Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS KATOLIK ST.

THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Perhitungan persediaan air


Untuk mengetahui jenis tanaman dan bagaimana pola penanaman tanaman yang
tepat di wilayah yang akan ditinjau, pertama harus diketahui berapa banyak
persediaan air yang dimiliki oleh daerah tersebut. Dalam penyusunan laporan ini,
wilayah yang akan dilakukan penanaman air hanya bersumber dari curah hujan tanpa
bantuan dari sumber air yang lain. Jadi rencana dalam laporan ini adalah
mengoptimalisasi pola tanam sesuai dengan curah hujan rencana. Data curah hujan
yang digunakan untuk laporan ini berasal dari stasiun BMKG Wilayah I Medan,
Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini data curah hujan yang diketahui dan perhitungan
sampai mendapatkan persediaan air yang ada.

Lokasi Pengamatan : BMKG WILAYAH I MEDAN


Koordinat : 3,539412° LU ; 98,637046° BT

CURAH HUJAN (mm) Jlh.


Curah
TAHUN FE Hujan
JAN MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Per
B
tahun
2000 177 100 112 200 156 185 119 173 349 315 156 205 2247
2001 164 48 119 174 153 186 119 202 257 291 308 126 2147
2002 156 94 125 185 262 28 217 144 608 431 204 154 2608
2003 212 301 136 175 205 324 130 305 445 451 249 318 3251
2004 103 108 288 170 179 228 317 441 547 460 192 221 3254
2005 432 46 95 86 319 189 192 123 223 310 157 286 2458
2006 107 118 120 235 272 207 156 237 361 282 159 281 2535
2007 151 52 61 218 332 156 243 221 374 255 384 298 2745
2008 164 136 189 216 224 122 155 215 261 333 240 212 2467
2009 254 181 512 267 386 62 257 253 375 288 217 116 3168
2010 173 85 268 80 301 165 198 328 168 194 444 152 2556
2011 184 64 376 205 221 97 206 236 166 474 212 237 2678
2012 180 100 202 171 471 88 317 185 289 433 275 222 2933
2013 158 267 116 173 158 126 92 421 376 510 242 501 3140
2014 20 29 129 142 329 63 164 186 268 325 187 301 2143
2015 355 156 146 258 255 87 162 202 235 346 507 126 2835
2016 188 335 164 109 474 125 176 286 585 408 194 174 3218
2017 202 141 241 198 275 156 223 168 542 247 179 458 3030
2018 258 40 74 303 235 218 610 138 369 397 279 260 3181
2019 210 208 132 170 425 361 212 130 393 450 293 323 3307
2020 194 80 104 326 486 615 - - - - - - 1805

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Tabel 1.1 Curah Hujan Sta. BMKG WILAYAH I MEDAN


HARI HUJAN (mm) Jlh. H.
FE JU H. Per
TAHUN JAN MAR APR MAY JUL AUG SEP OCT NOV DEC
B N Tahun
2000 15 16 19 23 21 19 16 19 24 26 25 20 243
2001 23 11 18 20 20 16 14 22 26 26 19 15 230
2002 20 9 12 18 18 15 14 16 28 23 19 18 210
2003 20 22 12 16 24 15 25 19 25 28 21 18 245
2004 19 19 19 14 15 17 22 17 25 27 19 22 235
2005 22 8 13 15 16 18 16 16 23 28 23 25 223
2006 12 14 21 19 24 19 25 11 25 24 23 21 238
2007 18 7 15 23 19 17 15 16 19 24 21 16 210
2008 12 10 21 17 17 16 23 21 19 25 26 21 228
2009 18 14 22 14 22 9 12 21 20 23 21 14 210
2010 16 8 14 12 16 13 19 21 18 15 21 22 195
2011 13 10 22 16 17 15 11 19 16 26 22 18 205
2012 9 14 16 17 21 12 14 15 18 23 18 21 198
2013 18 21 15 13 17 15 15 21 17 24 25 24 225
2014 12 4 13 12 21 7 10 19 18 25 22 24 187
2015 18 10 13 20 18 8 13 17 15 20 25 17 194
2016 11 19 10 11 21 16 20 20 25 24 23 21 221
2017 24 20 18 20 22 15 16 22 24 18 21 18 238
2018 20 8 12 18 22 14 18 13 23 22 26 21 217
2019 19 15 12 14 22 20 16 15 21 24 25 21 224
2020 18 16 11 21 23 23 - - - - - - 112

Tabel 1.2 Data Hari Hujan Sta. BMKG WILAYAH I MEDAN

Maka diperoleh rekapitulasi besarnya curah harian hujan rata-rata tiap tahunnya
seperti berikut :
Contoh Perhitungan Curah Harian Hujan Rata – Rata :
curah hujan
Curah januari =
hari hujan
177
Curah januari =
15
Curah januari =11,8

CURAH HARIAN HUJAN BULANAN UNTUK TIAP TAHUN


TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
2000 11,80 6,25 5,89 8,70 7,43 9,74 7,44 9,11 14,54 12,12 6,24 10,25
2001 7,13 4,36 6,61 8,70 7,65 11,63 8,50 9,18 9,88 11,19 16,21 8,40
2002 7,80 10,44 10,42 10,28 14,56 1,87 15,50 9,00 21,71 18,74 10,74 8,56
2003 10,60 13,68 11,33 10,94 8,54 21,60 5,20 16,05 17,80 16,11 11,86 17,67
2004 5,42 5,68 15,16 12,14 11,93 13,41 14,41 25,94 21,88 17,04 10,11 10,05
2005 19,64 5,75 7,31 5,73 19,94 10,50 12,00 7,69 9,70 11,07 6,83 11,44

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

2006 8,92 8,43 5,71 12,37 11,33 10,89 6,24 21,55 14,44 11,75 6,91 13,38
2007 8,39 7,43 4,07 9,48 17,47 9,18 16,20 13,81 19,68 10,63 18,29 18,63
2008 13,67 13,60 9,00 12,71 13,18 7,63 6,74 10,24 13,74 13,32 9,23 10,10
2009 14,11 12,93 23,27 19,07 17,55 6,89 21,42 12,05 18,75 12,52 10,33 8,29
2010 10,81 10,63 19,14 6,67 18,81 12,69 10,42 15,62 9,33 12,93 21,14 6,91
2011 14,15 6,40 17,09 12,81 13,00 6,47 18,73 12,42 10,38 18,23 9,64 13,17
2012 20,00 7,14 12,63 10,06 22,43 7,33 22,64 12,33 16,06 18,83 15,28 10,57
2013 8,78 12,71 7,73 13,31 9,29 8,40 6,13 20,05 22,12 21,25 9,68 20,88
2014 1,67 7,25 9,92 11,83 15,67 9,00 16,40 9,79 14,89 13,00 8,50 12,54
2015 19,72 15,60 11,23 12,90 14,17 10,88 12,46 11,88 15,67 17,30 20,28 7,41
2016 17,09 17,63 16,40 9,91 22,57 7,81 8,80 14,30 23,40 17,00 8,43 8,29
2017 8,42 7,05 13,39 9,90 12,50 10,40 13,94 7,64 22,58 13,72 8,52 25,44
2018 12,90 5,00 6,17 16,83 10,68 15,57 33,89 10,62 16,04 18,05 10,73 12,38
2019 11,05 13,87 11,00 12,14 19,32 18,05 13,25 8,67 18,71 18,75 11,72 15,38
2020 10,78 5,00 9,45 15,52 21,13 26,74 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 242,84 196,84 232,93 242,00 309,15 236,67 270,30 257,92 331,31 303,54 230,67 249,71

Berdasarkan tabel rekapitulasi curah hujan rata-rata harian diatas, diketahui


bahwa data hujan merupakan data masa lampau. Sedangkan perencanaan pola tanam
irigasi kawasan ini akan digunakan untuk pola tanam masa yang akan datang.
Besarnya curah hujan dimasa yang akan datang dapat dianalisis secara statistik
dengan menghitung suatu periode ulang hujan dengan beberapa metode.

Menghitung Periode Ulang Curah Hujan


Dengan menggunakan metode Gumbel, periode ulang curah hujan dihitung
sebagai berikut :
Diambil Curah Harian Hujan Rata-Rata Untuk Tiap Tahun (2009-2018).
Perhitungan hujan periode ulang menggunakan metode distribusi Gumbel
dipengaruhi oleh banyak variabel yaitu reduced variable, reduced mean, reduced
standard deviasi. Hubungan N dan Yn/Sn disajikan dalam Tabel dibawah ini.

Sampel Yn Sn Sampel Yn Sn Sampel Yn Sn


10 0,4952 0,9496 41 0,544 1,1436 72 0,56 1,187
11 0,4996 0,9676 42 0,545 1,1458 73 0,56 1,188
12 0,504 0,9833 43 0,545 1,148 74 0,56 1,189
13 0,5035 0,9971 44 0,546 1,1499 75 0,56 1,19
14 0,51 1,0095 45 0,546 1,1519 76 0,56 1,191
15 0,5128 1,0206 46 0,547 1,1538 77 0,56 1,192
16 0,5157 1,0316 47 0,547 1,1557 78 0,56 1,192
17 0,5181 1,0411 48 0,548 1,1574 79 0,56 1,193
18 0,5202 1,0493 49 0,548 1,159 80 0,56 1,194
19 0,522 1,0565 50 0,549 1,1607 81 0,56 1,195
20 0,5236 1,0628 51 0,549 1,1623 82 0,57 1,195
21 0,5252 1,0696 52 0,549 1,1638 83 0,56 1,196
22 0,5268 1,0754 53 0,55 1,1658 84 0,56 1,197
23 0,5283 1,0811 54 0,55 1,1667 85 0,56 1,197
24 0,5296 1,0864 55 0,55 1,1181 86 0,56 1,199
25 0,5309 1,0915 56 0,551 1,1696 87 0,56 1,199
26 0,532 1,0861 57 0,551 1,1708 88 0,56 1,199
27 0,5332 1,1004 58 0,552 1,1721 89 0,56 1,2
28 0,5343 1,1047 59 0,552 1,1734 92 0,56 1,202
29 0,5353 1,1086 60 0,552 1,1747 93 0,56 1,203
30 0,5362 1,1124 61 0,553 1,1759 94 0,56 1,203
31 0,5371 1,1159 62 0,553 1,177 95 0,99 1,204
32 0,538 1,1193 63 0,553 1,1782 96 0,56 1,204

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

33 0,5388 1,1226 64 0,554 1,1793 97 0,56 1,205


34 0,5396 1,1255 65 0,554 1,1803 98 0,56 1,206
35 0,5402 1,1287 66 0,554 1,1814 99 0,56 1,206
36 0,541 1,1313 67 0,554 1,1824 100 0,56 1,207
37 0,5418 1,1339 68 0,555 1,1834
38 0,5424 1,1363 69 0,555 1,1844
39 0,543 1,1388 70 0,555 1,1854
40 0,5436 1,1413 71 0,552 1,1854

(Sumber: Suripin, 2004)


Tabel. Hubungan N (besar sampel) dengan Yn dan Sn

Hubungan periode ulang dan Yt disajikan dalam Tabel berikut

Periode ulang Reduced variate


2 0,3668
5 1,5004
10 2,2510
20 2,9709
25 3,1993
50 3,9028
100 4,6012
200 5,2969
250 5,5206
500 6,2149

Tabel - Reduced Variate (Yt)


Berikut adalah rumus untuk menghitung hujan periode ulang metode
Distribusi Gumbel :
Curah hujan dalam periode (Xt)
(Yt−Yn)
Xt = Xr + Sd
Sn
Dimana :
Xr = Curah hujan rata-rata (mm)
Yt = Reduced variate
Yn = Reduced mean
Sn = Reduced Standard Deviasi.
Sd = Standar Deviasi



∑ 2
¿ ( Xi−Xt)
Xr= ¿σ =
n (tahun ) N
Y n=Didapat dari tabel dengan jumlah data hujan ( N=10 tahun)
S n=Didapat dari tabel dengan jumlah data hujan ( N=10 tahun)
Perhitungan

Untuk Bulan Januari

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)
2009 14,11 20,00 1,35 1,81
2010 10,81 19,72 -1,95 3,81
2011 14,15 17,09 1,39 1,93
2012 20,00 14,15 7,23 52,34
2013 8,78 14,11 -3,99 15,90
2014 1,67 12,90 -11,10 123,18
2015 19,72 10,81 6,96 48,40
2016 17,09 8,78 4,33 18,71
2017 8,42 8,42 -4,35 18,91
2018 12,90 1,67 0,13 0,02
Jumlah 127,65   0,00 285,01
rata-rata 12,77
Sd 5,627

Yn = 0,4952
Sn = 0,9496

k= Yt− yn
sn

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,4952 1,755 0,9496 1,848 23,166

Untuk Bulan Februari

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 12,93 17,63 2,69 7,26


2010 10,63 15,60 0,39 0,15
2011 6,40 12,93 -3,83 14,70
2012 7,14 12,71 -3,09 9,56
2013 12,71 10,63 2,48 6,15
2014 7,25 7,25 -2,98 8,91
2015 15,60 7,14 5,37 28,79
2016 17,63 7,05 7,40 54,72
2017 7,05 6,40 -3,18 10,14
2018 5,00 5,00 -5,23 27,40
Jumlah 102,34 0,00 167,78
rata-rata 10,23
Sd 4,318

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 18,215

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Untuk Bulan Maret

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 23,27 23,27 9,58 91,69


2010 19,14 19,14 5,45 29,65
2011 17,09 17,09 3,39 11,52
2012 12,63 16,40 -1,07 1,15
2013 7,73 13,39 -5,96 35,57
2014 9,92 12,63 -3,77 14,25
2015 11,23 11,23 -2,47 6,08
2016 16,40 9,92 2,70 7,30
2017 13,39 7,73 -0,31 0,10
2018 6,17 6,17 -7,53 56,71
Jumlah 136,97 0,00 254,02
rata-rata 13,70
Sd 5,313

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 23,517

Untuk Bulan April

Curah Hujan Bulanan


Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
(Xi)

2009 19,07 19,07 6,74 45,46


2010 6,67 16,83 -5,66 32,07
2011 12,81 13,31 0,48 0,23
2012 10,06 12,90 -2,27 5,16
2013 13,31 12,81 0,98 0,96
2014 11,83 11,83 -0,50 0,25
2015 12,90 10,06 0,57 0,33
2016 9,91 9,91 -2,42 5,86
2017 9,90 9,90 -2,43 5,90
2018 16,83 6,67 4,50 20,29
Jumlah 123,29 0,00 116,48
rata-rata 12,33
Sd 3,598

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 18,979

Untuk Bulan Mei

Curah Hujan Bulanan


Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
(Xi)

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

2009 17,55 22,57 1,88 3,53


2010 18,81 22,43 3,15 9,90
2011 13,00 18,81 -2,67 7,11
2012 22,43 17,55 6,76 45,72
2013 9,29 15,67 -6,37 40,61
2014 15,67 14,17 0,00 0,00
2015 14,17 13,00 -1,50 2,25
2016 22,57 12,50 6,90 47,67
2017 12,50 10,68 -3,17 10,03
2018 10,68 9,29 -4,98 24,85
Jumlah 156,67 0,00 191,67
rata-rata 15,67
Sd 4,615

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 24,196

Untuk Bulan Juni

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 6,89 15,57 -2,66 7,05


2010 12,69 12,69 3,15 9,91
2011 6,47 10,88 -3,08 9,47
2012 7,33 10,40 -2,21 4,89
2013 8,40 9,00 -1,14 1,31
2014 9,00 8,40 -0,54 0,30
2015 10,88 7,81 1,33 1,77
2016 7,81 7,33 -1,73 3,00
2017 10,40 6,89 0,86 0,73
2018 15,57 6,47 6,03 36,33
Jumlah 95,44 0,00 74,76
rata-rata 9,54
Sd 2,882
T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 14,871

Untuk Bulan Juli

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 21,42 33,89 4,93 24,34


2010 10,42 22,64 -6,06 36,75
2011 18,73 21,42 2,24 5,04
2012 22,64 18,73 6,16 37,94
2013 6,13 16,40 -10,35 107,11
2014 16,40 13,94 -0,08 0,01
2015 12,46 12,46 -4,02 16,17
2016 8,80 10,42 -7,68 59,03
2017 13,94 8,80 -2,55 6,48
2018 33,89 6,13 17,41 302,97
Jumlah 164,83 0,00 595,84
rata-rata 16,48

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Sd 8,137

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn K Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 31,522

Untuk Bulan Agustus

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 12,05 20,05 -0,62 0,39


2010 15,62 15,62 2,95 8,70
2011 12,42 14,30 -0,25 0,06
2012 12,33 12,42 -0,34 0,11
2013 20,05 12,33 7,38 54,44
2014 9,79 12,05 -2,88 8,29
2015 11,88 11,88 -0,79 0,62
2016 14,30 10,62 1,63 2,66
2017 7,64 9,79 -5,03 25,33
2018 10,62 7,64 -2,05 4,22
Jumlah 126,69 0,00 104,82
rata-rata 12,67
Sd 3,413
T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn K Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 18,977

Untuk Bulan September

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 18,75 23,40 1,83 3,34


2010 9,33 22,58 -7,59 57,58
2011 10,38 22,12 -6,55 42,86
2012 16,06 18,75 -0,87 0,75
2013 22,12 16,06 5,20 27,00
2014 14,89 16,04 -2,03 4,13
2015 15,67 15,67 -1,25 1,57
2016 23,40 14,89 6,48 41,97
2017 22,58 10,38 5,66 32,06
2018 16,04 9,33 -0,88 0,77
Jumlah 169,21 0 212,03
rata-rata 16,92
Sd 4,854

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 25,893

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Untuk Bulan Oktober

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 12,52 21,25 -3,76 14,15


2010 12,93 18,83 -3,35 11,22
2011 18,23 18,23 1,95 3,79
2012 18,83 18,05 2,54 6,47
2013 21,25 17,30 4,97 24,67
2014 13,00 17,00 -3,28 10,78
2015 17,30 13,72 1,02 1,03
2016 17,00 13,00 0,72 0,51
2017 13,72 12,93 -2,56 6,56
2018 18,05 12,52 1,76 3,11
Jumlah 162,83   0,00 82,29
rata-rata 16,28
Sd 3,024
T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn K Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 21,872

Untuk Bulan November

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 10,33 21,14 -1,92 3,69


2010 21,14 20,28 8,89 79,01
2011 9,64 15,28 -2,62 6,85
2012 15,28 10,73 3,02 9,14
2013 9,68 10,33 -2,57 6,63
2014 8,50 9,68 -3,75 14,09
2015 20,28 9,64 8,03 64,42
2016 8,43 8,52 -3,82 14,59
2017 8,52 8,50 -3,73 13,91
2018 10,73 8,43 -1,52 2,32
Jumlah 122,54 0,00 214,65
rata-rata 12,25
Sd 4,884

T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn K Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 21,281

Untuk Bulan Desember

Curah Hujan
Tahun Diurutkan Xi - Xrata-rata (Xi - Xr)²
Bulanan (Xi)

2009 8,29 25,44 -4,30 18,50


2010 6,91 20,88 -5,68 32,24
2011 13,17 13,17 0,58 0,34
2012 10,57 12,54 -2,02 4,06
2013 20,88 12,38 8,29 68,69
2014 12,54 10,57 -0,05 0,00

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

2015 7,41 8,29 -5,18 26,79


2016 8,29 8,29 -4,30 18,50
2017 25,44 7,41 12,86 165,31
2018 12,38 6,91 -0,21 0,04
Jumlah 125,87
rata-rata 12,59
Sd 6,096
T (periode) Yt Yn (Yt-Yn) Sn k Xt
10 2,2510 0,495 1,755 0,950 1,848 23,855

Rekapitulasi Periode Ulang

Dalam analisis perencanaan pola tanam, sumber air saya akan menggunakan
besar curah hujan untuk periode ulang. Yang mana besar curah hujan periode ulang
10 tahun akan tampak seperti pada tabel berikut :

Bulan Xt 10 thn
Jan 23,166
Feb 18,215
Mar 23,517
Apr 18,979
Mei 24,196
Juni 14,871
Juli 31,522
Agt 18,977
Sept 25,893
Okt 21,872
Nov 21,281
Des 23,855

curah hujan periode 10 Tahun


35.000
31.522
30.000
25.893
25.000 23.166 23.517 24.196 23.855
21.872 21.281
20.000 18.215 18.979 18.977

14.871
15.000

10.000

5.000

0.000 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

4.2 Analisis Kebutuhan Air pada Tanaman Kacang Hijau

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.

Kacang hijau dapat tumbuh kurang lebih selama 60 hari sejak penanaman. Dia
merupakan tanaman semusim. Kacang hijau memiliki julukan nama yang berbeda-
beda diantaranya ada yang menyebut mungbean, dikenal juga dengan green gram
bahkan ada juga yang mengatakan golden gram. Ciri-ciri kacang hijau ini adanya
polong, bahkan dapat berbentuk perdu atau semak dan tanaman ini juga digolongkan
dalam tanaman palawija (Fitriani, Ade. 2014 Hal 6).

Syarat Tumbuh

Kacang Hijau

1. Tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 500 mdpl.

2. Tumbuh di tanah lanau berlempung

3. Tumbuh di daerah dengan temperatur 25 – 27 °C dan kelembaban udara sekitar


50 – 89 %.

4. Tumbuh pada tanah dengan pH optimal 6,7.

A. Menghitung Kebutuhan air Untuk Penyiapan Lahan

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Data-data klimatologi :
Kec. Angin (U) = 0,90 m/detik
Penyinaran Matahari (n/N) = 52%
Kelembapan relatif (Rh) = 86%
Temperatur (t) = 25 oC
Evaporasi :
Tekanan Uap Jenuh
T oC P (mm/Hg)
20 17,55
30 31,86
40 55,40

Tekanan uap jenuh (ea) = 24,70 mm/Hg = 32,93 m.bar


Tekanan uap actual (ed) = ea × Rh = 32,93 × 86% = 28,32 m.bar
Perbedaan tekanan uap (ea – ed) = 32,93 – 28,32 = 4,61 m.bar
U
Evaporasi (Eo) = 0,35 (ea – ed) (1 + 100 )
0,90
= 0,35 (4,61) (1 + 100 ) = 1,63 mm/hari

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (IR) :


Kebutuhan tanah terhadap air sangat bergantung kepada besarnya angka
pori yang terdapat pada tanah tersebut. Angka pori adalah perbandingan volume
pori dan volume butir. Volume pori pada tanah diisi oleh air dan udara.
Besarnya angka pori pada tanah berbeda-beda, tergantung jenis tanah yang
digunakan. Tanah lepas seperti pasir/kerikil tentu volume porinya lebih besar
dibandingkan dengan tanah kohesif seperti lanau/lempung. Mineral tanah juga
sangat mempengaruhi besarnya angka pori pada tanah contohnya untuk tanah
lempung yang mengandung mineral montmorrillonite angka porinya akan
berbeda dengan tanah lempung yang mengadung mineral illite atau kaolinite.
Karna angka pori sangat bergantung pada banyak faktor maka untuk
menentukan besarnya angka pori pada tanah, kita harus mendapatkan sampel
tanah yang akan kita gunakan kemudian melakukan pengujian pada tanah
tersebut. Angka pori inilah yang akan berperan besar dalam menentukan
pergerakan air dalam tanah. Dimana pergerakan air dalam tanah secara
horizontal yang disebut dengan permeabilitas dan pergerakan air secara vertical
kebawah yang disebut perkolasi. Angka pori yang didapatkan nantinya akan
mempengaruhi besaran permeabilitas dan perkolasi pada tanah. Tetapi di tugas
ini saya langsung menentukan besarnya Perkolasi pada tanah saya
menggunakan tabel 3.19 dibawah ini.

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Harga Perkolasi Dari Berbagai Jenis Tanah


No. Macam tanah Perkolasi (mm/hr)
1 Lanau Berpasir 3-6
Lanau / Lanau
2 2-3
Berlempung
3 Lempung 1-2
Sumber: Soemarto, 1987

Karna Kacang hijau adalah tanaman yang cocok tumbuh pada jenis
tanah lempung berlempung dimana nilai perkolasinya adalah 2-3 mm/hari,
diambil 2,5 mm/hari.

Perkolasi (P) = 2,5 mm/hari


Jumlah air yang diberikan pada tanah (M)
Jumlah air yang diberikan pada tanah dilebihkan sebesar 10% supaya
terdapat air yang tersisa pada pori-pori tanah dan juga untuk mengantisipasi
resiko kekurangan air akibat besarnya evaporasi dan transpirasi aktual.
Jumlah air yang diberikan pada tanah (M) = 1,1 (Eo + P)
= 1,1 (1,63 + 2,5)
= 4,54 mm/hari

Jangka waktu penyiapan lahan (T) = 45 hari

Air untuk penjenuhan (S)


Air untuk penjenuhan adalah besarnya kedalaman tanah yang harus
digenangi oleh air untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman. Kedalaman
tanah yang harus tergenang tergantung pada kedalaman akar tanaman yang
menembus tanah. Tanaman dengan jenis akar serabut dan akar tunggang
berbeda kedalaman akarnya. Tanaman kacang hijau memiliki akar tunggang
dan cabang-cabang akar yang dapat menembus kedalam tanah hingga 200 mm
tergantung dari umur tanaman dan kesuburan tanahnya. Maka kedalaman air
untuk penjenuhan diambil sebesar 200 mm ditambahkan 50 mm.
Air untuk penjenuhan (S) = 200 + 50 = 250 mm
Konstanta (k)
Konstanta (k) merupakan perkalian antara Jumlah air yang diberikan pada tanah
(M) dan

Konstanta (k) = M(T/S) = 4,54(30/250) = 0,54


Bilangan logaritma alami (e) = 2,7183

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

(M×ek )
k
Keb. air penyiapan lahan (IR) = (e -1)
( 4,54×2,71830,54 )
0,54
= (2,7183 -1)
= 10,881 mm/hari

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

B. Penggunaan konsutif Tanaman

Penggunaan Konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman


untuk fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung
dengan rumus berikut :

Et c =Et 0 ×K c

Etc = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)


Et0 = Evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
Kc = Koefisien tanaman

Nilai Kc Untuk Beberapa Jenis Tanaman Dan Tingkat Pertumbuhannya


Tingkat
Tingkat Tingkat Tingkat
Jenis Tanaman Akhir
Awal Perkembangan Pertengahan

Gandum 0,35 0,75 1,15 0,45


Buncis basah 0,35 0,70 1,10 0,90
Buncis kering 0,35 0,70 1,10 0,30
Kol/wortel 0,45 0,75 1,05 0,90
Kapas 0,45 0,75 1,15 0,75
Mentimun/labu 0,45 0,70 0,90 0,75
Terung/tomat 0,45 0,75 1,15 0,80
Selada/bayam 0,45 0,60 1,00 0,90
Melon 0,45 0,75 1,00 0,75
Bawang merah 0,50 0,70 1,00 1,00
Kacang tanah 0,45 0,75 1,05 0,70
Lada 0,35 0,70 1,05 0,90
Kentang 0,45 0,75 1,05 0,85
Lobak 0,45 0,60 0,90 0,90
Kacang Hijau 0,35 0,75 1,10 0,60
Bunga
0,35 0,75 1,15 0,55
matahari
Tembakau 0,35 0,75 1,10 0,90
Sumber : Brouwer dan Heibloem (1986)

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Penanaman Pertama
Awal
ET = kc(awal) x Eto(Januari) = 1,736 mm/hari
Perkembangan
ET = kc(Perkembangan)) x 3,036
Eto(Februari-Maret) = 3,135 mm/hari
Pertengahan
ET = kc(pertengahan) x Eto(April) = 4,779 mm/hari
Akhir
3,182
ET = kc(akhir) x Eto(Mei-Juni)
= 3,076 mm/hari

Penanaman Kedua
Awal
ET = kc(awal) x Eto(Juli) = 1,752 mm/hari
Perkembangan
ET = kc(Perkembangan)) x 3,031
Eto(Agustus-September) = 3,083 mm/hari
Pertengahan
ET = kc(pertengahan) x Eto(Oktober) = 4,679 mm/hari
Akhir
ET = kc(akhir) x Eto(November- 3,127
Desember) = 3,016 mm/hari

C. Curah Hujan Efektif

Curah hujan efektif merupakan besaran curah hujan yang langsung dapat
dimanfaatkan tanaman pada masa pertumbuhannya. Besaran curah hujan efektif
di Curah hujan efektif ditentukan besarnya R80 yang merupakan curah hujan
yang besarnya dapat dilampaui sebanyak 80% atau dengan kata lain
dilampauinya 8 kali kejadian dari 10 kali kejadian. Dengan kata lain bahwa
besarnya curah hujan yang lebih kecil dari R80 mempunyai kemungkinan
hanya 20%. Bila dinyatakan dengan rumus adalah sebagai berikut :

m
R80=
n+1 → m = R80 x (n+1)

R80 = Curah hujan sebesar 80%


n = Jumlah data
m = Rangking curah hujan yang dipilih

Curah hujan efektif untuk palawija ditentukan dengan periode bulanan


(terpenuhi 50%) dikaitkan dengan tabel ET tanaman rata-rata bulanan dan curah
hujan rata-rata bulanan.

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Re palawija = (R80 x 0,5)/periode pengamatan


Di mana :
Re = Curah hujan efektif (mm/hari)
R80 = Curah hujan dengan kemungkinan terjadi sebesar 80%

Data curah hujan rata-rata bulanan dengan periode 10 tahun dihitung nilai
peluang dengan kemungkinan terpenuhi sebesar 80 %. Nilai probabilitas (p)
dihitung menggunakan metode dari Weibull. Berikut cara perhitungan nilai
probabilitas.
Peluang 1 = 1/(10+1) ×100 = 9,09 %.
Peluang 2 = 2/(10+1) ×100 = 18,18 %.
Peluang 3 = 3/(10+1) ×100 = 27,27 %.
Peluang 4 = 4/(10+1) ×100 = 36,36 %.
Peluang 5 = 5/(10+1) ×100 = 45,45 %.
Peluang 6 = 6/(10+1) ×100 = 54,55 %.
Peluang 7 = 7/(10+1) ×100 = 63,64 %.
Peluang 8 = 8/(10+1) ×100 = 72,73 %.
Peluang 9 = 9/(10+1) ×100 = 81,82 %.
Peluang 10 = 10/(10+1) ×100 = 90,91 %.

Probabilitas nilai kemungkinan 80% didapatkan berdasarkan perhitungan


interpolasi kemudian dihitung nilai Re (curah hujan efektif).
P
m Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
(%)
1 9,09 1,67 5,00 6,17 6,67 9,29 6,47 6,13 7,64 9,33 12,52 8,43 6,91
2 18,18 8,42 6,40 7,73 9,90 10,68 6,89 8,80 9,79 10,38 12,93 8,50 7,41
3 27,27 8,78 7,05 9,92 9,91 12,50 7,33 10,42 10,62 14,89 13,00 8,52 8,29
4 36,36 10,81 7,14 11,23 10,06 13,00 7,81 12,46 11,88 15,67 13,72 9,64 8,29
5 45,45 12,90 7,25 12,63 11,83 14,17 8,40 13,94 12,05 16,04 17,00 9,68 10,57
6 54,55 14,11 10,63 13,39 12,81 15,67 9,00 16,40 12,33 16,06 17,30 10,33 12,38
7 63,64 14,15 12,71 16,40 12,90 17,55 10,40 18,73 12,42 18,75 18,05 10,73 12,54
8 72,73 17,09 12,93 17,09 13,31 18,81 10,88 21,42 14,30 22,12 18,23 15,28 13,17
R80 80 19,19 15,07 18,73 16,13 21,71 12,33 22,40 15,36 22,49 18,71 19,28 19,34
9 81,82 19,72 15,60 19,14 16,83 22,43 12,69 22,64 15,62 22,58 18,83 20,28 20,88
10 90,91 20,00 17,63 23,27 19,07 22,57 15,57 33,89 20,05 23,40 21,25 21,14 25,44

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Re
Bulan R80
50% R80
Jan 19,19 9,597
Feb 15,07 7,533
Mar 18,73 9,365
Apr 16,13 8,063
Mei 21,71 10,853
Jun 12,33 6,164
Jul 22,40 11,198
Agus 15,36 7,678
Sep 22,49 11,244
Okt 18,71 9,355
Nov 19,28 9,64
Des 19,34 9,669

D. Merencanakan Pola Tata Tanam Irigasi

Pola tanam kacang hijau yang direncanakan dapat dijabarkan sebagai


berikut :
1. Setiap tahunnya, siklus ke 1 penyiapan lahan akan dimulai pada bulan
januari selama 30 hari (1 bulan).
2. Awal bulan Februari dilakukan siklus ke 2 masa pengembangan tanaman
selama 8 minggu dari bulan februari hingga maret.
3. Awal bulan april mulai untuk siklus ke 3 yaitu pembungaan sekaligus mulai
munculnya buah selama 4 minggu (1 bulan).
4. Sehingga di awal bulan Mei dapat dilakukan siklus ke 4 yaitu masa panen
buah hal ini disebabkan karena setelah muncul fase pembungaan maka akan
segera muncul buah terung segar sehingga bisa dapat dipanen ketika buah
terung berwarna cerah. Masa produktivitas panen bisa sampai 5 bulan
setelah ditanam hingga pola panennya hingga bulan Juni.

INDRA SABRI FERNANDO PARDOSI


180310009
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Rekapitulasi Kebutuhan Air Pada Tanaman (Kacang Hijau)

Kebutuhan Ketersedian
Panen Fase Tanaman air air
mm/hari mm/hari
Pembibitan dan pengolahan
Januari 1,736 9,597
tanah
Februari 3,036 7,533
Perkembangan tanaman
I Maret 3,135 9,365
Pembungaan April 4,779 8,063
Mei 3,182 10,853
Panen
Juni 3,076 6,164
Pembibitan dan pengolahan
Juli 1,752 11,198
tanah
Agustus 3,031 7,678
Perkembangan tanaman
II September 3,083 11,244
Pembungaan Oktober 4,679 9,355
November 3,127 9,64
Panen
Desember 3,016 9,669

Grafik Perbandingan Ketersediaan Air Dan Kebutuhan Air

16

10.853 11.244 9.355


14
8.063 11.198 9.64 9.669
9.365
12 9.597
7.533 7.678
10 6.164

6
4.779 4.679
4 3.135 3.182 3.127
3.036 3.076 3.031 3.083 3.016

2 1.736 1.752

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

JUFET ANUGERAH GULO


180310012
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN SU
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN PETAK IRIGASI
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil analisis di peroleh bahwah ketersediaan air lebih besar dari kebutuhan air
baik untuk tanah maupun tanaman kacang hijau mulai dari bulan januari sampai
desember. Sehingga tidak memerlukan sumber air buatan, cukup mengandalkan air
hujan saja.

16
10.853 11.244 9.355
14
8.063 11.198 9.64 9.669
9.365
12 9.597
7.533 7.678
10 6.164

6
4.779 4.679
4 3.036 3.135 3.182 3.076 3.031 3.083 3.127 3.016

2 1.736 1.752

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

JUFET ANUGERAH GULO


180310012

Anda mungkin juga menyukai