Anda di halaman 1dari 51

11/23/2018 1

SURVEILANS
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Vivi Triana, SKM, MPH
Departemen Epidemiologi & Biostatistik
11/23/2018 2

Pengertian Surveilans
• adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus

terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi


yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
11/23/2018 3

Tujuan Surveilans

• Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar

manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam


perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon
kejadianluar biasa yang cepat dan tepat secara nasional,
propinsi dan kabupaten/kota
11/23/2018 4

Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

• Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap

penyakit tidak menular dan faktor risiko untuk mendukung

upaya pemberantasan penyakit tidak menular.


11/23/2018 5

Prioritas Sasaran Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi


Penyakit Tidak Menular
• Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit
tidak menular adalah :
a. Surveilans hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner
b. Surveilans diabetes mellitus
c. Surveilans neoplasma
d. Surveilans penyakit paru obstruksi kronis
e. Surveilans gangguan mental
f. Surveilans kesehatan akibat kecelakaan
11/23/2018 6

Tujuan Umum Surveilans Penyakit Tidak Menular

• Tersedianya data dan informasi epidemiologi pengambilan

keputusan

• Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program

• Peningkatan kewaspadaan serta respon yang cepat dan tepat

secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.


11/23/2018 7

Tujuan Khusus Surveilans Penyakit Tidak Menular


1. Tersedianya data PTM
2. Tersedianya data faktor risiko PTM
3. Tersedianya informasi dasar penentuan strategi
4. Tersedianya informasi dasar prioritas penanggulangan PTM pada
kelompok masyarakat yang berisiko
5. Tersedianya informasi, sebagai dasar perencanaan, pemantauan,
penilaian dan evaluasi program pengendalian PTM.
6. Terselenggaranya kewaspadaan dini dan tanggap darurat PTM
11/23/2018 8

Strategi Surveilans
• Advokasi dan dukungan perundang-undangan
• Pengembangan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan program secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota
• Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi
• Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi
• Pengembangan tim epidemiologi yang handal
• Penguatan jejaring surveilans epidemiologi
• Peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi setiap tenaga
kesehatan
• Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi
elektromedia yang terintegrasi dan interaktif
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
3. Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.691 A/MENKES/SK/XII/1980 tentang Sistem Pelaporan Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu.
8. Kepmenkes RI No. 430/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker
9. Kepmenkes RI No. 1163/MENKES/SK/X/2007 tentang Kelompok Kerja Pengendalian Penyakit Kanker Leher
Rahim dan Payudara
10. Kepmenkes No.1022/MENKES/SK/ XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik
11. Kepmenkes No.1023/MENKES/SK/ XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma
12. Kepmenkes No.854/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pengendalian Penyakit Jantung
13. Permenkes RI No.1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
14. Rencana Program Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular tahun 2010-2014
11/23/2018 10

Ruang Lingkup Surveilans Penyakit Tidak Menular


1. Surveilans faktor risiko berbasis masyarakat
2. Surveilans penyakit dan kematian berbasis Puskesmas dan
Rumah Sakit
3. Surveilans berbasis laboratorium
11/23/2018 11

1. Surveilans Faktor Risiko (FR) Berbasis Masyarakat

• Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM)


berbasis masyarakat adalah kegiatan analisis secara terus
menerus dan sistematis terhadap PTM dan faktor risiko
dengan berbasis data faktor risiko Penyakit Tidak Menular (FR
PTM) yang diperoleh melalui deteksi dini FR PTM di
masyarakat
11/23/2018 12

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


• Faktor Risiko Penyakit Tidak menular adalah suatu kondisi
yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu terjadinya
penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok
tertentu.
• Faktor risiko PTM diantaranya adalah:
• Kurang aktifitas fisik, • Obesitas
• Pola makan yang tidak sehat dan seimbang • Stres,
• Gaya hidup yang tidak sehat (merokok, • Dislipidemia
mengkonsumsi alkohol), • Hiperglikemia
• Kurang sayur buah, • Tekanan darah tinggi
11/23/2018 13

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Sumber Data
• Survei, antara lain Riskesdas, SDKI, SKRT, Susenas dsb.
• Hasil wawancara dan pengukuran FR PTM di masyarakat
melalui deteksi dini
• Hasil wawancara dan pengukuran FR PTM di Puskesmas
11/23/2018 14

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Sasaran
• Sasaran surveilans faktor risiko PTM berbasis masyarakat
adalah kelompok masyarakat yang memiliki faktor risiko
bersama yang berpotensi menimbulkan penyakit tidak menular.

• Faktor risiko yang dimaksud diantaranya merokok, minum


beralkohol, kegemukan, kurang aktifitas fisik/olah raga, kurang
makan buah dan sayur, makan tinggi kandungan karbohidrat
dan lemak, tekanan darah tinggi, stress, penanda tumor, dan
tidak menggunakan alat pelindung diri.
11/23/2018 15

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Penyelenggaraan
A. Pengumpulan data melalui pengukuran FR di masyarakat

• Pengumpulan data dapat dilakukan di Posbindu/Posyandu


Lansia/Pos Kesehatan PTM atau kelompok masyarakat
khusus.
• Penyelenggaraan dilakukan oleh Puskesmas bekerja sama
dengan kader atau kelompok masyarakat khusus (misalnya
pada kelompok anak usia sekolah, kelompok pegawai, dan
sebagainya).
11/23/2018 16

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Metode Pengumpul Data
1) Variabel wawancara :
Identitas, kelompok umur, jenis kelamin, riwayat merokok,
riwayat hipertensi, konsumsi alkohol, buah, sayur dan
lemak, kebiasaan olah raga, periksa tumor dan penggunaan
alat pelindung diri.
2) Variabel pengukuran :
Identitas, kelompok umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, lingkar perut, indeks massa tubuh dan tekanan
darah.
11/23/2018 17

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Penyelenggaraan
B. Pencacatan, Rekapitulasi & Pelaopran Faktor Risiko PTM

• Pencatatan deteksi dini faktor risiko di masyarakat


menggunakan formulir wawancara (form A)
• Pencatatan deteksi dini faktor risiko di Puskesmas
menggunakan formulir wawancara (form A) dam formulir
pemeriksaan (form B)
• Rekapitulasi FR PTM menurut jenis kelamin dan umur (form
C)
11/23/2018 18

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Penyelenggaraan
C. Pelaporan
• Laporan bersumber dari Data Form B & Form C.
• Puskesmas mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota dan
di umpan balikan ke Desa/ Lurah melalui kader desa, sektor terkait
bilamana diperlukan.
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan ke
Pusat (Dit.PPTM)
• Data FR dari kader PTM dikirim ke puskesmas setiap bulan, sedangkan
Pelaporan dari puskesmas sampai ke pusat dilakukan secara periodik
dan terus menerus.
11/23/2018 19

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Penyelenggaraan
D. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dilakukan bersama oleh kader, kepala desa dan


petugas kesehatan sesuai peran masing-masing berupa :
• Penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga penyandang faktor
risiko PTM atau penderita PTM
• Memberikan konseling berkala pada penyandang faktor risiko PTM
atau penderita PTM
• Membantu merujuk penyandang faktor risiko PTM atau penderita
PTM berisiko tinggi ke unit pelayanan kesehatan Puskesmas atau
Rumah Sakit.
11/23/2018 20

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Form A
FORM A
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT

1. Format Register Wawancara Faktor Risiko PTM :

Nomor : ……………………
Nama : ……………………
Umur : …… Tahun
Alamat : ……………………
RT/RW : ……………………
Desa/Kelurahan : ……………………
Status Perkawinan : ……………………
Pekerjaan : ……………………
Pendidikan : ……………………

Formulir Wawancara Faktor Risiko PTM

Faktor Risiko PTM


Merokok
Berat Badan Konsumsi Makanan
No Nama Jenis Terpapar Darah Minum Olah
Ya
Kelamin Tidak Asap Tinggi Alkohol Banyak Makan raga
(btg) Normal Gemuk Buah Sayur
Rokok Gorengan
1
2
3
4
Dst
11/23/2018 21

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Form B
1. Format Register Pengukuran Faktor Risiko PTM FORM B
No. : …………………………
Nama : …………………………
Umur : ………… Tahun
Pekerjaan : …………………………
Alamat : …………………………
RT/RW : ……………………………
Desa/Kelurahan : …………………………..

Formulir Hasil Pengukuran Faktor Risiko PTM

Hasil Glukosa
Berat Tinggi Lingkar Tekanan
No. Nama Umur IMT Urin Keterangan
Badan Badan Perut Darah
Positif Negatif
1
2
3
4
5
6
Dst

Rujukan :
 Overweight : IMT 23 – 25 kg/m2
 Obesitas : IMT > 25 kg/m2
 Obesitas sentral : Lingkar perut
- Laki-laki : > 90 cm
- Perempuan : > 80 cm
 Tekanan Darah Tinggi : > 140 / 90 mmHg
11/23/2018 22

1. Surveilans Faktor Risiko Berbasis Masyarakat


Form C
11/23/2018 23

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

• Surveilans berbasis puskesmas dan Rumah sakit adalah kegiatan


analisis terus menerus dan sistematis terhadap data PTM dengan
berbasis data yang diperoleh di Puskesmas, Rumah Sakit, dan
institusi kesehatan lainnya.
• Dilakukan oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit,
dan institusi kesehatan lainnya.
• Tujuan untuk mendapatkan data PTM dari puskesmas, Rumah
Sakit, dan institusi kesehatan lainnya.
11/23/2018 24

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

Sumber Data

• Data yang diperoleh berupa :


 Kasus baru PTM di Puskesmas & RS
 Kunjungan kasus PTM di Puskesmas & RS
 Angka kematian karena PTM
 Faktor risiko bersama (Utama) PTM

• Data dapat diperoleh melalui :


 Surveilans berbasis laporan rutin
 Survei berkala
 Registry
11/23/2018 25

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

Sasaran penyelenggaraan Surveilans di Puskesmas dan Rumah Sakit

• Hipertensi, • Ginjal kronik,


• Penyakit Jantung Koroner,
• Tumor payudara
• Diabetes Melitus,
• Tumor serviks,
• Obesitas,
• Penyakit Tiroid, • Cedera akibat kecelakaan lalu lintas,
• Stroke, • Cedera akibat KDRT
• Asma, • cedera akibat lain.
• PPOK,
• dll
• osteoporosis,
11/23/2018 26

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

Penyelenggaraan
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan dan Analisis Data

• Cara manual ataupun komputerisasi. • Informasi tersebut


• Hasil : didistribusikan menurut
a. Kasus PTM di Puskesmas & RS 1. Orang
b. Kunjungan Kasus PTM 2. Waktu
c. Angka kematian karena PTM 3. Tempat
d. Faktor risiko bersama (Utama) PTM
11/23/2018 27

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

Penyelenggaraan
c. Pelaporan

• Petugas puskesmas membuat laporan menggunakan formulir


pelaporan PTM (STP Puskesmas A dan B)
• Puskesmas mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota.
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan
ke Pusat (Dit.PPTM).
• Pelaporan dari puskesmas sampai ke pusat dilakukan secara periodik
dan terus menerus setiap triwulan.
11/23/2018 28

2. Surveilans Penyakit dan Kematian berbasis Puskesmas dan Rumah Sakit

Penyelenggaraan
d. Tindak Lanjut

• Tindak lanjut disesuaikan dengan besaran masalah hasil


analisis dan didiseminasikan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait untuk melakukan respon yang diperlukan.
Mekanisme pencatatan dan pelaporan

Dit.Jen Yan Med Direktorat PPTM


U
m
p
a
n

B
a Dinas Kesehatan
Rumah Sakit l
Umum Pusat i Propinsi
k

U
m
p
a Dinas
Rumah Sakit n
Umum Daerah Kesehatan
(Propinsi/Kab/Kota) B Kabupaten/Kota
a
l
i
k

Laboratorium
Ump an Ba lik
- Labkesda
- Lab Swasta
- Lab RS

Puskesmas
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT
PUSKESMAS – KASUS BARU
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT
PUSKESMAS - KASUS LAMA
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT
RUMAH SAKIT- RAWAT JALAN
SURVEILANS FR BERBASIS PENYAKIT
RUMAH SAKIT - RAWAT INAP
34

3. Surveilans Berbasis Laboratorium

• Surveilans berbasis laboratorium adalah kegiatan analisis


terus menerus dan sistematis terhadap PTM dan FR dengan
berbasis data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan di
Laboratorium.

• Penyelenggaraan dilakukan oleh Petugas Laboratorium di


Laboratorium pemerintah maupun swasta. Hasil yang diperoleh
dapat menggambarkan besaran kasus PTM yang diperiksakan
di Laboratorium.
11/23/2018 35

3. Surveilans Berbasis Laboratorium


Sumber Data
• Data yang dikumpulkan berasal dari laboratorium baik yang pemerintah
maupun swasta yang berada dalam Kota/Kabupaten bersangkutan, seperti
laboratorium klinik swasta, laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium
kesehatan lainnya.
• Jenis Data yang dikumpulkan :
a. Hasil Pemeriksaan Kimia Darah: b. Hasil Pemeriksaan Urine :
 Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu  Pemeriksaan protein
(GDS),  Hasil Pemeriksaan Patalogi
 Gula Darah Puasa (GDP), anatomi:
 GD 2jam Post Prandial,  Sitologi, Histologi, tumor
 Total Kholesterol, HDL, LDL, marker
Trigliseride, T3 – T4, TSH, ureum
kreatinin, dan sebagainya.
11/23/2018 36

3. Surveilans Berbasis Laboratorium


Penyelenggaraan
c. Pelaporan

• Petugas puskesmas membuat laporan menggunakan formulir


pelaporan PTM (STP Puskesmas A dan B)
• Puskesmas mengirim laporan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota.
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan
ke Pusat (Dit.PPTM).
• Pelaporan dari puskesmas sampai ke pusat dilakukan secara periodik
dan terus menerus setiap triwulan.
11/23/2018 37

3. Surveilans Berbasis Laboratorium


Penyelenggaraan
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan dan Analisis Data
c. Pelaporan
• Petugas laboratorium membuat laporan menggunakan formulir
pelaporan PTM (Lampiran 4) dan mengirim laporan ke Dinas
kesehatan kabupaten/kota.
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya diteruskan
ke Pusat (Dit.PPTM). Pelaporan dari laboratorium sampai ke pusat
dilakukan secara periodik dan terus menerus setiap triwulan.
11/23/2018 38

3. Surveilans Berbasis Laboratorium


Penyelenggaraan
a. Pengumpulan Data

• Analisis surveilans berbasis laboratorium merupakan masukan


untuk surveilans berbasis puskesmas dan rumah sakit sebagai
pembanding prevalens PTM sehingga dapat merupakan acuan
tindak lanjut lintas program dan lintas sektor terkait.
SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM
11/23/2018 40

Pemantauan dan Evaluasi Surveilans PTM


• Mengetahui keberhasilan surveilans yang telah dilaksanakan.
• Tujuannya adalah untuk menilai apakah sistem yang ada
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan
berbagai upaya untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
dalam pelaksanaan surveilans dan upaya untuk
memperbaikinya sehingga pelaksanaan surveilans PTM sesuai
dengan yang diharapkan.
• Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah disepakati.
11/23/2018 41

Indikator Kinerja
KINERJA
INDIKATOR PUSKESMAS RUMAH DINKES DINKES KET
SAKIT KAB/KOTA PROPINSI
INPUT

1.Buku Semua Semua Semua Semua


Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman

1 orang 1 orang 1 orang 1 orang


2. Tenaga Penang Penang Penang Penanggun
di Unit PTM gung gung gung jawab g jawab Menilai
Jawab jawab PTM PTM keterse
PTM PTM diaan
sumber
1 org tenaga 1 orang 1 org tenaga 1 org daya
surveilans petugas surveilans tenaga
terlatih surveilans terlatih surveilans
terlatih terlatih

3. Sarana 1 komputer 1  1  1
Kegiatan khusus PTM komputer komputer komputer
khusus khusus khusus
PTM PTM PTM
 Jaringan  Jaringan
internet internet
11/23/2018 42

Indikator Kinerja
NO INDIKATOR OUTPUT KELENGKAPAN KETEPATAN
1 Laporan berbasis
Masyarakat
2 Laporan berbasis
Puskesmas dan RS
3 Laporan berbasis Lab
4 Profil PTM di
Kabupaten/Kota, Propinsi
dan Pusat

Keterangan :
Kelengkapan ≥ 90% = Baik
Ketepatan ≥ 80% = Baik
11/23/2018 43

Penerapan Surveilans Penyakit Tidak Menular


• Surveilans Hipertensi
• Surveilans hipertensi adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
penyebarluasan informasi ke penyelenggara program, instansi
dan pihak terkait secara sistematis dan terus menerus
mengenai kondisi hipertensi dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan penyakit tersebut.
• Surveilans hipertensi merupakan salah satu kegiatan pokok
dalam pengendalian hipertensi.
• Surveilans hipertensi meliputi surveilans faktor risiko,
surveilans (registry) penyakit, dan surveilans kematian
11/23/2018 44

Penerapan Surveilans Penyakit Tidak Menular


• Surveilans Hipertensi
• Surveilans hipertensi adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
penyebarluasan informasi ke penyelenggara program, instansi
dan pihak terkait secara sistematis dan terus menerus
mengenai kondisi hipertensi dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan penyakit tersebut.
• Surveilans hipertensi merupakan salah satu kegiatan pokok
dalam pengendalian hipertensi.
• Surveilans hipertensi meliputi surveilans faktor risiko,
surveilans (registry) penyakit, dan surveilans kematian
11/23/2018 45

Pelaksanaan Surveilans Hipertensi


• Data yang diperoleh berupa :
• Pengumpulan
 Kasus baru PTM di Puskesmas & RS
dan
 Kunjungan kasus PTM di Puskesmas & RS
pencatatan
 Angka kematian karena PTM
data
 Faktor risiko bersama (Utama) PTM
• Pengolahan
dan analisis
data • Data dapat diperoleh melalui :
 Surveilans berbasis laporan rutin
• Umpan Balik
 Survei berkala
dan
desiminasi  Registry
11/23/2018 46

Pelaksanaan Surveilans Hipertensi


• Pengumpulan
dan
pencatatan
1. Grafik dan Tabel
data
Kasus hipertensi menurut umur
• Pengolahan
Kasus hipertensi menurut tempat
dan analisis
Kasus Hipertensi menurut waktu (bln/th)
data
Kasus dan jumlah kematian akibat hipertensi
• Umpan Balik
dan
desiminasi
11/23/2018 47

Analisis data menurut (Orang)

Sumber: Data Surveilans Hipertensi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2017
11/23/2018 48

Analisis data Menurut (Tempat)

Sumber: Data Surveilans Hipertensi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2017
11/23/2018 49

Analisis data Menurut (Waktu)

Sumber: Data Surveilans Hipertensi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2017
11/23/2018 50

Pelaksanaan Surveilans Hipertensi


• Pengumpulan
dan
pencatatan Umpan Balik
data • Berupa ringkasan laporan & permintaan perbaikan data
• Pengolahan • Buletin per tahun
dan analisis • Berupa laporan tahunan dan profil kesehatan, baik tingkat
data kota/kabupaten, provinsi dan profil kesehatan nasional.
• Umpan Balik
dan
desiminasi
11/23/2018 51

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai