Anda di halaman 1dari 40

PERTEMUAN SOSIALISASI

PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

DINAS KESEHATAN KOTA


TASIKMALAYA

08/23/17 1
TUGAS DAN FUNGSI P2TM

Fungsi:

Penyiapan perumusan kebijakan teknis


Penyiapan penyusunan standar, norma, Di bidang:
P.Jantung & PD
pedoman, kriteria dan prosedur P.Kanker,
Pemberian bimbingan teknis, pengembangan DM & PM
P Kronis (PPOK)
kemitraan GAKCE
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan teknis
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat

08/23/17 2
ANALISA SITUASI
Angka kesakitan dan kematian PTM tertentu tinggi
Data & informasi terlampir
Magnitudes Masalah P2TM
Informasi ttg PTM pada stakeholder masih rendah
Surveilance FR & registri utk morbiditi mortaliti
penyakit PTM masih blm optimal
Health provider
Perilaku Masyarakat & Faktor risiko
Lingkungan

08/23/17 3
TUJUAN
PENGENDALIAN PTM

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat


penyakit tidak menular tertentu yang diprioritaskan yaitu:
Penyakit jantung,
Penyakit kanker,
Diabetes melitus dan penyakit metabolik
Penyakit kronis ( PPOK )
Gangguan akibat kecelakaan dan cidera

08/23/17 4
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR
UMUM
Pengendalian PTM dilaksanakan melalui partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat sampai ke tingkat desa.
Dilaksanakan secara multidisiplin, lintas program dan
sektoral.
Kebijakan Pengendalian PTM didasarkan pada 3 strategi
utama, yaitu:
Surveilans
Promosi dan pencegahan
Manajemen Pelayanan Kesehatan

08/23/17 5
Kebijakan (lanj)
SURVEILANS PTM

Tdd: surveilans faktor risiko, registri penyakit dan surveilans kematian.


Sbg info pengambilan keputusan yg cost effective.

PROMOSI & PENCEGAHAN PTM


Melalui pemberdayaan berbagai komponen di masyarakat utk memacu
kemandirian
Penekanan baik pada masyarakat sehat dan yang berisiko, tidak
melupakan masy. yang berpenyakit dan masy. yang menderita
kecacatan dan memerlukan rehabilitasi.

08/23/17 6
Kebijakan (lanj)
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
PTM
Pengelolaan scr profesional upaya preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif
Utk ketersediaan pelayanan kesehatan PTM,
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

08/23/17 7
Ruang Lingkup Subdit Gangguan Akibat
Kecelakaan dan Cidera
Kecelakaan transportasi terdiri dari lalu lintas darat,
laut/sungai dan udara
Kecelakaan Kerja terdiri dari pekerja pabrik, tambang,
konstruksi, kantor dan pelabuhan.
Kecelakaan di Rumah tangga
Kecelakaan olah raga
Kekerasan di rumah tangga
Kekerasan di masyarakat
Kekerasan di komunitas khusus
Keracunan dan bunuh diri
Kecacatan / Disability
08/23/17 8
Ruang Lingkup Subdit Penyakit Kronis dan
Degeneratif lainnya
PPOK
Asma
Osteoporosis
Epilepsi
Rheumatoid Atritis
Osteoatritis
Gagal Ginjal Kronis
SLE
Rhinitis Kronis
Haemophylia
Thalasemia
dll
08/23/17 9
Ruang Lingkup Subdit Kanker

Kanker Serviks
Kanker Payudara
Kanker Hati dan Saluran Empedu
Kanker Paru
Kanker Nasopharing
Leukemia

08/23/17 10
Ruang Lingkup Subdit Diabetes Militus dan
Penyakit Metabolik

Gangguan tiroid berhubungan dengan Defisiensi iodium


Tirotoksikosis (hipertiroidisme)
Hipotiroidisme lain
Penyakit gondok nontoksik lain
Tiroiditis
Gangguan kelenjar tiroid lainnya
Diabetes melitus bergantung insulin
Diabetes melitus tidak bergantung insulin
Diabetes melitus berhubungan malnutrisi
Diabetes melitus YDT lainnya

08/23/17 11
Ruang Lingkup Subdit Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit Jantung Koroner


Cerebrovaskuler diseases
Penyakit Pembuluh Darah

08/23/17 12
ANALISA SITUASI SUMBERDAYA
KESEHATAN P2TM

Disparitas kapasitas & kompetensi tenaga


kesehatan antar daerah/wilayah
Selain itu juga terdapat disparitas kapasitas &
kompetensi sarana pelayanan kesehatan antar
daerah/wilayah, baik RS maupun Puskesmas dan
jajarannya.
Belum adanya unit khusus yg menangani P2TM
Anggaran sebagai pendukung kegiatan belum
optimal
08/23/17 13
STRATEGI PENANGGULANGAN PTM

Manajemen Pelayanan Kesehatan PTM


Meliputi manajemen SDM, teknologi dan sumber
daya lain, serta manajemen kasus PTM.
Diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme
pemberi layanan, efisiensi penggunaan teknologi
canggih, dan mengembangkan lebih lanjut
berbagai program dan standar pelayanan profesi
yang telah ada.

08/23/17 14
SASARAN (1)
Mendukung ketersediaan tenaga terlatih untuk
pelaksanaan program PPTM hingga ketingkat
desa

Mendukung ketersediaan obat esensial dan


peralatan untuk mendukung program PPTM di
seluruh sarana kesehatan hingga ketingkat desa

Terselenggaranya Pembinaan
Teknis,Monitoring dan Evaluasi secara
berjenjang hingga ketingkat desa
08/23/17 15
SASARAN (2)
(DAMPAK PEMBANGUNAN KESEHATAN):

Persentase desa yang telah mendapatkan


penyuluhan faktor risiko PTM : 60 %.
Persentase masyarakat berisiko tinggi PTM yang
mendapat pemeriksaan faktor risiko &
penemuan dini penyakit: 50 %.

08/23/17 16
KEGIATAN POKOK

1. Pencegahan dan penanggulangan faktor


risiko;
2. Penemuan dan tatalaksana penderita;
3. Peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah;
4. Peningkatan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit
08/23/17 17
TERIMA KASIH

08/23/17 18
KEBIJAKAN & STRATEGI
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
TIDAK MENULAR

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

08/23/17 19
Masalah Penyakit Tidak Menular (PTM)

PTM merupakan penyebab Utama kematian di dunia dan di


Indonesia
Prevalensi Faktor Risiko PTM belum diketahui secara pasti
Prevalens dan Insidens PTM di Masyarakat belum tercatat
secara rutin dan lengkap.

Penyelenggaraan Surveilans PTM belum dilaksanakan


secara komprehensif (rutin dan terpadu)

08/23/17 20
MEMBANGUN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR
(GRAND STRATEGY DEPKES KE 3 : Meningkatkan sistem surveilans, mon &
infokes)
TUJUAN Umum:
Tersedianya data, informasi epidemiologi PTM
sebagai dasar manajemen kes
utk pengambilan keputusan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, & evaluasi
program kes & peningkatan kewaspadaan
(skreening) dengan cepat, tepat
secara nasional, prop/kab/kota

08/23/17 21
Tujuan Khusus :
1. Terkumpulnya data kesakitan, kecacatan & kematian
PTM serta faktor risikonya.

2. Terdistribusikannya data kesakitan, kecacatan &


kematian serta data faktor risikonya kpd unit
surveilans Dinkes Kab/Kota, unit surveilans Dinkes
Prop & unit surveilans Ditjen PP&PL / Dit PTM

3. Terlaksananya pengolahan penyajian data PTM


serta analisis epidemiologinya lebih lanjut oleh unit
surveilans Dinkes Kab/Kta, unit surveilans Dinkes
Prop & unit surveilans Ditjen PP&PL / Dit PTM

4. Terdistribusikanya hasil analisis data kesakitan,


kecacatan & kematian serta faktor risiko PTM
kepada program, sektar terkait & masyarakat

08/23/17 22
KEBIJAKAN SURVEILANS PTM
1. Memanfaatkan sistem yg sudah ada, yi: sistem surveilans epid
penyakit menular & tidak menular terpadu /STP (Kepmenkes No.
1479/Menkes/Sk/X/2003)

2. Informasi (variabel) PTM yg belum difasilitasi pd butir 1, maka


dilakukan nambahan formulir khusus untuk puskesmas & RS guna
memperoleh data & informasi yg dibutuhkan

3. Surveilans faktor risiko dilakukan dg survei khusus scr berkala 1 kali


setiap (6 bln, 1 thn, atau 3 thn) dan atau memanfaatkan sistem yg
sudah ada spt SURKESDA, SURESNAS, SKRT, SDKI

4. Pada tahap awal (3 thn) surveilans rutin PTM dilakukan dg metode


sentinel yg berbasis Puskesmas & RS terpilih dan secara bertahap dpt
dikembangkan ke semua Puskesmas & RS.

08/23/17 23
STRATEGI SURVEILANS EPID PTM
1. Memfasilitasi berfungsinya jaringan kerjasama antara institusi
penyeleng surveilans berbagai pihak yg terlibat dlm pengendalian
PTM.

2. Mendorong pelembagaan & pengembangan kapasitas surveilans


PTM ditingkat nasional & daerah, profesi, lembaga swadaya &
swasta.

3. Mengadaptasi metode pendekatan WHO steps utk keperluan


surveilans FR PTM yg terstandarisasi & komparabel yg diintegrasikan
ke dlm Susenas & studi morbiditas Survei Kesehatan Nasional &
Daerah.

4. Menyediakan bimbingan & bantuan teknis pelatihan surveilans


faktor risiko PTM bagi institusi di berbagai tingkat.

5. Mengupayakan standarisasi sistim registri terpadu utk PTM tertentu


di berbagai unit pelayanan menuju sistim registrasi utk populasi di
daerah tertentu.
08/23/17 24
RUANG LINGKUP SURVEILANS PTM

1. SURVEILANS FATOR RISIKO

2. SURVEILANS KASUS
a. Penyakit Jantung & Pembuluh darah
b. Penyakit Kanker
c. Diabetes Melitus & Peny. Metabolik
d. Penyakit kronis & degeneratif ( PPOK )
e. Ggn akibat kecelakaan & cedera

3. REGISTRI PENYAKIT TERTENTU & REGISTRI


KEMATIAN

08/23/17 25
Data dikumpulkan bedasarkan kelompok umur
sbb :
umur 0 28 hari
umur 28 hari < 1 tahun
umur 1 4 tahun
umur 5 14 tahun
15 tahun 24 tahun
25 tahun 44 tahun
45 tahun 64 tahun
> 65 tahun
Data juga dikumpulkan berdasarkan
Jenis kelamin
08/23/17 26
RUMAH SAKIT SENTINEL
- RS tipe A & B, 1 RS yg ditetapkan oleh Dinkes Kab/Kota
- - Mudah dijangkau dari ibukota Kab/Kota
- Jml tenaga cukup
- Pencatatan & pelaporan baik

PUSKESMAS SENTINEL
- Ditetapkan oleh Dinkes Kab/Kota
- Mudah dijangkau dari ibukota Kab/Kota
- Jml tenaga cukup
- Pencatatan&pelaporan baik

08/23/17 27
JEJARING
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PTM

Puslitbang MITRA
Jejaring Surv.Epid
UPT Unit-unit utama Universitas
Depkes DEPKES BPS
Pusdatin BMG
LSM
UPT TNI/POLRI
Dinkes Prop DepDagri
Jejaring Surv.Epid Dephub
Unit-unit kerja Diknas
Dinkes Propinsi Profesi
Sektor Badan POM
Swasta Bilateral
Regional
Global
Jejaring Surv.Epid
UPT Unit-unit kerja Grs Koordinasi
Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab / Kota
08/23/17 28
Grs Struktur
INDIKATOR SURVEILANS
PTM
A. INDIKATOR INPUT
Tenaga, sarana, dana, pedoman juknis

B. INDIKATOR PROSES
Kelengkapan & ketepatan laporan

C. INDIKATOR OUT PUT


- Hasil analisis & rekomendasi
- Jaringan kerja
08/23/17 29
MEKANISME KERJA
SURVEILANS PTM

Program
Data Interpretation
Evaluation

Data Analysis Information Program


Dissemination Implementation

Data Collection Program


Planing

08/23/17 30
10 Kasus Kematian PTM Terbanyak Tahun 2007
RSUD Tasikmalaya

250

200

150

100

50

0
MENINGGA
JML L P %
L

Prdh intracranial 220 77 97 78 35.45

Neoplasma ganas 112 25 87 10 8.93

Stroke 128 125 95 24 18.75

AMI 69 49 79 12 17.39

Peny jantung 174 38 50 25 14.36

DM YTT 94 61 51 11 11.73

Radang SSp 88 33 36 10 11.36

Gagal Jantung 196 72 124 17 8.67

08/23/17 31
KASUS NEOPLASMA DI RS-RS TASIKMALAYA TAHUN 2007
60

50

40

30

20

10

0
payudara serviks mioma uteri lekeumia tumor jinak

jumlah 15 14 26 4 53
laki 0 0 0 1 24
wanita 15 14 26 3 19
meninggal 2 4 2 1 1

08/23/17 32
Jumlah Kasus PTM Terbanyak di RS-RS Th 2007
400

350

300

250

200

150

100

50

0
Prdrh
Gagal Peny.ja DM Radang
KLL intracra PPOK Ginjal AMI
jantung ntung YTT SSP
nial+Str

jumlah 399 348 196 179 174 112 94 88 69

laki 236 174 72 84 77 61 39 38 33

wanita 163 174 124 95 97 51 54 50 36

meninggal 33 102 17 10 25 9 11 10 12

8.27 29.31 8.67 5.58 14.36 8.64 11.7 11.36 17.39


08/23/17 33
prosen
Kasus Neoplasma GanasTerbanyak Tahun 2007
Di RSUD Tasikmalaya

60

50

40

30

20

10

0
Jumlah Laki Wanita meninggal %
Neoplasma Serviks 14 14 4 28.57
Leukemia 4 1 3 1 25
Neoplasma mamae 15 15 2 13.33
Mioma Uteri 26 26 2 7.69
Neoplasma Lainnya 53 24 29 1 1.88

08/23/17 34
Kasus Neoplasma Terbanyak Tahun 2007
Di RSU Tasikmalaya
60

50

40

30

20

10

0
Neo.serviks Lekeumia Neo.Mamae Mioma Ut Neo.jinak lain
jumlah 14 4 15 26 53
laki 0 1 0 0 24
wanita 14 3 15 26 29
meninggal 4 1 2 2 1
prosen 28.57 25 13.33 7.69 1.88
jumlah laki w anita meninggal prosen

08/23/17 35
5Kasus Pokok PTM di RS Kota Tasikmalaya
Tahun 2007
800

700

600

500

400

300

200

100

0
Jantung&K
DM YTT Neoplasma PPOK KLL
V
jumlah 787 304 112 179 399
meninggal 156 38 10 10 14
prosen 19.82 12.5 8.93 5.58 3.51
08/23/17 36
08/23/17 37
Kegiatan Pokok

Pencegahan dan penanggulangan faktor


risiko
1. Penyusunan Pedoman
2. Penyusunan Modul
3. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data
4. Kajian Faktor Risiko Dan Pengembangan Metode
5. Survei Cepat
6. Capacity building Pengendalian FR
7. Pembinaan Teknis Pencegahan dan Penanggulangan
FR PTM.

08/23/17 38
RENCANA KERJA 2009
Pengumpulan data PTM dari Puskesmas
Pengumpulan data PTM dari Rumah Sakit
Pengolahan dan analisa data
Pembinaan Teknis Pencegahan dan
Penanggulangan FR PTM.

08/23/17 39
08/23/17 40

Anda mungkin juga menyukai