Anda di halaman 1dari 5

Siapa penyelenggara Program Indonesia Pintar?

PIP merupakan kerja sama tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Kementerian
Agama (Kemenag).
Apa tujuan PIP?
PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga
miskin/rentan miskin/prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai
tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur pendidikan formal (mulai SD/MI
hingga anak Lulus SMA/SMK/MA) maupun pendidikan non formal (Paket A
hingga Paket C serta kursus terstandar).
Melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari
kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah
agar kembali melanjutkan pendidikannya.
PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik,
baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Mengapa harus ada Kartu Indonesia Pintar (KIP?
KIP diberikan sebagai penanda/identitas penerima bantuan pendidikan PIP.
Kartu ini memberi jaminan dan kepastian anak-anak usia sekolah terdaftar
sebagai penerima bantuan pendidikan.
Setiap anak penerima bantuan pendidikan PIP hanya berhak mendapatkan 1
(satu) KIP.
Bagaimana jika siswa miskin belum menerima KIP?
Siswa dapat mendaftar dengan membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
orang tuanya ke lembaga pendidikan terdekat.
Jika siswa tersebut tidak memiliki KKS, orang tuanya dapat meminta Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan Kelurahan/Desa terlebih
dahulu agar dapat melengkapi syarat pendaftaran.
Berapa besaran dana manfaat PIP?
1. Peserta didik SD/MI/Paket A mendapatkan Rp450.000,-/tahun;
2. Peserta didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan Rp750.000,-/tahun;
3. Peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan Rp1.000.000,-/tahun.
Detil jumlah untuk kelas akhir di setiap jenjang dapat dibaca di Petunjuk
pelaksanaan PIP Kemendikbud Tahun 2016.
Apa Kewajiban peserta didik penerima dana PIP?
1. Menyimpan dan menjaga KIP dengan baik;
2. PIP merupakan bantuan pendidikan. Dana Manfaatnya harus digunakan untuk
keperluan yang relevan;
3. Terus belajar dan bersekolah (tidak putus sekolah) dengan rajin, disiplin dan
tekun.
Untuk apa saja penggunaan dana PIP?
Dana PIP dapat digunakan untuk membantu biaya pribadi peserta didik, seperti
membeli perlengkapan sekolah/kursus, uang saku dan biaya transportasi, biaya
praktik tambahan serta biaya uji kompetensi.
Bagaimana jika KIP hilang/rusak?
Kartu menjadi tanggung jawab pemilik. Jika KIP hilang/rusak, pemilik kartu dapat
segera menghubungi kontak pengaduan PIP.
Untuk penggantian kartu baru, pemilik wajib memberitahukan nomor KIP dan
menyertakan identitas diri.
Apakah ada lembaga yang mengawasi pelaksanaan PIP?
Ada. Selain pengawasan internal sekolah/lembaga pendidikan, pengawasan
eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat
Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Masyarakat juga dapat membantu pengawasan PIP dengan melaporkan hal
yang dianggap tidak sesuai ke kontak pengaduan.

Seperti apa Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar

KOMPAS.com - Dalam rangka meningkatkan dan menaikkan mutu pendidikan,


pemerintah Indonesia mengupayakannya melalui Program Indonesia Pintar
(PIP). Penyaluran dana bantuan PIP dilakukan dalam bentuk Kartu
Indonesia Pintar ( KIP). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) melalui laman Sahabat Keluarga Kemendikbud mengimbau
agar orangtua siswa mewaspadai berita bohong terkait pendaftaran Kartu
Indonesia Pintar (KIP) yang tersebar di jejaring WhatsApp (WA). Dalam
sebuah pesan berantai, disebutkan bahwa siswa bisa mendaftarkan KIP
melalui link yang tertera dalam pesan tersebut. "Bagi yang punya putra
putri SD, SMP, SMA/K ingin mengajukan program Indonesia Pintar / Kartu
Indonesia Pintar, silakan mengisi link di bawah ini. Ditunggu sampai
tanggal 25 Agustus 2020. Tks," tulis pesan tersebut. Baca juga: Nadiem:
PJJ Berkepanjangan Berdampak Negatif bagi Siswa Pesan itu juga
meminta orangtua siswa mengisi data diri serta sekolah. Termasuk tempat
dan tanggal lahir, nama orang tua, alamat, sampai Nomor Induk Siswa
Nasional (NISN). Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan,
Kemendikbud Abdul Kahar mengatakan bahwa itu bukanlah link resmi
Kemendikbud. "Alamat yang ditunjuk untuk pendaftaran itu bukan dari
kami," papar Abdul seperti dilansir dari laman Sahabat Keluarga
Kemendikbud, Rabu (26/8/2020). Abdul menjelaskan, pendaftaran KIP
Kuliah tidak dilakukan oleh siswa secara langsung, tetapi oleh satuan
pendidikan tempat siswa bersekolah. "Data ini juga harus divalidasi oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk jenjang pendidikan dasar.
Sedangkan jenjang pendidikan menengah oleh Dinas Pendidikan Provinsi,"
tuturnya. Baca juga: Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Kemendikbud:
Ini Pilihan, Bukan Kewajiban Tujuan diadakannya KIP, kata dia, adalah
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Program ini
berupa bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia 6-21 tahun.
Bantuan ini akan diberikan kepada keluarga miskin, rentan miskin yang
memiliki Kartu Keluarga Sejahtera dan peserta Program Keluarga Harapan
(PKH). Dana KIP dapat digunakan oleh peserta didik untuk membantu
biaya pribadinya, seperti membeli perlengkapan sekolah atau kursus, uang
saku, biaya transportasi, biaya praktek tambahan, serta biaya uji
kompetensi. Dijelaskan lebih lanjut, ada tiga bentuk besaran dana KIP ini
sesuai tingkatan pendidikan yang sedang ditempuh peserta didik, yakni:
Peserta Didik SD/MI/ Paket A mendapatkan Rp 450.000 per tahun Peserta
Didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan Rp 750.000 per tahun Peserta didik
SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan Rp 1.000.000 per tahun Baca juga:
Dana KJP Plus Bulan Agustus Cair Hari Ini, Berikut Jadwalnya Syarat dan
alur mendapatkan KIP Siswa penerima bantuan pendidikan Program
Indonesia Pintar (PIP) hanya berhak mendapatkan satu buah KIP. Untuk
bisa mendapatkan KIP ada beberapa berkas yang perlu disiapkan, yakni:
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Keluarga (KK) Akta Kelahiran Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
dari RT/RW setempat Rapor hasil belajar siswa Surat pemberitahuan
penerima BSM dari Kepala Sekolah atau Kepala Madrasah.
Mekanismenya, siswa mendaftar dengan membawa KKS milik orang tua
ke lembaga pendidikan terdekat (dinas pendidikan) atau bisa juga dengan
melapor langsung ke pihak sekolah, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), atau Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP). Jika tidak memiliki KKS bisa juga dengan membawa
SKTM. Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN
dan PTS 2020 Selanjutnya, sekolah/madrasah/ SKB/PKBM atau LKP akan
mencatat data siswa yang selanjutnya dikirimkan atau diusulkan ke Dinas
Pendidikan atau Kementerian Agama kota setempat. Dinas Pendidikan
atau Kementerian Agama kota setempat tersebut kemudian mendaftarkan
calon siswa ke aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sekolah yang
sudah berada dalam naungan Kemendikbud wajib memasukkan data calon
penerima KIP dalam Dapodik. Jika siswa lolos seleksi, selanjutnya KIP
akan dikirimkan ke alamat siswa yang sudah mendaftar tadi atau bisa
dikirimkan ke sekolah untuk kemudian diberikan kepada siswa yang
bersangkutan. Pemerintah berharap dengan hadirnya PIP tidak ada lagi
siswa yang putus sekolah, serta dapat menarik kembali siswa yang sempat
putus sekolah. Cara Mencairkan Dana Program Indonesia Pintar 1. Siswa
atau orang tua siswa melaporkan nomor KIP ke Sekolah, Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), atau
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). 2. Selanjutnya sekolah
memasukkan nomor KIP peserta didik ke layanan Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) Kemendikbud, sementara untuk lembaga lain harus
mengusulkan pengesahan ke Dinas Pendidikan setempat. 3. Dinas
Pendidikan setempat akan menerima data usulan dari lembaga terkait. 4.
Data akan kembali diproses mereka untuk selanjutnya diverifikasi oleh
Direktorat Teknis Kemendikbud. 5. Lembaga penyalur dana akan
menerima instruksi untuk membuat rekening PIP siswa dan menyalurkan
dana bila daftar penerima PIP telah disetujui. 6. Lembaga penyalur dana
bersama Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan Surat Keputusan (SK)
sang penerima manfaat dana PIP yang ditujukan kepada
Sekolah/SKB/PKPM/LKP. 7. Lembaga pendidikan tersebut selanjutnya
akan menginformasikan kepada siswa atau orang tua siswa bahwa dana
siap dicairkan. 8. Lembaga pendidikan akan membuat surat keterangan
pencairan dana PIP sebagai pelengkap persyaratan peserta. 9. Siswa atau
orang tua siswa selanjutnya membawa surat keterangan tersebut dan
persyaratan lain untuk mengambil dana PIP di lembaga resmi. Selain
memiliki KIP, ada juga syarat dan cara mencairkan dana Program
Indonesia Pintar tanpa kartu, dengan cara mendaftarkan lebih dulu sebagai
penerima calon PIP ke sekolah dengan syarat memiliki Kartu Keluarga
Sejahtera (KKS) atau berasal dari keluarga tidak mampu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seperti Ini Cara dan
Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/edu/read/2020/08/26/145910071/seperti-
ini-cara-dan-syarat-dapatkan-kartu-indonesia-pintar?page=all.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Ayunda Pininta Kasih

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai