DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat penting dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia dan sebagai sumber daya pembangunan.
Pembangunan di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal (Depkes, 2010).
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat, memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok (Dinkes, 2013). Oleh karena itu puskesmas mempunyai
wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya. Puskesmas tersebar hampir di berbagai daerah biasanya selalu ada di setiap
kecamatan dengan jangkauan operasional daerah yang sesuai.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupaan salah satu faktor penting
dalam menunjang pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian saat ini telah
mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada obat berubah menjadi orientasi pada
pasien dengan berdasarkan pada asas Pharmaceutial Care, yaitu bentuk pelayanan dan
tanggungjawab langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai
tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien (Depkes, 2006).
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya pedoman pelayanan kefarmasian ini adalah sebagai acuan
dalam melaksanakan proses pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
1
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
C. Sasaran
Sasaran dari dibuatnya pedoman pelayanan kefarmasian ini adalah tenaga teknis
kefarmasian dan tenaga lain yang membantu dalam terlaksananya pelayanan
kefarmasian di Puskesmas dan jaringannya.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi 2 (dua)
kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan obat dan bahan
medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
E. Batasan Operasional
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggungjawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (Depkes, 2010). Pelayanan
kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (Sumber daya manusia, sarana
prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan
pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi
obat dan pencatatan/ penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana,
prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan
yang ditetapkan (Depkes, 2010).
2
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Tabel 2.1 Distribusi ketenagaan di pelayanan kefarmasian Puskesmas Rancaekek
DTP Tahun 2017
Jenis tenaga Jumlah
Apoteker 1 Gudang Obat
Tenaga Teknis
2 Kamar Obat
Kefarmasian
Sumber Profil Kesehatan Puskesmas Rancaekek DTP tahun 2017
C. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.2 Jadwal kegiatan
Bulan
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perencaan √
Permintaan √ √ √ √ √ √
Penerimaan √ √ √ √ √ √
Penyimpanan √ √ √ √ √ √
Distribusi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Supervisi dan evaluasi √
Catatan:
3
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
4
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
DENAH RUANG OBAT
14 U
2
11 6 2 2
12 9 7
10
5
3
3
C 8
B 3
A 1
4
13 9
Keterangan:
A. Ruang Penerimaan Resep Dan Penyerahan Obat
1. Meja computer
2. Meja penerimaan Resep dan penyerahan obat
3. Lemari Arsip
B. Ruang Penyiapan Obat
4. Pintu
5. Rak Obat
6. Rak Obat
7. Meja Dispensing
8. Lemari Obat
9. Lemari Obat
C. Gudang Obat
10. Pallet
11. Lemari Obat
5
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di
Puskesmas meliputi sarana yang memiliki fungsi:
1. Ruang Penerimaan Resep
Ruang penerimaan resep meliputi tempat penerimaan resep, 1 (satu) set meja
dan kursi, serta 1 (satu) set komputer. Ruang penerimaan resep ditempatkan
pada bagian paling depan dan mudah terlihat oleh pasien.
2. Ruang Pelayanan Resep dan Peracikan (produksi sediaan secara terbatas)
Ruang pelayanan resep dan peracikan atau produksi sediaan secara terbatas
meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Di ruang peracikan
disediakan peralatan, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat,
bahan pengemas obat, etiket dan lebel obat, buku catatan pelayanan resep,
buku-buku referensi/ standar sesuai kebutuhan, serta alat tulis secukupnya.
Ruang diatur agar mendapatlan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup.
3. Ruang Penyerahan Obat
Ruang penyerahan obat meliputi konten penyerahan obat, buku pencatatan
penyerahan dan pengeluaran obat. Ruang penyerahan obat digabungkan
dengan ruang penerimaan resep.
4. Ruang Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi, temperatur,
kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk dan
keamanan petugas. Selain itu juga menyimpanan yang baik perlu dilengkapi
dengan rak/ lemari obat, pallet, lemari pendingin, lemari penyimpanan khusus
narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan obat khusus, pengukur suhu,
dan kartu suhu.
6
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
5. Kartu Arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan
pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan Pelayanan
Kefaramasian dalam jangka waktu tertentu. Ruang arsip memerlukan ruangan
khusus yang memadai dan aman untuk memelihara dan menyimpan dokumen
dalam rangka untuk menjamin penyimpanan sesuai hukum, aturan,
persyaratan, dan teknik manajemen yang baik.
Istilah ‘ruang’ disini tidak harus diartikan sebagai wujud ‘ruangan’ secara fisik,
namun lebih kepada fungsi yang dilakukan. Bila memungkinkan, setiap fungsi
tersebut disediakan ruangan secara tersendiri. Jika tidak, maka dapat
digabungkan lebih dari 1 (satu) fungsi, namun harus terdapat pemisahan yang
jelas antar fungsi.
7
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB IV
TATA LAKSANAN PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) lingkup kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
B. Metode
Metode pelayanan kefarmasian di Puskesmas menggunakan Cara Pelayanan
Farmasi yang baik atau yang dikenal dengan singkatan CPFD. CPFD adalah proses dari
rangkaian sistem:
Sistem fasilitas atau sarana pelayanan
Sistem penempatan obat termasuk penyimpanan
Sistem pelayanan profesi oleh tenaga teknis kefarmasian
Sistem akses informasi obat
Dengan CPFD sediaan jadi obat tersimpan ditempat tertentu yang menjamin mutu dan
stabilitas produk sesuai dengan standar penyimpanan sediaan obat, tenaga teknis
kefarmasian bisa berkomunikasi dengan pasien dengan baik sehingga pasien
memperoleh informasi penggunaan obat dengan jelas. Dokumen obat dan yang terkait
termasuk data pasien dapat tersimpan dalam satu tempat sehingga bisa diakses dengan
mudah setiap saat diperlukan. Sehingga dengan CPFD:
Pasien terjamin atas kebenaran pelayanan
Harapa kesembuhan yang optimal
Kepuasan pasien
Berkembangnya kepercayaan
8
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
Pengelolaan bahan obat habis pakai merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan serta
pemantauan dan evauasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan dan keterjangkauan obat dan bahan medis habis pakai yang efisien,
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksankan pengendalian mutu
pelayanan.
Langkah-langkah kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan puskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
a. perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
mendekati kebutuhan;
b. meningkatkan penggunaan obat secara rasional, dan;
c. meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas
setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi di Puskesmas.
Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Obat periode sebelumnya,
data mutasi Obat, dan rencana pengembangan. Proses seleksi Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus
9
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
10
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
jumlah obat, bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), ditandatangani
oleh petugas penerima, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas bila tidak
memenuhi syarat, maka petugas penerima dapat mengajukan keberatan.
Masa kadaluarsa minimal dari obat yang diterima disesuaikan dengan periode
pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
4. Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap Obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yan ditetapkan.
Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Bentuk dan jenis sediaan;
b. stabilitas (suhu, chaya, kelembaban);
c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
d. narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.
5. Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan
pengeluaran dan penyerahan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/ satelit farmasi
Puskesmas dan jaringannya.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah
dan waktu yang tepat.
Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
11
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
12
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
a. Bukti bahwa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan;
b. Sumber data untuk pembuatan laporan.
8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
a. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat menjaga kualitas
maupun pemerataan pelayanan;
b. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai, dan;
c. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
13
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan klinis baik untuk
pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Persyaratan administrasi meliputi:
a. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
b. Nama, dan paraf dokter.
c. Tanggal resep.
d. Tuangan/unit asal resep.
Persyaratan farmasetik meliputi:
a. Bentuk dan kekuatan sediaan.
b. Dosis dan jumlah obat
c. Stabilitas dan ketersediaan.
d. Aturan dan cara pengguanaan.
e. Inkompatibilitas (ketidakcampuran Obat).
Persyaratan klinis meliputi:
a. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat.
b. Duplikasi pengobatan.
c. Alergi, interaksi dan efek samping obat.
d. Kontra indikasi.
e. Efek adiktif.
Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat merupakan
kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/ meracik Obat,
memberikan label/ etiket, menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi
yang memadai disertai pendokumentasian.
Tujuan:
a. Pasien memperoleh obat sesuai dengan kebutuhan klinis/ pengobatan.
b. Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi instruksi pengobatan.
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
14
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
15
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
d. Perlengkapan.
3. Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta keluarga pasien.
Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman yang benar
mengenai Obat kepada pasien/ keluarga pasien antara lain tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek
samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan obat.
Kegiatan:
a. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
b. Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka(open-ended question),
misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat, bagaimana cara
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat.
d. Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, megidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Kriteria pasien:
1) Pasien rujukan dokter.
2) Pasien dengan penyakit kronis.
3) Pasien dengan obat yag berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
4) Pasien genriatrik.
5) Pasien pediatrik.
6) Pasien pulasng sesuai dengan kriteria di atas.
b. Sarana dan prsarana:
16
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
1) Ruangan khusus.
2) Kartu pasien/ catatan konseling.
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memilki kemungkinan mendapat
resiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas, lanjut usia,lingkungan
sosial, karakteristik Obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan
keterampilan tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan
perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang
bertujuan tercapainya keberhasilan terapi Obat.
4. Ronde/ Visite Pasien
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan secara
mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
Tujuan:
a. Memeriksa Obat Pasien.
b. Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Onat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
c. Mamantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan penggunaan
obat.
d. Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi kesehatan dalam
terapi pasien.
e. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, pembuatan
dokumentasi dan rekomendasi.
Kegiatan visite mandiri:
a. Untuk Pasien Baru
1) Apoteker memperkenalan diri dan menerangkan tujuan dari kunjungan.
2) Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan jadwal
pemberian Obat.
17
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
18
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
19
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
20
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB V
LOGISTIK
21
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi
obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care).
Sebagai konsekuensi perubahan orentasi tersebut, apoteker/tenaga teknis kefarmasian
sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
Agar mutu pelayanan kefarmasian meningkat dan melindungi pasien dan
masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien
(patient safety), tenaga di puskesmas harus memiliki kompentensi sebagai berikut:
1. Mampu menyediakan dan memberikan pelayanan kefarmasian yang bermutu.
2. Mampu mengambil keputusan secara profesional.
3. Mampu berkomunikasi yang baik dengan pasien maupun profesi kesehatan
lainnya dengan menggunakan bahasa verbal, nonverbal maupun bahasa lokal.
4. Selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur formal maupun informal, sehingga
ilmu dan keterampilan yang dimiliki salalu baru (up to date).
Pada saat memberikan pelayanan informasi informasi obat harus benar, jelas,
mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam
upaya penggunaan obat yang rasional oleh pasien. Sumber informasi obat adalah Buku
Farmakope Indonesia, Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO), Informasi Obat
Nasional Indonesia (IONI), Farmakolohi dan Terapi, serta buku-buku lainnya. Informasi
obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat yang berisi:
Nama dagang obat jadi
Komposisi
Bobot, isi atau jumlah tiap wadah
Dosis pemakaian
Cara pemakaian
22
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
23
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
tersebut adalah umur, gender, etnik, ras, status kehamilan, status nutrisi, status
sistem imun, fungsi ginjal, fungsi hati.
2. Faktor resiko yang terkait penyakit penyakit pasien.
Faktor resiko yang terkait penyakit pasien terdiri dari 3 faktor yaitu: tingkat
keparahan, persepsi pasiennterhadap tingkat keparahan, tingkat cidera yang
ditimbulkan oleh keparahan penyakit.
3. Faktor resiko yang terkait farmakoterapi pasien
Faktor resiko yang berkaitan dengan farmakoterapi pasien meliputi: oksisitas,
profil reaksi obat tidak dikehendaki, rute dan teknik pemberian, persepsi pasien
terhadap toksisitas, rute dan teknik pemberian, dan ketepatan terapi.
24
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan salah satu bagian dari perlindungan bagi tenaga
kerja dan bertujuan untuk mencegah serta mengurangi terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan di dalamnya termasuk:
1. Menjamin para pekerja dan orang lain yang ada di sekitar tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
2. Menjaga agar sumber-sumber produksi digunakan secara aman dan efisien.
3. Menjamin kelancaran proses produksi yang merupakan yang merupakan faktor
penting dalam meningkatkan produktivitasnya.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan.
Tujuan dari keselamatan kerja
1. Memberikan perlindungan kepada pekerja farmasi, pasien dan pengunjung.
2. Mencegah kecelakaan kerja, paparan/ pajanan bahan berbahaya, kebakaran dan
penemaran lingkungan.
3. Mengamankan peralatan kerja, bahan baku dan hasil produksi.
4. Menciptakan cara bekerja yang baik dan benar.
Upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan keselamatan kerja di puskesmas adalah
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan pemeriksaan kesehatan berkala.
Pemeriksaan kesehatan ini berlaku bagi semua pekerja rumah sakit, dilakukan
setidak-tidaknya sekali setahun, bahkan dibeberapa bagian seyogyanya dilakukan
setiap 6 bulan.
2. Pemberian paket penanggulangan anemia.
25
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
26
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
27
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
h. Bahan yang mudah terbakar harus disimpan di tempat terpisah dari tempat
penyimpanan pebekalan farmasi lain, mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan Pemadam Api.
i. Bahan beracun harus disimpan ditempat yang sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak ena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas.
j. Bahan korosif harus disimpan di tempat yang dilengkapi dengan sumber air untuk
mandi dan mencuci.
k. Bahan yang mudah meledak dijauhkan dari bangunan dari bangunan yang
menyimpan oli, gemuk, api yang menyala.
Sesuai dengan perkembangan pelayanan kefarmasian yang didasarkan atas
tunutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan kefarmasian, maka harus
mengedakan perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma
baru (patient oriented) dengan filosofi pharmaceutical care (pelayanan kefarmasian). Hal
ini tentunya sangat menguntungkan pasien dan masyarakat, namun dari segi negatifnya
petugas farmasi juga akan rentan tertular penyakit pasien karena petugas farmasi akan
berhubungan langsung dengan pasien atau masyarakat terutama pada saat memberikan
konseling kepada pasien maupun pada saat visite ke ruangan. Oleh karena itu agar
petugas farmasi tidak mudah tertular penyakit perlu memperhatikan upaya pencegahan
infeksi terutama di rumah sakit.
Upaya pencegahan infeksi di puskesmas terdiri dari penerapan 2 tingkat
kewaspadaan, yaitu kewaspadaan universal dan kewaspadaan khusus.
Kewaspadaan Universal:
Prinsip utama prosedur kewaspadaan universal pelayanan kesehatan adalah menjaga
higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip
tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu:
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang.
2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain.
28
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
29
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
30
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
4. Infeksi kulit yang sangat menular atau yang biasa timbul pada kulit kering,
termasuk:
a. Difetri (kulit)
b. Herpes simpleks (neonatus atau mukoneatus)
c. Impetigo
d. Abses besar, selulitis atau dekubitus
e. Pedikulosis
f. Skabies
g. Stapilococcal furunculosis pada bayi dan anak-anak
h. Stapilococcal scalded skin syndrome
i. Zoster (diseminata atau immunocompromised host)
5. Viral hemorrhagic conjungtivitis
6. Viral hemorrhagic fever (demam lessa atau virus Marburg)
Faktor fisika merupakan salah satu beban tambahan bagi pekerja di puskesmas yang
apabila tidak dilakukan upaya-upaya penanggulangannya dapat menyebabkab penyakit
akibat kerja.
Faktro fisika di puskesmas terdiri dari bising, listrik, panas, getaran radiasi dan cahaya.
Bising siartikan sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara
kuantitatif (peningkatan ambang pengaran) maupun kualitatif (penyempitan
spektrum pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas, frekuensi, durasi dan
pola waktu.
Sumber bising dapat berasal dari ruang cuci piring, mesin cuci pakaian, mesin
pompa air, dan mesin potong rumput.
Pemanfaatan aliran listrik digunakan untuk penerangan dan penggerak peralatan.
Namun jika penggunaanya tanpa didukung pengetahuan listrik yang memadai
dapat menimbulkan kecelakaan terhadap listrik.
Ada dua tingkatan listrik yang berbahya yaitu makroshok dan mikroshok.
31
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
Timbulnya aliran listrik akibat perbedaan potensial antara 2 (dua) kutub yang
bermuatan listrik. Aliran listrik ini dapat berupa arus searah (DC) atau arus bolak
balik (AC).
Secara umum panas disarankan bila suhu udara diatas suhu nyaman, suhu
nyaman di Indonesia berkisar antara 26°C-28°C dengan Relative Humidity
(kelembaban) antara 60-70%. Lingkungan suhu nyaman adalah kombinasi dari
suhu udara, kelembaban, kecepatan, aliran udara dan suhu radiasi. Belerja di
tempat yang panas akan menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan dapat
mengganggu kesehatan. Ditempat kerja yang panas, pekerja akan mengeluh:
- Rasa tidak enak, serba salah
- Mudah marah
- Suhu kulit panas/basah karena berkeringat atau kering karena keringat terus
menguap
- Lelah, mual, sakit kepala urine berkurang
Pencahayaan di puskesmas berkaitan langsung dengan keselamatan pasien dan
tugas farmasi, peningkatan perncermatan, kesehatan yang lebih baik dan suasa
yang nyaman. Pemilihan sistem penerangan/ pencahayaan yang baik, ditentukan
oleh beberapa penerangan umum ruangan, biaya instalasi, biaya pemakaian
energi dan biaya pergantian termasuk pergantian lampu-lampu.
Getaran/vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subyek dengan gerakan osilasi.
Mesin, peralatan atau ditimbulkan oleh subyek yang bergetar dapat memajani pekerja
melalui transmisi/pelajaran, baik getaran yang mengenai seluruh tubuh misalnya waktu
duduk dalam kendaran berjalan atau getaran mesin diesel maupun getaran setempat
yang merambat melalui tangan atau lengan operator alat bergetar
32
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
33
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
dapat dilakukan oleh tenaga kefarmasian yang melakukan proses. Aktivitas monitoring
perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh: monitoring pelayanan resep, monitoring penggunaan Obat, monitoring kinerja
tenaga kefarmasian.
Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh melalui
metode berdasarkan waktu, cara, dan teknik pengambilan data, terdiri atas:
a. Retrospektif:
pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh: survei kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
b. Prospektif:
pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh: waktu pelayanan disesuaikan dengan waktu pelayanan kesehatan di
Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer):
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survei kepuasan terhadap kualitas pelayanan kefarmasian.
b. Tidak Langsung (data sekunder):
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung. Contoh: catatan
penggunaan Obat, rekapitulasi data pengeluaran obat.
Berdasarkan teknik pengumpulan data, evaluasi dapat dibagi menjadi:
a. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh: survei kepuasan pelanggan.
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan
menggunakan cek list atau perekam. Contoh: pengamatan konseling pasien.
34
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
1) Audit Klinis
Audit klinis yaitu kritis sistematis terhadap pelayanan kefarmasian, meliputi
prosedur yang digunakan untuk pelayana, penggunaan sumber daya, hasil
yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan
pengobatan berbasis bukti.
2) Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan kefarmasian oleh seluruh
tenaga kefarmasian terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati,
penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh. Contoh: audit
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan
kefarmasian tanpa dibandingkan dengan standar. Contoh: kajian penggunaan
antibiotik.
35
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPF PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN RANCAEKEK
Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 99 Rancaekek Telp. (022)-7798009
Email : pkmrancaekek_ bandungkab@yahoo.com Kode Pos 40394
BAB IX
PENUTUP
36