Kisah Lima Jari
Kisah Lima Jari
Pada suatu hari lima jari di tangan berdebat, mereka mempunyai argumen masi
ng-masing. Setiap jari berpendapat bahwa ia adalah anggota paling penting d
ari keluarga mereka.
Jempol: “Di keluarga ini, aku benar-benar penting untuk makan, menulis, da
n untuk menangkap objek apapun dengan tangan”
Telunjuk: “Eitsss, aku penting untuk menunjuk ke objek apapun dan menuduh
seseorang. Orang sering menggunakanku untuk mengekspresikan banyak hal.”
Jari Tengah: “Sudahlah, aku adalah yang terpanjang di antara kita semua. D
an jelas akulah pemimpin di keluarga ini”
Jari manis: “Akulah simbol cinta, asmara, perkawinan dan kehidupan keluarg
a. Aku dihiasi dengan cincin emas dan paling berkesan dalam hidup.”
Kelingking: “Aku memang yang terkecil, tapi aku bukan yang terakhir. Sebag
ai bayi dari keluarga, aku selalu mendapat perawatan khusus. Tidak diraguka
n lagi, akulah jari yang paling indah dengan kelembutan”
Jempol: “Pokoknya akulah yang paling berjaya”
Telunjuk: “Heiii, aku yang paling berkuasa”
Jari tengah: “Kalian bukan apa-apa, akulah yang paling tinggi martabatny
a”
Jari manis: “Sudahlahhh, akulah paling bersinar layaknya seorang raja”
Kelingking: “Aku paling disayang, kalian semua kalah”
Perdebatan itu terus berjalan, bahkan mulai perkelahian fisik.
Hingga tiba-tiba ada sebuah suara yang berkata: