Anda di halaman 1dari 141

TUGAS PERANCANGAN

BANGUNAN JALAN
KELAS B

Koordinator Mata Kuliah:


MURNIATI, S.T., M.T.
NIP. 19760111 200501 2 002

Dosen Pengampu:
MURNIATI, S.T., M.T.
NIP. 19760111 200501 2 002

Dr. SUTAN PARASIAN SILITONGA, S.TP., S.T., M.T.


NIP. 19770303 200501 1 004

INA ELVINA, S.T., M.T.


NIP. 19770816 200812 2 001

Oleh:
REXY LUKAS PUNDULY
193010501032

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS
PERANCANGAN BANGUNAN JALAN

Dibuat Oleh :

REXY LUKAS PUNDULY


NIM. 193010501032

Palangka Raya, 2021

Dosen Pembimbing Tugas Dosen Pembimbing Tugas

INA ELVINA, S.T., M.T. Dr. SUTAN P. SILITONGA, S.T.P., S.T., M.T.
NIP.19770816 200812 2 001 NIP.19770303 200501 1 004

Mengetahui:
Koordinator Mata Kuliah
Perancangan Bangunan Jalan

MURNIATI, S.T., M.T.


NIP. 19760111 200501 2 002
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
Kampus UNPAR Tanjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Telepon/Fax (0536) 3226487, (0536)
3226487
Kontak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Email :ft_unpar_kalteng@enginer.com
Kalimantan Tengah

LEMBAR ASISTENSI DAN KONSULTASI TUGAS BESAR


NAMA : REXY LUKAS PUNDULY
NIM : 193010501032
NAMA TUGAS : PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
DOSEN PEMBIMBING : MURNIATI, S.T.,M.T.
No Hari/Tanggal Uraian/Keterangan/Instruksi Paraf

Palangka Raya, ................................ 2021

Dosen Koordinator Mata Kuliah Dosen Pembimbing,

MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T


NIP.19760111 200501 2 002 NIP.19760111 200501 2 002
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
Kampus UNPAR Tanjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Telepon/Fax (0536) 3226487, (0536)
3226487
Kontak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Email :ft_unpar_kalteng@enginer.com
Kalimantan Tengah

LEMBAR ASISTENSI DAN KONSULTASI TUGAS BESAR


NAMA : REXY LUKAS PUNDULY
NIM : 193010501032
NAMA TUGAS : PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
DOSEN PEMBIMBING : INA ELVINA, S.T., M.T.
No Hari/Tanggal Uraian/Keterangan/Instruksi Paraf

Palangka Raya, ................................ 2021

Dosen Koordinator Mata Kuliah Dosen Pembimbing,

MURNIATI, S.T., M.T. INA ELVINA, S.T., M.T.


NIP.19760111 200501 2 002 NIP.19770816 200812 2 001
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
Kampus UNPAR Tanjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Telepon/Fax (0536) 3226487, (0536)
3226487
Kontak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Email :ft_unpar_kalteng@enginer.com
Kalimantan Tengah

LEMBAR ASISTENSI DAN KONSULTASI TUGAS BESAR


NAMA : REXY LUKAS PUNDULY
NIM : 193010501032
NAMA TUGAS : PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUTAN P. SILITONGA, S.T.P., S.T., M.T.
No Hari/Tanggal Uraian/Keterangan/Instruksi Paraf

Palangka Raya, ................................ 2021

Dosen Koordinator Mata Kuliah Dosen Pembimbing,

MURNIATI, S.T., M.T.. Dr. SUTAN P. SILITONGA, S.T.P., S.T., M.T.


NIP.19760111 200501 2 002 NIP.19770303 200501 1 004
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Universitas Palangka Raya
Fakultas Teknik TUGAS PERANCANGAN
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil MATA KULIAH : PERENCANAAN BANGUNAN JALAN
2021

JUDUL :

DIBERIKAN KEPADA : REXY LUKAS PUNDULY NIM : 193010501032


0 #VALUE! #VALUE! #VALUE!

DATA :
1. Peta topografi: Model PETA 1 (terlampir)
2. Titik awal rencana jalan (STA 0+000) terletak pada titik: G titik akhir: M
Dengan tangent dan azimuth 30 ⁰
3. Data volume lalu lintas:
a. Mobil penumpang dan sejenis : 932 kend/hari
b. Bis/truck ringan dan sejenis : 325 kend/hari
c. Bis besar 2 sumbu : 200 kend/hari
d. Truck 2 sumbu : 32 kend/hari
e. Truck semi trailer 3 sumbu : 10 kend/hari
4. Jalan dibuka setelah ….. 1 tahun, dengan pertumbuhan lalulintas selama pelaksanaan
sebesar 2.20%
5. Umur rencana 10 tahun dengan pertumbuhan lalulintas sebesar 4.20% pertahun
6. CBR tanah dasar 3.50%
7. Data curah hujan:
No. Tahun Tinggi Curah Hujan (mm)
1 2011 1350
2 2012 1200
3 2013 970
4 2014 1300
5 2015 1025
6 2016 1000
7 2017 1400
8 2018 1375
9 2019 1255
10 2020 1390
8. Jenis Perkerasan : Lentur Metode : MDP 2017 & Analisa Komponen
9. Bahan Perkerasan : Laston

RINCIAN TUGAS DAN PENILAIAN:


No. Uraian Pekerjaan Batas Akhir pengerjaan Bobot Penilaian
1 Pengambilan Data 14-09-21 0%
2 Penentuan Koordinat Titik, Medan dan Kelas Jalan. 18-09-21 6%
3 Perancangan Alinyemen Horisontal 23-09-21 6%
4 Perancangan Alinyemen Horisontal (Lanjutan) 30-09-21 6%
5 Perancangan Alinyemen Vertikal 07-10-21 6%
6 Perancangan Alinyemen Vertikal Lanjutan) 14-10-21 6%
7 Perancangan Perkerasan Jalan 21-10-21 6%
8 Perancangan Perkerasan Jalan (Lanjutan) 28-10-21 6%
9 Perancangan Drainase Jalan 04-11-21 6%
10 Perencanaan Perlengkapan jalan 11-11-21 6%
11 Gambar Rencana 18-11-21 6%
12 Perhitungan Volume pekerjaan 25-11-21 6%
13 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 02-12-21 6%
14 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (Lanjutan) 09-12-21 6%
15 Daftar Kuantitas dan Harga 16-12-21 6%
16 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) 23-12-21 6%
* Keaktifan Konsultasi/Presensi 10%
TOTAL 100%
CATATAN :
1. Data lain yang diperlukan, dapat diasumsikan sendiri mengacu pada ketentuan teknis yang berlaku.
2. Diketik, kertas 70 mg, ukuran kwarto (A4), dengan margin atas dan kiri 4 cm ; kanan dan bawah 3 cm.
3. Gambar menggunakan autocad diplot pada kertas ukuran A3 dengan format standar gambar jalan.
4. Konsultasi sesuai jadwal kuliah, atau sesuai kesepakatan dengan dosen pembimbing.
5. Final Report dijilid rapi dan dikumpulkan bersama softcopy, akan di responsi (jika diperlukan)

Palangka Raya, 14 September 2021

Koordinator Mata Kuliah,

Murniati, S.T., M.T.


NIP. 197601112005012002
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
kasih karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Perancangan Bangunan
Jalan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Tugas Perancangan Bangunan Jalan


ini masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Karena itu, dengan segala petunjuk, saran dan kritik serta bimbingan akan selalu
penulis harapkan demi terwujudnya kesempurnaan Tugas Besar ini.

Usaha pembuatan Tugas Perancangan Bangunan Jalan ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dan bimbingan serta petunjuk dosen pembimbing, Murniati S.T., M.T. serta
rekan-rekan sesama mahasiswa yang telah banyak membantu dalam pembuatan tugas ini,
baik secara lisan maupun secara tulisan. Secara moral maupun material, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga.

Sebagai akhir kata penulis berharap semoga hasil yang tertuang dalam tugas ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua untuk mencapai tujuan yang kita cita-
citakan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Palangka Raya, 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vi
BAB I PENENTUAN KOORDINAT TITIK, MEDAN DAN KELAS JALAN .......... 1
Maksud Pembuatan Prasarana Jalan ................................................. 1
Persyaratan yang Harus Dipenuhi ...................................................... 1
Klasifikasi Jalan .................................................................................... 2
Keadaan Topografi ............................................................................... 3
Bagian - Bagian Jalan ........................................................................... 3
Perhitungan Lintas Harian Rata-Rata dan Kelas Jalan .................... 4
Menghitung Koordinat Titik ................................................................ 6
Klasifikasi Medan Jalan ....................................................................... 9
Kendaraan Rencana............................................................................ 10
Kecepatan Rencana (VR) .................................................................... 10
BAB II ALINYEMEN HORIZONTAL ........................................................................ 12
2.1 Pengertian Umum ............................................................................... 12
2.2 Tikungan .............................................................................................. 12
2.3 Panjang Bagian Lurus ........................................................................ 13
2.4 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................ 14
2.5 Jarak Pandang Mendahului (Jd) ....................................................... 15
2.6 Menentukan Kelandaian Jalan dan Kelandaian Jalan Maksimum 16
2.7 Menentukan Panjang Jari-Jari Minimum Lengkung Horizontal .. 16
2.8 Menentukan Jenis Tikungan yang Memenuhi Syarat dan
Menghitung Elemen Tikungan .......................................................... 17
2.9 Sistem Penomoran Jalan .................................................................... 22
2.10 Perhitungan Pelebaran Jalan di Tikungan ....................................... 24
2.11 Diagram Superelevasi ......................................................................... 27

ii
BAB III ALINYEMEN VERTIKAL............................................................................. 29
3.1 Pengertian Alinyemen Vertikal.......................................................... 29
3.2 Koordinasi Alinyemen ........................................................................ 29
3.3 Panjang Minimum Lengkung Vertikal ............................................. 30
3.4 Kelandaian Jalan Maksimum ............................................................ 30
3.5 Panjang Kritis...................................................................................... 31
3.6 Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal ......................................... 31
3.7 Perhitungan Galian dan Timbunan................................................... 36
BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN ................................................... 42
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan ................................................ 42
4.2 Menentukan Faktor Ekivalen Beban (Variabel Demage Factor) ... 42
4.3 Menghitung Beban Sumbu Standar Komulatif ESA 5 .................... 44
4.4 Menentukan Struktur Perkerasan..................................................... 47
4.5 Menentukan Struktur Perkerasan Pondasi ...................................... 48
4.6 Menentukan Tebal Lapis Perkerasan Lentur .................................. 48
BAB V ANALISA HIDROLOGI................................................................................... 50
5.1 Menghitung Hujan Rencana .............................................................. 50
5.2 Menghitung Intensitas Hujan Rencana (5 tahun) ............................ 53
5.3 Manfaat Perencanaan Saluran Samping .......................................... 56
5.4 Perhitungan Debit Rencana ............................................................... 56
5.5 Perhitungan Dimensi Saluran ............................................................ 59
BAB VI BANGUNAN PELENGKAP ........................................................................... 62
6.1 Konstruksi Pelengkap Jalan ............................................................... 62
6.2 Konsruksi Pelengkap Jalan ................................................................ 68
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 76
7.1 Kesimpulan. ........................................................................................ 78
7.2 Saran. .................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 79

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Beban Kendaraan Maksimal Berdasarkan Kelas Jalan ............................... 2

Tabel 1.2 Klasifikasi Kelas Jalan Berdasarkan Nilai LHR dalam emp ....................... 2

Tabel 1.3 Klasifikasi Menurut Medan Jalan .................................................................. 3

Tabel 1.4 Koefisien (emp) Berdasarkan Volume Kendaraan Lalu Lintas................... 4

Tabel 1.5 Perhitungan Koordinat, Jarak, Dan Sudut.................................................... 8

Tabel 1.6 Perhitungan Medan Jalan ............................................................................... 9

Tabel 2.1 Panjang Bagian Lurus Maksimum ............................................................... 12

Tabel 2.2 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ........................................................... 13

Tabel 2.3 Jarak Pandang Mendahului (Jd) .................................................................. 14

Tabel 2.4 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan ....................................................... 15

Tabel 2.5 Panjang Jari-Jari Minimum (dibulakan)..................................................... 15

Tabel 2.6 Penomoran Jalan ............................................................................................ 21

Tabel 3.1 Panjang minimum lengkung vertikal (Bina Marga) ................................... 28

Tabel 3.2 Kelandaian maksimum yang diizinkan (Bina Marga) ................................ 28

Tabel 3.3 Panjang kritis yang diizinkan (Bina Marga) ............................................... 29

Tabel 3.4 Elevasi Rencana Tiap Titik. .......................................................................... 32

Tabel 3.5 Data perencanaan Elevasi.............................................................................. 35

Tabel 3.6 Luas Bidang Perkerasan dan Volume Perkerasan Tiap Station ............... 36

Tabel 3.7 Luas Bidang Bahu dan Volume Bahu Tiap Station .................................... 37

Tabel 3.8 Total Volume dan Keterangan Galian atau Timbunan Tiap Station ........ 38

Tabel 4.1. Klasifikasi Kendaraan .................................................................................. 41

Tabel 4.2 Tabel VDF masing-masing jenis kendaraan niaga...................................... 41

Tabel 4.3 Faktor Distribusi Lajur (DL) ........................................................................ 43

Tabel 4.4 Pemilihan Jenis Perkerasaan ........................................................................ 45

Tabel 4.5 Bagan Desain - 2: Desain Fondasi Jalan Minimum..................................... 46

iv
Tabel 4.6 Bagan Desain-3B ............................................................................................ 46

Tabel 5.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Pada Stasiun Setempat ................ 48

Tabel 5.2 Perhitungan N, X̅ Dan S ............................................................................... 49

Tabel 5.3 Nilai Reduce Variate (Yt) .............................................................................. 50

Tabel 5.4 Nilai Tr dan K................................................................................................. 50

Tabel 5.5 Menentukan nilai XTr ................................................................................... 51

Tabel 5.6 Nilai ITr, t, dan K berdasarkan nilai Tr yang berbeda .............................. 53

Tabel 5.7 Perhitungan Nilai Intensitas Hujan Recana Dan Lengkung Jakarta
Berdasarkan Nilai T Yang Berbeda .............................................................................. 53

Tabel 5.8 Perhitungan Qr, Qs, dan h untuk sebelah kiri sungai................................. 57

Tabel 5.9 Perhitungan Qr, Qs, dan h untuk sebelah kanan sungai ............................ 58

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rumaja, Rumija & Ruwasja di lingkungan jalan antar kota.................. 4

Gambar 2.1 Landai Relatif Jalan ................................................................................. 18

Gambar 2.2 Landai Relatif Jalan ................................................................................. 20

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral Simetris .................................................. 22

Gambar 2.4 Diagram Superelevasi Lengkung Horizontal X (S-C-S)........................ 25

Gambar 2.5 Diagram Superelevasi Lengkung Horizontal Y (S-C-S )........................ 26

Gambar 4.7 Struktur Perkerasan Lentur ..................................................................... 47

Gambar 5.1 Dimensi Saluran ......................................................................................... 59

Gambar 6.1 Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Terbuka ......................................... 60

Gambar 6.2 Selokan A.1, A.2, A.3, B, C1 dan C2 ........................................................ 61

Gambar 6.3 Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Tertutup ........................................ 62

Gambar 6.4 Gorong-Gorong Pipa Bertulang ............................................................... 62

Gambar 6.5 Bagian Permukaan Standar Untuk Saluran Tidak Dengan Pemasangan
Dan Saluran Standar Yang Dapat Dimulai .................................................................. 63

Gambar 6.6 Drainase Bawah Permukaan .................................................................... 64

Gambar 6.7 Tembok Penahan ....................................................................................... 65

Gambar 6.8 Patok dan Marka-marka .......................................................................... 66

Gambar 6.9 Rambu Peringatan Suatu Bahaya ............................................................ 68

Gambar 6.10 Rambu Larangan..................................................................................... 69

Gambar 6.11 Petunjuk Arah.......................................................................................... 72

Gambar 6.12 Rel Pengaman Pada Tikungan ............................................................... 75

vi
BAB I
BAB I
PENENTUAN KOORDINAT TITIK, MEDAN DAN KELAS JALAN

1.1 Maksud Pembuatan Prasarana Jalan

Maksud pembuatan jalan dikaitkan dengan kebutuhan suatu daerah


antara lain:
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
b. Memenuhi kebutuhan akan lalu lintas.
Jalan raya sebagai penghubung dan pengembangan wilayah. Maka
lalu lintas yang melewati harus cepat, aman, nyaman dan efisien serta
ekonomis. Oleh karena itu jalan raya memerlukan persyaratan teknis yang
ekonomis menurut fungsi, sifat, serta volume lalu lintas.

1.2 Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Perencanaan geometri jalan dan bagian harus disesuaikan dengan


tuntutan dan sifat-sifat lalu lintas.

a. Keamanan
Perencanaaan trase jalan, tikungan, tanjakan dan turunan dirancang
berdasarkan kecepataan rencana dengan sebaik-baiknya. Perlu dihindari
tikungan yang tajam dan tanjakan yang curam.
b. Kenyamanan
Jalan harus dapat memberikan kenyamanan bagi pemakai artinya jalan
menyajikan rancangan bentuk yang indah sehingga pemakai jalan tidak
merasa jenuh.
c. Ekonomis
Perencanaan biaya diusahakan seminimal mungkin tanpa mengurangi
keamanan dan estetika yang direncanakan. Oleh karena itu, volume
pekerjaan tanah baik penggalian dan penimbunan harus diusahakan
seminimalnya.

1
1.3 Klasifikasi Jalan
Tabel 1.1 Beban Kendaraan Maksimal Berdasarkan Kelas Jalan
Kelas Jalan Beban Kendaraan Maksimal
I 7,00 ton f
II 5,00 ton f
III 3,50 ton f
III A 2,75 ton f
IV 2,00 ton f
V 1,50 ton f
Sumber : UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan

1. Klasifikasi Jalan berdasarkan Fungsi Jalan


a. PKJI 2014
Volume lalu lintas dinyatakan dalam emp (Ekivalen Mobil
Penumpang) rumus :

Vi = Volume Lalu Lintas hari ke – i


LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) yaitu jumlah rata-rata lalu
lintas kendaraan bermotor beroda 4 (empat) atau lebih yang dicatat
selama 24 jam sehari. Untuk menghitung volume digunakan pada
saat sedang sibuk. Untuk perencanaan diambil 15% dari volume
LHR. Volume tiap jalan untuk perencanaan (VOR) adalah VJP =
15% LHR

Tabel 1.2 Klasifikasi Kelas Jalan Berdasarkan Nilai LHR dalam emp
Klasifikasi Fungsi Kelas LHR dalam
emp
Utama I >20.000
Sekunder IIA 6.000-20.000
Sekunder IIB 1.500-8.000
Sekunder IIC <2.000

2
Penghubung -
Sumber : Peraturan Perencanaan Geometric Jalan Raya, 1970

b. Menurut UUD No. 13/1980


1. Jalan arteri: jalan yang melayani angkutan umum dari jarak
jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah kendaraan dibatasi.
2. Jalan kolektor: jalan yang melayani angkutan pengumpul dan
atau pembagian dengan jarak perjalanan sedang dan jumlah
kendaraan yang masuk dibatasi.
3. Jalan lokal: jalan yang melayani angkutan setempat dengan
jarak perjalanan pendek. Kegiatan rendah dari jumlah yang
masuk dibatasi.

1.4 Keadaan Topografi


Dalam efisiensi biaya pembangunan suatu standar perlu disesuaikan
dengan keadaan topografi. Jenis medan dibagi menjadi 3 (tiga) golongan
umum berdasarkan besarnya lereng dengan arah tegak lurus as jalan raya.

Tabel 1.3 Klasifikasi Menurut Medan Jalan


Golongan Medan Kemiringan Medan (%)
Datar (D) <3
Perbukitan (B) 3-25
Pegunungan (G) >25
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Raya. Direktorat
Binamarga. 1997.

1.5 Bagian-Bagian Jalan


 RUMAJA (Ruang Manfaat Jalan) meliputi badan jalan, saluran tepi dan
ambang pengamanan.
 RUMIJA (Ruang Milik Jalan) meliputi RUMIJA dan saluran tanah
tertentu diluar RUMAJA.

3
 RUWASJA (Ruang Peangawasan Jalan) meliputi jalan diluar RUMIJA
dibawah pembinaan jalan.
 Daerah Pengawasan Jalan meliputi RUMIJA dan RUMAJA atau
pengawasan jalan dari road ke road.

 Menghitung koordinat titik penting, jarak antar titik, secara analitis dan
grafis serta dengan sudut tangent.

Sumber: Penjelasan PP 34/2006

Gambar 1.1 Rumaja, Rumija & Ruwasja di lingkungan jalan antar kota

1.6 Perhitungan Lintas Harian Rata-Rata dan Kelas Jalan


Tabel 1.4 Koefisien (emp) Berdasarkan Volume Kendaraan Lalu
Lintas
Volume Lalu Lintas
Kendaraan Koefisien
(Kendaraan/hari) (emp)
Mobil Penumpang 932 1
Bus/Truk Ringan dan 325 2
sejenis
Bus Besar 2 Sumbu 200 2,5
Truk 2 Sumbu 32 3
Truk Semi-trailer 3 Sumbu 10 5

4
Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) tahun LHR :
Mobil Penumpang = 932 x 1 = 932 emp
Bus/truk ringan dan sejenis = 325 x 2 = 650 emp
Bus besar 2 sumbu = 200 x 2,5 = 500 emp
Truk 2 sumbu = 32 x 3 = 96 emp
Truk semi trailer 3 sumbu = 10 x 5 = 50 emp +
∑ = 2228 emp
Jalan dibuka setelah 1 tahun, perkembangan lalu lintas selama pelaksanaan
2,20% per tahun :
FP = (1 + i)tahun
= (1 + 2,20%)1
= (1+ 0,022)1
= 1,022 emp

LHR =FP x LHR tahun


= 1,021 x 2228
= 2277,016 emp

Umur rencana 10 tahun perkembangan lalu lintas 4,20 % per tahun:

FP = (1 + i)tahun
= (1 + 4,20%)10
= (1+ 0,042)10
= 1,509 emp
LHR =FP x LHR tahun
= 1,509 x 2228
= 3361,959
LHR Total = 2277,016 + 3361,959
= 5638,975

Jadi, jalan tersebut diklasifikasikan dalam kelas jalan Sekunder IIB.

5
1.7. Menghitung Koodinat titik

130
°
53°
77
°
Z

47
°
Y
30°

M
G

1. Titik G
X = (100000)-(1,56 x 19,230769) = 9970,00 m
Y = (100000)-(20,74 x 19,230769) = 9601,15 m
2. Titik Y
X = (100000)-(3,64 x 19,230769) = 10070,00 m
Y = (100000)-(11,74 x 19,230769) = 9774,23 m
3. Titik Z
X = (100000)-(21,36 x 19,230769) = 10410,77 m
Y = (100000)-(7,59 x 19,230769) = 9854,04 m
4. Titik M
X = (100000)-(35,9 x 19,230769) = 10690,38 m
Y = (100000)-(19,62 x 19,230769) = 9622,69 m

1.7.1 Menghitung Jarak


A. Jarak Analitis
Jarak ditiitik G ke titik Y

𝐺 − 𝑌 = √(𝑋𝐺 − 𝑋𝑌 )2 + (𝑌𝐺 − 𝑌𝑌 )2

𝐺 − 𝑌 = √(9970,00 − 10070,00 )2 + (9601,15 − 9774,23 )2


𝐺 − 𝑌 = 199,8890 𝑚

6
Jarak ditiitik Y ke titik Z
𝑌 − 𝑍 = √(𝑋𝑌 − 𝑋𝑧 )2 + (𝑌𝑌 − 𝑌𝑧 )2

𝑌 − 𝑍 = √(10070,00 − 10410,77)2 + (9774,23 − 9854,04 )2


𝑌 − 𝑍 = 349,9899 𝑚
Jarak ditiitik Z ke titik M

𝑍 − 𝑀 = √(𝑋𝑧 − 𝑋𝑀 )2 + (𝑌𝑧 − 𝑌𝑀 )2

𝑍 − 𝑀 = √(10410,77 − 10690,38 )2 + (9854,04 − 9622,69)2


𝑍 − 𝑀 = 362,9129 𝑚

B. Jarak secara Grafis


Jarak dari titik G ke Y pada gambar dengan penggaris = 10,4 cm
𝐺 − 𝑌 = 10,4 × 192308 = 200 𝑚
Jarak dari titik Y ke Z pada gambar dengan penggaris = 18,2 cm
𝑌 − 𝑍 = 18,2 × 192308 = 350 𝑚
Jarak dari titik Z ke M pada gambar dengan penggaris = 18,87 cm
𝑍 − 𝑀 = 18,87 × 192308 = 362,8846 𝑚

1.7.1 Menghitung Sudut Tangen

- Azimuth G-Y
(𝑋 −𝑋 )
𝛼𝐺 − 𝑌 = 𝑡𝑎𝑛−1 (𝑌𝐺 −𝑌 𝑌)
𝐺 𝑌

(9970,00 − 10070,00)
= 𝑡𝑎𝑛−1
(9601,15 − 9774,23)
= 30°1′ 6,12"
- Azimuth Z-M
(𝑋 −𝑋 )
𝛼𝑍 − 𝑀 = 𝑡𝑎𝑛−1 (𝑌𝑍−𝑌 𝑀)
𝑍 𝑀

(10410,77 − 10690,38 )
= 𝑡𝑎𝑛−1 + 180°
( 9854,04 − 9622,69)
= 129°36′ 12.35"

7
- Azimuth Y-Z
(𝑋𝑌 − 𝑋𝑍 )
𝛼𝑌 − 𝑍 = 𝑡𝑎𝑛−1
(𝑌𝑌 − 𝑌𝑍 )
(10070,00 − 10410,77 )
= 𝑡𝑎𝑛−1
( 9774,23 − 9854,04)
= 76°49′ 8.28"

𝛥𝑌 = (𝛼𝑌 − 𝑍) − (𝛼𝐺 − 𝑌 )
= 76°49′ 8.28" − 30°1′ 6,12"
= 46°33′ 7,08"

𝛥𝑍 = (𝛼𝑍 − 𝑀) − (𝛼𝑌 − 𝑍 )
= 129°36′ 12.35" − 76°49′ 8.28"
= 52°86′ 29,55"

Tabel 1.5 Perhitungan Koordinat, Jarak, Dan Sudut

TITIK KOORDINAT JARAK (cm) SUDUT


X Y Analitis Grafis
G 9970,00 9601,15
199,8890 200,000
Y 10070,00 9774,23 46°33′ 7,08"
349,9899 350,000
Z 10410,77 9854,04 52°86′ 29,55"
362,9129 362,8846
M 10690,38 9622,69
∑ 912,7919 912,8846

8
1.8 Klasifikasi Medan Jalan
Perbedaan Titik Jarak
Tinggi Antar Titik
Titik Stationing Elevasi
d (m)

G Sta 0+000 91.72


0.13 50 0.2600
G1 Sta 0+050 91.85
0.05 50 0.1000
G2 Sta 0+100 91.80
0.02 50 0.0400
G3 Sta 0+150 91.78
0.18 50 0.3600
Y Sta 0+200 91.60
0.30 50 0.6000
Y1 Sta 0+250 91.30
0.15 50 0.3000
Y2 Sta 0+300 91.15
0.38 50 0.7600
Y3 Sta 0+350 90.77
0.39 50 0.7800
Y4 Sta 0+400 90.38
0.68 50 1.3600
Y5 Sta 0+450 89.70
0.83 50 1.6600
Y6 Sta 0+500 88.87
0.77 50 1.5400
Z Sta 0+550 88.10
0.30 50 0.6000
Z1 Sta 0+600 88.40
0.60 50 1.2000
Z2 Sta 0+650 87.80
0.52 50 1.0400
Z3 Sta 0+700 87.28
0.49 50 0.9800
Z4 Sta 0+750 86.79
0.47 50 0.9400
Z5 Sta 0+800 87.26
0.24 50 0.4800
Z6 Sta 0+850 87.50
0.03 50 0.0600
Z7 Sta 0+900 87.53
0.18 13 1.3846
M Sta 0+913 87.71
∑ 14.4446

∆ℎ
× 100%
Kemiringan melintang rata − rata = 𝑑
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘
14,4446
= = 0,76 %
19

9
Diperoleh nilai kemiringan rata-rata 0,76 %, maka medan jalur
tersebut adalah datar (<3%). Standar perencanaan geometrik jalan raya arteri
kelas Sekunder IIB dengan klasifikasi medan jalan adalah datar.

Lalu lintas rata-rata : 1.500 – 8.000 emp

Kecepatan Rencana : 80 km/jam

Lebar daerah penguasaan minimum : 30 m

Lebar Perkerasan : 2 x 3,50 m

Lebar Bahu :3m

Lereng melintang perkerasan : 2%

Lereng melintang bahu jalan : 6%

Jari-jari lengkung minimum : 210 m

Miring Tikungan Maksimum : 10 %

Jenis lapisan permukaan jalan :

1.9 Kendaraan Rencana


1. Kendaraan Rencana adalah kendaraan yang dimensi dan radius
putarnya dipakai sebagai acuan dalam perencanaan geometrik.

2. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori :


a. Kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang;
b. Kendaraan sedang, diwakili oleh truck as tandem atau oleh bus
besar 2 as;
c. Kendaraan besar, diwakili oleh truk semi trailer.

10
1.10 Kecepatan Rencana (VR)
a. VR untuk Kecepatan Rencana (VR), pada suatu ruas jalan adalah
kecepatan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang
memungkinkan kendaraan-kendaraan bergerak dengan aman dan
nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas yang lengang, dan
pengaruh hambatan samping jalan yang tidak berarti.
b. VR untuk masing-masing fungsi jalan dapat ditetapkan dari Tabel II.6
(Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Bina Marga).
c. Untuk kondisi medan yang sulit, VR suatu segmen jalan dapat
diturunkan dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20
km/jam.

11
BAB II
BAB II
ALINYEMEN HORIZONTAL

2.1 Pengertian Umum


2.1.1 Definisi
Alinyemen horizontal adalah garis proyek sumbu jalan pada bidang
peta yang dikenal dengan trase jalan. Trase jalan terdiri dari garis
lengkung dan garis lurus.
2.1.2 Tujuan
Menyelaraskan dengan keadaan topografi setempat, sehingga
didapat nilai keamanan, kenyamanan dan ekonomi yang baik.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Perencanaan
Alinyemen
a. Kecepatan rencana (VR)
b. Jari-jari tikungan (R)
c. Kemiringan melintang muka perkerasan (E)
d. Koefisien gesek antara ban dan muka perkerasan (F)

2.2 Tikungan
a. Jenis-Jenis Tikungan
Bentuk bagian lengkung dapat berupa :
1. FullCircle (C – C)
Bentuk ini dipakai untuk tikungan yang berjari-jari besar, sudut
tangen yang relatif kecil dengan kecepatan rata-rata relatif tinggi.

2. Spiral – Circle – Spiral (S – C – S)


Bentuk ini dipakai apabila Lc ≥ 20 meter dan bentuk fullcircle tidak
memungkinkan untuk digunakan ( Sukirman dalam Dasar-dasar
Perencanaan Geometrik Jalan, 1999 ). Ada 2 (dua) pokok dalam
lengkung ini, yaitu bagian-bagian spiral dan bagian circle. Fungsi

12
utama dari lengkung ini adalah untuk mengadakan perubahan
kemiringan melintang (e) dari kemiringan normal (en) menjadi
emaks sesuai dengan gaya sentrifugal yang terjadi.

3. Spiral – Spiral (S – S)
Bentuk ini dipakai dengan syarat besarnya lengkung lingkaran
dalam memperhitungkan kurang dari Lc minimum yang
dibutuhkan oleh kendaraan untuk melintasi tikungan dengan aman
Lc minimum = 20 m ( Sukirman dalam Dasar-dasar Perencanaan
Geometrik Jalan, 1999).

b. Superelevasi
Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang
berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada
saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan VR. Nilai superelevasi
maksimum ditetapkan 10%.

2.3 Panjang Bagian Lurus


Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakai jalan, ditinjau
dari segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang
harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai VR).Panjang
bagian lurus maksimum dapat ditetapkan berdasarkan tabel berikut :
Tabel 2.1 Panjang Bagian Lurus Maksimum
Panjang Bagian Lurus Maksimum
Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri 3000 2500 2000
Kolektor 2000 1750 1500
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat
Binamarga. 1997.Tabel II.15

13
2.4 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum
Jarak pandang henti (Jh) adalah jarak minimum yang diperlukan oleh
setiap pengemudi untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu
melihat adanya halangan di depan. Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa
tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm diukur
dari permukaan jalan.
Jh dalam satuan meter dapat dihitung dengan rumus :
VR 2
VR (3,6 )
Jh = T+
3,6 2gf
Dimana :
VR = kecepatan rencana (km/jam)
T = waktu tanggap ditetapkan 2,5 detik
g = percepatan gravitasi 9,81 m/s2
f = koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal = 0,35-0,55
80 2
80 (3,6)
Jh = 2,5 +
3,6 2 x 9,81 x 0,35
493,827
Jh = 55,556 +
6,867
Jh = 127,469

Jh yang sesuai dengan VR ditetapkan dari tabel berikut :


Tabel 2.2 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum
VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Jh Minimum 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber (m)
: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat
Binamarga. 1997.Tabel II.10
Dari tabel diatas maka didapat jarak pandang henti minimum (Jh) nya adalah
120 m.

14
2.5 Jarak Pandang Mendahului (Jd)
Jarak pandang mendahului (Jd) adalah jarak yang memungkinkan suatu
kendaraan mendahului kendaraan lain di depannya dengan aman sampai
kendaraan tersebut kembali ke lajur semula. Jd diukur berdasarkan asumsi
bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan adalah
105 cm.
Jd dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
Dimana :
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)
d2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali
ke lajur semula (m)
d3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang
datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai
(m)
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah
berlawanan, yang besarnya diambil sama dengan 213d2 (m)

Jd yang sesuai dengan VR ditetapkan dari tabel berikut :


Tabel 2.3 Jarak Pandang Mendahului (Jd)
VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat
Binamarga. 1997.Tabel II.11
Dengan VR = 80 km/jam didapat untuk jarak pandang mendahului ialah 550
m.

15
2.6 Menentukan Kelandaian Jalan dan Kelandaian Jalan Maksimum

Tabel 2.4 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan


VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian 3 3 4 5 8 9 10 10
Maksimum (%)
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat Binamarga.
1997.Tabel II.10
Dengan VR = 80 km/jam didapat untuk kelandaian jalan maksimum ialah
5%.

2.7 Menentukan Panjang Jari-Jari Minimum Lengkung Horizontal

Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut :

VR 2
Rmin =
127 (emaks + f)

Dimana :
Rmin = jari-jari tikungan minimum (m)
VR = kecepatan rencana (km/jam)
emaks = superelevasi maksimum (%)
f = koefisien gesek untuk perkerasan aspal = 0,14-0,24

Tabel 2.5 Panjang Jari-Jari Minimum (dibulakan)


VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Rmin (m) 600 370 210 110 80 50 30 15
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat Binamarga.
1997.Tabel II.16
Dengan VR = 80 km/jam didapat untuk panjang jari-jari minimum ialah 210
m.

16
2.8 Menentukan Jenis Tikungan yang Memenuhi Syarat dan Menghitung
Elemen Tikungan
A. Tikungan Y
Didapatkan data-data sebagai berikut :
VR = 80km/jam
RC = 239 m

Dari tabel 4.7. Silvia Sukirman (Metoda Bina Marga) dengan Rc = 239 m
diperoleh e : 0,098 dan Ls-70m.
 Mencari sudut-sudut tikungan dan panjang tikungan
Ls x 90 70 x 90
θs = = = 8,395 o = 8° 23' 42"
π x Rc π x 239

θc = ∆ - 2 θs = 46° 20' 13.49" – 2 (8° 23' 42") = 29° 32' 49.49"


θc x 2 π x Rc
Lc =
360

29° 32' 49.49" x 2 π x 239


=
360

= 123,188 m > 20 m (S – C – S)
Karena yang digunakan adalah lengkung peralihan, maka posisi lintasan
tikungan bergeser dari bagian jalan yang lurus ke arah sebelah dalam
sebesar p. Nilai p (m) dihitung berdasarkan rumus berikut:

Ls 2 702
p= -Rc(1-cos θs )= -239 (1-cos 8° 23' 42") = 0,856 m
6 Rc 6 x 239

Nilai p > 0,25 m maka lengkung peralihan diperlukan sehingga tipe


tikungan bukan Full Circle (F – C). Jadi jenis tikungan yang digunakan
adalah Spiral – Circle – Spiral (S – C – S).

17
Perhitungan elemen-elemen pada tikungan :
 Ltotal = Lc + 2Ls
= 123,188 + (2 x 70)
= 263,188 m
(Dilihat dari rumus buku Silvia Sukirman hal.130)
Rumus Derajat: θs = 8,395 o
 p = p* x Ls ; (p* diperoleh dari tabel 4.10 buku Silvia Sukirman
hal.129 hasil interpolasi didapat p* = 0,012347012)
= 0,012347012 x 70
= 0,864 m
 k = k* x Ls ; (k* diperoleh dari tabel 4.10 buku Silvia Sukirman
hal.129 hasil interpolasi didapat k* = 0,499639783)
= 0,499639783 x 70
= 34,975 m
 Es = (Rc + p) sec ½ ∆ - Rc
= (239 + 0,864) sec ½ 46° 20' 13.49"-239
= 21,905 m
 Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
= (239 + 0,864) tan ½ 46° 20' 13.49"+ 34,975
= 137,625 m
Data lengkung untuk lengkung spiral – circle – spiral tersebut di atas
adalah

VR = 80 km/jam LTotal = 263,188 m en = 2%


∆ = 46° 20' 13.49" e = 9,8%
θs = 8° 23' 42" Ls = 70 m
Rc = 239 m Lc = 123,188 m
Es = 21,905 m p = 0,864 m
Ts= = 137,625 m k = 34,975 m

18
(en + em )(Lebar lajur)
Landai relatif jalan =
Ls

(0,02+0,098)(3,50)
=
70

= 0,006

= 0,6%

+9,8 %

-2 % -2 %

3,5 m 3,5 m

Gambar 2.1 Landai Relatif Jalan

B. Tikungan Z
Didapatkan data-data sebagai berikut :
VR = 80km/jam
RC = 239 m

Dari tabel 4.7. Silvia Sukirman (Metoda Bina Marga) dengan Rc = 239 m
diperoleh e : 0,098 dan Ls-70m.
 Mencari sudut-sudut tikungan dan panjang tikungan
Ls x 90 70 x 90
θs = = = 8,395 o = 8° 23' 42"
π x Rc π x 239

θc = ∆ - 2 θs = 52° 86' 29.55" – 2 (8° 23' 42") = 36° 39' 5.54"


θc x 2 π x Rc
Lc =
360

36° 39' 5.54" x 2 π x 239


=
360

= 152,808 m > 20 m (S – C – S)

19
Karena yang digunakan adalah lengkung peralihan, maka posisi lintasan
tikungan bergeser dari bagian jalan yang lurus ke arah sebelah dalam
sebesar p. Nilai p (m) dihitung berdasarkan rumus berikut:

L2 702
p = 6 Rs -Rc(1-cos θs )= 6 x 239 -239 (1-cos 8° 23' 42") = 0,856 m
c

Nilai p > 0,25 m maka lengkung peralihan diperlukan sehingga tipe


tikungan bukan Full Circle (F – C). Jadi jenis tikungan yang digunakan
adalah Spiral – Circle – Spiral (S – C – S).

Perhitungan elemen-elemen pada tikungan :


 Ltotal = Lc + 2Ls
= 152,808 + (2 x 70)
= 292,808 m
Rumus Derajat: θs = 8,395 o
 p = p* x Ls ; (p* diperoleh dari tabel 4.10 buku Silvia Sukirman
hal.129 hasil interpolasi didapat p* = 0,012347012)
= 0,012347012 x 70
= 0,864 m
 k = k* x Ls ; (k* diperoleh dari tabel 4.10 buku Silvia Sukirman
hal.129 hasil interpolasi didapat k* = 0,499639783)
= 0,499639783 x 70
= 34,975 m

 Es = (Rc + p) sec ½ ∆ - Rc
= (239 + 0,864) sec ½ 52° 86' 29.55"-239
= 29,542 m
 Ts = (Rc + p) tan ½ ∆ + k
= (239 + 0,864) tan ½ 52° 86' 29.55"+ 34,975
= 155,723 m

20
Data lengkung untuk lengkung spiral – circle – spiral tersebut di atas
adalah

VR = 80 km/jam LTotal = 292,808 m en = 2%


∆ = 52° 86' 29.55" e = 9,8%
θs = 8° 23' 42" Ls = 70 m
Rc = 239 m Lc = 152,808 m
Es = 29,542 m p = 0,864 m
Ts= = 155,723 m k = 34,975 m

(en + em )(Lebar lajur)


Landai relatif jalan =
Ls

(0,02+0,098)(3,50)
=
70

= 0,006

= 0,6%

+9,8 %

-2 % -2 %

3,5 m 3,5 m

Gambar 2.2 Landai Relatif Jalan

21
2.9 Sistem Penomoran Jalan
STA G = 0 + 000 (awal proyek)
STA Y = STA G + dGY
= (0 + 000) + 200 = 200 m
STA Ts1 = STA Y − Ts
= 200 - 137,625 = 62,375 m
STA Sc1 = Sta Ts + Ls
= 62,375 + 70 = 132,375 m
STA Cs1 = Sta Sc + Lc
= 132,375 + 123,188 = 255,563 m
STA ST 1 = Sta Cs + Ls
= 255,563 + 70 = 325,563 m
STA Z = STA Y + dYZ
= (0 + 200) + 350 = 550 m
STA Ts2 = STA Z − Ts
= 550 - 155.723 = 394,277 m
STA Sc2 = Sta Ts2 + Ls
= 394,277 + 70 = 464,277 m
STA Cs2 = Sta Sc2 + Lc
= 464,277 + 152,808 = 617,085 m
STA ST 2 = Sta Cs2 + Ls
= 617,085 + 70 = 687,085 m
STA M = Sta ST2 – Ts + dZM
= 687,085 - 155,723 + 362,8846
= 894,2466 m

Jadi, penampang jalan rencana STA G ke STA M yaitu : 894,2466 m

22
Tabel 2.7 Penomoran Jalan
TITIK STATIONING
STA G 0 + 000
STA Y 0 + 200
STA Ts1 0 + 62,375
STA Sc1 0 + 132.375
STA Cs1 0 + 255,563
STA ST1 0 + 325,563
STA Z 0 + 550
STA Ts2 0 + 394,277
STA Sc2 0 + 464,277
STA Cs2 0 + 617,085
STA ST2 0 + 687,085
STA M 0 + 894,2446

Sumber: Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan.Silvia Sukirman.1999.


Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral Simetris

23
2.10 Perhitungan Pelebaran Jalan di Tikungan
A. Tikungan Y
Diambil truk sebagai kendaraan standar :
- Jarak gandar (L) = 6,5 m
- Panjang tonjolan depan (A) = 1,5 m
- Kebebasan samping tikungan (C) = 1,5 m
- Lebar kendaraan (M) = 2,5 m
- Jumlah lajur (n) =2
- Kecepatan rencana (VR) = 80 km/jam
- Radius tikungan N rencana (R) = 239 m
- Lebar perkerasan di penampang normal (Wn) = 7 m

a. Jarak lintasan keluar sampai terdalam kendaraan(µ)

µ = M + R - √R2 - L2

= 2,5 + 239 – √2392 - 6,52

= 2,5884 m
b. Lebar tambahan akibat tonjolan depan (Fa)

Fa = √R2 + A (2 x L+A) - R

= √2392 + 1,5 (2 x 6,5+1,2) - 239

= 0,0446 m
c. Lebar tambahan akibat kesukaran dalam mengemudi
0,015VR
Z=
√R
0,015 x 80
=
√239
= 0,0776 m
d. Lebar perkerasan yang perlu
Wc = n (µ + C) + (n – 1) Fa + Z
= 2 (2,5884 + 1,5) + (2 – 1) 0,0446 + 0,0776
= 8,299 m

24
e. Pelebaran

Pelebaran = Wc - Wn
= 8,299 – 7
= 1,299 m
Jadi, dari hasil perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa
ditikungan memerlukan pelebaran sebesar 1,299 m.

B. Tikungan Z
Diambil truk sebagai kendaraan standar :
- Jarak gandar (L) = 6,5 m
- Panjang tonjolan depan (A) = 1,5 m
- Kebebasan samping tikungan (C) = 1,5 m
- Lebar kendaraan (M) = 2,5 m
- Jumlah lajur (n) =2
- Kecepatan rencana (VR) = 80 km/jam
- Radius tikungan N rencana (R) = 239 m
- Lebar perkerasan di penampang normal (Wn) = 7 m

a. Jarak lintasan keluar sampai terdalam kendaraan(µ)

µ = M + R - √R2 - L2

= 2,5 + 239 – √2392 - 6,52

= 2,5884 m

b. Lebar tambahan akibat tonjolan depan (Fa)

Fa = √R2 + A (2 x L+A) - R

= √2392 + 1,5 (2 x 6,5+1,2) - 239

= 0,0446 m

25
c. Lebar tambahan akibat kesukaran dalam mengemudi
0,015VR
Z=
√R
0,015 x 80
=
√239
= 0,0776 m
d. Lebar perkerasan yang perlu
Wc = n (µ + C) + (n – 1) Fa + Z
= 2 (2,5884 + 1,5) + (2 – 1) 0,0446 + 0,0776
= 8,299 m
e. Pelebaran

Pelebaran = Wc - Wn
= 8,299 – 7
= 1,299 m
Jadi, dari hasil perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa
ditikungan memerlukan pelebaran sebesar 1,299 m.

26
2.11 Diagram Superelevasi
A. Tikungan Y

S-C-S
TIKUNGAN Y
TS1 SC1 CS1 ST1

1 1 1 1 1 1
2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m

e= -9,8%
Tepi Dalam

Sumbu Jalan

en= -2% en= -2%

Tepi Luar
e= -9,8%
Ls=70 m 123,19 Ls=70 m

-2% -2% -2% -2%

-2% 0% -2% 0%

+2% +2%
-2% +9,8% -2%

+9,8% +9,8% +9,8%


-9,8% -9,8%

27
B. Tikungan Z

S-C-S
TIKUNGAN Z

TS2 SC2 CS2 ST2

1 1 1 1 1 1
2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m

e= -9,8%
Tepi Dalam

Sumbu Jalan

en= -2% en= -2%

Tepi Luar
e= -9,8%
Ls=70 m 152,81 Ls=70 m

-2% -2% -2% -2%

-2% 0% -2% 0%

+2% +2%
-2% +9,8% -2%

+9,8% +9,8% +9,8%


-9,8% -9,8%

28
BAB III
BAB III
ALINYEMEN VERTIKAL

3.1 Pengertian Alinyemen Vertikal


Alinyemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang
permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah
atau melalui tepi dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan
median. Perencanaan alinyemen vertikal dipengaruhi oleh besarnya biaya
pembangunan yang tersedia. Alinyemen vertikal yang mengikuti muka
tanah asli akan mengurangi pekerjaan tanah, tetapi mungkin saja akan
mengakibatkan jalan itu terlalu banyak mempunyai tikungan. Tentu saja ini
belum sesuai dengan persyaratan yang diberikan sehubungan dengan fungsi
jalannya. Muka jalan sebaiknya diletakkan sedikit diatas muka tanah asli
sehingga memudahkan dalam pembuatan drainase jalannya, terutama di
daerah yang datar. Pada daerah yang seringkali dilanda banjir sebaiknya
penampang memanjang jalan diletakkan di atas elevasi muka banjir.

3.2 Koordinasi Alinyemen


Alinyemen vertikal, alinyemen horizontal dan potongan melintang
jalan adalah elemen-elemen jalan sebagai keluaran perencanaan harus
dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan sesuatu bentuk jalan
yang baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan
kendaraannya dengan aman dan nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen
jalan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan atau petunjuk kepada
pengemudi akan bentuk jalan yang akan dilalui didepannya sehingga
pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.
Koordinasi alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Alinyemen horizontal sebaiknya berhimpit dengan alinyemen vertikal,
dan secara ideal alinyemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi
alinyemen vertikal

29
b. Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau
pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan
c. Lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan
panjang harus dihindarkan
d. Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal harus
dihindarkan; dan
e. Tikungan yang tajam diantara 2 bagian jalan yang lurus dan panjang
harus dihindarkan

3.3 Panjang Minimum Lengkung Vertikal


Tabel 3.1 Panjang minimum lengkung vertikal (Bina Marga)
Perbedaan Kelandaian
Kecepatan Rencana Panjang Lengkung
Memanjang
(km/jam) (m)
(%)
< 40 1 20 – 30
40 – 60 0,6 40 – 80
> 60 0,4 80 – 150
Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat
Binamarga. 1997. Tabel II.24

Pada panjang minimal lengkung berdasarkan tabel di atas, maka untuk


kecepatan rencana 80 km/jam panjang lengkung diambil adalah 80 – 150
m.

3.4 Kelandaian Jalan Maksimum


Tabel 3.2 Kelandaian maksimum yang diizinkan (Bina Marga)
VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40
Kelandaian 3 3 4 5 6 9 10
maksimum (%)
Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat Binamarga. 1997.
Tabel II.21

Pada kelandaian jalan maksimum berdasarkan tabel diatas, kecepatan


rencana 80 km/jam didapat kelandainnya 5%.

30
3.5 Panjang Kritis
Tabel 3.3 Panjang kritis yang diizinkan (Bina Marga)
Kecepatan pada
Kelandaian (%)
awal tanjakan
(km/jam) 4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 800
Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Direktorat Binamarga. 1997.
Tabel II.2

3.6 Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal


Untuk menentukan panjang lengkung vertikal (Lv) pada alinyemen
vertikal, maka harus dibuat terlebih dahulu rencana elevasi proyeknya
(terlampir).
Berdasarkan hasil plot elevasi pada gambar rencana elevasi proyek,
didapatkan elevasi muka rencana tiap stasion sebagai berikut :

91,60- 91,72
g G-Y = × 100% = -0.06% (-)
200
88,10- 91,60
g Y-Z = × 100% = -1% (-)
350
87,71- 88,10
g Z-M = × 100% = -0,11% (-)
363

Keterangan: gG-Y = kemiringan rata - rata dari Sta.0+000 ke Sta.0+200, turun (-)
gY-Z = Kemiringan rata- rata dari Sta.0+200 ke Sta. 0+550, turun (-)
gZ-M = Kemiringan rata- rata dari Sta.0+550 ke Sta. 0+913, turun (-)

AY = gG-Y – gY-Z AZ = gY-Z – gZ-M


= -0,06 – (-1) = -1 – (-0,11)
= 0,94 % (cekung) = -0,89 % (cekung)

31
3.6.1 Perhitungan Menurut Jarak Pandang Henti (Jh)
Dari tabel 2.2, diketahui jarak pandang henti untuk VR = 80
km/jam adalah 120 m.
 Tikungan Y
 Jh < L
A . Jh 2 0,94 . 1202
L= = = 33,92m
399 399
120 m > 33,92 m (TIDAK MEMENUHI)
 Jh > L
399 399
L = 2Jh - A = 2.120 - 0,94 = -184,47 m

120 m > -184,47 m. (MEMENUHI)

 Tikungan Z
 Jh < L
A . Jh 2 -0,89 . 1202
L= = = -32,21m
399 399
120 m > -32,21 m (TIDAK MEMENUHI)
 Jh > L
399 399
L = 2Jh - A = 2.120 - −0.89 = 687,03 m

120 m < 687,03 m. (TIDAK MEMENUHI)

3.6.2 Perhitungan Menurut Jarak Pandang Mendahului (Jd)


Dari tabel 2.3, diketahui jarak pandang mendahului untuk VR =
80 km/jam adalah 550 m.
 Tikungan Y
 Jd < L
A . Jd 2 0,94 . 5502
L= = = 338,51 m
840 840
550 m > 338,51 m. ( TIDAK MEMENUHI)

32
 Jd > L
840 840
L = 2Jd - A = 2.550 - 0,94 = 206,38 m

550 m > 206,38 m. (MEMENUHI)


 Tikungan Z
 Jd < L
A . Jd 2 -0,89 . 5502
L= = = -321,43 m
840 840
550 m > -321,43 m. ( TIDAK MEMENUHI)
 Jd > L
840 840
L = 2Jd - A = 2.550 - −0,89 = 2041,11 m

550 m < 2041,11m. ( TIDAK MEMENUHI)

3.6.3 Perhitungan Elevasi Rencana Tiap STA


*Menghitung Elevasi Rencana G1
Data:
 Kelandaian yang direncanakan = -0,06% (Penurunan)
 Elevasi awal stasiun G = 91,72 m
 Elevasi rencana stasiun G = 91,72 m
 Elevasi awal G1 = 91,85 m
 Jarak stasiun G-G1 = 50 m
Perhitungan :

Elevasi rencana G1  Elevasi rencana G - (Kelandaian rencana  jarak)


 91,72 - (0,06%  50)
 91,69 m
(Perhitungan elevasi rencana titik G2-M selanjutnya ditabelkan pada Tabel 3.4)

33
Tabel 3.4 Elevasi Rencana Tiap Titik.

Beda Tinggi Kelandaian


Elevasi Tanah Elevasi Rencana Jarak Antar STA Jarak Langsung
Stationing Rencanan Rencana Keterangan
Asli (m) (m) (m) (m)
(m) (m)
Sta 0+000 91.72 91.72
50 50 -0.03 Penurunan
Sta 0+050 91.85 91.69
50 100 -0.03 Penurunan
-0.06
Sta 0+100 91.80 91.66
50 150 -0.03 Penurunan
Sta 0+150 91.78 91.63
50 200 -0.50 Penurunan
Sta 0+200 91.60 91.13
50 250 -0.50 Penurunan
Sta 0+250 91.30 90.63
50 300 -0.50 Penurunan
Sta 0+300 91.15 90.13
50 350 -0.50 Penurunan
Sta 0+350 90.77 89.63
50 400 -0.50 -1 Penurunan
Sta 0+400 90.38 89.13
50 450 -0.50 Penurunan
Sta 0+450 89.70 88.63
50 500 -0.50 Penurunan
Sta 0+500 88.87 88.13
50 550 -0.50 Penurunan
Sta 0+550 88.10 87.63
50 600 -0.05 Penurunan
Sta 0+600 88.40 87.58
50 650 -0.05 Penurunan
Sta 0+650 87.80 87.52
50 700 -0.05 Penurunan
Sta 0+700 87.28 87.47
50 750 -0.05 Penurunan
Sta 0+750 86.79 87.42
-0.11
50 800 -0.05 Penurunan
Sta 0+800 87.26 87.36
50 850 -0.05 Penurunan
Sta 0+850 87.50 87.31
50 900 -0.05 Penurunan
Sta 0+900 87.53 87.25
13 913 -0.01 Penurunan
Sta 0+913 87.71 87.24

34
Diagram Alinyemen Vertikal

35
3.7 Perhitungan Galian Dan Timbunan

Perhitungan galian dan timbunan ini langsung menggunakan daerah


galian dan timbunan pada alinemen vertikal. Dimana luas daerah timbunan
dan galian tersebut setara grafis sesuai gambar (potongan melintang).
Adapun luas daerah galian dan timbunan itu sendiri dihitung secara
grafis perpotongan melintang (titik/stasioning), dengan menggunakan
metode atau cara luasan daerah segitiga, empat persegi, trapesium yang
sebelumnya tiap-tiap gambar potongan melintang tersebut telah dibagi –
bagi dengan beberapa luasan / untuk segmen untuk daerah galian dan
timbunan.
Setelah luasan untuk semua daerah galian dan timbunan setiap titik-titik
tersebut sudah diperoleh, maka didapat total volume galian dan timbunan
yang kita cari dengan mengalikan tiap-tiap luas galian dan timbunan masing
-masing titik dengan jarak antar titik dan dibagi dua.
Perlu diperhatikan dalam penentuan volume pekerjaan tanah (galian
dan timbunan), daerah / volume galian harus lebih besar / banyak daripada
volume timbunan. Sehingga pada pelaksanaan dilapangan dapat menekan
biaya dan hal tersebut dapat dilaksanakan.
Perhitungan ini langsung menggunakan galian atau timbunan pada
profil memanjang (alinyemen vertikal) yaitu dengan membagi daerah galian
atau timbunan dengan beberapa bagian.
Rumus :
Jarak antar titik = stasioning akhir – stasioning awal.
luas galian 1 + luas timbunan 2
Volume galian = x jarak
2
luas galian 1 + luas timbunan 2
Volume timbunan = x jarak
2

36
3.7.1 Data Perencanaan Elevasi Proyek
Tabel 3.6 Data perencanaan Elevasi

Elevasi ELEVASI LEBAR ELEVASI BAHU


Elevasi Rencana
Stationing Tanah PERKERASAN JALAN
(m)
Asli (m) KIRI KANAN KIRI KANAN
Sta 0+000 91.72 91.72 91.65 91.65 91.54 91.54
Sta 0+050 91.85 91.69 91.62 91.62 91.51 91.51
Sta 0+100 91.80 91.66 91.59 91.59 91.48 91.48
Sta 0+150 91.78 91.63 91.56 91.56 91.45 91.45
Sta 0+200 91.60 91.13 91.06 91.06 90.95 90.95
Sta 0+250 91.30 90.63 90.56 90.56 90.45 90.45
Sta 0+300 91.15 90.13 90.06 90.06 89.95 89.95
Sta 0+350 90.77 89.63 89.56 89.56 89.45 89.45
Sta 0+400 90.38 89.13 89.06 89.06 88.95 88.95
Sta 0+450 89.70 88.63 88.56 88.56 88.45 88.45
Sta 0+500 88.60 88.13 88.06 88.06 87.95 87.95
Sta 0+550 88.10 87.63 87.56 87.56 87.45 87.45
Sta 0+600 88.40 87.58 87.51 87.51 87.40 87.40
Sta 0+650 87.80 87.52 87.45 87.45 87.34 87.34
Sta 0+700 87.28 87.47 87.40 87.40 87.29 87.29
Sta 0+750 86.79 87.42 87.35 87.35 87.24 87.24
Sta 0+800 87.26 87.36 87.29 87.29 87.18 87.18
Sta 0+850 87.50 87.31 87.24 87.24 87.13 87.13
Sta 0+900 87.53 87.25 87.18 87.18 87.07 87.07
Sta 0+913 87.71 87.24 87.17 87.17 87.06 87.06

Elevasi Lebar Perkerasan :


- Lebar Perkerasan : 2x 3,50 m
- Kemiringan Lereng : 2%
- Lebar Bahu :3m
- Lereng melintang bahu :6%

37
Tabel 3.7 Luas Bidang Perkerasan dan Volume Perkerasan Tiap Station
luas bidang volume
Stationing perkerasan (m2) perkerasan (m3)
Kiri Kanan Kiri Kanan
Sta 0+000 0.122 0.122
20.125 20.125
Sta 0+050 0.682 0.682
32.375 32.375
Sta 0+100 0.612 0.612
31.500 31.500
Sta 0+150 0.648 0.648
60.375 60.375
Sta 0+200 1.767 1.767
105.875 105.875
Sta 0+250 2.467 2.467
154.000 154.000
Sta 0+300 3.693 3.693
195.125 195.125
Sta 0+350 4.112 4.112
215.250 215.250
Sta 0+400 4.497 4.497
209.125 209.125
Sta 0+450 3.868 3.868
140.875 140.875
Sta 0+500 1.767 1.767
88.375 88.375
Sta 0+550 1.767 1.767
119.000 119.000
Sta 0+600 2.993 2.993
102.375 102.375
Sta 0+650 1.102 1.102
14.000 14.000
Sta 0+700 -0.543 -0.543
-65.625 -65.625
Sta 0+750 -2.083 -2.083
-57.750 -57.750
Sta 0+800 -0.227 -0.227
14.000 14.000
Sta 0+850 0.787 0.787
47.250 47.250
Sta 0+900 1.102 1.102
71.750 71.750
Sta 0+913 1.767 1.767

38
Tabel 3.8 Luas Bidang Bahu dan Volume Bahu Tiap Station
luas bidang
volume bahu (m3)
Stationing bahu (m2)
Kiri Kanan Kiri Kanan
Sta 0+000 0.270 0.270
25.500 25.500
Sta 0+050 0.750 0.750
36.000 36.000
Sta 0+100 0.690 0.690
35.250 35.250
Sta 0+150 0.720 0.720
60.000 60.000
Sta 0+200 1.680 1.680
99.000 99.000
Sta 0+250 2.280 2.280
140.250 140.250
Sta 0+300 3.330 3.330
175.500 175.500
Sta 0+350 3.690 3.690
192.750 192.750
Sta 0+400 4.020 4.020
187.500 187.500
Sta 0+450 3.480 3.480
129.000 129.000
Sta 0+500 1.680 1.680
84.000 84.000
Sta 0+550 1.680 1.680
110.250 110.250
Sta 0+600 2.730 2.730
96.000 96.000
Sta 0+650 1.110 1.110
20.250 20.250
Sta 0+700 -0.300 -0.300
-48.000 -48.000
Sta 0+750 -1.620 -1.620
-41.250 -41.250
Sta 0+800 -0.030 -0.030
20.250 20.250
Sta 0+850 0.840 0.840
48.750 48.750
Sta 0+900 1.110 1.110
69.750 69.750
Sta 0+913 1.680 1.680

39
Tabel 3.9 Total Volume dan Keterangan Galian atau Timbunan Tiap Station
Total
Stationing volume Ket
(m3)
Sta 0+000
91.250 Galian
Sta 0+050
136.750 Galian
Sta 0+100
133.500 Galian
Sta 0+150
240.750 Galian
Sta 0+200
409.750 Galian
Sta 0+250
588.500 Galian
Sta 0+300
741.250 Galian
Sta 0+350
816.000 Galian
Sta 0+400
793.250 Galian
Sta 0+450
539.750 Galian
Sta 0+500
344.750 Galian
Sta 0+550
458.500 Galian
Sta 0+600
396.750 Galian
Sta 0+650
68.500 Galian
Sta 0+700
-227.250 Timbunan
Sta 0+750
-198.000 Timbunan
Sta 0+800
68.500 Galian
Sta 0+850
192.000 Galian
Sta 0+900
283.000 Galian
Sta 0+913

40
Persamaan Perhitungan table 3,7 s/d 3.9

 Luas Bidang Perkerasan Kiri


( Ev.Asli−Ev.Rencana)+(Ev. Rencana−Ev.Lebar Perkerasan Jalan Kiri)
x Lebar Perkerasan
2

 Luas Bidang Perkerasan Kanan

( Ev.Asli−Ev.Rencana)+(Ev. Rencana−Ev.Lebar Perkerasan Jalan Kanan)


x Lebar Perkerasan
2

 Luas Bahu Jalan Kiri


( Ev.Asli−Ev.Rencana)+(Ev. Rencana−Ev. Bahu Jalan Kiri)
x Lebar Bahu
2

 Luas Bahu Jalan Kanan


( Ev.Asli−Ev.Rencana)+(Ev. Rencana−Ev. Bahu Jalan Kanan)
x Lebar Bahu
2

Dimana :
Lebar Perkerasan = 3,5 m tiap lajur
Lebar Bahu Jalan = 3 m tiap lajur
 Volume Perkerasan Jalan Kiri
( Luas B Perkerasan Jalan Kanan STA Awal + Luas B. Perkerasan Jalan Kanan STA akhir)
x Jarak Antar Stationing
2
 Volume Perkerasan Jalan Kanan
( Luas B Perkerasan Jalan Kanan STA Awal + Luas B. Perkerasan Jalan Kanan STA akhir)
x Jarak Antar Stationing
2
 Volume Bahu Jalan Kiri
( Luas Bahu Jalan Kiri STA Awal + Luas Bahu Jalan Kiri STA akhir)
x Jarak Antar Stationing
2
 Volume Bahu Jalan Kanan
( Luas Bahu Jalan Kanan STA Awal + Luas Bahu Jalan Kanan STA akhir)
x Jarak Antar Stationin
2

41
BAB IV
BAB IV

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan


Tebal perkerasan suatu jalan ditentukan oleh data lalu lintas yang ada
pada suatu jalan yang akan direncanakan dan dipengaruhi pula oleh umur
rencana.
Berikut data perencanaan jalan rencana, meliputi:
 Kelas jalan : II B
 Klasifikasi jalan : Datar
 Lebar perkerasan : 2 x 3,50 m
 Jalur :2
 Data Lalu Lintas Tahun awal 2019 :
- Mobil penumpang dan sejenisnya = 932 kendaraan / hari
- Bus / truck ringan dan sejenisnya = 325 kendaraan / hari
- Bus besar 2 sumbu = 200 kendaraan / hari
- Truck 2 sumbu = 32 kendaraan / hari
- Truck semi – trailer 3 sumbu = 10 kendaraan / hari +
LHR pada 2019 adalah = 1499 kendaraan/hari
 Jalan dibuka setelah 1 tahun.
 Umur rencana (UR) = 10 tahun
 Perkembangan lalu lintas = 4,2 %
 Pertumbuhahn Lalu lintas selama pelaksanaan = 2,2 %
 CBR tanah dasar = 3,5 %

4.2 Menentukan Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Demage Factor)


Dalam desain perkerasan, beban lalu lintas dikonversi ke beban
standar (ESA) dengan menggunakan Faktor Ekivalen Beban (Vehicle
Damage Factor). Analisis struktur perkerasan dilakukan berdasarkan
jumlah kumulatif ESA pada lajur rencana sepanjang umur rencana.

42
a. Klasifikasi jenis kendaraan

Tabel 4.1. Klasifikasi Kendaraan

Jenis kendaraan Klasifikasi Lama


Mobil penumpang & sejenis 2,3,4
Bus/Truk ringan & Sejenis 5A
Bus besar 2 Sumbu 5B
Truck 2 Sumbu 6B
Truck semi trailer 3 Sumbu 7A2

b. Nilai VDF5 beban actual dan Beban normal

Tabel 4.2 Tabel VDF masing-masing jenis kendaraan niaga.

Dari table diatas diperoleh untuk nilai VDF5 yaitu:

Beban Aktual

 Mobil penumpang dan sejenisnya (2,3,4) =0

 Bus / truck ringan dan sejenisnya (5A) =0

 Bus besar 2 sumbu (5B) = 1,0

 Truck 2 sumbu (6B) = 8,5

 Truck semi – trailer 3 sumbu (7A2) = 17,7

43
Beban Normal

 Mobil penumpang dan sejenisnya (2,3,4) =0

 Bus / truck ringan dan sejenisnya (5A) =0

 Bus besar 2 sumbu (5B) = 1,0

 Truck 2 sumbu (6B) = 4,7

 Truck semi – trailer 3 sumbu (7A2) = 5,4

4.3 Meghitung Beban Sumbu Standar Kumulatif ESA 5

a. Faktor Pertumbuhan Lalu lintas


Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung dengan faktor
pertumbuhan kumulatif (Cumulative Growth Factor):

(1 + 0,01𝑖)𝑈𝑟 − 1
𝑅=
0,01𝑖

Dimana:

R = faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif

i = laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (%)

Ur = umur rencana (tahun)

Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas R(2020-2022) dan R(2022-2030)


dihitung dari formula diatas dengan pertumbuhan lalu lintas selama Umur
Rencana 4,10% diperoleh:

(1+0,01𝑖)𝑈𝑟 −1 (1+0,01×4,20%)2 −1
 𝑅 2020 − 2022 = = = 2,00
0,01𝑖 0,01×4,20%

(1+0,01𝑖)𝑈𝑟 −1 (1+0,01×4,20%)8 −1
 𝑅 2022 − 2030 = = = 8,01
0,01𝑖 0,01×4,20%

44
b. Menentukan nilai Faktor DD dan DL

 Faktor Distribusi Lajur (DL)


Faktor distribusi lajur digunakan untuk menyesuaikan beban kumulatif
(ESA) pada jalandengan dua lajur atau lebih dalam satu arah. Pada jalan yang
demikian, walaupun sebagianbesar kendaraan niaga akan menggunakan lajur
luar, sebagian lainnya akan menggunakanlajur-lajur dalam. Faktor distribusi
jalan yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 pada redrensi Manual perkerasan Jalan
tahun 2017.

Tabel 4.3 Faktor Distribusi Lajur (DL)

Pada table diatas diperoleh DL dengan tipe jalan 2/2 UD adalah 80%.

 Faktor Distribusi Lajur (DD)


Untuk jalan dua arah, faktor distribusi arah (DD) umumnya diambil
50% kecuali pada lokasi-lokasi yang jumlah kendaraan niaga cenderung
lebih tinggi pada satu arah tertentu.

c. Menentukan Sumbu Standar Kumulatif


Beban sumbu standar kumulatif atau Cumulative Equivalent Single
Axle Load (CESAL) merupakan jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas
desain pada lajur desain selama umur rencana, yang ditentukan sebagai
berikut:

𝐸𝑆𝐴𝑇𝐻−1 = (Σ𝐿𝐻𝑅𝐽𝐾 × VDFJK) × 365 × 𝐷𝐷 × 𝐷𝐿 × 𝑅

45
Dimana:
 ESATH-1 = kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen (equivalent
standard axle) pada tahun pertama.
 LHRJK = lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan
kendaraan per hari).
 VDFJK = Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) tiap
jenis kendaraan niaga Tabel 4.4. dan Tabel 4.5.
 DD = Faktor distribusi arah.
 DL = Faktor distribusi lajur (Tabel 4.2).
 CESAL = Kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur
rencana.
 R = Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif

Kumulatif Beban (ESA5) untuk umur rencana 10 tahun (2020-2030)


dengan VDF berdasarkan table 4.2 dengan angka pertumbuhan lalu lintas
selama pelaksanaan sebesar 2.1% dan pertumbuhan lalu lintas selama umur
rencana 4,1%. Maka dapat dihitung ESA 5 nya sebagai berikut:

Lintas Harian Rata-


Jenis LHR LHR VDF 5 VDF 5 ESA 5 ESA 5
Jenis Kendaraan rata
Kendaraan 2020 2022 Faktual Normal ('20-'22) ('22-'30)
(2 Arah)
Mobil penumpang & sejenis 2,3,4 932 953 995 0 0 0 0
Bus/Truk ringan & Sejenis 5A 325 332 347 0 0 0 0
Bus besar 2 Sumbu 5B 200 204 213 1 1 59697 249726
Truck 2 Sumbu 6B 32 33 34 8.5 4.7 81188 187794
Truck semi trailer 3 Sumbu 7A2 10 10 11 17.7 5.4 52832 67426
Jumlah ESA 5 193718 504946
ESA 5 698664

 𝐿𝐻𝑅 2020 = 𝐿𝐻𝑅 𝐴𝑤𝑎𝑙 × (1 + 2,2%)1


 𝐿𝐻𝑅 2022 = 𝐿𝐻𝑅 𝐴𝑤𝑎𝑙 × (1 + 2,2%)3
 𝑉𝐷𝐹5 Faktual & 𝑉𝐷𝐹5 Normal diperoleh dari table 4.2
 𝐸𝑆𝐴5(′20−′ 22) = 𝐿𝐻𝑅 2020 × 𝑉𝐷𝐹5 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 × 0,5 × 0,8 × R(2020 − 2022)
 𝐸𝑆𝐴5(′22−′ 30) = 𝐿𝐻𝑅 2020 × 𝑉𝐷𝐹5 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 × 0,5 × 0,8 × R(2022 − 2030)
Pada perhitungan di atas diperoleh nilai ESA 5 sebesar 698664.

46
4.4 Menentukan Struktur Perkerasaan
Pemilihan jenis perkerasan akan bervariasi berdasarkan volume lalu
lintas, umur rencana,dan kondisi fondasi jalan. Batasan pada Tabel 3.1
tidak mutlak, perencana harus mempertimbangkan biaya terendah selama
umur rencana, keterbatasan dan kepraktisan pelaksanaan. Pemilihan
alternatif desain berdasarkan manual ini harus didasarkan pada discounted
lifecycle cost terendah.
Tabel 4.4 Pemilihan Jenis Perkerasaan

Untuk nilai Esa dalam 20 tahun sebesar 0,698 juta, digunakan Bagan desain
3A yaitu struktur perkersan AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir
dengan tingkat kesulitan diangka 1 dan 2.

47
4.5 Menentukan Struktur Perkerasaan Pondasi

Tabel 4.5 Bagan Desain - 2: Desain Fondasi Jalan Minimum

Untuk nilai CBR 3,5 % dengan ESA5 0,698 juta di lakukan interpolasi maka
didapatkan jelas kekuatan jalan SG3,5 dengan tebal minimum yang
diperlukann adalah 125 mm.

4.6 Menentukan Tebal Lapis Perkerasan Lentur

Tabel 4.6 Bagan Desain-3B

48
Untuk lalu lintas pada ESA5 sebesar 0,698 juta digunakan alternatif desain
perkerasaan lentur dengan Bagan Desain-3B karna FFF1 atau FFF2 harus
lebih diutamakan dari pada solusi FF1 dan FF2 (Bagan Desain -3A) atau
dalam situasi HRS berpotensi mengalami rutting.

Pada table Bagan Desain-3B dengan ESA5 sebesar 0,698 juta digunakan
Struktur Perkerasan FFF1 dengan tebal lapisan sebagai berikut:

Lapisan Tebal (mm)


AC WC 40
AC BC 60
AC BASE 0
LPA KELAS A 400

Maka dari perhitungan diatas diperoleh susunan Struktur Perkerasan


Lentur sebagai berikut:
40 mm

AC WC
60 mm

AC BC
400 mm

LPA KELAS A
125 mm

Perbaikan
Tanah Dasar

Gambar 4.1 Struktur Perkerasan Lentur

49
BAB V
BAB V
ANALISA HIDROLOGI

5.1 Menghitung Hujan Rencana


Yang dimaksud dengan hujan rencana adalah curah hujan dengan periode
ulang tertentu (misal 5, 20, 50, 100 tahun dan seterusnya).
Untuk mendapatkan data curah hujan rencana dapat dilakukan dengan
pendekatan statistika analisa frekuensi dan probabilitas. Distribusi probabilitas
yang dipergunakan dalam menghitung curah hujan rencana tergantung dari
sifat-sifat statistik data hujan yang ada. Untuk merencanakan saluran samping
dan gorong-gorong data curah hujan diambil dari data stasiun setempat. Data
curah hujan harian maksimum pada stasiun setempat tersebut disajikan pada
tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Pada Stasiun Setempat
No. Tahun Curah Hujan mm
1 2011 1350
2 2012 1200
3 2013 970
4 2014 1300
5 2015 1025
6 2016 1000
7 2017 1400
8 2018 1375
9 2019 1255
10 2020 1390

5.1.1 Analisa Frekuensi


Analisa frekuensi dengan distribusi probabilitas gumbel dapat
dilakukan secara analitis dan grafis pada perhitungan ini hanya digunakan
cara secara analitis saja. Rumus umum:

50
̅ + SK
XTR = X …….................................................(1)
Dimana :
XTR = Besarnya X untuk periode ulang.
̅
X = Nilai rata-rata variate.
S = Standar deviasi.
K = Faktor frekuensi untuk nilai ekstrim.
a) Menghitung Hujan Rencana (Metode Distribusi Probabilitas Normal)
Data stationing diurutkan dari yang terkecil.

̅ Dan S
Tabel 5.2 Perhitungan N, X

No Xi
(mm)
1 1350 15252.25
2 1200 702.25
3 970 65792.25
4 1300 5402.25
5 1025 40602.25
6 1000 51302.25
7 1400 30102.25
8 1375 22052.25
9 1255 812.25
10 1390 26732.25
n Ʃ Xi Ʃ
10 12265 258752.5
∑ Xi 12265
̅=
X = = 1226,5 mm
n 10
̅ )²
√Ʃ( Xi-X √258752,5
S= = =56,519
n-1 10-1
Untuk n = 10, dengan interpolasi linear data dari tabel nilai reduced
standar deviasi (Sn) dan tabel nilai reduced mean (Yn) didapat:
 Sn = 0,9496
 Yn = 0,4592

51
Nilai K dicari dengan rumus:
 K = Yt –Yn / Sn ………………………………............(2)
Dimana:
Sn = reduced strandar deviasi.
Yn = reduced mean.
Yt = reduced variate, tergantung nilai Tr (tahun).

Tabel 5.3 Nilai Reduce Variate (Yt)


Periode Ulang T
Yt
(tahun)
2 0,3065
5 1,4999
10 2,2504
20 2,9702
25 3,1255
50 3,9019
100 4,6001
Dengan menggunakan rumus di atas didapat nilai K untuk berbagai Tr
seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4 Nilai Tr dan K


Tr 2 5 10 20 25 50 100
K -0,17707 1,01633 1,76683 2,48663 2,64193 3,41833 4,11653

Perhitungan nilai curah hujan dengan berbagai periode ulang (Xtr) dengan
cara analitis yaitu dengan menentukan nilai X, K, dan S hasilnya seperti pada
tabel di bawah ini :

52
Tabel 5.5 Menentukan nilai XTr
XTR = X + K.S

TR K S XTR
2 1226.5 -0.177 56.52 1216.492
5 1226.5 1.016 56.52 1283.943
10 1226.5 1.767 56.52 1326.361
20 1226.5 2.487 56.52 1367.043
25 1226.5 2.642 56.52 1375.821
50 1226.5 3.418 56.52 1419.703
100 1226.5 4.117 56.52 1459.165

5.2 Menghitung Intensitas Hujan Rencana (5 tahun)


Intensitas hujan rencana adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada
satu kurun waktu dimana air berkonsentrasi. Intensitas hujan dinotasikan
dengan huruf (I) dengan satuan mm/jam. Pada tugas ini tersedia data hujan
harian, maka dipakai rumus Van Breen untuk membuat :
90 % . X24
I= .................................................................(3)
4

Dimana :

I = Intensitas hujan (mm/jam)


X24 = Hujan harian maksimum (mm)
Kurva intensitas hujan dapat dibuat dengan mengambil bentuk atau pada
intensitas kota Jakarta, selanjutnya sering disebut lengkung Jakarta. Diketahui
hujan wilayah dengan periode ulang (XTr) 5, 10, 20, 25, 50, dan 100. Tahun hujan
berlangsung selama 4 jam.
Dihitung intensitas hujan rencanauntuk masing-masing periode tersebut dan
kurva dapat digambarkan dengan metode Van Breen dan dapat didekati dengan
rumus Talbot (Van Breen + Talbot).
Langkah-langkah penyelesaian:

53
a. Menghitung intensitas hujan rencana (akibat hujan 5, 10, 20, 25, 50, 100
tahun).
I5 = 90% x (1283,94/4) = 288,887 mm/jam
I10 = 90% x (1326,36/4) = 298,431 mm/jam
I20 = 90% x (1367,04/4) = 307,585 mm/jam
I25 = 90% x (1375,82/4) = 309,560 mm/jam
I50 = 90% x (1419,70/4) = 319,433 mm/jam
I100 = 90% x (1459,16/4) = 328,312 mm/jam
b. Asumsikan pada lengkung intensitas rencana sama dengan lengkung
Jakarta.
c. Menentukan persamaan matematis yng paling mendekati lengkung
Jakarta dalam hal ini dicoba dengan rumus talbot.
Tetapan rumus talbot :
𝑎
I = .............. (4)
𝑡+𝑏
Dimana :
a = 7416,49 (tetapan)
b = 35,46 (tetapan)
Sehingga didapat :
7416,49
I = …………………………..................... (5)
t+35,46
Perhitungan intensitas rencana.
Perhitungan lengkung intensitas rencana didapat dengan cara
memodifikasikan persamaan (5) seperti uraian berikut:

7416,49
I =K ........................................................ (6)
t+35,46
Dimana : K = Konstanta

54
Untuk Tr = 5, 10, 20, 25, 50, dan 100 tahun dengan durasi (t) = 4 jam =
240 menit dengan mensubtitusikan nilai XTr pada persamaan (6) maka,
angka untuk masing-masing periode ulang tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 5.6 Nilai ITr, t, dan K berdasarkan nilai Tr yang berbeda


Tr ITr (mm/jam) t (menit) K
5 288.887 240 10.730
10 298.431 240 11.084
20 307.585 240 11.424
25 309.560 240 11.498
50 319.433 240 11.864
100 328.312 240 12.194
Harga K kemudian disubstitusikan ke persamaan 6 sehingga didapat
lengkung intensitas hujan rencana , dengan mensubstitusikan nilai t
(menit) kepersamaan 5 sehingga didapat lengkung jakarta seperti pada
tabel berikut :

Tabel 5.7 Perhitungan Nilai Intensitas Hujan Recana Dan Lengkung Jakarta
Berdasarkan Nilai T Yang Berbeda

T Intensitas Hujan Rencana(mm/jam)


(menit) I5 (desain) I10 I20 I25 I50 I100
5 1966.803 2031.780 2094.100 2107.546 2174.766 2235.216
10 1750.480 1808.311 1863.777 1875.744 1935.571 1989.372
15 1577.028 1629.129 1679.098 1689.879 1743.778 1792.248
20 1434.851 1482.255 1527.719 1537.528 1586.568 1630.668
30 1215.656 1255.818 1294.337 1302.648 1344.196 1381.559
45 989.024 1021.698 1053.036 1059.798 1093.600 1123.998
60 833.614 861.155 887.569 893.268 921.758 947.380
80 689.216 711.985 733.824 738.536 762.091 783.274
120 511.880 528.791 545.010 548.510 566.004 581.737
180 369.335 381.536 393.239 395.764 408.387 419.738
240 288.887 298.431 307.585 309.560 319.433 328.312

55
5.3 Manfaat Perencanaan Saluran Samping
Manfaat dari saluran samping yaitu mengatasi air yang mengalir supaya
tidak tergenang sehingga mengakibatkan kerusakan pada konstruksi perkerasan
badan jalan dan sekitarnya.
Prosedur perhitungan drainase meliputi antara lain :
a. Menghitung debit yang akan dilayani saluran (analisa hidrologi).
b. Menghitung drainase saluran/dimensi saluran berdasarkan debit yang ada
(analisa hidrolika).

5.4 Perhitungan Debit Rencana


Dalam menentukan debit rencana akan digunakan metode rasional.
Rumus : Q = 0,278 CIA
Dimana : Q = debit air (m3/dt)
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan maksimum yang dicapai dengan waktu
konsentrasi
(mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (km2)
Dalam perhitungan saluran, waktu konsentrasi dipengaruhi oleh waktu
pengaliran di permukaan dan di dalam saluran sendiri antara lain :
tc = tof + tdf
Dimana :
tc = time of consentration. Waktu yang diperlukan (total waktu) oleh
air hujan dari mulai jatuh sampai ke titik terjauh (pembuangan).
tof = time of consentration dari overland flow (aliran permukaan jalan).
Waktu yang diperlukan air hujan mulai jatuh sampai keselokan
0,167
2 nd
samping terdekat = [3 x 3,28L x ]
√So

56
Dimana :
L = panjang pengaliran (m)
So = kemiringan aliran
nd = koefisien hambatan
tdf = time of consentration dari dith flow. Waktu yang diperlukan
air hujan mulai jatuh sampai ke selokan samping pembuangan
L
= 60V

Keterangan : -L= panjang saluran (m)


- V= kecepatan (m/s)

2%
6%
3% 6%
3%

ASPAL (A) BAHU JALAN (B) TANAH LADANG (T)

I II III

L = 3,5 m L = 3,5 m L =2m


So = 0,02 So = -0,06 So = -0,06
ndA = 0,013 ndB = 0,1 ndT = 0,02
CA = 0,9 CB = 0,5 CT = 0,2

Mencari harga tc
 tc = tof + tdf
0,167
2 nd
 tof = [ x 3,28L x ]
3 √So
L
 tdf = 80V

57
2 0,013 0,167
- tofA= [3 x 3,28.3,5 x ]
√0,02

= 0,943 menit
2 0,1 0,167
- tofB = [3 x 3,28.1,5 x ]
√ 0,06

= 1,086 menit
2 0,02 0,167
- tofC = [3 x 3,28.2 x ]
√0,06

= 0,871 menit
Total tof = 2,9 menit

L
tdf = V (detik)
L
=
80V

Dimana : L = Panjang saluran


V = Kecepatan

a. Untuk L = 50 m (sebelah kiri sungai)


L 50 0,625
tdf = 80V = 80V = V

tc = tof + tdf
0,625
= 2,62 + (Menit).................................................(1)
V

b. Untuk L = 70 m (sebelah kanan sungai)


L 70 0,875
tdf = 80V = 80V = V

tc = tof + tdf
0,875
= 2,62 + (Menit).................................................(2)
V

Debit rencana (Qr) :


Qr = 0,278 x C.I.A
= 0,278. I . (CA.AA + CB.AB + CT.AT)
= 0,278. I . (0,9(0,035.2) + 0,50(0,030.2) + 0,20(0,02.2))

58
= 0,278. I . 0,101
= 0,028I

5.5 Perhitungan Dimensi Saluran


Diasumsikan saluran menggunakan bentuk trapesium ½ hexagonal dengan
lining (memakai pasangan) sehingga Vmax diabaikan, tetapi Vmin harus
diperhatikan untuk mencegah pengendapan.

Sifat-sifat trapesium ½ hexagonal


Panjang sisi = h
 h’= 3/4h ; A = h2 √3
 R = A/P = h/2 (Jari-jari hidraulisis
Dari rumus kecepatan manning :
 V = 1/n x R2/3 x S1/2
= 1/0,020 (1/2.h)2/3 x 0,00151/2
= 1,197 h2/3
 h = 1/1,197 x V3/2
= 0,83542 x V3/2 ............................................................................(3)

Perhitungan daya tampung debit saluran (Qs) dengan menggunakan persamaan


 Q = V.A
= V.h2 x √3 ……………................................................................(4)
Vawal = Vmin=0,5 m/dtk

Tabel 5.8 Perhitungan Qr, Qs, dan h untuk sebelah kiri sungai
V 0,5 0,6 0,7 0,8 0,82559 0,9 1,0 1,1
tc1 3,840 3,632 3,483 3,371 3,347 3,248 3,215 3,158
I1 168,090 168,975 169,615 170,099 170,302 170,472 170,778 171,027

59
Qr1 4,034 4,055 4,071 4,082 4,087 4,091 4,099 4,105
h1 0,295 0,388 0,598 0,598 0,627 0,713 0,835 0,964
Qs1 0,075 0,156 0,290 0,496 0,562 0,792 1,208 1,771
Total Qr1= 32,624 m3/dtk

Kontrol : Qr1 = Qs1


Jadi : h1 = 0,83542 x (0,82559)3/2
= 0,62669 m
Tabel 5.9 Perhitungan Qr, Qs, dan h untuk sebelah kanan sungai
V 0,5 0,6 0,7 0,8 0,81755 0,9 1,0 1,1
tc2 4,340 4,048 3,840 3,684 3,650 3,562 3,465 3,385
I2 165,910 167,210 168,010 168,753 168,855 169,275 169,692 170,034
Qr2 3,982 4,013 4,032 4,082 4,053 4,063 4,073 4,081
h2 0,295 0,388 0,598 0,598 0,627 0,713 0,835 0,964
Qs2 0,075 0,156 0,290 0,496 0,562 0,792 1,208 1,771
Total Qr1= 32,376 m3/dtk

Kontrol : Qr2 = Qs2


Jadi : h2 = 0,83542 x (0,81755 )3/2
= 0,61756 m

60
Gambar 5.1 Dimensi Saluran

Lebar dasar drainase : 0,626 m


Lebar permukaaan drainase : 0,626 m x 2 = 1,252 m
Tinggi saluran drainase : 0,626 m

61
BAB VI
BAB VI

BANGUNAN PELENGKAP

6.1 Konstruksi Pelengkap Jalan

Bangunan pelengkap adalah bangunan-bangunan yang merupakan


pendukung dari jalan tersebut, antara lain jembatan, tempat parkir,
gorong- gorong, tembok penahan, saluran drainase, dan lain-lain.
Sedangkan perlengkapan jalan adalah perlengkapan yang berguna untuk
menambahkan kenyamanan bagi pengguna jalan, misalnya rambu-rambu
lalu lintas, pagar pengaman, dan lain-lain.

Konstruksi bangunan pelengkap jalan meliputi:

6.1.1 Sistem Drainase

1. Saluran Air Jalan


a. Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Terbuka

Konstruksi saluran tepi jalan dapat berupa tanah saja, dibuat


dari pasangan batu atau beton. Bentuk potongan melintang
saluran dapat berupa trapesium, segitiga atau empat persegi
panjang.

Gambar 6.1 Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Terbuka

62
Gambar 6.2 Selokan A.1, A.2, A.3, B, C1 dan C2

b. Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Tertutup

Konstruksi saluran tertutup dari beton bertulang atau


pasangan batu. Bentuk potongan melintang saluran dapat berupa
lingkaran atau empat persegi panjang.

63
Gambar 6.3 Saluran Tepi Jalan Berupa Saluran Tertutup

Gambar 6.4 Gorong-Gorong Pipa Bertulang

64
2. Saluran Bawah Permukaan

Konstruksi saluran air bawah permukaan seperti nampak


pada gambar di bawah.

Gambar 6.5 Bagian Permukaan Standar Untuk Saluran


Tidak Dengan Pemasangan Dan Saluran Standar Yang
Dapat Dimulai

65
Gambar 6.6 Drainase Bawah Permukaan

6.1.2 Tembok Permukaan Tanah

Konstruksi tembok permukaan tanah dapat dibuat dari pasangan batu


kali, bronjong kawat (gabion), bahkan dapat digunakan sheet plie
baja ataupun beton.

66
Gambar 6.7 Tembok Penahan

6.1.3 Jembatan

Konstruksi jembatan sangat bervariasi, dapat berupa:

 Konstruksi jembatan kayu


 Konstruksi jembatan sederhana
 Konstruksi jembatan komposit
 Konstruksi jembatan rangka baja
 Konstruksi jembatan beton bertulang

67
6.2 Konstruksi Pelengkap Jalan

6.2.1 Patok dan Marka-Marka Jalan

Gambar 6.8 Patok dan Marka-marka

68
6.2.2 Patok dan Marka-Marka Jalan

Gambar 6.9 Rambu Peringatan Suatu Bahaya

69
KETERANGAN GAMBAR 6.9

1. Tikungan ke kiri : Kuning 14b. Awas ! Hewan liar


1a. Tikungan ke kanan : Hitam 15. Perbaikan jalan
1b. Tikungan tajam ke kiri 16. Lampu lalu lintas
1c. Tikungan tajam ke kanan 17. Lapangan terbang
1d. Tikungan ganda 18. Angin dari samping
1e. Tikungan ganda 19. Lalu lintas dua arah
1f. Banyak tikungan 20. Hati-hati
1g. Banyak tikungan 21. Persimpangan
2. Turunan 21a. Persimpangan
2a. Turunan 21b. Persimpangan
3. Tanjakan 21c. Persimpangan
3a. Tanjakan curam 21d. Persimpangan
4. Penyempitan kiri-kanan 21e. Persimpangan
4a. Penyempitan kiri 21f. Persimpangan
4b. Penyempitan kanan 21g. Persimpangan
4c. Jembatan sempit 21h. Persimpangan
5. Jembatan angkat 22. Persimpangan dengan prioritas
6. Tepi air 22a. Persimpangan dengan prioritas
7. Jalan tidak rata 22b. Persimpangan dengan prioritas
7a. Jalan cembung 22.c Persimpangan dengan prioritas
7b. Jalan cekung 22d. Persimpangan dengan prioritas
8. Jalan licin 22e. Bundaran
9. Kerikil lepas 23. Rintangan
10. Jatuhan batu 24. Silang-datar berpintu
11. Penyeberangan orang 25. Silang-datar tanpa pintu
12. Awas ! Anak-anak 26. Rambu tambahan menyatakan jarak
13. Penyeberangan orang bersepeda 26a. Rambu tambahan menyatakan jarak

14. Awas ! Ternak 26b. Rambu tambahan menyatakan jarak

70
Gambar 6.10 Rambu Larangan

71
KETERANGAN GAMBAR 6.10

1. Berhenti 5. Sepeda dilarang masuk


1a. Beri kesempatan 5a. Becak dan kereta roda tiga dilarang
Masuk
1b. Prioritas bagi lalu lintas dari muka 5b. Sepeda atau becak dan kereta roda
tiga dilarang masuk
1c. Prioritas atas lalu lintas dari muka 6. Pejalan dilarang masuk
1d. Silang datar dengan dua atau lebih jalur 7. Dilarang berhenti
rel
1e. Silang datar dengan dua atau lebih jalur 8. Dilarang parkir
rel
2. Ditutup untuk semua kendaraan dari 9. Dilarang membelok ke kiri
kedua arah
2a. Dilarang masuk 9a. Dilarang membelok ke kanan
3. Kendaraan bermotor roda empat atau 9b. Dilarang membalik
lebih dilarang masuk
3a. Kendaraan bermotor roda tiga dilarang 10. Dilarang mendahului kendaraan lain
masuk
3b. Kendaraan bermotor roda dua dilarang 11. Dilarang menggunakan isyarat suara
masuk
3c. Semua kendaraan bermotor dilarang 12. Kendaraan bermotor yang seluruh
masuk panjangnya, termasuk muatannya,
melebihi …… meter
3d. Bus dilarang masuk 13. Kendaraan bermotor dilarang
beriringan kurang dari jarak ……
meter
3e. Mobil barang dilarang masuk 14. Kendaraan yang seluruh lebarnya
termasuk muatannya melebihi ……
3f. Kendaraan bermotor dengan kereta 15. Kendaraan yang seluruh tingginya
gandeng dilarang masuk termasuk muatannya melebihi ……
3g. Kendaraan bermotor dengan kereta 16. Kendaraan tidak bermotor yang
tempel dilarang masuk seluruh panjangnya, termasuk
muatannya, melebihi ….
3h. Mesin kerja dilarang masuk 17. Kendaraan yang seluruh bobotnya
pada satu sumbu melebihi …. Ton
dilarang masuk
4. Dokar dilarang masuk 18. Batas kecepatan maksimum … km
4a. Gerobak dan pedati dilarang masuk 19. Wajib berhenti
4b. Gerobak dorong dilarang masuk 20. Akhir batas kecepatan
4c. Gerobak dan dokar dilarang masuk 21. Akhir batas kecepatan

72
22. Akhir larangan mendahului 25. Wajib untuk sepeda
23. Arah yang diwajibkan 25a. Wajib untuk becak dan kereta roda
tiga
23a. Arah yang diwajibkan 26. Wajib untuk pengendara kuda
23b. Arah yang diwajibkan 27. Wajib untuk dokar
23c. Arah yang diwajibkan 28. Wajib untuk gerobak dan pedati
23d. Lewat sini 28a. Wajib untuk gerobak, pedati,
gerobak-dorong dan dokar
23e. Arah yang diwajibkan pada bundaran 29. Kecepatan minimum yang
diwajibkan
24. Wajib dan khusus untuk pejalan 29a. Akhir kecepatan minimum yang
diwajibkan
30. Wajib memakai rantai ban
Catatan :
Warna dasar : Putih dan/atau merah
Warna petunjuk : Hitam

73
Gambar 6.11 Petunjuk Arah

74
NO KETERANGAN GAMBAR 6.11
1. Contoh rambu ″Pendahulu Penunjuk Jurusan“
1a. Contoh rambu ″Pendahulu Penunjuk Jurusan“
2. Contoh rambu ″Pendahulu Penunjuk Jalan Buntu“
3. Contoh rambu ″Pendahulu Penunjuk Jurusan“ (dalam kota)
4. Contoh rambu ″Pendahulu Pra-Seleksi Pada Persimpangan“
5. Contoh rambu ″Penunjuk Tempat Lewat Jalan Lintas Utama“
5a. Contoh rambu ″Penunjuk Tempat Lewat Jalan Baik untuk Kendaraan Bermotor“
5b. Contoh rambu ″Penunjuk Tempat“Lewat Jalan Kurang Baik untuk Kendaraan
Bermotor“
5c. Contoh rambu ″ Penunjuk Jurusan ke Pelabuhan Udara“
5d. Contoh rambu ″ Penunjuk Jurusan ke Tempat Perkemahan“
5e. Contoh rambu ″ Penunjuk Jurusan ke Tempat Pesanggarahan Pemuda“
6. Contoh rambu ″Penegasan“
7. Contoh rambu ″Awal Daerah Kota“
7a. Contoh rambu ″ Akhir Daerah Kota “
8. Tempat Penyeberangan orang
9. Rumah Sakit
10. Jalan Satu Arah
10a. Jalan Satu Arah
11. Jalan Buntu
12. Jalan Raya Lintas Cepat
12a. Akhir Jalan Raya Lintas Cepat
13. Khusus untuk Kendaraan Bermotor
13a. Akhir Jalan Khusus untuk Kendaraan Bermotor
14. Tempat Perhentian Bus
15. Tempat Perhentian Trem
16. Rambu ″Jalan Terbuka Atau Tertutup“
17. Tempat Parkir

75
18. Balai Pertolongan Pertama
19. Reparasi
20. Telpon
21. Pompa Bahan Bakar
22. Hotel atau Motel
23. Rumah Makan
24. Kedai Kopi
25. Tempat Wisata
26. Tempat Berjalan-jalan
27. Tempat Berkemah
28. Tempat Karavan
29. Tempat berkemah dan Karavan
30. Pasanggarahan Pemuda
Catatan :
Warna dasar : Biru
Warna Petunjuk : Putih dan/atau Merah

76
6.2.3 Rel Pengaman

Gambar 6.12 Rel Pengaman Pada Tikungan

77
BAB VII
BAB VII

KESIMPULAN & SARAN

7.1 Kesimpulan

Perencanaan alinyemen horizontal ditinjau keseluruhan harus dapat


memberikan keselamatan maupun kenyamanan bagi pengemudi kendaraan, dalam
hal ini perlu diperhatikan perencanaan, seperti :

 Penentuan bentuk trase jalan


 Pemilihan bentuk tikungan
 Kemiringan tikungan
 Kecepatan rencana

Hasil dari perhitungan alinyemen horizontal digunakan untuk membuat


tikungan pada alinyemen vertikal. Dari hasil perhitungan pelebaran pada tikungan
terdapat banyak sekali perbedaan rencana. Karena lebar jalan di lapangan tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kelas jalan. Sedangkan dalam
perencanaan menggunakan cara analitis dan dengan pembacaan tabel. Untuk
menentukan tabel perkerasan perencanaan dihitung dengan berpedoman pada
peraturan dan tata cara Bina Marga dalam hal ini perlu sekali memasukkan
pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan bahan, perhitungan untuk tabel
perkerasan.

7.2 Saran

Dalam perencanaan teknik disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang


berhubungan dengan meningkatkan kualitas dan mutu jalan, dalam hal ini adalah
peraturan Bina Marga, selama keadaan masih memungkinkan muka perencanaan
jalan dapat berpedoman pada “Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota” dan Buku Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Dalam perencanaan
tebal perkerasan harus benar-benar diperhatikan aturan-aturan yang berlaku untuk
setiap kelas jalan, untuk memperoleh perkerasan yang baik dan tahan untuk
jangka waktu yang lama.

78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan


Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/70.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Buku


Perencanaan Jalan Raya.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Perencanaan


Tebal. Perkerasan.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, September


1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/TBM/1997.

Silvia Sukirman, Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung,


Nova.

79
RANCANGAN
ANGGARAN BIAYA
INFORMASI UMUM
No. URAIAN INFORMAS I

1. Nomor Paket Kontrak : ………………………………………………

2. Nama Paket : ………………………………………………

3. Propinsi / Kabupaten / Kotamadya : ………………………………………………

4. Lokasi pekerjaan Periksa lampiran

5. Kondisi jalan lama ..............................

6. Panjang efektif ( lihat sketsa di bawah ) 0.8 Kilometer ( Leff = a + b )

7. Lebar jalan lama ( bahu + perkerasan + bahu ) ( 3.00 + 7.00 + 3.00 ) meter

8. Lebar Rencana ( bahu + perkerasan + bahu ) ( 3.00 + 7.00 + 3.00 ) meter

9. Penampang jalan, jenis dan volume pekerjaan pokok Lihat lampiran.

10. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 360 hari kalender


Atau :12.00 bulan (Periode Pelaksanaan)

11. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan ---> L= 1.19 Kilometer

Perhitungan didasarkan pada sketsa di bawah ini : L = { (c+a/2)*a + (c+b/2)*b } / (a+b)

0.38 Km = a C 0.38 Km = b

A B
1.0 Km = c
Base Camp ---------> D

Kalkulasi Jarak Rata-Rata =

12. Jam kerja efektif dalam 1 hari 7.0 jam


13. Asuransi, Pajak, dsb. untuk Peralatan 0.002 x Harga Pokok Alat
14. Tingkat Suku Bunga Investasi Alat 10.00 %
15. Biaya Umum dan Keuntungan 10.00 % x Biaya Langsung

16. RINGKASAN METODE PELAKSANAAN

a. Mobilisasi dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dalam Kontrak.

b. Pekerjaan Tanah dilaksanakan untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


...........................................................................
c. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat dilaksanakan untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................................
d. Pekerjaan Campuran Aspal Panas dilaksanakan untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................................
e. Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................................
f. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dilaksanakan untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................................
g. ...........................................................................
...........................................................................
17. Lokasi Quarry Periksa lampiran.

18 Jumlah Jembatan = ...................... Buah Periksa lampiran.

19 Total Bentang Jembatan = .................. Buah Periksa lampiran.

20 ....................................

21 ....................................

22 ....................................
REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
( ENGINEER'S ESTIMATE )

Kegiatan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 124,000,000.00
2 Drainase 48,744,568.17
3 Pekerjaan Tanah 118,215,165.83
4 Pekerjaan Bahu Jalan 151,394,764.85
5 Pekerasan Berbutir 875,821,629.00
6 Perkerasan Aspal 3,017,012,648.01
7 Pekerjaan Harian & lain-lain 822,986,647
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 5,158,175,422.53
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 515,817,542.25
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 5,673,992,964.78
(D) DIBULATKAN 5,673,993,000.00
Terbilang : "LIMA MILYAR ENAM RATUS TUJUH PULUH TIGA JUTA SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH TIGA
JUTA RUPIAH"
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Kegiatan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

9.10 Daftar Kuantitas dan Harga

No.Mata
Uraian Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rupiah) Jumlah Harga-Harga (Rupiah)
Pembayaran
a b c d e f = (d × e)

I DIVISI 1. UMUM/PERSIAPAN
1.2 Mobilisasi LS 1 Rp 124,000,000.00 Rp 124,000,000.00
Rp 124,000,000.00
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

II DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 1204.224 Rp 40,477.99 Rp 48,744,568.17
Rp 48,744,568.17
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

III DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian tanah biasa M3 6302.75 Rp 12,158.37 Rp 76,631,190.50
Timbunan biasa M3 -425.25 Rp 100,302.67 -Rp 42,653,708.80
Penyiapan Badan Jalan M2 6,391 Rp 13,180.67 Rp 84,237,684.13
Rp 118,215,165.83
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

IV DIVISI 4. PEKERJAAN BAHU JALAN


Lapisan Pondasi Agregat Kelas S M3 821.7 Rp 184,245.79 Rp 151,394,764.85
Rp 151,394,764.85
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

V DIVISI 5. PEKERJAAN BERBUTIR


Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 2556.4 Rp 342,599.60 Rp 875,821,629.00
Rp 875,821,629.00
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

VI DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL


Lapis Resap Pengikat Liter 7456.05 Rp 20,129.40 Rp 150,085,795.90
Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 2761.5 Rp 981,065.56 Rp 2,709,212,534.62
Laston Lapis Aus (AC-BC) Ton 168 Rp 938,775.70 Rp 157,714,317.49
Rp 3,017,012,648.01
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 6 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

VII DIVISI 7. PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN


Marka Jalan Termoplastik M2 230.4 Rp 127,157.68 Rp 29,297,129.63
Rambu-rambu Jalan Buah 2 Rp 373,768.00 Rp 747,535.99
Rel Pengaman M1 276 Rp 2,872,978.19 Rp 792,941,981.05
Rp 822,986,646.67
Jumlah Harga Pekerja DIVISI 8 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)

Total Rp 5,158,175,422.53
PPn Rp 515,817,542.25
Total Harga + PPn Rp 5,673,992,964.78
Harga dibulatkan Rp 5,673,993,000.00
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
Kegiatan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

9.1 Perhitungan Volume Pekerjaan

PERHITUNGAN VOLUME
NO URAIAN PEKERJAAN PANJANG LEBAR TINGGI VOLUME SAT
JUMLAH KOEFISIEN
M M M

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

1 Penyiapan Badan Jalan 6391 M2


STA 0 s/d 50 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 50 s/d 100 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 100 s/d 150 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 150 s/d 200 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 200 s/d 250 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 250 s/d 300 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 300 s/d 350 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 350 s/d 400 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 400 s/d 450 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 450 s/d 500 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 500 s/d 550 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 550 s/d 600 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 600 s/d 650 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 650 s/d 700 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 700 s/d 750 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 750 s/d 800 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 800 s/d 850 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 850 s/d 900 50 × 3.5 × 2 350 M2
STA 900 s/d 913 13 × 3.5 × 2 91 M2

2 Galian tanah biasa 6302.75 M3


STA 0 s/d 50 91.25 M3
STA 50 s/d 100 136.75 M3
STA 100 s/d 150 133.50 M3
STA 150 s/d 200 240.75 M3
STA 200 s/d 250 409.75 M3
STA 250 s/d 300 588.50 M3
STA 300 s/d 350 741.25 M3
STA 350 s/d 400 816.00 M3
STA 400 s/d 450 793.25 M3
STA 450 s/d 500 539.75 M3
STA 500 s/d 550 344.75 M3
STA 550 s/d 600 458.50 M3
STA 600 s/d 650 396.75 M3
STA 650 s/d 700 68.50 M3
STA 700 s/d 750 0 M3
STA 750 s/d 800 0 M3
STA 800 s/d 850 68.50 M3
STA 850 s/d 900 192.00 M3
STA 900 s/d 913 283.00 M3

3 Timbunan biasa -425.25 M3


STA 0 s/d 50 0 M3
STA 50 s/d 100 0 M3
STA 100 s/d 150 0 M3
STA 150 s/d 200 0 M3
STA 200 s/d 250 0 M3
STA 250 s/d 300 0 M3
STA 300 s/d 350 0 M3
STA 350 s/d 400 0 M3
STA 400 s/d 450 0 M3
STA 450 s/d 500 0 M3
STA 500 s/d 550 0 M3
STA 550 s/d 600 0 M3
STA 600 s/d 650 0 M3
STA 650 s/d 700 0 M3
STA 700 s/d 750 -227.25 M3
STA 750 s/d 800 -198.00 M3
STA 800 s/d 850 0 M3
STA 850 s/d 900 0 M3
STA 900 s/d 913 0 M3

DIVISI 4. PEKERJAAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

1 Lapisan Pondasi Agregat Kelas S 821.7 M3


STA 0 s/d 50 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 50 s/d 100 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 100 s/d 150 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 150 s/d 200 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 200 s/d 250 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 250 s/d 300 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 300 s/d 350 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 350 s/d 400 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 400 s/d 450 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 450 s/d 500 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 500 s/d 550 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 550 s/d 600 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 600 s/d 650 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 650 s/d 700 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 700 s/d 750 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
Kegiatan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :

9.1 Perhitungan Volume Pekerjaan

PERHITUNGAN VOLUME
NO URAIAN PEKERJAAN PANJANG LEBAR TINGGI VOLUME SAT
JUMLAH KOEFISIEN
M M M
STA 750 s/d 800 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 800 s/d 850 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 850 s/d 900 50 × 3.00 × 0.15 × 2 45 M3
STA 900 s/d 913 13 × 3.00 × 0.15 × 2 11.7 M3

DIVISI 5. PEKERJAAN BERBUTIR


1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A 2556.4 M3
STA 0 s/d 50 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 50 s/d 100 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 100 s/d 150 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 150 s/d 200 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 200 s/d 250 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 250 s/d 300 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 300 s/d 350 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 350 s/d 400 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 400 s/d 450 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 450 s/d 500 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 500 s/d 550 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 550 s/d 600 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 600 s/d 650 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 650 s/d 700 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 700 s/d 750 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 750 s/d 800 50 × 3.5 × 0.4 × 2 140 M3
STA 800 s/d 850 50 × 3.5 0.4 × 2 140 M3
STA 850 s/d 900 50 × 3.5 0.4 × 2 140 M3
STA 900 s/d 913 13 × 3.5 0.4 × 2 36.4 M3

DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL

1 Lapis Resap Pengikat 1960 Ltr


STA 0 s/d 800 800 × 3.5 × 2 × 0.70 1960 Ltr

2 Laston Lapis Aus (AC-WC) 110.46 TON


STA 0 s/d 800 789 × 3.5 × 0.04 × 2 110.46 TON

3 Laston Lapis Aus (AC-BC) 168 TON


STA 0 s/d 800 800 × 3.5 × 0.06 × 2 168 TON
MOBILISASI FASILITAS LABORATORIUM

SATUAN PENGUKURAN : Lump sum


HARGA SATUAN : Rp. 124,000,000.00

HARGA
NO. URAIAN SATUAN VOLUME TOTAL KETERANGAN
SATUAN

I. Laboratory Building
1. Laboratory Building m2 108.00 500,000.00 54,000,000.00

II. Soil & Aggregate Testing 20,000,000.00


1. Compaction Test
2. CBR Test
3 Specifc Gravity
4 Atterberg Limits
5 Grain Size Analysis
6 Field Density Test by Sand Cone Methode
7 Moisture Content
8 Abrasion of Aggregate by Los Angeles Machine

III. Bituminous Testing 20,000,000.00


1. Marshall Asphalt Test
2. Extraction Test, Centrifuge/Reflux Method
3 Specific Gravity of Coarse Aggregate
4 Specific Gravity of Fine Aggregate
5 Mix Air Viod Content (Accurate Method)
6 Core Drill
7 Metal Thermometer
8 Accessories and Tolls
9 Penetration Test
10 Softening Point
11 Refusal Density Compactor

IV. Concrete Testing 10,000,000.00


1 Slump Cone
2 Cylinder/Cube Mould for Compressive Strength
3 Beam Mould for Flexural Strength
4 Crushing Machine

V. Peralatan pendukung 10,000,000.00


1 Mobil Pick Up
2 Komputer + Printer
3 Furniture

VI. Operasional

VII. Test Luar 10,000,000.00


Test Luar, sesuai kebutuhan atau atas
perintah Pengawas Pekerjaan

TOTAL BIAYA MOBILISASI Rp 124,000,000.00

Catatan :
1. Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar kontrak) dan biaya lain-lainnya.
2. Test luar adalah test ke lembaga pengujian yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Analisa EI-211

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 2.1.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
TOTAL HARGA (Rp.) : 40,477.99
SATUAN PEMBAYARAN : M3 0 % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) jam 0.1606 24,996.34 4,015.48


2. Mandor (L03) jam 0.0268 30,066.21 804.99

JUMLAH HARGA TENAGA 4,820.46

B. BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN 0.00

C. PERALATAN

1. Excavator (E10a) jam 0.0268 239,761.16 6,419.31


2. Dump Truck (E08) jam 0.0943 271,024.70 25,558.40
3. Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 31,977.71

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 36,798.17


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 3,679.82
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 40,477.99
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-311

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa TOTAL HARGA (Rp.) : 12,158.37
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0.0077 24,996.34 191.90


2. Mandor (L03) Jam 0.0038 30,066.21 115.41

JUMLAH HARGA TENAGA 307.31

B. BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN 0.00

C. PERALATAN

1. Excavator (E10) Jam 0.0038 444,964.26 1,708.01


2. Dump Truck (E09) Jam 0.0333 271,024.70 9,037.75
3. Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 10,745.76

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 11,053.07


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 1,105.31
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 12,158.37
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-321a

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.2.(1a) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Biasa Dari Sumber Galian TOTAL HARGA (Rp.) : 100,302.67
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0.1675 24,996.34 4,186.88


2. Mandor (L02) Jam 0.0419 30,066.21 1,259.02

JUMLAH HARGA TENAGA 5,445.90

B. BAHAN

1. Bahan timbunan (M08) M3 1.2000 20,000.00 24,000.00

JUMLAH HARGA BAHAN 24,000.00

C. PERALATAN
1. Excavator (E10) Jam 0.0419 486,854.58 20,386.99
2. Dump Truck (E09) Jam 0.0883 420,917.24 37,183.37
3. Motor Grader (E13) Jam 0.0020 455,614.02 904.00
4 Sheepfoot Roller Jam 0.0024 189,000.00 450.91
5. Tandem Roller (E17) Jam 0.0004 452,888.40 176.40
6 Water tank truck (E23) Jam 0.0070 375,162.36 2,636.68
Alat Bantu Ls 1.0000 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 61,738.35

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 91,184.24


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 9,118.42
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 100,302.67
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-331

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.3.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Penyiapan Badan Jalan TOTAL HARGA (Rp.) : 13,180.67
SATUAN PEMBAYARAN : M2 0 % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) jam 0.0034 24,996.34 86.05


2. Mandor (L02) jam 0.0017 30,066.21 51.75

JUMLAH HARGA TENAGA 137.79

B. BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN 0.00

C. PERALATAN
1. Motor Grader (E13) jam 0.0017 455,614.02 784.19
2. Tandem / Vibro Roller (E17) jam 0.0244 452,888.40 11,060.45
3 Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 11,844.64

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 11,982.43


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 1,198.24
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 13,180.67

Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-513

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 5.1.(3) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Lapis Fondasi Agregat Kelas S TOTAL HARGA : 339,726.12
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : #REF!

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) jam 0.0779 24,996.34 1,947.16


2. Mandor (L03) jam 0.0097 30,066.21 292.76

JUMLAH HARGA TENAGA 2,239.92

B. BAHAN

1. Aggregat S M3 1.2890 112,084.48 144,473.04

JUMLAH HARGA BAHAN 144,473.04

C. PERALATAN
1. Wheel Loader (E15) jam 0.0087 486,854.58 4,235.69
2. Dump Truck (E09) jam 0.0316 420,917.24 13,286.19
3. Motor Grader (E13) jam 0.0010 455,614.02 436.12
4. Vibratory Roller (E19a) jam 0.0097 290,145.73 2,825.21
5 Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 20,783.22

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 167,496.17


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 16,749.62
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 184,245.79
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-511

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
………………………………………………………………….
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 5.1.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Lapis Fondasi Agregat Kelas A TOTAL HARGA : 342,599.60
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0.01

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) jam 0.0779 24,996.34 1,947.16


2. Mandor (L03) jam 0.0097 30,066.21 292.76

JUMLAH HARGA TENAGA 2,239.92

B. BAHAN

1. Agregat A M26 M3 1.2890 223,769.41 288,431.05

JUMLAH HARGA BAHAN 288,431.05

C. PERALATAN
1. Wheel Loader (E15) jam 0.0087 486,854.58 4,235.69
2. Dump Truck (E09) jam 0.0316 420,917.24 13,286.19
3. Motor Grader (E13) jam 0.0010 455,614.02 436.12
4. Vibratory Roller (E19a) jam 0.0097 290,145.73 2,825.21
5 Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 20,783.22

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 311,454.19


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 31,145.42
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 342,599.60
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-611

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : ………………………………………………
0
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 6.1 (1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/EmulsiTOTAL HARGA (Rp.) : 20,129.40
SATUAN PEMBAYARAN : Liter % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0.0015 24,996.34 36.62


2. Mandor (L03) Jam 0.0007 30,066.21 22.02

JUMLAH HARGA TENAGA 58.64

B. BAHAN

1. Aspal Emulsi CSS-1 (M31a) Liter 1.7167 10,500.00 18,025.00


atau SS-1

JUMLAH HARGA BAHAN 18,025.00

C. PERALATAN

1. Asp. Distributor E41 Jam 0.00020 433,638.61 87.08


2. Compressor E05 Jam 0.00073 175,775.55 128.74

JUMLAH HARGA PERALATAN 215.82

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 18,299.45


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 1,829.95
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 20,129.40
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-635a

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : ………………………………………………
0
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 6.3(5a) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Laston Lapis Aus (AC-WC) TOTAL HARGA (Rp.) : 981,065.56
SATUAN PEMBAYARAN : Ton % THD. BIAYA PROYEK : 0.02

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0.2008 24,996.34 5,019.34


2. Mandor (L03) Jam 0.0201 30,066.21 603.74

JUMLAH HARGA TENAGA 5,623.08

B. BAHAN

1. Agr Pch Mesin 5-10 & 10-15


(M92) M3 0.3206 305,993.56 98,091.80
2. Agr Pch Mesin 0 - 5 (M91) M3 0.4193 305,993.56 128,298.23
3 Semen (M12) Kg 9.6820 1,340.00 12,973.88
4 Aspal (M10) Kg 62.3150 6,774.19 422,133.87

JUMLAH HARGA BAHAN 661,497.78

C. PERALATAN
1. Wheel Loader E15 Jam 0.0054 486,854.58 2,613.96
2. AMP E01 Jam 0.0201 9,382,313.91 188,399.88
3. Genset E12 Jam 0.0201 370,071.25 7,431.15
4. Dump Truck E09 Jam 0.0285 420,917.24 11,986.19
5. Asp. Finisher E02 Jam 0.0125 329,908.30 4,132.67
6. Tandem Roller E17a Jam 0.0128 468,218.25 5,972.68
7 P. Tyre Roller E18 Jam 0.0084 501,929.65 4,220.40
8 Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 224,756.91

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 891,877.78


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 89,187.78
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 981,065.56
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-636a

FORMULIR STANDAR UNTUK


EKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : ………………………………………………
0
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 6.3(6a) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Laston Lapis Antara (AC-BC) TOTAL HARGA (Rp.) : 938,775.70
SATUAN PEMBAYARAN : Ton % THD. BIAYA PROYEK : 0.02

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja (L01) Jam 0.2008 24,996.34 5,019.34


2. Mandor (L03) Jam 0.0201 30,066.21 603.74

JUMLAH HARGA TENAGA 5,623.08

B. BAHAN

1. Agr Pch Mesin 5-10 & 10-20


(M92) M3 0.3720 305,993.56 113,815.69
2. Agr Pch Mesin 0 - 5 (M91) M3 0.3719 305,993.56 113,791.35
3 Semen (M12) Kg 9.6820 1,340.00 12,973.88
4 Aspal (M10) Kg 57.1650 6,774.19 387,246.77

JUMLAH HARGA BAHAN 627,827.70

C. PERALATAN
1. Wheel Loader E15 Jam 0.0054 486,854.58 2,613.96
2. AMP E01 Jam 0.0201 9,382,313.91 188,399.88
3. Genset E12 Jam 0.0201 370,071.25 7,431.15
4. Dump Truck E09 Jam 0.0285 420,917.24 11,986.19
5. Asphalt Finisher E02 Jam 0.0084 329,908.30 2,755.11
6. Tandem Roller E17a Jam 0.0085 468,218.25 3,981.79
7 P. Tyre Roller E18 Jam 0.0056 501,929.65 2,813.60
8 Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 219,981.67

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 853,432.45


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 85,343.25
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 938,775.70
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-921

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 9.2.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Marka Jalan Termoplastik TOTAL HARGA (Rp.) : 127,157.68
SATUAN PEMBAYARAN : M2 % THD. BIAYA PROYEK : 0.00

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Biasa (L01) jam 0.1428 24,996.34 3,569.31


2. Tukang (L02) jam 0.0178 25,827.27 461.00
3. Mandor (L03) jam 0.0178 30,066.21 536.66

JUMLAH HARGA TENAGA 4,566.96

B. BAHAN

1. Cat Marka Thermoplastic (M17b) Kg 3.3218 27,500.00 91,348.13


2. Glass Bead (M34) Kg 0.4635 28,600.00 13,256.10

JUMLAH HARGA BAHAN 104,604.23


C. PERALATAN

1. Dump Truck (E08) Jam 0.0178 271,024.70 4,837.57


2. Thermoplastic Road Marking Machine (E85) Jam 0.0178 89,031.29 1,589.13
3. Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 6,426.70

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 115,597.89


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 11,559.79
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 127,157.68
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-923a

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 9.2.(3a) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan TOTAL
Pemantul
HARGA
Engineering
(Rp.) Grade : 373,768.00
SATUAN PEMBAYARAN : Buah % THD. BIAYA PROYEK : 0.01

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Biasa (L01) jam 0.6727 4,532.31 3,048.80


2. Tukang (L02) jam 0.0897 5,963.57 534.88
3. Mandor (L03) jam 0.0448 7,156.29 320.93

JUMLAH HARGA TENAGA 3,904.60

B. BAHAN

1. Pelat Rambu (M35a) Buah 1.0000 176,000.00 176,000.00


2. Pipa Galvanis Dia. 5" (M24) Batang 1.0000 154,000.00 154,000.00
3. Beton Fc 20 Mpa (M60) M3 0.0160 0.00

JUMLAH HARGA BAHAN 330,000.00

C. PERALATAN

1. Dump Truck E08 Jam 0.0448 131,217.37 5,884.49


2. Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 5,884.49

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 339,789.09


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 33,978.91
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 373,768.00
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
Analisa EI-927

FORMULIR STANDAR UNTUK


PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : …………………………………………………………………..
PROP / KAB / KODYA : ………………………………………………
ITEM PEMBAYARAN NO. : 9.2.(7) PERKIRAAN VOL. PEK. : 1.00
JENIS PEKERJAAN : Rel Pengaman TOTAL HARGA (Rp.) : 2,872,978.19
SATUAN PEMBAYARAN : M2 % THD. BIAYA PROYEK : 0.05

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)

A. PEKERJA

1. Pekerja Biasa (L01) jam 1.2953 4,532.31 5,870.72


2. Tukang (L02) jam 0.3238 5,963.57 1,931.16
3. Mandor (L03) jam 0.1619 7,156.29 1,158.69

JUMLAH HARGA TENAGA 8,960.57

B. BAHAN

1. Rel Pengaman ( Termasuk Tiang Blok Baut)


(M36) M' 1.0300 2,506,400.00 2,581,592.00

JUMLAH HARGA BAHAN 2,581,592.00

C. PERALATAN

1. Dump Truck E08 Jam 0.1619 131,217.37 21,245.78


2. Alat Bantu Ls 1.0000 0.00 0.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 21,245.78

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 2,611,798.36


E. OVERHEAD & PROFIT 10.0 % x D 261,179.84
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN ( D + E ) 2,872,978.19
Note: 1 Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, volume dan/atau ukuran
berat untuk bahan-bahan.
2 Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan
dari nomor mata pembayaran. Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali
terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang
3 Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator.
4 Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPN
yang dibayar dari kontrak) dan biaya-biaya lainnya.
HARGA DASAR SATUAN UPAH
HARGA HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN YG DIGUNAKAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.) ( Rp.)

1. Pekerja (L01) Jam 24.996,34 174.974,36 Sesuai dengan peraturan


2. Tukang (L02) Jam 25.827,27 180.790,86 dan ketentuan yang
3. Mandor (L03) Jam 30.066,21 210.463,50 berlaku
4. Operator (L04) Jam 30.066,21 210.463,50 (Perpres yg berlaku)
5. Pembantu Operator (L05) Jam 25.803,30 180.623,08 contoh :
6. Sopir / Driver (L06) Jam 30.066,21 210.463,50 Pergub DKI No. 6 Tahun 2019
7. Pembantu Sopir / Driver (L07) Jam 25.803,30 180.623,08
8. Mekanik (L08) Jam 28.271,29 197.899,00
9. Pembantu Mekanik (L09) Jam 25.803,30 180.623,08
10. Kepala Tukang (L10) Jam 28.271,29 197.899,00
11.
12 Tenaga Ahli Muda S1 (1 Tahun) (L11) Jam 114.523,81 801.666,67 20.041.666,67
13 Tenaga Ahli Muda S1 (5 Tahun) (L12) Jam 151.666,67 1.061.666,67 26.541.666,67
14
15
16
17 CAD / CAM OPERATOR (L16) Jam 64.071,43 448.500,00 11.212.500,00
18 SOFTWARE PROGRAMMER / IMPLEMENTER (L17) Jam 75.214,29 526.500,00 13.162.500,00
19 HARDWARE TECHNICIAN (L18) Jam 64.071,43 448.500,00 11.212.500,00
20 FACILITATOR (L19) Jam 64.071,43 448.500,00 11.212.500,00
21 SENIOR ASSISTANT PROFESSIONAL STAFF (L20) Jam 81.714,29 572.000,00 14.300.000,00
22 ASSISTANT PROFESSIONAL STAFF (L21) Jam 77.071,43 539.500,00 13.487.500,00
23 SPECIAL TECHNICIAN / INSPECTOR (L22) Jam 75.214,29 526.500,00 13.162.500,00
24 TECHNICIAN (L23) Jam 64.071,43 448.500,00 11.212.500,00
25 INSPECTOR (L24) Jam 64.071,43 448.500,00 11.212.500,00
26 SURVEYOR (L25) Jam 57.571,43 403.000,00 10.075.000,00
27
28
29
30
31
DAFTAR
HARGA DASAR SATUAN BAHAN
HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)

1 Pasir Pasang (Sedang) M01b M3 200.100,00 Base Camp


2 Pasir Beton (Kasar) M01a M3 196.300,00 Base Camp
3 Pasir Halus (untuk HRS) M01c M3 166.100,00 Base Camp
4 Pasir Urug (ada unsur lempung) M01d M3 196.300,00 Base Camp
5 Batu Kali M02 M3 207.400,00 Lokasi Pekerjaan
6 Agregat Pecah Kasar M03 M3 147.000,00 Base Camp
7 Agg. Halus LP A M04 M3 142.507,63 Base Camp
8 Agregat Lolos # 1 " M38 M3 176.345,38 Base Camp
9 Lolos screen1 ukuran ( 0 - 5) M89a M3 142.507,63 Base Camp
10 Lolos screen2 ukuran ( 0 - 5) M89b M3 202.018,08 Base Camp
11 Lolos screen2 ukuran ( 5 - 9,5) M89c M3 176.345,38 Base Camp
12 Lolos screen2 ukuran ( 9.5 - 19,0) M89d M3 155.807,23 Base Camp
13 F i l l e r (non semen) (limestone dust, kapur padam, dolomit, fly ash) M05 Kg 480,00 Proses/Base Camp
14 Batu Belah / Kerakal M06 M3 280.600,00 Lokasi Pekerjaan
15 Gravel M07 M3 335.100,00 Base Camp
16 Bahan Tanah Timbunan M08 M3 20.000,00 Borrow Pit/quarry
17 Bahan Pilihan M09 M3 25.000,00 Quarry
18 Aspal M10 Kg 6.774,19 Base Camp
19 Kerosen / Minyak Tanah M11 LITER 20.000,00 Base Camp
20 Semen / PC (50kg) - Zak 67.000,00 zak 50 kg DKI Jakarta
21 Semen / PC (kg) M12 Kg 1.340,00
22 Besi Beton M13 Kg 7.000,00 Lokasi Pekerjaan
23 Kawat Beton M14 Kg 25.000,00 Lokasi Pekerjaan
24 Kawat Bronjong M15 Kg 5.500,00 Lokasi Pekerjaan
25 Sirtu M16 M3 125.000,00 Lokasi Pekerjaan
26 S i r t u (4 ≤ PI ≤10 ; LL ≤ 35 %) M3 125.000,00
27 S i r t u (4 ≤ PI ≤15 ; LL ≤ 35 %) M3 118.000,00
28 Cat Marka (Non Thermoplas) M17a Kg 22.500,00 Lokasi Pekerjaan
29 Cat Marka (Thermoplastic) M17b Kg 27.500,00 Lokasi Pekerjaan
30 Paku M18 Kg 36.000,00 Lokasi Pekerjaan
31 Kayu Perancah M19 M3 1.250.000,00 Lokasi Pekerjaan
32 Bensin M20 LITER 7.000,00 Pertamina
33 Solar M21 LITER 14.500,00 Pertamina
34 Minyak Pelumas / Oli M22 LITER 42.000,00 Pertamina
35 Plastik Filter M23 M2 15.000,00 Lokasi Pekerjaan
36 Pipa Galvanis Dia. 1.6" M24 Batang 154.000,00 Lokasi Pekerjaan
37 Pipa Porus diameter 4" M25 M' 40.000,00 Lokasi Pekerjaan
38
39 Agr. Kelas A (analisis) M26 M3 223.769,41 Base Camp
40
41 Agr. Kelas B (analisis) M27 M3 188.271,40 Base Camp
42
43
44 Arg. Kelas S (analisis) M29 M3 112.084,48 Base Camp
45 Lapis Drainase (analisis) M3 218.386,23 Base Camp
46 Geotextile M30 M2 27.500,00 Lokasi Pekerjaan
47 Aspal Emulsi M31 Kg 8.303,73 Base Camp
48 Gebalan Rumput M32 M2 3.500,00 Lokasi Pekerjaan
49 Thinner M33 LITER 12.000,00 Lokasi Pekerjaan
50 Glass Bead M34 Kg 28.600,00 Lokasi Pekerjaan
51 Pelat Rambu (Eng. Grade) M35a BH 176.000,00 Lokasi Pekerjaan
52 Pelat Rambu (High I. Grade) M35b BH 216.500,00 Lokasi Pekerjaan
53 Rel Pengaman M36 M' 2.506.400,00 Lokasi Pekerjaan
54 Beton Struktur Fc' 25 Mpa M37 M3 1.489.450,49 Lokasi Pekerjaan
55 Baja Tulangan (Polos) U24 M39a Kg 8.500,00 Lokasi Pekerjaan
56 Baja Tulangan (Ulir) D32 M39b Kg 9.000,00 Lokasi Pekerjaan
57 Kapur M40 M3 40.000,00 Hasil Proses
58 Chipping M41 M3 305.993,56 Base Camp
59 Chipping (kg) M41kg Kg 162,35 Base Camp
60 Cat M42 Kg 27.500,00 Base Camp
61 Pemantul Cahaya (Reflector) M43 Bh. 12.600,00 Base Camp
62 Pasir Urug M44 M3 154.900,00 Base Camp
63 Arbocell M45 Kg. 32.000,00 Base Camp
64 Baja Bergelombang M46 Kg 12.500,00 Lokasi Pekerjaan
65 Beton Fc' 10 MPa M47 M3 1.906.605,71 Lokasi Pekerjaan
66 Baja Struktur M48 Kg 15.000,00 Pelabuhan terdekat
67 Tiang Pancang Baja M49 M' 25.247,37 Lokasi Pekerjaan
68 Tiang Pancang Beton Pratekan M50 M3 423.957,93 Pelabuhan terdekat
69 Kawat Las M51 Dos 16.000,00 Lokasi Pekerjaan
70 Pipa Baja M52 Kg 15.000,00 Pelabuhan terdekat
71 Minyak Fluks M53 Liter 6.237,00 Base Camp
72 Bunker Oil M54 Liter 3.000,00 Base Camp
73 Asbuton Halus M55 Ton 325.000,00 Base Camp
74 Baja Prategang M56 Kg 496.773,05 Base Camp
75 Baja Tulangan M57a Kg 9.800,00 Lokasi Pekerjaan
76 Baja Tulangan (Ulir) D39 M39c Kg 8.450,00 Lokasi Pekerjaan
77 Baja Tulangan (Ulir) D48 M39d Kg 9.000,00 Lokasi Pekerjaan
78 PCI Girder L=17m M58a Buah 86.000.000 Pelabuhan terdekat
79 PCI Girder L=21m M58b Buah 97.000.000 Pelabuhan terdekat
80 PCI Girder L=26m M58c Buah 124.000.000 Pelabuhan terdekat
81 PCI Girder L=32m M58d Buah 157.000.000 Pelabuhan terdekat
82 PCI Girder L=36m M58e Buah 168.000.000 Pelabuhan terdekat
83 PCI Girder L=41m M58f Buah 192.000.000 Pelabuhan terdekat
84 Beton Struktur Fc' 30 MPa M59 M3 1.570.554,77 Lokasi Pekerjaan
85 Beton Struktur Fc' 15 MPa M60 M3 1.773.508,48 Lokasi Pekerjaan
86 Cerucuk M61 M 15.000
87 Elastomer M62 buah 300.000
88 Bahan pengawet: kreosot M63 liter 5.000
89 Mata Kucing M64 buah 75.000
90 Anchorage M65 buah 29.806.383
91 Anti strpping agent M66 Kg 100.000,00
92 Bahan Modifikasi M67 Kg 1.000,00
93 Beton Struktur Fc' 50 MPa M68 M3 1.798.104,24
94 Beton Struktur Fc' 40 MPa M69 M3 1.685.511,47
95 Ducting (Kabel prestress) M70 M' 150.000
96 Ducting (Strand prestress) M71 M' 50.000
97 Beton Fc' 35 MPa M72 M3 1.625.965,44
98 Multipleks 12 mm M73 Lbr 181.500,00
99 Elastomer jenis 1 M74a buah 385.500,00 Base Camp
100 Elastomer jenis 2 M74b buah 650.000,00 Base Camp
101 Elastomer jenis 3 M74c buah 838.000,00 Base Camp
102 Expansion Tipe Joint Asphaltic Plug M75d M 1.000.000,00 Base Camp
103 Expansion Join Tipe Rubber M75e M 1.200.000,00 Base Camp
104 Expansion Join Baja Siku M75f M 275.000,00 Base Camp
105 Marmer M76 Buah 400.000,00 Base Camp
106 Kerb Type A M77 Buah 45.000,00 Base Camp
107 Paving Block M78 Buah 40.000,00 Lokasi Pekerjaan
108 Mini Timber Pile M79 Buah 27.000,00 Lokasi Pekerjaan
109 Expansion Joint Tipe Torma M80 M1 1.200.000,00 Lokasi Pekerjaan
110 Strip Bearing M81 Buah 229.500,00 Lokasi Pekerjaan
111 Joint Socket Pile 35x35 M82 Set 607.500,00 Lokasi Pekerjaan
112 Joint Socket Pile 16x16x16 M83 Set 67.500,00 Lokasi Pekerjaan
113 Mikro Pile 16x16x16 M84 M1 60.750,00 Lokasi Pekerjaan
114 Matras Concrete M85 Buah 405.000,00 Lokasi Pekerjaan
115 Assetilline M86 Botol 229.500,00 Lokasi Pekerjaan
116 Oxygen M87 Botol 114.750,00 Lokasi Pekerjaan
117 Batu Bara M88 Kg 600,00 Lokasi Pekerjaan
118 Pipa Galvanis Dia 3" M24a M 20.000,00
119 Pipa Galvanis Dia 1,5" M24b M 15.000,00
120 Agregat Pecah Mesin 0-5 mm M91 M3 305.993,56
121 Agregat Pecah Mesin 5-10 & 10-20 mm M92 M3 305.993,56
122 Agregat Pecah Mesin 20-30 mm M93 M3 205.977,42
123 Joint Sealent M94 Kg 34.100,00
124 Cat Anti Karat M95 Kg 35.750,00
125 Expansion Cap M96 Kg 6.050,00
126 Polytene 125 mikron M97 Kg 19.250,00
127 Curing Compound M98 Ltr 38.500,00
128 Kayu Acuan M99 Kg 1.250.000,00
129 Additive M67a Kg 38.500,00
130 Casing M100 M2 9.000,00
131 Pasir Tailing M101 M3 259.000,00 Base Camp
132 Polimer M102 45.000,00 Base Camp
133 Batubara M103 kg 500,00 Base Camp
134 Kerb jenis 1 M104 Buah 45.000,00
135 Kerb jenis 2 M105 Buah 50.000,00
136 Kerb jenis 3 M106 Buah 55.000,00
137 Bahan Modifikasi M107 Kg 75.000,00
138 Aditif anti pengelupasan M108 Liter 100.000,00
139 Bahan Pengisi (Filler) Tambahan M109 Kg 1.340,00
140 Asbuton yang diproses M110 Kg 30.000,00
141 Elastomer Alam M111 Kg 30.000,00
142 Elastomer Sintesis M112 Kg 30.000,00
143 Anchorage M113 Buah 255.750,00
144 - hidup M114 bh 750.000,00
145 - mati M115 bh 400.000,00
146 Kabel Prategang M116 Kg 192.256,00
147 - Selongsong M117 M' 98.400,00
148 - Baja Prategang M118 Kg 546.450,36
149 - Grouting M119 M2 6.759,16
150 Angkur Kabel Prategang, Tipe............... M120 M2 0,00
151 Angkur Kabel Prategang, Tipe............ M121 buah 0,00
152 Baja Profil M122 Kg 0,00
153 Baja Tulangan BJTP 24 (epoxy coated) M123 Kg 0,00
154 Epoxy coated M124 Kg 0,00
155 Cairan Perekat (Epoxy Resin) M125 Kg 30.000,00
156 Epoxy Bahan Penutup (sealant) M126 Kg 34.100,00
157 Alat Penyuntik Anti Gravitasi M127 Kg 135.000,00 alat penyuntik epoxy
158 Polymer Mortar M128 Kg 0,00
159 Anti Korosif Baja M129 Kg 0,00
160 Acuan/multipleks M130 M3 170.000,00
161 Concrete Grouting M131 Kg 0,00
162 Pipa Galvanis Dia 8" M132 M 17.500,00
163 Pelat Baja M133 Kg 0,00
164 Baut Angkur M134 Kg 25.000,00
165 Pipa Aluminium M135 M' 0,00
166 Cat Galvanis M136 Kg 0,00
167 Baut Mutu Tinggi M137 Buah 0,00
168 Baja Struktur Titik leleh 2500 kg/cm2 M138 Kg 0,00
169 Baja Struktur Titik leleh 2800 kg/cm2 M139 Kg 0,00
170 Baja Struktur Titik leleh 3500 kg/cm2 M140 Kg 0,00
171 Bahan Grouting M141 Kg 0,00
172 Kayu Kelas 1 M142 Kg 5.000.000,00
173 Pelat Baja (Klem) M143 Kg 0,00
174 Timbunan/urugan Porous M144 M3 245.773,23
175 Bahan pengaman tebing galian (kayu) M145 M3 0,00
176 Bahan Curing M146 M2 0,00
177 Gelagar baja M147 Kg 0,00
178 Fibre jenis e-glass M148 M2 0,00
179 Bahan Geosynthetic M149 M2 0,00
180 Bahan Baja Profil M150 Kg 0,00
181 Bahan Baja Profil, Mutu BJ 32 M151 Kg 0,00
182 Bahan Baja Profil, Mutu BJ 41 M152 Kg 0,00
183 Bahan Baja Profil, Mutu BJ 52 M153 Kg 0,00
184 Petrolium jelly M154 Kg 0,00
185 Bahan anti rayap M155 Kg 0,00
186 Pelat Baja Galvanis M156 Kg 0,00
187 Baja Struktur Lantai Ortotropik M157 Kg 0,00
188
189 Aspal Emulsi CSS-1 atau SS-1 M31a Liter 10.500,00 Base Camp
190 Aspal Emulsi CRS-1 atau RS-1 M31b Liter 12.300,00 Base Camp
191 Aspal Emulsi Modifikasi Polimer 1h M31c Liter 12.300,00 Base Camp
192 Aspal Emulsi Modifikasi Polimer 2h M31d Liter 12.300,00 Base Camp
193 Serat Selulosa M158 KG 22.500,00 mulai ganti nomor
194 Zeolit M159 KG 6.000,00
195 Wax M160 KG 32.085,00
196 Asbuton B 5/20 M161 KG 950,00
197 CPHMA M162 Ton 900.000,00
198 Asbuton B 50/20 M163 KG 1.000,00
199 Pasir Kasar M164 M3 195.000,00
200 Pipa Porus diameter 5" M25a M' 77.000,00
201 Pipa Porus diameter 6" M25b M' 110.000,00
202 Pipa Porus diameter 8" M25c M' 142.500,00
203 Backer rod 3/8 inci M165 Kg 10.833,33
204 Cairan Perekat (Epoxy Resin) 2 komponen M166 Ltr 350.000,00
205 Semen alumina M167 Kg 13.493,16
206 Semen (OPC) M168 Kg 1.440,00
207 Pasir Kasar M134 M3 195.000,00
208 AK-2 (10/20) M169 M3 235.000,00
209 Air M170 Liter 14,65 14650/kubik
210 Super plastiziser, maks 0,3 % Sm M171 Kg 40.000,00
211 curing compound (pigmen putih) M172 Ltr 38.500,00
212 BjTP 280 M173 Kg 8.889,00
213 Concrete Grouting Non srinkage HWR M174 Kg 6.759,16
214 Plastik membrane polyethylene 125 mikron M175 Kg 63.250,00
215 Mortar semen cepat mengeras (RSC) M176 Kg 4.296,30
216 Mortar pre-packed untuk stiching M177 Kg 7.100,00
217 Termoplastik (sealant tuang panas) M178 Kg 28.985,00
218 Backer rod 1 1/6 inci M179 M1 16.554,86
219 Termoseting (sealant tuang dingin) M180 Kg 65.333,33
220 Bahan grouting tersedia jenis preformed M181 Kg 24.722,50
221 Plastizier' M182 Kg 40.000,00
222 Rapid Setting Material (Beton Semen Fast Track < 24 jam) M183 M3 2.445.111,08
223 Thermocouple M184 Buah 25.000,00
224 Beton Struktur fc' 45 MPa M185 M3 1.745.331,42
225 Beton Struktur fc' 20 MPa M186 M4 1.774.191,83
226 Baja Struktur Grade 345 (Kuat Leleh 345 MPa) M187 Kg 17.000,00
227 Baja Struktur Grade 485 (Kuat Leleh 485 MPa) M188 Kg 18.000,00
228 Baja Struktur Grade 690 (Kuat Leleh 690 Mpa untuk Tebal Pelat ≤ 2,5 inch)
M189 Kg 22.000,00
229 Baja Struktur Grade 690 (Kuat Leleh 620 Mpa untuk Tebal Pelat > 2,5 - 4,0
M190
inch) Kg 19.000,00
230 Casing, diameter 800 mm M191 Rp/M' 42.464,64
231 Bahan turap kayu tanpa pengawetan M192 M3/M' 1.300.000,00
232 Berat H Beam per m' M193 8.789,14
233 Strand 1/2 inci M194 19.182,87
234 Perancah/ formwoks M195 45.000,00
235 Bahan Turap Kayu dengan pengawetan M196 M3/M' 1.000.000,00
236 Kreosot M197 Kg 10.000,00
237 Bonding Agent M198 Ltr 40.000,00
238 Cat dasar beton M199 Kg 29.387,76
239 Cat akhir protektif beton M200 Kg 16.428,57
240 Cat akhir dekoratif beton M201 Kg 20.000,00
241 Cat dasar baja M202 Kg 80.000,00
242 Cat akhir protektif baja M203 M2
243 FRP jenis E-glass untuk daerah kering M204 M2
244 FRP jenis E-glass untuk daerah basah M205 M2
245 FRP jenis glass untuk daerah kering M206 M2
246 FRP jenis carbon untuk daerah kering M207 M2
247 FRP jenis carbon untuk daerah basah M208 M2
248 Baja untuk pelat buhul dan pelat ganjal M209 Buah
249 Baut mutu tinggi A325 Tipe 1 diameter M25 M210 Buah
250 Baut Mutu Tinggi A490 Tipe 1 diameter M25 M211 Buah 19.500,00
251 Baut Biasa Grade A diameter M25 M212 Buah
252 Baut Biasa Grade B diameter M25 M213 Buah
253 Baut Biasa Grade C untuk anchor bolts diameter M25 M214 Buah
254 Elektroda Las SMAW M215 Kg
255 Elektroda Las SAW M216 Kg 15.000,00
256 Elektroda Las GMAW M217 Kg
257 Elektroda Las FCAW M218 Kg
258 Pasir untuk sand blasting M219 M3
259 Baja Grade 250 M220 Kg
260 Baja Grade 345 M221 Kg
261 Baja Grade 485 M222 Kg
262 Baut dan Mur M223 Buah 13.000,00
263 Cat dasar kayu M224 Kg
264 Cat akhir protektif kayu M225 Kg
265 Perkerasan beton fast track <8 jam M226 Kg 2.947.003,55
266 Silicon Seal M227 Kg 30.000,00
267 Karet Pengisi Sambungan Strip Seal M228 M' 1.200.000,00
268 Karet Pengisi Sambungan Compression Seal M229 M' 1.200.000,00
269 Sambungan siar muai tipe modular M230 M' 40.000,00
270 Sambungan siar muai tipe finger plate M231 M' 3.500.000,00
271 Sambungan siar muai tipe dobel siku M232 M'
272 Penutup karet neoprene M233 M'
273 Landasan logam berongga (Pot Bearing) M234 Buah 3.331.619,28
274 Landasan logam jenis Spherical M235 Buah 4.500.000,00
275 Stopper Lateral dan Horizontal M236 Buah
276 Lem PVC M237 Kg 45.000,00
277 Tiang sandaran baja M238 M' 150.000,00
278 Deck Drain M239 Buah 100.000,00
279 Pipa PVC M240 M' 75.000,00
280 Pipa Baja M241 M' 400.000,00
281 Sambungan Pipa PVC M242 Buah 15.000,00
282 Sambungan Pipa Baja M243 Buah 35.000,00
283 Baja Tulangan (Furnished) M57b Kg 13.676,46
284 Bronjong dengan kawat dilapisi galvanis M15a Kg 10.000,00
285 Bronjong dengan kawat dilapisi PVC M15b Kg 21.000,00
286 Turap Beton M244 Kg 1.625.965,44
287 Tiang Pancang Kayu M245 M3 1.000.000,00
288 Plat sepatu tiang pancang / plat sambung M246 Kg 15.500,00
289 Beton strukutr bervolome besar, fc'30 MPa M247 M3 1.615.688,18
290 Beton struktur bervolume besar, fc’25 Mpa M248 M3 1.564.450,49
291 Beton strukut bervolume besar, fc’20 MPa M249 M3 1.849.191,83
292 Beton strukutr memadat sendiri, fc'30 MPa M250 M3 1.559.850,93
293 Beton struktur memadat sendiri, fc’25 Mpa M251 M3 1.531.017,25
294 Beton strukut memadat sendiri, fc’20 MPa M252 M3 1.843.043,11
295 Beton Fc' 35 MPa M253 M3 1.625.965,44
296 BjTS 280 M254 Kg 15.174,89
297 Asphaltic plug M255 Kg 41.000,00
298 Asphaltic plug Moveable M256 Kg 45.000,00
299 accelerator M256 Kg 17.500,00
300 Insulasi M257 m2 300.000,00
301 Anyaman Kawat Baja Dilas M258 Kg 32.000,00
302 Curing membrane M259 Kg 200.000,00
303 Sambungan siar muai tipe Karet (Preformed T-shape) M260 Kg 40.920,00
304 Bridging Plate PL 125 x 6 M261 Kg 15.500,00
305 Perletakan logam tipe fixed 150 Ton M262 Buah 1.500.000,00
306 Perletakan logam tipe movable 150 Ton M263 Buah 2.000.000,00
307 Elastomer bearing pad; (450x400x45) mm3 M264 Buah 1.071.000,00
308 Beton c 10 MPa M265 M3 1.733.277,92
309 Marmer M266 M2 200.000,00
310 Baja Tulangan Angkur M267 Kg 13.676,5
311 BjTS 420 M268 Kg 15.174,9
312 Grauting berbahan dasar semen M269 Kg 350.000,00
313 Graut berbahan dasar Cellular Plastic M270 Kg 350.000,00
HARGA PEROLEHAN ALAT
Harga Harga Sumber
No. Jenis Alat yang Data Keterangan
digunakan

1 Asphalt Mixing Plant 5.500.000.000 5.500.000.000 United Tractor 2018 Sesuai dengan peraturan
2 Asphalt Finisher 600.000.000 600.000.000 Inkuiri.com dan ketentuan yang
3 Power Broom 34.452.000 34.452.000 berlaku
4 Bulldozer 100-150 Hp 2.500.000.000 2.500.000.000 United Tractor 2018 (Perpres yg berlaku)
5 Compressor 4000-6500 L\M 19.800.000 19.800.000 HK 2018
6 Concrete Mixer 0.3-0.6 M3 35.000.000 35.000.000
7 Crane 10-15 Ton 1.951.950.000 1.951.950.000 HK 2018
8 Dump Truck 3-4 M3 360.000.000 360.000.000
9 Dump Truck 10 T atau 8 M3 420.000.000 420.000.000
10 Excavator 80-140 Hp 1.100.000.000 1.100.000.000 139 hp
11 Flat Bed Truck 3-4 M3 700.000.000 900.000.000 10 ton
12 Generator Set 207.000.000 207.000.000 Perkins. 1006 TAG 180 hp
13 Motor Grader >100 Hp 1.145.500.000 1.145.500.000 Alibaba 135 hp
14 Track Loader 75-100 Hp 1.100.000.000 1.100.000.000 70 hp
15 Wheel Loader 1.0-1.6 M3 1.700.000.000 1.700.000.000 United Tractor 2018 96 hp
16 Three Wheel Roller 6-8 T 700.000.000 700.000.000
17 Tandem Roller 6-8 T. 1.698.750.000 1.698.750.000 HK 2018 74,29 hp
18 Tire Roller 8-10 T. 1.425.000.000 1.425.000.000 HK 2018 135 hp Bomag
19 Vibratory Roller 5-8 T. 644.300.000 644.300.000 civil tekno.id
20 Concrete Vibrator 12.500.000 12.500.000 civil tekno.id
21 Stone Crusher 3.500.000.000 3.500.000.000 Azp Bukaka
22 Water Pump 70-100 Mm 7.467.000 7.467.000 civil tekno.id
23 Water Tanker 3000-4500 L. 660.000.000 660.000.000 HK 2018 135 hp hino
24 Pedestrian Roller 667.380.560 667.380.560 civil tekno.id
25 Tamper 102.900.000 102.900.000 HK 2018
26 Jack Hammer 46.000.000 126.000.000
27 Fulvi Mixer 900.000.000 900.000.000
28 Concrete Pump 4.525.762.500 4.525.762.500 HK 2018 150 hp 100m3/jam
29 Trailer 20 Ton 850.000.000 850.000.000
30 Pile Driver + Hammer 400.000.000 400.000.000
31 Crane On Track 35 Ton 5.970.000.000 5.970.000.000 HK 2018 220 hp
32 Welding Set 11.350.000 11.350.000 tokopedia Daiden
33 Bore Pile Machine 2.250.000.000 2.250.000.000
34 Asphalt Liquid Mixer 150.000.000 150.000.000

35 Trailler 15 Ton 800.000.000 800.000.000


36 Rock Drill Breaker 12.000.000 12.000.000 2,7 hp
37 Cold Milling 5.300.000.000 5.300.000.000 United Tractor 2018 240 hp
38 Cold Recycler 7.400.000.000 7.400.000.000 United Tractor 2018 456 hp
39 Hot Recycler 16.000.000.000 16.000.000.000 295 hp
40 Aggregat (chip) Spreader 395.000.000 395.000.000
41 Asphalt Distributor 395.000.000 395.000.000
42 Split Form Paver 13.769.105.700 13.769.105.700 HK 2018 174 hp 7m
43 Concrete Pan Mixer 20.988.000 20.988.000 15,4 hp 600 liter
44 Concrete Breaker 900.000.000 900.000.000
45 Asphalt Tanker 500.000.000 500.000.000
46 Cement Tanker 500.000.000 500.000.000
47 Concrete Mixer (350) 35.000.000 35.000.000
48 Vibrating Rammer 8.190.000 8.190.000 Alibaba
49 Truk Mixer 1.425.000.000 1.425.000.000 HK 2018 280 hp
50 Bore Pile Machine Dia 60 1.170.000.000 1.170.000.000
51 Crane On Track 75 - 100Ton 10.540.000.000 10.540.000.000 HK 2018
52 Blending Equipment 500.000.000 500.000.000
53 Asphalt Liquid Mixer (kap 20000) 120.000.000 120.000.000
54 Alat tambahan Batubara Direct 100 100
55 Alat tambahan Gas Batubara 100 100
56 Chain Saw 100 100
57 Bar Bender 82.500.000 82.500.000 HK 2018
58 Bar Cutter 82.500.000 82.500.000 HK 2018
59 Breaker 1.650.000.000 1.650.000.000 Pindad 170 hp
60 Grouting Pump 24.000.000 24.000.000
61 Jack Hidrolic 12.000.000 12.000.000 10 hp
62 Mesin Las 100 100
63 Pile Driver Leader, 75 Kw 585.000.000 585.000.000 84 hp
64 Pile Hammer 100 100
65 Pile Hammer, 2,5 Ton 400.000.000 400.000.000

66 Stressing Jack 300.000.000 300.000.000


67 Welding Machine, 300 A 35.530.000 35.530.000
68 Stressing Machine 100 100
69 Gerinda dan bor beton 100 100
70 Penarik kabel 100 100
71 Alat Grouting 100 100
72 Scalping Screen 100 100

Peralatan Pengeboran lengkap 75000000


Peralatan Sondir lengkap 45000000
Tandem Roller 8-10 T. 1.500.000.000 1.500.000.000
AMP (Warm Mix) 5.500.000.000 5.500.000.000 United Tractor 2018
AMP (Emulsi, Asbuton) 5.500.000.000 5.500.000.000 United Tractor 2018
Flat Bed Truck 3-4 M3 900.000.000 900.000.000 10 ton

Kunci Torsi 200-1000N.M 15.000.000 15.000.000 Krisbow, tokopedia


Pompa + Mixer Epoxy, 600 Watt 7.000.000 7.000.000 https://id.aliexpress.com/item/4000138179298.html?spm=a2g0o.productlist.0.0.50e52a3fVyhUrh&algo_pvid=99
Concrete Cutter 130 Feet/Mnt 26.000.000 26.000.000 https://www.tokopedia.com/techkonstruksi/asphalt-concrete-cutter-husqvarna-fs-400-lv-honda-13hp?trkid=f=Ca
Sand Blasting 7.500.000 7.500.000 https://www.monotaro.id/corp_id/s000068600.html?gclid=Cj0KCQjwoqDtBRD-ARIsAL4pviAYRsU6y-S97tJUFhk
Mobile Crane 1 Ton 900.000.000 900.000.000
Drum Mixer (Untuk Asphaltic Plug) 600.000.000 600.000.000 https://www.alibaba.com/product-detail/Small-mobile-portable-asphalt-batch-mixing_60779917389.html?spm=a
Stamper 30.000.000 30.000.000 https://www.indonetwork.co.id/product/jual-stemper-kodok-mikasa-mvct90h-5968242
Jack Hidrolik Jembatan 75.000.000 75.000.000 https://www.alibaba.com/product-detail/JRR-506-40-50-Ton-Bridge_60763325119.html?spm=a2700.7724857.n
Hydrolic Pump 16.000.000 16.000.000 https://www.monotaro.id/corp_id/s005791903.html?gclid=CjwKCAjwxaXtBRBbEiwAPqPxcOy7EKYeVMiCsg_wv
Manifold 5.000.000 5.000.000

Thermoplastic spreading machine 120.000.000 120.000.000 https://www.alibaba.com/product-detail/2019-TW-V-Self-propelled-Raising_60515505686.html?spm=a2700.det


Cold Paint Spray Machine 70.000.000 70.000.000 https://www.alibaba.com/product-detail/Hand-push-airless-cold-spraying-road_60759631242.html?spm=a2700.
0
Crane 70 Ton 0
Tandem 7 Ton 0
LAMPIRAN
STA
+0,550
STA
0
STA +0,50
0 S
STA +0,45 Z +0 TA
0 ,60
STA +0,40 Y6 0
0
STA +0,35 Y5 Z1 S
0 +0 TA
STA +0,30 Y4 ,65
0 0
A +0,25 Y3
ST ,200 Y2 Z2 S
+0 +0 TA
Y1 ,70
0
Y
Z3 S
+0 TA
+0, A
150

,75
ST

0
G3

Z4 S
+0 TA
,80
0
+0, A
100
ST

30° Z5 S
+0 TA
G2

,85
0
+0, A
050

Z6 S
+0 TA
ST

,90
0
G1

+0,91
STA
Z7

3
M
+0, A
000
ST

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
S-C-S
TIKUNGAN Y
TS1 SC1 CS1 ST1

1 1 1 1 1 1
2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m

e= -9,8%
Tepi Dalam

emax
Sumbu Jalan

en= -2% en= -2%

emax
Tepi Luar
e= -9,8%

Ls=70 m 123,19 Ls=70 m

-2% -2% -2% -2%

-2% 0% -2% 0%

+2% +2%
-2% +9,8% -2%

+9,8% +9,8% +9,8%

-9,8% -9,8%

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
S-C-S
TIKUNGAN Z

TS2 SC2 CS2 ST2

1 1 1 1 1 1
2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m 2 Ls=23,33 m

e= -9,8%
Tepi Dalam

emax
Sumbu Jalan

en= -2% en= -2%

emax
Tepi Luar
e= -9,8%

Ls=70 m 152,81 Ls=70 m

-2% -2% -2% -2%

-2% 0% -2% 0%

+2% +2%
-2% +9,8% -2%

+9,8% +9,8% +9,8%

-9,8% -9,8%

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
ALINYEMEN VERTIKAL

95 Elevasi Tanah Asli


Galian

Elevasi Tanah
Rencana

90 Timbunan

85

80

STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA STA
0+000 0+050 0+100 0+150 0+200 0+250 0+300 0+350 0+400 0+450 0+500 0+550 0+600 0+650 0+700 0+750 0+800 0+850 0+900 0+913
91.72

91.69

91.66

91.63

91.13

90.63

90.13

89.63

89.13

88.63

88.13

87.63

87.58

87.52

87.47

87.32

87.36

87.31

87.25
87.24
Elevasi Tanah
Rencana (m)
91.72

91.85

91.80

91.78

91.60

91.30

91.15

90.77

90.38

89.70

88.87

88.10

88.40

87.80

87.28

86.79

87.26

87.50

87.53
87.71
Elevasi Tanah
Asli (m)

Kemiringan
Rencana (%) -0.06 -1 -0.11

KETERANGAN :
Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Asli

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
ALINYEMEN HORIZONTAL

Ts 3
2
1 5.7
5
L
Ls 152.8c
70 08
15 Ts
Es 5.7
23
Ts
25 Ls
1 7.6
3 70
L
70 s

Lc 188 37°
3. s
12 E 8°
Rc
5


.62
137 Ts


ral
° S. Spi S. Ci
rcle
30
Rc
70 s

S.
L

Sp
ral
S. Spi ira
l
rcle
Ci

S.
l
pira
S. S

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Ts
25 Ls
137.6 70

Lc
. 1 88
3 Es
12

5

62
70Ls 137.Ts
°
30 Rc

ral
S. Spi


le
C irc
S.

l
pira
S. S
,8%
-9 lam
e= i Da
p
Te %
-2
=
en

n
ala

emax
b uJ
S um

%
-2
-2
%
0m
=7
Ls 0%
-2
%

emax
ar +2
i Lu
Tep ,8% -2
%
-9
e= 9
3,1 ,8%
12 +9
-2
%
=
en
-9
,8%
,8%
+9

,8%
+9
0m
=7
Ls

0% % ,8%
% +2 +9
-2 %
% -2 -2
%
-2
,8%
-9

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Ts
23
155.7
Ls 152L.8c
70 08 15
Es 5.7Ts
23

70Ls
37°

Rc

ra l 8°
S. Spi S. Ci
rcle
S.
Sp
ira
l

e= - 9
,8%
Tepi
Dala
m

emax
en= -
2%
Sum
bu Ja
lan

emax
en= -
2%

-2% Ls=7
-2% 0m
Tepi
Luar
-2% e= -9
0% ,8%
152,8
1
-2% +2%

Ls=7
0m
+9,8
-9,8%
%
+9,8 -2%
+9,8 % -2% -2%
% 0%
-2% +2%
+9,8%
-9,8%

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli
91.72

6% 91.65 2% 2% 91.65 6%
91.54 91.54
91.72
Elevasi Tanah Rencana

STA
0+000
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Asli


91.85 91.80

6% 91.62 2% 2% 91.62 6% 6% 91.59 2% 2% 91.59 6%


91.51 91.69 91.51 91.48 91.66 91.48
Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Rencana

STA STA
0+050 0+100
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli
91.78

6% 91.56 2% 2% 91.56 6%
91.45 91.63 91.45
Elevasi Tanah Rencana

STA
0+150
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Asli


91.60 91.30

6% 91.943 +9.8%
89.963
91.13 -9.8% 90.56 2% 90.63 2% 90.56
6% 6%
Elevasi Tanah Rencana 90.787 6% 91.45 Elevasi Tanah Rencana 91.45
90.607

STA STA
0+200 0+250
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli
91.15

2% 90.13 2%
89.95 6% 90.06 90.06 6% 89.95
Elevasi Tanah Rencana
STA
0+300
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Asli


90.77 90.38

6% 89.56 2% 2% 89.56 6% 2% 2%
89.45 89.63 89.45 88.95 6% 89.06 89.13 89.06 6%
88.95
Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Rencana
STA STA
3.0 m 3.5 m 0+350 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 0+400 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli
89.70

2% 88.63 2%
88.45 6% 88.56 88.56 6% 88.45
Elevasi Tanah Rencana
STA
0+450
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Asli


88.87 88.10

6% 87.973 +9.8%
87.793
2% 2% 87.63 -9.8%
6% 88.06 88.13 88.06 6% 87.287 6%
87.95 87.95 Elevasi Tanah Rencana 87.107
Elevasi Tanah Rencana

STA STA
0+500 0+550
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli
88.40

6% 87.51 2% 87.58 2% 87.51 6%


87.40 87.40
Elevasi Tanah Rencana

STA
0+600
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Rencana


Elevasi Tanah Asli 2% 87.47 2%
87.80
6% 87.40 87.40 6%
87.29 87.29

2% 2% 87.28
6% 87.45 87.52 87.45 6%
87.34 87.34 Elevasi Tanah Asli
Elevasi Tanah Rencana

STA STA
0+650 0+700
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Rencana
87.42
87.24 87.35 2% 2% 87.35 87.24
6% 6%

86.79
Elevasi Tanah Asli

STA
0+750
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

Elevasi Tanah Rencana


87.36 Elevasi Tanah Asli
87.29 2% 2% 87.29 87.50
6% 6%

87.18 87.26 87.18 2% 2%


6% 87.24 87.24 6%
87.13
Elevasi Tanah Asli 87.13
87.31
Elevasi Tanah Rencana

STA STA
0+800 0+850
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002
Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Asli
87.53 87.71

6% 87.18 2% 2% 87.18 6% 2% 2%
87.07 87.25 87.07 6% 91.59 87.24 91.59 6%
91.48 91.48
Elevasi Tanah Rencana Elevasi Tanah Rencana

STA STA
0+900 0+913
3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m 3.0 m 3.5 m 3.5 m 3.0 m

MATA KULIAH DIGAMBAR OLEH DOSEN PEMBIMBING TUGAS KOORDINATOR MATA KULIAH HALAMAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PERANCANGAN BANGUNAN JALAN
2021
REXY LUKAS PUNDULY MURNIATI, S.T., M.T. MURNIATI, S.T., M.T.
NIM. 193010501032 NIP. 19760111 2000501 2 002 NIP. 19760111 2000501 2 002

Anda mungkin juga menyukai