Anda di halaman 1dari 18

EYD

EBI
• Ejaan yang Disempurnakan diresmikan dengan
Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 dan
dinyatakan berlaku mulai tanggal 17 Agustus
1972 (Pedoman Umum Ejaan Yang
Disempurnakan dalam Keraf, 2001:14).
Kesalahan Pemakaian EYD
• (1) kesalahan dalam pemakaian huruf, (2)
kesalahan penulisan dan penempatan kata, (3)
kesalahan penggunaan singkatan dan akronim,
(4) kesalahan penulisan angka dan lambang
bilangan, (5) kesalahan penulisan unsur
serapan, dan (6) kesalahan penggunaan
fungtuasi (tanda baca).
Pemakaian Huruf
• Ada kalanya seorang penulis mengalami
keraguan dalam menulis, apakah ia akan
menggunakan huruf kapital (huruf besar) atau
kecil, huruf miring atau bukan. Misalnya dalam
penulisan nama tempat/geografi: ada penulis
yang mengalami keraguan apakah kata danau
pada danau singkarak atau kata selat pada
selat sunda huruf pertamanya ditulis besar
atau kecil.
• Menurut Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan (1996:15), huruf awal kata
danau pada danau singkarak dan selat pada
selat sunda ditulis kapital karena merupakan
nama geografi. Jadi, penulisan yang benar
adalah Danau Singkarak atau Selat Sunda.
Bukan danau Singkarak atau selat Sunda.
Selanjutnya, jika istilah geografi itu tidak menjadi unsur nama
diri maka ditulis dengan huruf kecil. Contohnya, mandi di
danau dan menyeberangi selat.

Huruf kapital juga tidak dipakai pada huruf pertama nama


geografi yang digunakan sebagai jenis, misalnya: garam
inggris, pisang ambon, dan gula jawa.

Begitu pula pada nama gelar, huruf pertamanya ditulis kapital


kalau diikuti orangnya. Contohnya Gubernur Gamawan Fauzi
atau Presiden Soeharto. Jika tidak diikuti orangnya maka gelar
atau jabatannya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya. Ia
menjadi seorang gubernur/presiden.
• Huruf miring biasanya dipakai untuk menuliskan
judul buku, nama majalah atau surat kabar, tetapi
tidak untuk judul artikel. Judul artikel ditulis dengan
tanda kutip. Contoh: buku Psikologi Komunikasi
karangan Jalaluddin Rahmat, majalah Gema
Olahraga, atau surat kabar Singgalang. Selain itu,
huruf miring juga dipakai untuk menuliskan
istilah/ungkapan asing dan nama-nama ilmiah
seperti: output, handball, moment of change, dan
carcinia mangostana.
Penulisan dan Penempatan Kata
awalan kata depan
• dikelola • di dalam kelas
• diseruduk • di pusat kota
• diperbudak • ke depan kelas
• digaris • di pasar
• dicintai • di pelataran
• dipermak • ke kebun
• diperkosa
Gabungan Kata
gabungan kata yang gabungan kata yang
ditulis serangkai ditulis terpisah
• menghitamputihkan • kereta api
• menyebarluaskan • gempa bumi
• dilipatgandakan • orang tua
• adipati • rumah sakit
• antarkota • tahu isi
• olahraga • goreng pisang
• pascasarjana • meja tulis
Singkatan dan Akronim
Singkatan gelar akademik diikuti tanda titik

• Sarjana Ekonomi disingkat dengan SE. Maka


penulisan yang benarnya adalah S.E. bukan SE.
Begitu pula Sarjana Kesehatan Masyarakat
disingkat dengan benar menjadi S.K.M., bukan
SKM.
Singkatan Akronim

Hasil menyingkat (memendekkan), berupa Kependekan yg berupa gabungan huruf atau


huruf atau gabungan huruf yang suku kata atau bagian lain yg ditulis dan
pembacaannya dieja (msl DPR, KKN, yth., dsb., dilafalkan sbg kata yang wajar (msl IKIP (Institut
dan hlm.) Keguruan dan Ilmu Pendidikan), rudal (peluru
kendali), dan sidak (inspeksi mendadak)

Penulisan Singkatan Penulisan Akronim (dilanjutkan ke bawah)

1. Singkatan berupa gabungan huruf awal


semuanya kapital (DPRD, BPK, KPK, MPR
DPR)

2. Singkatan umum dua dan tiga huruf ditulis


dengan huruf kecil ( a.n. ; s.d.; u.b.; d.a.;
dsb.; dst.; dkk.)

3. Singkatan umum dua dan tiga huruf untuk


sapaan ditulis dengan huruf kapital di awal
(Yth. ; Bpk.; Sdr. )
Penulisan Akronim
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital.
Contoh
• LAN Lembaga Administrasi Negara
• AFI Akademi Fantasi Indosiar
• SIM Surat Izin Mengemudi
• PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf awal kapital.
Contoh:
• Akabri Akademi angkatan bersenjata
republik indonesia
• Bappenas Badan perencanaan pembangunan nasional
• Iwapi Ikatan wanita pengusaha indonesia
• Posyandu Pos pelayanan terpadu
• PuskesmasPusat kesehatan masyarakat
• Jagung Jaksa agung
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata atau gabungan huruf dan suku kata ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
• pemilu pemilihan umum
• rudal peluru kendali
• tilang bukti pelanggaran
• rakor rapat koordinasi
• rapim rapat pimpinan
• masbul masalah buat lo
• janbu janji buta
Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan yang salah
• pada abad ke XX
• pada abad 20
• Amir menonton drama itu sampai 3 kali.
• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir
dengan nilai tujuh puluh lima, Budi dengan nilai tujuh
puluh tiga, dan Aminah dengan nilai tujuh puluh satu.
• 18 orang bayi menderita gizi buruk di kampung itu.
Penulisan yang benar

• pada abad XX (kata depan ke dihilangkan)


• pada abad ke-20 (ditambah kata depan ke dan
tanda hubung)
• Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir
dengan nilai 75, Budi dengan nilai 73, dan Aminah
dengan nilai 71.
• Delapan belas orang bayi menderita gizi buruk di
kampung itu.
Penulisan Unsur Serapan
• ejaan dalam bahasa • ejaan dalam bahasa
aslinya Indonesia
1. hemoglobin
1. haemoglobin 2. kartun
2. Cartoon 3. aksen
3. accent
4. vaksin
4. vaccin
5. akumulasi
5. accumulation
6. classificasion 6. klasifikasi
7. phonetics 7. fonetik
Pemakaian Tanda Baca
• Dari 15 macam tanda baca, tanda titik (.),
tanda koma(,), tanda petik (“...”) (‘...’), dan
tanda elips (...) merupakan tanda baca yang
bermasalah karena ketidaktepatan
penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai