Anda di halaman 1dari 9

Sosialisasi KJP (Kartu Jakarta Pintar) di SMA Uswatun

Hasanah dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building


bersama Teach For Indonesia

LB 61
1801399314 - Jeremy Tantono
1801393241 - Raymond Antonio S
1801396716 - Ronald Randi
1801392296 - Anisa Molyna
1801398343 Ronaldo
1801400013 - Rainer Pratama

Tentang KJP
Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan
akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu
untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK
dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Manfaat dan
dampak positif yang diharapkan dari siswa penerima KJP, antara lain :
Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikan minimal
sampai dengan jenjang SMA/SMK
Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta meningkat secara
signifikan
Peningkatan pencapaian target Angka Partisipasi Kasar (APK)
pendidikan dasar dan menengah
Siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan
sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara personal
dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orang
tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar
pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud mencakup :
seragam, sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta
biaya ekstrakurikuler. Berdasarkan pengertian tersebut, maka untuk
kepentingan pemenuhan kriteria program pemberian BPSM bagi peserta
didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA
melalui Kartu Jakarta Pintar Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut:
Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba
Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai
Menggunakan angkutan umum
Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragam sekolah/pribadi
rendah
Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah
Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah
Daya pemanfaatan internet rendah
Tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi
mengeluarkan biaya.

Persyaratan KJP
Siswa yang berhak menerima KJP harus memenuhi persyaratan seperti
berikut :
1. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau surat
keterangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Membuat surat pernyataan tidak mampu/miskin yang diketahui
orang tua dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di Provinsi
DKI Jakarta.
4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Seksi Dikdas/Dikmen
Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku Dinas/Dinas
Pendidikan setempat.
5. Menandatangani lembar Pakta Integritas yang telah disediakan.
Berkas persyaratan calon penerima Kartu Jakarta Pintar tahun 2015 :
1. Surat Permohonan sebagai penerima bantuan sosial (Bansos KJP)
2. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak dari orang tua/wali
3. Beita acara peninjauan lapangan
4. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak kepala sekolah (bermaterai
cukup)
5. Surat rekomendasi untuk mendapatkan SKTM
6. SKTM tahun 2015
7. Pernyataan ketaatan penggunaan bantuan sosial biaya operasional
pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP
8. Daftar calon penerima KJP tahun 2015 ( di tanda tangani Kepala
Sekolah mengetahui Kasie Sudin Pendidikan Kecamatan Format V )

Besaran dan Pencairan Dana KJP


Dana KJP hanya dapat digunakan untuk belanja di toko perlengkapan
pendidikan bermesin EDC/ gesek Bank DKI atau jaringan Prima (BCA)
dengan menggunakan Kartu ATM KJP.
Dana KJP tidak dapat ditarik tunai baik di teller maupun ATM.
Dana yang belum digunakan tidak akan hangus dan akan menjadi
tabungan siswa.
Penggunaan EDC bank selain Bank DKI dikenakan biaya sesuai ketentuan
antar bank.
Dana rutin dan berkala
Dana kebutuhan rutin dicairkan setiap tanggal 10 pada setiap bulannya
sebesar :
SD/MI/SDLB
: Rp100.000
SMP/MTs/SMPLB
: Rp150.000
SMA/MA/SMALB
: Rp200.000
SMK
: Rp200.000
PKBM
: Rp100.000
Dana kebutuhan berkala dicairkan pada :
Awal tahun ajaran sebesar 500.000 untuk seluruh tingkatan.
SPP Swasta
SPP swasta akan diautodebet dari rekening siswa ke rekening sekolah.
Jika SPP siswa di bawah jumlah alokasi, akan di autodebet sebesar jumlah
SPP ke rekening sekolah, sisanya menjadi hak siswa dan menjadi
tabungan siswa.
Maksimal besaran SPP setiap tingkatan
SD/MI/SDLB
: Rp130.000
SMP/MTs/SMPLB
: Rp170.000
SMA/MA/SMALB
: Rp290.000
SMK
: Rp240.000
Jika SPP siswa di atas jumlah alokasi, akan di auto debet sebesar jumlah
alokasi dan kekurangannya menjadi tanggung jawab orangtua siswa.

Ringkasan Besaran Dana KJP


Total
Alokasi
Dana PerBulan

Pencairan
Tambahan
Dana Rutin Pencairan Dana SPP untuk
Berkala I
tiap Tanggal
Swasta Per10per-Bulan
Bulan

Rp 210.000

Rp 100.000

Rp 500.000

Rp 130.000

SMP/MTs/SMPLB Rp 260.000

Rp 150.000

Rp 500.000

Rp 170.000

SMA/MA/SMALB Rp 375.000

Rp 200.000

Rp 500.000

Rp 290.000

SMK

Rp 390.000

Rp 200.000

Rp 500.000

Rp 240.000

PKBM

Rp 210.000

Rp 100.000

Rp 500.000

Tingkatan

SD/MI/SDLB

Sisa dana
Pada akhir tahun ajaran, sisa dana sepenuhnya menjadi tabungan siswa,
tidak hangus, dan dapat digunakan untuk belanja perlengkapan
pendidikan tahun ajaran baru.
Penggunaan dana KJP harus dilaporkan melalui sekolah dengan
melampirkan struk pembelanjaan.
Gratis TransJakarta
Siswa pemegang KJP mendapatkan gratis Trans Jakarta dengan
menunjukkan KJP, Kartu Pelajar dan berseragam sekolah, hari SeninSabtu, pk. 05:00-07:00 dan 13:00-18:00.

Dana KJP hanya boleh digunakan untuk :


Buku tulis.
Buku gambar.
Buku pelajaran.
Alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus dan rautan.
Alat gambar seperti macam-macam penggaris, pensil lwarna, spidol,
cat/kertas warna, buku dan atau kertas gambar dan jangka.
Alat dan atau bahan praktik.
Seragam sekolah dan kelengkapannya.
Sepatu dan kaos kaki sekolah.
Tas sekolah.
Pakaian olahraga sekolah.
Buku pelajaran penunjang.
Kudapan bergizi.
Kacamata sebagai alat bantu penglihatan.
Alat bantu pendengaran.
Kalkulator scientific.
USB flashdisk sebagai alat simpan data.
Seragam pramuka dan kelengkapannya.
Pembayaran kegiatan ekstrakurikuler yang tidak dibiayai oleh Biaya
Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional Sekolah.

Daftar Jenis Toko & Penggunaan KJP


Berikut merupakan daftar jenis toko dan macam barang yang dapat dibeli dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar
(KJP) :
No. Jenis Toko & Penggunaan
Keterangan
Peralatan penunjang kesehatan (perawatan kesehatan gigi, alat bantu
1 Alat-alat Kesehatan
pendengaran, alat bantu berjalan, dll).
2 Apotek/Toko Obat
Obat-obatan dan vitamin.
3 Optik
Alat bantu pengelihatan (kacamata).
4 Toko Busana/Toko Sepatu
Seragam, sepatu sekolah, dan kelengkapannya.
5 Departement Store
Seragam, sepatu sekolah, dan kelengkapannya.
6 Supermarket/Foodstore
Makanan dan minuman bergizi. Peralatan kebutuhan sekolah.
Kebutuhan buku siswa (buku tulis, buku latihan soal, buku gambar, buku
7 Toko Buku
pelajaran).
8 Alat Tulis
Kebutuhan alat tulis siswa (alat tulis, alat gambar, alat dan bahan praktik).
Seragam dan peralatan olahraga yang menunjang pelajaran olahraga di
9 Kebutuhan Olah Raga
sekolah.
10 Kegiatan
Ekstra Kurikuler yang tidak dibiayai oleh BOP dan BOS
KJP digunakan secara non-tunai dengan mesin gesek EDC Bank DKI atau Jaringan Prima (Bank BCA).
Simpan fotokopi struk pembelian untuk dilaporkan ke sekolah.

Pertanyaan Umum
1

P : Mengapa saldo KJP di ATM dan di buku tabungan berbeda ?


J : Saldo di ATM adalah saldo efektif yang dapat digunakan untuk belanja, sementara saldo di buku tabungan adalah saldo total dalam
rekening. Saldo ini berbeda karena dana KJP ditransfer ke rekening siswa secara keseluruhan tiap semester, namun dicairkan sesuai jadwal
(rutin per bulan dan berkala per semester) ke kartu yang bisa dicek saldonya di ATM.

P : Jika sudah mendapat KJP di tahun sebelumnya apakah harus mendaftar lagi di tahap berikutnya?
J : Jika sudah mendapat KJP di tahun sebelumnya, siswa tidak perlu mendaftar lagi di tahap pendataan peserta KJP berikutnya. Namun bila
siswa pindah sekolah ataupun telah lulus dari SD ke SMP atau SMP ke SMA, maka hal tersebut harus dikomunikasikan ke sekolah masingmasing.

P : Apa sanksi yang diterima jika penerima KJP melakukan penyalahgunaan atas dana KJP?
J : Sanksi yang akan diterima atas penyalahgunaan dana KJP adalah penarikan KJP sampai sanksi pidana

P : Apa saja yang perlu dilaporkan terkait dengan dana KJP?


J : Setiap penerima KJP wajib melaporkan besaran dana yang digunakan dengan melampirkan struk belanja yang kemudian dikumpulkan
melalui sekolah masing-masing.

P : Bagaimana bila PIN atau kartu saya hilang/lupa?


J : Anda dapat langsung melapor ke Bank DKI cabang pembukaan KJP untuk mengurus PIN atau kartu yang hilang.

P : Apakah dana KJP akan hangus jika tidak digunakan?

J : Dana yang tidak digunakan oleh peserta KJP TIDAK AKAN HANGUS. dana akan tetap ada di dalam tabungan siswa
7

P : Apa persyaratan penerima KJP


J : Syarat Penerima KJP sebagai berikut :
1. Warga DKI Jakarta yg dibuktikan dg Kartu Keluarga
2. Membuat surat pernyataan tidak mampu/miskin yg diketahui org tua dan ketua RT setempat
3. Terdaftar dan masih aktif di salah satu satuab pendidikan di Provinsi DKI Jakarta
4. Diusulkan oleh sekolah
5. Menandatangani lembar Pakta Integritas
6. Berperilaku baik, antara lain:
a. Tidak merokok/menggunakan narkoba
b. Tidak membolos
c. Tidak terlibat perkelahian/tawuran
d. Tidak terlibat kekerasan/bullying
e. Tidak terlibat geng motor/geng sekolah
f. Tidak melakukan perbuatan asusila/pergaulan bebas/pelecehan seksual

P : Kapan sisa dana KJP dibuka pengunciannya?


J : Pada akhir tahun anggaran dan awal tahun ajaran guna membeli kebutuhan penunjang sekolah seperti buku, seragam, sepatu dan
lainnya. Seluruh dana tersebut tetap hanya dapat digunakan secara non-tunai via mesin gesek EDC, tidak dapat ditarik tunai

Website : kjp.jakarta.go.id | SMS : 0895 2576 7869 | Telp : 021 5266 535

Anda mungkin juga menyukai