Disusun Oleh:
CICI KRISTIYA ANDAYANI,S.Pd
FASE E KELAS X
Kegiatan inti
4 3 2 1
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum terlalu
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan pemahaman
pemahaman materi yang pemahaman materi pemahaman materi yang materi.
sangat baik. yang baik. cukup baik.
PERENCANAAN
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik masih
berdiskusi secara mandiri berdiskusi secara berdiskusi secara memerlukan banyak
dalam menyusun mandiri dalam mandiri. Namun, peserta bimbingan dalam
perencanaan yang menyusun perencanaan didik belum mampu berdiskusi dan menyusun
sistematis dan sesuai yang sistematis namun menyusun perencanaan perencanaan yang
dengan kriteria. tidak sesuai dengan yang sistematis dan
kriteria. sesuai dengan kriteria. sistematis dan sesuai
dengan kriteria.
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik masih
mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan memerlukan bantuan saat
pengetahuannya dalam pengetahuannya dalam pengetahuannya dalam mengaplikasikan
PENGUMPULAN DATA
Peserta didik
Peserta didik kurang Peserta didik Peserta didik kurang
memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
komposisi yang komposisi yang komposisi yang komposisi dan
seimbang serta seimbang. Namun, seimbang. Namun, kesesuaian antara
kesesuaian antara peserta didik tetap peserta didik tidak penggunaan gambar
penggunaan gambar memperhatikan memperhatikan dan teks dalam
dan teks dalam kesesuaian antara kesesuaian antara memvisualisasikan
memvisualisasikan penggunaan gambar penggunaan gambar data ke dalam
data ke dalam dan teks dalam dan teks dalam infografis
infografis memvisualisasikan memvisualisasikan (VIDEO/POSTER/LEAF
(VIDEO/POSTER/LEA data ke dalam data ke dalam LEAT).
FLEAT). infografis infografis
(VIDEO/POSTER/LEA (VIDEO/POSTER/LEA
FLEAT). FLEAT).
Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik Peserta didik kurang
menggunakan mampu mampu mampu
aturan kebahasaan menggunakan menggunakan menggunakan
PELAPORAN SECARA LISAN
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung. Penilaian
dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat
perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah gotong royong,
berkebhinekaan global, dan kreatif
Kelas : …………………………………………………………………………
Hari, Tanggal : …………………………………………………………………………
Pertemuan Ke- : …………………………………………………………………………
Materi Pokok : Poduk dalam Negeri sebagai Budaya Lokal dan Nasional
Aspek Penilaian
No. Nama Berkebhinekaan
Gotong royong Kreatif
global
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Gotong Royong
No. Indikator gotong royong Skor
1 2 3 4
1. Menyiapkan isi Infografis Bersama-sama
2. Saling bekerja sama dalam membuat infografis
3. Aktif dalam kerja kelompok
4. Dapat menjalankan tugasnya dengan baik
2. Kreatif
No. Indikator Kreatif Skor
1 2 3 4
1. Penataan infografis menarik
2. Design yang dipilih menarik
3. Tata letak sesuai
4. Kombinasi warna
3. Berkebhinekaan Global
No. Berkebhinekaan Global Skor
1 2 3 4
1. Menghargai pendapat teman saat presentasi
2. Mau menerima masukan yang disampaikan teman
3. Tidak pilih-pilih teman dalam mengerjakan tugas
kelompok
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi,
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil kerja proyek oleh masing-masing kelompok.
Kategori Penilaian :
Nilai 4 : Sangat baik
Nilai 3 : baik
Nilai 2 : cukup
Nilai 1 : kurang
Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu menguasai
materi Mencintai Produk Dalam Negeri dan Promosi Budaya local dan Nasional. Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas
di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan
remedial individu dapat dilakukan atara lain :
1. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
2. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara
pribadi sudah mampu memahami materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis
atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya
KUNCI JAWABAN
1. A
2. D
3. C
4. E
5. E
6. Kesenjangan social 7. Jepara 8. Ke-3 9.Usaha Mikro Kecil dan Menengah
10. Jawa Barat
RUBRIK PENILAIAN
Nilai 1 soal = 5 Nilai = Skor Perolehan × 100
50
Lampiran 5
ASESMENT SUMATIF
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Soal
Level Bentuk No.
No CP Kls Materi Indikator
kognitif soal soal
1 Peserta didik X C2 Menjelaskan Essay 1
mengenali dan pengertian
menggunakan produk dalam
produk dalam negeri
2 negeri sekaligus X C2 Menjelaskan dan Essay 2
mempromosikan C4 menyebutkan
budaya local dan contoh UMKM
3 nasional X Produk dalam C4 Mendiskripsikan Essay 3
Negeri sebagai dampak
Budaya lokal menggunakan
Dan Nasional produk dalam
negeri untuk
bangsa dan negara
4 X C4 Menganalisis Essay 4
peran pancasila
dalam
mewujudkan
sikap mencintai
produk dalam
negeri bagi warga
Negara Indonesia
5 X C4 Menyebutkan Essay 5
strategi untuk
menjaga budaya
local dan nasional
NO PENSOKRAN NO PENSKORAN
1 Menjawab lengkap nilai 25 4 Menjawab lengkap nilai 25
Menjawab kurang lengkap 15 Menjawab kurang lengkap 15
Menjawab tidak lengkap 5 Menjawab tidak lengkap 5
Tidak menjawab nilai 0 Tidak menjawab nilai 0
2 Menjawab lengkap nilai 25 5 Menjawab lengkap nilai 25
Menjawab kurang lengkap 15 Menjawab kurang lengkap 15
Menjawab tidak lengkap 5 Menjawab tidak lengkap 5
Tidak menjawab nilai 0 Tidak menjawab nilai 0
3 Menjawab lengkap nilai 25
Menjawab kurang lengkap 15
Menjawab tidak lengkap 5
Tidak menjawab nilai 0
Lampiran 6
ASESMENT DIAGNOSTIK KOGNITIF (pertemuan 1)
https://forms.gle/Gy6G5v4gw9VQkzWQ9
Permasalahan 1 Permasalahan 2
https://www.youtube.com/watch?v=wCyMcCx4w0A
Materi 1 :
https://youtu.be/CPlKcSP83tY
Materi 2: Materi 3:
https://www.youtube.com/watch?v=k3Gt0W3mDpk&t=27s https://www.youtube.com/watch?v=KGKomZ3hp98&t=224s
Lampiran 8
BAHAN AJAR
ARTI MENCINTAI PRODUK DALAM NEGERI DAN DAMPAKNYA
Mencintai produk dalam negeri berarti menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
atau kelompok usaha di negaranya sendiri. Sikap mencintai produk dalam negeri meliputi pemikiran dan
perbuatan yang menunjukkan kesetiaan serta kepedulian tinggi terhadap produk yang dihasilkan di
dalam negeri. Menurut Vina Budiarti Mustika Sari dalam jurnal Pengembangan Pembelajaran untuk
Menanamkan Cinta Produk dalam Negeri (2018), sikap mencintai produk dalam negeri harus ditanamkan
sejak dini karena bisa berdampak besar bagi perekonomian negara. Penggunaan produk dalam negeri
menunjukkan kemampuan serta kemandirian perekonomian bangsa. Dengan begitu, sikap
ketergantungan dengan negara lain dapat dikurangi. Mengutip dari jurnal Mencintai Produk dalam Negri
sebagai Bentuk Nasionalisme terhadap Indonesia (2021) karya Indriana Wijayanti, mencintai produk
dalam negeri termasuk sikap bela negara atau nasionalisme. Karena sikap mencintai produk dalam negeri
berarti masyarakat bangga dengan apa yang dihasilkan di negaranya sendiri. Arti mencintai produk dalam
negeri adalah sikap bangga menggunakan produk yang dihasilkan di negaranya sendiri. Sikap bangga ini
bisa ditunjukkan lewat pemikiran serta perbuatan yang memperlihatkan kesetiaan terhadap produk
dalam negeri. Sebaliknya, sikap tidak mencintai produk dalam negeri berarti tidak menggunakan produk
yang dihasilkan di negaranya sendiri. Produk yang digunakan biasanya merupakan barang impor atau dari
luar negeri
Sumber: www.kompas.com
MENERAPKAN PANCASILA DENGAN
MENCINTAI PRODUKDALAM NEGERI
Pancasila sebagai ideologi negara bukan saja menjadi sumber hukum utama dalam setiap
aspek pemerintahan, tapi juga bisa diaplikasikan ke dalam keseharian. Salah satunya dengan
mencintai produk dalam negeri."Sikap politik Pancasila dalam kehidupan ekonomi, yaitu berkoperasi,
menciptakan iklim usaha sehat dan memakai produksi dalam negeri. Dengan berperilaku seperti itu,
maka kita telah mengamalkan Pancasila," kata Danramil Singkawang 1202, Kapten M Sianipar dalam
diskusi “Pancasila bukan Pilar, tapi Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa” yang digelar HMI
Singkawang,dalam rilisnya, Jumat (26/6). Jika semua itu diterapkan melalui konsumsi pangan lokal,
maka Indonesia tidak akan tergantung pangan impor. Pancasila, ujarnya, mampu menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dalam kehidupan bersama. Agar masyarakat paham tentang
Pancasila, lanjutnya, maka penanaman Pancasila dilakukan sejak dini dan dengan pemberian contoh
merupakan langkah yang tepat.Narasumber lainnya, pengusaha Singkawang Andi Syarif
menyampaikan bahwa penerapan Pancasila harus melibatkan seluruh warga negara termasuk
mahasiswa, wilayah, dan sumber daya nasional yang disiapkan pemerintah.
Secara umum dapat disimpulkan peran pancasila dalam mewujudkan sikap warga negara iyaitu:
Adanya sila pertma yang membebaskan semua warga memeluk agama dan kepercayaan
masing-masinga dapat meningkatkan rasa syukur terhadap keberadaaan produk dalam
negeri sebagai anugrah dari Tuhan
Pancasila dapat menjadi filter bagi masyarakat dalam menentukan pilihan di era pasar
bebas
Menjadi dasar pedoman masyarakat untuk menumbuhkan sikap mencintai produk dalam
negeri
Mendorong masyarakat untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dengan mencintai
produk dalam negeri
Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama dengan menggunakan produk dalam
negeri
Sumber: www.republika.co.id
Kenali Produk UMKM
Indonesia yang Go
Internasional
1. Gendhis Bag
UKM Gendhis Bag berlokasi di Yogyakarta dan
didirikan oleh Ferry Yuliana pada tahun 2002. Ferry
Yuliana waktu itu berprofesi sebagai dokter gigi.
Sesuai namanya, Gendhis Bag bergerak di bidang
produksi tas wanita. Uniknya, tas ini terbuat dari
bahan-bahan alam seperti agel, rotan, rumput laut,
mending, eceng gondok, hingga bambu.
Tas produksi Gendhis Bag dibuat Secara
handmade dengan melibatkan ibu-ibu PKK
(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) hingga ibu-ibu
di lembaga pemasyarakatan. Bahkan, Gendhis
Bag juga mengajak banyak pria untuk membantu proses menjahit dan memotong
bahan. Sebelum memproduksi tas model baru, biasanya Ferry meminta pendapat
teman-temannya. Setelah itu, ia baru memproduksi tas model baru tersebut bila
terdapat tanggapan yang positif dari beberapa temannya.
2. Kejaya Handicraft
Berpusat di Banyuwangi, Jawa Timur,
Kejaya Handicraft didirikan oleh Khotibin sekitar
tahun 1998. Produk-produk Kejaya Handicraft
berbahan dari limbah kayu mebel, pelepah
pisang, bambu dan bahan-bahan alam lain yang
Khotibin dapatkan di Desa Tambong, Kecamatan
Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Sudah lebih dari
100 jenis aneka kerajinan tangan yang dibuat,
seperti asbak dari kayu, tas dari pelepah
pisang, sabuk dari tempurung kelapa/kayu, dan
kap lampu dari bambu.
Pemasaran produk diawali dengan menitipkan
produk di beberapa toko souvenir yang ada di Bali. Setelah berjalan selama 10
tahun, Kejaya Handicraft sempat mengalami kebangkrutan. Penyebab bangkrut ini
karena adanya hutang yang menumpuk. Namun, kebangkrutan ini tidak membuat
Khotibin putus asa.
Beberapa lama kemudian, Khotibin mendapatkan tawaran kerjasama untuk
menjadi pemasok bahan baku lidi dan tapas kelapa dari salah satu perusahaan.
Selain itu juga, aneka kerajinan tangan terus diproduksi oleh Khotibin dengan
memberdayakan ratusan warga desa.
Produk yang dihasilkan pun juga semakin bervariasi, salah satunya yaitu
adanya produk parfum mobil yang dikombinasikan dengan kerajinan yang terbuat
dari karung goni. Saat ini, produk dari Kejaya Handicraft sudah diekspor ke
Amerika Serikat, Taiwan, dan Italia
3. Schmiley Mo
Bergerak di bidang fashion, UKM ini
sendiri sangatlah terkenal di Inggris. Di mana
memang produk yang dihasilkan telah berhasil
menarik perhatian para pecinta fashion di
negara tersebut. Dipimpin oleh Dina Rikasari
ini telah dipamerkan di Pure London yang
berlokasi di Olympia. Di mana dalam
kesempatan tersebut, Schmiley Mo bertemu
dengan pebisnis lain di bidang yang sama.
Produk UKM yang dipimpin oleh Dina Rikasari tersebut berhasil dipamerkan
di Pure London di Olympia. Sebuah pameran yang merupakan ajang pertemuan
antara para pebisnis di bidang fesyen mulai dari pakaian, celana, tas dan
aksesoris lainnya. Produk Schmiley Mo yang kebanayak warna-warna pastel ini
memang sengaja disuguhi untuk kaum urban modern yang disesuaikan juga
dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia seperti luaran, atasan, bawahan,
terusan dan rok
Sumber: https://ukmsumut.id/bisnis-ukm/produksi-umkm/produk-ukm-indonesia-go-
international/
4. Jenang Kudus 33
Siapa yang menyangka bahwa salah satu
panganan tradisional ini mampu menjadi produk UKM
yang dikenal hingga luar negeri. Jenang Sinar 33
Kudus ini berdiri dari tahun 1910 dan sudah masuk
generasi ketiga milik Keluarga Hilmi. Walaupun pada
awalnya, jenang ini hanya terkenal di lokal saja, tapi
Hilmi berhasil menembus pasar internasional di
bawah naungan PT. Mubarokfood Cipta Delicia. Pada
awalnya sendiri tidaklah mudah untuk bisa membawa
jenang ke ranah internasional. Hal ini sendiri
dikarenakan Hilmi harus merombak jenang yang
sudah dari dulu sudah ada. Namun, usahanya tidaklah
sia-sia, di mana akhirnya Jenang 33 berhasil diekspor
hingga Cina, Taiwan bahkan Chinatown di Amerika
Serikat.
Sumber: https://economy.okezone.com/read/2012/11/09/320/716037/kisah-3-ukm-
yang-sukses- tembus-pasar-ekspor
KEBUDAYAAN LOKAL DAN NASIONAL
Budaya lokal adalah budaya asli suatu wilayah atau kelompok masyarakat itu sendiri. Budaya
lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku di
lingkungannya.Budaya lokal di Indonesia sendiri terbentuk dari nilai- nilai agama, kebiasaan, warisan nenek
moyang atau adat istiadat. Contoh budaya di Indonesia bagian Jawa pastinya akan berbeda dengan budaya lokal
di daerah Bali. Hal ini menggambarkan bahwa budaya lokal di Indonesia selalu terikat dengan letak geografis.
Karena itu, batas geografis wilayah inilah yang menjadi landasan untuk merumuskan budaya lokal.
PENGERTIAN BUDAYA LOKAL MENURUT AHLI
1. J.W. Ajawaila
Menurut J.W. Ajawaila, budaya lokal adalah ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal.
Tetapi, tidak mudah untuk merumuskan atau mendefinisikan konsep budaya lokal.
2. Irwan Abdullah
Irwan Abdullah berpendapat bahwa budaya lokal adalah kebudayaan yang hampir selalu terikat
denganbatas-batas fisik dan geografis yang jelas.
3. Mitchel
Mitchel mengatakan budaya yang lokal adalah seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral hukum dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat yang
menentukan cara seseorang berperasaan, bertindak dan menilai dirinya maupun orang lain.
1. Kesenian Tradisional
Kesenian tradisional salah satu contoh budaya lokal di Indonesia. Kesenian tradisional menjadi bagian hidup
masyarakat dalam suatu kaum atau suku bangsa tertentu. Sedangkan, tradisonal adalah aksi dan tingkah laku
yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang. Indonesia memiliki banyak kesenian tradisional,
yang meliputi tarian, wayang dan sebagainya. Berikut ini, 3 contoh di Indonesia yang berupa kesenian
tradisional.
a. Ludruk
Ludruk salah satu contoh budaya lokal di Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Ludruk adalah suatu
kesenian drama tradisional yang diperagakan oleh sekelompok orang di atas panggung. Cerita yang
diambil untuk pertunjukkan ludruk pun biasanya kisah kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan
dan lainnya yang diiringi dengan suara gamelan. Selain itu, para pemeran juga harus menggunakan
bahasa khas Surabaya dalam pertunjukkan ludruk. Meskipun, ada pemeran ludruk yang bukan dari
Surabaya. Pertunjukkan ini juga dibuka dengan tarian Remo dan diselingi pementasan seorang tokoh
yang memerankan Pak Sakera, seorang jagoan Madura.
b. Tari Jaipong
Tari Jaipong juga termasuk contoh budaya di Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Tari Jaipong
biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok penari yang menggunakan pakaian tradisional
Jawa Barat, seperti kebaya. Tari Jaipong juga diiringi oleh musik tradisional Jawa Barat yang disebut
musik Jaipong. Selain itu, setiap gerakan tari Jaipong juga gabungan dari beberapa kesenian tradisional
lainnya, seperti Ketuk Tilu, Pencak Silat dan Wayang Golek.
c. Wayang Golek
Wayang golek merupakan contoh budaya di Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat.
Wayang golek salah satu dari sejumlah kesenian wayang yang terbuat dari kayu sekaligus bentuk
perkembangan dari wayang kulit. Kesenian tradisional ini pertama kali diperkenalkan oleh Sunan
Kudus di daerah Kudus, yang lebih dikenal dengan nama Wayang Menak. Lalu, kesenian ini dikenal
dengan nama Wayang Cepat, Parahyangan sampai akhirnya dikenal sebagai Wayang Golek.
a. Gamelan
Gamelan adalah contoh budaya lokal di Indonesia dalam bentuk alat musik tradisional yang tumbuh di
era Hindu-Budha dan lebih dikenal sebagai alat musik Jawa Tengah. Alat musik tradisional ini
berfungsi mengiringi beberapa kesenian tradisional, terutama di Jawa.Tapi, gamelan juga merupakan
musik ansambel tradisional Sunda dan Bali yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem
tangga nada slendro dan pelog. Gamelan adalah budaya asli Indonesia yang terdiri dari beberapa alat
musik seperti saron, gambang, drum, dan gong. Tumbuh di era Hindu-Budha, gamelan menjadi
pasangan yang sempurna untuk mengiringi kesenian Jawa. Itu menjadi daya tarik yang membuat
banyak tamu menyukai pertunjukan yang menggunakan gamelan.Kata gamelan berasal dari Bahasa
Jawa yang berarti memukul atau menabuh. Karena itu, cara memainkan alat musik tradisional
gamelan dengan menggunakan Teknik memukul.
b. Angklung
Angklung adalah contoh budayadi Indonesia dalam bentuk alat musik tradisional yang berkembang di
tengah masyarakat Sunda. Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu yang akan menghasilkan
suara ketika digoyangkan. Angklung akan menghasilkan suara bergetar secara berurutan ketika
digoyangkan. Pada awalnya, alat musik tradisional angklung ini digunakan dalam upacara yang
berhubungan dengan padi. Selain itu, angklung juga tidak digunakan sebagai kesenian murni,
melainkan kesenian yang bersifat kepercayaan.
c. Sasando
Sasando juga termasuk contoh budaya di Indonesia yang merupakan alat musik tradisional dari pulau
Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Cara memainkan alat musik tradisional ini pun dengan cara
dipetik.Suara sasando memiliki kemiripan dengan alat musik dawai lainnya, seperti gitar, kecapi, biola
dan harpa. Bedanya, sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah berlawanan.
Tangan kanan berfungsi untuk memainkan akord dan tangan kiri untuk melodi atau bass.
3. Senjata Tradisional
Contoh budaya lokal di Indonesia lainnya adalah senjata tradisional yang merupakan simbol pemegang pucuk
tertinggi dalam adat pusaka. Setiap daerah di Indonesia memiliki senjata tradisional masing-masing yang
digunakan bersamaan dengan pakaian adat. Berikut ini, 3 contoh senjata tradisional beserta fungsinya.
a. Keris
Keris salah satu wujud contoh budaya lokal di Indonesia yang menjadi senjata tradisional di Jawa.
Keris adalah senjata tikam golongan belati yang bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata
tajam lain, karena tidak simetris. Senjata tradisional Jawa yang terbuat dari logam dan pegangannya dari
tulang, tanduk atau kayu ini sudah digunakan sejak abad ke-9. Pada masa lampau, keris digunakan
sebagai senjata dalam perang. Kini, keris lebih digunakan sebagai benda aksesoris dalam berbusana.
b. Klewang
Klewang atau Kelewang termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang berupa senjata tradisional
dari Suku Melayu. Klewang adalah pedang bermata satu dan Panjang yang menyerupai golok. Senjata
tradisional Suku Maluku ini pun memiliki ukuran bervariasi, tapi biasanya ukuran panjangnya 38
sampai 76 cm..Dahulu kala, klewang digunakan sebagai senjata ketika perang Aceh. Senjata tradisional
ini terbukti efektif dalam pertarungan satu lawan satu dengan KNIL atau pertarungan jarak dekat.
c. Kujang
Kujang termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang merupakan senjata tradisional dari Jawa
Barat. Kujang terbuat dari besi, baja dan bahan pamor yang panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan
beratnya sekitar 300 gram.Kujang merupakan perkakas yang tajam dan melambangkan kekuatan
serta keberanian melindungi hak dan kebenaran. Kujang yang dibuat sekitar abad ke-8 ini bisa
menjadi senjata, alat pertanian, perlambangan, hiasan maupun cindera mata.
4. Pakaian Tradisional
Contoh budaya lokal di Indonesia tak hanya berbentuk kesenian maupun alat musik, tetapi juga pakaian
tradisional atau pakaian adat. Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Pakaian
adat ini biasa digunakan dalam ritual adat, tradisi adat, pernikahan atau acara adat lainnya. Berikut ini, 3
contoh budaya lokal di Indonesia yang berupa pakaian tradisional.
a. Kain Ulos
Ulos yang bisa disebut sebagai kain ulos termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang merupakan
pakaian tradisional Batak, Sumatera Utara. Cara membuat ulos sama seperti songket, yang
menggunakan alat tenun bukan mesin.Mulanya, ulos digunakan dalam bentuk selendang atau sarung
yang biasa digunakan dalam upacara adat Batak. Tapi sekarang, banyak souvenir sarung bantal, tas,
pakaian, dompet, gorden hingga ikat pinggang dari ulos. Warna dominan kain ulos adalah merah,
hitam dan putih. Kain ini biasanya diberikan pada ibu yang masih hamil, karena ada kepercayaan
untuk melindungi ibu dari bahaya dan membantu persalinan lancar.,
b. Baju Bodo
Baju bodo termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang merupakan pakaian tradisional perempuan suku
Bugis dan suku Makassar, Sulawesi dan Bugi Pagatan, Kalimantan. Baju bodo juga dikenal sebagai pakaian
adat yang tertua di dunia.Baju bodo berbentuk segi empat yang biasanya berlengan pendek, sesuai dengan
namanya “bodo” yang berarti pendek. Dahulu, baju bodo digunakan tanpa baju dalaman sehingga
memperlihatkan payudara dan lekuk-lekuk dada penggunanya. Kemudian, baju bodo ini dipadukan dengan
sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan
a. Baju Kurung
Baju kurung merupakan pakaian tradisional masyarakat Melayu di Brunei Darussalam yang juga
termasuk contoh budaya lokal di Indonesia. Pakaian tradisional ini memiliki ciri khas rancangannya
yang longgar pada lengan, perut dan dada, Bagian paling bawah baju kurung juga sejajar dengan
pangkal paha ketika dipakai, tetapi ada pula yang memanjang sejajar lutut meskipun jarang terlihat.
Awalnya, baju kurung biasanya digunakan dalam upacara adat Melayu dan dipakai oleh kaum
perempuan di dalam kerajaan. Baju kurung ini dipakai bersama-sama dengan kain songket sebagai
sarungnya. Seiring waktu, baju kurung ini sudah dimodifikasi agar bisa dipakai oleh orang yang
berjilbab.
5. Lagu Daerah
Lagu daerah juga bentuk contoh budaya lokal di Indonesia yang berasal dari suatu daerah dan dinyanyikan
serta dipopulerkan oleh masyarakat daerah tersebut. Lagu daerah sama halnya dengan lagu kebangsaan yang
bersifat kedaerahan. Sehingga, lirik dan bahasanya pun sesuai dengan asal daerah lagu tersebut. Indonesia
sendiri memiliki banyak lagu-lagu daerah, antara lain:
a. Bungong Jeumpa
Bungong Jeumpa termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang merupakan lagu daerah dari Aceh.
Dalam bahasa Aceh, Bungong Jeumpa memiliki arti cempaka. Lagu daerah Aceh ini menggambarkan
semangat dan keindahan Tanah Aceh yang disimbolkan dengan bunga khas Kesultanan Aceh, yakni
Bungong Jeumpa.
b. Ampar-ampar Pisang
Ampar-ampar pisang adalah lagu daerah Kalimantan Selatan yang juga termasuk contoh budaya lokal
di Indonesia. Lagu daerah ini bercerita tentang pisang yang diolah dengan cara dijemur dan diproses
sebagai makanan khas. Lirik lagu daerah Ampar-ampar Pisang ini juga menggunakan bahasa Banjar.
c. Injit-injit Semut
Injit-injit Semut juga termasuk contoh budaya lokal di Indonesia yang merupakan lagu daerah dari
Provinsi Jambi. Lagu daerah ini lebih dikenal sebagai lagu anak-anak untuk mengiringi permainan
cubit-cubitan. Lagu daerah Injit-injit Semut ini mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan.
Ketika seseorang menanam keburukan, maka orang tersebut akan menuai hal buruk juga. Selain itu,
lagu daerah ini juga mengajarkan anak untuk setia kawan.
6. Rumah Adat
Rumah adat atau rumah tradisional juga termasuk bentuk contoh budaya lokal di Indonesia. Rumah adat
merupakan rumah yang dibangun dengan cara sama dari generasi ke generasi dan tidak sama sekali atau
sedikit mengalami perubahan.
Rumah adat juga bisa diartikan sebagai rumah yang dibangun berdasarkan kegunaan, fungsi sosial budaya dan
arti budayanya dari corak maupun gaya bangunannya. Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki rumah adat
yang berbeda-beda, seperti berikut ini.
a. Rumah Honai
Honai adalah rumah adat Papua yang juga termasuk contoh budaya lokal di Indonesia. Rumah Honai
memiliki bentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu berdinding anyaman dan atap kerucut yang
terbuat dari jerami.Sedangkan, dinding rumah Honai terbuat dari kayu yang disusun berdiri dengan
satu pintu pendek dan tidak berjendela. Tinggi rumah Honai sendiri 2,5 meter dan terlihat bagaikan
rumah jamur dari bagian luar.Rumah Honai sengaja dibangun sempat dan tanpa jendela untuk
menahan hawa dingin di pegunungan Papua. Sebenarnya, rumah Honai hanya boleh dihuni oleh pria
dan wanita menghuni rumah Ebei.
b. Rumah Joglo
Rumah Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa yang juga contoh budaya lokal di Indonesia. Rumah
Joglo yang juga disebut Omah Jawa ini terdiri dari 4 tiang utama. Rumah Joglo sendiri terbagi menjadi
2, yakni rumah induk dan rumah tambahan.
c. Rumah Gadang
Rumah adat ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjuang.Anda bisa
menjumpai banyak rumah Gadang di Sumatera Barat. Tapi, tidak semua wilayah di Minangkabau
boleh mendirikan rumah Gadang. Karena, hanya wilayah yang memiliki status sebagai nagari saja yang
boleh mendirikan rumah Gadang.Bentuk rumah Gadang ini cukup unik karena puncak atapnya yang
runcing menyerupai tanduk kerbau dan dibuat dari bahan ijuk yang tahan hingga puluhan tahun. Tapi
sekarang, rumah Gadang sudah banyak berubah.
7. Wirausaha Kerajinan
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek ini banyak sekali yang sudah berhasil. Bahkan yang namanya
kerajinan itu punya manfaat yang bisa digunakan sampai saat ini. Contohnya adalah :
KEBUDAYAAN NASIONAL
Budaya nasional sesungguhnya bisa berupa sumbangan dari budaya lokal, sehingga sumbangan dari
beberapa kebudayaan lokal dari berbagai wilayah tersebutlah akhirnya tergabung menjadi satu ciri khas
yang kemudian menjadi kebudayaan nasional.
Upaya mengkreasi ke arah itu dapat dicapai melalui usaha mempertajam rasio (akal) masyarakat
Indonesia dengan mengambil alih dinamisme Barat.
2. Poerbatjaraka
Kebudayaan nasional Indonesia harus berakar pada kebudayaan Indonesia sendiri, artinya harus
berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di Nusantara. Dianjurkan juga supaya
manusia Indonesia banyak mempelajari sejarah kebudayaan sendiri
3. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak kebudayaan daerah. Dalam hal ini beliau
telah memasukkan aspek mutu sebab ungkapan puncak berarti unsur-unsur kebudayaan daerah
yang paling tinggi mutunya.
4. Koentjaraningrat
Terdapat beberapa konsep kebudayaan nasional, diantaranya yaitu:
Kebudayaan nasional adalah karya warga negara Indonesia, termasuk pula karya-karya
zaman dahulu di berbagai wilayah tanah air.
Kebudayaan nasional adalah hasil karya warga negara Indonesia yang tema pikiran dan
wujudnya mengandung ciri-ciri khas Indonesia.
Kebudayaan nasional adalah hasil karya warga Indonesia dan umumnya dirasakan
mempunyai nilai yang tinggi sehingga menjadi kebanggaan orang Indonesia.
Batik
Batik telah menjadi bagian budaya nasional, bahkan masyarakat di seluruh Dunia telah
mengathui bahwa seni budaya melukis atau gambar yang ada dalam batik ini hanya ada di
Indonesia. Sehingga secara tidak langsung contoh budaya nasional paling mudah ditemukan
adalah batik.
Candi Borobudur
Candi Borobudur telah menjadi bagian daripada budaya nasional bagi masyarakat Indonesia.
Bahkan bangunan ini pernah menjadi bagian daripada 7 keajaiban dunia. Adapun lokasi
letaknya Candi ini berada di Jawa Tengah, Kabupaten Magelang. Meskipun masyarakat ada
yang lebih menganal Borobudru sebagai wisata di Jogjakarta.
Sumber: https://dosensosiologi.com/budaya-nasional/