Anda di halaman 1dari 2

Isnaini Silva Nurdiana

Ilmu Kesehatan Dasar 1 / D1


S1 Kesehatan Masyarakat
Tugas Materi 3 Bioakustik

1. Bagaimanakah hubungan polusi udara/kebisingan yang dapat mengakibatkan stres pada


manusia dan berakibat pada sistem kerja jantung yang tidak baik bahkan mengakibatkan
terjadinya serangan jantung?
Jawab:
Berbeda dengan jenis polusi lainnya, gangguan kebisingan tidak terlihat, tetapi menjadi
ancaman nyata. Polusi suara secara umum diartikan sebagai paparan rutin terhadap suara
tingkat tinggi yang dapat memiliki efek berbahaya pada manusia ataupun makhluk hidup
lainnya. Menurut (WHO), tingkat suara di bawah 70 dB tidak membahayakan makhluk hidup,
terlepas dari durasi atau konstan paparan. Akan tetapi, paparan yang lebih dari 8 jam dapat
menimbulkan bahaya suara konstan lebih besar dari 85 dB. Suara yang cenderung keras dapat
mengganggu ritme kehidupan sehari-hari. Polusi suara dapat menyebabkan gangguan , seperti
mempengaruhi kesehatan mental seseorang karena polusi suara dan tingkat stres yang tinggi.
Anak-anak lebih berisiko terpapar kebisingan daripada orang dewasa karena tingkat
manajemen stres mereka yang lebih rendah.
Jika seseorang merasa stres atau bahkan tertekan, ada baiknya memperhatikan keadaan
tempat tinggalnya. Karena peneliti di Jerman mengatakan bahwa tinggal di daerah yang tenang
dapat membantu mengurangi stres. Paparan polusi suara, seperti kondisi jalan yang ramai,
diketahui meningkatkan risiko depresi. Probabilitas depresi diperkirakan meningkat hingga 25
persen pada orang yang sering terpapar suara keras. Jika penyakit berlanjut, risiko depresi
berlipat ganda. Orban menambahkan, risiko stres yang dapat berujung pada depresi lebih tinggi
jika dialami oleh orang-orang dari kelompok kurang mampu yang memiliki pendidikan terbatas
dan perokok.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, riset telah dimulai tentang hubungan polusi suara
dengan penyakit jantung atau pembuluh darah. Salah satunya yaitu gagasan dari Thomas
Münzel, MD, dan rekan-rekannya. Studi yang diterbitkan dalam Journal of American College
of Cardiology, menjelaskan bahwa polusi suara dari lalu lintas telah dikaitkan dengan
timbulnya stres oksidatif, disfungsi vascular, dan gangguan metabolisme. Semua kondisi
tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi (hipertensi),
dan diabetes mellitus. Studi ini juga menjelaskan bahwa paparan kebisingan dapat memicu
respon stres di otak yang dapat meningkatkan hormon adrenalin dan kortisol, yang
menyebabkan pembuluh darah menyempit. Jika keadaan ini terjadi terus menerus, maka
tekanan darah akan terus meningkat, sehingga risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung,
stroke, dan tekanan darah tinggi bisa lebih tinggi lagi. Dengan demikian telah ditunjukkan
bahwa polusi suara dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
2. Apakah fungsi dari Ultrasonik Blood Flowmeter dan bagaimana cara kerjanya?

Jawab:

Ultrasonik Blood Flowmeter merupakan alat untuk mengukur tekanan darah dengan
transduser ultrasonik. Ultrasonik Blood Flowmeter Converter terdiri dari bahan piezoelektrik
yang menghasilkan gelombang akustik ketika disuplai dengan daya listrik. Tranduser
Ultrasonik Blood Meter ini hanya menggunakan metode flowmeter efek Doppler.

Prinsip di balik pendeteksian aliran darah pada Ultrasonik Doppler dikenal dengan efek
Doppler, yang ditemukan pertama kali oleh Christian Doppler pada tahun 1842 dan
menyatakan bahwa ketika gelombang ultrasonik berasal dari suatu struktur yang bergerak
(dalam hal ini berupa sel darah khususnya eritrosit), maka frekuensi gelombang pantul berbeda
dengan frekuensi gelombang aslinya. Menurut teori ini, bergerak menuju transduser
meningkatkan frekuensi pantulnya, sementara menjauh dari transduser menurunkan frekuensi
pantulnya. Dari perubahan frekuensi ini, kecepatan dan arah pergerakan aliran darah ke
transduser dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Doppler.

 Efek Doppler bekerja secara singkat sebagai berikut:


 Transduser mengirimkan gelombang ultrasonik pada frekuensi F ke dalam aliran darah.
 Beberapa gelombang yang ditransmisikan dihamburkan dan diterima oleh penerima.
 Gelombang yang diterima mempunyai frekuensi yang tidak sama yaitu F + FD atau F
- FD karena adanya efek Doppler.

fd = perubahan frekuensi (Hz)


f0 = frekuensi sumber (Hz)
u = kecepatan aliran darah (m / s)
c = kecepatan suara (344 m / s)

Ketika gelombang ultrasonik menembus bahan yang mengandung banyak butiran dan
partikel (darah), gelombang ultrasonik dipantulkan dan dihamburkan di antara butiran dan
partikel tersebut. Pengukuran yang tepat dari kecepatan aliran darah sangat tergantung pada
efek Doppler. Efek Doppler terjadi karena gelombang ultrasonik terkena sel darah merah
(eritrosit) dan partikel lain yang mengalir ke pembuluh darah. Baik sinyal pemancar dan
penerima pada pengukur aliran darah tidak bergerak, sedangkan gelombang dipantulkan dari
sel darah merah (eritrosit) atau partikel lain yang bergerak di pembuluh darah. Sel darah merah
(eritrosit) ini bertindak sebagai sumber yang bertindak mentransmisikan sinyal pada frekuensi
yang sedikit menyimpang dari frekuensi aslinya. Perubahan sinyal ini ditentukan oleh efek
Doppler. Kemudian sinyal ini ditangkap oleh penerima.

Anda mungkin juga menyukai