2020
i
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
ii
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Tim Penyusun
Pengarah
Abhan
Mochammad Afifuddin
Ratna Dewi Pettalolo
Fritz Edward Siregar
Rahmad Bagja
Pembina
Gunawan Suswantoro
Penanggung Jawab
D. Adhi Santoso
Hotma Maya Marbun
Penyusun
Tarmizi
Ahmad Jukari
Mohammad Aniq Kamaluddin
Sri Nilawati
Retno Dwi Anggraini
Rahmawati
Triza Novia
Iris Pramono
iii
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWAS KELURAHAN/DESA
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI,
SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TAHUN 2020
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Daftar Isi
MODUL I
PERKENALAN, HARAPAN DAN MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR
A. POKOK BAHASAN
B. SUB POKOK BAHASAN
C. TUJUAN
D. METODE
E. BAHAN/ALAT BANTU
F. PROSES DAN DURASI
MODUL II
NILAI-NILAI DASAR PENGAWAS PEMILU
A. POKOK BAHASAN
B. DESKRIPSI SINGKAT
C. SUB POKOK BAHASAN
D. HASIL BELAJAR
E. INDIKATOR HASIL BELAJAR
F. METODE
G. BAHAN/ALAT BANTU
H. WAKTU
I. BAHAN RUJUKAN
J. PROSES PEMBELAJARAN
K. NASKAH PEGANGAN
1. Demokrasi Dan Pengawasan Pemilu
2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Panwas Kecamatan
3. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pemilu
4. Jati Diri Pengawas Pemilu
5. Kode Etik Penyelenggara Pemilu
MODUL III
KEDUDUKAN DAN TATA LAKSANA PANWASLU KELURAHAN/DESA
A. POKOK BAHASAN
B. SUB POKOK BAHASAN
C. TUJUAN
D. METODE
E. DASAR HUKUM
F. BAHAN/ALAT BANTU
G. PROSES DAN DURASI
H. NASKAH BACAAN
1. ......
2. ......
MODUL IV
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMILIHAN
A. POKOK BAHASAN
B. SUB POKOK BAHASAN
C. TUJUAN
iv
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
D. METODE
E. DASAR HUKUM
F. MEDIA
G. WAKTU
H. PROSES PEMBELAJARAN
I. BAHAN BACAAN
1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
2. Pengawasan Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Perseorangan
3. Pengawasan Tahapan Kampanye
4. Pengawasan Pemungutan dan penghitungan suara
MODUL V
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN
A. POKOK BAHASAN
B. SUB POKOK BAHASAN
C. TUJUAN
D. METODE
E. DASAR HUKUM
F. BAHAN/ALAT BANTU
G. WAKTU
H. PROSES PEMBELAJARAN
I. BAHAN BACAAN
1. Jenis-Jenis Pelanggaran Pemilihan
2. Sumber Dugaan Pelanggaran
3. Langkah-Langkah Penanganan Pelanggaran
v
SAMBUTAN
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Kepada Anggota Panwaslu Kelurahan/ Desa Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikotan tahun
2020 yang baru dilantik, kami ucapkan selamat. Sahabat-sahabat adalah orang-orang terpilih.
Kami percaya Sahabat-sahabat dapat menjalankan amanah besar ini.
Bimbingan Teknis untuk anggota Panwaslu Kelurahan/Desa ini menjadi bagian penting bagi
upaya Badan Pengawas Pemilu untuk mempersiapkan anggota Panwaslu Kelurahan/ Desa
yang mampu mengawal terselenggaranya Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikotan Tahun
2020 yang Demokratis dan sesuai prinsip-prinsip penyelengaraan Pemilihan sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.
Anggota Panwaslu Kelurahan/ Desa dituntut memahami tugas, wewenang, dan kewajiban
yang diatur dalam undang-undang. Anggota Panwaslu Kelurahan/ Desa memiliki peran
penting dalam menjalankan tugas pengawasan di setiap tahapan pemilihan mulai dari tahapan
persiapan sampai dengan pengawasan terhadap Verifikasi factual dukungan calon
perseorangan, pemutakhiran data dan daftar pemilih, Pelaksanaan kampanye dan masa
tenang, Distribusi logistik Pemilihan, pemungutan dan penghitungan suara, dan Pengawasan
Rekapitulasi hasil penghitungan suara di Kecamatan.
Selain memahami tugas, wewenang, dan kewajiban, anggota Panwaslu Kelurahan/ Desa
diharapkan memiliki karakter dan jati diri sebagai pengawas pemilihan serta memahami dan
mempraktikkan kode etik dan pedoman prilaku penyelenggara Pemilu. Hanya dengan
menjaga kode etik dan pedoman prilaku, marwah Badan Pengawas Pemilu dapat dijunjung.
Akhirnya, selamat mengikuti Bimtek dan menjalankan tugas bagi semua anggota Panwaslu
Keluarahan/ Desa pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun 2020. Semoga Allah SWT
meluruskan langkah kita dan memberi kekuatan pada kita semua dalam menjalankan amanat.
ABHAN
1
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL I
PERKENALAN, HARAPAN DAN MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR
A. POKOK BAHASAN
Perkenalan, Harapan Dan Membangun Komitmen Belajar
NO LANGKAH-LANGKAH WAKTU
30
menit
1 Fasilitator membuka penyelenggaraan Bimbing Teknis (Bimtek) 3’
dengan menjelaskan tujuan dilaksanakannya Bimtek Panwaslu
Kelurahan/ desa dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota
Tahun 2020.
2
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
3
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL II
NILAI-NILAI DASAR PANWASLU KELURAHAN/ DESA
A. POKOK BAHASAN
B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada
peserta Bimtek tentang (1) Demokrasi Dan Pengawasan Pemilu, (2) Tugas dan wewenang
Panwaslu Kelurahan/Desa, (3) Kewajiban Panwaslu Keluaran/Desa, (4) Prinsip
Penyelenggaraan Pemilu, (5) Jati Diri Pengawas Pemilu dan Kode Etik Pengawas Pemilu.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami:
1. Demokrasi dan Pengawasan Pemilu
2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Panwaslu Kelurahan/Desa
3. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pemilu
4. Jati Diri Pengawas Pemilu
5. Kode Etik Penyelenggara Pemilu
F. METODE
1. Ceramah partisipatif
2. Diskusi kelopok
G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Bahan Presentasi.
2. Naskah Pegangan.
3. Lembar kerja.
4. Flipchart.
5. Kertas Plano.
6. Laptop.
7. LCD Proyektor.
8. Spidol Besar.
9. Spidol Kecil.
4
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
H. BAHAN RUJUKAN
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-undang, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakdir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-undang;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017
tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum;
4. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 48/PUU-XVII/2019 tentang Permohonan
Pegujian Undang-Undang 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota;
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Mekanisme Penanganan Pelanggaran Kode Etik Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, dan Pengawas
Tempat Pemungutan Suara, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan
Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan;
6. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pola Hubungan dan Tata Kerja
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Kecamatan,
Pengawas Pemilihan Lapangan, Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri Dan
Pengawas Tempat Pemungutan Suara;
J. PROSES PEMBELAJARAN
NO LANGKAH-LANGKAH WAKTU
60
Menit
1 Fasilitator mengajak peserta untuk mengingat hasil perkenalan dengan 3’
menanyakan:
a. Kepada peserta yang duduk di bagian tengah untuk menyebutkan
nama-nama peserta yang duduk di deretan kursi paling depan.
b. Kepada peserta yang duduk di bagian belakang untuk menjelaskan
butir-butir yang ada dalam komitmen/kontrak belajar
5
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
6
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Demokrasi dapat dipahami sebagai sistem pemerintahan dari, oleh dan untuk
rakyat. Salah satu ciri utama Negara demokrasi adalah adanya Pemilihan Umum.
Pemilihan Umum merupakan mekanisme terpenting untuk terlaksananya kompetisi
politik yang berlangsung secara damai dan tertib dalam rangka menciptakan
pemerintahan yang memiliki legitimasi rakyat. Pemilu merupakan instrumen politik
paling spesifik yang dapat dibentuk dan dimodifikasi utnuk mencapai tujuan tersebut.
7
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden sebagaimana diatur dalam UU Nomor 42 Tahun 2008, serta Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota danWakil
Walikota yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang.
8
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
9
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Secara umum jati diri dapat diartikan sebagai kekuatan jiwa (the power of mind)
manusia yang terdiri dari sifat, karakter, paham, semangat, kepribadian, moralitas, ahlak
dan keyakinan yang merupakan hasil proses belajar dalam waktu yang panjang dan
yang muncul dalam ekspresi dan aktualisasi diri serta dalam pola-pola perilaku
berkehidupan, bermasyarakat dan berbudaya. Berdasarkan defenisi umum diatas
tidaklah terlalu berlebihan jika secara konsep jati diri bawaslu diartikan sebagai suatu
kekuatan yang dimiliki Bawaslu yang berakar dari Bawaslu itu sendiri, yang menjadi
identitas, karakter, atau ciri Bawaslu itu sendiri yang menjadi modal dasar untuk
membangun dirinya.
Ada beberapa hal yang mendasari pembentukan jati diri pengawas Pemilu, yaitu:
a. Mandat sejarah.
10
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Dengan demikian menjadi sangat jelas bagi kita bahwa kelahiran institusi
pengawas pemilu mengemban mandat sejarah yang sangat berat yakni untuk
mengawal dan memastikan penyelenggaraan pemilu berlangsung secara fair dan
demokratis, melalui pelaksanaan fungsi pengawasan dan penindakan pelanggaran
pemilu. Artinya kehadiran lembaga pengawas pemilu diposisikan sebagai quality
control (pengedali kualitas) pemilu. Sejarah menumpukan harapan yang tinggi
kepada kinerja lembaga pengawas pemilu ini, dan hal ini menjadikan pengawas
pemilu harus melaksanakan mandat sejarah ini.
Tentunya hal ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tidak dapat
dilaksanakan secara gegabah, bahkan dijadikan sebagai pekerjaan
sampingan.Karena pelaksanaan tugas quality control ini memerlukan kerja keras,
dedikasi, dan integritas pengawas pemilu, mengingat bidang yang diawasi adalah
kompetisi politik untuk perebutan kekuasaan.
c. Mandat perundang-undangan
11
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Ilustrasi: Kolektif kolegial adalah jatidiri anggota bawaslu dan Panwaslu dalam menjalankan
pengawasan Pemilu.
a. Etos kerja pengawas pemilu yang tinggi demi terwujudnya excellence with
integrity, yaitu suatu nilai tertinggi dari pengawas pemilu terletak pada
Integritas yang dimilikinya.
Keempat sikap tersebut di atas harus diwujudkan dalam citra diri Pengawas
pemilu yang berintegritas. Perwujudan dari jati diri dan citra diri pengawas pemilu
tidak hanya dalam konteks sikap individual pengawas Pemilu yang harus
ditampakkan secxara individu maupun kolektif oleh pengawas Pemilu. Relasi antar
pengawas Pemilu harus dilandasi asas soliditas, solidaritas, dan sinergi.
12
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Makna Prinsip Penyelenggaraan Pemilu yang harus dipatuhi pengawas Pemilu adalah
sebagai berikut;
13
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Ilustrasi: Anggota Panwaslu terikat dengan sumpah janji, kode etik, dan pedoman prilaku penyelenggara
Pemilu.
14
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
a. netral atau tidak memihak terhadap partai politik, calon, pasangan calon,
dan/atau peserta Pemilu;
b. menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap
pelaksanaan tugas dan menghindari intervensi pihak lain;
c. tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang bersifat partisan atas
masalah atau isu yang sedang terjadi dalam proses Pemilu;
d. tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan
peserta Pemilu, tim kampanye dan pemilih;
e. tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang
secara jelas menunjukkan sikap partisan pada partai politik atau peserta Pemilu
tertentu;
f. tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan
pilihan politik kepada orang lain;
g. tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon
peserta Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan
dari keputusan lembaga Penyelenggara Pemilu;
h. menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa, janji atau pemberian
lainnya dalam kegiatan tertentu secara langsung maupun tidak langsung dari
peserta Pemilu, calon anggota DPR, DPD, DPRD, dan tim kampanye kecuali dari
sumber APBN/APBD sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan;
i. menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa atau pemberian lainnya
secara langsung maupun tidak langsung dari perseorangan atau lembaga yang
bukan peserta Pemilu dan tim kampanye yang bertentangan dengan asas
kepatutan dan melebihi batas maksimum yang diperbolehkan menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan;
j. tidak akan menggunakan pengaruh atau kewenangan bersangkutan untuk
meminta atau menerima janji, hadiah, hibah, pemberian, penghargaan, dan
pinjaman atau bantuan apapun dari pihak yang berkepentingan dengan
penyelenggaraan Pemilu;
k. menyatakan secara terbuka dalam rapat apabila memiliki hubungan keluarga
atau sanak saudara dengan calon, peserta Pemilu, dan tim kampanye;
l. menghindari pertemuan yang dapat menimbulkan kesan publik adanya
pemihakan dengan peserta Pemilu tertentu.
15
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
bertindak:
a. melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu yang secara tegas
diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan;
b. melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu yang sesuai dengan
yurisdiksinya;
16
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
17
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Penanganan Dugaan Pelanggaran Kode Etik sesuai Peraturan Badan Pengawas Pemilu
Nomor 4 Tahun 2019 adalah sebagai berikut;
a. peringatan; atau
b. pemberhentian tetap.
18
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
LEMBAR KERJA 1
I Tugas
II Kewenangan
III Kewajiban
19
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL III
KEDUDUKAN DAN TATA LAKSANA PANWASLU KELURAHAN/DESA
A. POKOK BAHASAN
Kedudukan Dan Tata Laksana Panwaslu Kelurahan/Desa
D. METODE
1. Presentasi dan tanya jawab:
2. Penguatan dan Pembulatan
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan kedua atas undang-
undang nomor 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang nomor 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi undang-undang
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Tata
Naskah Dinas.
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Pola
Klasifikasi Arsip di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilu
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Rapat
Pleno
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum,
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan
20
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
F. MEDIA
1. Naskah Pegangan
2. Soal Pre Test dan Post Test
3. Bahan Presentasi/Powerpoint
4. Laptop
5. LCD proyektor
6. Spidol besar
7. Kertas Plano
8. Sound system
NO LANGKAH-LANGKAH WAKTU
60 Menit
1 Fasilitator membuka Bimtek dengan menyapa peserta dengan
mereview materi sessi sebelumnya kemudian menyampaikan 3’
tujuan dari modul bimtek yang sedang akan dibahas ini
2 Secara singkat, fasilitator memperkenalkan narasumber
2’
berdasarkan biodata narasumber.
3 Fasilitator melaksanakan Pre Test 10’
3 Fasilitator mempersilahkan narasumber untuk melakukan
20’
presentasi makalahnya/ power pointnya
4 Fasilitator membuka termin I untuk memberikan kesempatan
kepada peserta bertanya atau menyampaikan 5’
sanggahan/pendapatnya.
5 Fasilitator memberikan kesempatan kepada narasumber untuk
5’
menanggapai dan sanggahan (bila ada).
6 Fasilitator melaksanan post test 5’
7 Fasilitator membagikan bahan bacaan kepada seluruh peserta
dan meminta peserta untuk membacanya di kesempatan lain 5’
agar memperkuat pemahamannya
8 Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan
menyatakan bahwa sesudah ini pembelanjaran akan dilanjutkan 5’
dengan modul/materi berikutnya………………
H. NASKAH BACAAN
1. Susunan organisasi bawaslu
21
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
22
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
23
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL IV
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMILIHAN
1. POKOK BAHASAN
Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan
3. TUJUAN
Setelah mengikuti bimtek peserta diharapkan dapat mempraktikkan:
1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih;
2. Pengawasan Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Perseorangan
3. Pengawasan Tahapan Kampanye
4. Pengawasan Pemungutan dan penghitungan suara
4. METODE:
1. Presentasi dan tanya jawab
2. Mengerjakan Soal Pre Test dan Post Test
3. Simulasi Kasus-kasus
4. Penguatan dan Pembulatan
5. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 tahun 2017 Tentang
Pengawasan Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar Pemilihdalam Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati Serta Walikota dan Wakil
Walikota.
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
11 Tahun 2017 tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
12 Tahun 2017 tentang Pengawasan Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2018 tentang Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
7. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia 14 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10
24
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
6. MEDIA:
1. Naskah Pegangan
2. Soal Pre Test dan Post Test
3. Bahan Presentasi/Powerpoint/
4. Slide simulasi kasus
5. HP Android milik semua Peserta
6. Laptop
7. LCD proyektor
8. Spidol besar
9. Kertas Plano
10. Kartu Simulasi
11. Sound system
7. WAKTU
8. PROSES PEMBELAJARAN
NO LANGKAH-LANGKAH WAKTU
25
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
26
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
27
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
9. BAHAN BACAAN
1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih;
Pengawasan tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih dilakukan
dengan alur sebagai berikut;
Penetapan
Tanggapan DPT
Masyarakat
dan
Penetapan dan
perbaikan
Pengumuman
Pencocokan dan DPS oleh PPS DPS
Penelitian (Coklit)
oleh PPDP
Pembentukan PPDP
28
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Keterangan Ilustrasi: Pemilih meninggal yang tidak dicoret dari DPT akan berpotensi
disalahgunaan saat pelaksanaan pemungutan suara
Sumber: Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
29
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
30
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
31
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
1) menggunakan kekerasan,
2) ancaman kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
perseorangan, kelompok masyarakat dan/atau Partai Politik;
3) merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye;
4) menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah dan pemerintah daerah;
5) menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;
6) melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan
kendaraan di jalan raya; dan/atau
7) melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
32
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
AWAL AKHIR
1 Pertemuan terbatas, pertemuan tatap 11 Juli 2020 19 September
muka dan dialog, penyebaran bahan 2020
kampanye kepada umum,
pemasangan alat peraga, dan/atau
kegiatan lain
2 Kampanye melalui media masa, cetak 6 September 19 September
dan elektronik 2020 2020
3 Masa tenang dan pembersihan alat 20 September 22 September
peraga 2020 2020
Sumber: Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
33
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
34
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
b. Kesiapan TPS;
NO MATERI PENGAWASAN PADA HARI PEMUNGUTAN SUARA
(PUKUL 07.00)
1 Adakah KPPS yang menerima perlengkapan pemungutan suara yang
tidak lengkap?
2 Apakah Pemungutan suara tidak dimulai pukul 07.00?
3 Apakah ada Saksi yang mengenakan atribut yang memuat unsur atau
nomor urut Pasangan Calon?
4 Apakah DPT terpasang di sekitar TPS?
5 Apakah Informasi tentang tata cara memilih terpasang di sekitar TPS?
Ilustrasi: Menjamin kerahasiaan pemilih adalah bagian penting dari tugas pengawasan Pemilihan
kepala daerah.
35
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
36
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
FORM A.PC-1
1
Dapat digunakan pada setiap verifikasi faktual
2
Pengawasan mendatangi pemilih ada memastikan pemilih yang mendukung
37
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
FORM A.PC-1
2. Rekapitulasi
Nama Pengawas Pemilu :
Jabatan Pengawas Pemilu :
No Tlp :
Pemilihan : Gubernur/Bupati/Walikota
Nama Gubernur/Bupati/Walikota :
Nama Wakil
:
Gubernur/Bupati/Walikota
Kelurahan/Desa :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
No Kriteria Jumlah
1 Pemilih yang mendukung adalah benar ada 10
2 Pemilih yang mendukung adalah fiktif 3
3 Pemilih yang mendukung tidak hadir 0
4 Pemilih yang mendukung tidak hadir, tetapi dapat dikonfirmasi melalui 1
video-call
5 Pemilih yang mendukung tidak memenuhi syarat sebagai pendukung 1
6. Jumlah Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang 0
mendukung 1 (satu) bakal pasangan calon dan menyatakan
dukungannya
7. Pendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan menyangkal telah 0
memberikan dukungan
38
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
40 10 10
Perbawaslu Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kot
39
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
FORMULIR MODEL A
LAPORAN HASIL PENGAWASAN PEMILU
I DATA PENGAWAS
a. Nama/Tim : …………………………..……………………………………………………
Pengawas3
c. Alamat/Domisili5 : …………………………..……………………………………………………
…………………………..……………………………………………………
II KEGIATAN
PENGAWASAN
c. Pihak yang diawasi8 : KPU/KPU Provinsi /KPU Kabupaten/Kota /PPK /PPS /PPDP
/KPPS /Pasangan Calon /Tim Sukses /Tim Kampanye/
Pelaksana Kampanye/Pengurus Partai Politik/Lainnya
40
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
VII SAKSI-SAKSI
a. Saksi I : ...................................................................
b. Saksi II : ………………………………………………………………...
9 Uraikan hasil Pengawasan Pemilu dan tindakan pencegahan dengan memenuhi informasi apa,
siapa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana.
10 Pilih salah satu, sesuaikan dengan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran
11 Diisi bila hasil pengawasan menunjukkan adanya dugaan pelanggaran.
12 Menyebutkan kapan/waktu kejadian berlangsung.
13KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota/PPK/PPS/PPDP/KPPS/Pasangan Calon/Tim Sukses/Tim
41
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
VIIIIII B U K T I P E N D U K U N G 15
a. …………………………….…………………………….………………
b. …………………………….…………………………….………………
Pengawas17,
(…………………………..)18
42
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
MODUL V
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN
A. POKOK BAHASAN
Prosedur Penanganan Pelanggaran
C. TUJUAN
Setelah mengikuti bimtek peserta diharapkan dapat memahami:
1. Memahami proses penerimaan dan laporan mengenai dugaan pelanggaran
pemilihan.
2. Mampu mengidentifikasi pelanggaran pemilihan baik administrasi, pidana, etik
dan pelanggaran lainnya.
3. Mampu membantu tugas panwascam menelusuri alat bukti dan barang bukti
pelanggaran pemilihan di wilayah kerjanya
4. Mampu mengisi Form laporan dugaan pelanggaran (Form A 2)
D. METODE:
1. Brain Stroming (curah pendapat)
2. Presentasi dan Tanya jawab
3. Simulasi
4. Ceramah
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6109);
3. Perbawaslu 14 Tahun 2017 Tentang Penanganan Laporan Pelanggaran Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan
Wakil Wali Kota
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019
Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota Tahun 2020.
F. MEDIA:
1. Powerpoint presentasi
2. Formulir-formulir dugaan pelanggaran
3. Laptop
4. LCD projector
5. Flipchart
43
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
6. Kertas plano
7. Spidol
8. Lakban
G. PROSES PEMBELAJARAN
WAKTU
NO LANGKAH-LANGKAH 120
Menit
1 Fasilitator membuka Bimtek dengan menyapa peserta mereview materi sessi 3’
sebelumnya kemudian menyampaikan tujuan dari modul bimtek yang sedang
akan dibahas ini
2 Fasilitator menanyakan secara singkat kepada peserta berkaitan dengan : 5’
1. Pengertian pelanggaran administrasi, pidana dan etik serta pelanggaran
lain dalam pemilihan?
2. Tahapan yang berpotensi terjadi pelanggaran?
3 Setelah peserta memberi jawaban, maka Fasilitator menjelaskan secara singkat 3’
jawaban pertanyaan diatas.
4 Secara singkat, fasilitator memperkenalkan narasumber yang akan 2’
mempresentasikan makalahnya berdasarkan biodata narasumber.
5 Fasilitator melaksanakan Pre Test 5’
6 Fasilitator mempersilahkan narasumber untuk mempresentasikan makalahnya/ 15’
power pointnya
7 Simulasi Tata cara penanganan pelanggaran dan tindak pidana pemilihan 20
Gubernur, Bupati dan Walikota
8 Simulasi dengan cara membagi membagi kelompok untuk pengisian Form A2 15
(Form Penindakan pelanggaran)
9 Setelah itu, Fasilitator memeriksa pengisian form yang dilakukan setiap 5
kelompok dan memberikan penilaian atas form yang diisi. Bagi kelompok yang
mendapat penilaian baik, diberikan apresiasi sesuai kemampuan.
8 Fasilitator mempersilahkan narasumber untuk mempresentasikan makalahnya/ 10’
power pointnya
9 Fasilitator membuka termin pertanyaan bagi peserta. 5’
10 Narasumber dipersilakan langsung menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang 15’
ada sekaligus memberi pembulatan
11 Fasilitator melaksanan post test sesudah kegiatan 5’
12 Fasilitator membagikan bahan bacaan kepada seluruh peserta dan meminta 10’
peserta untuk membacanya dikesempatan lain agar memperkuat
pemahamannya
13 Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan 10’
bahwa sesudah ini pembelanjaran akan dilanjutkan dengan modul/materi
berikutnya………………
15 Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan 5’
bahwa sesudah ini pembelanjaran akan dilanjutkan dengan modul/materi
berikutnya………………
H. BAHAN BACAAN
a. Jenis-Jenis Pelanggaran Pemilihan
1) Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilihan adalah pelanggaran terhadap
etika penyelenggara Pemilihan yang berpedoman pada sumpah dan/atau janji
sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan.
44
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
Selain ketiga jenis pelanggaran itu, dalam UU Pemilihan juga mengatur adanya
pelanggaran administrasi terkait larangan memberikan dan/atau menjanjikan
uang atau materi lainnya yang bersifat terstruktur, sistematis dan massif atau
disingkat Pelanggaran TSM. Pelanggaran TSM adalah perbuatan yang dilakukan
oleh calon dan/ atau tim kampanye dalam bentuk menjanjikan dan/atau
memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi penyelenggara
pemilihan dan/atau pemilih yang dilakukan secara terencana dan meluas dengan
melibatkan struktur pemerintahan atau penyelenggara pemilihan yang dapat
mempengaruhi hasil Pemilihan secara langsung maupun tidak langsung” (Pasal
1 angka 12 Peraturan Bawaslu Nomor 13 tahun 2016).
LANGKAH 1
MENERIMA LANGKAH 2 LANGKAH 3 LANGKAH 4
TEMUAN/ MEMERIKSA MENGKAJI MEMUTUS
APORAN
45
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
46
BIMBINGAN TEKNIS ANGGOTA PANWASLU KELURAHAN/DESA
47
48