Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BAHASA INDONESIA

ANALISIS CERPEN

Nama Kelompok:
1. Ariq Rakha H. (08)
2. Gadis Midori (17)
3. Komang C. S. (23)
4. Rahma Sania (33)
Unsur intrinsik

• Tema
• Pentingnya kebersamaan, kerukunan, dan kepemimpinan dalam keluarga
Unsur intrinsik

• Latar
• Latar tempat : Tempat peristirahatan
• Latar suasana :Tegang, bahagia, gembira
Unsur intrinsik

• Tokoh dan penokohan


• Tokoh yang ada dalam cerita :
• Jempol : Pemimpin yang baik, dewasa, sabar, penasehat adik adiknya
• Penuding : Jujur, suka menuding saudaranya
• Penunggul: Serakah, mau menang sendiri
• Jari manis : Suka menghasut
• Kelingking : Penakut, cengeng, manja
Unsur intrinsik

• Sudut pandang
• Ketiga dengan penyebutan nama tokoh dan tidak ada akuan.
Unsur intrinsik

• Gaya bahasa
• Personifikasi, karena jari jari digambarkan sebagai makhluk hidup
UNSUR INTRINSIK

• Amanat
• Jangan menjatuhkan orang lain, apalagi saudara kita
• Jangan serakah
• Pimpin saudara kita ke jalan yang benar
SINOPSIS

• Alkisah ada 5 orang anak yang memiliki perbedaan karakter, yaitu jempol,
penuding, penunggul, manis, dan jenthik. Setiap hari mereka membantu
orangtuanya. Hingga suatu ketika mereka merasa sangat lelah karena seharian
membantu orangtuanya. Mereka pergi ke teras tempat peristirahatan. Di sana ada 5
gelas milo 3in 1 hangat, dan sepiring agar-agar. Tiba-tiba PENUNGGUL yang
badannya paling tinggi dan besar mengambis sepiring agar-agar dan dihabiskan
sendiri tanpa rasa bersalah. Maka tanpa ditahan-tahan lagi PENUDING yang
sifatnya pemarang langsung mununjuk PENUNGGUL dengan kata-kata yang kasar,
MANIS dan JENTIK juga sangatlah marah.
SINOPSIS

• Maka dengan sangat geram MANIS berkata kepada JENTIK “ENTHIK, ENTHIK,
PENUNGGUL patenana” ( jentik, jentik, bunuhlah PENUNGGUL). PENUDING yang
merasa mendapat angin ikut menasehati jentik, “Ya bener, ya, bener, agar-agar enak
segar”. Mendengar adik adiknya itu, si sulung JEMPOL berkata pada JENTIK “ AJA,
DHI, AJA,SUDULUR TUWA MALATI” (Jangan dhik, jangan,saudara tua membawa
tuah)
• Pada akhirnya mereka semua mendengarkan kata-kata JEMPOL, taat pada JEMPOL,
dan merekapun mengampuni PENUNGGUL, selanjutnya mereka semua penuh dengan
canda tawa dan saling mengasihi.
Struktur teks

• Abstraksi
• Alkisah adalah lima orang anak bersaudara yang hidup rukun penuh kasih
sayang satu sama lain di sebuah negara semesta.
Struktur teks

• Orientasi
• Yang sulung bernama Jempol seorang anak yang gemuk , yang nomor dua bernama
Penuding, yang nomor tiga yang paling tinggi postur tubuhnya bernama Penunggul,
yang nomor empat, yang postur tubuhnya paling tinggi nomor dua sesudah
Penunggul di antara kelima bersaudara tersebut, bernama Manis, sedangkan yang
bungsu yang paling kurus tubuhnya dibanding saudara-saudaranya yang lai bernama
Jentik.
Struktur teks

• Komplikasi
• Pada suatu hari, setelah bekerja seharian, setelah membersihkan tubuh mereka, pergilah
mereka ke teras tempat peristirahatan mereka setiap hari setelah bekerja seharian. Di
sana sudah ada lima gelas Milo 3 in 1 hangat segelas seorang. Di sana juga ada sepiring
agar-agar bundar untuk mereka berlima, namun belum diiris, belum dibagi lima. Tiba-tiba
entah karena sangat lelah entah karena sangat lapar Penunggul yang badannya paling
tinggi dan tanggannya paling panjang langsung mengambil sepiring agar-agar itu dan
dihabiskannya sendiri tanpa melihat kanan kiri dan tanpa berkata sepatah kata pun jua
kepada keempat saudaranya yang lain.
Struktur teks

• Evaluasi
• Maka tanpa dapat ditahan-tahan lagi Penuding yang sifatnya paling pemarah di antarA
mereka berlima itu langsung menunjuk-nunjuk Penunggul sambil mengata-ngatai
Penunggul dengan kata-kata yang sangat kasar sekali. Manis dan Jentik juga sangat
marah sekali. Penunggul diam saja.
Maka dengan sangat geram Manis juga ikut marah dengan berkata kepada Jentik
untuk membunuh si Penunggu. Penuding yang merasa mendapat angin ikut-ikut
menasehati Jentik, agar bertambah marah pada si Penunggul
Struktur teks

• Resolusi
• SI sulung Jempol menasihati adik-adiknya Penuding, Manis, dan Jentik agar
tidak terus memarahi si Penunggul “jangan, Dhik, jangan, Dhik, saudara tua
membawa tuah”
Struktur teks

• Koda
• Dan saudara-saudaranya semua mendengarkan kata-kata Jempol, taat
patuh pada kata-kata Jempol, mereka pun mengampuni Penunggul, dan
selanjutnya penuh canda tawa penuh kasih kembali.
Terimakasih
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai