Anda di halaman 1dari 3

MENGUJI SIFAT LARUTAN DENGAN INDIKATOR ASAM BASA

Nama Kelompok : .........................................


Anggota : 1. .....................................
4. .....................................
2...................................... 5. .....................................
3. ..................................... 6. .....................................
Kelas : .........................................

A. TUJUAN

Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan berbagai macam indikaor asam basa

B. Dasar Teori

Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya berubah tergantung pada pH larutan. Indikator asam-basa
dapat digunakan untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7,
larutan netral mempunyai pH=7, dan larutan asam basa mempunyai pH > 7.

Indikator asam-basa berupa asam lemah atau basa lemah yang dapat memperihatkan warna berbeda di
dalam larutan asam atau basa. Indikator yang berbeda mempunyai daerah/trayek perubahan warna yang berbeda.
Sebagai contoh, larutan lakmus akan berwarna merah pada pH < 5,5 dan berwarna biru pada pH > 8. Pada
larutan dengan pH = 5,5 – 8 , warna lakmus merupakan kombinasi antara warna merah dan biru. Jadi, dapat
dikatakan bahwa trayek perubahan warna lakmus berada diantara pH = 5,5 dan pH=8.

Indikator asam-basa biasanya hanya menunjukkan rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan nilai pH
yang pasti. Oleh karena itu, diperlukan indicator lain untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel yang
diuji. Berikut adalah rentang pH dari beberapa indicator.

Indikator Rentang pH Perubahan warna


Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – biru
Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning
Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Fenolftalein 8,3 – 10 Tidak berwarna – merah
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru

C. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Plat tetes
2. Pipet tetes
3. Gelas kimia
4. Batang pengaduk

B. Bahan
1. Air soda
2. Air sumur
3. Air detergen
4. Air garam
5. Air sabun
6. Asam cuka
7. Obat maag
8. Larutan NaOH
9. Larutan HCl
10. Indikator universal
11. Kertas Lakmus
12. Indikator metil jingga
13. Indikator metil merah
14. Indikator fenolftalein
15. Indikator Bromtimol biru

C. Cara Kerja
1. Masukkan larutan yang akan diuji kedalam plat tetes
2. Celupkan indicator ke dalam larutan. Amati perubahan warnanya. Bandingkan hasil perubahan
warna dengan table indicator asam basa.
3. Catat pH larutan sesuai trayek perubahan warna indicator.
4. Tuliskan hasil pengamatan pada table pengamatan yang telah disediakan
5. Ulangi pada bahan larutan lain yang akan diuji

D. Hasil Pengamatan
1. Pengujian dengan indicator lakmus dan indicator universal

Kesimpulan
No. Larutan Uji Lakmus merah Lakmus biru Indikator Universal (Asam / Basa)
Perubahan Warna Perubahan Warna Perkiraan pH
1. Air soda
2. Air sumur
3. Air detergen
4. Air garam
5. Air sabun
6. Asam cuka
7. Obat maag
8. Larutan NaOH
9. Larutan HCl

2. Pengujian dengan indicator larutan


Indikator
Bromtimol Biru Fenolftalein Metil Orange Metil Merah
Larutan Rentang
No. Perubah Perubah
Uji Kisara Perubahan Kisaran Kisaran Perubahan Kisara pH
an an
n pH Warna pH pH Warna n pH
Warna Warna
1. Air soda

2. Air
sumur
3. Air
detergen
4. Air
garam
5. Air sabun

6. Asam
cuka
7. Obat
maag
8. Larutan
NaOH
Indikator
Bromtimol Biru Fenolftalein Metil Orange Metil Merah
Larutan Rentang
No. Perubah Perubah
Uji Kisara Perubahan Kisaran Kisaran Perubahan Kisara pH
an an
n pH Warna pH pH Warna n pH
Warna Warna
9. Larutan
HCl

F. Pertanyaan
1. Larutan mana yang termasuk ke dalam :
a. Larutan asam :

b. Larutan basa :

c. Larutan netral :

2. Berdasarkan perubahan warna yang terjadi, tentukan perkiraan pH larutan yang diiuji!

3. Dapatkah kita menggunakan satu jenis indicator larutan untuk memperkirakan pH suatu zat?
Jelaskan alasan jawabanmu!

G. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai