Anda di halaman 1dari 59

TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

Yusuf, M.Pd.

D-III KEPERAWATAN STIKES PANCA BAKTI


2020/2021

1
MATERI EJAAN

• Penulisan Huruf Kapital dan Miring

• Penulisan Singkatan dan Bilangan

• Penulisan Tanda Tanca

2
EJAAN YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA

1. Ejaan Van Ophuijsen


• Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan
huruf Latin. Van Ophuijsen merupakan tokoh yang
telah merancang ejaan ini. Van Ophuijsen tidak
sendirian, ia dibantu oleh Engku Nawawi, Gelar
Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim. Usaha ini tidaklah sia-sia karena ejaan ini
ditetapkan pada tahun 1901.

• Ciri-ciri dari ejaan ini, yaitu


 huruf j, misalnya jang, pajah, sajang, dsb.
 huruf oe, misalkan goeroe, itoe, oemoer, dsb.
 Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda
trema, misalkan ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dinamai’,
dsb.
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA
INDONESIA
2. Ejaan Soewandi
• Ejaan ini dipilih pemerintah Indonesia di masa-masa
awal kemerdekaan untuk menggantikan ejaan Van
Ophuijsen. Ejaan ini resmi menggantikan ejaan Van
Ophuijsen pada tanggal 19 Maret 1947. Karena
berdekatan dengan proklamasi, ejaan ini disebut Ejaan
Republik. Penamaan ini sekaligus menunjukkan
semangat kemerdekaan yang baru berumur hamper dua
tahun.

• Ciri-ciri ejaan ini yaitu


 huruf oe diganti dengan u, misalkan guru, itu, umur, dsb.
 bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k,
misalkan tak, pak, rakjat, dsb.
 kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, misalkan
kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an
 awalan di- dan kata depan di ditulis serangkai dengan
kata yang mendampinginya, misalkan dipasar, dipukul,
dibaca
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA

3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

• Ejaan bahasa Indonesia yang hingga kini


masih berlaku adalah ejaan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Lebih dari 30 tahun
ejaan ini dipertahankan. Ejaan ini diresmikan
pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972
oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu
almarhum Presiden Soeharto. Peresmian ini
dikuatkan dengan Putusan Presiden No. 57
Tahun 1972.

4. Sejak 30 November 2015 melalui Permendiknas


Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
I. PENULISAN HURUF
A. Huruf Kapital

1. Sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung


Tukul berkata, “Yusuf mirip dengan saya.”
2. Sebagai huruf pertama kata yang menyatakan
pangkat, gelar, dan jabatan yang diikuti nama
Saya akan bertemu Sultan Tukul.
3. Sebagai huruf pertama kata yang menyatakan nama
dalam geografi yang diikuti nama.
Agnes akan mendaki Gunung Semeru bersma Babe.
Saya akan melihat gunung.
6
CERMATI PENULISAN BERIKUT
Saya akan membunuh seorang jenderal bersama
kopral jono di selat malaka pada hari nyepi sambil
makan pisang ambon.

 Pangkat, gelar, jabatan atau letak geografis


- ditulis kapital apabila diikuti nama
- ditulis huruf kecil apabila tidak diikuti nama

 Tulisan hari/ bulan/ tahun/ suku/ bangsa dan


bahasa ditulis huruf kecil; namanya ditulis kapital
- hari Jumat, bahasa Indonesia,

 Nama jenis benda ditulis dengan huruf kecil


7
• saya mandi di sungai musi bersama
gubernur lalu menaiki gunung omas
sambil menikmati lezatnya jeruk bali.

Yang benar:
• Saya mandi di Sungai Musi bersama
gubernur lalu menaiki Gunung Omas sambil
menikmati lezatnya jeruk bali.

8
Lanjutan Penulisan Huruf
B. Huruf Miring
1. Menuliskan nama buku/ majalah/ surat kabar yang
dalam karangan
Saya akan membaca Lampung Post.
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.
Kita akan mempelajari kata daripada.
3. Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing
SBY gagal melakukan ressufle.
Ibu harus menjaga mammae agar air susunya
tetap segar.
9
II. PENULISAN SINGKATAN

A. Singkatan Nama Lembaga


SMP, DPA, LKMD
B. Akronim Nama Lembaga dalam Kalimat
Akbid, Unila, Depkes
C. Akronim bukan nama lembaga
tilang, curas, radar
D. Singkatan istilah atau ungkapan umum
a.n., u.b., s.d., d.a.
E. Singkatan nama orang/ gelar
A.Y. Icikawa, Mandra, A.Md.

10
CERMATI PENULISAN BERIKUT

PT. / P.T. / PT
UNILA / Unila / unila
curas / Curas
s/d atau s.d.
d.a. atau da. Atau d.a
 Singkatan nama lembaga: semua kapital dan
tidak ada tanda titik
- DPR , SMA, ABRI
 Akronim nama lembaga: huruf awal kapital dan
tidak ada tanda titik.
- Unpad, Unila, Akpol, Puskesmas, Akbid
11
CERMATI PENULISAN BERIKUT
PT. / P.T. / PT
UNILA / Unila / unila
curas / miras
s/d atau d.a. atau da. Atau d.a

 Akronim bukan nama lembaga: semua kecil dan


tidak ada tanda titik.
- miras, narkoba, curanmor
 Penulisan singkatan istilah umum
- ada 2 huruf : setiap huruf diikuti titik
- lebih 2 huruf: satu titik di akhir singkatan
- s.d. a.n.
- dll. dst. 12
 PT atau PT. atau P.T. CV atau CV.
Yang benar:
 PT / CV SMA / DPA / MPR/ SLTP/ LKMD/

 UNILA/ Unila/ unila


Yang benar:
 Unila/ Akabri/ Unpad/ Akbid/ Undip

 Tilang/ tilang / TILANG /


Yang benar:
 tilang, narkoba, miras

13
III. PENULISAN BILANGAN
A. Bilangan Dasar
1. Untuk bilangan, nomor, atau
jumlah yang kurang dari seribu tanpa titik
pemisah
Jalan Komarudin 03
2. Terdiri satu atau dua kata dapat ditulis
dengan huruf
Ibu membeli dua ekor kerbau.
3. Hindari angka di awal kalimat.
12 Kerbau mati di sungai (salah)
Dua belas kerbau mati di sungai (betul)

14
PERHATIKAN PENULISAN BERIKUT

 Babe diciumi 20 nenek-nenek.


 Pacar Babe ada 300 janda.
 14 gadis mati di comberan.
 114 janda pernah menendangi Babe.

Penulisan bilangan dasar


 Terdiri satu atau dua kata menggunakan huruf
 Lebih dari dua kata menggunakan angka
 Hindari angka di awal kalimat

15
PERHATIKAN PENULISAN BERIKUT

 Babe diciumi 20 nenek-nenek.


 Pacar Babe ada 300 janda.
 14 gadis mati di comberan.
 114 janda pernah menendangi Babe.

Yang benar:
 Babe diciumi dua puluh nenek-nenek
 Pacar Babe ada tiga ratus janda.
 Empat belas gadis mati di comberan.
 Janda yang pernah menendangi Babe sebanyak
114.
16
Lanjutan Penulisan Bilangan
B. Bilangan Tingkat
1. Apabila menggunakan angka romawi
Ia mempelajari Bab ke-II (Salah)
Ia mempelajari Bab II (betul)
2. Apabila menggunakan angka latin
Ia mempelajari Bab ke 2 (Salah)
Ia mempelajari Bab ke-2 (betul)
3. Apabila menggunakan huruf
Ia mempelajari Bab ke dua (Salah)
Ia mempelajari Bab kedua (betul)
Ia anak kedua puluh dari istri pertama.
17
IV. TANDA BACA
A. Tanda Baca Titik (.)
1. pada akhir singkatan nama orang /pangkat/
gelar/ sapaan
A.Y. Ichikawa, Prof. Mandra, Kol. Cokro
2. pada kata atau singkatan ungkapan yang sudah
lazim a.n., u.p., tsb., dkk., tgl.
3. untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik
pukul 11.30.30, 1.20.25 (jam 1, 20 menit, 25
detik)
4. untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan
seterusnya Hadiah pertama Rp1.250.000,00
5. Tidak digunakan di belakang alamat surat, dll.
18
CERMATI PENULISAN GELAR BERIKUT
 S.H atau S.H. atau SH.
 HB. Yasin atau H.B. Yasin

Singkatan gelar dan nama orang


Setiap satu kata: huruf awal kapital dan ada titik (.)

Ir.
S.E.
S.Pd.
Prof. Dr. Hj. Ni Putu, S.H., M.H., M.M.
Albert Yusuf Ichikawa: A.Y. Ichikawa
19
Pilihlah penulisan yang tepat!
A. Prof. Dr. Andi Pantatia, S.H., M.H., M.M.
B. Prof. DR. Andi Pantatia, S.H. M.H. M.M.
C. Prof. DR. Andi Pantatia, S.H., M.H., M.M.

Pilihlah penulisan yang tepat


A. Prof. dr. Ahmad Sofian, Sp.A., M.M., M.B.A., Ph.d.
B. Prof. dr. Ahmad Sofian, Sp.A., M.M., M.Ba., Ph.D.
C. Prof. dr. Ahmad Sofian, Sp.A., M.M., M.B.A., Ph.D.

20
B. Tanda Baca Koma (,)
1. di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian/
pembilangan
Saya makan terong, timun, dan tahu
Saya makan terong dan tahu
2. untuk memisahkan bagian-bagian dalam kalimat
majemuk setera pertentangan
Yusuf jelek, tetapi ia perkasa
3. memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimat
Saat adik tidur, ayah sedang push-up.
Babe tetap mengajar walaupun hujan menimpa.
4. di belakang kata hubung antarkalimat
Jadi, belajar itu sangat penting.
5. mengapit ket. tambahan/apositif, dll.
Presiden RI, Jokowi, akan pergi ke Cina.
21
C. Tanda Titik Dua (:)
1. pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
suatu pemerian
Parjo makan buah-buahan: apel,jeruk,dan duku (benar)
Parjo makan: apel, jeruk, dan duku (salah)
2. sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian
Ketua : Yusuf Kala
Sekretaris : Yusuf
3. dalam teks drama, di antara surat dengan
halaman, judul dengan anak judul, penerbit
dengan kota tempat penerbitan
Ibu : Bawa koper ini, Yan!
Yanti : Iya, Bu.
Surat Annisa : 20
Jakarta: Erlangga
22
D. Tanda Titik Koma (;)
1. untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara
Hari semakin panas ; galian kami belum
selesai (pengganti kata hubung setara)

2. untuk memisahkan kalimat yang setara di


dalam suatu kalimat majemuk sebagai
pengganti kata hubung
Yusuf mengajar ; mahasiswa memperhatikan
materi dengan penuh perhatian

23
E. Tanda Hubung (-)
1. menyambung bagian-bagian bentuk ulang/kata ulang
Sia-sia, sayur-sayuran, lauk-pauk
2. untuk menyambung suku-suku kata yang terpenggal
oleh perpindahan baris
………….………….………….……………………….. menerus-
kan perjuangan.
3. untuk merangkaikan dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital atau angka latin
se-Metro, ,meng-KO, KTP-nya, ke-20, 40-an
4. untuk merangkaikan unsur Indonesia dengan unsur
bahasa asing yang dieja secara asing
meng-upgrade, me-clear-kan

24
F. Tanda Petik (“…”)

1. untuk mengapit judul syair (puisi/lagu), karangan,


bab buku apabila dipakai dalam kalimat
Bacalah “Aku” karya Chairil Anwar!
Bacalah “Teknik Merayu” dalam Teknik Becinta!
2. Mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan naskah atau bahan tertulis lain
Kata ibu, “Saya besok akan pergi ke Jakarta.”
3. untuk mengapit istilah yaang masih kurang
dikenal atau kataa yang mempunyai arti khusus
Yusuf mengenakan celana “cutbrai”.
25
Lanjutan Penulisan Huruf
B. Huruf Miring
1. Menuliskan nama buku/ majalah/ surat kabar yang
dalam karangan
Saya akan membaca Lampung Post.
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.
Kita akan mempelajari kata daripada.
3. Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing
SBY gagal melakukan ressufle.
Ibu harus menjaga mammae agar air susunya
tetap segar.
26
Cermati Penulisan Berikut!
 Saya sudah dua kali membaca “Siti Nurbaya”
karya Marah Rusli.
 Jangan sering membaca Wat-wat Gawoh di
Lampung Post.
 Saya sering menyanyikan lagu “Ayah”
ciptaan Ebit D. Ade.
 Indonesia kekurangan “striker”.
 Bacalah Doa karya Chairil Anwar.
 Babe sering membaca Trubus.

27
Cermati Penulisan Berikut!
 Babe senang mendengarkan “Virus”
karya Slank.
 Buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia tidak terjual di Lampung
 Ayah sering seperti “Jenglot” jika sedang
marah.
 Ichikawa sering membaca Kartini.

28
LATIHAN EYD
Penulisan tanda koma dalam kalimat berikut tepat
adalah…
A. Dokter sedang memeriksa pasien, dan seorang
perawat mendampingi dokter.
B. Sebaiknya mahasiswa Akbid Panca Bhakti
banyak belajat, atau banyak berpacaran.
C. Saat ujian akhir semester berlangsung, pikiran
dan hati mahasiswa tertuju pada soal.
D. Saya menyadari, bahwa mahasiswa Akbid
sangat rajin belajar.
E. Mereka harus membatalkan niatnya, agar dia
bisa lebih mandiri.

29
LATIHAN EYD
Penggunaan huruf miring berikut yang
tepat adalah
A. Saya senang mendengarkan Virus oleh
Slank.
B. Kami akan menyanyikan Indonesia Raya
bersama-sama di bus.
C. Bacalah Politik Praktis di Radar Lampung.
D. Tulislah kembali Aku karya Chairil Anwar!
E. Saya senang membaca Lampung Post.
30
LATIHAN EYD
 Berikut penulisan bilangan yang salah adalah...
A. Empat belas mahasiswa Akbid Panca Bhakti
terpilih menjadi wakil mahasiswa teladan
tingkat provinsi.
B. Dari segi pelayanan Akbid Panca Bhakti
menempati peringkat ke-II di Propinsi
Lampung.
C. Akbid Panca Bhakti menerima dua kelas pada
tahun ini
D. Kami akan mengawal 450 mahasiswa yang
akan mengadakan pariwisata ke Yogyakarta.
E. Pak Yusuf selalu menjadi ranking ke-2 di kelas.
31
LATIHAN EYD
 Penulisan nama dengan gelar kesarjanaan yang
tepat terdapat dalam kalimat…..
A. Kami akan menemui Dewi Ambarwulan, S.Pd,
M.Pd.
B. Pendapat Wagiso, S.E dan Omas, Ph.D.
dibantah Ir. Arif Maryata.
C. Lili Libert, S.H berkawan akrab dengan Hj. Susi
Susanti, P.Hd.
D. Abdurrahman, M.M dan Ponijo, S.H. tidur
selama Ir.Suryo Wibowo di sawah.
E. Sukijo, M.Psi. didampingi A.Yasid, B.Sc.
32
LATIHAN EYD
 Penggunaan tanda baca “.....” yang tidak
tepat adalah…
A. Mahasiswa Akbid Panca Bhakti senang
membaca ”Tribun Lampung”.
B. Yusuf mengenakan celana “cutbrai”.
C. Bacalah “Aku” karya Chairil Anwar!
D. Bacalah “Teknik Merayu” dalam Teknik
Becinta!
E. Kata ibu, “Saya besok akan pergi ke
Jakarta.”
33
LATIHAN EYD
 Penulisan imbuhan serapan yang mengikuti EYD
terdapat pada kalimat berikut...
A. Kami akan berlibur bersama ke Bandung pasca
ujian tengah semester ini.
B. Dalam krisis moneter in, orang tua tetap harus
membayar biaya pra UN.
C. Pemerintah dalam lima tahun mendatang
memberi perhatian yang besar kepada
peningkatan fasilits para tuna grahita.
D. Sebagian sopir antarkota mendapat bantguan
dari Pak Yusuf
E. Bapak memiliki bangunan semi permanen.
34
MAKNA KATA

35
MAKNA KATA
Secara umum kata dapat dibedakan:
1. Kata-kata yang mangandung makna/
konsep/pengertian (KB,KK,KS, dll.)

2. Kata yang tidak memiliki makna, melainkan


hanya memiliki fungsi (kata depan, kata
hubung, dan kata sandang)

36
JENIS-JENIS MAKNA KATA
A. Berdasarkan sifat:
1. Makna denotasi
2. Makna konotasi

B. Berdasarkan bentuk:
1. Makna leksikal
2. Makna Gramatikal

37
JENIS-JENIS MAKNA KATA
A. Berdasarkan sifat:
1. Makna denotasi (sebenarnya)
2. Makna konotasi (tidak sebenarnya)

Konotasi ada 2: Konotasi positif dan konotasi


negatif

Contoh: Babe adalah sampah masyarakat.


Pekerjaan Babe mengangkut sampah
JENIS-JENIS MAKNA KATA
B. Berdasarkan bentuk:
1. Makna leksikal
2. Makna Gramatikal

Makna leksikal : makna kamus (makna dasar)


Cirinya : berupa kata dasar, denotasi
Contoh : batu, meja, kursi

Gramatikal: bukan makna dasar (makna tambahan)


Cirinya : (1) berimbuhan (2) pengulangan
(3) pemajemukan
Contoh : makanan, kursi-kursi, rumah sakit
JENIS-JENIS MAKNA KATA

Leksikal Gramatikal
- Makan - Makanan
(Pengimbuhan)
- Sayur - Sayur-mayur
(Pengulangan)
- Rumah - Rumah sakit
- Sakit (Pemajemukan)
BERBAGAI HUBUNGAN
MAKNA KATA

2 kata/lebih SINONIM HOMONIM HOMOGRAF HOMOFON

TULISAN X V V X

LAFAL X V X V

ARTI V X X X

CONTOH BISA-DAPAT BISA-BISA APEL-APEL BANG-BANK


Pandai – Tanggal Serang- Sangsi –
cerdas Tanggal serang Sanksi
BERBAGAI HUBUNGAN
MAKNA KATA
POLISEMI = BERMAKNA GANDA

Syarat : - ada kata lain


- bermakna konotasi

Saya mempunyai mulut untuk makan (belum polisemi)

Saya berada di mulut gang tempat kita tinggal (polisemi)


HIPERNIM (kata umum) HIPONIM (kata khusus)

MELIHAT MELOTOT, MEMPERHATIKAN,


MENCERMATI, MENELITI

BUNGA MAWAR, MELATI, KAMBOJA,


ANGGRET, KANTIL, DLLL

BERJALAN BERLARI, MERANGKAK,


MELOMPAT, DLL

UNGGAS ANGSA, BEBEK, AYAM, ITIK,


BURUNG

MEMEGANG MENHYENTUH, MERABA,


MENANPAR, MEMIJAT, DLL

MEMBAWA MENJINJING, MEMIKUL,


MENGGENDONG,
BERBAGAI HUBUNGAN MAKNA KATA

1. beruang – beruang
2. tahu – tahu
3. mental – mental
4. lurah – lurah
5. maju – mundur
6. cantik – jelita
7. sangsi – sanksi
8. seri- seri
9. Memerah-memerah
BERBAGAI HUBUNGAN MAKNA KATA

1. beruang – beruang : homograf


2. tahu – tahu : homograf
3. mental – mental : homograf
4. lurah – lurah : homonim
5. maju – mundur : antonim
6. cantik – jelita : sinonim
7. sangsi – sanksi : homofon
8. seri- seri : homograf
9. Memerah-memerah: homograf
PERUBAHAN MAKNA KATA
1. Meluas / Generalisasi
(bapak, ibu, saudara, berlayar, dll.)
2. Menyempit / Spesialisasi
(ustad, sarjana, madrasah, dll.)
3. Ameliorasi (baik)
(mantan, tuna netra, karyawan, dll.)
4. Peyorasi (buruk)
(buruh, bunting, perempuan, dll.)
5. Asosiasi : (-persamaan sifat, -konotasi)
(amplop, harimau, kelinci, dll.)
6. Sinestesia: pertukaran tanggapan pancaindera
(tatapannya tajam)
BERBAGAI HUBUNGAN MAKNA KATA
1. Homonim
bisa – bisa, bulan – bulan
2. Sinonim
mati – meninggal, cantik – ayu
3. Homograf
Apel – apel, teras – teras
4. Homofon
Masa- massa, sangsi - sanksi
5. Antonim
tinggi- - rendah, kaya – miskin
5. Polisemi
kepala sekolah, mulut gang
6. Hepernim – hiponim ( kata umum – kata khusus)
melihat ----- melirik, mengintip, menatap
47
PERUBAHAN MAKNA KATA
1. Generalisasi (Meluas)
Contoh: bapak, saudara, berlayar, dll.
2. Spesialisasi (Menyempit)
Contoh: sarjana, ustad, pendeta, dll.
3. Ameliarasi (baik)
Contoh: karyawan, tuna netra, dll.
4. Peyorasi (buruk)
Contoh: bunting, buta, pelayan, dll.

48
PERUBAHAN MAKNA KATA
5. Asosiasi – persamaan sifat
- konotasi
Saya membeli belut di pasar. (bukan)
Orang itu benar-benar belut. (asosiasi)
6. Sinestesia: pertukaran tanggapan panca
indera.
Piasau itu sangat tajam (bukan)
Tatapan anak itu sangat tajam (sinestesia)

49
MAKNA KATA
 Kata tercetak miring berikut yang memiliki
kata leksikal adalah ....
A. Kami menikmati minuman yang disediakan
oleh panitia.
B. Kami selalu memegang tangan jika dosen
kami menyuruh menjawab pertanyaan.
C. Kami membeli mobil-mobilan di pasar.
D. Cumi-cumi itu enak rasanya.
E. Kami akan pergi ke rumah sakit

50
UNGKAPAN

51
MAKNA UNGKAPAN
1. Angkat topi :
2. Angkat tangan :
3. Angkat kaki :
4. Sempit hati :
5. Bertangan dingin :
6. Kecil hati :
7. Bertangan besar :
8. Bertangan besi :
MAKNA UNGKAPAN
1. Angkat topi : hormat
2. Angkat tangan : menyerah
3. Angkat kaki : pergi
4. Sempit hati : mudah tersinggung
5. Bertangan dingin : berhasil dlm usaha
6. Kecil hati : kecewa/ sedih
7. Bertangan besar : penguasa
8. Bertangan besi : mudah menghukum
MAKNA UNGKAPA
9. Ringan tangan :

10. Tangan kanan :


11. Cepat kaki ringan tangan:
12. Buah bibir :
13. Berdarah putih :
14. Berdarah biru :
15. Berdarah hitam :
16. Tangan di atas :
MAKNA UNGKAPA
9. Ringan tangan :- suka membantu,
- suka memukul
10. Tangan kanan :orang kepercayaan
11. Cepat kaki ringan tangan:cekatan/ lincah
12. Buah bibir :bahan pembicaraan
13. Berdarah putih :keturunan rohaniawan,
14. Berdarah biru :keturunan bangsawan
15. Berdarah hitam :keturunan penjahat
16. Tangan di atas :pemberi
MAKNA UNGKAPAN
17. Satu tali tiga uang :
18. Panjang mulut :
19. Langkah seribu :
20. Berwajah dingin :
21. Berdarah dingin :
22. Buah hati :
23. Tangan terbuka :
24. Bepangku tangan :
MAKNA UNGKAPAN
17. Satu tali tiga uang : serupa/ sama saja/ mirip
18. Panjang mulut : penyampai berita yang
salah/ penyebar isu/
pembuat fitnah
19. Langkah seribu :lari/ melarikan diri
20. Berwajah dingin :tidak bersahabat/ tidak
simpati / tidak responsif
21. Berdarah dingin : terlihat “baik” tetapi sadis
atau kejam
22. Buah hati : anak kesayangan
23. Tangan terbuka : menerima dengan baik/
24. Bepangku tangan : diam/ tidak berusaha
25. Bau tanah :
26. Makan tanah :
27. Kuda hitam :
28. Kambing hitam :
29. Lahan kosong :
30. Banting tulang :
31. Makan angin :
32. Makan hati :
33. Muka badak :
25. Bau tanah : sudah tua
26. Makan tanah : sangat miskin
27. Kuda hitam : tidak diperhitungkan
28. Kambing hitam : yag dipersalahkan
29. Lahan kosong : tiadak termanfaatkan
30. Banting tulang : kerja keras
31. Makan angin : tidak mendapat apa2
32. Makan hati : merana/ menderita
33. Muka badak : tidak ada rasa malu

Anda mungkin juga menyukai