebelumnya sampai seluruh kapsul
terpasang.

30. Pada pemasangan kapsul


berikutnya,untuk mengurangi risiko
infeksi atau ekspulsi,pastikan bahwa
ujung kapsul yang terdekat kurang lebih
5 mm dari tepi luka insisi. Pastikan
jarak antara ujung setiap kapsul yang
terdekat dengan tepi luka insisi tidak
lebih dari lebar 1 kapsul ( kapsul harus
membentuk pola seperti kipas, setiap
bagian sekitar 15˚ ,sehingga antara
kapsul terluar (1 dan 6 ) membentuk
sudut sekitar 75˚. Saat memasang
keenam kapsul satu demi satu jangan
mencabut trokardari luka insisi.

31. Sebelum mencabut trokar, raba kapsul


untuk memastikan ke enam kapsul
semuanya telah terpasang.

32. Ujung dari semua kapsul harus tidak


ada pada tepi luka insisi (sekitar 5 ).
Bila sebuah kapsul atau terlalu dekat
dengan luka insisi,harus di cabut dengan
hati-hati dan di pasang kembali di
tempat yang tepat.

33. Setelah keenam kapsul terpasang


semuanya dan posisi setiap kapsul
sudah di periksa,keluarkan trokar pelan-
pelan.

34. Tekat tempat insisi dengan jari


menggunakan kasa selama 1 menit
untuk menghentikan perdarahan.

35. Bersihkan tempat pemasangan dengan


kasa berantiseptic.

36. Menutup luka Temukan tepi kedua insisi dan gunakan


insisi bandaid atau plester dengan kas steril
untuk menutup luka insisi. Luka insisi
tidak perlu di jahit karena dapat
menimbulkan jaringan parut

37. Periksa adanya perdarahan. Tutup


daerah pemasangan dengan pembalut
untuk hemostatis dan mengurangi luka
memar (perdarahan subcutan ) rapikan
pasien dan rapikan alat dan cuci tangan.

38. Perawatan a. buat catatan pada rekam medik


klien tempat pemasangan kapsul dan
kejadian yang tidak umum yang
mungkin terjadi selama
pemasangan.
b. Amati klien ± 15-20 menit untuk
kemungkinan perdarahan dari
luka insisi atau efek lain
sebelum memulangkan klien.
Beri petunjuk unuk perawatan
luka insisi setelah pemasangan
kalau bisa berikan secara
tertulis.

Anda mungkin juga menyukai