Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PADA (PELABUHAN MUNTE)

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pelaksanaan


Kegiatan Praktek Kerja Industri

Disusun Oleh :
NAMA : FALENTINO ALEXANDRO BARAMULI TOMPOH
KELAS : XII
JURUSAN : NKPI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAERAH
SMK N 2 LIKUPANG BARAT
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

Tempat
(PELABUHAN MUNTE)

Minahasa Utara 18 Februari 2022

Guru Pembimbing, Pembimbing DU/DI/Instansi

(Sumario Tompoh) ( )

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Ketua Jurusan

Reinhard Sineri, S.Pd, MM Franklin Refjani Kemenangan, S.Pi


NIP. 19641113 199303 1 006

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Akhir
Sekolah serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan
memahami keadaan lingkungan di luar sekolah saya berharap dengan diselesaikan
laporan ini, saya dapat mengetahui lebih dalam mengenai dunia kerja/industri.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada kedua orang tua atas izinnya, bekal dan
doa yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKL. Serta Bapak/Ibu guru yang dengan
suka rela memberikan ilmu serta dukungan, juga tak lupa kepada pihak UPP
Pelabuhan Munte yang telah menyediakan tempat serta sarana dan prasarana selama
dalam proses pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 18 januari 2022
sampai dengan 18 februari 2022 serta teman-teman semua yang telah menemani hai-
hari saya dalam membuat laporan PKL ini.
Saya berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat menjadikan saya
untuk menjadi lebih maju dan bersungguh-sungguh. Saya juga berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan, Amin.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan ini.
Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat
saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini saya ucapkan banyak Terimakasih.
Minahasa Utara, 18 Februari 2022
              Penulis,

            (FALENTINO.A.B.TOMPOH)

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………...
B. Tujuan ……………………………………………………………………
C. Manfaat …………………………………………………………………..
D. Waktu Pelaksanaan ………………………………………………………

BAB II DESKRIPSI LOKUS


A. Profil Instansi ………………………………………………..………….
B. Struktur Organisasi …………………………….……………………….
C. Visi Misi Organisasi …………………………………………………....

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN


A. Uraian Tugas …………………,,,……………………………………….
B. Persiapan Kerja …………………………………………………………
C. Proses Kerja…………………... ………………………………………..
D. Jurnal Kegiatan…………………………………………………………

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………...
Lampiran-Lampiran ……………………………………………….…..

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu program SMK dan
merupakan kegiatan yang mengutamakan keahlian dan keterampilan pada siswa-
siswi. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri adalah sebagai perwujudan “linkmact”
pada umumnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu sekolah dan di dunia
perusahaan atau instnasi.
PRAKERIN merupakan suatu bentuk penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
keahlian dan kejuruan yang memadukan secara singkat program Pendidikan
disekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja secara
langsung di dunia kerja yang terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian
tertentu. Tujuan utama Pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk
dapat bekerja secara mandiri.
Setiap siswa lulus SMK dituntut mempunyai suatu keahlian dan siap kerja. Oleh
karena itu diadakan suatu pengalaman dalam dunia usaha, sebelum memasuki
dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri, yaitu :
1. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar;
2. Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan kejuruan melalui peran serta
industri dalam meningkatkan keahlian siswa
3. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan
yang sebenarnya di perusahaan;
4. Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan berbagai
masalah atau kesulitan yang ditemuinya

1
5. Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya di dalam
dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dan
masyarakat;
6. Melatih siswa agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa saja
yang mereka kerjakan selama PRAKERIN.
7. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja
yang sesuai dengan tuntunan di dunia kerja
8. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja
9. Memperoleh jalinan kerjasama antara sekoah dengan DU/DI

C. Manfaat
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula dengan
kegiatan praktek kerja industri yang telah selesai dilaksanakan. Adapun manfaat
dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan adalah sebagai
berikut: (tuliskan manfaat yang didapat setelah melaksanakan kegiatan
PRAKERIN, minimal 5 manfaat)
1. ……………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………….
5. ………………………………………………………………….

D. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri yang dilaksanakan di (PELABUHAN MUNTE) dimulai
pada tanggal 18 Januari 2022 s.d 18 Februari 2022 PRAKERIN ini dilaksanakan
kurang lebih selama 1 Bulan.

2
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Profil Instansi(Ceritakan tentang tempat anda melakukan prakerin termasuk


awal berdiri)
Bandung sejarah pertambangan dan energi di Indonesia dimulai dengan kegiatan
pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan seizin
penguasa setempat seperti Raja ataupun Sultan.
Pada tahun 1602 Pemerintahan Belanda membangun VOC, mereka selain menjual
rempah-rempah juga mulai melakukan perdagangan hasil pertambangan, pada
tahun 1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai aspek ilmu kealaman oleh
para ilmuan dari Eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Dienst Van Het Mijnwejen (Mijnwezenn-Dinnas Pertambangan) yang
berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan
pertambangan menjadi ter-arah.
Menjelang tahun 1920, sesuai dengan rencana Pemerintahan Hindia Belanda
menjadikan Bandung sebagai Ibu Kota Hindia Belanda, maka dilakukan persiapan
untuk memindahkan kantorMijnwejen ke Bandung. Department Burgerlijke
Openbare Werken (Departemen Pekerjaan Umum) yang membawahi Mijnwezn
dan menepati gedung Sate. Pada tahun 1922, lembaga Mijnwezen ini berganti
namaDienst van den Mijnbouw.
Pada tahun 1982 Pemerintahan Hindia Belanda mulai membangun gedung
Geologisch Laboratorium yang terltak di jalan Wilhelmina Boulevard untuk kanto
Dienst van den Mijnbouw dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929. Selanjutnya
gedung ini dipergunakan untuk penyelenggaraan sebagian acara Pacific Science
Congress ke IV.Gedung ini sekarang bernama Museum Geologi, yang beralamat
di jalan Diponegoro No. 57 Bandung.
Selama perang dunia ke II, kerap digunakan sebagai tempat pendidikan Assistant
Geologen Cursus (Kursus Asisten Geologi), dengan peserta hanya beberapa orang
saja diantaranya, Raden Soenoe Soemosoesatro dan Arie Federerik Lasut. Dua

3
orang pribumi itulah yang kemudian menjadi pegawai menengah pertama di
kantor Mijnbouw sejak tahun 1941 yang kemudian hari menjadi tokoh perjuangan
dalam membangun kelembagaan tambang dan geologi Nasional.
Pada masa penjajahan Jepang (1942 – 1945) Mijnbouw dengan segala cara dan
dokumennya diambil alih oleh Jepang dan namanya diganti menjadi Chisitsu
Chosasho. Kantor chisitsu chosasho tidak dapat berbuat banyak karena ketiadaan
tenaga ahli dan anggaran.Tenaga ahli Belanda pada awalnya masih dipertahankan
tetapi kemudian diinternir, kecuali mereka yang di perlukan oleh Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengantarkan
perubahan yang sangat besar disegala bidang, termasuk bidang pertambangan.
Setelah disiarkan melalui radio berita tentang proklamasi dapat diterima secara
luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di kantor Chisitsu
Chosasho yang sebagian besar masih muda, menerima berita itu dan mereka
langsung mempersiapkan diri unntuk mengambil langkah yang diperlukan.
Pada tanggal 25 September 1945 keluarlah pengumuman dan Pemerintah Pusat
yang menyatakan bahwa semua pegawai negri adalah pegawai Republik Indonesia
dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia. Dengan
mengacu kepada perintah Pemerintahan pusat itu Komite Nasional Indonesia Kota
Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945 malam
mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan
yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang.
Pada hari Jum’at pukul 11.00 Tanggal 28 September 1945, sekelompok pemuda di
kantor Chisitsu Chosasho pun bertindak, mereka dipelopori oleh Raden Ali
Tirtosoewirjo, A.F Lasut, R. Soenoe Soemosoesastro dan Sjamsoe M. Bahroem
yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang,
dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan Tambang dan
Geologi.
Keesokan harinya di bentuk Dewan Pimpinan Kantor yang terdiri dari tujuh orang,
dan Raden Ali Tirtosoewirjo ditubjuk sebagai pimpinannya.Selang beberapa hari
terjadi pergantian pimpinan, R. Soenoe Soemosoesastro yang semula menjabat

4
sebagai wakil pimpinan.Diangkat menjadi pimpinan dan A. F Lasut sebagai
wakilnya.Beberapa minggu kemudian, terjadi lagi pergantian pimpinan A. F. Lasut
diangkat sebagai kepala Poesat Djawatan dan R. Soenoe Soemosoesastro sebagai
kepala bagian geologi. Sebagai pimpinan A. F. Lasut pada tanggal 20 Oktober
1945 mengeluarkan pengumuman pertama bahwa semua perusahaan
pertambangan ditempatkan dibawah pengawasan Poesat Djawatan Tambang dan
Geologi.
Tiga bulan kemudian, pada tanggal 12 Desember 1945 sebagian kantor Poesat
Djawatan Tambang dan Geologi dipindahkan ke gedung Onderling Belang di Jl.
Braga No. 3 dan No. 8 Bandung. Karena terdesak oleh datangnya pasukan Belanda
bersama pasukan sekutu.Kantor Poesat Djawatan Tambang dan Geologi pun
diduduki oleh pasukan Belanda.
Akibat serangan pasukan Belanda yang semakin gencar, pada tanggal 23 Maret
1946 kegiatan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi pindah dari Bandung ke
Tasikmalaya, kemudian ke Magelang dan Tirtomoyo. Sedangkan yang masih
tinggal di Tasikmalaya, pada tanggal 6 Desember 1946 menyusul mereka yang
lebih dahulu mengungsi keJawa Tengah.Keterbatasan dalam sarana kerja,
memaksa Borobudur, Muntilan Dukum dan Srumbung di kaki Gunung Merapi.
Untuk mempermudahkan hubbungan dan menhimpun kembali para pegawai itu
maka terbitlah Surat Keputusan Menteri Muda Kemakmuran NO.902/T.O/J.O
tanggal 20 November 1947, yang memerintahkan agar kantor Poesat Djawatan
Tambang dan Geologi dan bagian-bagiannya pindah kebeberapa tempat di
Yogyakarta.
Selama perang kemerdekaan Desember 1945 – Desember 1949, Kantor Poesat
Djawatan Tambang dan Geologi dalam pengungsian dan berpindah-pindah, untuk
mengembangakan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi A. F Lasut bersama
dengan R. Soenoe Soemosoesastro membuka sekolah Pertambangan-Geologi
Tinggi (SPGT), Sekollah pertambangan Geologi Menengah (SPGM), dan sekolah
Pertambangan – Geologi Pertama (SPGP).

5
A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerjasama dengan
Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah A.F. Lasut
pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh pasukan Belanda dari Tiger
Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip kearah Kaliurang, dan
kemudian dibunuh didaerah Sekip. Yang sekarang masuk lingkungan kampus
Universitas Gajah Mada.Dan atas jasa-jasanya A.F Lasut kemudian dianugrahi
gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan keputusan Presiden Republik
Indonesia No_012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan ditetapkannya
A.F. Lasut sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka memperkuat landasan
bahwa pengambil alihkan kantor Chisitsu Chosasho pada tanggal 28 September
1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan dan
Energi. Pada tanggal 28 September 1945 juga terjadi pengambil alihan kantor
Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara pakksa oleh para pemuda.
Dalam menetapkan hari jadi Penambangan dan Energi, Menteri ESDM
menerbitkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1319
K/73/MEM/2006 tentang tim penyusunan buku sejarah Pertambangan dan Energi
kemudian diperbarui dengan keputusan No. 0147 K/MEM/200R tanggal 14
Februari 2008.
Setelah tim melakukan kajian disektor Peratambangan dan Energi ditemukan
beberapa hal penting, yaitu : pertama, 28 September 1945, kedua 7 Mei 1949,
ketiga 22 Februari 1952, keempat 14 Oktober 1960, kelima 2 Desember 1967,
keenam 27 Oktober 1945, ketujuh 3 Oktober 1953, kedelapan 5 Oktober 1945,
kesembilan 26 Oktober 1960 (peristiwa pada tanggal tersebut termuat dalam buku
Sejarah Pertambangan dan Energi).
Penetapan hari jadi Pertambangan dan Energi diputuskan dalam rapat pimpinan
(Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1 November 2007 di Badan
Geologi Bandung, diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan II DESDM dipimpin oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Berdasarkan hasil penetapan tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
menyampaikan surat kepada Presiden No.1349/04/ME~LS/2008 tanggal 26

6
Februari 2008 mengusulkan hari jadi Pertambangandan Energi untuk ditetapkan
dalam keputusan presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 2008 tanggal 27
September 2008 ditetapkan hari jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28
September.

B. Struktur Organisasi(Diisi gambar struktur organisasi tempat anda


melakukan prakerin dan jelaskan tugas dan fungsi masing-masing serta garis
koordinasinya)
-
-
-

C. Visi &Misi (Diisi Visi dan misi dari perusahaan/instansi)


-Visi

-Misi

7
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN

A. Uraian Tugas (Diisi tugas-tugas atau kegiatan apa yang dilakukan selama
prakerin serta fungsi dan manfaatnya)
Adapun tugas-tugas yang saya lakukan selama PRAKERIN di (Pelabuhan Munte)
adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan peralatan kantor
Dalam kegiatan ini saya menggunakan computer kantor untuk membuat surat-
surat berupa surat undangan, surat pemberitahuan, dsb.
2. Mencatat surat masuk dan surat keluar
Surat Masuk dan surat keluar harus dicatat agar supaya
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….,
3. Dst ……………

B. Persiapan Kerja (dimulai dengan Langkah awal, apa yang dipersiapkan


sebelum memulai pekerjaan)
Setelah sesampai di tempat prakerin hal-hal umum yang di persiapkan terlebih
dahulu yaitu :
1. Mengisi absen kehadiran
2. Mengikuti apel pagi
3. Mennata meja kerja
4. Menyapu ruang kerja
5. Dst…..
C. Proses Kerja (jelaskan proses kerja yang dilakukan terkait dengan yang
dicanntumkan di URAIAN TUGAS)
Berikut ini proses kerja yang saya lakukan berdasarkan tugas-tugas yang
diberikan;
1. Menggunakan peralatan kantor

8
Saya menggunakan peralatan kantor seperti computer untuk mengetik surat.
Pertama-tama saya meminjam computer yang akan digunakan kepada
pemiliknya, kemudia menyiapkan teks surat yang akan diketik, lalu membuka
program ms. Word dan kemudian mengetik surat berdasarkan teks yang
diberikan. Setelah itu saya mencetak surat tersebut dan menyerahkannya
kepada penanggunjawab.
2. Mencatat surat masuk dan keluar
Untuk mengarsip dokumen dibutuhkan buku surat/buku dokumen. Ketika
mengarsip surat, saya terlebih dahulu mencatat surat masuk tersebut di Buku
Surat Masuk, saya menulis Tanggal surat diterima, pengirim, tujuan surat dan
paraf penerima surat. Setelah itu surat saya berikan kepada yang
bersangkutan.
3. Dst ………..

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
(Menambah ilmu dan wawasan serta pengalaman dalam bidang NKPI terlebih
khusus di bidang perkapalan-perikanan)

B. Saran
(Kedepannya kepada kantor pelabuhan munte agar lebih maju dan berkembang
pesat menjadi pelabuhan ternama di Indonesia, dan kepada Sekolah kedepannya
agar lebih berkembang dan maju untuk generasi muda bangsa terlebih yang ada di
wilayah kepulauan.)

LAMPIRAN

10
Diisi dengan lampiran Absen harian

Foto di tempat pelaksanaan pkl

11

Anda mungkin juga menyukai