Anda di halaman 1dari 135

Selamat datang di kelas orang-

orang kreatif
MK Bahasa Indonesia
RONIDIN
081374563635
082388240328 (WA)
ronidin502@gmail.com
Kontak person
• KETUA KELAS MTK C
Yoga 082283290811

• Sasing
• Amel 085356072966

• Kemas A2 Genap
• …..Kartika Putri 089622497652
• Siskom B
• Melia 081364153319
Hal-hal penting yang harus diperhatikan
dalam retorika sebagai sikap budaya
 Memilih topik untuk dibicarakan
 Mempertimbangkan audieces sebagai alamat berbicara.
 Usia
 Status Sosial
 Pendidikan
 Keberagaman
 Entitas
 Profesi
 Jenis kelamin
 Agama, dll.
Bahasa dan Cara Berpikir,

Hubungan bahasa dengan cara berpikir


sebagai sikap budaya

Cara berpikir analitis


Cara berpikir bisosiatif (lateral)
Cara berpikir kreatif
Beberapa hambatan untuk berpikir
kreatif.
Kedudukan, Fungsi, dan Ragam
Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Indonesia
• Bahasa nasional (sumpah pemuda)

• Bahasa Negara (UUD 45)


Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional
• Lambang kebanggaan kebangsaaan

• Identitas nasional

• Alat komunikasi antarwarga

• Alat integrasi nasional


Sebagai bahasa negara
• Bahasa resmi
• Bahasa pengantar dunia pendidikan
• Perencanaan pembangunan
• Pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan iptek
Fungsi Bahasa Secara Umum
• Alat ekspresi diri
• Alat komunikasi
• Alat integrasi
• Alat kontrol sosial
Fungsi Bahasa Secara Umum

• Alat ekspresi diri


• Alat komunikasi
• Alat integrasi
• Alat kontrol sosial
Fungsi pendukung
• Alat untuk mengungkapkan kecerdasan

• Alat untuk melatih kreatifitas

• Alat untuk mengungkapkan fakta-fakta ilmiah

• Alat ajaran moral


Ragam Bahasa
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media
A. Ragam Tulis
B. ragam Lisan

2. Ragam Menurut Waktu


A. Ragam Kuno
B. Ragam Moderen
3. Ragam Bahasa Menurut Pesan Komunikasi

A. Ragam Formal
B. Ragam Ilmiah
C. Ragam Pidato
D. Ragam Sastra
E. Ragam Berita
F. Ragam Baku
G. Ragam santai

4. Ragam Bahasa Daerah


5 Ragam Bahasa Menurut Tingkat Pendidikan
EJAAN BAHASA INDONESIA
• Ejaan yang Disempurnakan diresmikan dengan
Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 dan
dinyatakan berlaku mulai tanggal 17 Agustus
1972 (Pedoman Umum Ejaan Yang
Disempurnakan dalam Keraf, 2001:14).
• nasihat
• teoretis
• Pantai Padang
• petai cina
• nasi Padang
KESALAHAN PEMAKAIAN EJAAN
• (1) kesalahan dalam pemakaian huruf, (2)
kesalahan penulisan dan penempatan kata, (3)
kesalahan penggunaan singkatan dan
akronim, (4) kesalahan penulisan angka dan
lambang bilangan, (5) kesalahan penulisan
unsur serapan, dan (6) kesalahan
penggunaan fungtuasi (tanda baca).
Pemakaian Huruf
• Ada kalanya seorang penulis mengalami
keraguan dalam menulis, apakah ia akan
menggunakan huruf kapital (huruf besar) atau
kecil, huruf miring atau bukan. Misalnya dalam
penulisan nama tempat/geografi: ada penulis
yang mengalami keraguan apakah kata danau
pada danau singkarak atau kata selat pada
selat sunda huruf pertamanya ditulis besar
atau kecil.
• Menurut Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan (1996:15), huruf awal kata
danau pada danau singkarak dan selat pada
selat sunda ditulis kapital karena merupakan
nama geografi. Jadi, penulisan yang benar
adalah Danau Singkarak atau Selat Sunda.
Bukan danau Singkarak atau selat Sunda.
Selanjutnya, jika istilah geografi itu tidak menjadi unsur nama
diri maka ditulis dengan huruf kecil. Contohnya, mandi di
danau dan menyeberangi selat.
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama nama geografi
yang digunakan sebagai jenis, misalnya: garam inggris, pisang
ambon, dan gula jawa.
Begitu pula pada nama gelar, huruf pertamanya ditulis kapital
kalau diikuti orangnya. Contohnya Gubernur Gamawan Fauzi
atau Presiden Soeharto. Jika tidak diikuti orangnya maka gelar
atau jabatannya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya. Ia
menjadi seorang gubernur/presiden.
• Huruf miring biasanya dipakai untuk menuliskan
judul buku, nama majalah atau surat kabar, tetapi
tidak untuk judul artikel. Judul artikel ditulis dengan
tanda kutip. Contoh: buku Psikologi Komunikasi
karangan Jalaluddin Rahmat, majalah Gema
Olahraga, atau surat kabar Singgalang. Selain itu,
huruf miring juga dipakai untuk menuliskan
istilah/ungkapan asing dan nama-nama ilmiah
seperti: output, handball, moment of change, dan
carcinia mangostana.
Penulisan dan Penempatan Kata
awalan kata depan
• dikelola • di dalam kelas
• diseruduk • di pusat kota
• diperbudak • ke depan kelas
• digaris • di pasar
• dicintai • di pelataran
• dipermak • ke kebun
• diperkosa
gabungan kata
gabungan kata yang gabungan kata yang
ditulis serangkai ditulis terpisah
• menghitamputihkan • kereta api
• menyebarluaskan • gempa bumi
• dilipatgandakan • orang tua
• adipati • rumah sakit
• antarkota • tahu isi
• olahraga • goreng pisang
• pascasarjana • meja tulis
singkatan dan akronim
• Sarjana Ekonomi disingkat dengan SE. Maka
penulisan yang benarnya adalah S.E. bukan SE.
Begitu pula Sarjana Kesehatan Masyarakat
disingkat dengan benar menjadi S.K.M., bukan
SKM.
• Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital.
• Contoh
• LAN Lembaga Administrasi Negara
• AFI Akademi Fantasi Indosiar
• SIM Surat Izin Mengemudi
• PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
• Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf awal kapital.
• Contoh:
• Akabri Akademi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia
• Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
• Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
• Posyandu Pos Pelayanan Terpadu
• Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
• Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata atau gabungan huruf dan suku kata ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
• Contoh:
• pemilu pemilihan umum
• rudal peluru kendali
• tilang bukti pelanggaran
• rakor rapat koordinasi
• rapim rapat pimpinan
Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan yang salah
• pada abad ke XX
• pada abad 20
• Amir menonton drama itu sampai 3 kali.
• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir
dengan nilai tujuh puluh lima, Budi dengan nilai tujuh
puluh tiga, dan Aminah dengan nilai tujuh puluh
satu.
• 18 orang bayi menderita gizi buruk di kampung itu.
• Penulisan yang benar
• pada abad XX (kata depan ke dihilangkan)
• pada abad ke-20 (ditambah kata depan ke dan
tanda hubung)
• Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir
dengan nilai 75, Budi dengan nilai 73, dan Aminah
dengan nilai 71.
• Delapan belas orang bayi menderita gizi buruk di
kampung itu.
Penulisan Unsur Serapan
• ejaan dalam bahasa • ejaan dalam bahasa
aslinya Indonesia
• haemoglobin • hemoglobin
• Cartoon • kartun
• accent • aksen
• vaccin • vaksin
• accumulation • akumulasi
• classificasion • klasifikasi
• phonetics • fonetik
Pemakaian Tanda Baca
• Dari 15 macam tanda baca, tanda titik (.),
tanda koma(,), tanda petik (“...”) (‘...’), dan
tanda elips (...) merupakan tanda baca yang
bermasalah karena ketidaktepatan
penggunaannya.
• rendang Padang
• gudeg Jogja
• garam inggris
• petai cina
Diksi/pilihan kata
• Mereka membeli buah rambutan di pinggir
jalan.
• Pengalaman yang berharga dan tak terlupakan
dalam hidup saya adalah dikejar anjing.
• Waktu itu saya pergi ke rumah tetangga.
• Ternyata tetangga saya memelihara anjing.
• Anjing peliharaannya memiliki anak.
• Anak anjing itu lucu-lucu lalu saya melihatnya.
• Saya kira induknya tidak ada.
• Tiba-tiba induknya menggong-gong dan saya
pun lari.
• Saya lihat ke belakang ternyata anjingnya
mengejar saya.
• Saya pun masuk ke rumah majikannya.
• Para petani di kampung itu dapat memanen
cabe, terung, buncis, tomat, dan sayur-
sayuran setiap minggu.
Contoh 2
• Hari raya Idul Fitri adalah hari kemenangan
yang senantiasa dinantikan setiap tahunnya
oleh umat Islam. Setiap hari raya Idul Fitri atau
lebaran tradisi mudik para perantau selalu
memadati arus lalu lintas. Para perantau
bersedia menghabiskan waktunya berjam-jam
di jalan demi menemui orang tua, sanak
saudara di kampung.
• Setiap hari raya Idul Fitri tradisi
mudik para perantau selalu
memadati arus lalu lintas.
Jenis-jenis Diksi
1. Sinonim
2. Antonim
3. Polisemi
4. Hiponim
5. Homonim
6. Homofon
7. Homograf
Diksi  Makna Kata
• Aspek kata:
•  Bentuk/ekspresi  m o b i l
•  Isi/makna  benda yang memiliki stir,
roda, spion, wiper, tempat duduk ….
Kejadian ini terjadi ketika aku masih kecil. Ketika
bermain di halaman rumah, tiba-tiba di depanku
sudah berdiri seekor sapi besar tanpa tanduk.
Sapi itu menggerak-gerakkan ekornya dan
melihat ke arahku.
Aku ketakutan setengah mati. Aku berusaha
untuk lari, tetapi kaki terasa berat. Aku berteriak
minta tolong dengan sekeras-kerasnya. Justru
teriakanku membuat sapi itu segera
menyerudukku. Aku terpelanting, tetapi masih
bisa berdiri dan lari. Sapi itu kembali datang dan
menyeruduk. Kali ini lebih keras dari yang
pertama. Aku terpelanting lebih jauh. Kepalaku
menghantam batu. Aku pingsan.
Jenis-jenis Diksi
1. Sinonim
2. Antonim
3. Polisemi
4. Hiponim
5. Homonim
6. Homofon
7. Homograf
• NARES = hidung
Makna Kata
• Denotatif kognitif, konseptual, ideasional,
referensial

• Konotatif konotasional, emotif, evaluatif


• Toko itu dilayani oleh gadis-gadis manis.

• Toko itu dilayani oleh dara-dara manis.

• Toko itu dilayani oleh perawan-perawan


manis.
• mati, meninggal, wafat, gugur, mangkat,
berpulang, tewas  denotasi

• meninggal, wafat, berpulang  konotatif


Kalimat Efektif
Kalimat yang dapat menimbulkan pengaruh,
meninggalkan kesan atau menerbitkan akibat
(Moeliono).

Kalimat efektif memiliki persyaratan struktural dan gaya.

Persyaratan struktural menyangkut kompentensi


gramatikal

Persyaratan gaya berhubungan dengan variasi kalimat.


Perbaikilah kalimat berikut sesuai dengan kaidah
penyusunan kalimat yang benar:

• Segala usaha dilakukan dalam menanggani


masalah devaluasi dan perbaikan masalah
keuangan.
• Pekerjaan itu dia tidak cocok.
• Berita musibah gempa itu saya sudah
menyampaikannya kepada paman.
• Dari perkembangan usahanya menunjukkan
kemajuan yang pesat.
KALIMAT EFEKTIF
• BACA BAB TENTANG KALIMAT DI BUKU-BUKU SUMBER
DAN (ATAU) DI MANA SAJA. KEMUDIAN BUAT LAPORAN
BACAANNYA (TUGAS UNTUK MINGGU DEPAN)

• MARI KITA MULAI TOPIK INI DENGAN BERDISKUSI SAMBIL


MENGERJAKAN LATIHAN BERIKUT INI!

Quis 1
Mari kita diskusikan kalimat-kalimat berikut.
Semua kalimat tersebut salah, mari kita cari
kesalahannya, apa alasannya, dan perbaiki!

1. Di Bukittinggi memiliki pusat perdagangan tas dan kain


terbesar di Sumatera Barat.
2. Mereka mendiskusikan tentang keselamatan kerja.
3. Karena lokasi penelitian jauh, maka penelitian itu
dibatalkan.
4. Baik pedagang ataupun konsumen masih
menunggu kepastian harga.
5. Dengan memakai busana yang compang- camping,
pengemis itu berjalan tanpa arah.
6. Desa di mana saya tinggal sepuluh tahun
yang lalu sekarang sudah menjadi kota.

7 Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal


itu menerima hadiah.
8. Kami saling bermaaf-maafan.
9. Saya sudahbaca buku itu tiga kali.
10. Karena sudah diketahui sebelumnya
mahasiswa segera menjawab soal.
11. Para peserta seminar beristirahat setelah
mereka berdiskusi sepanjang hari.
12. Anggota Komnas HAM dari pusat menyelidiki
peristiwa itu.
13. Demi untuk menjaga kebersihan, disediakan
tempat sampah.
14. Ia bukan mahasiswa teladan tetapi mahasiswa
biasa.
15. Ia mengambil buku-buku yang berjatuhan di
lantai.
16. Dari perkembangan usahanya menunjukkan
kemajuan yang pesat.
Persyaratan Struktural:

1. Subjek tidak didahului oleh kata depan/preposisi.


2. Tidak memiliki subjek ganda, cont; Penyusunan
laporan ini saya dibantu oleh…. Dalam penyusunan
laporan ini, saya….
3. Kata sedangkan dan sehingga tidak mengawali
kalimat.
4. Predikat kalimat tidak didahului yang.
5. Unsur rincian sejajar/parallel. Kata-kata yang dirinci
harus menggunakan bentuk yang sama. Jika rincian
menggunakan verba aktif dengan meng- rincian
berikutnya juga dengan meng-.
6. subjek kalimat tidak diulang. Kaidah ini berlaku bagi kalimat majemuk anak
dan induk kalimat subjeknya sama. Subjek yang dihilangkan adalah
subjek anak kalimat, cont, karena laporan ini belum sempurna, laporan
ini harus diperbaiki. Laporan ini harus diperbaiki karena belum
sempurna.
7. subjek yang tidak sama dalam induk dan anak kalimat harus dieksplisitkan.
8. Kata penghubung penanda anak kalimat dinyatakan secara eksplisit, cont,
ketika, setelah dll.

9.Pemakaian kata hemat.


11Urutan kata tepat
12. PO dalam kalimat aktif transitif tidak tersisipi.
13. Tidak menggunakan kata penghubung yang bertentangan, cont.
meskipun>< namun
Walaupun>< tetapi.
Persyaratan Gaya
1. Kesatuan gagasan  Setiap kalimat yang baik harus jelas
kesatuan gagasan, mengandung ide pokok,cont. Semua
penduduk desa itu mendapatkan penjelasan mengenai
rincian pembangunan lima tahun.
Yang tidak jelas kesatuan gagasan. Di daerah-daerah
sudah mempunyai lembaga bahasa.
2. Koherensi yang baik dan kompak.
3. Penekanan
Mengubah-ubah posisi dalam kalimat, mempergunakan
repetisi, pertentangan, dan partikel lah, pun, kah.
4. Variasi  Sinonim kata, panjang pendek kalimat,
penggunaan bentuk me- dan di-.
5. Logis
6. Paralel
• Di Bukittinggi memiliki pusat perdagangan tas
dan kain terbesar di Sumatera Barat.
• Gadis itu memakai baju merah.

Di daerah-daerah sudah
mempunyai lembaga bahasa.
• Adik memukul dengan sekuat tenaganya di
kebun anjing.

• Saya sudahbaca buku itu sebanyak tiga kali.

• Buku itu sudah saya baca sebanyak tiga kali.


Saya mendengar kultum dari asrama hijau.
Dari perkembangan usahanya menunjukkan
kemajuan yang pesat.
Ia berjalan di gurun pasir yang sangat panas
sekali
• Dukun beranak kecil di tengah jalan.

• Mahasiswa yang hadir di kelas hari ini banyak


sekali konotatif

• Mahasiswa yang hadir di kelas hari ini 50


orang  denotatif
• Saya rasa dia tidak datang karena sakit. 
abstrak

• Dari analisis yang dilakukan mungkin dapat


disimpulkan ….
• Tahap terakhir dari penyelesaian gedung
tersebut adalah pengecatan dindingnya,
pemasangan instalasi listrik, penataan
ruangan, dan dekorasi loteng.  salah
• Tahap terakhir dari penyelesaian gedung
tersebut adalah pengecatan dindingnya,
pemasangan instalasi listrik, penataan
ruangan, dan pendekorasian loteng.  benar
PARAGRAF
• Paragraf lazim juga disebut alinea yang berarti
bagian dari suatu wacana yang terdiri dari
seperangkat kalimat yang mengacu pada satu
topik (Semi, 1990: 55; Arifin, 1993: 113;
Djajasudarma, 1999: 64; Finoza, 2004: 149).
Dalam kenyataan kadang-kadang kita
menemukan paragraf yang terdiri atas satu
kalimat. Namun, dalam tulisan ilmiah hal ini
tidak dibenarkan.
JENIS-JENIS PARAGRAF
A. Menurut posisi kalimat topik

1. paragraf deduktif
2. paragraf induktif
3. paragraf deduktif-induktif
4. Paragraf penuh kal.topik
B. Menurut Sifat Isinya

1. paragraf naratif
2. paragraf persuasif
3. paragraf argumentatif
4. paragraf deskriptif
5. paragraf ekspositoris
C. PARAGRAF MENURUT ISINYA

• Paragraf pembuka

• Paragraf penghubung

• Paragraf penutup
PEMBENTUKKAN PARAGRAF
Syarat-syarat Pembentukan paragraf
1. Kesatuan = kepaduan gagasan
2. Koherensi kebahasaan
– repetisi
– kata ganti
– kata transisi

3. Pola kronologis
4. Pola ruang
3. Pengembangan paragraf dengan urutan kronologis dan urutan
ruang

4. Susunan logis

a) defenisi
b) klasifikasi
c) perbandingan dan pertentangan
d) pemerincian
e) contoh
f) alasan
g) sebab akibat
CONTOH
Kejadian ini terjadi ketika aku masih kecil. Ketika
bermain di halaman rumah, tiba-tiba di depanku
sudah berdiri seekor sapi besar tanpa tanduk. Sapi
itu menggerak-gerakkan ekornya dan melihat ke
arahku.
Aku ketakutan setengah mati. Aku berusaha untuk
lari, tetapi kaki terasa berat. Aku berteriak minta
tolong dengan sekeras-kerasnya. Justru teriakanku
membuat sapi itu segera menyerudukku. Aku
terpelanting, tetapi masih bisa berdiri dan lari. Sapi
itu kembali datang dan menyeruduk. Kali ini lebih
keras dari yang pertama. Aku terpelanting lebih jauh.
Kepalaku menghantam batu. Aku pingsan.
• Zainuddin dikuburkan di samping kubur
Hayati. Zainuddin
• Zombi-zombi itu masuk ke kamar mandi,
kemudian makan gayung.
• ... Siti Nurbaya menangis di pelaminan tanpa
sedikit pun menatap wajah Datuak Maringgih.

• Azzam telah menunggu suasana seperti ini


sejak lima tahun yang lalu.
TOPIK, TEMA, DAN KERANGKA
KARANGAN
• Kelas hari ini akan kita isi dengan bercerita
dan berpikir.

• Yang tidak bisa berpikir boleh meninggalkan


kelas ini
Pengertian Topik
• Kata topik berasal dari kata Yunani topoi yang
berati tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai
seorang tokoh retorika jaman klasik, menegaskan
bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula
harus ditentukan dan dibatasi topoi ‘tempat’
berlangsungnya suatu peristiwa (Keraf, 1980:107;
Finoza 2004:177: Widjono, 2005:222).

• Topik merupakan pokok pembicaraan atau pokok


permasalahan yang akan dijelaskan/diuraikan
dalam sebuah karya tulis.
Memilih Topik
• Pengamatan  amati semua yang ada di
sekitar kita

• Pengalaman  pengalaman ada sumber


inspirasi yang utama

• Pembacaan sumber bacaan akan memberi


informasi dan memperkaya wawasan
Syarat-syarat Topik

• Menarik perhatian penulis


• Hal yang diketahui oleh penulis
• Dekat dengan penulis

• Bagi pemula

• Tidak terlalu baru


• Tidak terlalu teknis
• Tidak terlalu kontroversial
Pembatasan topik

• Mempersempit topik dengan memecah pokok


pembicaraan menjadi sub topik
• Menulis pokok umum dan aspek khususnya

• Tetapkan mana dari perincian itu yang akan di


pilih

• Ajukan pertanyaan dengan pola 5 W 1 H


• Pengertian Tema
Di samping istilah topik, ada pula yang disebut tema. Menurut arti katanya
tema adalah ‘sesuatu yang telah ditempatkan’. Kata tema berasal dari kata
Yunanai titheinai ‘ menempatkan atau meletakkan’. Tema adalah topik
yang sudah jelas mengandung tujuan. Ide atau gagasan tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan.
Pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut ,
yaitu;

Karangan yang telah selesai


Tema adalah amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya.

Proses Penulisan
• Tema adalah suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuanyang akan dicapai melalui topik tadi.
Karya Ilmiah

• Pengertian Karya Ilmiah


Menurut Pateda dan Pulubuhu (1993:91) karya
ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah tentang
disiplin ilmu tertentu yang disusun secara
sistematis, benar, logis, utuh, dan bertanggung
jawab serta menggunakan bahasa yang benar.
Pemikiran ilmiah berarti tulisan itu memenuhi
prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan telaah ilmu
tertentu dan secara metodologi dapat
dipertanggungjawabkan.
Ciri Karya Ilmiah
• Jones dalam The Liang Gie mensyaratkan 10 ciri karya ilmiah:
1. menyajikan fakta
2. cermat dan jujur (accurate and tru the full)
3. tidak memihak (disinterested)
4. sistematis
5. tidak bersifat emosional (not emotive)
6. mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar
(unsupported opinion)
7. sungguh-sungguh (sincere)
8. tidak bercorak debat (not argumentative)
9. tidak secara langsung bernada membujuk (not directly persuasive)
10. tidak melebih-lebihkan.
Jenis Karya ilmiah
• Tulisan ilmiah dapat dibagi atas a) paper,
b)makalah, c) modul, d) diktat, e) skripsi, f)
tesis, g) disertasi, h) buku, dan I) laporan
penelitian. Di samping itu, ada pula kritik,
timbangan buku, dan tulisan ilmiah populer,
Pateda dan Pulubuhu (1993:92)
Bagian-Bagian Karya Ilmiah

• Abstrak
• Latar Belakang Masalah
• Masalah
• Kerangka Teoretis dan Hipotesis
• Metodologi Penelitian
• Hasil Penelitian
• Simpulan
• Daftar Kepustakaan
• Riwayat Hidup
• Lain-lain
Format Karya Ilmiah/ Makalah
Tugas Akhir Anda
• Format karya ilmiah menurut ISO 5966 menurut Soehardjan (1997:
38) adalah:
1. judul,
2. nama penulis,
3. abstrak,
4. kata kunci,
5. Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penulisan dan Manfaat Penulisan)
6. Inti tulisan (Teori, Metode, Hasil dan Pembahasan)---- ISI
7. Simpulan dan usulan/saran,
8. Ucapan terima kasih (Jika diperlukan)
9. Daftar Pustaka
WISATA SASTRA DI SUMATRA BARAT:
KAJIAN TRANSFORMASI KARYA SASTRA KE PROMOSI WISATA

Oleh Ronidin
Dosen Sastra Indonesia, FIB Universtas Andalas
email: ronidin502@gmail.com

Abstrak
Karya sastra yang menjadi branding dalam masyarakat memberi manfaat yang besar bagi
kehidupan mereka. Kepopuleran karya sastra dimaksud dapat dimanfaatkan sebagai media
promosi dalam memperkenalkan daerah yang bersangkutan. Seperti halnya Sumatra Barat
yang sejak lama dikenal sebagai kiblat sastra Indonesia, maka ada banyak karya sastra yang
dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah ini—yang
menjadi setting karya-karya tersebut. Di Pantai Air Manis Padang ada batu Malin Kundang
sebagai transformasi cerita kaba Malin Kundang , lalu ada kawasan Gunung Padang sebagai
transformasi roman Siti Nurbaya. Di luar Padang ada kawasan Danau Maninjau yang menjadi
setting novel Kemarau dan Negeri 5 Menara serta kampung asal Buya Hamka. Rumah serta
perpustakaan Buya Hamka menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Lalu ada kawasan
wisata Bukittinggi dan sekitarnya yang menjadi setting roman Sengsara Membawa Nikmat.
Bersebelahan dengan Bukittinggi, terdapat pula kota Serambi Mekah Padangpanjang yang
menjadi setting roman Tenggelamnya Kapal Vander Wicjk dan Lonceng Cinta di Sekolah Guru.
Selain itu, di kota yang sejuk dan indah ini berdiri pula objek wisata literasi rumah puisi Taufik
Ismail. Di daerah Solok ada lingkaran kawasan danau kembar yang menjadi setting novel
Panggilan Tanah Kelahiran. Di daerah Pariaman dan sekitarnya terdapat pula ragam wisata
budaya sebagai transformasi novel Mahar Cinta Gondoriah.

Kata kunci: karya sastra, objek wisata, wisata sastra, wisata nonsastra, transformasi
DONGENG SEBAGAI ALTERNATIF TKI MENGENALI
MASYARAKAT KOREA

Ronidin
(Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)
email: ronidin502@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membicarakan beberapa dongeng Korea yang dapat menjadi alternatif
bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengenali masyarakat Korea.
Dongeng-dongeng dimaksud adalah produk sastra yang sesungguhnya
merefleksikan realitas sosiobudaya masyarakat Korea. Dongeng-dongeng yang
menjadi sumber data diambil dari rubrik “Taman Dongeng” KBS World Radio
berbahasa Indonesia. Melalui analisis yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa
dongeng-dongeng tersebut menggambarkan ekspresi kultural masyarakat Korea
sehari-hari seperti etos kerja, etika, dan sistem kepercayaan. Ekspresi kultural
semacam ini perlu kiranya dipahami oleh para TKI yang akan bekerja di Korea agar
mereka tidak mengalami gegar budaya.

Kata kunci: dongeng, etika, etos kerja, masyarakat Korea, TKI


Lain-lain terdiri dari:
Halaman judul; judul harus singkat dan mampu
mengkomunikasikan masalah apa yang diteliti,
dilakukan di mana, kapan, metode apa (studi kasus,
perbandingan, atau survei). b. Lembar persetujuan
(untuk skripsi, tesis, dan disertasi). c. Kata Pengantar,
berisi lingkup laporan yang akan disampaikan dan
penghargaan terhadap berbagai pihak yang telah
membantu penyelesaian karya ilmiah tersebut. d.
Daftar isi, yang dilengkapi dengan daftar tabel dan
daftar gambar yang disusun secara tersendiri. Informasi
pengantar ini diberi penomoran angka Latin dengan
huruf kecil ( ii, iv, dst.).
• Judul
• Nama penulis
• Abstrak
• Kata kunci
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

2. Metode
3. Pembahasan
4. Kesimpulan
• Sudah sampai di mana tugas akhir Anda?

• Sudahkah Anda menulis abstrak?


• Sudahkah Anda menemukan kata kunci?

• Sudahkah Anda menulis Latar Belakang?


• Hari ini seharusnya tugas tersebut sudah sampai
ke bagian manfaat
• Seminggu ke depan Anda ini sudah menulis
bagian isi
Silakan dikumpulkan tugas minggu lalu!
KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Jenis Karya ilmiah

• Tulisan ilmiah dapat dibagi atas a) paper, b)


makalah, c) modul, d) diktat, e) skripsi, f) tesis,
g) disertasi, h) buku, dan I) laporan penelitian.
Di samping itu, ada pula kritik, timbangan
buku, dan tulisan ilmiah populer, Pateda dan
Pulubuhu (1993:92)
KUTIPAN
• Pinjaman pendapat, buah pikiran, defenisi,
rumusan, atau hasil penelitian yang telah
didokumentasikan.

• Karena itu seorang penulis harus mengakui


bahwa kutipan adalah milik orang lain
Jenis Kutipan
• Kutipan langsung = Menyalin

• Kutipan tidak langsung = membahasan


kembali sumber-sumber yang
diambil/dipinjam
TUJUAN KUTIPAN
1.Menegaskan isi uraian dan membuktikan kebenaran
yang diteliti oleh penulis.
2. Menjaga agar tidak terjadi tumpang tindih pendapat
3. Mengkaji interpretasi penulis terhadap kutipan tsb.
4. Menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan
dibahas
5. Mencegah plagiat
6. Menunjukkan bahwa kutipan bukan himpuanan
pendapat orang lain yang disalin dan dibahas
FUNGSI KUTIPAN
1. Penghargaan terhadap penulis
sebelumnya/penulis yang dikutip.
2. Aspek legalitas
3. Aspek kejujuran
4. Etika dalam masyarakat ilmiah dan akademis
PRINSIP KUTIPAN
1. Tidak boleh mengubah pendapat orang yang
dikutip
2. Sekiranya ada kesalahan harus ditulis kata
(sic!) dalam kurung di belakang kata yang
salah tersebut.
JENIS2 KUTIPAN
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung

TEKS  tulisan yang sedang kita tulis/pikiran


sendiri
KUTIPAN  pinjaman …
CARA MEMBUAT KUTIPAN LANGSUNG
A. KUTIPAN LANGSUNG KURANG DARI 5 BARIS
1. Kutipan tersebut menyatu dengan teks
2. Jarak spasi kutipan sama dengan teks
3. Kutipan tsb diapit tanda kutip
4. Di belakang kutipan ditulis nama akhir orang
yang dikutip, tahun, dan halaman sumber
kutipan, atau di belakang kutipan itu diberi
nomor urut untuk footnote
B. KUTIPAN LANGSUNG LEBIH DARI 5 BARIS

1. Kutipan dipisahkan dari teks


2. Jarak spasi kutipan dirapatkan menjadi 1 spasi
3. Tidak diapit tanda kutip
4. Baris pertama kutipan menjorok ke dalam sebanyak 3-7
ketikan, sedangkan baris kedua dan seterusnya menjorok
sejajar dengan permulaan paragraf.
5. Khusus untuk karya terjemahan/asing diberi tanda kutip
6. Pada akhir kutipan diberi nama belakang pengarang, tahun,
halaman kutipan atau nomor urut kalau sumber kutipannya
ditulis dalam bentuk footnote
Kutipan Tidak Langsung
• Humanisme merupakan suatu keyakinan atau ideologi tentang
kemanusiaan yang berusaha memanusiakan manusia dengan cara
menghormati identitasnya, keyakinannya, kepercayaannya, cita-citanya,
ketakutan-ketakutan dan kebutuhannya (Suseno, 2002: 37).

• Menurut pendapat Kuntowijoyo (2001: 364-365) menguatkan bahwa


proses humanisasi yang berusaha memanusiakan manusia,
menghilangkan “kebendaaan”, ketergantungan, kekerasan, dan
kebencianyan dari sesama manusia, dalam Islam dikenal dengan amar
ma’ruf nahi mungkar ‘mengerjakan kebaikan dan mencegah kemungkaran’
Mengingatkan

• Tugas akhir Anda sudah selesai sampai di mana?


Kalau Anda kerjakan, seharusnya sudah selesai
sampai kesimpulan.

• Kalau belum Anda kerjakan, maka saya akan tahu


hasil akhirnya tidak akan maksimal bila Anda
kebut dan copi paste


Penulisan Sumber Kutipan
• Langsung  ditulis langsung di belakang
kutipan (Nama akhir, tahun: halaman)

• Melalui catatan kaki  di belakang kutipan


diberi nomor urut
CATATAN KAKI
• 2.1 Pengertian
• Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks yang
ditempatkan pada kaki teks.

• Catatan kaki berupa keterangan tambahan

• Catatan kaki berupa sumber kutipan


Teknik Pembuatan Catatan Kaki
1. Memberi nomor penunjukan secara berurutan.
2. Mempergunakan tanda asterik atau tanda bintang (*)
3. Mempergunakan tanda salib (+) pada halaman yang
bersangkutan.
4. Menyediakan ruang secukupnya pada halaman kaki bawah +
3 cm kalau dibuat pada halaman yang sama.
Catatan nomoe 2, 3, dan 4 untuk penuisan dengan mesin ketik
5. Spasi rapat.
6. Sumber catatan kaki tidak boleh disebut dua kali . Untuk
penulisan sumber selanjutnya digantikan dengan singkatan:
Ibid, op.cit atau loc.cit dan sebutkan nomor yang dirujuk.
• Ibid.  Ibidem …. Maksudnya sumber
sesudahnya sama dengan sumber sebelumnya

• Op.cit  Opere Citato …. Maksudnya sumber


sesudahnya sama dengan sumber sebelumnya
tetapi sudah diselingi oleh sumber lain (berlaku
untuk sumber berupa buku)
• Loc.cit  Loco Citato …. Maksudnya sumber
sesudahnya sama dengan sumber sebelumnya
tetapi sudah diselingi oleh sumber lain (berlaku
untuk sumber selain buku)
Cara Pembuatan Catatan Kaki
• Nama pengarang ditulis lengkap, tidak
dibalikkan.
• Di antara pengarang dengan judul buku
dipergunakan tanda koma.
• Tempat, penerbit, dan tahun terbit ditulis
dalam kurung
• Nomor halaman di luar kurung.
Format Nomor
nama pengarang, judul (kota: Penerbit, tahun), hlm.

1
Gorys Keraf, Komposisi Bahasa Indonesia (Flores: Nusa Indah, 2007), hlm.20.
2
Ibid. hlm. 21
3
JS Badudu, Bahasa Indoensia untuk mahasiswa nonbahasa (Jakarta: Gramedia, 2017), hlm
7.
4
Keraf, Op.Cit. hlm. 22.

Khusus untuk penggunaan op.cit dan loc.cit, maka di depannya ditulis


nama akhir pengarang yang dikutip.
1. Armini Arbain menulis buku berjudul Lelaki Datang Malam , diterbitkan oleh
Rumah Kayu Pustaka Utama, Padang, tahun 2018 , dikutip halaman 120.
2. Armini Arbain menulis buku berjudul Lelaki Datang Malam , diterbitkan oleh
Rumah Kayu Pustaka Utama, Padang, tahun 2018, halaman 123.
3. Artikel Abdul Muttalib, Usaha Meningkatkan Produktifitas Kerja, Pada 19 Juli
2015 dalam harian Media Indonesia, Jakarta. Halaman 6.
4. Artikel Abdullah Harahap, Keluarga Sehat dan Sejahtera, dimuat dalam majalah
Ayah Bunda N0.VII bulan Juli 2014, terbit di Jakarta, dikutip halaman 21
5. Hernowo, menulis buku Mengikat Makna tahun 2005, diterbitkan Mizan,
Bandung, dikutip halaman 35.
6. Artikel Abdullah Harahap, Keluarga Sehat dan Sejahtera, dimuat dalam majalah
Ayah Bunda N0.VII bulan Juli 2014, terbit di Jakarta, dikutip halaman 21
7. Gorys Keraf dengan bukunya Diksi dan Gaya Bahasa, tahun 2001, diterbitkan
oleh Penerbit Nusa Indah, Flores NTT. Halaman 178.

8. Hernowo, menulis buku Mengikat Makna tahun 2005, diterbitkan Mizan,


Bandung, dikutip halaman 37

Ubah data-data di atas menjadi catatan kaki


Mengubah CK ke DP
• Hitung jumlah semua sumber

• Balikkan nama penulisnya


• Contoh Novi Sari Utami  Utami, Novi Sari

• Susun berdasarkan abjad


DP
• FORMAT

• Nama (dibalik). Tahun. Judul. Kota: Penerbit


Daftar Kepustakaan
• Teknik Penulisan Daftar Kepustakaan
• Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri,
baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke
dalam.
• Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
• Daftar kepustakaan diurut berdasarkan abjad huruf
pertama nama keluarga penulis.
• Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah
yang dikutip, nama penulis itu tidak harus dicantumkan
ulang.

Unsur2 yang Harus dicantumkan dalam Daftar
Kepustakaan
• Nama penulis yang diawali dengan penulisan
nama keluarga.
• Tahun terbitan karya diletakkan setelah
penulis di antara tanda titik
• Judul karya tulis dengan menggunakan huruf
besar untuk huruf pertama kecuali kata
sambung dan kata depan
• Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan
nama penerbit karya yang dikutip.
DP
• FORMAT

• Nama (dibalik). Tahun. Judul. Kota: Penerbit


• Ahmad Sentanu dan Susilo Bambang Yudoyono

• Sentanu, Ahmad dan Susilo Bambang Yudoyono

• Sentanu, Ahmad., Susilo Bambang Yudoyono,


dan Jokowi
• Sentanu, Ahmad dkk.
Contoh
Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Esten, Mursal. 1984. Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Penerbit Angkasa.

Faruk. 1999. Hilangnya Pesona Dunia Siti Nurbaya, Budaya Minang, Struktur Sosial Kolonial. Yogyakarta:
Yayasan untuk Indonesia.

-------------. 2002. Novel-Novel Indonesia Tradisi Balai Pustaka 1920-1942. Yogyakarta: Gama Media.

-------------. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra, dari Strukturalisme Genetik sampai Posmodernisme. Edisi Revisi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber Internet dan Media Masa
“Chaerul Umam Garap Film Persis Novel” dalam http//forum.dudung.net./index.php?topic-9986.0;wap2.
diunduh, 31 Januari 2010.

Hadi, Abdul W.M. 2009a. “Humanisme Barat dan Cina” dalam


http://bahenju.blogspot.com/2009/07/humanisme-barat-dan-cina.html.// diunduh, 3 Maret 2010.

----------------. 2009b. “Humanisme dalam Islam” dalam


http://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/01/23/humanisme-dalam-islam, diunduh, 3 Maret 2010.

“Haramkan Infotainment, PBNU Diminta Datang ke Dewan Pers” dalam www.detik.com. Sabtu, 26/12/2009
08:08 WIB. Diakses 13 Juli 2010.

“FLP yang Fenomenal” dalam http//helvytr.multiply.com. diunduh, 31 Januari 2010.

“Infotainment Jangan Mendua” dalam Koran Tempo. 16 Juli 2010. hal. A2.
• Sudah sampai di mana tugas akhir Anda?

• Sudahkah Anda mempelajari penulisan Abstrak?


• Sudahkah Anda menulis abstrak?
• Sudahkah Anda menemukan kata kunci?

• Sudahkah Anda menulis Latar Belakang?


• Hari ini seharusnya tugas tersebut sudah sampai ke
bagian metode
• Minggu ini Anda sudah harus menulis bagian
Pembahasan
REPRODUKSI TEKS
Memproduksi ulang teks yang sudah ada

Abstrak
Ringkasan
Ikhtisar (Sinopsis, Rangkuman)
Resensi
Abstrak

Abstrak merupakan intisari seluruh kegiatan


penelitian (tulisan ilmiah) yang terdiri atas 75 s.d.
250 kata.

Bila teks induknya panjang, maka abstraknya bisa


satu halaman, paling banyak terdiri atas tiga
halaman.
Abstrak mencakup keseluruhan pokok pernyataan
penelitian mengenai masalah, tujuan/hipotesis,
metodologi(teori dan metode), dan isi/kesimpulan
penelitian. Bagian-bagian tersebut ditulis secara utuh,
tetapi ringkas, masing-masingnya dalam satu
kalimat/paragraph tersendiri.

Kerangka pemikiran, biasanya, tidak dicantumkan


dalam abstrak, karena terlalu panjang. Jika ingin
dicantumkan, maka ia dinyatakan dengan proposisi
yang pokok-pokok saja
• Jadi, abstrak merupakan sebuah esei yang
terdiri atas serangkaian kalimat/paragraph
yang mampu mengkomunikasikan intisari
sebuah penelitian.

• Abstrak ini ibarat sebuah iklan yang


ditempatkan di halaman terdepan dari
publikasi ilmiah dengan tujuan agar mampu
mengkomunikasikan apa yang akan disajikan.
Ringkasan
– Ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan
suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat
dengan tetap mempertahankan struktur/bagian-bagiannya
(Keraf,1984:261; Alwi, dkk., 2000:3; Suryadi, 1980: 35).

– Ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara


singkat, maka ia merupakan suatu keterampilan untuk
mengadakan reproduksi dari hasil-hasil karya yang sudah ada.
Ringkasan berasal dari kata ringkas yang berarti (1) tidak banyak
memerlukan tempat; (2) singkat (Alwi, dkk., 2000: 957).

– Dalam bahasa Inggris kata ringkasan berasal dari kata précis


yang berarti ‘memotong’ atau’memangkas’.
• Sebab itu membuat ringkasan atas sebuah
karangan yang panjang, dapat diumpamakan
sebagai memangkas sebatang pohon sehingga
tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-
ranting yang terpenting beserta daun-daun yang
diperlukan, sehingga tampak bahwa esensi pohon
masih dipertahankan.

• Walaupun bentuknya ringkas, namun tetap


mempertahankan bagian-bagiannya
Ikhtisar
• Sama dengan ringkasan tetapi tidak
mempertahankan struktur aslinya. Boleh
mulai dari mana saja atau dari bagian-bagian
yang penting.
Resensi
• Timbangan terhadap hasil cetakan/karya seni
seperti buku, musik, film.

• Resensi biasanya ditulis untuk kepentingan


komersial dan penjurian

• Resensi mengemukan kelebihan dan


kekurangan objek yang diresensi
Resensi buku
Langkah-langkah resensi buku

• Membaca buku ybs


• Menentukan Identitas buku (pengarang, penerbit, kota
terbit, harga, jumlah halaman, ISBN, dll)
• Penampakan buku (sampul, kertas, perwajahan, penjilidan,
dll)
• Jenis buku (buku fiksi, nonfiksi, teks, ajar, resep, dll.)
• Isi/kandungan buku
• bahasa
• teknik penulisan buku tersebut
• kelebihan dan kekurangan buku tersebut
Bahan Ujian Akhir
Kutipan
Catatan kaki
Daftar pustaka
Reproduksi Teks
Catatan:
(Penggunaan dan pemakaian EYD tetap
berlaku)
Tugas Akhir dibawa pada saat ujian (tugas akhir
mencerminkan pengajaran BI selama semester ini, jadi di
dalamnya ada penerapan EYD, kalimat efektif, paragraf,
kutipan, penulisan sumber kutipan, daftar pustaka)
Tugas Akhir
• Bentuk : Makalah
• Topik : Sesuai dengan pilihan yang sudah
disetujui
• Batas waktu : Dibawa ketika UAS, dicetak,
tidak dijilid, tidak pakai cover,
tidak pakai daftar isi

• Panjang makalahnya : Standar (6—20 halaman)


• Spasi : 2 (kecuali kutipan langsung lebih dari 4
baris dan abstrak /1 spasi)
• Margin : 4, 3, 3, 3
• Huruf : TNR , font 12
• Referensi pendukung (sumber
kutipan/rujukan : standar) –

• 70 % bahasa anda sendiri


• 30 % kutipan/ rujukan
Format
Judul
Nama (afiliasi)
Abstrak
Kata kunci
1.Pendahuluan (latar belakang, tujuan, manfaat, masalah)
2.Kerangka teori, metode
3. Hasil dan Pembahasan
4. Kesimpulan
Ucapan Terima Kasih (kalau ada)
Daftar Pustaka
Lampiran (kalau ada)
• KELUARKAN KERTAS SATU LEMBAR. TULIS
NAMA DAN BP

• YANG BETUL 10 TIDAK USAH IKUT UJIAN


AKHIR, CUKUP MENYERAHKAN MAKALAH
SAJA

• SYARAT: TIDAK DISKUSI DAN JUJUR


• Paman teman saya belum menikah.

Anda mungkin juga menyukai